Diagnosa Pneumothorax
Diagnosa Pneumothorax
4. Dukung
pasien/orang
terdekat dalam
menerima realita
situasi, khususnya
rencana untuk
periode
penyembuhan yang
lama. Libatkan
pasien dalam
perencanaan dan
partisipasi dalam
perawatan.
5. Kurang Setelah 1. Kaji keadaan Kondisi fisik tidak nyaman dan ketidak
pengetahuan engenai diberikan fisik dan emosional siapan mental merupakan factor utama
kondisi, aturan asuhan klien saat akan adanya halangan penyampaian
pengobatan keperawatan dilakukan tindakan informasi.
berhubungan dengan diharapkan health education
keterbatasan pengetahuan (penyuluhan) Berulangnya pneumotorak memerlukan
informasi pasien intervensi medik un tuk mencegah atau
bertambah 2. Kaji ulang tanda menurunkan potensial komplikasi.
dengan kriteria atau gejala yang
hasil memerlukan Mempertahankan kesehatan umum,
menyatakan evaluasi medic meningkatkan penyembuhan dan dapat
pemahaman cepat, contoh nyeri mencegah kekambuhan.
penyebab dada tiba-tiba,
masalah, dispnea, distress Pengertian membawa perubahan
mengidentifika pernapasan lanjut. pengetahuan, sikap dan psikomator.
si tanda/gejala
yang 3. Kaji ulang
memerlukan
evaluasi medik, praktik kesehatan Demonstrasi merupakan suatu metode
mengikuti yang baik, contoh yang tepat dalam penyampaian suatu
program nutrisi baik, informasi sehingga mudah di pahami.
pengobatan dan istirahat, latihan.
menunjukkan
perubahan pola 4. Berikan
hidup yang pengertian tentang
perlu untuk prosedur tindakan
mencegah WSD
berulangnya
masalah. 5. Demonstrasikan
perawatan WSD i
depan klien dan
keluarganya.
Post Operasi
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
6. Perubahan Setelah diberikan asuhan 1. Jelaskan dan bantu Pendekatan dengan
kenyamanan : keperawatan Nyeri klien klien dengan tindakan menggunakan relaksasi
Nyeri akut berkurang/hilang dengan pereda nyeri dan nonfarmakologi
berhubungan kriteria hasil : nonfarmakologi dan non lainnya telah
dengan trauma invasif. menunjukkan
jaringan Nyeri berkurang/ dapat keefektifan dalam
diadaptasi, dapat 2. Ajarkan Relaksasi : mengurangi nyeri.
mengindentifikasi aktivitas Tehnik-tehnik untuk
yang menurunkan ketegangan Akan melancarkan
meningkatkan/menurunkan otot rangka, yang dapat peredaran darah,
nyeri, pasien tidak gelisah. menurunkan intensitas sehingga kebutuhan O2
nyeri dan juga oleh jaringan akan
tingkatkan relaksasi terpenuhi, sehingga
masase. akan mengurangi
nyerinya.
3. Ajarkan metode
distraksi selama nyeri Mengalihkan perhatian
akut. nyerinya ke hal-hal
yang menyenangkan.
4. Berikan
kesempatan waktu Istirahat akan
istirahat bila terasa nyeri merelaksasi semua
dan berikan posisi yang jaringan sehingga akan
nyaman; misal waktu meningkatkan
tidur, belakangnya kenyamanan.
dipasang bantal kecil.
Pengetahuan yang akan
5. Tingkatkan dirasakan membantu
pengetahuan tentang: mengurangi nyerinya.
sebab-sebab nyeri, dan Dan dapat membantu
menghubungkan berapa mengembangkan
lama nyeri akan kepatuhan klien
berlangsung. terhadap rencana
teraupetik.
6. Kolaborasi dengan
dokter, pemberian Analgetik memblok
analgetik. lintasan nyeri, sehingga
nyeri akan berkurang.
7. Observasi tingkat
nyeri, dan respon Pengkajian yang
motorik klien, 30 menit optimal akan
setelah pemberian obat memberikan perawat
analgetik untuk data yang obyektif
mengkaji efektivitasnya. untuk mencegah
Serta setiap 1 – 2 jam kemungkinan
setelah tindakan komplikasi dan
perawatan selama 1 – 2 melakukan intervensi
hari. yang tepat.
7. Gangguan Setelah diberikan asuhan 1. Kaji ROM pada Mengetahui tangda –
mobilitas fisik keperawatan klien memiliki ekstrimitas atas tempat tanda awal terjadinya
berhubungan mobilitas fisik yang adekuat insersi WSD kontraktur, sehingga
dengan ketidak selama pemasangan WSD, bias dibatasi.
nyamanan dengan kriteria standar : 2. Kaji tingkat nyeri
sekunder Klien merasakan nyeri dan pemenuhan Nyeri yang meningkat
akibat berkurang selama bernafas aktifitas sehari – hari akan membatasi
pemasangan dan bergerak, klien memiliki pergerakan sehingga
WSD. range of motion optimal 3. Dorong exercise mobilitas fisik sehari –
sesuai dengan ROM aktiif atau pasif hari mengalami
kemampuannya, mobilitas ada lengan dan bahu
fisik sehari–hari terpenuhi.
dekat tempat insersi. gangguan.
8. Gangguan Menunjukkan waktu 1. Kaji warna kulit/ Kulit harus berwarna
integritas kulit penyembuhan yang tepat suhu dan pengisisan merah muda atau mirip
b.d adanya tanpa komplikasi. kapiler pada area dengan warna kulit
luka pasca operasi dan tandur kulit. sekitarnya. Lembaran
pemasangan Menunjukkan teknik tandur kulit harus
WSD meningkatkan 2. pertahankan merah muda / hangat
penyembuhan / mencegah kepala tempat tidur dan memutih (bila
komplikasi. tinggi 30-45 derajat. ditekan dengan jari)
Awasi edema wajah dengan kembalinya
(biasanya meningkat warna dalam beberapa
pada hari ketiga detik. Sianosis dan
-kelimapascaoperasi). pengisian lambat dapat
menunjukkan kongesti
3. lindungi lembaran vena, yang dapat
kulit dan jahitan dari menimbulkan iskemia/
tegangan atau tekanan. nekrosis jaringan.
Berikan bantal/
gulungan dan anjurkan Meminimalkan kongesti
pasien untuk jaringan pasca operasi
menyokong kepala/ dan edema sehubungan
leher selama aktivitas. dengan eksisi saluran
limfe.
4. awasi drainase
berdarah dari sisi Tekanan dari selang
operasi, jahitan dan dan plester trakeostomi
drein. Ukur drainase atau tegangan pada
dari hemovak (bila jahitan dapat
digunakan). mengganggu sirkulasi /
menyebabkan cedera
5. catat atau laporkan jaringan.
adanya d5rainase seperti
susu. Drainase berdarah
biasanya tetap sedikit
6. ganti balutansesuai setelah 24 jam pertama.
indikasi bila digunakan. Perdarahan terus
menerus atau
7. bersihkan insisi perdarahan nyata
dengan air garam faal menunjukkan masalah
steril dan peroksida yang memerlukan
setelah balutan diangkat. perhatian medik.
Balutan basah
meningkatkan risiko
kerusakan jaringan /
infeksi.
Mencegah pembentukan
kerak, yang dapat
menjebak drainase
purulen, merusak tepi
kulit dan meningkatkan
ukuran luka. Peroksida
tidak banyak digunakan
karena dapat membakar
tepi dan mengganggu
penyembuhan.
9. Resiko tinggi Setelah diberikan asuhan 1. Kaji kualitas, Dengan mengkaji
trauma keperawatan resiko trauma frekuensi, dan kualitas, frekuensi, dan
pernapasan pernapasan tidak terjadi kedalaman pernapasan, kedalaman pernapasan,
berhubungan dengan kriteria hasil irama, laporkan setiap kita dapat mengetahui
dengan tidak frekuensi, dan kedalaman perubahan yang terjadi sejauh mana perubahan
optimalnya pernapasan berada dalam kondisi klien.
drainage selang batas normal, pada 2. Observasi tanda-
sekunder pemeriksaan rontgen torak tanda vital (nadi, RR) Peningkatan RR dan
akibat pipa terlihat adanya takikardi merupakan
WSD terjepit pengembangan paru, bunyi 3. Bariingkan klien indikasi adanya
napas terdengar jelas. dalam posisi yang penurunan fungsi paru.
nyaman, dalam posisi
duduk. Posisi setengah duduk
atau duduk dapat
4. Perhatikan undulasi mengurangi resiko
pada selang WSD pipa/selang WSD
terjepit
5. Anjurkan klien
untuk memegang selang .
apabila akan
mengubang posisi Undulasi (pergerakan
cairan di selang dan
6. Beri tanda pada adanya gelemmbung
batas cairan setiap hari, udara yang keluar dari
catat tanggal dan waktu air dalam botol WSD)
merupakan indicator
7. Botol WSD harus bahwa drainage selang
selalu lebih rendah dari dalam keadaan optimal.
tubuh Bila undulasi tidak ada,
ini mempunyai makna
8. Beri penjelasan pada yang sangat penting
klien tentang perawatan karena beberapa
WSD kondisi dapat terjadi,
9. Bantu dan ajarkan antara lain :
klien untuk melakukan
batuk dan napas dalam Motor suction
edektif tidak berjalan
Selang
tersumbat atau
terlipat
Paru telah
mengembang
Menghindari tarikan
spontan pada selang
yang mempunyai resiko
tercabutnya selang dari
rongga dada.
Meningkatkan sikap
kooperatif klien dan
menguranngi resiko
trauma pernapasan.
10. Resiko Setelah diberikan asuhan 1. Berikan pengertian Perawatan mandiri
terjadi infeksi keperwatan klien bebas dari dan motivasi tentang seperti menjaga luka
berhubungan infeksi pada lokasi insersi perawatan WSD dari hal yang septic
dengan insersi selama pemasangan WSD, tercipta bila klien
WSD dengan kriteria hasil : Bebas 2. Kaji tanda – tanda memiliki pengertian
dari tanda–tanda infeksi, infeksi yang optimal
tidak ada kemerahan,
purulent, panas, dan nyeri 3. Monitor reukosit dan Hipertemi, kemerahan,
yang meningkat serta LED purulent, menunjukan
fungsiolisa. Tanda – tanda indikasi infeksi.
vital dalam batas normal. 4. Dorongan untuk
nutrisi yang optimal Leukositosis dan LED
yang meningkat
5. Berikan perawatan menunjukan indikasi
luka dengan teknik infeksi.
aseptic dan anti septic
Mempertahankan status
6. Bila perlu berikan nutrisi serta mendukung
antibiotik sesuai advis. system immune
Mencegah atau
membunuh
pertumbuhan
mikroorganisme