Anda di halaman 1dari 71

REVITALISASI

PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA
“Memperkokoh Komitmen Bersama
untuk Mengabdi bagi Nusa dan Bangsa”

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA


2020
REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
Memperkokoh Komitmen Bersama
Diterbitkan oleh:
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

TIM PENYUSUN

Pelindung
Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso, (Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)

Penanggung Jawab
GKR Mangkubumi, (Wakil Ketua/Ketua Komisi Pengabdian Masyarakat)
Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP., M.AP (Sekjen Kwartir Nasional Gerakan Pramuka)

Ketua
H. Irawan Laliasa, SE., M.Si., Sekretaris Komisi Pengabdian Masyarakat

Anggota
Ir. Bayu Tresna, Bambang Sasongko, Saul R.J. Saleky, SE., M.Si., Sonny Sanjaya

Administrasi
Haerudin, SP, (Kepala Bidang Humas, Informatika dan Abdimas), Nurrochmah
Yuliatiningsih, SM , (Kepala Sub Bidang Abdimas dan Siaga Bencana), Retno Diniyanti
Madinah, (Staf Humas, Informatika, dan Abdimas)

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)


DAFTAR ISI

Sambutan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka


Pengantar Ketua Komisi Pengabdian Masyarakat
I. Pendahuluan
II. Maksud, Tujuan dan Sasaran
III. Dasar
IV. Langkah Pelaksanaan Program Revitalisasi Abdimas
Gerakan Pramuka
V. Program Pokok Revitalisasi Abdimas Gerakan Pramuka
VI. Rencana Aksi Revitalisasi Abdimas Gerakan Pramuka
VII. Pengembangan Kemitraan Dalam Rangka Pelaksanaan
Revitalisasi Abdimas Gerakan Pramuka
VIII. Harapan dan Tindak Lanjut
IX. Penutup

2
SAMBUTAN

KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Assalamu’alaikum Wr Wb

Salam Pramuka,

Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepengurusan Kwartir Nasional
(Kwarnas) Gerakan Pramuka Masa Bakti 2018-2023 telah
menjalankan amanat Munas Gerakan Pramuka Tahun 2018 memasuki tahun ketiga.

Mengabdi bagi masyarakat, bangsa, dan negara, merupakan bagian dari janji pramuka
yang senantiasa wajib diwujudkan oleh setiap pramuka di masa saja. Berbagai bentuk
kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dilakukan, namun akhir-akhir ini sangat
dirasakan makin berkurang kualitas dan kuantitasnya, jika dibandingkan dengan masa-
masa sebelumnya. Oleh karena itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka telah berupaya
untuk melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka dimaksudkan sebagai cara untuk menata,
memperkuat, dan memperluas program dan kegiatan pengabdian masyarakat yang
dilakukan di semua jajaran. Salah satu upaya pokoknya adalah penguatan kelembagaan
yang mengelola pengabdian masyarakat.

Karena itu, upaya Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini kami sambut
baik, dan perlu didukung oleh semua jajaran dalam implementasinya secara langsung di
lapangan.

Dengan Moto “Satyaku Kudarmakan Darmaku Kubaktikan”, kami berharap naskah


Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini dapat menjadi pedoman bagi
semua jajaran Gerakan Pramuka dalam melaksanakan pengabdian bagi masyarakat
melalui Penyelenggaraan Program Pramuka Peduli, Pembentukan dan Pengembangan
Kampung Pramuka, dan Peningkatan PeranPramuka dalam kehidupan Bermasyarakat.

Semoga Allah SWT selalu memberikan bimbingan kepada kita semua dalam
mengimplementasikan janji pramuka kita bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Aamiin.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Selamat bekerja

Jakarta, 30 April 2020


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,

Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso

3
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.


Salam Pramuka,
Gerakan Pramuka dibentuk oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda, yang
memiliki peran dan fungsi strategis untuk berkontribusi positif bagi pembangunan
masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi itu, Gerakan
Pramuka menerapkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
Sejak lama Gerakan Pramuka telah ikut memberikan andil di bidang pengabdian
masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan pembangunan masyarakat. Berbagai jenis
kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat selama ini telah dilaksanakan oleh
Gerakan Pramuka. Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa kegiatan pengabdian
dan pembangunan masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun
kualitasnya.
Oleh karena itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka melalui Komisi Pengabdian
Masyarakat berupaya untuk melakukan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, sebagai
cara untuk memperluas dan meningkatkan kegiatan pengabdian dan pembangunan
masyarakat.
Naskah ini masih belum sempurna dalam menjawab berbagai kebutuhan jika tidak
dibarengi dengan kerja nyata untuk mengoperasionalkan pelaksanaan Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Karena itu berbagai masukan dan saran
konstruktif yang merupakan temuan di lapangan saat naskah ini diimplementasikan
sangat kami harapkan dari kakak sekalian.
Selamat mengabdi dan berkarya bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Aamiin.

Jakarta, 30 April 2020


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Komisi Pengabdian Masyarakat
Ketua,

GKR Mangkubumi

4
I. PENDAHULUAN
Gerakan Pramuka sebagai organisasi yang dibentuk oleh
pemerintah untuk menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum
muda, memiliki peran dan fungsi yang strategis dalam
memberikan kontribusi yang positif bagi pelaksanaan
pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk itu dalam melakukan
berbagai bentuk dan kegiatannya, Gerakan Pramuka menerapkan Prinsip Dasar
dan Metode Kepramukaan, sebagai pendekatan pendidikan non formal yang
secara spesifik mampu membedakan pendidikan kepramukaan dengan
pendidikan non formal lainnya.

Salah satu kegiatan yang sejak lama telah dilakukan oleh Gerakan Pramuka
adalah di bidang pengabdian masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan
pembangunan masyarakat. Berbagai jenis kegiatan
pengabdian dan pembangunan masyarakat selama
ini telah dilaksanakan oleh Gerakan Pramuka.
Namun akhir-akhir ini sangat dirasakan bahwa
jenis-jenis kegiatan pengabdian dan pembangunan
masyarakat tersebut makin berkurang, baik jumlah maupun kualitasnya. Oleh
karena itu, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka berupaya untuk melakukan
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, sebagai cara untuk memperluas dan
meningkatkan kegiatan pengabdian dan pembangunan masyarakat. Untuk itu
naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat disusun dengan terlebih dahulu
melakukan kajian dan pendalaman terhadap Visi dan Misi Kepramukaan, Nilai
Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka, Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi
Gerakan Pramuka, Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045,
Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2020-2024, Dasa Karya Kwarnas masa
bakti 2018-2023, dan Rencana Kerja Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka 2018-2023, serta
Hasil Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi X
DPR RI dengan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka tanggal 2 Desember 2019.

