Makalah Kelompok Andika
Makalah Kelompok Andika
Ekonomi Kreatif
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, taufik serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Perkembangan Ekonomi Kreatif, Studi Kasus :
Produk Kuliner Sego Njamoer ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini penulis
sajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Kota (PW14-1308) di Jurusan Perencanaan
Wilayah dan Kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, serta untuk menambah
pengetahuan pembaca mengenai peran ekonomi kreatif dalam menopang ekonomi nasional melalui
studi kasus.
Tidak lupa terima kasih penulis sampaikan kepada Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.rer.reg., Vely
Kukinul Siswanto, ST, MT, MSc. selaku dosen mata kuliah Ekonomi Kota atas bimbingan yang telah
diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Terima kasih juga kepada teman-
teman atas berbagai masukan dan diskusi yang telah dilakukan demi lancarnya penulisan makalah ini.
Penulis sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga keberadaan makalah ini dapat memberikan
pengetahuan serta manfaat bagi para pembacanya.
Penulis
Ekonomi Kreatif
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................................... 4
DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................... 5
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
elemen terpenting dalam meningkatkan citarasa dan nilai produk tersebut, untuk menarik daya beli
dan memberikan pengalaman bagi konsumen.
Makalah ini akan menyajikan studi kasus terkait ekonomi kreatif di bidang kuliner
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dan memahami aplikasi teori mengenai ekonomi kreatif
2. Menganalisis studi kasus pada salah satu sub-sektor ekonomi kreatif
3. Memahami konsep penanganan hambatan pada studi kasus
Ekonomi kreatif tidak hanya terkait dengan penciptan nilai tambah secara ekonomi, tetapi juga
penciptaan nilai tambah secara sosial, budaya dan lingkungan. Oleh karena itu, ekonomi kreatif selain
dapat meningkatkan daya saing, juga dapat meningkatkan kualitas hidup Bangsa Indonesia .
Penerapan Teknologi informasi Memacu percepatan proses Mengubah gaya hidup, perilaku
dan komunikasi yang makin globalisai di bidang media, dan karakteristik manusia
intensif dan masif di semua lini hiburan, finansial, transportasi, menjadi lebih kritis dan sensitif
kehidupan ekonomi dan bisnis pada perubahan cipta, rasa,
karsa, selera dan pasar
melembaga secara tradisional, akan membentuk karakter kuliner suatu daerah. Karakter kuliner
tersebut harus mampu diangkat dan dikenalkan kepada masyarakat luas.
Ruang lingkup subsektor kuliner di Indonesia dibagi ke dalam dua kategori utama jika, ditinjau
dari jenis produk yang ditawarkan, yaitu jasa kuliner dan barang kuliner.Jasa kuliner ( foodservice)
ditinjau dari aspek persiapan dan penyajiannya, dapat dibagi ke dalam dua kategori umum, yaitu
restoran dan jasa boga.Sedangkan barang kuliner yang dimaksud adalah produk makanan hasil
olahan atau kemasan, khususnya kategori specialty foods.Produk makanan khusus ini semakin
berkembang saat ini.Pada umumnya, specialty foods diproduksi dalam jumlah tidak terlalu besar dan
produk ini memiliki keunikan tersendiri yang membutuhkan kreativitas dalam penciptaannya.Beberapa
produk yang termasuk dalam kategori ini adalah produk makanan yang menggunakan bahan organik
atau bahan baku khas dari suatu daerah yang kemudian dikemas secara menarik. Nilai budaya dan
konten lokal suatu daerah juga menjadi salah satu sumber keunikan produk jenis ini, seperti oleh-
oleh makanan khas suatu daerah.
Tidak semua penyedia jasa makanan dan minuman atan barang kuliner merupakan industry
kreatif, sehingga penajaman mengenai ruang lingkup dari kuliner dalam konteks ekonomi kreatif
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Fokus pengembangan subsektor kuliner pada
industri kreatif Indonesia periode 2015–2019 adalah jasa kuliner (restoran dan jasa boga) seperti
yang ditunjukkan pada gambarberikut :
Gambar 3. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Kuliner dalam Ekonomi
Kreatif 2015—2019
Sumber : RPJM Ekonomi Kreatif Indonesia 2015-2019
Jasa kuliner (foodservice) adalah jasa penyediaan makanan dan minuman di luar rumah. Hal ini
karena pada area tersebut lebih dibutuhkan kemampuan dan keahlian kuliner seperti memasak
berbagai menu makanan yang dilakukan di dapur dan kemudian menyajikannya di sebuah piring
dengan penataan yang menggugah selera. Jasa kuliner yang akan dikembangkan pada tahun 2015–
2019 adalah: restoran, yaitu tempat penyedia makanan dan minuman yang dikunjungi oleh
konsumennya, dan jasa boga, yaitu penyedia makanan dan minuman yang mendatangi lokasi
konsumen. Pengembangan jasa kuliner ini diharapkan mampu mengangkat makanan tradisional
Indonesia dan juga mampu memberikan pengalaman saat menyantapnya.
