BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Tingginya tuntutan dan persaingan di semua lini kehidupan antar bangsa-bangsa di dunia,
menuntut kita untuk kreatif dan selalu berinovatif. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
pengaruh globalisasi yang terjadi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan
bangsa Indonesia. Menghadapi perubahan tersebut diperlukan kualitas sumber daya manusia yang
kompeten dalam ranah kognitif (pengetahuan), afektik (sikap), dan psikomotori (keterampilan),
produktif, kreatif, inovatif dan berkualitas agar dapat memenangkan persaingan global. Melahirkan
kualitas sumber daya manusia yang diharapkan tersebut membutuhkan niat dan komitmen, serta
kesadaran dukungan dari berbagai pihak. Dibutuhkan prakarsa dan usaha yang konkrit untuk
membenahi dan meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu prakarsa dan upaya
yang strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas adalah membenahi
sistem pendidikan nasional.
Sesuai amanat konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 31 ayat (3), bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan amanat
tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang memberikan pedoman dalam penyelenggaraan kebijakan pendidikan.
Dalam pasal 3 Undang-undang Sisdiknas nomor 20 Tahun 2003 tersebut disebutkan “Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa”.
Penerapan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah regulasi yang menjadi pedoman dan arahan dalam
pelaksanaan kegiatan pendidikan di tingkat lembaga sekolah, diantaranya adalah Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian diubah
beberapa kali dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Perubahan
peraturan pemerintah tersebut ditekankan pada hanya pada 4 bagian, yaitu Standar Isi (SI), Standar
Proses, Standar Penilaian, dan terakhir Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
2 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Selain 4 pokok perubahan standar nasional pendidikan yang tersebut di atas, ke delapan
standar nasional pendidikan yang terdapat dalam standar nasional pendidikan terus dikembangkan
dan disesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan dunia. Indonesia adalah negara yang
majemuk dengan segala keberagamannya. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan
Indonesia adalah antara lain dari segi geografis, potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan
prasarana, latar belakang dan kondisi sosial budaya, dan berbagai keragaman lainnya yang terdapat
di setiap daerah yang tidak terhitung jumlahnya. Keberagaman tersebut selanjutnya menciptakan
pula tingkatan kebutuhan dan tantangan pengembangan yang berbeda-beda antar daerah dalam
menciptakan dan melahirkan sumber daya manusia yang berkualiatas. Berkaitan dengan
pembangunan bidang pendidikan, maka setiap daerah memerlukan pola pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah masing-masing.
Dengan alasan tersebut di atas, maka perubahan dan penyesuaian kembali kurikulum
yang dipakai di sekolah-sekolah mutlak diperlukan. Kurikulum sebagai jantungnya pendidikan perlu
dikembangkan, disempurnakan dan diimplementasikan secara kontekstual untuk merespon
kebutuhan daerah, dunia usaha/dunia industri, satuan pendidikan, dan peserta didik. Atas dasar
itulah maka SMK Negeri 1 Brang Ene mulai tahun pelajaran 2017/2018 mengimplementasikan
kurikulum 2013 (Edisi Revisi) yang telah diinstruksikan dengan Surat Keputusan Direktur Pendidikan
Dasar dan Menengah Nomor : 253/KEP.D/KR/2017 tanggal 7 April 2017 tentang Satuan Pendidikan
Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2017.
Pengembangan dan penyempurnaan kurikulum ini hanya meliputi 4 standar nasional
pendidikan, yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut
perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Kriteria yang harus dipenuhi atau dicapai peserta didik pada suatu satuan pendidikan
dalam jenjang dan jenis pendidikan tertentu dirumuskan dalam Standar Isi untuk setiap mata
pelajaran. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat
kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program
pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan
peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang.
3 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Komponen Standar Isi yang dituangkan dalam peraturan tersebut disesuaikan dengan
substansi tujuan pendidikan nasional dalam 4 domain yakni sikap spiritual dan sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan
kriteria ruang lingkup dan tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang
dirumuskan pada Standar Kompetensi Lulusan, yatu dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan
karakteristik kompetensi beserta proses pencapaian kompetensi tersebut.
Kompetensi pada 3 dimensi di atas memiliki proses pencapaian yang berbeda. Kompetensi
Dimensi sikap yakni perilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, 2. berkarakter, jujur, dan peduli, 3. bertanggungjawab, 4. pembelajar sejati sepanjang hayat,
dan 5. sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
internasional. Kompetensi dimensi pengetahuan yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: 1. ilmu
pengetahuan, 2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5. humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan
di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional. Sedangkan dimensi keterampilan yaitu
peserta didik memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: 1. kreatif, 2. produktif, 3. kritis, 4.
mandiri, 5. kolaboratif, dan 6. komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari
yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
Standar Kompetensi Lulusan yang diuraikan dalam Standar Isi yang secara rinci diatur
dalam struktur dan muatan kurikulum dilakukan dengan menggunakan pedoman standar proses dan
dinilai dengan mengacu pada standar penilaian. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Untuk itu, setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan. Proses pembelajaran di atas ditagih melalui sistem penilaian
autentik.
Menghadapai berbagai tuntutan perubahan di atas, SMK Negeri 1 Brang Ene telah
melaksanakan berbagai program pada masa 4 tahun sebelumnya. Pencapaian 8 standar nasional
pendidikan SMK Negeri 1 Brang Ene adalah sebagai berikut :
a. Standar Kompetensi Lulusan
Pada standar kompetensi lulusan, SMK Negeri 1 Brang Ene telah mencapai pada
sasaran yang baik dari berbagai aspek dan jenjang kompetisi. Pada bidang akademik, telah
mencapai hasil ujian nasional yang cukup baik. Empat tahun secara berturut-turut SMKN 1
4 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Brang Ene telah meluluskan hampir 100% siswanya dengan rata-rata lebih dari 7,50. Walaupun
perolehan peringkat bersifat fluktuatif, dan perolehan Nilai UN tahun ini juga meningkat dari
tahun yang lalu.
Selain perolehan nilai UN, prestasi akademik dari lomba-lomba yang diadakan oleh
lingkungan setempat seperti pemerintah daerah dan yang diselenggarakan oleh dunia usaha
juga mulai meningkat, pada tahun 2014 ini SMKN 1 Brang Ene mampu memperoleh pringkat 3
dalam lomba cerdas cermat 4 pilar kebangsaan pada tingkat kabupaten Sumbawa Barat.
Di bidang non akademik perolehan piagam penghargaan di bidang olah raga (Liga
Pendidikan Indonesia), SMKN 1 Brang Ene tidak pernah berada di bawah 3 besar tingkat
kabupaten. Dan bidang kreativitas, SMK Negeri 1 Brang Ene pernah memperoleh juara I lomba
Teknologi Tepat Guna tingkat kabupaten dan ini menunjukkan prestasi yang baik. Upaya
mengikuti lomba-lomba sekolah juga dilakukan seperti, sekolah hijau, sekolah sehat, dan lomba
lainnya. Hal ini sejalan dengan komitmen warga sekolah untuk terus meningkatkan prestasi,
menumbuhkan karakter warga sekolah, kepedulian terhadap lingkungan, serta mampu bersaing
pada tingkat nasional.
Selain pencapaian di atas, SMK Negeri 1 Brang Ene terus berusaha secara kuntinu
untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang dan event pada tingkat provinsi seperti lomba
kreatifitas siswa (LKS) yang dilaksanakan tiap tahun.
b. Standar Isi
Upaya untuk mencapai SKL sesuai dengan tuntutan di atas diwujudkan melalui
pembenahan kurikulum pada standar isi. Perluasan dan pendalaman kurikulum dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang. Integrasi kurikulum juga dilakukan untuk
memperkuat kurikulum yang digunakan di tingkat sekolah. Sampai tahun 2017 seluruh
dokumen kurikulum telah selesai dilakukan dan terus akan disempurnakan secara berkala
sesuai dengan tuntutan zaman.
Penerapan kurikulum 2013 (edisi revisi) mulai diterapkan untuk kelas X pada tahun
pelajaran 2017/2018, dan akan diterapkan pada semua tingkat sampai pada tahun 2019.
Selama 3 tahun ke depan diharapkan seluruh perangkat, pedoman, dan petunjuk
pelaksanaan/teknis dapat diselesaikan dengan baik. Seluruh warga sekolah berkomitmen untuk
melaksanakan kurikulum baru tersebut dengan baik.
Tantangan terbesar dari rencana strategis ke depan adalah bagaimana
mengimplementasikan kurikulum 2013 (edisi revisi) dengan baik di kalangan guru dan warga
sekolah sehingga mampu mengubah mindset warga sekolah menuju penciptaan generasi emas
tahun 2025.
5 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
c. Standar proses
Sesuai dengan tuntutan standar proses yang termaktub dalam lampiran peraturan
menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah, diharapkan guru memiliki kompetensi untuk membelajarkan kompetensi
dengan inovatif dengan menggunakan berbagai media dan teknologi terkini dengan pendekatan
Scientifik. Terhadap tuntutan ini, upaya SMKN 1 Brang Ene dalam meningkatkan profesional
guru masih terus dilakukan, baik itu melalui bintek, workshop ataupun pelatihan-pelatihan
peningkatan kapasitas kompetensi guru.
Seluruh perangkat pembelajaran sebagai dokumen kurikulum (Silabus dan RPP) telah
diselesaikan dan terus akan disempurnakan khususnya kurikulum 2013 (edisi revisi). Dan ke
depan penggunaan E-Learning sebagai media belajar mandiri siswa akan dicoba dan
dikembangkan.
Tantangan terbesar adalah bagaimana guru mampu memahami perubahan paradigma
dan mampu mengimplementasikan dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 (edisi
revisi) dengan baik dan melupakan pendekatan dan model pembelajaran konvensional.
d. Standar Penilaian
Sesuai dengan petunjuk pada permendikbud no 23 tahun 2016 tentang standar
penilaian pendidikan, diharapkan guru memiliki kompetensi untuk menagih atau menilai
pembelajaran sesuai dengan kaidah penilaian yang benar. Terhadap tuntutan ini, upaya
peningkatan profesional guru terus ditingkatkan. Tim pengendalian mutu pendidikan SMKN 1
Brang Ene, selaku tim pembantu kepala sekolah dalam mengontrol implementasi K-13 (edisi
revisi) terus berupaya melakukan inovasi untuk dapat dijadikan pedoman guru dalam
melakukan proses penilaian.
Seluruh perangkat pembelajaran khususnya dokumen penilaian sebagai dokumen
kurikulum telah diselesaikan dan terus akan disempurnakan khususnya kurikulum 2013 (edisi
revisi). Dan ke depan akan dicoba dilakukan penilaian dengan sistem terpadu yang terintegrasi
dalam database sekolah.
Tantangan terbesar adalah bagaimana guru mampu memahami perubahan paradigma
dan mampu mengimplementasikan dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 (edisi revisi)
dengan baik khususnya dalam penilaian.
mengajar sesuai dengan keahlian yang diampunya. Diharapkan empat tahun kedepan statusnya
dapat dituntaskan menjadi Pegawai Negeri sehingga semangatnya dapat ditingkatkan dalam
pengembangan SMK Negeri 1 Brang Ene.
Sedangkan dari tenaga kependidikan cukup memadai dengan 1 orang berstatus PNS
dan 2 orang berstatus pegawai tidak tetap, dengan komposisi pendidikan 2 orang memiliki
ijazah S-1, dan sisanya berijazah SMA/sederjat.
Tantangan terbesar adalah bagaimana membentuk dan mempertahankan budaya
disiplin, semangat, dan kebersamaan guru dan warga sekolah dalam mengembangkan SMK
Negeri 1 Brang Ene yang lebih maju dan berkualitas.
g. Standar Pengelolaan
Sesuai dengan permendiknas nomor 19 tahun 2007, SMK Negeri 1 Brang Ene telah
memenuhi seluruh standar pengelolaan khususnya dokumen tertulisnya. Setiap tahun terus
dikaji dan disempurnakan. Pencapaian nilai akreditasi 86 (predikat B) pada kompetensi keahlian
ATPH tahun 2012, nilai akreditasi 63 (predikat C) pada kompetensi keahlian Administrasi
Perkantoran tahun 2014, dan nilai akreditasi 85 (predikat B) pada kompetensi keahlian
Akuntansi dan Lembaga Keuangan tahun 2015, dan diharapkan pada tahun 2018 semua
kompetensi keahlian akan diakreditasi meningkat menjadi A. Tantangan terbesar yang dihadapi
adalah perubahan paradigma kurikulum 2013 (edisi revisi) yang menuntut pengelolaan sekolah
lebih inovatif dan kreatif.
h. Standar Pembiayaan
Upaya untuk memenuhi pembiayaan sekolah terus dilakukan. Sampai dengan tahun
2017 telah diperoleh tingkat pembiayaan sekolah yang cukup memadai walaupun belum
maksimal. Penerimaan dana sekolah melalui dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat menujukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan
pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Dan ke depan akan dilakukan pengelolaan biaya
pendidikan di SMK Negeri 1 Brang Ene dengan melibatkan orang tua siswa dan komite sekolah.
7 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
a. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan
tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaa n, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Tantangan lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif
(15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang
tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya
pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%.
Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar
tidak menjadi beban.
b. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu
yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi,
kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat
internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan
perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat
terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area
(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia,
pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.
Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak
tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan
dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara
lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum
Indonesia.
9 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada
peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari
untuk memiliki kompetensi yang sama;
3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh
melalui internet);
4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif mencari (pembelajaran siswa aktif
mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang
relevan bagi kondisi satuan pendidikan dan peserta didik.
2. Landasan
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat
(1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4);
Pasal 37 ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
2. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik
Indonesia tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5038)
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 24 tentang Pelaksanaan Permendiknas RI Nomor 22 Tahun
2006 dan Permendiknas RI Nomor 23 Tahun 2006 jo Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan pelaksanaan Permendiknas No.22
dan No.23 Tahun 2006.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2007 tentang
Standar Penilaian untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Standar sarana dan Prasarana untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
11 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016
Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016
Tentang Struktur Kurikulum
16. Keputusan Direktur Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor : 253/KEP.D/KR/2017 tanggal 7
April 2017 tentang Satuan Pendidikan Pelaksana Kurikulum 2013 tahun 2017.
17. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 4678/D/KEP/MK/2016
tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan
18. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 130/D/KEP/PR/2016
tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
19. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Tahun 2017.
20. Surat Keputusan Kepala SMK Negeri 1 Brang Ene Nomor 042.2//SMKN1-BE/2017 tentang
Penunjukan Tim Pengembangan Kurikulum SMK Negeri 1 Brang Ene Tahun Pelajaran 2017/
2018.
h. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh
15 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
l. Kesetaraan Jender
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan
kemampuan peserta didik
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu bersaing secara global
dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas
satuan pendidikan. Sementara itu, kurikulum 2013 menegaskan bahwa pengelolaan KTSP harus
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
18 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Kepentingan nasional dan daerah saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka NKRI.
h. Kelompok Mata Pelajaran Muatan nasional, dan kewilayahan (kelompok A dan B) merupakan
bagian dari pendidikan umum yaitu pendidikan bagi semua warga negara bertujuan
memberikan pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan penting
untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik, masyarakat, dan bangsa.
i. Kelompok Mata Pelajaran Muatan Peminatan Kejuruan bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata
pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan untuk mengembangkan
minatnya terhadap sesuatu disiplin ilmu atau keterampilan.
j. Kompetensi adalah seperangkat sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh Peserta Didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
k. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi terdiri atas sejumlah kompetensi
dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai dan berlaku secara nasional.
l. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta
didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan.
m. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan
dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester untuk mata pelajaran tertentu.
n. Kompetensi Inti adalah Kompetensi yang bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang
merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
o. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik dalam
mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
p. Beban belajar memuat jumlah jam yang dialokasikan untuk pembelajaran suatu tema,
gabungan tema, mata pelajaran, atau keseluruhan kegiatan yang harus diikuti Peserta Didik
dalam satu minggu, semester, dan satu tahun yang meliputi kegiatan tatap muka, kegiatan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
q. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara
peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
r. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian
tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu
penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur
termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan, dan percepatan
21 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
4. Visi Sekolah
Visi sekolah sebagai wawasan yang menjadi sumber arahan bagi sekolah harus memiliki
pandangan jauh ke depan. Gambaran masa depan sekolah harus tercermin pada visi sekolah.
23 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Dengan menganalisis segala kekuatan dan kelemahan dan memperhatikan berbagai aspek dan
tuntutan, visi SMK Negeri 1 Brang Ene ditetapkan sebagai berikut:
INDIKATOR VISI
1. Menciptakan peserta didik yang unggul dalam Prestasi Akademik.
2. Menciptkan peserta didik yang unggul dalam Lomba Akademik dan Non-Akademik.
3. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusan dalam Persaingan Masuk Perguruan Tinggi
Terakreditasi.
5. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kualifikasi dan
kompetensi.
6. Membudayakan perilaku Santun Berlandaskan Agama dan Budaya Bangsa.
7. Menciptakan budaya Bersih, Hijau dan Sehat ( Clean, Green and Healthy) di lingkungan
sekolah.
5. Misi Sekolah
Visi yang idealis harus dijabarkan dalam langkah-langkah nyata agar visi dapat
diwujudkan. Untuk mewujudkan visi tersebut, sekolah telah menetapkan misi yang merupakan
upaya memenuhi kepentingan-kepentingan sebagaimana dituangkan dalam visi sekolah. Misi
SMK Negeri 1 Brang Ene adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan Dunia
Usaha/ Dunia Industri.
2. Memperluas jaringan kerjasama dengan Dunia Usaha/ Dunia Industri untuk kepentingan
prakerin dan pemasaran lulusan.
5. Membangun sikap, mental, warga sekolah yang profesional dilandasi iman dan taqwa serta
budaya sekolah.
6. Mengembangkan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (adiwayata).
6. Tujuan Sekolah
a. Tujuan Sekolah Jangka Menengah (2017–2021)
Untuk mencapai visi dan misi sekolah, tujuan sekolah harus ditetapkan sebagai arahan
dalam mewujudkan visi dan misi tersebut. Tujuan jangka menengah (2017/2018–2020/2021)
SMK Negeri 1 Brang Ene ditetapkan sebagai berikut:
1) Menghasilkan lulusan yang kompeten di bidangnya masing-masing.
2) Menghasilkan lulusan yang mampu melaksanakan unjuk kerja berdasarkan kriteria pada
Competency Base Training (CBT) sehingga mereka mampu bersaing pada bursa kerja lokal,
nasional maupun internasional.
3) Mengoptimalkan penyelarasan kemampuan output dengan tuntutan dunia usaha/dunia
industri.
4) Membekali peserta didik dengan kecakapan hidup ( life skill) sebagai sarana untuk
kemandirian hidup.
5) Meningkatkan kemampuan manajerial SDM, perangkat administrasi, sumber dana dan
sinkronisasi renstra.
6) Meningkatkan kompetensi SDM, dana dan pembentukan network dengan instansi terkait.
7) Menjalin kerjasama dengan DU/ DI yang dituangkan dalam bentuk MoU.
8) Menjadikan sekolah yang berwawasan kewirausahaan.
9) Menciptakan sekolah yang berwawasan lingkungan hidup.
10) Melaksanakan analisis, sinkronisasi, validasi, adopsi dan adaptasi kurikulum.
11) Meningkatkan fasilitas praktik, perpustakaan, gedung dan dana penujang.
25 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
2. Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses yang dapat menjadi
teladan dalam pembentukan perilaku peserta didik secara unggul khususnya dalam tata kelola
lingkungan.
1) Hasil akademik yang dicapai masih bisa ditingkatkan dari kualitas yang seharusnya dapat
dicapai sesuai dengan input siswa yang diperoleh sekolah.
2) Kualitas siswa yang mengikuti seleksi di DU/DI, UMPTN/SNPTN/SBMPTN, dan PMDK untuk
PTN/PTS berkualitas masih dapat ditingkatkan dari yang diharapkan.
3) Kualitas siswa yang diterima di DU/DI maupun di Perguruan Tinggi masih dapat ditingkatkan
dari yang seharusnya mampu dicapai oleh lulusan SMK Negeri 1 Brang Ene, khususnya untuk
jurusan-jurusan tertentu yang belum dapat diraih oleh alumni.
4) Kualitas siswa belum sepenuhnya mampu bersaing di tingkat regional walaupun input siswa
cukup baik.
5) Guru-guru masih harus ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan tuntutan zaman tanpa
memandang masa kerja.
Indikator Produktivitas
1) Jumlah siswa yang memperoleh Nlai UN tinggi memiliki trend fluktuatif dan semakin meningkat
dan rata-rata Nilai UN terus meningkat.
2) Jumlah kelulusan semakin meningkat baik dari kuantitasnya maupun persentasenya yang
terserap di dunia kerja
3) Jumlah siswa yang masuk DU/DI dan perguruan tinggi negeri semakin meningkat dapat
dicapai oleh lulusan SMK Negeri 1 Brang Ene.
4) Jumlah siswa yang memelopori kedisiplinan siswa semakin meningkat dan tingkat pelanggaran
semakin berkurang.
5) Jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan
bentuk-bentuk kegiatan yang semakin beragam.
28 KURIKULUM SMK NEGERI 1 BRANG ENE
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
6) Jumlah fasilitas fisik sekolah semakin meningkat untuk memenuhi standar pelayanan minimal
sekolah.
7) Kemampuan guru semakin meningkat dan profesional.
Indikator Efektivitas
1) Perolehan Nilai Ujian Nasional mampu berada di rangking 10 besar kabupaten/provinsi untuk
setiap program studi.
2) Jumlah siswa yang terserap di dunia kerja semakin meningkat.
3) Jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta semakin besar dari
siswa yang mendaftar.
4) Proses Kegiatan Belajar Mengajar semakin efektif dengan semakin berkurangnya jam kosong.
5) Pola pembinaan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan jam kosong semakin berkurang.
6) Kedisiplinan siswa semakin meningkat kualitasnya dengan ditandai berkurangnya jumlah siswa
yang terlambat dan melanggar tata tertib.
7) Tingkat kedisiplinan guru semakin meningkat dengan semakin berkurangnya jam kosong dan
izin tidak mengajar.
Indikator Efisien
1) Kegiatan akademik cukup efisien walaupun masih dapat ditingkatkan.
2) Penggunaan dana cukup efisien walaupun masih perlu diberdayagunakan lebih baik lagi.
3) Dukungan dana dari orang tua/masyarakat masih dapat ditingkatkan.
4) Alokasi sumber daya untuk pembinaan ekstrakurikuler cukup efisien walaupun masih perlu
ditingkatkan lagi.
5) Prestasi belajar cukup efisien walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
6) Lama belajar siswa rata-rata 3 tahun dan cukup efisien.
7) Angka putus sekolah dan angka mengulang semakin kecil, bahkan 3 tahun terakhir mendekati
angka nol.
8) Secara keseluruhan tingkat efisiensi cukup baik walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
Beberapa tantangan nyata sekolah yang dihadapi di atas merupakan tugas rumah yang harus
diselesaikan dengan segera sehingga tujuan sekolah ke depan dapat dicapai dengan baik.