Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit tidak menular (PTM) sudah menjadi penyebab utama kematian di
dunia sejak milenium ketiga. Proposi kematian karena PTM di dunia terus
meningkat dari 47% tahun 1990, menjadi 56% tahun 2000 WHO (dalam Boutayeb
& Boutayeb, 2005). Pada tahun 2008 terjadi peningkatan, dari 57 juta kematian,
36 juta atau 63% disebabkan oleh PTM, terutama jantung, diabetes, kanker dan
penyakit pernapasan kronis. Kematian karena penyakit tidak menular sebanyak
29 juta (80%) terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah (WHO,
2011).
Proyeksi WHO, kematian penyakit tidak menular akan meningkat sebesar
15% secara global antara tahun 2010 sampai dengan 2020 (untuk 44 juta
kematian). Peningkatan terbesar akan terjadi wilayah Afrika, Asia Tenggara dan
Mediterania Timur, akan meningkat lebih dari 20%. Sebaliknya di wilayah Eropa,
WHO memperkirakan tidak akan ada kenaikan. Proporsi PTM menjadi penyebab
kematian di Indonesia mengalami peningkatan cukup tinggi, dari 41,7% tahun
1995, menjadi 49,9% tahun 2001, dan 59,5% tahun 2007 (WHO, 2011b,
Kemenkes, 2012). Pada tahun 2011 terjadi peningkatan 64% (WHO, 2011c), dan
tahun 2012 kematian sebanyak 1.551.000 jiwa, diperkirakan mencapai 71%
disebabkan oleh PTM, terdiri atas penyakit kardiovaskuler/jantung 37%, kanker
13%, penyakit paru kronis 5%, diabetes 6%, dan penyakit tidak menular lainnya
10% (WHO, 2014).
Di Indonesia kematian disebabkan PTM, probabilitas kematian dini 23%
(WHO, 2015). Prevalensi asma, penyakit kronis dan degeneratif lainnya (PKDL),
dan kanker di Indonesia masing-masing 4,5 persen, 3,7 persen, dan 1,4 per mil.
Prevalensi diabetes melitus (DM) dan hipertiroid di Indonesia berdasarkan jawaban
pernah di diagnosis dokter sebesar 1,5 persen, berdasarkan diagnosis atau gejala
sebesar 2,1 persen. Prevalensi hipertensi pada umur ≥18 tahun di Indonesia yang
didapat melalui jawaban pernah didiagnosis tenaga kesehatan sebesar 9,4 persen.
Prevalensi jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar 1,5
persen. Prevalensi gagal jantung berdasarkan diagnosis dokter atau gejala sebesar
0,3 persen. Prevalensi stroke di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
atau gejala sebesar 12,1 per mil (Balitbangkes, 2013).
Faktor risiko PTM antara lain kurang aktivitas fisik, diet yang tidak sehat
dan tidak seimbang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas, Hyperglikemia,
Hipertensi, hiperkolesterol, dan perilaku yang berkaitan dengan kecelakaan dan
cedera, misalnya perilaku berlalu lintas yang tidak benar. Upaya pencegahan dan
penanggulangan PTM akan menjadi lebih efektif dan efisien jika faktor risiko
tersebut dapat dikendalikan. Dampak dari PTM dan risikonya selain berpengaruh
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
pada ketahanan hidup manusia dan penurunan produktivitas kerja juga
menambah beban biaya pelayanan kesehatan. Upaya pengendalian penyakit ini
tidak mungkin dilakukan hanya oleh sektor kesehatan saja akan tetapi harus
melibatkan sektor lain dan keterlibatan masyarakat secara aktif.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, keberadaan
factor risiko PTM pada seseorang tidak memberikan gejala sehingga mereka tidak
merasa perlu mengatasi faktor risiko dan mengubah gaya hidupnya. Penelitian
juga menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang jenis PTM cukup baik,
dan sebagian besar masyarakat mengetahui bagaimana penderitaan pasien PTM
seperti Jantung Koroner, Kanker, Stroke dan Diabetes melitus, gangguan akibat
kecelakaan dan cidera. Namun mereka umumnya belum memahami pengaruh
faktor risiko PTM terhadap kejadian PTM serta komplikasi yang dapat ditimbulkan
PTM. Pada umumnya mereka menganggap bahwa PTM disebabkan faktor genetik,
penyakit orang tua atau penyakit orang kaya.
Perubahaan gaya hidup memerlukan pendekatan komprehensif dan
multidimensi, 0leh karena itu program Pengendalian PTM perlu difokuskan pada
faktor risiko secara terintegrasi komprehensif (promotif-preventif, kuratif-
rehabilitatif ) meliputi dimensi kebijakan, lingkungan, perilaku masyarakat dan
dimensi pelayanan kesehatan, melalui pemberdayaan masyarakat dengan
dukungan lintas program dan lintas sektor. Faktor risiko PTM dapat dicegah dan
dikendalikan lebih dini, untuk itu diperlukan pengetahuan dan informasi
keberadaan faktor risiko serta besarnya masalah PTM utama, sebelum dilakukan
intervensi perubahan terhadap faktor risiko. Perubahan faktor risiko PTM,
membutuhkan waktu lama khususnya faktor risiko gaya hidup.
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pada BAB
X Bagian Kedua Tentang Penyakit Tidak Menular pasal 158-161: antara lain
disebutkan: Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat melakukan upaya
pencegahan, pengendalian, penanganan PTM beserta akibat yang ditimbulkan
serta upaya sebagaimana dimaksud di atas untuk meningkatkan pengetahuan,
kesadaran, kemauan berperilaku sehat dan mencegah terjadinya PTM beserta
akibat yang ditimbulkan.Sinkronisasi kegiatan Program Promosi Kesehatan
dengan program Pengendalian Penyakit Tidak Menular juga disebutkan dalam
pasal 160 berisi tentang Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat
bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang
benar tentang faktor risiko PTM yang mencakup seluruh fase kehidupan serta
faktor risiko sebagaimana dimaksud di atas antara lain meliputi diet tidak
seimbang, kurang aktivitas fisik, merokok, mengkonsumsi alkohol, dan
berperilaku berlalulintas yang tidak benar.
Berdasarkan Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan
Minimal disebutkan bahwa Setiap warga negara Indonesia usia 15 s.d. 59 tahun
mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; Setiap warga negara Indonesia
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
usia 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar; Setiap
penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar; Setiap
penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Dalam mencapai upaya tersebut program Pengendalian Penyakit Tidak
Menular di UPTD Puskesmas Gegerbitung memerlukan dukungan dari berbagai
pihak antara lain dukungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Kepala
UPTD Puskesmas Gegerbitung, Lintas Program UPTD Puskesmas Gegerbitung dan
lintas sektoral di wilayah Kecamatan Gegerbitung.
Capaian kegiatan Program Penvegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak
Menular (P2 PTM) Laporan Tahunan Program P2PTM ini juga dapat dijadikan
acuan untuk kegiatan Program P2PTM tahun yang akan datang supaya tingkat
keberhasilan kegiatan Program Program P2PTM di Puskesmas Gegerbitung lebih
baik dan bisa mencapai target yang diharapkanyang telah dilaksanakan di
Puskesmas Gegerbitung selama kurun waktu 2019 dituangkan dalam laporan
tahunan sebagai bentuk evaluasi, dan untuk melihat sejauh mana tingkat
keberhasilan pencapaian kegiatan Program Program Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular dan kekurangannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menampilkan gambaran capaian program Pencegahan dan
Pengendalian penyakit Tidak Menular UPTD Puskesmas
Gegerbitung Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
1. Menampilkan Capaian Indikator Prevalensi tekanan darah
tinggi
2. Menampilkan Capaian Indikator Mempertahankan prevalensi
obesitas
3. Menampilkan Capaian Indikator Prevalensi merokok pada
penduduk usia ≤ 18 tahun
4. Menampilkan Capaian Indikator Persentase desa / kelurahan
yang melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
5. Menampilkan Capaian Indikator Persentase perempuan usia
30- 50 tahun yang dideteksi dini kanker serviks dan payudara
6. Menampilkan Capaian Indikator Pelayanan kesehatan penderita
Diabetes Melitus,
7. Menampilkan Capaian Indikator Pelayanan kesehatan penderita
hipertensi
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
BAB II
PROFIL PROGRAM
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
4.Desa Karangjaya
5.Desa Caringin
6.Desa Sukamanah
7.Desa Buniwangi
2. Keadaan Demografi
Berdasarkan Data Kependudukan tahun 2019, maka
jumlah Penduduk Kecamatan Gegerbitung sampai dengan
bulan Desember 2019 berjumlah : 38.370 jiwa terdiri 11.851
KK
Tabel 2.1 Data Kependudukan
No Desa Jumlah Jumlah KK
Penduduk
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
1 Puskesmas 1 unit
2 Pustu 2 unit
3 Pusling 1 unit
4 Roda 2 5 unit
5 Posyandu 58 buah
7 Posbindu 11 buah
9 BP swasta 2 buah
2 Pustu 2 unit
3 Pusling 1 unit
4 Roda 2 5 unit
5 Posyandu 58 buah
7 Posbindu 5 buah
9 BP swasta 2 buah
5. Ketenagaan
Jumlah karyawan / staff UPTD Puskesmas Gegerbitung
berjumlah 3 karyawan, yang yang terdiri dari 16 karyawan PNS
dan 22 Karyawan non PNS.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
Tabel 2.1 Kepegawaian
Jenis Jumlah Status Kepegawaian
No PNS Non PNS
ketenagaan Tenaga
1. Dokter atau 2 1 1
dokter layanan
primer
2. Dokter gigi 1 1
3. Perawat 8 4 4
4. Bidan 18 7 11
5. Tenaga 1
kesehatan
masyarakat
6. Tenaga Program 1 1
Penanggulangan
Penyakit Tidak
Menular
7. Ahli teknologi 0
laboratorium
medik
8. Tenaga gizi 0
9. Tenaga 0
Kefarmasian
10. Tenaga 1 1
administrasi
11. Pekarya 1 1
Jumlah
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
b. Misi
1. Mengembangkan Sarana & Prasarana Untuk
Mendukung Kualitas Pelayanan
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Yang
Bermutu dan Terjangkau
3. Menigkatkan Kualitas Sumber Daya Manuasia
Yang Profesional dan Religius Sesuai Dengan
Standar Profesinya Masing-Masing
4. Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Menuju
Tercapainya Keluarga Yang Sehat dan Berkualitas
BAB III
PENCAPAIAN PROGRAM
PENYAKIT TIDAK MENULAR (P2 PTM)
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
Sasaran kegiatan prevalensi tekanan darah tinggi adalah masyarakat usia
lebih dari 18 Tahun dengan target kurang dari 24,28% dari sasaran. Pada
tahun 2019 Jumlah penduduk lebih dari 18 Tahun yaitu 25.305 (data
berdasarkan jumlah estimasi sasaran pembangunan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi Tahun 2019).
Grafik 3.1 Persentase Capaian Indikator Hipertensi
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa desa yang paling banyak
penderita hipertensinya adalah desa Caringin yaitu sebanyak 11,5 % sedangkan
desa yang paling rendah dengan penderita hipertensi adalah desa Ciengang yaitu
sebanyak 4,5 %. Akan tetapi dalam capaian puskesmas sudah sesuai dengan
target yaitu 10% (masih dibawah 24,3 %).
Dalam mempertahankan prevalensi tekanan darah tinggi dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
1. Skreening tekanan darah tinggi di posbindu
2. Skreening tekanan darah tinggi di puskesmas pembantu dan
poskesdes
3. Skreening tekanan darah tinggi di desa
4. Skreening tekanan darah tinggi di Puskesmas
5. Skreening tekanan darah tinggi di sekolah tingkat SMP dan SMA
Sederajat.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
Grafik 3.2
Prevalensi Obesitas di Kecamatan Gegerbitung
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
D. Kegiatan Capaian Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
Sasaran kegiatan prevalensi merokok adalah penduduk usia ≤ 18 tahun
dengan target kurang dari 5,9% dari sasaran. Dalam mempertahankan
prevalensi merokok dilakukan kegiatan pemeriksaan kadar CO dalam paru
di SMKN 1 Gegerbitung, MTs Al-Muhajirin dan MA Al-Manar. Jika kadar CO
dalam paru tinggi melebihi batas maksimal hal ini menunjukan bahwa
remaja tersebut merokok aktif.
Dari hasil pemeriksaan dapat disimpulkan bahwa dari 786 orang remaja
putra dan putri yang diperiksa CO sebanyak 438 orang kadar CO nya tinggi.
Hasil ini mengindikasikan bahwa remaja tersebut perokok aktif.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
F. Kegiatan Capaian Pelayanan kesehatan penderita Diabetes
Melitus
Sasaran kegiatan pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus adalah
seluruh penderita diabetes melitus di UPTD Puskesmas Gegerbitung yang
mendapat pelayanan kesehatan spesifik untuk tatalaksana Diabetes Melitus
sesuai dengan standar Permenkes RI no. 43 Tahun 2016 tentang standar
pelayanan Minimal. Target dari pelayanan kesehatan penderita diabetes
melitus adalah 100%. Untuk mencapai kegiatan tersebut dilakukan
kegiatan sebagai berikut:
1. Penyuluhan penyakit tidak menular khususnya Diabetes Melitus di 7
desa di Kecamatan Gegerbitung
2. Skreening diabetes dilaksanakan di 7 desa di kecamatan Gegerbitung
termasuk skreening diabetes pada ibu hamil
3. Pemeriksaan rutin bagi penderita diabetes dilaksanakan di laboratorium
Puskesmas Gegerbitung setiap hari kerja
4. Pemeriksaan rutin bagi pasien diabetes yang masuk dalam anggota
PROLANIS setiap kegiatan Posbindu PROLANIS
5. Pelaksanaan class Diabetes bagi keluarga penderita diabetes dan pasien
diabetes untuk mendapatkan tatalaksana DM sesuai standar.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
BAB IV
ANALISIS MASALAH
1 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 9782 Usia 15 - 59 Tahun 100 9782 100
Seluruh penderita
2 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 2542 100 2542 100
hipertensi
3 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus 271 Seluruh penderita DM 100 271 100
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019 20
A. Identifikasi Masalah
1. Capaian Indikator Prevalensi tekanan darah tinggi sesuai dengan
target yaitu dibawah 24,28% dari jumlah penduduk lebih dari
sama dengan 18 tahun.
2. Capaian Indikator Mempertahankan prevalensi obesitas sesuai
dengan target yaitu 15,4 % dari jumlah penduduk lebih dari sama
dengan 18 tahun.
3. Capaian Indikator Prevalensi merokok pada penduduk usia ≤ 18
tahun. Jumlah yang diperiksa hanya mencapai 7,27 %
sedangakan target pemeriksaan deteksi merokok adalah 100%.
4. Capaian Indikator Persentase desa / kelurahan yang
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM sesuai dengan target yaitu
7 desa atau 100 %.
5. Capaian Indikator Persentase perempuan usia 30- 50 tahun yang
dideteksi dini kanker serviks dan payudara masih jauh dari target
yaitu baru mencapai 10% sedangkan target sesuai Renstra 2015-
2019 yaitu 40% pada tahun 2019.
6. Capaian Indikator Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
sudah sesuai standar yaitu 100%.