5
a. Visi dan Misi Gerakan Kepramukaan
Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan tidak dapat
melepaskan diri dari usaha untuk melaksanakan misi dalam rangka mencapai visi
pendidikan kepramukaan secara global. Visi Gerakan Pendidikan Kepramukaan global
yaitu : sebagai suatu gerakan pendidikan yang berpengaruh dan berlandaskan nilai, yang
menarik dan mempertahankan makin banyak anak muda, yang menarik bagi orang
dewasa, pria dan wanita dari semua budaya dan peradaban, serta sebagai gerakan yang
dinamis dan inovatif.

Sementara pernyataan misi gerakan pendidikan kepramukaan


global yaitu untuk berkontribusi terhadap pendidikan kaum muda,
melalui suatu sistem nilai yang berdasar pada kode kehormatan
pramuka, untuk membantu membangun dunia yang lebih baik, di mana
orang-orangnya adalah pribadi-pribadi yang telah berkembang
sepenuhnya dan memainkan peran konstruktif dalam masyarakatnya.

Visi dan misi Gerakan Kepramukaan dunia tersebut menunjukan


bahwa pada hakekatnya pendidikan kepramukaan merupakan wadah
untuk membina kaum muda agar dapat berguna bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa,
dan negaranya. Dengan demikian, Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan
kepramukaan di Indonesia memiliki kewajiban untuk menyediakan kesempatan yang
memungkinkan para anggotanya dapat mendarma-baktikan dirinya bagi masyarakat,
bangsa, dan negara.

b. Nilai Kepramukaan dan Kode Kehormatan Pramuka


Sebagaimana disebutkan pula dalam pernyataan misi Gerakan Kepramukaan global
di atas, esensi dari pendidikan kepramukaan adalah suatu pendidikan yang berbasis
sistem nilai. Nilai-nilai kepramukaan merupakan intisari dari pendidikan kepramukaan,
yang bersumber dari kode kehormatan dalam bentuk satya dan darma pramuka. Kode
Kehormatan Pramuka merupakan janji dan komitmen diri serta
ketentuan moral pramuka dalam pendidikan kepramukaan.

Dari uraian di atas, jelas bahwa kode kehormatan


pramuka di setiap golongan secara tegas disebutkan adanya
janji dan ketentuan moral yang wajib ditepati dan dipenuhi oleh
setiap pramuka dalam berperilaku sehari-hari di mana saja, dan
kapan saja. Dengan demikian menjadi kewajiban bagi Gerakan Pramuka untuk
6
memfasilitasi anggotanya sehingga dapat mendarmabaktikan dirinya melalui pemenuhan
janji dan ketentuan moral dalam kehidupan sehari-hari sebagai individu dan kelompok
yang terorganisir.

c. Tujuan, Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka


Pasal 4 UU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menyebutkan
bahwa :
Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki
kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum,
disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup
sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan
Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan
hidup.

Dari rumusan tujuan gerakan kepramukaan dan


Gerakan Pramuka Indonesia tersebut di atas, jelas
bahwa melalui pendidikan kepramukaan, kaum
muda akan dibentuk menjadi generasi yang
berkarakter baik dan berguna bagi diri sendiri, dan
secara bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bangsa dan negara, serta peduli terhadap sesama hidup dan
alam lingkungan di sekitarnya. Rumusan tersebut mensyaratkan kewajiban
bagi Gerakan Pramuka sebagai penyelenggara pendidikan kepramukaan di
Indonesia untuk memfasilitasi kaum muda yang menjadi anggotanya agar
dapat mengalami proses pembinaan yang mengarah
pada pembentukan karakter melalui latihan-latihan yang
berkelanjutan di Gugus Depan dan pembinaan yang
mengarah pada penguasaan kecakapan hidup melalui
latihan-latihan yang berkesinambungan di Satuan Karya
Pramuka, serta kesempatan untuk mendarmabaktikan
kecakapan-kecakapan tersebut bagi diri, keluarga,
masyarakat, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia melalui
kegiatan dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat.

Selanjutnya, dalam Pasal 4 Anggaran Dasar Gerakan Pramuka disebutkan


bahwa :

7
Gerakan Pramuka mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pendidikan
kepramukaan bagi kaum muda guna menumbuhkan tunas bangsa yang berkarakter
agar menjadi generasi yang lebih baik, bertanggungjawab, mampu membina dan
mengisi kemerdekaan serta membangun dunia yang lebih baik.

Rumusan tugas pokok Gerakan Pramuka


tersebut di atas secara tegas menyatakan bahwa
salah satu kewajiban yang diemban oleh anggota
Gerakan Pramuka adalah tanggung jawab untuk
membina dan mengisi kemerdekaan serta
membangun dunia yang lebih baik. Kemerdekaan
yang telah diraih melalui perjuangan para
pendahulu bangsa perlu diisi dengan pelaksanaan pembangunan di segala
bidang, yang tujuan akhirnya adalah kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat
dan bangsa.

Karena itu, setiap anggota Gerakan Pramuka wajib dan


bertanggung jawab untuk ikut serta secara aktif dalam
pelaksanaan pembangunan, antara lain melalui program,
kegiatan, dan aktivitas pengabdian kepada masyarakat,
melalui Program Pramuka peduli sebagai program unggulan. Karena itu pula,
Gerakan Pramuka memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi aktivitas
pengabdian masyarakat tersebut sehingga secara teratur, terencana, dan terarah
dapat dilakukan oleh anggotanya.

Oleh karena itu pula Pasal 3 Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010


tentang Gerakan Pramuka menyebutkan bahwa :
Gerakan pramuka berfungsi sebagai wadah untuk mencapai tujuan pramuka
melalui:
a. pendidikan dan pelatihan pramuka;
b. pengembangan pramuka;
c. pengabdian masyarakat dan orang tua; dan
d. permainan yang berorientasi pada pendidikan

Dari rumusan fungsi Gerakan Pramuka tersebut di


atas, pengabdian kepada masyarakat merupakan salah
satu fungsi dari Gerakan Pramuka yang perlu mendapat perhatian. Perhatian
yang dimaksud adalah bahwa Gerakan Pramuka memiliki kewajiban untuk

8
menyediakan wadah, program, dan kesempatan bagi anggotanya untuk
mendarmabaktikan nilai dan kecakapan yang dimiliki bagi keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara.

d. Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka Tahun


2014-2045
Munas X Gerakan Pramuka telah menentapkan Perubahan Arah Kebijakan
Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045, yang memuat tentang visi dan misi
Pengembangan Gerakan Pramuka menuju 2045.

