Anda di halaman 1dari 10

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah Tugas Ujian Akhir Semester


Dosen Pengampu : Asep Abdul Muhyi, M.Ag

Disusun oleh :
NUR NEILA PURNAMASARI
NIM : 1201040119
PROGRAM STUDI TASAWUF PSIKOTERAPI
IC

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021

1. HADITS TENTANG KESABARAN


Dari Shuhaib bin Sinan radhiallahu’anhu dia berkata, Rasulullah SAW bersabda:

‫ إن أصابته‬. ‫للمؤمن‬
ِ ‫ وليس ذاك ألح ٍد إال‬. ‫أمره كلَّه خي ٌر‬
َ ‫ إن‬. ‫المؤمن‬
ِ ‫ألمر‬
ِ ‫عجبًا‬
‫ فكان خيرً ا له‬. ‫ وإن أصابته ضرا ُء صبر‬. ‫ فكان خيرً ا له‬. ‫شكر‬
َ ‫سرا ُء‬
Artinya:
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa)
kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan
kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa
kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya." (HR Muslim Nomor 2999).
Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al Khudri Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:

َّ ‫صبِّرْ هُ هَّللا ُ َو َما أُعْ طِ َي أَ َح ٌد َع َطا ًء َخيْرً ا َوأَ ْو َس َع ِمنْ ال‬


‫صب ِْر‬ َ ‫َو َمنْ َي َت‬
َ ‫صبَّرْ ُي‬
Artinya:
"Siapa yang sungguh-sungguh berusaha untuk bersabar maka Allah akan memudahkan
kesabaran baginya. Dan tidaklah seseorang dianugerahkan (oleh Allah Subhanahu wa ta'ala)
pemberian yang lebih baik dan lebih luas (keutamaannya) daripada (sifat) sabar." (HR Al
Bukhari).
Diriwayatkan oleh imam Al-Bazzar dan imam Abu Ya’la dari sahabat Abu Hurairah r.a. imam
An-Nawawi, Rasulullah SAW bersabda:

}‫ص ْب ُر عِ ْن َد الص َّْد َم ِة اأْل ُ ْو َلى‬


َّ ‫ {ال‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
َّ ‫ َقا َل ال َّن ِبيُّ َع َل ْي ِه ال‬.
Artinya:
"Sabar itu ketika pertama kali mendapatkan musibah."
Diriwayatkan oleh imam Abu Nu’aim dari sayyidah ‘Aisyah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

}‫ان َر ُجالً َك ِر ْيمًا‬


َ ‫ص ْب ُر َر ُجالً َل َك‬ َ ‫ { َل ْو َك‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
َّ ‫ان ال‬ َّ ‫و َقا َل َع َل ْي ِه ال‬.َ
Artinya:
“Jika kesabaran itu adalah seorang laki-laki, maka sungguh ia adalah laki-laki yang mulia.”
Diriwayatkan oleh imam Ahmad dan imam At-Thabarani dari sahabat Ibnu ‘Umar r.a.

ِ ‫ض ُل عِ ْن َد‬
ٍ‫هللا ِمنْ جُرْ َع ِة َغيْظ‬ َ ‫ { َما َتجَّ َر َع َع ْب ٌد جُرْ َع ًة أَ ْف‬:‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم‬
َّ ‫َو َقا َل َع َل ْي ِه ال‬
ِ ‫ َك َظ َم َها ا ْبت َِغا َء َوجْ ِه‬.
}‫هللا َت َعا َلى‬
Artinya:
Nabi saw. bersabda, “Tidak ada seorang hamba yang meneguk satu tegukan (menerima musibah)
yang lebih utama di sisi Allah dari pada satu tegukan yang berat yang ditahan untuk mencari
ridha Allah ta’ala.”
URAIAN :
Wabah virus Corona menguji semua kapasitas kita sebagai manusia. Covid-19 menyebar amat
cepat. Sudah ratusan ribu orang terinfeksi di seluruh dunia. Puluhan ribu nyawa tewas akibat
virus mematikan itu.  Corona juga membuat banyak pengusaha gulung tikar. Para pekerja pun
terpaksa harus dirumahkan.  Ojek online juga sepi orderan karena kebijakan bekerja di rumah,
belajar di rumah.

