PENDAHULUAN
Seorang siswa dalam belajar fisika dikatakan kurang berhasil apabila perubahan
tingkah laku yang terjadi belum mampu menentukan kebijaksanaannya untuk mencapai
suatu hasil yang telah ditetapkan secara tepat dalam waktu yang telah ditentukan. Untuk
mencapai suatu hasil belajar yang maksimal, banyak aspek yang mempengaruhinya, di
sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari
lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian,
kompleks. Kompleksitas belajar dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan
guru. Dari segi siswa, belajar dialami sebagai suatu proses, siswa mengalami proses
mental dalam menghadapi bahan belajar. Dari guru, proses belajar tersebut tampak
dapat mengembangkan daya nalar, analisa, sehingga hampir semua persoalan yang
berkaitan dengan alam dapat dimengerti. Untuk dapat mengerti fisika secara luas, maka
harus dimulai dengan kemampuan pemahaman konsep dasar yang ada pada pelajaran
fisika. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam memahami tentang pelajaran fisika
maka perlu diperhatikan mutu pengajaran mata pelajaran fisika yang di ajarkan di tiap
jenjang dan jenis pendidikan. Untuk mendapatkan pengetahuan tentang ilmu fisika, maka
siswa harus menempuh proses belajar mengajar yang baik. Belajar akan lebih berhasil
bila telah diketahui tujuan yang ingin dicapai. Salah satu cara untuk memperoleh
pengetahuan fisika yang baik dan untuk mengatasi berbagai kelemahan dalam proses
secara berpasangang.
Pengamatan penulis lakukan selama PPL pada SMP Negeri 1 Darussalam Aceh
Besar. Model pembelajaran yang di lakukan oleh guru fisika SMP 1 Darussalam masih
menggunakan model pembelajaran yang lama di mana proses belajar mengajar hanya
terpaku pada guru, siswa hanya bisa menerima materi yang disampaikan oleh guru. Maka
satu dengan yang lain, serta bekerja saling membantu dalam kelompok kecil. Hal ini
pembelajaran yang memberi siswa kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama
dengan orang lain. Dalam hal ini, guru sangat berperan penting untuk membimbing siswa
melakukan diskusi, sehingga terciptanya suasana belajar yang lebih hidup, aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan. Dengan demikian jelas bahwa melalui model pembelajaran
materi secara berkelompok dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya,
membuat kesimpulan (diskusi) serta mempresentasikan di depan kelas sebagai salah satu
langkah evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya dan sebagai
berkomunikasi dan proses interaksi di antara individu yang dapat digunakan sebagai
sarana interaksi sosial di antara siswa dan sekaligus menjawab masalah yang ada di
sekolah. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini “Apakah penggunaan
prestasi belajar siswa kelas II pada pokok bahasan getaran dan gelombang di SMP
1
Negeri 1 Darussalam Aceh Besar. Maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul " UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMP
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
Perumusan dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk memberikan arah dan titik
pangkal bagi pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini yang menjadi anggapan dasar adalah:
Suatu kegiatan penelitian perlu dibatasi masalah yang akan di teliti supaya
penelitian lebih terfokus, terarah dan dapat memperlancar proses penelitian yang akan
1. Subjek penelitian adalah siswa SMP Negeri 1 Darussalam Aceh Besar kelas II
terbiasa untuk belajar mandiri dan berdiskusi tanpa harus di dekte oleh guru.
prestasi belajar.
4. Menambah pengalaman dan wawasan berpikir bagi penulis terutama tentang
penelitian ilmiah.
Dapatkan file lengkap dalam bentuk MS-WORD mulai BAB 1 SD. DAFTAR
PUSTAKA. Ikuti Prosedurnya, file kami kirimkan Via Email.
Info lengkap ada di web berikut ini.
ke e-mail
tesis_skripsi@yahoo.com
atau