Kes
Mata Kuliah : Pembiayaan Kesehatan
MAKALAH
PEMBIAYAAN KESEHATAN BERSUMBER PEMERINTAH
Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah SWT karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat meyelesaikan
penulisan makalah ini selesai tepat pada waktunya.Tak lupa juga Sholawat dan
salam kita kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW sebab beliaulah yang
membawa kita ke alam yang serba modern ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
Perencanaan Anggaran.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
dalam membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini menjadi
lebih sempurna.
HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Definisi Biaya Kesehatan.................................................................................3
B. Fungsi Pembiayaan Kesehatan.........................................................................3
C. Sumber Biaya Kesehatan..................................................................................5
D. Macam-Macam Pembiayaan Kesehatan...........................................................6
E. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia......................................................7
F. Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya Penyelesaiannya..............7
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. SIMPULAN......................................................................................................11
B. SARAN.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional ataupun pembangunan daerah. Kesehatan
merupakan hak asasi dan investasi serta tanggung jawab bersama, oleh karena itu
perlu perhatian khusus dan kerjasama semua pihak atau lintas sektor guna
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dari masyarakat.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan suatu masyarakat menurut World
Health Organization (WHO) diperlukan anggaran minimal 5% – 6% dari total
APBN suatu negara, sedangkan untuk mencapai derajat kesehatan yang ideal
diperlukan anggaran 15% - 20% dari APBN. Anggaran yang cukup besar tersebut
memang diperlukan karena biaya kesehatan yang cukup tinggi sedangkan
kesehatan tetap harus menjadi prioritas karena merupakan investasi guna
meningkatkan derat kesehatan dan produktivitas warganya.
Khusus masalah pembiayaan kesehatan per kapita. Indonesia juga dikenal paling
rendah di negara-negara ASEAN. Pada tahun 2000, pembiayaan kesehatan di
Indonesia sebesar Rp. 171.511, sementara Malaysia mencapai $ 374. Dari segi
capital expenditure (modal yang dikeluarkan untuk penyediaan jasa kesehatan)
untuk sektor kesehatan, pemerintah hanya mampu mencapai 2,2 persen dari GNP
sementara Malaysia sebesar 3,8 persen dari GNP. Kondisi ini masih jauh
dibanding Amerika Serikat yang mampu mencapai 15,2 persen dari GNP pada
2003 (Adisasmito, 2008:78).
Untuk dapat mengetahui bagaimana pembiayaan kesehatan baik pemerintah pusat
ataupun pemerintah daerah perlu dilakukan analisis pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara(APBN) dan pendapatan
dan belanja daerah(APBD), maka sangat penting dilakukan penelitian dengan
menggunakan teknik analisis pembiayaan kesehatan daerah atau district health
account(DHA).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan Kesehatan?
2. Apa saja macam-macam pembiayaan kesehatan dan Fungsi Pembiayaan
Kesehatan?
3. Apa saja Sumber Biaya Kesehatan?
4. Bagaimana Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia?
5. Apa saja Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan bagaiman Upaya
Penyelesaiannya?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi pembiayaan Kesehatan
2. Untuk mengetahui macam-macam pembiayaan kesehatan dan Fungsi
Pembiayaan Kesehatan
3. Untuk mengetahui Sumber Biaya Kesehatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia
5. Untuk mengetahui Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya
Penyelesaiannya
D. Manfaat
Adapun manfaat penyusunan makalah ini ialah sebagai media untuk
menambah pengetahuan tentang pembiayaan kesehatan yang bersumber dari
pemerintah. Dan penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
untuk menunjang materi perkuliahan Pembiayaan Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembiayaan Kesehatan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut
yakni:
1. Penyedia pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan
upaya kesehatan.
2. Pemakai jasa pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya
dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.
Maka dari itu kita harus mengetahui bahwa Sumber biaya kesehatan
tidaklah sama antara satu negara dengan negara lain. Secara umum sumber
biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut :
a. Tingkat Inflasi.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat
inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga di
masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi dan biaya
operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan meningkat.
b. Tingkat Permintaan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat
permintaan yang ditemukan di masyarakat. Untuk bidang kesehatan
peningkatan permintaan tersebut dipengaruhi setidak-tidaknya oleh
dua faktor. Pertama, karena meningkatnya kuantitas penduduk yang
memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena jumlah orangnya lebih
banyak menyebabkan biaya yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan akan lebih banyak pula.
Kedua, karena meningkatnya kualitas penduduk, yang karena
pendidikan dan penghasilannya lebih baik, membutuhkan pelayanan
kesehatan yang lebih baik pula. Kedua keadaan yang seperti ini, tentu
akan besar penga ruhnya pada peningkatan biaya kesehatan.
c. Kemajuan Ilmu Dan Teknologi.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
pemanfaatan berbagai ilmu dan teknologi, yang untuk pelayanan
kesehatan ditandai dengan makin banyaknya dipergunakan berbagai
peralatan modern dan canggih.
d. Perubahan Pola Penyakit.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh terjadinya
perubahan pola penyakit dimasyarakat. Jika dahulu banyak ditemukan
berbagai penyakit yang bersifat akut, maka pada saat ini telah banyak
ditemukan berbaga penyakit yang bersifat kronis. Dibandingkan
dengan berbagai penyakit akut, perawatan berbagai penyakit kronis ini
temyata lebih lama. Akibatnya biaya yang dikeluarkan untuk
perawatan dan penyembuhan penyakit akan lebih banyak pula.
Apabila penyakit yang seperti ini banyak ditemukan, tidak
mengherankan jika kemudian biaya kesehatan akan meningkat dengan
pesat.
e. Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
perubahan pola pelayanan kesehatan. Pada saat ini sebagai akibat dari
perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan
pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak (fragmented health
services) dan satu sama lain tidak berhubungan. Akibatnya, tidak
mengherankan jika kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang
sama secara berulang-ulang yang pada akhirya akan membebani
pasien. Lebih dari pada itu sebagai akibat makin banyak
dipergunakanya para spesialis dan subspesialis menyebabkan hari
perawatan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan Olell
Feklstein (1971) menyebutkan jika Rumah Sakit lebih banyak
mempergunakan dokter umum, maka Rumah Sakit tersebut akan
berhasil menghemat tidak kurang dari US$ 39.000 per tahun per
dokter umum, dibandingkan jika Rumah Sakit tersebut
mempergunakan dokter spesialis dan atau subspesialis.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
B. Saran
Sebagai calon seorang tenaga kesehatan, kita sudah seharusnya memahami
tentang JKN dan masalah apa saja yang ada didalamnya, karena kita selalu
terlibat dengan pasien dan terlebih lagi jika dapat mengusulkan penyelesaian
terhadap masalah yang terjadi. Dengan memahami yang terjadi kita akan tetap
dapat memberikan pelayanan secara professional tanpa menguntungkan salah
satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun, et all. 2006. Konsep dasar keperawatan komunitas. Jakarta: EGC.
Depkes.2013.Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan
http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?
Suhadi.2012.Pembiayaan-Kesehatan.
http://kebunhadi.blogspot.com/2012/11/pembiayaan-kesehatan.html?m=1.20 Mei
2013.