Pendahuluan
A. Latar Belakang
Olahraga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Upaya meningkatkan prestasi olahraga perlu terus dilakukan melalui
pembinaan sejak dini, mungkin melalui pencarian dan pemantauan bakat, pembibitan,
dan pelatihan olahraga prestasi yang didasarkanpada ilmu pengetahuan dan teknologi
secara lebih efektif dan efisien. Puncak prestasi secara optimal dapat diperoleh dengan
proses latihan jangka panjang.
Salah satu cabang olah raga yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya
manusia adalah permainan bulutangkis dilihat dari sejarahnya belum diketahui secara
pasti, tetapi permainan ini pertama kali dimainkan di India dengan nama (Poona)
Permainan ini juga sudah ada sekitar abad ke-12 di lapangan kerajaan olahraga Inggris.
Pada tahun 1873 seorang bangsawan Ingggris yang pernah bertugas di India yang
bernama Duke de Beaufort memainkan permainan ini di taman Badminton di
Gloucestershire yang letaknya tidak jauh dari kota Bristol Inggris, dan sampai sekarang
permainan tersebut lebih dikenal dengan nama badminton, sedangkan dalam bahasa
Indonesia permainan ini juga dikenal dengan nama bulutangkis.
Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang membutuhkan daya tahan
keseluruhan, di samping menunjukan ciri sebagai aktivitas jasmani yang memerlukan
kemampuan anaerobik-aerobik. Selain itu cabang olahraga bulutangkis juga memerlukan
kecepatan dan mobilitas pergerakannya dikombinasikan dengan agilitas yang
biasanyadimanfaatkan untuk menutup lapangan, atau untuk mengejar shuttlecock ke
segala arah. Pergerakannyacepat
dan disusul dengan perubahanarah, baik ke depan, ke belakang, ke samping kiri, dan ke
samping kanan. Power juga dibutuhkan, terutama pukulan, apalagi untuk pukulan
serangan
Sehingga pemain harus mampu melakukan gerakan split seperti sering
didemonstrasikan oleh Susisusanti dan taufik hidayat.
Berdasarkan uraian di atas dan mengingat SMA Negeri 1 Cibadak adalah salah
satu sekolah yang unggul, maka banyak hal yang mendorong kami sebagai perwakilan
dari warga SMA Negeri 1 Cibadak, tertarik dan ingin mendirikan ekstrakulikuler
bulutangkis yang belum terdaftar sebagai salah satu ekstrakulikuler di SMA Negeri 1
Cibadak.
B. Tujuan Kegiatan
1. Agar bulutangkis Indonesia terus maju, berjaya dan berkarya, dan semua pihak yang
terlibat mendapat nilai tambah.
2.Meningkatkan standar kejuaraan SMA Negeri 1 Cibadak sehingga lebih tinggi
bobotnya.
3. Mengakomodasi semua level kemampuan dan mendapatkan poin yang menentukan
ranking dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional.
4.Mengokohkan eksistensi ekstrakulikuler sebagai wadah pembentukan dan
pengembangan bakat dan potensi siswa di luar akademik.
6.Menjadikan ekstrakulikuler sebagai salah satu sumber raihan prestasi sekolah di tingkat
Kabupaten, Provinsi, Nasional bahkan Internasional. Khususnya Bulutangkis.
3.Melakukan wawancara khusus bagi siswa yang akan memilih dua ekstrakulikuler, agar
tidak mengganggu sekolah, dan demi tercapainya prestasi ekstrakulikuler yang
maksimal.
2
9. Melaksanakan pembinaan dan peningkatan motivasi, baik secara organisasi maupun
personal.
BAB II
PEMBAHASAN
Bulu tangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga
permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan, di atas
lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang dan lebar tertentu.
Olahraga bulutangkis dimainkan di atas lapangan yang di batasi dengan garis-garis dalam
ukuran panjang dan lebar tertentu. Lapangan di bagi dua sama besar dan di pisahkan oleh
net yang direnggangkan di kedua tiang net yang ditanam di pinggir lapangan.
Bulutangkis adalah suatu permainan yang menggunakan sebuah raket dan shuttlecock
yang di pukul melewati sebuah net. Permainan dimulai dengan cara menyajikan bola atau
service, yaitu memukul bola dari petak service kanan ke petak servis kanan lawan,
sehingga jalan bola menyilang
A. SEJARAH
Dalam perkembangannya sejarah bulu tangkis berkembang di Mesir kuno sekitar
2000 tahunlalu tetapi juga disebut-sebut di India dan Republik Rakyat Cina. Nenek
moyang terdininyadiperkirakan ialah sebuah permainan Tionghoa, Jianzi yang
melibatkan penggunaan kok tetapi tanparaket. Alih-alih, objeknya dimanipulasi dengan
kaki. Objek/misi permainan ini adalah untuk menjagakok agar tidak menyentuh tanah
selama mungkin tanpa menggunakan tangan
Di Inggris sejak zaman pertengahan permainan anak-anak yang disebut
Battledores danShuttlecocks sangat populer. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan
memakai dayung/tongkat(Battledores) dan bersiasat bersama untuk menjaga kok tetap di
udara dan mencegahnya darimenyentuh tanah. Ini cukup populer untuk menjadi nuansa
harian di jalan-jalan London pada tahun1854 ketika majalah Punch mempublikasikan
kartun untuk ini
Dalam sejarah bulu tangkis Inggris membawa permainan ini ke Jepang, Republik
Rakyat Cina,dan Siam (sekarang Thailand) selagi mereka mengolonisasi Asia. Ini
kemudian dengan segera menjadi permainan anak-anak di wilayah setempat mereka.
3
Olah raga kompetitif bulu tangkis diciptakan oleh petugas Tentara Britania di
Pune, India pada abad ke-19 saat mereka menambahkan jaring dan memainkannya secara
bersaingan. Oleh sebab kota Pune dikenal sebelumnya sebagai Poona, permainan tersebut
juga dikenali sebagai Poona pada masa itu.
Para tentara membawa permainan itu kembali ke Inggris pada 1850-an. Olah raga
ini mendapatkan namanya yang sekarang pada 1860 dalam sebuah pamflet oleh Isaac
Spratt, seorang penyalur mainan Inggris, berjudul "Badminton Battledore - a new game"
("Battledore bulu tangkis - sebuah permainan baru"). Ini melukiskan permainan tersebut
dimainkan di Gedung Badminton (Badminton House), estat Duke of Beaufort's di
Gloucestershire, Inggris.
Pada tahun 1992 bulu tangkis menjadi olahraga olimpiade musim panas di
kejuaraan barcelona. Ketika itu tim Indonesia dan Korea Selatan masing-masing
memperoleh dua medali emas. Perkembangan bulu tangkis di negara Indonesia tidak bisa
dipisahkan dengan pertumbuhan bangsa indonesia, saat zaman sebelum revolusi fisik,
gerakan kemerdekaan, hingga saat periode zaman orde baru. Sebagian orang-orang
belanda membawa jenis cabang olahraga bulu tangkis, kemudian pelajar-pelajar yang
pulang dari luar negeri setelah menunutut ilmu. Hal ini yang membuat olahraga bulu
tangkis bisa populer dan digemari masyarakat.
Sekitar tahun 1940 cabang olahraga bulu tangkis banyak disukai oleh seluruh
lapisan masyarakat hingga pelosok negeri. Namun untuk cabang olahraga ini baru
menemukan organisasi setelah tiga tahun diadakannya PON pertama di Solo tahun 1984,
tepatnya tanggal 5 mei 1951.
PERATURAN
Servis (Service) adalah pukulan pertama ke arah lawan yang dilakukan untuk
memulai suatu permainan bulutangkis. Cara melakukan service yang baik dan benar bisa
dibaca. Service dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang
menyeberangi jaring ke area lawan. Bila kok jatuh di luar area tersebut maka kok
4
dinyatakan keluar dan poin untuk penerima servis. Antara partai tunggal dan ganda
memiliki area servis masing-masing yang berbeda. Pengungdian service dilakukan
sebelum permainan dimulai, seorang wasit melakukan pengundian terlebih dahulu untuk
menentukan siapa yang pertama berhak melakukan servis.
Lapangan yang digunakan untuk pertandiangan bulutangkis antara partai ganda dan
partai tunggal memiliki perbedaan. Di dalam permainan bulutangkis setiap garis
lapangan memiliki fungsinya masing-masing. Garis samping memiliki 2 garis (Luar dan
dalam) dan garis belakang juga memiliki 2 garis (Luar dan dalam).
5
Untuk area bidang permainan bulutangkis, garis samping dalam dan garis belakang luar
digunakan untuk area permainan tunggal sedangkan garis samping luar dan garis
belakang luar digunakan untuk area permainan untuk partai ganda.
Bidang area service permainan bulutangkis untuk partai tunggal adalah garis samping
dalam dan garis belakang luar, sedangkan untuk area service untuk partai ganda adalah
garis samping luar dan garis belakang bagian dalam.
6
§ Jumlah poin genap atau ganjil menentukan posisi “orang pertama” saat melakukan
servis.
§ Setiap pasangan mempunyai dua kali kesempatan servis (masing-masing untuk tiap
pemain) sebelum pindah bola, kecuali servis pertama pada tiap-tiap awal set tidak
mendapat kesempatan kedua.
§ Saat pindah bola, servis pertama selalu dilakukan oleh pemain yang berada di sebelah
kanan, bukan oleh “orang pertama”.
B. Alokasi Dana
3) Pembayaran pelatih
7
Waktu : Pukul 01.00 s.d 04.00 WIB
BAB III
Penutup