Anda di halaman 1dari 5

LAMPIRAN B

CONTOH PENERAPAN KONSEKUENSI

KATEGORI RESIKO MAYOR

KONSEKUENSI Kesehatan Kerja,


Aktivitas Kaum Manajemen Sumber Daya Teknologi
Finansial/Asuransi Keselamatan Korporasi/Strategis
Muda Aset/Properti Manusia (SDM) Informasi
dan
Kesejahteraan

Ketidak mampuan Kehilangan permanen Fungsi yang tidak Kehilangan sumber Mungkin dapat Ketidakmampuan Kehilangan data
untuk dari bangunan utama mencukupi daya manusia dalam menyebabkan untuk memenuhi bisnis utama secara
menyelenggarakan atau kehilangan fungsi menyebabkan skala besar (relawan kematian atau kewajiban legal saat ini permanen, dan/atau
program kaum muda. utama di dalam kegagalan signifikan dan/atau staf) yang kehilangan total dan masa yang akan fasilitas komunikasi.
bangunan utama pada satu atau lebih berakibat pada dari satu atau lebih datang.
Kejadian negatif yang (misalnya kwartir pelayanan organisasi ketidakmampuan dari fungsi tubuh
Katastropik secara permanen cabang, perkemahan yang utama. memberikan atau (misalnya
merusak reputasi dan/atau aset-aset mempertahankan kehilangan
Gerakan Pramuka. komersial). Kehilangan pendapatan pelayanan utama. penglihatan atau
permanen dari bisnis kehilangan kaki).
Kehilangan permanen kwartir cabang..
dari perlengkapan aset
yang utama.

Kejadian besar Kehilangan sementara Fungsi yang tidak Kehilangan sebagian Mungkin Ketidakmampuan Kehilangan sebagian
dengan implikasi dari bangunan utama memenuhi sumber daya manusia) menyebabkan luka memenuhi peraturan data bisnis utama,
keamanan, finansial, atau kehilangan menyebabkan yang berakibat pada serius, kehilangan pemerintah atau gangguan jangka
atau politik yang permanen dari kerusakan pada penurunan besar bagian-bagian standar industri panjang, pada
signifikan bangunan nomor 2 . pelayanan utama. pelayanan utama. tubuh secara fasilitas komoutasi
permanen, atau Ketidakmampuan dan komunikasi.
Mayor Kejadian yang secara Kehilangan sementara Kehilangan cadangan Ketidakmampuan untuk memperluas
sakit parah
signifikan merusak dari perlengkapan modal. merekrut relawan dan Program
reputasi Gerakan aset yang utama. staf yang mencukupi Kepramukaan.
Pramuka untuk
mempertahankan dan
mengokohkan
kekuatan.

Kejadian dengan Kehilangan sementara Ketidakmampuan untuk Kehilangan SDM dalam Mungkin Kesulitan dalam Kerusakan sebagian
implikasi keamanan, dari bangunan kedua. mempertahankan dana jangka pendek. menyebabkan memenuhi peraturan data bisnis,
finansial, atau politik rutin menyebabkan kecelakaan yang pemerintah atau gangguan jangka
pada tingkat yang Kerusakan dari berkurangnya kualitas dilaporkan dengan standar industri. menengah pada
Sedang perlengkapan aset
patut diperhitungkan pelayanan utama. konsekuensi jangka fasilitas komoutasi
yang utama. lebih panjang. Kesulitan untuk dan komunikasi.
Kejadian yang memperluas Program
merusak reputasi Kepramukaan.
Gerakan Pramuka

Kwartir Nasional – Kebijakan Manajemen Resiko


1
Aktivitas Kaum Manajemen Sumber Daya Kesehatan Kerja, Teknologi
KONSEKUENSI Finansial/Asuransi Keselamatan Korporasi/Strategis
Muda Aset/Properti Manusia (SDM) Informasi
dan
Kesejahteraan

Kecelakaan yang Kehilangan sementara Pengurangan dana Ketiadaan SDM jangka Mungkin Kesulitan dalam Kehilangan sebagian
dapat direspon dari bangunan – untuk satu atau lebih pendek atau dalam menyebabkan luka mencapai rencana dan data bisnis bukan
dengan mudah bangunan minor. aktivitas utama atau skala minor atau sakit ringan. tujuan strategis utama, gangguan
melalui sumber daya program bisnis. menyebabkan Gerakan Pramuka. jangka pendek pada
yang ada. beberapa fasilitas komoutasi
Minor
Ketiadaan ketidaknyamanan dan komunikasi.
Kejadian yang secara individual dan
mungkin memiliki perlengkapan minor.
Gerakan Pramuka.
dampak pada reputasi
Gerakan Pramuka
pada tingkat kwartir

Kejadian yang Kehilangan fungsi di Gangguan minor pada Kekurangan SDM Efek sangat kecil Kesulitan dalam Kerusakan minor
memiliki dampak kecil dalam bangunan satu atau lebih dengan dampak yang pada kesehatan dan mencapai tujuan pada sebagian data
pada operasi atau minor. program. dapat diabaikan pada keselamatan jangka pendek. bisnis non-utama,
Tidak dapat ditangani Gerakan Pramuka. perorangan yang masalah sekuen, dan
dengan proses formal. Kerusakan dari mungkin reset peralatan.
Signifikan
peralatan minor. memerlukan
tindakan
pertolongan
pertama.

Jakarta, 28 November 2007


Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Ketua,

Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

Kwartir Nasional – Kebijakan Manajemen Resiko


20
LAMPIRAN C
(Perangkat 1, 2 dan 3)
Pengukuran Resiko
Perangkat 1 – Bahaya & Skenario Bahaya.
AKTIVITAS/SITUASI :....................... (contoh: KEGIATAN PANJAT
TEBING)
BAHAYA/RESIKO. SKENARIO BAHAYA/RESIKO.
1. BATU JATUH. LUKA DI KEPALA ATAU BADAN.
2. TERPELESET. KAKI TERKILIR.
3. TERGORES BATU. LUKA LECET.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
 Metoda ini dirancang untuk mengidentifikasi resiko/bahaya dalam suatu kegiatan dan akibat yang ditimbulkan termasuk efek psikologis.
 Identifikasi bahaya/resiko secara lengkap oleh tim untuk meningkatkan obyektifitas penilaian.

Kwartir Nasional – Kebijakan Manajemen Resiko


21
Pengukuran Resiko
Perangkat 2 – KEMUNCULAN, AKIBAT & PROBABILITAS → TINGKAT RESIKO.
[ data diambil dari Perangkat 1: ] AKTIVITAS/SITUASI:.............................(contoh: KEGIATAN PANJAT TEBING)
NO E = EXPOSURE. C = AKIBAT. P = PROBABILITAS. RELATIVE (!)
Seberapa sering TINGKAT RESIKO.
kemunculan bahaya atau Seberapa besar akibatnya? Sejauh apa kemungkinan akibat dari
resiko tersebut? kemunculan resiko itu akan terjadi?
0,5 = Sangat Jarang. 1 = Kecil, hanya perlu P3K 0,1 = Sulit diperkirakan. R = NILAI
1 = Jarang. 2 = Terluka dan tidak bisa aktif 0,2 = Jarang.
2 = Kadang-kadang. beberapa hari. 0,5 = Tidak Cenderung.
AKHIR 1 = R < 20 : ‘Resiko sangat rendah’.
2 = 20 < R < 70 : ‘Resiko Rendah’.
3 = Sekali-kali muncul 3 = Serius, bisa mengakibatkan 1 = Cenderung. RESIKO 3 = 70 < R < 200 : ‘Resiko Menengah’.
atau terjadi. cacat. 3 = Mungkin. ------------------------------------------------
6 = Secara teratur. 4 = Sangat serius bisa 6 = Hampir Pasti. 4 = 200 < R < 400 : ‘Resiko Tinggi’.
10 = Konstan. mengakibatkan kematian. 10 = Pasti Terjadi. R=E*C*P 5 = R > 400 : ‘Sangat Beresiko Tinggi’.
5 = Bencana, kemungkinan
meninggal lebih dari satu
orang atau sangat cepat.
1. 2 2 0,1 0,4 SANGAT RENDAH.
2. 3 2 1 6 SANGAT RENDAH.
3. 3 1 3 9 SANGAT RENDAH.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pengukuran Resiko.
Perangkat 3 – Penilaian Resiko Spesifik.
AKTIVITAS/SITUASI :....................(contoh: KEGIATAN PANJAT TEBING)

Rekomendasi:
Subjective: Melakukan tindakan atau langkah-langkah untuk mengurangi resiko terhadap
BAHAYA/RESIKO &
No. Environment kemungkinan yang akan terjadi, contohnya:
R = NILAI AKHIR RESIKO.
Objective: Human  Menunda kegiatan akibat cuaca buruk.
 Setiap peserta harus memiliki pakaian pelindung, jaket, jas hujan.
1 0,4 E MEMERIKSA KERAPUHAN BEBATUAN, SEBELUM MEMANJAT.
2 6 H MENGGUNAKAN SEPATU KHUSUS PANJAT TEBING.
3 9 H BERHATI-HATI DALAM SETIAP PERGERAKAN.
4
5
6
7
8
9
10

Jakarta, 28 November 2007


Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Ketua,

Prof. DR. Dr. H. Azrul Azwar, MPH

Anda mungkin juga menyukai