Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner di
RSUP Dr Kariadi Semarang
Diana Zahrawardani Kuntio Sri Herlambang Hema Dewi Anggraheny, Staf Mahasiswa Program Pengajar Bagian Ilmu Pengajar Fakultas, pendidikan S-1, Fakultas Penyakit Dalam, Fakultas kedokteran Universitas kedokteran, Universitas kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang Muhammadiyah, Semarang Muhammadiyah, Semarang dizasweety@gmail.com
ABSTRAK memiliki hubungan bermakna dengan kejadian
penyakit jantung antara lain usia (p=0,019), Latar belakang : Penyakit Jantung Koroner telah kolesterol total (p=0,004), kadar trigliserida menjadi penyebab kematian utama di (p=0,019), hipertensi (p=0,002), dan diabetes Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan melitus (p=0,020). Hasil multivariat laporan dari Rumah Sakit dan Puskesmas tahun menggunakan regresi logistik diketahui yang 2006, kasus Penyakit jantung Koroner sebesar paling berpengaruh terhadap kejadian Penyakit 26,38 per 1000 penduduk. Penyakit Jantung jantung Koroner yaitu kolesterol total dengan Koroner mempunyai faktor risiko yang bisa nilai (p=0,002,OR=5,127). Kesimpulan : Usia, diubah, yaitu dislipidemia, hipertensi, merokok, kolesterol total, kadar trigliserida, hipertensi, diabetes melitus, obesitas, stres psikososial, dan diabetes melitus merupakan faktor risiko inaktivitas fisik. Sedangkan faktor risiko yang kejadian penyakit jantung koroner. Faktor risiko bisa diubah, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dalam keluarga. Tujuan : penyakit jantung koroner yaitu kolesterol total. Untuk menganalisis faktor risiko dengan Kata kunci : Penyakit Jantung Koroner, faktor kejadian penyakit jantung koroner di RSUP DR risiko. Kariadi Semarang. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, dengan desain PENDAHULUAN penelitian cross sectional. Penelitian ini Penyakit jantung koroner telah menjadi dilaksanakan di RSUP Dr Kariadi Semarang. penyebab kematian utama di Indonesia. Banyak Teknik pengambilan sampel dengan simple orang terkena serangan jantung tanpa ada random sampling, dimana didapatkan sebanyak gejala apapun sebelumnya. Selama 50 tahun 128 sampel. Seluruh proses pengolahan dan terakhir, semakin banyak orang terkena analisis data menggunakan program SPSS 17.0. penyakit jantung koroner, dan beberapa faktor Hasil : Berdasarkan 128 sampel yang di teliti, penyebab utamanya telah diketahui.1,2 yang memiliki usia risiko tinggi (≥45 tahun) Penyakit jantung koroner diperkirakan 30% sebanyak 107 (83,60%) pasien, berjenis kelamin menjadi penyebab kematian di seluruh dunia. laki-laki 88 (68,80%) pasien, kolesterol total ≥ Menurut WHO tahun 2005, jumlah kematian 200 mg/dl 59 (46,10%) pasien, kadar trigliserida penyakit kardiovaskular (terutama penyakit ≥ 150 mg/dl 37 (28,90%) pasien , hipertensi 89 jantung koroner, stroke, dan penyakit jantung (69,5%) pasien, diabetes melitus 82 (64,10%) rematik) meningkat secara global menjadi 17,5 pasien, penderita Penyakit Jantung Koroner 103 juta dari 14,4 juta pada tahun 1990. (80,50%) pasien. Hasil uji statistik menggunakan Berdasarkan jumlah tersebut, 7,6 juta dikaitkan uji chi square dengan α = 0,05 diketahui yang
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013
dengan penyakit jantung koroner. American Berdasarkan uraian diatas penyakit jantung Heart Association (AHA) pada tahun 2004 koroner masih menjadi penyebab utama memperkirakan prevalensi penyakit jantung kematian. Faktor risiko tersebut berperan koroner di Amerika Serikat sekitar penting untuk terjadinya penyakit jantung 13.200.000.3,4 Hasil Riskesdas tahun 2007 koroner, Apabila faktor risiko dapat diketahui menunjukkan PJK menempati peringkat ke-3 maka akan lebih mudah untuk dilakukannya penyebab kematian setelah stroke dan tindakan pencegahan. Jumlah penderita hipertensi. Angka kejadian penyakit jantung penyakit jantung koroner di Rumah Sakit Umum koroner berdasarkan data Riset kesehatan dasar Pusat DR Kariadi didapatkan 129 pasien pada (Riskesdas) Kementerian Kesehatan 2007, ada bulan April-Juni tahun 2011 dan memiliki faktor sebanyak 7,2%. Di Provinsi Jawa Tengah risiko yang berbeda-beda. Berdasarkan hal berdasarkan laporan dari rumah sakit dan diatas maka diperlukan penelitian untuk puskesmas tahun 2006, kasus Penyakit Jantung mengetahui faktor risiko apa sajakah yang Koroner sebesar 26,38 per 1.000 penduduk. menyebabkan kejadian penyakit jantung Meski menjadi pembunuh utama, tetapi masih koroner masih memiliki prevalensi yang cukup sedikit sekali orang yang tahu tentang PJK dan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk faktor risikonya. Dalam ilmu epidemiologi, jika mendeskripsikan dan menganalisisfaktor risiko faktor risiko suatu penyakit telah diketahui usia, jenis kelamin, kolesterol total, kadar maka akan lebih mudah untuk melakukan trigliserida, hipertensi, dan diabetes melitus tindakan pencegahan. Karena bagaimanapun dengankejadian penyakit jantung koroner, serta mencegah lebih baik dari pada mengobati. 5,6,7 untuk mengetahui faktor risiko yang paling Penderita PJK banyak didapatkan adanya faktor berhubungan dengan kejadian penyakit jantung – faktor risiko. Faktor risiko utama atau koroner. Manfaat dari penelitian ini adalah fundamental yaitu faktor risiko lipida yang diharapkan dapat memberikan informasi dan meliputi kadar kolesterol dan trigliserida, menambah wawasan ilmu pengetahuan, untuk karena pentingnya sifat – sifat substansi ini masyarakat atau peneliti selanjutnya tentang dalam mendorong timbulnya plak di arteri faktor risiko kejadian Penyakit Jantung Koroner, koroner.Negara Amerika pada saat ini 50% serta dapat dijadikan sebagai acuan orang dewasa didapatkan kadar kolesterolnya > dilakukannya tindakan pencegahan terjadinya 200 mg/dl dan ± 25% dari orang dewasa umur > Penyakit Jantung Koroner. 20 tahun dengan kadar kolesterol > 240 mg/dl, METODE PENELITIAN sehingga risiko terhadap penyakit jantung koroner akan meningkat. Penderita penyakit Penelitian ini dilaksanakan RSUP DR Kariadi jantung koroner akan mengalami hipertensi Semarang mulai bulan Oktober– Desember 2,25 kali dibanding dengan yang bukan tahun 2011. Jenis penelitian ini adalah penderita penyakit jantung koroner.Berbagai penelitian survey analitik. Dengan desain penelitian epidemiologi menunjukkan adanya penelitian cross sectional.11 Populasi penelitian keadaan-keadaan sifat dan kelainan yang dapat ini adalah seluruh pasien rawat inap bagian mempercepat terjadinya penyakit jantung kardiologi di RSUP Dr Kariadi Semarang periode koroner. Memiliki faktor risiko lebih dari satu April - Juni tahun 2011 sebanyak 182 pasien. seperti hipertensi, diabetes melitus, dan Besar sampel dalam penelitian ini adalah 128 obesitas, maka akan mempunyai 2 atau 3 kali orang. Teknik pengambilan sampel dengan berpeluang terkena penyakit jantung koroner teknik simple random sampling dengan dibandingkan 70 orang yang tidak.1,8,9,10 menggunakan tabel random number.12 Kriteria
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013
inklusi dari penelitian adalah Seluruh pasien HASIL DAN PEMBAHASAN rawat inap bagian kardiologi di RSUP Dr Kariadi Analisis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Semarang periode April - Juni tahun 2011 dan bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat data rekam medik lengkap; meliputi nomor Dr Kariadi Semarang mulai bulan Oktober register pasien, usia, jenis kelamin, kolesterol sampai Desember 2011. Berdasarkan data total, kadar trigliserida, hipertensi (tekanan rekam medik secara retrospektif diperoleh darah sistole dan diastole), diabetes melitus sebanyak 182 pasien, meliputi 129 penderita (kadar gula darah puasa), diagnosis PJK dan penyakit jantung koroner dan 53 penderita tidak PJK.Kriteria eksklusinya adalah data rekam penyakit jantung lainnya. Data yang tidak medik tidak jelas. Variabel bebas penelitian ini, memenuhi kriteria inklusi ada 16 pasien, meliputi : usia, jenis kelamin, kolesterol total, sehingga di drop out dari penelitian. Data yang kadar trigliserida, hipertensi, dan diabetes digunakan sebanyak 166 pasien dan dirandom melitus. Variabel terikatnya adalah Kejadian sampai sampel terpenuhi yaitu sebanyak 128 Penyakit Jantung Koroner. Data yang pasien. dikumpulkan meliputi data sekunder yang diambil dari data rekam medik. Hasil Penelitian Analisis Univariat Gambaran Usia Analisis yang digunakan adalah Analisis univariat, analisis bivariat dengan uji statistik Gambar1. Distribusi Sampel Berdasarkan Usia Chi Square dananalisis multivariat dengan menggunakanregresi logistik. Seluruh proses pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 17.0. Alur penelitian ini dimulai dari perizinan ke dekan FK Unimus, kemudian melakukan pengisian formulir ke bagian diklat >45 tahun <45 tahun dan menyerahkan proposal penelitian yang sudah di setujui oleh pembimbing dan penguji serta surat persetujuan penelitian dari FK unimus. Setelah mendapat persetujuan dari pihak rumah sakit, melakukan pencatatan Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui dari 128 nomor rekam medik dan diserahkan kepada staf sampel penelitian, pasien yang berusia ≥ 45 bagian rekam medik. Pengumpulan data sesuai tahun sebanyak 107 pasien (83,60%) dan pasien populasi yang akan diteliti, seluruh data yang yang berusia < 45 tahun sebanyak 21 pasien memenuhi kriteria inklusi di random sampai (16,40%). sampel terpenuhi. Data diolah dan di analisis Analisis Bivariat Hubungan Usia dengan menggunakan komputer dengan program SPSS Kejadian Penyakit Jantung Koroner. 17.0, kemudian setelah selesai dilakukan Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa dari 21 laporan hasil penelitian kepada pembimbing pasien yang berusia < 45 tahun ada 8 pasien dan penguji. Kelemahan dan keterbatasan (38,1%) tidak menderita PJK dan 13 pasien dalam penelitian ini adalah faktor risiko lain (61,9%) menderita PJK, kemudian dari 107 seperti merokok, obesitas, inaktivitas fisik, stres pasien yang berusia ≥ 45 tahun ada 17 pasien psikososial, dan riwayat penyakit jantung (15,9%) tidak menderita PJK dan 90 pasien keluarga tidak dapat diteliti maupun dilakukan (84,1%) menderita PJK. Hasil uji statistik analisis karena adanya keterbatasan data. diperoleh nilai p = 0,019 ( p< 0,05) artinya ada
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013
hubungan yang bermakna antara usia dengan Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa kejadian PJK. Tabel 8. Hubungan Usia dengan dari 128 sampel penelitian, ada 103 pasien yang Kejadian Penyakit Jantung Koroner Usia menderita Penyakit Jantung Koroner (80,50%) Kejadian Penyakit Jantung Koroner P Tidak PJK dan 25 orang yang tidak menderita Penyakit PJK Total N % N % N % Risiko Rendah (< 45 Jantung Koroner (19,50%). Analisis Bivariat tahun) 8 38,1 13 61,9 21 100 0,019 Risiko Tinggi Hubungan Usia dengan Kejadian Penyakit (≥ 45 tahun) 17 15,9 90 84,1 107 100 Jumlah 25 Jantung Koroner. Berdasarkan tabel 8 dapat 19,5 103 80,5 128 100 Hubungan Jenis Kelamin dilihat bahwa dari 21 pasien yang berusia < 45 dengan Kejadian Penyakit Jantung Koroner. tahun ada 8 pasien (38,1%) tidak menderita PJK Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa dari 40 dan 13 pasien (61,9%) menderita PJK, kemudian pasien yang berjenis kelamin perempuan ada 10 dari 107 pasien yang berusia ≥ 45 tahun ada 17 (25,0%) tidak menderita PJK dan 30 (75,0%) pasien (15,9%) tidak menderita PJK dan 90 menderita PJK. Dari 88 pasien yang berjenis pasien (84,1%) menderita PJK. Hasil uji statistik kelamin laki-laki ada 15 (17,0%) tidak menderita diperoleh nilai p = 0,019 ( p< 0,05) artinya ada PJK dan 73 (83,0%) menderita PJK. 30.50% hubungan yang bermakna antara usia dengan 69.50% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% kejadian PJK. 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% Tidak Hipertensi Tabel 8. Hubungan Usia dengan Kejadian Hipertensi 35.90% 64.10% 0.00% 10.00% Penyakit Jantung Koroner 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% Tidak Diabetes Melitus Diabetes Melitus Jurnal Kejadian Penyakit Jantung p Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Koroner Tahun 2013 16 Gambar 4. Distribusi Sampel Usia Tidak PJK Total Berdasarkan Kadar Trigliserida Berdasarkan PJK gambar 4 dapat diketahui bahwa dari 128 N % N % N % sampel penelitian, ada 37 pasien memiliki kadar Risiko 8 38, 13 61, 21 10 0,01 trigliserida ≥ 150 mg/dl (28,90%) dan 91 pasien Renda 1 9 0 9 memiliki kadar trigliserida < 150 mg/dl h (< (71,10%). Gambaran Hipertensi Gambar 5. 45 tahun Distribusi Sampel Berdasarkan Hipertensi. ) Berdasarkan gambar 5 dapat diketahui bahwa Risiko 1 15, 90 84, 10 10 dari 128 sampel penelitian, ada 89 pasien Tinggi 7 9 1 7 0 menderita hipertensi (69,50%) dan 39 pasien (≥ 45 tidak menderita hipertensi (30,50%). Gambaran tahun Diabetes Melitus Gambar 6. Distribusi Sampel ) Berdasarkan Diabetes Melitus Berdasarkan Jumla 2 19, 10 80, 12 10 gambar 6 dapat diketahui bahwa dari 128 h 5 5 3 5 8 0 sampel penelitian, ada 82 pasien menderita Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian diabetes melitus (64,10%) dan 46 pasien tidak Penyakit Jantung Koroner. Berdasarkan tabel 9 menderita diabetes melitus (35,90%). dapat dilihat bahwa dari 40 pasien yang berjenis Gambaran Penyakit Jantung Koroner kelamin perempuan ada 10 (25,0%) tidak menderita PJK dan 30 (75,0%) menderita PJK. Gambar 7. Distribusi Sampel Berdasarkan Dari 88 pasien yang berjenis kelamin laki-laki Kejadian Penyakit Jantung Koroner. ada 15 (17,0%) tidak menderita PJK dan 73 (83,0%) menderita PJK. Tidak Hipertensi
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013
Hipertensi Tidak Diabetes Melitus Diabetes Hubungan Diabetes Melitus terhadap Kejadian Melitus 19.50% 80.50% Jurnal Kedokteran Penyakit Jantung Koroner. Hasil penelitian dari Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013 128 sampel, Sebagian besar pasien menderita 16 Gambar 4. Distribusi Sampel Berdasarkan diabetes melitus yaitu sebanyak 82 pasien Kadar Trigliserida Berdasarkan gambar 4 dapat (64,10%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p = diketahui bahwa dari 128 sampel penelitian, 0,020 (p < 0,05) artinya ada hubungan yang ada 37 pasien memiliki kadar trigliserida ≥ 150 bermakna antara Diabetes Melitus dengan mg/dl (28,90%) dan 91 pasien memiliki kadar kejadian Penyakit Jantung Koroner di RSUP Dr trigliserida < 150 mg/dl (71,10%). Gambaran Kariadi Semarang. Hasil penelitian ini sesuai Hipertensi Gambar 5. Distribusi Sampel dengan peneliti Mamat Supriyono (2008) Berdasarkan Hipertensi. Berdasarkan gambar 5 dengan nilai p = 0,026 dan Harris Hasan (2011) dapat diketahui bahwa dari 128 sampel dengan nilaip = 0,01. Diabetes yang tidak penelitian, ada 89 pasien menderita hipertensi terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi di (69,50%) dan 39 pasien tidak menderita dalam darah cenderung menaikkan kadar hipertensi (30,50%). kolesterol dan trigliserida. Peningkatan risiko diabetes disebabkan kelainan lipid. Mekanisme Gambaran Diabetes Melitus belum jelas, akan tetapi terjadi peningkatan 40 tipe IV hiperlipidemi dan hipertrigliserid, 35 30 pembentukan platelet yang abnormal dan DM 25 yang disertai obesitas dan hipertensi. Mungkin 20 juga banyak faktor-faktor lain yang 15 10 mempengaruhinya.13,15 Bagi peneliti 5 selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor 0 Tidak Diabetes risiko kejadian penyakit jantung koroner yang Diabetes belum diteliti dengan teknik dan tempat Melitus penelitian yang berbeda. Gambar 6. Distribusi Sampel SIMPULAN Berdasarkan Diabetes Melitus Dapat disimpulkan bahwa, mayoritas usia pasien ≥ 45 tahun yaitu sebanyak 107 Berdasarkan gambar 6 dapat diketahui bahwa pasien.Mayoritas jenis kelamin pasien laki-laki dari 128 sampel penelitian, ada 82 pasien sebanyak 88 pasien.Pasien yang memiliki kadar menderita diabetes melitus (64,10%) dan 46 kolesterol total ≥ 200 mg/dl sebanyak 59 pasien tidak menderita diabetes melitus pasien.Pasien yang memiliki kadar trigliserida ≥ (35,90%). Gambaran Penyakit Jantung Koroner 150 mg/dl sebanyak 37 pasien.Pasien yang Gambar 7. Distribusi Sampel Berdasarkan menderita hipertensi sebanyak 89 pasien.Pasien Kejadian Penyakit Jantung Koroner. yang menderita diabetes melitus sebanyak 82 Berdasarkan gambar 7 dapat diketahui bahwa pasien.Pasien yang menderita Penyakit Jantung dari 128 sampel penelitian, ada 103 pasien yang Koroner sebanyak 103 pasien. Usia, kolesterol menderita Penyakit Jantung Koroner (80,50%) total,kadar trigliserida, hipertensi, dan diabetes dan 25 orang yang tidak menderita Penyakit melitus merupakan faktor risiko kejadian Jantung Koroner (19,50%). penyakit jantung koroner. Faktor yang paling Analisis Bivariat Hubungan Usia berpengaruh terhadap kejadian penyakit
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Volume 1 Nomor 2 Tahun 2013
jantung koroner adalah kolesterol total, dimana 8. Anwar, T.B. 2004. Faktor risiko penyakit diperoleh nilai p = 0,002 dan OR = 5,127. jantung koroner. Diakses 29 Juli 2011 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678 UCAPAN TERIMA KASIH 9/3472/1/gizi-bahri4.pdf. Dengan mengucapkan puji syukur kepada 9. Maulana, M. 2008. Penyakit Jantung : Tuhan Yang Maha Kuasa, terima kasih kepada Pengertian, Penanganan ,dan Pengobatan. Direktur Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Penerbit KataHati, Yogyakarta. Semarang yang telah memberikan ijin penelitian dan para staf pegawai data rekam medik yang 10. Soeharto, I. 2002. Kolesterol dan Lemak telah membantu dalam penelitian ini. Jahat Kolesterol, Lemak baik dan Proses Terjadinya Serangan Jantung dan Stroke Cetakan kedua. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
1. Soeharto, I. 2001. Pencegahan dan
Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2. Davidson, C. 2002. Penyakit Jantung Koroner.
PT Dian Rakyat, Jakarta.
3. World Health Organization. 2006. Deaths
from coronary heart disease. Diakses 25 juli 2011 dari www.who.int/cardiovascular_diseases/cvd_14 _deathHD.pdf