Visi Pengembangan Gerakan Pramuka


Gerakan Pramuka Wadah Utama Pembentukan Kader
Pembangunan Bangsa.

Misi Perencanaan dan Pengembangan Gerakan Pramuka


1) Mewujudkan sistem pendidikan kepramukaan yang mampu menjawab tantangan
lingkungan strategis bangsa dan menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang
berkualitas sesuai satya dan darma pramuka.
2) Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan Gerakan Pramuka yang
menyeimbangkan volunterisme dan profesionalisme, modern dan melayani seluruh
pemangku kepentingan kepramukaan.
3) Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan aset Gerakan Pramuka yang
memenuhi kebutuhan kepenyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan memiliki
kemandirian mendasar bagi keberlanjutan Gerakan Pramuka.
4) Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan Pramuka kepada masyarakat, bangsa,
dan negara secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi publik dan
semangat kerelawanan yang berkelanjutan.

Dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka


2014-2045 merupakan panduan bagi penyusunan Rencana
Strategik setiap lima tahun, di mana pada tahun 2020-2024
Rencana Strategik Gerakan Pramuka diarahkan pada
penyediaan infrastruktur minimum, di mana untuk sektor Profil
Publik, terutama yang berkaitan dengan Pengabdian
Masyarakat, diarahkan pada :

9
1) Membentuk Pramuka Peduli dari tingkat nasional hingga gugus depan secara merata
dengan dukungan infrastruktur yang dibutuhkan, serta membangun gerakan
kerelewanan yang besar dan modern dengan mengumpulkan donasi publik yang
terkelola secara transparan dan berintegritas yang mengacu (benchmarking) dengan
lembaga-lembaga seperti Dompet Dhuafa dan ACT.
2) Mewujudkan unit Pramuka Peduli di 100% kwarda, 50% kwarcab
dan 25% kwarran.
3) Berpartisipasi aktif dalam semua kegiatan kemasyakatan yang
positif untuk melenyapkan penyakit dan masalah sosial
seperti narkoba, radikalisme-terorisme, dan lain-lain.
4) Mewujudkan kader dan kiprah peduli lingkungan hidup yang
sistematis dan massif.
5) Menyiapkan konsep replikasi Desa Pramuka model Lebakharjo yang dimodifkasi dan
ujicoba di 20 kabupaten.

e. Rencana Strategik Gerakan Pramuka Tahun 2019-2024


Visi dalam Rencana Strategis adalah turunan dan penjabaran lima tahunan
dari visi dalam Arah Kebijakan Gerakan Pramuka 2014-2045. Untuk itu visi lima
tahun 2020-2024 dirumuskan sebagai berikut:
“Terdepan dalam pendidikan nonformal bagi kaum muda agar berkarakter dan
berkecakapan hidup”

Misi dalam Rencana Strategis 2020-2024 adalah tugas seumur hidup


sebagai mandat yang diberikan oleh konstitusi atau keputusan-keputusan
organisasional, atau kemauan publik yang idealis, dan kewajiban-kewajiban yang
harus dilaksanakan agar seorang individu dan kelompok atau organisasi tetap
diakui keberadaan dan kegunaannya bagi realitas pada
umumnya.
1) Mewujudkan sistem keorganisasian dan kepengelolaan
Gerakan Pramuka yang menyeimbangkan volunterisme dan
profesionalisme, modern, dan melayani seluruh pemangku
kepentingan Gerakan Pramuka.
2) Mewujudkan sistem dan tatalaksana pendidikan kepramukaan
sebagai pendidikan nonformal yang unggul dan mampu menjawab tantangan
lingkungan strategis bangsa, menghasilkan pemimpin-pemimpin bangsa yang

10
berkualitas sesuai Satya dan Darma Pramuka, dan menjadi pilihan utama kaum muda
Indonesia dalam mengembangkan potensi dirinya.
3) Mewujudkan kapasitas keuangan, usaha, dan
aset Gerakan Pramuka yang memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan dan
memiliki kemandirian minimum bagi keberlanjutan
Gerakan Pramuka.
4) Mewujudkan kiprah dan pengabdian Gerakan
Pramuka kepada masyarakat, bangsa, dan negara

secara maksimal melalui pendekatan informatika, komunikasi


publik dan semangat kerelawanan yang berkelanjutan.

Misi diterjemahkan ke dalam agenda-agenda pokok


atau program prioritas sebagai instrumen pelaksanaan
misi dan untuk pencapaian visi. Program prioritas adalah
agenda pokok, program basis yang paling diutamakan untuk dilaksanakan segera
karena tuntutan kebutuhan strategis organisasi. Program prioritas merupakan alat
ukur kunci dalam menilai keterlaksanaan misi dan ketercapaian visi yang mustahil
untuk diabaikan. Tujuh program prioritas akan dipertajam dengan sasaran/target
yang aplikabel.

Program prioritas dalam Renstra 2020-2024 yang sangat relevan dengan


upaya untuk melakukan revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
adalah Program Prioritas 7, yaitu :
Menciptakan gerakan kerelawanan dan kepedulian
yang kuat, terpercaya, dan masif sebagai bukti positif
keberadaan Gerakan Pramuka bagi masyarakat,
bangsa, dan negara.

Untuk mengimplementasikan Program prioritas tersebut, strategi dasar yang


digunakan adalah Strategi Gerakan Kerelawanan, yang diarahkan pada
transformasi dari semangat kerelawanan individual menjadi gerakan kerelawanan
yang melembaga, sistematis, dan bersumberdaya besar. Program prioritas ini
diarahkan untuk mencapai sejumlah sasaran prioritas, yakni :

11
1) Terwujudnya anggota masyarakat yang terlatih dalam bidang skill kepramukaan,
pionering, LKBB, persandian, tanda medan, P3K, pemetaan umum, survival, peta dan
kompas serta teknologi tepat guna.
2) Terwujudnya sikap dan karakter kepedulian dan kerelawanan
yang melembaga dan memiliki sumberdaya yang besar.
3) Terwujudnya wadah Pramuka Peduli yang besar, kompeten,
dan dibutuhkan oleh masyarakat yang didukung dengan
petunjuk penyelenggaraan yang memadai.
5) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Penanggulangan Bencana
yang tersertifikasi oleh lembaga kompeten.
6) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Kemanusiaan yang ikut aktif membantu
pemberantasan narkoba, konflik sosial, terorisme, dan masalah-masalah patologi
sosial lainnya.
7) Terwujudnya kader Pramuka Peduli Pelestarian Lingkungan Hidup yang berkualitas,
dan massif.

f. Dasa Karya Gerakan Pramuka 2018–2023


Dasa Karya merupakan pokok-pokok program yang diprioritaskan oleh
Kakawarnas saat pencalonan di Munas X tahun 2018. Dari 10 karya yang
diprioritaskan, karya yang relevan dengan aktivitas pengabdian masyarakat dan
sekaligus sebagai bagian dari alasan perlu dilakukannya Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka adalah :

1) Karya 1 Penguatan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

2) Karya 3 : Penguatan Kehumasan


Seluruh Sumber Daya Pramuka, membangun jejaring komunikasi,
seluruh stakeholders Pramuka di tingkat Nasional dan
Internasional, persaudaraan universal.

3) Karya 4 : Sentra Perkemahan Modern


Mengembangkan Bumi Perkemahan untuk menjadi Sentra
Perkemahan Terintegrasi (SPT). Gerakan Pramuka memiliki Bumi Perkemahan
tersebar yang layak dan mampu menjadi pendamping Bumi Perkemahan Cibubur
Jakarta dengan target minimal 5 (lima) SPT di 5 Pulau besar Indonesia di tahun 2018-
2023.

4) Karya 5 : Manajemen Aset Yang Baik dan Mandiri Secara Finansial


Melakukan manajemen aset yang profesional dan akutantabel untuk seluruh aset yang
dimiliki oleh Gerakan Pramuka, menyelenggarakan program pencarian dana yang
mandiri/ Independent Fundraising, program bagi Gerakan Pramuka dimulai
dari Gugusdepan hingga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk merencanakan

12
dana abadi/Endowment Fund. Mengikutsertakan kalangan industri untuk dapat
memberikan kontribusi nyata, Membentuk program kemitraan dalam pengembangan
Sumber Daya Produksi dengan memanfaatkan potensi alam di sekitarnya.

5) Karya 6 : Pramuka Agen Perubahan yang SESOSIF


Membangun nilai-nilai dasar Kepramukaan SESOSIF (Spiritual, Emosional, Sosial,
Intelektual, Fisik) sesuai Prinsip-prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan; Menumbuhkan Pramuka sebagai sosok yang mandiri, berkarakter,
berwawasan, dan siap mengambil peran strategis; Sertifkat Kepramukaan harus
terdaftar secara resmi di instansi Pendidikan dan Ketenagakerjaan Nasional.

6) Karya 7 : Pramuka yang Inovatif dan Kreatif


Membangun pramuka yang sarat inovasi dan kreasi serta
mampu mencerdaskan seluruh stakeholders;
Membangun program kreatif yang bermuara pada
peningkatan kapasitas individu; Memicu semangat
ekonomi kreatif; Bekerjasama dengan Badan Ekonomi
Kreatif/Bekraf.

7) Karya 9 : Pramuka Bermasyarakat.


Gerakan Pramuka harus mampu mendukung pemanfaatan Sumber Daya Alam
sebaik mungkin; Gerakan Pramuka harus memperkuat Ketahanan Pangan; Gerakan
Pramuka harus menghidupkan sentra ekonomi masyarakat kecil; Gerakan
Pramuka harus mampu menjaga dan memperbaiki Lingkungan Hidup.

3) Karya 10 : Pramuka Berwawasan dan Gerakan Global.


Mengembangkan peran aktif Gerakan Pramuka di Dunia Kepanduan Internasional;
Gerakan Pramuka Indonesia harus berusaha tampil terdepan dan memberikan
kontribusi positif bagi bangsa di mata Internasional; Gerakan Pramuka harus
tampil optimal baik ditingkat ASEAN, Asia-Pasifk, dan Internasional yang mampu
menempatkan wakil-wakil terbaiknya duduk di jajaran Komisioner Kepanduan ASEAN,
Asia-Pasifk dan Dunia; Mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah Jambore Asia-
Pasifik, Jambore Dunia, maupun konferensi Kepanduan Asia-Pasifik dan Dunia.

g. Rencana Kerja Kwartir Nasional 2018-2023


Rencana Kerja Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023
merupakan tahap pemrograman sebagaimana diatur dalam
Sistem Perencanaan, Pemrograman, dan Penganggaran
Gerakan Pramuka, sebagai turunan normatif dari Perubahan
Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045
dan Rencana Strategik Gerakan Pramuka 2019-2024 yang
dihasilkan dalam Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka X
Tahun 2018 di Kendari, Sulawesi Tenggara. Rencana Kerja
Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023 memadupadankan antara
Program Prioritas dan Sasaran-sasarannya dalam Rencana Strategik Gerakan
Pramuka 2019-2024 dan Dasa Karya Kwartir Nasional Gerakan Pramuka 2018-
2023.

13
Rencana Kerja Kwarnas Gerakan Pramuka Tahun 2018-2023
secara tegas telah menyebutkan tugas utama dari Komisi
Pengabdian Masyarakat Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti
2018-2023 adalah untuk mencapai:
1) Program Prioritas 4, Sasaran 8, dengan melaksanakan Karya 1, 3,
6, 9, dan 10.
2) Program prioritas 7, Sasaran 1-6, dengan melaksanakan Karya 1,
3, 4, 5, 6, 7, 9, dan 10.

h. Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian


Masyarakat Gerakan Pramuka
Pramuka Peduli adalah bentuk kepedulian pramuka dalam menghadapi
situasi yang tidak menguntungkan bagi sebagian masyarakat Indonesia.
Kepedulian pramuka diaplikasikan dalam bentuk aksi pramuka peduli yaitu
kegiatan bakti Pramuka bersama-sama masyarakat, pemerintah, serta Lembaga
Swadaya dan Organisasi Masyarakat lainnya yang terintegrasi dan
dikoordinasikan oleh Gerakan Pramuka untuk mengembangkan sumber daya
manusia, penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup. Kwartir
Nasional Gerakan Pramuka mengeluarkan surat keputusan dengan Nomor 230
tahun 2007 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Peduli. Gerakan
Pramuka membentuk Pramuka Peduli supaya menciptakan kader yang memiliki
watak sosial dan pengabdian masyarakat yang tinggi dalam rangka kepedulian
terhadap berbagai masalah kemasyarakatan.

Tujuan dibentuknya Pramuka Peduli meliputi tujuan secara umum dan tujuan
secara khusus.
1. Tujuan Umum. yaitu Mengembangkan potensi pramuka, baik
sebagai pribadi, kelompok maupun organisasi untuk
menyukseskan pelaksanaan upaya Pengembangan Sumber Daya
Manusia, Penanggulangan Bencana. Sedangkan
2. Tujuan Khusus adalah sebagai berikut :
a) Menumbuhkembangkan kesetiakawanan sosial dalam diri
anggota Gerakan Pramuka agar menjadi manusia yang berbudi
pekerti luhur, memahami kondisi lingkungan dan masyarakat.
b) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi anggota
Gerakan Pramuka mengenai berbagai masalah yang terkait dengan upaya
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Penanggulangan Bencana, dan Pelestarian
Lingkungan Hidup.

