Antara
Lembaga Penyelenggara Akreditasi (LPA)
dan
Klinik Kimia Farma Bosih 0551
Tentang
Pelaksanaan Survei Akreditasi Klinik
Nomor : 4573 / LPA PKP/ 30 / XI / 2023
PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam sebuah perjanjian kerjasama
sebagai berikut :
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan perjanjian kerjasama ini adalah untuk melaksanakan survei
akreditasi dalam rangka peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
Puskesmas/Klinik/ LabKes/UTD*.
Pasal 2
Ruang Lingkup
Pasal 3
Pelaksanaan Survei
Pasal 4
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Pasal 5
Pembiayaan
Segala biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan kesepakatan kerjasama ini
dibebankan kepada Pihak kedua yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan
yang berlaku. Berdasarkan KMK No HK 01.07/Menkes / 110/2023 tentang Tarif Survei
Akreditasi Pusat Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi
Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi dengan
nilai tarif klinik sebesar Rp. 7.920.000 , 00 (Tujuh Juta Sembilan Ratus Dua Puluh Ribu
Rupiah). Tata cara pembayaran biaya kegiatan sebagai berikut diatas di transfer melalui
rekening Bank Mandiri a/n LPA PKP dengan Nomor Rekening 1220030060092. Apabila
sudah dilakukan transfer dana biaya Survei Akreditasi, PIHAK PERTAMA mengupload
bukti pembayaran melalui https://bit.ly/BuktiTransferSurveiAkreditasiFasyankes
setelah bukti bayar di upload, konfirmasi melalui drg. Yani Suryani, M.Kes
(085695589123) Bendahara 1 LPA PKP pembayaran paling lambat dilaksanakan H-7
sebelum dilakukan survei Akreditasi.
Pasal 6
Penyelesaian Perselisihan
Semua sengketa yang timbul dari atau berkenaan dengan perjanjian kerjasama ini
diselesaikan secara musyawarah mufakat.
Pasal 7
Force Majeure
Pasal 8
Pengakhiran Kerjasama
Kesepakatan Kerja Sama ini dapat berakhir apabila kegiatan pelaksanaan survei
sudah selesai atau salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban.
Pasal 9
Lain – lain
1. Hal lain yang belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini, apabila dipandang perlu
akan diatur kemudian melalui kesepakatan kedua belah pihak dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.
2. Perjanjian kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup dan
mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA.