Anda di halaman 1dari 17

MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

Hasil Analisa Produk Kopi Khas Bengkulu Dan Produksi Bakpia Pathok Khas Yogyakarta

Dosen Penggampuh : Ria Anggraeni Utami, S.H.,M.H

Disusun Oleh

Nama : Esa Vidiah

NPM : F0G018026

Tk/Semester : II/IV

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat
menyusun laporan ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya.
Dalam laporan ini penulis akan membahas mengenai “Kewirausahaan”.

Laporan ini telah dibuat dengan observasi dan beberapa bantuan


dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan
hambatan selama mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar


pada laporan ini. Oleh karena itu penulis meminta pembaca untuk
memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif
dari pembaca sangat diharapkan untuk penyempurnaan laporan dan tugas-
tugasselanjutnya. Akhir kata semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.

Bengkulu,28 Maret 2020

Esa Vidiah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................................................4
B. Rumusn Masalah..........................................................................................................4
C. Tujuan Mamfaat...........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Perkembangan produksi Kopi Khas Bengkulu.............................................................6
B. Perkembangan produksi Bakpia Pathok Khas Yogyakarta..........................................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ISI.......................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kopi Sumatera Utara, Kopi Aceh, Kopi Jambi, Kopi Palembang, Kopi
Lampung, Keseluruhan Kopi Sumatra ini memang masing-masing memiliki rasa
dan aroma yang khas. Termasuk Kopi Bengkulu yang juga tak kalah nikmatnya. 
Aroma kopi bengkulu agak berbau coklat dan rasanya juga nimat. Propinsi
Bengkulu terletak di Pantai Barat Pulau Sumatera dan berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia dengan garis pantai sepanjang 530 kilometer. Ibukota
provinsi ini baru terbentuk tahun 1968.Sebelumnya Kota Bengkulu hanya Ibukota
Kabupaten Bengkulu Utara dan merupakan bagian dari Sumatera Selatan. Kota
Bengkulu kini memiliki empat kecamatan yaitu Teluk Segara, Gading Cempaka,
Kepahiang, dan Selabar. Komoditi Kopi yang ada di Provinsi Bengkulu terdapat
di beberapa lokasi yaitu: Kabupaten Bengulu Utara, Kabupaten Rejang Lebong
dan Kabupaten Kepahiang. sedangkan jenis kopi petani di Bengkulu masih
didominasi oleh jenis Kopi Robusta.

Seanjutnya Bakpia adalah kue berbentuk bulat pipih, yang berisi campuran
kacang hijau dengan gula. Kue ini sebenarnya tidak asli berasal dari Yogyakarta,
melainkan daratan Tiongkok. Di Tiongkok, kue ini bernama Tou Luk Pia yang
artinya adalah kue kacang hijau.Secara historis, bakpia adalah makanan "impor"
dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh para imigran Tionghoa pada dekade awal
abad ke-20. Bakpia ini konon sudah ada sejak tahun 1930. Dibawa oleh keluarga-
keluarga pedagang Tionghoa yang banyak menempati pusat Kota Yogyakarta.
Jenis makanan ini awalnya bukanlah makanan komersil, juga bukan makanan
yang bernilai kultural seperti kue keranjang yang sering menjadi kue dalam
perayaan Imlek. Posisinya adalah sebagai pelengkap dari kue keranjang tersebut
dan sebagai kudapan (snack) keluarga. Namun kesulitan ekonomi keluarga
Tionghoa di Yogyakarta diduga menjadi salah satu faktor yang membuat
makanan ini dikomersilkan. Dugaan itu muncul mengingat relevansi waktu antara

4
munculnya bakpia pada 1930-an dengan depresi ekonomi Hindia- Belanda. Pada
saat itu, aktivitas ekonomi perdagangan keturunan Tionghoa di Yogyakarta
mengalami kemunduran. Salah satu keturunan Tionghoa, Goei Gee Oee kemudian
memproduksi bakpia sebagai industri rumahan pada 1930-an. Bakpia yang
didirikannya bernama Bakpia Pathuk 55.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kegiatan Usaha kopi yang terdapat di Provinsi Bengkulu?
2. Bagaimana Modal Usaha Dari Produksi Kopi Tersebut?
3. Bagaimana Perkembangan Bakpia Pathok Indonesia?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih dalam


tentang ilmu dan Pengertian Penelitian,.Supaya dapat bermamfaat dalam proses
pembelajaran mahasiswa kebidanan sebagai gambaran yang akan dihadapi
dilingkungan masyarakat dan cara mengatasinya serta bagaimana cara penerapan
dalam praktik kebidanan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