7. Capaian Indikator Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
masih dibawah standar yaitu baru mencapai 72,9% sedangkan
target yang harus dicapai sesuai permenkes 43 tahun 2016 yaitu
100%.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
BAB V
STRATEGI PEMECAHAN MASALAH
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
hipertensi Kelompok PROLANIS Kelompok PROLANIS
B. JANGKA PANJANG
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
BAB VI
RENCANA USULAN KEGIATAN
4 Sosialisasi IVA test 7 Posyandu di 7 desa Pasangan Usia Pasangan Usia Posyandu Penyuluhan bahaya BOK
Subur di 7 Subur kanker serviks dan
Posyandu di 5 Memahami sosialisasi IVA Test
desa perlunya
pemeriksaan
IVA
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
5 Class Meeting DM Penderita DM di Seluruh Aula Kantor 1. Senam BOK
7 desa Penderita DM Kcamatan 2. Penyuluhan
Mendapatkan Gegerbitung Kesehatan
pelayanan 3. Konsultasi
kesehatan Kesehatan
dengan dokter
sesuai standar
Puskesmas
6 Penyuluhan Pengendalian Kasus PTM di Masyarakat Usia Meningkatkan Desa Penyuluhan Penyakit BOK
desa > 15 Tahun pengetahuan Tidak Menular dan
masyarakat Konsultasi Kesehatan
mengenai
penyakit tidak
menular dan
pencegahannya
Class Meeting Club Obesitas Masyarakat Usia Seluruh Aula Kantor 1. Senam BOK
> 15 Tahun masyarakat Kecamatan 2. Penyuluhan
Yang terdeteksi yang sudah Kesehatan
Obesitas terdeteksi 3. Konsultasi
obesitas Kesehatan
dengan dokter
memahami pola
Puskesmas
hidup sehat
dengan obesitas
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
BAB VII
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyusunan “Laporan Tahunan Program Program Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular Tahun 2019” di susun berdasarkan
kegiatan-kegiatan program Program Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular yang telah dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Gegerbitung selama kurun waktu tahun 2019. Terima
kasih yang sebesar-besarnya penyusun haturkan kepada kepala
Puskesmas Gegerbitung dan rekan – rekan di Puskesmas
Gegerbitung yang telah banyak membantu pelaksanaan kegiatan
Program Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Puskesmas
Gegerbitung.
Pada akhirnya, kami berharap Laporan Tahunan kegiatan Program
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular ini, dapat meningkatkan
kinerja penyusun sebagai petugas Program Penanggulangan
Penyakit Tidak Menular dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
Program Penanggulangan Penyakit Tidak Menular sehingga
Program Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di Puskesmas
Gegerbitung dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Dari beberapa indikator program Penyakit Tidak Menular masih
ada yang belum mencapai target. Oleh karena itu perlu adanya
dukungan penuh dari lintas program lintas sektor dan lintas
profesi agar indikator-indikator yang menjadi target kerja dapat
tercapai sesuai harapan.
Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan keterampilan
Kader mengenai kegiatan POSBINDU harus lebih ditingkatkan
agar masyarakat mandiri dalam melakukan skrining kesehatan.
Diharapkan dengan optimalnya peran serta masyarakat, maka
permasalahan kesehatan khususnya permasalahan Program
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular dapat ditemukan
pemecahannya dan lebih jauh lagi dapat ditemukan solusi serta
langkah nyata dalam memperbaiki kualitas Program
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular.
Dengan adanya pemberdayaan masyarakat dan terampilnya
masyarakat dalam menemukenali permasalahan Program
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular, maka masyarakat dapat
bertindak sebagai provider, tidak hanya sebagai penerima
pelayanan kesehatan tetapi masyarakat dapat berperan aktif
dalam memelihara, mencegah dan meningkatkan derajat
kesehatan.
Kerjasama lintas program dan lintas sektor sangat diperlukan
dan harus lebih ditingkatkan, sehingga pencapaian Program
Program Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Puskesmas
Gegerbitung dapat tercapai secara optimal dan kegiatan-kegiatan
program Program Penanggulangan Penyakit Tidak Menular di
Puskesmas Gegerbitung dapat berjalan secara efektif dan efisien
serta berkesinambungan.
B. Saran
1. Puskesmas
a. Lebih meningkatkan frekunsi kegiatan penyuluhan sarana dan
prasarana,
b. Meningkatkan kerjasama baik lintas program maupun lintas
sektoral untuk program Program Penanggulangan Penyakit Tidak
Menular khususnya, program kesehatan lainnya pada umumnya.
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019
Gegerbitung, 31 Desember 2019
Mengetahui Penyusun,
Kepala BLUD UPT Puskesmas Gegerbitung Programer P2 PTM
Profil Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2 PTM) 2019