Anda di halaman 1dari 2

Contoh Dokumen PBJ dalam Penanganan

Keadaan Darurat
admin January 25, 2020 22 Comments

Pengadaan Barang/Jasa Dalam Penanganan Keadaan Darurat tidak dapat disamakan tata caranya
dengan pengadaan barang/jasa pemerintah secara umum ketika situasi stabil dan tanpa ada
keadaan mendesak. Sebagaimana yang diatur di dalam Pasal 59 Peraturan Presiden Nomor 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, bahwa Penanganan keadaan darurat
dilakukan untuk keselamatan/perlindungan masyarakat atau warga negara Indonesia yang berada
di dalam negeri dan/atau luar negeri yang pelaksanaannya tidak dapat ditunda dan harus
dilakukan segera.

Keadaan darurat meliputi: a. bencana alam, bencana non-alam, dan/atau bencana sosial; b.
pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan; c. kerusakan sarana/ prasarana yang dapat
mengganggu kegiatan pelayanan publik; d. bencana alam, bencana non-alam, bencana sosial,
perkembangan situasi politik dan keamanan di luar negeri, dan/atau pemberlakuan kebijakan
pemerintah asing yang memiliki dampak langsung terhadap keselamatan dan ketertiban warga
negara Indonesia di luar negeri; dan/atau e. pemberian bantuan kemanusiaan kepada negara lain
yang terkena bencana. Sehingga untuk atas kondisi yang cukup tidak nyaman tersebut,
diperlukan langkah cepat namun tetap harus akuntabel dalam tata cara pelaksanaan
pengadaannya.

Tahapan dan tata cara pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam penanganan keadaan darurat
diatur di dalam Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam
Penanganan Keadaan Darurat. Tahapan Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan
darurat meliputi: a. perencanaan pengadaan; b. pelaksanaan pengadaan; dan c. penyelesaian
pembayaran. Beberapa ketentuan tahapan dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perencanaan Pengadaan

Setelah terjadinya keadaan darurat PA/KPA/PPK melakukan perencanaan pengadaan yang


meliputi :

1. Identifikasi kebutuhan;
2. Analisis ketersediaan sumber daya;
3. Penetapan cara Pengadaan Barang/Jasa. 

b. Pelaksanaan Pengadaan

Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang melalui Penyedia untuk Pengadaan Barang/Jasa dalam
penanganan keadaan darurat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);


2. Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
3. Serah terima lapangan;
4. Penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Pengiriman (SPP);
5. Pelaksanaan pekerjaan;
6. Perhitungan hasil pekerjaan; dan
7. Serah terima hasil pekerjaan.

Adapun untuk Pengadaan Barang/Jasa yang melalui Swakelola dilaksanakan dengan tahapan
sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan pihak lain yang akan terlibat dalam penanganan darurat;


2. Pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
3. Pelaksanaan pekerjaan; dan
4. Serah terima hasil pekerjaan.

c. Penyelesaian Pembayaran

Penyelesaian pembayaran Pengadaan Barang/Jasa dalam penanganan keadaan darurat


dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

1. Kontrak;
2. Pembayaran; dan
3. Post audit.

Anda mungkin juga menyukai