Analisa Produk Kopi Khas Bengkulu Dan Produksi Bakpia Pathok Yogyakarta

A. Perkembangan Produksi Kopi Asli Provinsi Bengkulu


Peningkatan daya saing kopi dapat dilakukan melalui networking,
pemasaran, permodalan, rekayasa sosial koperasi, poktan (kelembagaan), penerapan
GAP, infrastruktur. Kondisi kopi utama Indonesia : dominasi robusta 85%, sistem
olah kering (>90%), mutu rendah (grade 4-6:>80%). Prinsip kemitraan didasarkan
pada semangat saling memperkuat dan menguntungkan. Tujuan kemitraan
meningkatkan pendapatan, kesinambungan usaha, meningkatkan SDM kelompok
mitra, dan peningkatan skala usaha.

1. Harga dan Pemasaran Kopi Asli Provinsi Bengkulu


Bengkulu menempati posisi ketiga sebagai daerah
penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia. Potensi ini menjadi
peluang untuk ekspansi ke pasar mancanegara. Diharapakan
kedepannya mampu mengekspansi kopi Bengkulu ke pasar
mancanegara karena adanya peningkatan kebutuhan industri
kuliner dan budaya minum kopi masyarakat dunia. Sejumlah
negara yang telah menjadi pelanggan kopi robusta Bengkulu di
antaranya Inggris, Rusia, Amerika, Malaysia, dan Singapura.

6
2. Jenis Packing Kopi Khas Bengkulu
a. Kopi 1001 Bengkulu

b. Kopi Robusta petik Merah

c. Kopi Luwak Bengkulu

d. Kopi Arabika Bengkulu

7
3. Peluang Kopi Khas Provinsi Bengkulu
Kopi Bengkulu sebenarnya sudah dikenal sejak
lama. Namun karena kurang promosi, maka gaung Kopi
Bengkulu baru menyeruak ke publik sejak hadirnya era digital
informasi. Sejak penjajahan, Kopi Bengkulu sudah menjadi
komoditi bisnis kaum penjajah. Kala itu, penjajah Inggris
menjadikan Kopi sebagai salah satu komoditi bisnis mereka. Tak
hanya Inggris, pada masa peralihan dari Inggris ke Belanda yang
menyebut negeri Bengkulu dengan sebutan Benkoelen, Kopi juga
menjadi salah satu komoditi andalan mereka.

4. Kreatifitas Dan Inovatif Kopi Khas Bengkulu


Bengkulu terus kembangkan dan genjot beberapa komoditas unggulan
daerah agar semakin dikenal. Salah satunya adalah kopi Bengkulu. Seperti
diketahui, Bengkulu merupakan provinsi ketiga penghasil kopi terbesar di
Indonesia setelah Sumatera Selatan dan Lampung. Bengkulu yang masuk
"Segitiga Emas Robusta" di pulau Sumatera ini, setidaknya beberapa tahun
terakhir sudah mulai diperhitungkan keberadaannya.

Pemerintah provinsi Bengkulu dalam hal ini terus melakukan upaya


mulai dari branding, perluasan pemasaran hingga kerjasama dengan berbagai
pihak. Hal ini semata untuk mengenalkan kepada dunia luar, bahwa Bengkulu
memiliki kopi yang punya citarasa khas yang berbeda dengan daerah lain.
Pada tahun 2018, Bengkulu sudah memperoleh sertifikat Indikasi Geografis

8
(IG) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Bengkulu (HAM)
Republik Indonesia. IG ini diberikan sebagai langkah untuk melindungi
potensi kopi Bengkulu yang cukup besar. Sementara di akhir tahun 2019 lalu,
kopi Bengkulu berhasil pemberoleh penghargaan di 3 kategori awards pada
Kejuaraan Kopi Internasional AVPA (Agency for the Valorization of the
Agricultural Products) di Perancis. Bahkan presiden AVPA (Agency for the
Valorization of the Agricultural Products), Philippe Juglar apresiasi langkah
Gubernur Rohidin dalam mengembangkan komoditas kopi Bengkulu sehingga
dapat bersaing dengan kualitas dan kuantitas yang tidak kalah dengan kopi
negara produsen lain.

kopi Bengkulu makin terasa, setelah Bengkulu secara resmi ditetapkan


sebagai tuan rumah International Coffee Day pada tanggal 01 Oktober 2020

B. Perkembangan Produksi Bakpia Pathok di Yogyakarta


Bakpia adalah kue berbentuk bulat pipih, yang berisi campuran kacang
hijau dengan gula. Kue ini sebenarnya tidak asli berasal dari Yogyakarta,
melainkan daratan Tiongkok. Di Tiongkok, kue ini bernama Tou Luk Pia yang
artinya adalah kue kacang hijau.Secara historis, bakpia adalah makanan "impor"
dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh para imigran Tionghoa pada dekade awal
abad ke-20. Bakpia ini konon sudah ada sejak tahun 1930. Dibawa oleh keluarga-
keluarga pedagang Tionghoa yang banyak menempati pusat Kota Yogyakarta.
Jenis makanan ini awalnya bukanlah makanan komersil, juga bukan makanan
yang bernilai kultural seperti kue keranjang yang sering menjadi kue dalam
perayaan Imlek. Posisinya adalah sebagai pelengkap dari kue keranjang tersebut
dan sebagai kudapan (snack) keluarga. Namun kesulitan ekonomi keluarga
Tionghoa di Yogyakarta diduga menjadi salah satu faktor yang membuat
makanan ini dikomersilkan. Dugaan itu muncul mengingat relevansi waktu antara
munculnya bakpia pada 1930-an dengan depresi ekonomi Hindia- Belanda. Pada
saat itu, aktivitas ekonomi perdagangan keturunan Tionghoa di Yogyakarta
mengalami kemunduran. Salah satu keturunan Tionghoa, Goei Gee Oee kemudian

9
memproduksi bakpia sebagai industri rumahan pada 1930-an. Bakpia yang
didirikannya bernama Bakpia Pathuk 55.

Kemudian diikuti oleh Liem Yu Yen sekitar tahun 1948 yang diberi nama
Bakpia Pathuk 75. Sampai pada tahun 1970, bakpia baru diproduksi oleh dua
keluarga ini di Pathuk.
Waktu itu masih diperdagangkan secara eceran, dikemas dalam besek tanpa label
dengan peminat yang masih terbatas. Kemasan bakpia kemudian berkembang
hingga mengalami perubahan menjadi kertas karton yang disertai label tempelan.
Perubahan terjadi ketika seseorang bernama Suwarsono menyebarkan keahlian
membuat bakpia di Pathok. Suwarsono alias Sonder yang saat ini pemilik dari
Bakpia 543 Sonder merupakan bekas pekerja dari Bakpia 75. Ia memutuskan
keluar pada tahun 1972, untuk kemudian menyebarkan keahlian membuat bakpia
di seluruh wilayah Pathuk.

Dari situlah, muncul berbagai industri kecil rumahan sekitar tahun 1980-
an di Pathuk. Bakpia mulai diperdagangkan dengan kemasan baru dan dilabeli
sesuai nomor rumah. Misalkan Tan Ria Nio, yang memberi merek Bakpia Pathok
25 yang artinya ia membuka usaha di jalan Pathuk nomor 25. Kesuksesan bisnis
bakpia 55, 75 dan 25 membuat kue oleh-oleh ini pun menjadi booming sekitar
tahun 1992.Letak Pathuk yang tepat di jantung kota Yogyakarta memberikan
keuntungan berkali lipat. Masyarakat yang memproduksi bakpia menjadi lebih
mudah menjajakan makanan oleh-oleh ini kepada para wisatawan.Penganan
bakpia kini berkembang luas tak hanya berpusat di Pathuk. Ada pula Bakpia
Minomartani di Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Sleman, dan Bakpia
Japon di Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, Bantul yang diproduksi oleh
banyak industri rumah tangga.
Semakin menjamurnya bisnis bakpia, produsen mau tak mau harus
berinovasi agar roda bisnisnya tetap berjalan. Satu di antara upaya yang mereka
lakukan adalah berinovasi dengan rasa. Seperti yang dilihat kini bakpia tidak
hanya berisi kacang hijau, tetapi lebih beragam seperti kumbu hitam, coklat, keju,
nanas, duren, coklat kacang, kurma dan berbagai macam rasa lainnya. Ada pula

10
varian bakpia baru seperti roti yang berlapis-lapis. Produsen bakpia pathuk pun
terus berinovasi mengikuti tren selera konsumen.

Bakpia sebenarnya berasal dari negeri Cina, aslinya bernama Tou Luk Pia,
yang artinya adalah kue pia (kue) kacang hijau. Selain itu pula bakpia mulai
diproduksi di kampung Pathok Yogyakarta, sejak sekitar tahun 1948. Waktu itu
masih diperdagangkan secara eceran dikemas dalam besek tanpa label,
peminatnya pun masih sangat terbatas. Proses itu berlanjut hingga mengalami
perubahan dengan kemasan kertas karton disertai label tempelan.Pada tahun 1980
mulai tampil kemasan baru dengan merek dagang sesuai nomor rumah, diikuti
munculnya bakpia-bakpia lain dengan merek dagang nomer berlainan. Demikian
pesatnya perkembangan "kue oleh-oleh" itu hingga mencapai booming sejak
sekitar tahun 1992.

Produksi bakpia yang dilakukan oleh bapak Arlen Sanjaya (Bp Arlen
Sanjaya adalah generasi penerus pembuat Bakpia Pathok 25 yang dahulu berasal
dari bisnis keluarga) setiap harinya tidak tetap karena produk yang kami buat
"Selalu Baru dan Hangat".Perusahaan Bakpia Pathok "25" mempunyai 5 toko
cabang yaitu 2 toko cabang di jalan AIP KS. Tubun dan 1 toko cabang di jalan
Bhayangkara,serta 2 toko dijalan Laksada Adisucipto (jalan ke arah kota Solo).
Toko-toko cabang ini biasanya mengambil bakpia dari pusat produksi dengan
merek dagang 25.Pada tahun-tahun pertama, perusahaan menggunakan oven
dengan bahan bakar arang. Setelah usaha beliau semakin sukses menambah lagi

11
jumlah oven dengan bahan bakar gas.Dalam usahanya bapak Arlen Sanjaya
dibantu oleh beberapa karyawan pria dan wanita. Pegawai wanita yang biasanya
bertugas sebagai pencetak bakpia dan pengemas, sedangkan pegawai pria
biasanya bertugas sebagai pembuat adonan, pembuat isi / kumbu, pengoven serta
pemasar ataupun mengirim bakpia ke sejumlah tempat.

1. Harga dan Pemasaran Bakpia Pathok


Berikut ini adalah beberapa cara pemasaran batik pekalongan
a. Manfaatkan Media Sosial
Dengan perkembangan teknologi, membuat media sosial
makin banyak diminati dan banyak penggunanya. Semua
orang dengan segala umur mengunakan media sosial. banyak
sekali aplikasi media sosial seperti facebook, twitter maupun
instagram yang sangat populer. Gunakan media sosial untuk
mempromosikan produk kita, media sosial tidak hanya
menjangkau teman teman kita, namun ribuan orang dengan
berbagai kota di indonesia.
b. Tawarkan Ke Touris Asing atau masyarakat Indonesia yang pertama
kali Datang Ke Yogyakarta

Para wisatawan luar negeri jika ke kota Ypgyakarta pasti


ingin membeli Bakpia Pathok, hanya saja beli nya di mana dan
kapan. Tinggal kita yang jemput bola dengan mendatangi turis
asing untuk membeli Bakpia Pathok sebagai oleh-oleh jika kembali
ke negaranya. Namun harus di perhatikan mengenai harganya,
jangan sampai terlalu tinggi, harga normal saja.Adapaun alamat
yang bias kita datangi untuk membeli Bakpia Pathok di
Yogyakarta : Manisrenggo km 0.5,Prambanan,Malioboro, tepatnya
di Jl Dagen no 61,Jalan Kebun Raya No 1, Kebun Binatang
Gembiraloka,Jalan Jogja – Solo KM 9,Jalan Jogja – Solo KM