14
c) Membantu mencegah dan menanggulangi dampak bahaya
Narkoba/Napza, HIV/AIDS, serta masalah kesehatan masyarakat
lainnya
d) Membantu meringankan beban penderitaan masyarakat yang
tertimpa musibah akibat bencana alam (gempa, longsor, banjir,
angin ribut, dll) kebakaran, dan konflik (pengungsi) serta berupaya
pencegahan terjadinya bencana.
e) Mengembangkan potensi pramuka, baik sebagai pribadi, anggota
masyarakat, kelompok maupun organisasi untuk meningkatkan
kepedulian terhadap masyarakat dengan berperanserta membantu
masyarakat terhadap masalah-masalah lain yang dihadapi masyarakat,
terutama generasi muda.
f) Meningkatkan jumlah dan penyebaran anggota Gerakan Pramuka di seluruh
pelosok tanah air yang ikut-serta dalam pelaksanaan Program Pramuka Peduli.

Pada awalnya Program Pramuka Peduli mencakup 3 bidang, yaitu Bidang


Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bidang Pengentasan Kemiskinan, dan
Bidang Penanggulangan Bencana. Ketiga bidang tersebut merupakan wadah bagi
keikutsertaan secara aktif anggota Gerakan Pramuka dalam berbagai kegiatan
pemerintah dan masyarakat untuk pembinaan manusia, pembinaan usaha, dan
pembinaan lingkungan, sebagai bagian dari Gerakan
Terpadu Pengentasan Kemiskinan (Gerdu Taskin). Dengan
demikian, keberadaan Pramuka Peduli kala itu adalah
sebagai upaya untuk melibatkan anggota Gerakan
Pramuka secara aktif dalam berbagai kegiatan
Departemen dan Instansi yang terintegrasi yang
dikoordinasikan oleh Kantor Menko Kesra dan Taskin RI.

Seiring berjalannya waktu, sejak tahun 2007 Program Pramuka Peduli


mengalami perubahan nomenklatur cakupan menjadi Bidang Pengembangan
Sumberdaya Manusia, Bidang Penanggulangan Bencana, dan Bidang Pelestarian
Lingkungan Hidup. Selain itu, terjadi pula pergeseran dalam operasionalisasinya,
di mana keberadaan Program Pramuka Peduli lebih dititik-beratkan pada
keterpanggilan jiwa dari para Pramuka untuk bersama-sama masyarakat dan
pemerintah mengembangkan upaya pengembangan sumberdaya manusia,
penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup.

Selanjutnya dalam Munas X Gerakan Pramuka Tahun 2018 di Kendari,


nomenklatur Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mengalami perubahan

15
menjadi Bidang Kemanusiaan, tanpa merubah posisi dan
keberadaan Program Pramuka Peduli, yaitu tetap sebagai
bagian dari keterpanggilan jiwa, di mana Pramuka Peduli
dilihat sebagai bentuk kepedulian pramuka dalam menghadapi
situasi yang tidak menguntungkan bagi sebagian masyarakat
Indonesia.

Kondisi ini menunjukan bahwa sejak tahun 1998 peranserta Gerakan


Pramuka dalam membantu pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
berbagai persoalan pembangunan makin terkelola dan terorganisir. Kemudian
paradigmanya bergeser menjadi bentuk kepedulian para
pramuka atas situasi yang dialami oleh masyarakat.
Namun demikian setelah 22 tahun terlewati, Gerakan
Pramuka belum mampu menciptakan keterpaduan
program, kegiatan dan gerak langkah dalam implementasi
Program Pramuka Peduli.

Hambatan utama yang sangat dirasakan sebagai penyebab kondisi tersebut


adalah bentuk organisasi pengelola Program Pramuka Peduli yang berbentuk
Satuan Tugas, yang memiliki beberapa keterbatasan secara struktural,
fungsional, dan finansial, sehingga belum mampu mewujudkan adanya
peningkatan dan perluasan peran dan partisipasi Gerakan Pramuka dalam
pembangunan dan pengabdian masyarakat melalui Program Pramuka Peduli.
Kelemahan struktural dari Satuan Tugas Pramuka Peduli adalah pada sifatnya
yang Ad-Hoc sehingga setiap kali perlu dilakukan perubahan struktural, dan tidak
memiliki hak anggaran yang jelas. Sementara kelemahan fungsional merupakan
ikutan dari sifat Satuan tugas yang Ad-Hoc sehingga tidak mampu melakukan
eksekusi program dan anggaran secara langsung. Sedangkan kelemahan
finansial adalah tidak adanya alokasi anggaran yang dapat dikelola secara
langsung oleh Satuan Tugas.

Oleh karena itu, dalam upaya untuk mewujudkan pencapaian sasaran yang
ditentukan dalam Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka 2014-2045 di
periode kedua tahun 2020-2024 yang dijabarkan dalam Rencana Strategis 2020-

16
2024, dalam Dasa Karya dan Rencana Kerja Kwartir Nasional 2018-2023 perlu
ditingkatkan dan dikuatkan pengelolaan Program Pramuka Peduli secara
kelembagaan.

17
II. MAKSUD, TUJUAN, DAN SASARAN
REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA

A. Maksud
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan
penyelenggaraan program, kegiatan, dan aksi pengabdian
masyarakat oleh Gerakan Pramuka, sebagai implementasi
dari Satya dan Darma Pramuka.

B. Tujuan
Pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Gerakan Pramuka bertujuan untuk :
1. Menata, memperkuat, memutakhirkan, dan memperluas cakupan pelaksanaan
Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka.
2. Mengembangkan model konseptual, dan operasional Kampung Pramuka.
3. Mengembangkan program, kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan
Pramuka, melalui konseptualisasi dan operasionalisasi kebijakan tentang Peran
Pramuka Dalam Kehidupan Bermasyarakat.

C. Sasaran
Melalui pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka, diharapkan agar :
1. Adanya Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka yang tertata, kuat, mutakhir, dan meluas,
sebagai persembahan Gerakan Pramuka dan segenap anggotanya bagi
masyarakat dan pemerintah Indonesia.
2. Adanya model konseptual dan operasional tentang Kampung Pramuka.
3. Adanya model konseptual dan operasional tentang Peran Pramuka Dalam
kehidupan Bermasyarakat.

18
III. DASAR
Pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dilakukan dengan mengacu pada :
1. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka
2. Konstitusi WOSM
3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Gerakan Pramuka
4. Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka
2014-2045
5. Rencana Strategis Gerakan Pramuka 2019-2024
6. Petunjuk Penyelenggaraan Peran Serta Gerakan Pramuka Dalam
Pembangunan Masyarakat.
7. Petunjuk Penyelenggaraan Gerakan Tunas
8. Petunjuk Penyelenggaraan Pramuka Peduli
9. Petunjuk Teknis Pramuka Peduli Bidang Penanggulangan Bencana
10. Petunjuk Teknis Pramuka Peduli Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup
11. Panduan Program Gugus Depan Ramah Lingkungan

19
IV. LANGKAH PELAKSANAAN PROGRAM
REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT
GERAKAN PRAMUKA
Implementasi revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

A. Analisis Situasi dan Identifikasi Permasalahan


Analisis situasi dan identifikasi permasalahan dilakukan
sebagai langkah awal dalam Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi rill pengabdian masyarakat Gerakan
Pramuka dan kebutuhan masyarakat yang perlu diintervensi
oleh program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka.

Dalam rangka Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, teknik


analisis yang digunakan adalah analisis SWOT/K2PH, yang meliputi keunggulan,
kelemahan, peluang, dan hambatan. Dari
analisis yang dilakukan, dapat diidentifikasi
berbagai faktor yang merupakan keunggulan
dan kelemahan, serta peluang dan hambatan
dari pelaksanaan pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka, masing-masing sebagai berikut.

1. Keunggulan
a. Pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka
merupakan salah satu ciri utama yang melekat
dalam pendidikan kepramukaan yang
diimplementasikan melalui penerapan metode
kepramukaan.
b. Pengabdian masyarakat merupakan bagian dari
kode kehormatan pramuka.

20
c. Pengabdian masyarakat telah dilakukan sejak lama di semua jajaran Gerakan
Pramuka.
d. Terdapat Program Pramuka Peduli yang meliputi bidang
kemanusiaan, penanggulangan bencana, dan pelestarian
lingkungan hidup yang merupakan salah satu bentuk nyata
pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka yang
berlangsung secara terus-menerus.
e. Terdapat kebijakan Gerakan Pramuka tentang pengabdian
masyarakat, yang dirumuskan secara jelas dalam Arah Kebijakan Pengembangan
Gerakan Pramuka, Rencana Strategik Gerakan Pramuka, Rencana Kerja
Gerakan Pramuka, yang diimplementasikan dalam Program Kerja Tahunan
Gerakan Pramuka di semua jajaran.
f. Terdapat jejaring kerjasama dan kemitraan dengan
berbagai pihak dalam pelaksanaan pengabdian
masyarakat Gerakan Pramuka.
g. Adanya kepercayaan masyarakat terhadap eksistensi
Gerakan Pramuka melalui pelaksanaan pengabdian
masyarakat.
2. Kelemahan
a. Masih kurangnya pemahaman anggota Gerakan Pramuka tentang pentingnya
implementasi pengabdian masyarakat secara nyata dalam upaya pencapaian
tujuan pendidikan kepramukaan, terutama di jajaran Kwartir Cabang, Kwartir
Ranting, Gugus Depan, dan Satuan karya Pramuka.
b. Masih kurangnya pemahaman anggota Gerakan Pramuka atas implementasi
kode kehormatan pramuka dalam bentuk janji dan ketenuan moral melalui aksi
nyata pengabdian masyarakat.
c. Pelaksanaan pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka belum menunjukan hasil
dan dampak yang optimal, bahkan cenderung menurun, dibandingkan dengan
potensi yang dimiliki.
d. Program Pramuka Peduli masih dikelola oleh satuan organisasi yang tidak
permanen dalam bentuk Satuan Tugas, yang memiliki kelemahan struktural,
fungsional, dan finansial.
e. Masih rendahnya sebaran pemahaman tentang Program Pramuka Peduli yang
masih lemah di jajaran Kwartir Cabang, Kwartir Ranting, Gugus Depan, dan
Satuan Karya Pramuka.

21
f. Belum adanya peraturan, petunjuk, pedoman dan panduan
yang termutakhirkan dan terdistribusi secara meluas sehingga
mampu menjawab kebutuhan tentang pemahaman dan
implementasi Program Pramuka Peduli.
g. Kebijakan tentang pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka
belum dapat diimplementasikan secara luas dan merata oleh
semua jajaran sebagai akibat dari pemahaman yang masih
terbatas tentang pengabdian masyarakat dimaksud.
h. Jejaring kerjasama dan kemitraan belum dapat dimanfaatkan
secara optimal oleh Gerakan Pramuka di semua jajaran dalam
implementasi pengabdian masyarakat.
i. Masihh rendahnya pelibatan masyarakat dalam implementasi program, kegiatan,
dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka.
3. Peluang
a. Terdapat kebutuhan masyarakat yang perlu diintervensi oleh Gerakan Pramuka
melalui implementasi program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat.
b. Terdapat kebijakan dan program kepramukaan internasional yang
dapat diadopsi, diadaptasi, dan diimplementasikan dalam konteks
nasional dan lokal di Indonesia.
c. Terdapat kebijakan dan program pemerintah Indonesia yang dapat
dimanfaatkan oleh jajaran Gerakan Pramuka dalam implementasi
program kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat.
d. Kepramukaan telah menjadi salah satu program prioritas nasional
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2020-
2024.
4. Tantangan/Hambatan
a. Keterpaduan dan keselarasan implementasi pengabdian masyarakat Gerakan
Pramuka dengan kebutuhan masyarakat di sekitarnya masih belum optimal.
b. Kebijakan dan program kepramukaan internasional belum sepenuhnya dipahami
oleh pengelola Gerakan Pramuka, terutama di tingkat nasional sehingga belum
didayagunakan secara optimal sebagai suatu gerakan yang terstruktur, sistematis
dan massif.
c. Kebijakan dan program pemerintah Indonesia belum dipahami dan dimanfaatkan
oleh semua jajaran Gerakan Pramuka dalam implementasi pengabdian
masyarakat, yang juga disebabkan oleh keterbatasan akses ke institusi
pemerintahan di masing-masing tingkatan.

22
d. Keberadaan gerakan Pramuka dalam Program Prioritas Nasional pada RPJMN
2020-2024 masih menempatkan kepramukaan hanya sebatas pada aspek
pendidikannya, baik untuk pendidikan karakter maupun pembinaan ketrampilann
dan kecakapan hidup, sementara aspek pengabdian masyarakat belum
disebutkan secara spesifik.

Dari hasil analisis tersebut, selanjutnya dapat


diidentifikasi permasalahan pokok yang perlu
intervensi dalam rangka pelaksanaan Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
Permasalahan-permasalahan pokok yang akan
diintervensi tersebut mencakup dan disebut sebagai
Program Pokok Revitaslisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.

B. Desain Revitalisasi
Tahapan kedua dalam Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka adalah desain konseptual
dan model operasional Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka, yang diarahkan pada
tujuan yang akan dicapai melalui pelaksanaan Program
Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, di mana masing-
masing program pokok akan diarahkan pada sasaran tertentu. Selanjutnya
masing-masing program pokok akan diturunkan ke dalam beberapa Program
Prioritas yang diarahkan pada pencapaian sasaran dengan indikator-indikatornya.
Dari setiap indikator akan diidentifikasi luaran atau hasil (output) yang dihasilkan
dari kegiatan-kegiatan tertentu, yang ditentukan tenggat waktu pelaksanaan dan
pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaannya.
Uraian tentang desain Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka sebagaimana terlampir.

C. Uji Publik
Sebelum konsep Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka ditetapkan dan diimplementasikan di semua jajaran Gerakan

23
Pramuka, terlebih dahulu akan dilakukan uji publik secara berjenjang.
Pelaksanaan uji publik pada jenjang pertama adalah di internal
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, kemudian berdasarkan
masukan-masukan dari berbagai unsur di Kwartir Nasional,
dilakukan penyempurnaan konseptual. Jenjang kedua adalah
pelaksanaan uji publik kepada Kwartir Daerah pada forum Rapat
Kerja Nasional Gerakan Pramuka 2020. Selanjutnya uji publik pada
jenjang ketiga kepada Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka se-
Indonesia melalui forum Rapat Koordinasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka Tahun 2020.

D. Penetapan
Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan berdasarkan masukan dari
pelaksanaan uji publik maka akan diajukan kepada pimpinan Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka untuk ditetapkan sebagai bagian dari kebijakan Kwartir
Nasional, dan merupakan salah satu elemen dari Revitalisasi Gerakan Pramuka.

E. Sosialisasi dan Diseminasi


Tahapan berikutnya, setelah ditetapkan oleh pimpinan Kwartir
Nasional sebagai suatu kebijakan Kwartir nasional dan merupakan
bagian dari Revitalisasi Gerakan Pramuka, akan dilakukan
sosialisasi dan diseminasi ke semua jajaran Gerakan Pramuka,
dengan menggunakan berbagai media dan cara, antara lain tatap
muka, media massa daring. Target yang ingin dicapai melalu upaya ini adalah
untuk menyebarluaskan informasi tentang Program Pokok Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ke khalayak luas, dan sekaligus
mengharapkan adanya dukungan dan partisipasi dalam implementasinya.

F. Implementasi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka setelah ditetapkan, akan
diimplementasikan ke dalam Program Kerja
Tahunan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka

24
oleh Komisi Pengabdian Masyarakat dan Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka. Komisi Pengabdian Masyarakat sebagai penanggung jawab program
menentapkan program dan kegiatan yang bersifat konseptual, kebijakan,
manajerial dan administratif, sedangkan program dan kegiatan yang bersifat teknis
operasional akan ditetapkan dan dilaksanakan oleh Pusat
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka.
Dalam implementasinya, Komisi Pengabdian
Masyarakat dan Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka akan bersinergi dengan komisi dan satuan

organisasi pendukung lain yang ada di


lingkungan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,
yakni Pusat Pendidikan dan Pelatihan Gerakan
Pramuka Tingkat Nasional untuk
operasionalisasi program dan kegiatan
pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan
pengabdian masyarakat, Pusat Penelitian dan
Pengembangan untuk operasionalisasi program dan kegiatan penelitian dan
pengembanngan pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka. Pusat Informasi
Gerakan Pramuka untuk operasionalisasi program dan kegiatan yang terkait
dengan dokumentasi, publikasi dan pengelolaan data tentang pengabdian
masyarakat Gerakan Pramuka. Dengan Pimpinan Satuan Karya Pramuka Tingkat
Nasional untuk operasionalisasi program dan kegiatan pengabdian masyarakat di
lingkungan Satuan Karya Pramuka.

Di jajaran Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang, implementasi Revitalisasi


Pengabdian Masyarakat diharapkan akan menjadi bagian dari Rencana Kerja
masa bakti dan Program Kerja Tahunan di masing-masing jajaran,
yang akan dilaksanakan oleh Komisi atau Bidang yang
menangani pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka dan Pusat
Pengabdian Masyarakat di jajarannya. Sedangkan di tingkat
Kwartir Ranting, Gugus Depan dan Satuan Karya Pramuka,
diharapkan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka akan diimplementasikan dalam Rencana Kerja masa

25
bakti, dan Program Kerja Tahunan, serta Program Latihan Rutin Gugus Depan
dan Satuan Karya Pramuka, yang dikaitkan dengan pencapaian SKU, SKK dan
SPG.

G. Monitoring dan Evaluasi


Untuk menjamin pencapaian tujuan dan saasaran Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka, akan dilakuan pemantauan (monitoring) dan
penilaian (evaluasi) secara berkala dan berkelanjutan oleh masing-masing jajaran
Gerakan Pramuka, yang dikoordinasikan oleh
Komisi Pengabdian Masyarakat Kwartir Nasional
Gerakan Pramuka. Untuk itu pula akan dibuat
Panduan Pemantauan dan Penilaian yang
dilengkapi dengan instrumen untuk digunakan
oleh semua jajaran Gerakan Pramuka. Hasil
pemantauan dan penilaian implementasi
Revitaiasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka oleh Komisi Pengabdian
Masyarakat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka akan dilaporkan pada forum
Rapat Koordinasi Pengabdian Masyarakat.

H. Keberlanjutan
Tahap terakhir dalam Revitalisasi Pengabdian Masyarakat adalah adanya
jaminan kepastian untuk keberlanjutan implementasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka, yang diindikasikan melalui :
1. Terbentuknya Pusat Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka di jajaran
Kwartir Nasional, Kwartir Daerah dan Kwartir Cabang sebagai pengelola
operasionalisasi program, kegiatan, dan aksi pengabdian masyarakat
Gerakan Pramuka.
2. Terdapatnya Unit-Unit Pramuka Peduli di bidang kemanusiaan,
penanggulangan bencana, dan pelestarian lingkungan hidup di jajaran Kwartir
Cabang dan Kwartir Ranting di seluruh Indonesia.
3. Terbangunnya jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
implementasi program, kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat di semua
jajaran Gerakan Pramuka di Indonesia.

26
4. Terbangunnya sistem dan mekanisme koordinasi, pemantauan, evaluasi, dan
pelaporan yang terintegrasi dalam sistem basis data terpadu (integrated
database system), dan diikuti dengan pelaksanaannya secara teratur, tertib
dan berkelanjutan di semua jajaran Gerakan Pramuka.

