METODOLOGI PENELITIAN
B. Sampel Pengukuran
Total sampel yang digunakan dalam kegiatan ini sebanyak 9 balita
beserta ibunya di Kampung Anggaraja RT 03 RW 07 Kelurahan
Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
C. Alat Pengukuran
Instrumen yang digunakan dalam kegiatan ini adalah kuesioner. Alat
pengukuran:
1. Timbangan berat badan
2. Microtoise, untuk pengukuran tinggi badan
3. Medlin untuk pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Lingkar
Pinggang Panggul (PIPA)
D. Prosedur Pengukuran
1. Timbangan Berat Badan Digital
a) Timbangan digital diletakkan pada permukaan yang rata dan
keras serta tempat terang untuk memudahkan pembacaan hasil
pengukuran.
b) Periksa baterai timbangan untuk memastikan timbangan berfungsi
baik dengan menyalakan konektor. Jika pada layar petunjuk
terbaca angka 0.00 atau OK, artinya baterai masih berfungsi
dengan baik, tapi jika terbaca error atau balt berarti baterai harus
diganti.
c) Pengukur berdiri di samping kanan depan timbangan.
d) Pengukur menyalakan konektor sampai angka 0.00 atau OK.
e) Setelah nyala, klien dipersilahkan naik ke atas timbangan tepat di
tengah tempat injakan. Mengatur posisi klien agar berdiri tegak
lurus dengan mata menghadap ke depan dan tidak bergerak-
gerak.
f) Memastikan bahwa klien tidak menyentuh atau disentuh/tersentuh
sebelum pembacaan hasil timbangan.
g) Membaca hasil penimbangan setelah terbaca OK pada konektor
dan kemudian catat dengan teliti.
h) Klien dipersilahkan untuk turun dari timbangan.
2. Microtoise
a) Mencari lantai yang datar atau bisa meletakkan papan alas pada
permukaan yang rata dan keras sebagai pijakan klien.
b) Memasang microtoise pada dinding atau tiang yang tegak lurus
900 dengan lantai.
c) Memastikan bahwa microtoise telah terpasang dengan stabil dan
titik 0 tepat pada lantai atau papan pijakan.
d) Meminta klien untuk melepaskan sepatu atau alas kaki dan
aksesoris pada rambut yang dapat mengganggu pengukuran.
e) Mengatur telapak kaki klien agar menapak sempurna pada lantai,
tepat di tengah dan tumit menyentuh sudut dinding. Memastikan
kaki klien lurus serta tumit dan betis menempel pada dinding.
f) Mengatur pandangan klien lurus ke depan dan berdiri tegak lurus.
Memperkirakan garis antara kuping telinga dan puncak tulang pipi
horizontal. Meletakkan tangan kiri pengukur pada dagu klien,
memastikan bahwa dagu klien lurus dan tegak, tangannya di
samping, serta belakang kepala, rentang bahu dan bokong tepat
menempel pada dinding.
g) Menurunkan perlahan-lahan batas kepala microtoise sampai
puncak kepala klien. Memastikan bahwa pengukur menekan
(dengan lembut) rambut klien.
h) Memeriksa posisi anak dan bila perlu ulangi satu persatu.
i) Apabila posisi anak telah benar, membaca dan menentukan tinggi
badan klien dengan akurasi 0,1 cm. Batas kepala dipindahkan
kembali dan tangan kiri dilepaskan dari dagu klien.
j) Mencatat hasil pengukuran.
3. Medlin
Lingkar Lengan Atas (LILA)
a) Mempersilahkan klien untuk berdiri sambil menekuk tangan 900.
b) Lengan yang diukur adalah lengan yang tidak biasa digunakan
untuk bekerja.
c) Tetapkan posisi bahu dan siku.
d) Letakkan pita pengukur antara bahu dan siku.
e) Tentukan titik tengah lengan.
f) Lingkarkan pita LILA pada titik tengah lengan.
g) Pita jangan terlalu ketat dan terlalu longgar.
h) Pembacaan skala yang tertera pada pita (cm).
i) Tangan klien yang ditekuk diluruskan kembali.
j) Mencatat hasil pengukuran.