Ekonomi Kreatif
BAB II PEMBAHASAN
Ide pembuatan produk kuliner ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan melihat kebiasaan teman-
teman sesama mahasiswa yang sering mengabaikan pola makan ketika telah disibukkan berbagai
kegiatan seperti kuliah, mengerjakan tugas, dan rapat-rapat organisasi. Selain itu, kondisi ekonomi
yang minim menyebabkan membeli makanan yang bergizi bukan menjadi prioritas utama. Oleh
karena itu Mahendra dan tim berharap Sego Njamoer ini dapat menjadi solusi produk makanan yang
murah, praktis, dan bergizi. Saat ini kantor utama pemasok bahan baku pembuatan Sego Njamoer
terletak di Klampis Semolo Waru Timur A17, Surabaya. Selain itu terdapat pula mini office di Jalan
Gebang Wetan 2B, Sukolilo, Surabaya.
Jika ditinjau dari jenis produk yang ditawarkan, Sego njamoer termasuk ke dalam industri
kreatif subsektor kuliner yang hasil akhirnya tergolong kategori barang specialty foods. Artinya
produk ini memiliki keunikan tersendiri yang membutuhkan kreativitas dalam penciptaannya.
Ekonomi Kreatif
Gambar 5. Ruang Lingkup dan Fokus Pengembangan Subsektor Kuliner dalam Ekonomi Kreatif 2015—
2019
Sumber : RPJM Ekonomi Kreatif Indonesia 2015-2019
Hingga saat ini berbagai penghargaan telah diperoleh, antara lain sebagai berikut.
Ekonomi Kreatif
Semakin dikenalnya nama Sego Njamoer melalui berbagai penghargaan, diiringi dengan
semakin banyak pula outlet yang dibuka. Saat ini telah ada sekitar 90 outlet Sego Njamoer di 16 kota
di seluruh indonesia. Beberapa data terkait lokasi outlet adalah sebagai berikut.
1 Outlet Surabaya | Sekretariat BEM FTI, Kampus ITS | buka 08.00 - 20.00
2 Outlet Surabaya | Ria Swalayan - area Kampus @ITS_Surabaya - Keputih |
3 Outlet Surabaya | Kantin Pusat Kampus @ITS_Surabaya | buka 08.00 - 16.00
4 Outlet Surabaya | Gebang Wetan 2b - area Kampus @ITS_Surabaya |
5 Outlet Surabaya | Sakinah Swalayan - area Kampus @ITS_Surabaya |
6 Outlet Surabaya | Depan Gerbang - Area Kampus UNESA Ketintang|
7 Outlet Surabaya |Kantin Kampus STIKOM | @stikomsurabaya |
8 Outlet Surabaya | Kampus B Unair | Area Kantin Parkir FEB (samping BEM FH)
9 Outlet Surabaya | Kantin Sekolah Al Azhar - Laguna |
10 Outlet Surabaya | Kantin Mitra (samping fotokopi), Kampus UBAYA |
11 Outlet Surabaya | Kantin Psikologi Universitas Hang Tuah |
12 Outlet Surabaya | Kantin Fakultas Ekonomi, Kampus UNTAG |
13 Outlet Surabaya | Kantin Kampus UWKS |
14 Outlet Surabaya | The Square|Samping Kampus Petra Surabaya |
15 Outlet Surabaya | Jalan Bukit Tengger No. 1 |
16 Outlet Surabaya | Kantin Kampus DESPRO ITS |08.00 - 16.00 WIB|
17 Outlet Malang |Jl.Kertosentono-smping Izza Fotocopy |
18 Outlet Malang | Kantin KOPMA UM | buka 08.00 - 16.00 WIB|
19 Outlet Malang |Kantin Kampus FIA UB |buka 08.00 - 16.00 WIB/
20 Outlet Surabaya | Kantin Pusat Kampus UPN Veteran | buka 09.00 - 17.00
21 Outlet Jogja | Depan Bursa FK UGM | buka 06.45 - 15.00 WIB/Sak ente'e |
22 Outlet Bekasi| HERO Kemang Pratama | buka 08.00 - 16.00 WIB/Sak ente'e
Ekonomi Kreatif
Berdasarkan sumber buku ekonomi kreatif “Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2015”, empat
prinsip utama pengembangan ekonomi kreatif adalah penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi,
design thinking, seni dan budaya sebagai inspirasi, serta media sebagai saluran distribusi dan
presentasi karya dan konten kreatif. Dari keempat prinsip tersebut produk Sego Njamoer telah
menerapkannya. Prinsip penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta media sebagai saluran
distribusi dan presentasi karya dan konten kreatif telah diterapkan dalam hal pemasaran produk
melalui website resmi di www.segoenjamoer.com maupun media sosial. Sementara prinsip design
thinking dan seni budaya sebagai inspirasi diterapkan dalam mencentuskan ide awal konsep Sego
Njamoer serta desain kemasan dan cara penyajian produk.
Ekonomi Kreatif
Hal yang sekaligus diperoleh ketika membeli both Sego Njamoer adalah sebagai berikut :
1. Brand
- Hak penggunaan merek selama 2 tahun
- Hak penjualan produk Sego Njamoer
2. System
- Produk Standar Operasi (SOP)
3. Supply
- Satu paket perlengakapan dan both
- Pasokan bahan baku
4. Support
Ekonomi Kreatif
Asumsi omset untuk setiap outlet sekitar 500.000,-/hari 1 bulan 24 hari kerja. Estimasi profit
169rb/hari atau 3.7juta/bulan. Berikut adalah uraian taksiran pemasukan serta pengeluaran oleh
setiap outlet setiap bulannya.
Tabel 1. Perkiraan pembiayaan outlet
Total harian Bulanan (24 hari)
A. Pemasukan tunai
Penjualan produk Rp 500.000 Rp 12.000.000
B. Pengeluaran tunai
1. Gaji pegawai
Gaji harian Rp 35.000 Rp 840.000
Bonus omset Rp 10.000 Rp 240.000
Bonus performa Rp 4.167 Rp 100.000
2. Sewa tempat Rp 25.000 Rp 600.000
3. Bahan
Minyak Rp 1.442 Rp 34.615
Gas Rp 1.736 Rp 41.667
Kantong plastik Rp 2.885 Rp 69.231
Bumbu Rp 62.500 Rp 1.500.000
Jamur Rp 76.389 Rp 1.833.333
Nasi Rp 48.007 Rp 1.153.846
Sendok Rp 8.125 Rp 195.000
Kemasan Rp 48.750 Rp 1.170.000
Saos Rp 20.833 Rp 500.000
Total bahan baku Rp 270.737 Rp 6.497.692
Jumlah pengeluaran tunai Rp 330.737 Rp 8.277.692
C. Profit (A-B) Rp 169.263 Rp 3.722.308
Sumber : survei sekunder, 2015
ini mendapatkan modal awal usaha dari Pemerintah melalui DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi). Upaya dari pemerintah ini telah sejalan dengan sasaran untuk menciptakan pembiayaan
yang sesuai dan mudah diakses, sebagaimana tercantum dalam Rencana Pengembangan Ekonomi
Kreatif Indonesia 2015–2019. Untuk meningkatkan permodalan serta sekaligus sebagai upaya
branding produk ke pasar yang lebih luas, pemilik aktif mengikuti berbagai macam lomba
kewirausahaan baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, universitas maupun organisasi.
3.1 KESIMPULAN
Salah satu contoh penerapan ekonomi kreatif dalam sub-sektor kuliner adalah Produk kreatif
Sego Njamoer yang berpusat di Surabaya. Mulai dirintis pada tahun 2010 melalui dana hibah Program
Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan. Usaha ini merupakan usaha waralaba yang saat ini telah
tersebar sekitar 90 outlet Sego Njamoer di 16 kota di seluruh Indonesia. Sego Njamoer memiliki 6
varian produk olahan jamur dengan kisaran harga berbeda. Usaha ini mampu menyerap tenaga kerja
terdidik sebesar 20% dari total seluruh karyawan. Hingga saat ini Sego Njamoer telah mendapat
berbagai macam penghargaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://ti.ubaya.ac.id/index.php/berita-mainmenu-2/171-kuliah-tamu-kewirausahaan-dan-inovasi-
fakultas-teknik-2014.html “Kuliah Tamu Kewirausahaan dan Inovasi Fakultas Teknik 2014”
Ekonomi kreatif : kekuatan Baru Indonesia menuju 2025, Rencana Aksi Jangka Menengah 2015-2019
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif