Anda di halaman 1dari 11

51

GAMBARAN PERILAKU
DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT HIV

A. Konsep Perilaku

1. Pengertian Perilaku
Dari segi biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut
pandang biologis semua makhluk hidup mulai dari tumbuh-tumbuhan,
binatang sampai dengan manusia itu berperilaku, karena mereka
mempunyai aktifitas masing-masing. Sehingga yang dimaksud dengan
perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari
manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas, antara
lain: berjalan, berbicara, bekerja, kuliah dan sebagainya. Dari uraian ini
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati secara langsung
maupun yang tidak dapat dinikmati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).

2. Bentuk Perilaku
Menurut Skinner, (seorang ahli psikologi) seperti yang dikutip oleh
Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon
atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Oleh
karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon maka teori
Skinner ini disebut teori ”S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respons.
Skiner membedakan adanya dua respon, yaitu :
a. Respondent respons atau reflexive, yakni respon yang
ditimbulkan oleh rangsangan-rangsangan (stimulus) tertentu.
Stimulus semacam ini eliciting stimulation karena menimbulkan
respon-respon yang relatif tetap.
b. Operant respons atau instrumental respon, yakni respon yang
timbul, berkembang dan kemudian diikuti oleh stimulus atau
perangsang tertentu. Perangsang ini disebut reinforcing
stimulation atau reinforcer, karena memperkuat respon.
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat
dibedakan menjadi dua :
a. Perilaku Tertutup ( covert behavior )
Respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung
atau tertutup (covert). Respons ini terhadap stimulus masih
terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran dan
Perilaku yang terjadi pada Perilaku orang yang menerima
stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain. Oleh sebab itu covert behavior atau unobservable
behavior, misalnya : seseorang tahu bahwa HIV-AIDS dapat
menular melalui hubungan seks, seorang ibu hamil tahu penting
periksa kehamilan dan sebagainya.
b. Perilaku Terbuka ( overt behavior )
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan
nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek yang dengan mudah
52

dapat diamati atau dilihat orang lain. Oleh sebab itu disebut overt
behavior, tindakan nyata atau praktek misalnya : seseorang yang
sakit datang ke pelayanan kesehatan, seorang ibu
memeriksakan kehamilannya atau membawa anaknya ke
puskesmas untuk diimunisasi, penderita TB minum obat secara
teratur dan lain sebagainya.

3. Klasifikasi Perilaku
Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2003) adalah suatu
respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini, perilaku
kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok :
a. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance).
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk
penyembuhan bilamana sakit.
b. Perilaku pencarian atau penggunaan sistem atau fasilitas
kesehatan, atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan
(health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang
pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan.
c. Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah apabila seseorang merespon lingkungan, baik lingkungan
fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku


Menurut teori Lawrence Green, ada tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku yaitu :
a. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors) yang terwujud
dalam pengetahuan, Perilaku, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai
dan sebagainya.
b. Faktor-faktor pendukung (enabling factors) yang terwujud dalam
lingkungan fisik tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas
atau sarana-sarana kesehatan misalnya puskesmas, obat-obatan
dan sebagaimana.

Faktor-faktor pendorong (reinforcing factors) yang terwujud dalam


Perilaku dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain yang
merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat

B. APLIKASI TEKNIK PENGOLHAN DATA


Berikut adalah data fiktif tabulasi data hasil penelitian untuk mengungkap
gambaran perilaku responden :
53

Perilaku
NO
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
54

1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
6 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2
7 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2
8 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
9 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
10 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3
11 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
13 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2
14 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1
15 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
17 2 2 2 1 3 2 2 3 2 1
18 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
20 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2
21 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
22 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2
23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
24 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2
25 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
26 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2
27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2
28 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2
29 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2
30 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3

Untuk menggambarkan Perilaku responden, terlebih dahulu uji


normalitas data untuk menentukan alternatif penggunaan mean atau
median sebagai penentuk Perilaku responden.
Uji Normalitas Data : (Materi Uji normalitas akan dibahas pada bab
tersendiri). Dari analisis diperoleh nilai skewness = 1, dan Standar Eroro
= 0,427, hasil pembagian antara Skewness dengan standar error dengan
adalah 2,34 Maka dalam kasus ini linearitas data berdistribusi tidak
norma, sehingga MEDIAN sebagai pembanding untuk menentukan
Perilaku responden.

Langkah-Langkah Pengolahan Data Dengan Program SPSS :


1. Masuk program SPSS
2. Buatlah desain variable. Variabelnya terdiri dari
a. No responden
55

b. Instrumen pertanyaan (P1 s.d P10),


c. - Buka variabel view, lalu
- isi variabel P1 d.s P10,
- Nilai decimal diubah menjadi 0
Hasil tampilan sebagai berikut :

3. Lakukan entry data hasil penelitian anda, hasil entry data sbb :

4. Menjumlahkan jawaban responden


a. Sorot menu trasform, dan pilih compute
b. Isi nama variabel pada kotak target varibel, misalnya “skor” atau “Jumlah”
c. Jumlahkan item p1 s.d p10 dengan cara : sorot P1 kemudia klik tanda
panah ke kanan maka P1 masuk ke kotak numerik, lalu klik tanda panah,
selanjutnya sorot dan klik tanda plus (+), selanjutnya sorot dan klik P2,
diterukan dengan klik tanda panah ke kanan sehingga P2 masuk ke kotak
numeric, lalu klik tanda puls (+), begitu seterus sampai selesai P10.

d. ke kotak numeric seperti pada tampilan berikut :


56

e. Laku klik OK, check hasil penjumlahan anda, hasil sbb :

Menentukan Perilaku Responden :


Pada umumnya untuk menanalisa perilaku digunakan cut of point atau
membandingkan skor dengan dengan mean apabila data berdistribusi normal
atau menggunakan dasar median sebagai pembanding skor bila data tidak
berdistribusi normal.

Berdasarkan kasus di atas maka langkah pertama yang diulakukan adalah


menguji normalitas data dengan cara yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya.

Dalam kasus ini uji normalitas dilakukan dengan menganalisa dengan uji uji
sprirow-wilk dengan hasil p = 0,009. Nilai p < 0,05, maka data dinyatakan tidak
berdistribusi normal. Oleh karena itu untuk menentukan perilaku diigunakan nilai
median (29,00) sebagai pembanding skornya.

Descriptives
Statistic Std. Error
skor Mean 28,97 1,157
95% Confidence Interval Lower Bound 26,60
for Mean Upper Bound 31,33
5% Trimmed Mean 28,89
Median 29,00
Variance 40,171
Std. Deviation 6,338
Minimum 20
Maximum 39
57

Range 19
Interquartile Range 14
Skewness ,100 ,427
Kurtosis -1,412 ,833

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.


skor ,163 30 ,041 ,902 30 ,009

a. Lilliefors Significance Correction

Langkah Penyelesaian :
a. Pilih menu Transform, lalu pilih klik Recode into deferent variabel

b. Masukkan skor ke kotak variabel


c. Isi variabelnya, misalnya perilaku
d. Klik Menu Change, maka variabel Perilaku masuk ke kotak variabel,
hasilnya seperti kotak dialog seperti berikut :
e. Klik menu Old And New Value
f. Isi value 0 pada kotak New Value, arahkan kursor ke menu Range
Lowest Trought Value dan isi angaka 28 atau 28,9
g. Klik Add
h. Isi value 1 pada kotak New Value, lalu pilih Range Highest Trought
Value dan isi anga 29 (nilai mediannya), lalu klik Add.
Maka tampilannya seperti berikut :
58

i. Klik Continue dan klik OK,


j. Klik Menu Variabek View
k. Pada varibel Perilaku, lengkapi labelnya misalnya perilaku Pencegahan
HIV.
l. Pada Valu isi 0 untuk buruk dan 1 untuk baik
j. Klik OK

A. ANALISIS DATA
a. Pilih dan Klik analyze, descritivr statistic, Frequencies
b. Masukkan Perilaku ke kotak variavel
c. Klik menu statistic, pilih tombol yang diperlukan misalnya mean, ,median,
minimal, maksinal, standard deviasi, dll, lalu klik Contonue
Pilih Chart, lalu pilih histogram dan with normal Curve, klik contunue,
dan klik OK

Output hasil analisa seperti berikut :

Statistics
perilaku
N Valid 30
Missing 0
Mean ,53
Median 1,00
Std. Deviation ,507
Variance ,257
Minimum 0
Maximum 1

perilaku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid buruk 14 46,7 46,7 46,7
baik 16 53,3 53,3 100,0
Total 30 100,0 100,0

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan
perilaku pencegahan penularan HIV/AIDS di ruang Melati Rumah Sakit Umum
59

Daerah Kelas B Kabupaten Subang dengan jumlah responden sebanyak 30


responden.

1. Hasil Analisis Univariat


a. Perilaku Pencegahan Penularan
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar. Hasil penelitian mengenai perilaku ibu dalam pencegahan
penularan HIV/AIDS disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Pencegahan


Penularan HIV/AIDS di Ruang Melati RSUD Kelas B
Kabupaten Subang

PERILAKU F %
Baik 16 53.3
Buruk 14 46.7
Jumlah 30 100.0
Sumber : Data Primer Tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 30 responden,


terdapat sebagian besar responden yang memiliki perilaku yang baik
dalam pencegahan penularan HIV/AIDS yaitu 16 responden (53,3%)
berperilaku baik dan 14 responden (46,7%) memiliki perilaku buruk.
60

MODUL

ANAISIS GAMBARAN
PERILAKU

7
DAFTAR ISI

A. Prose Pengolahan Data ..................................................... 1


B. Konsep Sikap ..................................................................... 1
PROGRAM SERTIFIKASI TEKNIK PENGOLAHAN
C. Definisi Operasional ........................................................... 6
DATA UNTUK PENELITIAN KESEHATAN
D. Aplikasi Pengolahan Data .................................................. 7
E. Analisa Data ....................................................................... 13
F. Interpretasi Data ................................................................. 14

REFERENSI KERJASAMA
STIKes BUDI LUHUR DENGAN BIGC
TA.2020-2021
61

Anda mungkin juga menyukai