Lingkar Pinggang Panggul (PIPA)
a) Untuk lingkar pinggang, pengukuran dilakukan dengan klien
berdiri tegak dan mengambil nafas normal.
b) Lingkarkan pita tepat sejajar dengan pusar. Dimulai dari pusar
lingkarkan meteran menempel secara longgar pada sekeliling
perut.
c) Baca skala meteran dan catat hasil pengukuran.
d) Untuk lingkar panggul, pegang pita ukur di salah satu sisi pinggul.
e) Lingkarkan pita ukur ke belakang. Lingkarkan pita ukur melalui
punggung, pastikan agar tidak terpelintir. Tarik ujung pita ukur dari
sisi pinggul lainnya. Pastikan untuk melingkarkan pita ukur ke
belakang tubuh secara bersamaan.
f) Eratkan pita ukur.
g) Baca hasil pengukuran dan catat hasil pengukuran pinggul.
2. Analisa data
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program pengolahan
analisis dengan menggunakan komputer. Analisis yang akan diujikan
adalah univariat. Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan
dengan menganalisis setiap variabel dari hasil penelitian
(Notoatmodjo, 2005). Analisa univariat berfungsi untuk meringkas
kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan
data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. Peringkasan
tersebut dapat berupa ukuran statistik, tabel, grafik. Analisa univariat
dilakukan masing-masing variabel yang diteliti.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengukuran
1. Data Demografi Balita dan Ibu Balita
Berdasarkan hasil wawancara tentang Data Demografi di
Kampung Anggaraja RT 02 RW 07 Kelurahan Cipageran, Kecamatan
Cimahi Utara, Kota Cimahi, adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Data
Demografi di Kampung Anggaraja RT 03 RW 07 Kelurahan
Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi Tahun
2018.
Berdasarkan hasil wawancara tentang Data Antropometri Balita
dan Ibu Balita di Kampung Anggaraja RT 02 RW 07 Kelurahan
Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Data
Antropometri Balita di Kampung Anggaraja RT 03 RW 07
Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota
Cimahi Tahun 2018.
Variabel Jumlah (N) Persentase (%)
1. Berat Badan Aktual
<9 kg 1 11,1
>10 kg 8 88,9
Total 9 100,0
2. Panjang Badan Aktual
<80 cm 3 33,3
80-90 cm 1 11,1
>90 cm 5 55,6
Total 9 100,0
3. Berat Badan/Umur
Buruk 0 0,0
Kurang 0 0,0
Baik 9 100,0
Lebih 0 0,0
Total 9 100,0
4. Tinggi Badan/Umur
Sangat pendek 1 11,1
Pendek 5 55,6
Normal 3 33,3
Tinggi 0 0,0
Total 9 100,0
5. Berat Badan/Tinggi Badan
Sangat kurus 0 0,0
Kurus 2 22,2
Normal 7 77,8
Gemuk 0 0,0
Total 9 100,0
dilihat sebagian besar balita memiliki asupan gizi energi baik yaitu
B. Pembahasan
1. Usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan juga pendapatan
dan juga ibu atau wanita usia subur yang mempunyai balita.
pekerjaan ayah sebagai buruh (66,7%) dan pekerjaan ibu sebagai ibu
BB/U, PB/U, dan BB/U balita perlu diketahui untuk menentukan status
berat badan, status tinggi badan, dan status badan ideal. Seluruh
balita memiliki gizi baik (100,0%), tinggi badan pendek (55,6%), dan
3. Berat badan aktual ibu balita, tinggi badan ibu balita, lingkar lengan
atas ibu balita, indeks masa tubuh ibu balita, dan lingkar pinggang
panggul ibu balita. Data tersebut untuk memantau status gizi orang
ibu balita normal (55,6%), seluruh ibu memiliki lingkar lengan yang
4. Konjungtiva anemia, spooning nails, bibir dan lidah pucat, dan kondisi
seluruh balita tidak memiliki bibir dan lidah yang pucat (100,0%), dan
mengantuk (100,0%).
(100,0%).
sendiri, sumber air minum yang bersih dengan syarat air bersih yaitu
tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Memiliki jamban atau
kakus dengan tipe leher angsa. Memiliki septic tank dengan jarak 10
m dari sumber air seperti sumur. Sebagian besar balita dan ibu/WUS
7. Asupan gizi balita seperti energi, protein, karbohidrat dan lemak perlu
diketahui untuk melihat angka kecukupan gizi balita dan untuk melihat
A. Simpulan
Berdasarkan data yang sudah diperoleh didapatkan simpulan sebagai
berikut:
1. Data demografi balita dan ibu balita yang telah diolah yakni masih ada
2. Data antropometri balita yang telah diolah yakni masih ada balita
balita ada yang memiliki IMT gemuk tingkat berat dan sangat berisiko
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang didapat, maka saran yang dapat
lebih diperhatikan lagi karena dengan kondisi cuaca yang sekarang ini
setempat
terkait.