Anda di halaman 1dari 15

Dosen Pengampuh : Dr. Mariyanto Nurshamsul, S.KM., M.

Kes
Mata Kuliah : Pembiayaan Kesehatan

MAKALAH
PEMBIAYAAN KESEHATAN BERSUMBER PEMERINTAH

Nama : Winda Olivia Silangen


NIM : PBB190044

PROGRAM STUDI D-III REKAM MEDIS


DAN INFORMASI KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN
POLITEKIK BAUBAU
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat kepada Allah SWT karena telah
memberikan rahmat dan hidayah-NYA sehingga penulis dapat meyelesaikan
penulisan makalah ini selesai tepat pada waktunya.Tak lupa juga Sholawat dan
salam kita kirimkan kepada baginda Rasulullah SAW sebab beliaulah yang
membawa kita ke alam yang serba modern ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas dari mata kuliah
Perencanaan Anggaran.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut serta
dalam membantu menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga makalah ini menjadi
lebih sempurna.

Baubau, 28 Oktober 2020


Penyusun,

Winda Olivia Silangen


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.........................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
D. Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Definisi Biaya Kesehatan.................................................................................3
B. Fungsi Pembiayaan Kesehatan.........................................................................3
C. Sumber Biaya Kesehatan..................................................................................5
D. Macam-Macam Pembiayaan Kesehatan...........................................................6
E. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia......................................................7
F. Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya Penyelesaiannya..............7
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. SIMPULAN......................................................................................................11
B. SARAN.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari pembangunan nasional ataupun pembangunan daerah. Kesehatan
merupakan hak asasi dan investasi serta tanggung jawab bersama, oleh karena itu
perlu perhatian khusus dan kerjasama semua pihak atau lintas sektor guna
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dari masyarakat.
Untuk meningkatkan derajat kesehatan suatu masyarakat menurut World
Health Organization (WHO) diperlukan anggaran minimal 5% – 6% dari total
APBN suatu negara, sedangkan untuk mencapai derajat kesehatan yang ideal
diperlukan anggaran 15% - 20% dari APBN. Anggaran yang cukup besar tersebut
memang diperlukan karena biaya kesehatan yang cukup tinggi sedangkan
kesehatan tetap harus menjadi prioritas karena merupakan investasi guna
meningkatkan derat kesehatan dan produktivitas warganya.
Khusus masalah pembiayaan kesehatan per kapita. Indonesia juga dikenal paling
rendah di negara-negara ASEAN. Pada tahun 2000, pembiayaan kesehatan di
Indonesia sebesar Rp. 171.511, sementara Malaysia mencapai $ 374. Dari segi
capital expenditure (modal yang dikeluarkan untuk penyediaan jasa kesehatan)
untuk sektor kesehatan, pemerintah hanya mampu mencapai 2,2 persen dari GNP
sementara Malaysia sebesar 3,8 persen dari GNP. Kondisi ini masih jauh
dibanding Amerika Serikat yang mampu mencapai 15,2 persen dari GNP pada
2003 (Adisasmito, 2008:78).
Untuk dapat mengetahui bagaimana pembiayaan kesehatan baik pemerintah pusat
ataupun pemerintah daerah perlu dilakukan analisis pembiayaan kesehatan yang
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara(APBN) dan pendapatan
dan belanja daerah(APBD), maka sangat penting dilakukan penelitian dengan
menggunakan teknik analisis pembiayaan kesehatan daerah atau district health
account(DHA).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan pembiayaan Kesehatan?
2. Apa saja macam-macam pembiayaan kesehatan dan Fungsi Pembiayaan
Kesehatan?
3. Apa saja Sumber Biaya Kesehatan?
4. Bagaimana Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia?
5. Apa saja Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan bagaiman Upaya
Penyelesaiannya?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi pembiayaan Kesehatan
2. Untuk mengetahui macam-macam pembiayaan kesehatan dan Fungsi
Pembiayaan Kesehatan
3. Untuk mengetahui Sumber Biaya Kesehatan
4. Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia
5. Untuk mengetahui Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya
Penyelesaiannya
D. Manfaat
Adapun manfaat penyusunan makalah ini ialah sebagai media untuk
menambah pengetahuan tentang pembiayaan kesehatan yang bersumber dari
pemerintah. Dan penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
untuk menunjang materi perkuliahan Pembiayaan Kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembiayaan Kesehatan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dari pengertian diatas maka biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut
yakni:
1. Penyedia pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut penyedia pelayanan kesehatan adalah
besarnya dana yang harus disediakan untuk dapat menyelenggarakan
upaya kesehatan.
2. Pemakai jasa pelayanan kesehatan
Biaya kesehatan dari sudut pemakai jasa pelayanan adalah besarnya
dana yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

B. Fungsi Pembiayaan Kesehatan


1. Fungsi dalam Penggalian Dana
a. Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Sumber
dana untuk UKM terutama berasal dari pemerintah baik pusat maupun
daerah, melalui pajak umum, pajak khusus, bantuan dan pinjaman
serta berbagai sumber lainnya. Sumber dana lain untuk upaya
kesehatan masyarakat adalah swasta serta masyarakat. Sumber dari
swasta dihimpun dengan menerapkan prinsip public-private patnership
yang didukung dengan pemberian insentif, misalnya keringanan pajak
untuk setiap dana yang disumbangkan. Sumber dana dari masyarakat
dihimpun secara aktif oleh masyarakat sendiri guna membiayai upaya
kesehatan masyarakat, misalnya dalam bentuk dana sehat atau
dilakukan secara pasif yakni menambahkan aspek kesehatan dalam
rencana pengeluaran dari dana yang sudah terkumpul di masyarakat,
contohnya dana sosial keagamaan.
b. Penggalian dana untuk Upaya Kesehatan Perorangan (UKP). Berasal
 

dari masing-masing individu dalam satu kesatuan keluarga. Bagi


masyarakat rentan dan keluarga miskin, sumber dananya berasal dari
pemerintah melalui mekanisme jaminan pemeliharaan kesehatan
wajib.
2. Fungsi dalam Pengalokasian Dana
a. Alokasi dana dari pemerintah yakni alokasi dana yang berasal dari
pemerintah untuk UKM dan UKP dilakukan melalui penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja baik pusat maupun daerah sekurang-
kurangnya 5% dari PDB atau 15% dari total anggaran pendapatan dan
belanja setiap tahunnya.
b. Alokasi dana dari masyarakat yakni alokasi dana dari masyarakat
untuk UKM dilaksanakan berdasarkan asas gotong royong sesuai
dengan kemampuan. Sedangkan untuk UKP dilakukan melalui
kepesertaan dalam program jaminan pemeliharaan kesehatan wajib
dan atau sukarela.
3. Fungsi dalam Pembelanjaan
a. Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private patnership
digunakan untuk membiayai UKM.
b.   Pembiayaan kesehatan yang terkumpul dari Dana Sehat dan Dana
Sosial Keagamaan digunakan untuk membiayai UKM dan UKP.
c. Pembelajaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan
kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan wajib.
C. Sumber Biaya Kesehatan
Secara umum sumber biaya kesehatan ini dapat dibedakan atas dua macam:

1. Seluruhnya bersumber dari anggaran pemerintah

Tergantung dari sistem pemerintahan yang dianut, ditemukan di


negara yang bersumber biaya kesehatannya sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah.

2. Sebagian di tanggung oleh masyarakat

Pada beberapa negara sumber biaya kesehatan juga berasal dari


masyarakat. Pada negara seperti ini masyarakat diajak berperan serta,
baik dalam menyelenggarakan upaya kesehatan maupun dalam
pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan.

Dari berbagai pengalaman diberbagai negara, ada tiga model sistem


pembiayaan kesehatan bagi rakyatnya yang diberlakukan secara nasional yakni
model asuransi kesehatan sosial(Social Health Insurance), model asuransi
kesehatan komersial(Commercial/Private Health Insurance), dan model NHS
(National Health Services). Model Social Health Insurance berkembang di
beberapa Negara Eropa sejak Jerman dibawah Bismarck pada tahun 1882
kemudian ke Negara-negara Asia lainnya yakni Philipina, Korea, Taiwan.
Kelebihan sistem ini memungkinkan cakupan 100 persen penduduk dan relatif
rendahnya peningkatan biaya pelayanan kesehatan.

Maka dari itu kita harus mengetahui bahwa Sumber biaya kesehatan
tidaklah sama antara satu negara dengan negara lain. Secara umum sumber
biaya kesehatan dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Bersumber Dari Anggaran Pemerintah


Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan
sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan secara
cuma-cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang penyelenggaraan
pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta. Untuk negara yang
kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit dilaksanakan karena
memerlukan dana yang sangat besar. Contohnya dana dari pemerintah
pusat dan provinsi.
2. Bersumber Dari Anggaran Masyarakat
Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini
mengharapkan agar masyarakat (swasta) berperan aktif secara mandiri
dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Hal ini memberikan
dampak adanya pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh pihak
swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat berteknologi tinggi
disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh pihak
pemakai jasa layanan kesehatan tersebut. Contohnya CSR atau Corporate
Social Reponsibility) dan pengeluaran rumah tangga baik yang dibayarkan
tunai atau melalui sistem asuransi.

3. Bantuan Biaya Dari Dalam Dan Luar Negeri


Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan
penyakit-penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya pihak
lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara lain.
Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan HIV dan virus
H5N1 yang diberikan oleh WHO kepada negara-negara berkembang
(termasuk Indonesia).

4. Gabungan Anggaran Pemerintah Dan Masyarakat


Sistem ini banyak diadopsi oleh negara-negara di dunia karena dapat
mengakomodasi kelemahan-kelemahan yang timbul pada sumber
pembiayaan kesehatan sebelumnya. Tingginya biaya kesehatan yang
dibutuhkan ditanggung sebagian oleh pemerintah dengan menyediakan
layanan kesehatan bersubsidi. Sistem ini juga menuntut peran serta
masyarakat dalam memenuhi biaya kesehatan yang dibutuhkan dengan
mengeluarkan biaya tambahan.

D. Macam-Macam Pembiayaan Kesehatan


Biaya kesehatan banyak ragamnya, tergantung pada kompleksitas
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
Secara umum biaya kesehatan dibedakan atas dua macam:

1. Biaya pelayanan kedokteran

Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk


penyelenggaraan dan atau memanfaatkan pelayanan kedokteran, yakni
yang tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan
kesehatan penderita.

2. Biaya pelayanan kesehatan masyarakat

Biaya yang dimaksud adalah yang dibutuhkan untuk


menyelenggarakan dan atau memanfaatkan pelayanan kesehatan
masyarakat, yakn dengan tujuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan serta untuk mencegah penyakit.

E. Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia


Sistem Pembiayaan kesehatan di Indonesia yang berlaku saat ini adalah
Jaminan Kesehatan Nasional yang dimulai pada tahun 2014 yang secara
bertahap menuju ke Universal Health Coverage. Tujuan Jaminan Kesehatan
Nasional secara umum yaitu mempermudah masyarakat untuk mengakses
pelayanan kesehatan dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Perubahan pembiayaan menuju ke Universal Coverage merupakan hal yang
baik namun mempunyai dampak dan risiko sampingan.

F. Masalah Pokok Pembiayaan Kesehatan dan Upaya Penyelesaiannya


Rendahnya alokasi anggaran ini kait berkait dengan masih kurangnya
kesadaran pengambil keputusan akan pentingnya arti kesehatan. Di banyak
negara terutama di negara yang sedang berkembang, dana yang disediakan
untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tidaklah memadai.
Kebanyakan dari pengambilan keputusan menganggap pelayanan
kesehatan tidak bersifat produktif melainkan bersifat konsumtif dan karena
itu kurang diprioritaskan. Kita dapat mengambil contoh di Indonesia
misalnya, jumlah dana yang disediakan hanya berkisar antara 2 – 3% dari
total anggaran belanja dalam setahun.

1. Penyebaran Dana Yang Tidak Sesuai


Masalah lain yang dihadapi ialah penyebaran dana yang tidak sesuai,
karena kebanyakan justru beredar di daerah perkotaan. Padahal jika
ditinjau dari penyebaran penduduk, terutama di negara yang sedang
berkembang, kebanyakan penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan.
2. Pemanfaatan Dana Yang Tidak Tepat
Pemanfaatan dana yang tidak tepat juga merupakan salah satu masalah
yang dihadapi dalam pembiayaan kesehatan ini. Adalah mengejutkan
bahwa di banyak negara tenyata biaya pelayanan kedokterannya jauh lebih
tinggi dari pada pelayanan kesehatan masyarakat. Padahal semua pihak
telah mengetahui bahwa pelayanan kedokteran dipandang kurang efektif
dari pada pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Pengelolaan Dana Yang Belum Sempurna
Seandainya dana yang tersedia amat terbatas, penyebaran dan
pemanfaatannya belum begitu sempuma, namun jika apa yang dimiliki
tersebut dapat dikelola dengan baik, dalam batas-batas tertentu tujuan dari
pelayanan kesehatan masih dapat dicapai. Sayangnya kehendak yang
seperti ini sulit diwujudkan. Penyebab utamanya ialah karena
pengelolaannya memang belum sempurna, yang kait berkait tidak hanya
dengan pengetahuan dan keterampilan yang masih terbatas, tetapi juga ada
kaitannya dengan sikap mental para pengelola.
4. Biaya Kesehatan Yang Makin Meningkat
Masalah lain yang dihadapi oleh pembiayaan kesehatan ialah makin
meningkatnya biaya pelayanan kesehatan itu sendiri. Banyak penyebab
yang berperanan di sini, beberapa yang terpenting adalah (Cambridge
Research Institute, 1976; Sorkin, 1975 dan Feldstein, 1988):

a. Tingkat Inflasi.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat
inflasi yang terjadi di masyarakat. Apabila terjadi kenaikan harga di
masyarakat, maka secara otomatis biaya investasi dan biaya
operasional pelayanan kesehatan masyarakat akan meningkat.
b. Tingkat Permintaan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh tingkat
permintaan yang ditemukan di masyarakat. Untuk bidang kesehatan
peningkatan permintaan tersebut dipengaruhi setidak-tidaknya oleh
dua faktor. Pertama, karena meningkatnya kuantitas penduduk yang
memerlukan pelayanan kesehatan, yang karena jumlah orangnya lebih
banyak menyebabkan biaya yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan akan lebih banyak pula.
Kedua, karena meningkatnya kualitas penduduk, yang karena
pendidikan dan penghasilannya lebih baik, membutuhkan pelayanan
kesehatan yang lebih baik pula. Kedua keadaan yang seperti ini, tentu
akan besar penga ruhnya pada peningkatan biaya kesehatan.
c. Kemajuan Ilmu Dan Teknologi.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
pemanfaatan berbagai ilmu dan teknologi, yang untuk pelayanan
kesehatan ditandai dengan makin banyaknya dipergunakan berbagai
peralatan modern dan canggih.
d. Perubahan Pola Penyakit.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh terjadinya
perubahan pola penyakit dimasyarakat. Jika dahulu banyak ditemukan
berbagai penyakit yang bersifat akut, maka pada saat ini telah banyak
ditemukan berbaga penyakit yang bersifat kronis. Dibandingkan
dengan berbagai penyakit akut, perawatan berbagai penyakit kronis ini
temyata lebih lama. Akibatnya biaya yang dikeluarkan untuk
perawatan dan penyembuhan penyakit akan lebih banyak pula.
Apabila penyakit yang seperti ini banyak ditemukan, tidak
mengherankan jika kemudian biaya kesehatan akan meningkat dengan
pesat.
e. Perubahan Pola Pelayanan Kesehatan.
Meningkatnya biaya kesehatan sangat dipengaruhi oleh
perubahan pola pelayanan kesehatan. Pada saat ini sebagai akibat dari
perkembangan spesialisasi dan subspesialisasi menyebabkan
pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak (fragmented health
services) dan satu sama lain tidak berhubungan. Akibatnya, tidak
mengherankan jika kemudian sering dilakukan pemeriksaan yang
sama secara berulang-ulang yang pada akhirya akan membebani
pasien. Lebih dari pada itu sebagai akibat makin banyak
dipergunakanya para spesialis dan subspesialis menyebabkan hari
perawatan juga akan meningkat. Penelitian yang dilakukan Olell
Feklstein (1971) menyebutkan jika Rumah Sakit lebih banyak
mempergunakan dokter umum, maka Rumah Sakit tersebut akan
berhasil menghemat tidak kurang dari US$ 39.000 per tahun per
dokter umum, dibandingkan jika Rumah Sakit tersebut
mempergunakan dokter spesialis dan atau subspesialis.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Biaya kesehatan adalah besarnya dana yang harus disediakan untuk
menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang
diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Untuk mengetahui bagaimana pembiayaan kesehatan baik pemerintah pusat


ataupun pemerintah daerah perlu dilakukan analisis pembiayaan kesehatan
yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara(APBN) dan
pendapatan dan belanja daerah(APBD), maka sangat penting dilakukan
penelitian dengan menggunakan teknik analisis pembiayaan kesehatan daerah
atau district health account(DHA).

B. Saran
Sebagai calon seorang tenaga kesehatan, kita sudah seharusnya memahami
tentang JKN dan masalah apa saja yang ada didalamnya, karena kita selalu
terlibat dengan pasien dan terlebih lagi jika dapat mengusulkan penyelesaian
terhadap masalah yang terjadi. Dengan memahami yang terjadi kita akan tetap
dapat memberikan pelayanan secara professional tanpa menguntungkan salah
satu pihak.
DAFTAR PUSTAKA
 
Sumijatun, et all. 2006. Konsep dasar keperawatan komunitas. Jakarta: EGC.

Depkes.2013.Fungsi-Pembiayaan-Kesehatan

http://www.ppjk.depkes.go.id/index.php?

option=com_content&task=view&id=85&Itemid=120.20 Mei 2013.

Suhadi.2012.Pembiayaan-Kesehatan.

http://kebunhadi.blogspot.com/2012/11/pembiayaan-kesehatan.html?m=1.20 Mei

2013.

Anda mungkin juga menyukai