12
10,Jalan Solo KM 10.5,Jalan Jogja – Solo KM 17,Sebelah timur
jembatan Fly Over Janti

2. Kreatifitas Dan Inovatif Bakpia Pathok Yogyakarta


Berikut beberapa contoh kreativitas Bakpia Pathok

Bakpia Pathok Memiliki banyak ragam rasa yang nikmat dan lezat membuat
Bakpia bisa dikonsumsi oleh semua orang yang memiliki lidah yang berbeda,
Kacang Ijo, Nanas, Colekat Semuanya dibuat dengan cita rasa Khas.

\
Bakpia Kacang Ijo
Bakpia dengan cita rasa Khas Original Kacang Ijo dari Bakpia Pathok 25

13
 
 
 

Bakpia Nanas
Bakpia dengan cita rasa Khas Nanas dari Bakpia Pathok 25
 
 
 

Bakpia Cokelat
Bakpia dengan rasa Cokelat Khas Bakpia Pathok 25
 
 
 

Bakpia Keju
Bakpia dengan cita rasa Khas Keju dari Bakpia Pathok 25
 

14
 
 

Bakpia Durian
Bakpia dengan cita rasa Khas Durian dari Bakpia Pathok 25
 
 
 

Bakpia Kumbu
Bakpia dengan cita rasa Khas Kacang Hitam dari Bakpia Pathok 25
 
 
 

Bakpia Aneka
Rasa Bakpia dengan cita rasa Aneka Rasa dari Bakpia Pathok 25

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kopi Sumatera Utara, Kopi Aceh, Kopi Jambi, Kopi


Palembang, Kopi Lampung, Keseluruhan Kopi Sumatra ini memang masing-
masing memiliki rasa dan aroma yang khas. Termasuk Kopi Bengkulu yang
juga tak kalah nikmatnya.  Aroma kopi bengkulu agak berbau coklat dan
rasanya juga nimat.
Sedangkan Bakpia adalah kue berbentuk bulat pipih, yang berisi campuran
kacang hijau dengan gula. Kue ini sebenarnya tidak asli berasal dari
Yogyakarta, melainkan daratan Tiongkok. Di Tiongkok, kue ini bernama Tou
Luk Pia yang artinya adalah kue kacang hijau.Secara historis, bakpia adalah
makanan "impor" dari negeri Tiongkok yang dibawa oleh para imigran
Tionghoa pada dekade awal abad ke-20. Bakpia ini konon sudah ada sejak
tahun 1930. Dibawa oleh keluarga-keluarga pedagang Tionghoa yang banyak
menempati pusat Kota Yogyakarta. Jenis makanan ini awalnya bukanlah
makanan komersil, juga bukan makanan yang bernilai kultural seperti kue
keranjang yang sering menjadi kue dalam perayaan Imlek. Posisinya adalah
sebagai pelengkap dari kue keranjang tersebut dan sebagai kudapan (snack)
keluarga. Namun kesulitan ekonomi keluarga Tionghoa di Yogyakarta diduga
menjadi salah satu faktor yang membuat makanan ini dikomersilkan. Dugaan
itu muncul mengingat relevansi waktu antara munculnya bakpia pada 1930-an
dengan depresi ekonomi Hindia- Belanda. Pada saat itu, aktivitas ekonomi
perdagangan keturunan Tionghoa di Yogyakarta mengalami kemunduran.
Salah satu keturunan Tionghoa, Goei Gee Oee kemudian memproduksi bakpia
sebagai industri rumahan pada 1930-an. Bakpia yang didirikannya bernama
Bakpia Pathuk 55.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.


Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007.
Kewirausahaan, Jakarta:Penerbit Erlangga.
Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung: ALFABETA
Arifin, Zainal, E. 2003. Dasar-dasar penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:Grasindo
Bungin, B. 2007.Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik
Rosidi, Imron.2005. Ayo Senang Menulis Karya Tulis Ilmah. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo

17

Anda mungkin juga menyukai