II. TUJUAN
Untuk memperkirakan besarnya nilai kuat tekan beton pada suatu elemen struktur, yang
diukur atas dasar besarnya pantulan suatu alat (Hammer) terhadap permukaan beton
yang diuji
Pengujian beton keras dilakukan untuk memeriksa struktur beton keras. Cara
pemeriksann beton keras di lapangan dibagi menjadi dua, yaitu :
Salah satu cara yang umum dilakukan untuk mengetahui sisa kekuatan tekan beton
yang tidak merusak adalah dengan menggunakan alat palu beton. Alat penguji ini
dikenal dengan nama Hammer Test.
Rubinaufal Arfariq Y 2-TPJJ 6 November 2019
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
Suatu masa baja yang diberi muatan energi kinetik melalui sistim tekanan dengan
cara menekan sebuah torak (plunger) secara perlahan-lahan / sedikit demi sedikit
pada permukaan beton.
Setelah mencapai batas tertentu, masa baja tersebut dilepas atau dipukulkan pada
permukaan beton, sehingga torak sebagai pemukul tertekan pada permukaan beton.
Akibat pukulan tersebut, maka masa baja tersebut akan mementul kembali, besarnya
pantulan inilah yang menjadi suatu ukuran dari kekerasan permukaan beton yang
sedang diuji yang ditunjukan oleh sebuah jarum penunjuk yang dapat bergerak pada
sebuah skala linier.
Besarnya pantulan dari masa baja tersebut sangat dipengaruhi oleh sudut penekanan
terhadap permukaan beton yang diuji. Hal ini dikarenakan energi pukulan yang
terjadi akan tidak sama/berubah, sehinggga pembacaan pantulan yang terjadi harus
dikoreksi.
Sudut penekanan yang terdapat pada alat Hammer Test :
Digunakan untuk
2. Anvill mengkalibrasi alat
hammer test
Benda yang di uji adalah kolom di selasar sekitar laboratorium sipil bawah.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1819 20
B
AUDITORIUM
C MUSHOLA
K. TANAH
Kolom yang digunakan sebagai benda uji terletak di Laboratorium Sipil Bawah
koordinat A4, B4, A5, B5, A6, B6.
V. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Siapkan alat hammer test.
2. Lakukan kalibrasi pada alat hammer test tersebut, hammer dikalibrasi sebanyak 10 kali.
Hitung nilai kalibrasi.
3. Jika kalibrasi sudah dilakukan maka alat hammer bisa digunakan untuk pengujian.
4. Tentukan lokasi bidang uji pada struktur kolom dan beri tanda batas yang jelas. Gambar
kotak minimal 10 x 10 cm , kemudian buat grid dengan jarak ± 25mm.
5. Sentuhkan ujung peluncur pada permukaan titik uji, dengan posisi tegak lurus bidang
uji.
6. Secara perlahan-lahan, tekankan palu beton sampai terjadi pukulan pada titik uji.
7. Lakukan 10 kali pukulan pada satu lokasi bidang uji yang telah diberi tanda dengan
jarak terdekat antara titik pukulan 25 mm.
8. Catat semua nilai pembacaan yang ditunjukkan oleh skala.
9. Hitung nilai rata-rata pembacaan.
Rubinaufal Arfariq Y 2-TPJJ 6 November 2019
LABORATORIUM UJI BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. GegerkalongHilir Ds. Ciwaruga KotakPos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Fax. (022) 2016150 Ext. 266 Bandung
80
Angka koreksi = =1,136
70,4
2. Mutu Beton
fcr =
∑ fci = 8497,69 = 404,65 kg/cm 2
i
21
n
- Standar Deviasi ( sd )
n
-
sd =
√ ∑ (fci−fcr) ² =
i
n−1
Kuat Tekan Karakteristik ( fc’ )
√ 349398,88
20
= 132,17392
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian, didapat nilai kuat tekan karakteristik dari 21 kolom adalah
187,88661 kg/cm2