Corona membuat kita harus mengganti Jumatan dengan shalat zuhur di rumah. Corona pun
membuat mereka tidak bisa menjalankan ibadah umrah. Tanah Suci ditutup. Dua tempat haram,
Masjidil Haram dan Masjid Nabawi diisolasi. Musibah yang benar-benar harus kita hadapi saat
ini. Masalah terbesar yang kita hadapi adalah ketidakpastian. Meski kita yakin, Allah SWT pasti
menciptakan penyakit sekaligus dengan obatnya.

Kesabaran menjadi senjata orang beriman dalam menghadapi ujian seperti sekarang. Allah SWT
menggambarkan mereka yang bersabar dengan begitu banyak derajat dan kebaikan.  Mereka pun
dijanjikan imbalan yang begitu besar. “Dan sungguh Kami akan benar-benar memberi balasan
kepada orang-orang yang bersabar dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah
mereka kerjakan.” (QS An-Nahl: 96). 

Tidak ada upaya pendekatan kepada Allah SWT melainkan pahalanya ditentukan dan dihitung
kecuali sabar. Allah menjanjikan, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.” (QS
Al Baqarah: 153).  

Sabar adalah sebuah ungkapan mengenai teguhnya motivasi agama dalam menghadapi motivasi
hawa nafsu. Faktor agama ini merupakan segala yang mengantar manusia pada petunjuk. Faktor
tersebut yakni makrifat kepada Allah dan Rasul-Nya. Pun makrifat mengenai berbagai
kemaslahatan yang berhubungan dengan akibat-akibat perbuatan. Itulah sifat pembeda manusia
dengan binatang dalam memutus syahwat. 

Sementara itu, motivasi hawa nafsu merupakan pelampiasan syahwat sesuai dengan tuntunannya.
Maka dari itu, barang siapa menahan amarahnya untuk terus menentang syahwatnya, ia termasuk
dalam golongan orang-orang sabar. Jika seseorang kalah dan lemah hingga dikuasai oleh
syahwat serta tidak bersabar untuk menolaknya, dia termasuk golongan pengikut setan. 

Setiap hamba perlu bersabar pada segala hal yang menimpanya. Baik sesuai dengan keinginan
maupun tidak. Ketika dia mendapatkan sesuatu seperti kesehatan, keselamatan, harta,
kedudukan, keluarga, hingga pengikut, dia harus bersabar. Jika dia tidak menahan diri untuk
tidak melepas liar hawa nafsunya dan tenggelam pada maksiat.
Tidak heran jika Allah SWT mengingatkan hamba-hamba-Nya terhadap berbagai ujian tersebut.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hrata kalian dan janganlah pula anak-anak
kalian melalaikan kalian dari zikir kepada Allah.” (QS Al Munafiqun: 9). 

Berikutnya, ketika kita mendapatkan sesuatu tidak selaras dengan hawa nafsu. Adakalanya
sesuatu itu berhubungan dengan ikhtiar hamba seperti ketaatan dan kemaksiatan. Berikutnya,
tidak berhubungan dengan ikhtiar tersebut seperti musibah yang kita hadapi sekarang. 

Menurut Imam Al Ghazali, kesabaran itu memiliki kedudukan yang paling tinggi. Derajat
kesabaran dalam musibah hanya dapat diperoleh dengan meninggalkan kesedihan yang amat
dalam. Adakalanya mereka menangis dengan raungan hingga menyalahkan takdir atas musibah
yang dialaminya. Kesabaran membuat kita menjauhi perbuatan itu. Sikap ridha dengan ketetapan
Allah Ta’ala serta meyakini itu adalah titipan yang diambil kembali Pemiliknya merupakan sikap
terbaik sebagai hamba. 

2. HADITS MENJAGA KESEHATAN TUBUH


Rasulullah dalam suatu hadits yang berbunyi;

Almukminul qowiyyu khoirun wa 'a habbu ilallahi minal mukminidndo'iif


Artinya:
"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada Mukmin yang lemah."
Maksud dari hadits di atas adalah badan yang kuat dan sehat juga diperlukan untuk beribadah
dan melakukan ketaatan. Sehingga kita meniatkan membuat badan sehat adalah agar bisa
melakukan ibadah, ketaatan dan berbagai kebaikan.
URAIAN :
Penting untuk kita menjaga kebersihan serta kesehatan. Dalam Islam kita diwajibkan untuk
menjaga kesehatan serta kebersihan setiap saat. Apalagi di tengah pandemi virus corona Covid-
19 sekarang ini.
Kesehatan dan kebersihan menjadi perhatian khusus dalam Islam. Bahkan sebelum melakukan
ibadah kita diharuskan bersuci terlebih dahulu. Wudhu sebelum sholat dilakukan dengan
membasuh beberapa bagian tubuh untuk membersihkan diri.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan dalam Islam. Karena dengan
kebersihan, lebih mendekatkan seseorang pada kesehatan dan mencegah timbulnya berbagai
penyakit.

Abu Malik Al-Ash'ari mengungkap bahwa Rasulullah bersabda, "Kesucian itu separuh dari
iman."
Islam sangat menganjurkan kita agar menjaga kesehatan. Seorang mukmin yang kuat dan sehat
lebih Allah cintai daripada seorang mukmin yang lemah.
Berikut tips untuk menjaga kesehatan di masa pandemi:
1. Mencuci tangan 
Mencuci tangan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk mencegah penularan atau
penyebaran virus corona karena dengan mencuci tangan kita dapat menjaga kesehatan
tubuh. Cuci tangan yang baik diawali dengan membasuh kedua telapak tangan
menggunakan air. Lalu sabuni telapak tangan dan gosok seluruh permukaan kulit tangan,
minimal selama 20 detik. Kemudian bilas hingga bersih dengan menggunakan air dan
keringkan dengan kain bersih.
2. Mengatur pola makan dan mengonsumsi makanan yang bergizi
Mengatur pola makan sangatlah penting untuk tubuh kita agar tetap sehat. Hal-hal yang
harus diperhatikan yaitu makan tepat waktu dan memakan makanan bergizi yang
mengandung 4 sehat 5 sempurna, seperti mengkonsumsi karbohidrat yang terdapat pada
nasi, susu, kentang, roti, lauk pauk, buah-buahan, dan sayur-sayuran
3. Minum vitamin
Minum vitamin juga sangat penting untuk meningkatkan kesehatan tubuh kita. Vitamin C
berperan untuk meningkatan kesehatan tubuh kita karena bisa mempercepat produksi sel
darah putih yang berguna untuk melawan infeksi.
4. Mengkonsumsi air yang cukup
Mengkonsumsi air yang cukup idealnya setiap hari delapan gelas, karena tubuh kita
membutuhkan cairan agar tidak dehidrasi. Apabila tubuh dehidrasi karena kekurangan
minum, dapat menghilangkan daya kosentrasi.
5. Menjaga kebersihan lingkungan 
Membersihkan rumah denngan menggunakan diinsfektan untuk membersihkan benda
yang disentuh seperti gagang pintu, remote, alat dapur, dan lain-lain.
6. Rajin berolahraga
Rajin berolahraga dengan melakukan olahraga ringan secara latihan sederhana, seperti
push up yang dilakukan 10 kali setiap hari dan aerobik dengan panduan dari instruktur
senam atau video.

3. HADITS TENTANG MENJAGA KEBERSIHAN


Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap persendian manusia ada sedekahnya setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya,
kamu mendamaikan di antara dua orang adalah sedekah, kamu membantu seseorang untuk
menaikkannya di atas kendaraannya atau mengangkatkan barangnya di atasnya adalah sedekah,
kalimat yang baik adalah sedekah, pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju sholat
adalah sedekah, dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah." (HR.al-Bukhari
,no.2989 dan Muslim, no 1009).

Dalam hadits tersebut, menjaga kesehatan tak cukup dengan hanya membersihkan diri saja
namun juga di imbangi dengan menjaga kebersihan lingkungan. Karena lingkungan yang kotor
akan menjadi sumber penyakit bagi manusia di sekelilingnya.
URAIAN :
Virus Corona telah menjangkit banyak orang di hampir seluruh dunia. Kini di Indonesia total
kasus yang positif Corona jumlahnya melonjak hingga 172 orang.

Ketika pandemi Corona berlangsung, salah satu cara yang perlu kita lakukan adalah menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Karena jika tidak menjaga kebersihan,  virus yang menempel
dari benda-benda yang kamu sentuh akan lebih mudah menginfeksi tubuh.

Apalagi bagi kamu yang masih bekerja tentunya menjaga kebersihan diri jadi hal wajib yang
dilakukan. Misalnya, setelah melakukan perjalanan dengan transportasi umum, sesampainya di
rumah langsung mandi dan mengganti pakaian. Selain itu biasakan juga mencuci tangan dengan
sabun dan bersihkan tangan dengan hand sanitizer.
1. Sering Mencuci Tangan
Ada banyak sekali kuman dan virus yang mungkin menempel pada tangan kita. Sangat penting
untuk menjaga kebersihan tangan. Mencuci tangan lebih sering menjadi salah satu tips
kebersihan diri yang penting. Ada produk-produk yang dapat menjaga kehigienisan tangan
seperti gel sanitasi berbasis alkohol yang bisa berguna ketika air tidak tersedia.

Pastikan kamu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, membuang sampah, batuk, bersih,
sebelum membuat makanan dan setelah makan.

2. Mandi Secara Teratur


Salah satu tips menjaga kebersihan diri sendiri adalah dengan mandi setiap hari. Menggosok
tubuh dengan sabun dan mencucinya dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati.
Sehingga semua kuman dan virus yang mungkin menempel akan hilang. Selain itu, kotoran dan
keringat juga akan bersih setelah mandi.

3. Sikat Gigi
Menjaga kebersihan diri yang lainnya bisa kamu lakukan dengan sikat gigi minimal dua kali
sehari. Menyikat gigi secara teratur dapat menyebabkan penyakit pada gigi, gusi ataupun area
mulut.

Pastikan kamu menyikat gigi setelah konsumsi makanan manis atau asam yang bisa
menyebabkan erosi pada gigi. Flossing juga penting untuk menjaga mulut kamu tetap bersih dan
sehat dan merupakan sesuatu yang direkomendasikan oleh semua dokter gigi. Jangan lupa
menggunakan obat kumur untuk mengoptimalkan kebersihan mulut.

4. Potong Kuku
Kuku panjang yang tidak higienis dapat mengakibatkan masalah kesehatan. Semua kotoran dan
kuman yang menumpuk di kuku panjang sangat tidak sehat dan berbahaya. Memotong kuku
secara teratur adalah tips menjaga kebersihan diri yang penting.

5. Membersihkan Rambut
Untuk rambut panjang, kebersihan tentu jadi yang utama. Cucilah rambut secara teratur.
Sebaiknya lakukan mencuci rambut dua kali atau tiga kali seminggu tergantung dari kualitas
rambut. Jika kulit kepala lebih berminyak sebaiknya lebih sering keramas agar tak lepek.

6. Bersihkan Wajah
Kulit wajah lebih sensitif daripada bagian tubuh yang lain. Mencuci muka setidaknya tiga kali
sehari. Pilih pembersih wajah atau cuci dengan sabun cuci muka yang cocok dengan jenis kulit
kamu. Hindari produk yang mengandung alkohol tinggi karena dapat menyebabkan kulit kering.

4. HADITS PENDIDIKAN
Pentingnya menguasai ilmu pengetahuan

‫ َو َمنْ أَ َرادَ ُه َما َف َع َل ْي ِه باِلع ِْل ِم‬،‫ َو َمنْ أَ َرادَ اآلخ َِر َه َف َع َل ْي ِه ِب ْالع ِْل ِم‬،‫َمنْ أَ َرا َد ال ُّد ْن َيا َف َع َل ْي ِه ِباْلع ِْل ِم‬
"Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu.
Barangsiapa menginginkan akhirat, hendaklah ia menguasai ilmu. Dan barang siapa yang
menginginkan keduanya (dunia dan akhirat), hendaklah ia menguasai ilmu." (HR. Ahmad)
Menjadi pendidik yang baik

‫ار ْالع ِْل ِم‬ َ ‫ين ُح َل َما َء فُ َق َها َء ُع َل َما َء َو ُي َقا ُل اَلرَّ بَّانِيُّ الَّذِى ي‬
َ ‫ُــر ِبــّى ال َّن‬
ِ ‫اس ِبصِ َغ‬ َ ‫ُك ْونـ ُ ْـوا َربَّا ِن ِّي ْـ‬
‫ار ِه‬ِ ‫َق ْب َل ِك َب‬
"Jadilah pendidik yang penyantun, ahli fikih, dan ulama. Disebut pendidik apabila seseorang
mendidik manudia dengan memberikan ilmu sedikit-sedikit yang lama-lama menjadi banyak."
(HR. Bukhari)
Kewajiban mendidik anak

‫ُك ُّل َم ْولُو ٍد يُو َل ُد َع َلى ْالف ِْط َر ِة َفأ َ َب َواهُ ُي َهوِّ دَا ِن ِه أَ ْو ُي َنص َِّرا ِن ِه أَ ْو ُي َمجِّ َسا ِن ِه َك َم َث ِل ْال َب ِهي َم ِة‬
‫ُت ْن َت ُج ْال َب ِهي َم َة َه ْل َت َرى فِي َها َج ْد َعا َء‬
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang akan
menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang
melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?" (HR.
Bukhari)
URAIAN :
Kesiapan lembaga pendidikan menghadapi keharusan digitalisasi akibat pandemi COVID-19
cukup mengkhawatirkan. Mau tak mau, itu semua harus bisa dilalui.
Salah satu ajaran yang terkenal dari sang bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara
adalah “ Setiap orang menjadi guru setiap rumah menjadi sekolah.” Mengintegrasikan ajaran
beliau dengan  tujuan kurikulum 2013, maka setidaknya kita dapat mengambil dua pelajaran.
Pertama bahwa setiap anggota keluarga yang lebih dewasa harus dapat mengajarkan sikap
spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua bahwa setiap rumah hendaknya menjadi
tempat bagi setiap anggota keluarga, khususnya anak – anak, untuk bisa memperoleh sikap
spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan untuk kehidupan yang penuh makna di masa
depan. Sikap spiritual dan sosial inilah yang akan membentuk karakter peserta didik. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) karakter atau watak adalah sifat batin yang
memengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, dan tabiat yang
dimiliki manusia atau makhluk hidup lainnya. Pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan
karakter yang baik itu tidak selalu harus mengandalkan ruang – ruang kelas melalui  guru yang
secara resmi mengajar di sekolah, namun seyogyanya bisa diperoleh dari orang tua dan orang
dewasa yang ada di rumah dan di sekitarnya (community based education).

Al Quran sendiri banyak menjelaskan tentang pendidikan Islam seperti di surat Al Lukman ayat
13 yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi
pelajaran kepadanya Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.

Pada ayat di atas, dijelaskan bahwa pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan
karakter yang dilakukan orang tua dari rumah, karena pendidikan dari orang tua merupakan
pendidikan yang paling pertama  didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapatkan
pendidikan dari luar seperti sekolah atau madrasah. Dan ayat tersebut menjelaskan kepada kita
bahwa orang tua sebagai orang dewasa yang ada di rumah dan sebagai guru pertamanya peserta
didik, harus melarang kita untuk berbuat yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Disamping itu
pada ayat selanjutnya  secara terang-terangan menjelaskan kepada kita tentang prinsip-prinsip
dasar dari materi pendidikan karakter yang sangat kuat yang terdiri atas masalah iman, ibadah,
sosial, dan ilmu pengetahuan yang nantinya akan membentuk karakter seorang anak untuk
menjadi bekal bagi anak tersebut.

5. Hadis Nabi SAW Terkait Diam di Rumah Saat Wabah Covid-19

Mewabahnya virus korona baru (Covid-19) di nyaris seluruh dunia mendorong imbauan terkait
pembatasan sosial (social distancing) bagi masyarakat. Sementara itu, orang-orang yang sudah
terinfeksi Covid-19 diharuskan mendapatkan perawatan medis, dengan sebelumnya melakukan
isolasi diri.
Dalam kondisi seperti ini, umat Islam dapat merenungi sebuah wasiat dari Nabi Muhammad
SAW. Hadits Nabi SAW berikut, yang dinyatakan sahih oleh Syekh al-Albani, dapat dijadikan
bahan pembelajaran saat wabah terjadi.
Pandemi virus corona mengubah rutininitas hampir semua orang yang awalnya menghabiskan
waktu di luar rumah. Untuk menekan risiko penularan COVID-19, masyarakat harus
menerapkan tinggal di rumah, untuk para pekerja diberlakukan work from home (WFH).
Selama virus corona masih menjadi bahaya terbesar di dunia, tetap tinggal di rumah masih
menjadi pilihan yang lebih baik. Pentingnya tinggal di rumah saat kondisi bahaya ternyata telah
diingatkan Allah SWT dalam firmanNya di surat An-Naml ayat 18.

Ayat ini menceritakan kondisi kawanan semut saat berada dalam kondisi yang dinilai
membahayakan. Ustaz Felix Siauw juga menyinggung hal ini lewat postingannya di Instagram
dalam akun felix.siauw. Dalam postingannya seperti dilihat detikcom Ustaz Felix Siauw menulis,
"Tidakkah kita belajar dari semut ketika datang bahaya pada kaumnya dia berkata pada mereka
‫ ْٱد ُخلُ ۟وا َم ٰ َس ِك َن ُك ْم‬, Masuklah! Ke dalam rumah-rumah kalian."
Selain dalam kondisi bahaya, tinggal di rumah menjadi pilihan saat keadaan sekitar dirasa
merugikan. Muslim bahkan boleh sholat di rumah demi menghindari risiko yang lebih besar.
Dalam hadist diceritakan, lafal adzan diubah supaya muslim sholat di rumah demi mencegah
bahaya. Berikut hadistnya,

‫الز َيادِيِّ َوعَاصِ ٍم‬ ِّ ‫ب‬ ِ ‫صا ِح‬ َ ‫ َعنْ أَي‬،‫ َقا َل َح َّد َث َنا َحمَّا ٌد‬،‫َح َّد َث َنا م َُس َّد ٌد‬
َ ،ِ‫ َو َع ْب ِد ْال َحمِيد‬،‫ُّوب‬
ُ‫ َف َلمَّا َب َل َغ ْالم َُؤ ِّذن‬،‫َّاس فِي َي ْو ٍم َر ْد ٍغ‬ َ
ٍ ‫ث َقا َل َخ َط َب َنا ابْنُ َعب‬ ِ ‫ْن ْال َح‬
‫ار ِـ‬ ِ ‫األحْ َو ِل َعنْ َع ْب ِد هَّللا ِ ب‬
‫ض‬ ٍ ْ‫ض ُه ْم إِ َلى َبع‬ ُ ْ‫ َف َن َظ َر ْال َق ْو ُم َبع‬.‫ال‬
ِ ‫صالَةُ فِي الرِّ َح‬ َ ‫ َفأ َ َم َرهُ أَنْ ُي َناد‬.ِ‫صالَة‬
َّ ‫ِي ال‬ َّ ‫َحىَّ َع َلى ال‬
.‫َف َقا َل َف َع َل َه َذا َمنْ ه َُو َخ ْي ٌر ِم ْن ُه َوإِ َّن َها َع ْز َم ٌة‬
Artinya: Seperti dinarasikan `Abdullah bin Al-Harith: "Hari itu sedang hujan dan berlumpur saat
Ibnu Abbas hendak sholat bersama kami. Ketika muadzin yang mengumandangkan adzan
berkata Hayyaa 'alas Salaah, Ibnu Abbas mengatakan untuk mengubahnya menjadi As Salaatu fir
Rihaal (sholatlah di rumah masing-masing). Orang-orang saling melihat dengan wajah kaget.
Ibny berkata, hal ini pernah dilakukan di masa orang yang lebih baik dibanding dirinya (merujuk
pada Rasulullah SAW) dan ini terbukti." (HR Bukhari).
Selain hadist tersebut, ada riwayat lain yang juga menceritakan perubahan adzan supaya muslim
sholat di rumah demi menghindari risiko yang lebih besar.

ُ‫ َقا َل أَ َّذ َن ابْن‬،ٌ‫ َقا َل َح َّد َثنِي َنا ِفع‬،‫ْن ُع َم َر‬ ِ ‫ َعنْ ُع َب ْي ِد هَّللا ِ ب‬،‫ َقا َل أَ ْخ َب َر َنا َيحْ َيى‬،‫َح َّد َث َنا م َُس َّد ٌد‬
‫ َفأ َ ْخ َب َر َنا أَنَّ َرسُو َل هَّللا ِ صلى‬،‫صلُّوا فِي ِر َحالِ ُك ْم‬ َ ‫ان ُث َّم َقا َل‬
َ ‫ضجْ َن‬
َ ‫اردَ ٍة ِب‬ ِ ‫ُع َم َر فِي َل ْي َل ٍة َب‬
‫ فِي‬.‫ال‬ ِ ‫صلُّوا فِي الرِّ َح‬ َ َ‫ أَال‬،ِ‫ ُث َّم َيقُو ُل َع َلى إِ ْث ِره‬، ُ‫ان َيأْ ُم ُر م َُؤ ِّذ ًنا ي َُؤ ِّذن‬ َ ‫هللا عليه وسلم َك‬
‫ير ِة فِي ال َّس َف ِر‬ َ ِ‫اردَ ِة أَ ِو ْالمَط‬ِ ‫اللَّ ْي َل ِة ْال َب‬
Artinya: Seperti dinarasikan Nafi: "Di suatu malam yang dingin, Ibnu 'Umar mengumandangkan
adzan ketika hendak sholat di Dajnan dan mengatakan Salu fi rihaalikum (sholatlah di
rumahmu). Dia mengatakan, Rasulullah SAW pernah menyuruh muadzin mengumandangkan
Salu fi rihaalikum (sholatlah di rumahmu) saat adzan di malam yang hujan atau sangat dingin
dalam perjalanan." (HR Bukhari).
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jpnn.com/news/ingatlah-nabi-muhammad-saw-pun-pernah-jaga-jarak

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4943975/cara-menjaga-kebersihan-diri-saat-
pandemi-virus-corona

https://news.detik.com/berita/d-4947947/sebelum-virus-corona-al-quran-sudah-ingatkan-tinggal-
di-rumah-saat-bahaya

https://kurio.id/app/articles/23026484

https://kurio.id/app/articles/23026484

https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/pendidikan-karakter-di-masa-pandemi-menjadi-
tanggung-jawab-siapa

https://www.brilio.net/wow/dalil-dan-hadits-tentang-kesehatan-cara-menjaganya-menurut-islam-
200512a.html

https://m.oase.id/read/qW0mVR-10-hadis-tentang-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai