DISUSUN OLEH :
SEMESTER IV/ C
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
A. PENGERTIAN CHLAMYDIA
Chlamydia adalah penyakit menular seksual umum yang disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Chlamydia menyebabkan penyakit pada mata dan alat kelamin
manusia. Infeksi Chlamydia dapat menyebabkan penderitanya mengalami kemandulan.
Chlamydia mempengaruhi baik pria dan wanita dan terjadi pada semua kelompok umur,
meskipun yang paling umum di kalangan wanita muda. Chlamydia tidak sulit untuk
diobati setelah mengetahui jika memilikinya. Jika tidak diobati, chlamydia dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius. Chlamydia (Chlamydia trachomatis)
adalah bakteri yang menyebabkan infeksi yang sangat mirip dengan gonore dalam cara
yang tersebar dan gejala yang dihasilkan. Ini adalah umum dan mempengaruhi sekitar 4
juta perempuan setiap tahunnya. Seperti gonore,bakteri chlamydia ditemukan pada
serviks dan uretra dan dapat hidup di tenggorokan atau rektum. Baik pria dan wanita
terinfeksi seringkali tidak memiliki gejala infeksi klamidia. Dengan demikian, orang-
orang tidak sadar dapat menyebarkan infeksi kepada orang lain.
A. TEKNIK SAMPLING
Ada 2 cara yang digunakan untuk menguji Chlamydia:
1) Yang pertama adalah transplantasi dari serviks dan vagina untuk menentukan
apakah itu termasuk Chlamydia
2) Cara kedua adalah mencari antibodi terhadap Chlamydia dalam tubuh. Tes
dapat diambil dengan mencolek uretra, serviks, atau urine dengan cotton bud.
Berikut ini teknik sampling untuk menguji Chlamydia adalah sebagai berikut :
1. Saat tes, pasien akan diambil sampel urine atau cairan dari bagian lain.
Umumnya, sampling akan tergantung pada posisi infeksi. Jika pasien
menggunakan sampel urin, pasien sebaiknya tidak buang air kecil selama 2
jam sebelum tes. Jika pasien mengambil sampel dari serviks, sebaiknya pasien
tidak menempatkan pil atau obat gel pada serviks selama 24 jam sebelum tes.
2. Jika pasien perlu bakteri transplantasi pada serviks, maka akan dilakukan
langkah-langkah berikut:
Pasien sebaiknya tidak melakukan douche (mencuci vagina) dan mandi
sebelum dokter melaksanakan transplantasi bakteri dari serviks
Pasien akan diminta berbaring dalam posisi melahirkan
Dokter akan memasukkan spekulum yaitu alat yang berbentuk cocor
bebek,ke dalam vagina untuk mengekspos serviks. Spekulum berfungsi
membuka dinding vagina,sehingga bagian leher rahim dapat terlihat.
Pada proses ini,mungkin akan muncul rasa tidak nyaman di area
panggul.
Dokter akan mencuci lendir di serviks pasien
Dokter menggunakan alat penyeka steril untuk mengambil sampel
dalam waktu sekitar 30 detik.
Lalu sampel disimpan pada tempat khusus yang bersih dan kering
3. Jika pasien membutuhkan bakteri transplantasi dari uretra, dokter akan
melakukan langkah-langkah berikut :
Dokter akan mengambil sampel sebelum pasien buang air kecil
Bersihkan lubang kemaluan dengan alat penyeka steril
Dengan tekanan yang ringan pada alat kemaluan diurut dari bagian
pangkal ke arah ujung (belakang ke depan)
Dokter mengambil sampel dengan menggunakan alat penyeka steril di
uretra sekitar 3-4 cm.
Lalu sampel disimpan pada tempat khusus yang bersih dan kering
B. PENANGANAN SAMPEL
1) Sampel dimasukkan ke dalam wadah pot yang bersih, transparan, dan kering
2) Tidak dianjurkan memakai antiseptic atau desinfektan
3) Idealnya, inokulasi spesimen untuk isolasi harus dibuat langsung pada media
biakan di klinik. Media yang sudah diinokulasi harus ditempatkan dalam stoples
lilin (candle jar) atau dalam udara yang mengandung karbon dioksida 5-10%,
dengan kelembaban tinggi.
4) Jika inokulasi ke media dan inkubasi langsung tidak dimungkinkan, harus
digunakan media transpor seperti media transpor Amies atau Stuart.
5) Waktu pengiriman harus sesingkat mungkin, dan harus kurang dari 12 jam pada
suhu masing-masing sampai 30" C.
6) Hindari pendinginan dalam lemari pendingin.
C. PROSEDUR UJI LABORATORIUM
Dalam memastikan infeksi Chlamydia, pemeriksaan dapat dilakukan secara kultur,
pewarnaan gram, maupun pemeriksaan deteksi antigen.
a. Pemeriksaan Gram
Pemeriksaan mikroskopis menggunakan pewarnaan Gram merupakan
pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan untuk melihat jumlah
leukosit polimorfonuklear (PMN). Jika ditemukan >10/LPB pada wanita
dan >5/LPB pada pria, maka kemungkinan besar menderita infeksi
klamidia (perlu diperhatikan apakah disertai dengan adanya koinfeksi IMS
lain, terutama gonorea).
b. Kultur
Pemeriksaan yang menjadi diagnosis baku standar klamidia, dengan
sensitivitas hampir 100%. Kultur klamidia dilakukan menggunakan media
McCoy atau HeLa.
c. Pemeriksaan Direct Immunofluoresence Assay
Pewarnaan dengan antibodi khusus klamidia, sehingga mendapatkan hasil
yang spesifik.
d. Nucleic Acid Amplification Test (NAAT)
Pemeriksaan menggunakan uji amplifikasi asam nukleat, salah satu cara
yang paling sering dilakukan adalah Polymerase Chain Reaction (PCR),
sampel/spesimen yang digunakan dapat diambil dari hasil apusan maupun
urin.
Referensi :