27
V. PROGRAM POKOK REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN
PRAMUKA
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka dilaksanakan melalui 3 (tiga) Program Pokok,
yang akan diturunkan ke dalam bentuk Program
Prioritas dan Kegiatan Prioritas, yaitu :
1. Penataan, Penguatan, Pemutakhiran dan Perluasan Program Pramuka
Peduli.
2. Pengembangan Konsep dan Model Kampung Pramuka.
3. Pengembangan Konsep dan Model Pramuka Bermasyarakat.
Uraian masing-masing Program Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
adalah sebagai berikut :

Program Pokok 1 : PENATAAN, PENGUATAN, PEMUTAKHIRAN


DAN PERLUASAN PROGRAM PRAMUKA PEDULI
Tujuan yang ingin dicapai melalui program pokok ini adalah
untuk menata, memutakhirkan, dan memperluas cakupan
pelaksanaan Program Pramuka Peduli sebagai ikon Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka.

Program Pokok ini dilaksanakan dengan cara :


1. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan kepramukaan global, dan
2. Adopsi, adaptasi, dan implementasi kebijakan pemerintah.
Pelaksanaan Program Pokok ini melalui 5 (lima) Program
Prioritas, sebagai berikut :

1. Penguatan organisasi dan kelembagaan


Penguatan organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli
diarahkan untuk meningkatkan dan memperkuat kapasitas
organisasi yang melaksanakan Program Pramuka Peduli di tingkat
Kwartir Cabang, Daerah, dan Nasional, melalui :

28
a. Pembentukan Pusat Pengabdian Masyarakat sebagai pelaksana operasional
program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli di tingkat Kwartir Cabang, Daerah, dan
Nasional.
b. Pemutakhiran dan penyusunan petunjuk-petunjuk Pramuka Peduli.
c. Penyusunan Pedoman dan Panduan pelaksanaan Program Pramuka Peduli.
d. Penyusunan Standar dan Prosedur organisasi dan kelembagaan Pramuka Peduli.

2. Peningkatan kualitas dan kapasitas sumberdaya manusia


Peningkatan kualitas sumberdaya manusia para pelaku Program Pramuka Peduli
bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas
para pelaku Program Pramuka Peduli, dengan cara :
a. Penyelenggaraan berbagai bentuk kegiatan pendidikan
dan pelatihan tentang Program Pramuka Peduli secara
berkala, bertahap, dan berkelanjutan.
b. Pengaturan mekanisme penugasan dan pendampingan
relawan Pramuka Peduli lintas Kwartir cabang dan daerah.
c. Pemetaan relawan Pramuka Peduli berdasarkan kompetensinya.
d. Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi bagi para relawan Pramuka Peduli.
e. Penyelenggaraan perlindungan hukum, keselamatan, dan kesehatan bagi para
relawan Pramuka Peduli.
f. Penyelengaraan penghargaan dan sanksi bagi para relawan Pramuka Peduli.

3. Peningkatan ketersediaan sumberdaya pendukung


a. Pengadaan, pengelolaan, dan pelaporan sarana dan prasarana pendukung
Program Pramuka Peduli.
b. Penyelenggaraan Bumbung Kemanusiaan secara
terpusat untuk mendukung pelaksanaan program,
kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli, dengan
memperhatikan prinsip transparansi, ketertiban, dan
akuntabilitas.
c. Pengoptimalan sumber pendanaan dari luar Gerakan
Pramuka untuk mendukung pelaksanaan program, kegiatan,
dan aksi Pramuka Peduli, sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

4. Pengembangan kemitraan untuk mendukung sinergitas dan kolaborasi


a. Pengembangan kemitraan berbentuk aliansi strategis

29
b. Pengembangan kemitraan dalam bentuk pelaksanaan
program, dan/atau kegiatan proyek bersama

5. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi


a. Pengadopsian dan implementasi pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli
b. Pengembangan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam
pelaksanaan program, kegiatan, dan aksi Pramuka Peduli.

Program Pokok 2 : PENGEMBANGAN KAMPUNG PRAMUKA


Program pokok ini ditujukan untuk memberdayakan kampung sehingga
dapat berfungsi sebagai wadah peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk
itu proses dan tahapan yang dilakukan dalam implementasi program pokok, ini
meliputi :

1. Penentuan Basis dan Kriteria Kampung Pramuka


Langkah pertama yang harus dilakukan dalam perwujudan Kampung
Pramuka adalah menentukan basis pengembangan, yang disertai dengan
kriteria yang jelas dan terukur. Untuk itu aspek-aspek sebagai alternatif basis
pengembangan Kampung Pramuka yang dapat dipilih antara lain :
a. Alam (Ekologi)
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Alam dimaksudkan untuk
menjadikan alam dan lingkungan hidup di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika
suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan alam dan
lingkungan hidup sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup
masyarakatnya. Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan
hambatan di alam dan lingkungannya maka kampung
tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakatnya.
b. Sosial Budaya
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Sosial
Budaya dimaksudkan untuk menjadikan aspek sosial

30
dan budaya di suatu kampung sebagai fokus utama dalam memberdayakan
kampung tersebut dalam upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika suatu kampung memiliki
persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sosial dan budaya sebagai hambatan
utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata
lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan sosial dan budayanya
maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
c. Ekonomi
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis
Ekonomi dimaksudkan untuk menjadikan
perekonomian di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung dalam
upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika
suatu kampung memiliki persoalan-persoalan yang berkaitan dengan perekonomian
sebagai hambatan utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya.
Atau dengan kata lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan hambatan
perekonomiannya maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan
masyarakatnya.
d. Multi-aspek
Pengembangan Kampung Pramuka Berbasis Multi Aspek
dimaksudkan untuk menjadikan aspek-aspek
fundamental utama di suatu kampung sebagai fokus
utama dalam memberdayakan kampung dalam upaya
untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan
masyarakatnya. Alternatif basis ini dapat dipilih jika
suatu kampung memiliki beragam persoalan yang multi aspek sebagai hambatan
utama dalam peningkatan kesejahteraan hidup masyarakatnya. Atau dengan kata
lain, jika kampung tersebut dapat menyelesaikan berbagai hambatan multi aspek
maka kampung tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.
Masing-masing aspek perlu pula dirumuskan indikator-indikatornya, berupa indikator
masukan, indikator proses, dan indikator hasil, serta indikator dampak.

2. Penentuan Kategori (Level) Kampung Pramuka


Langkah selanjutnya dalam pembentukan Kampung Pramuka adalah penentuan
kategori (level) Kampung Pramuka, di mana untuk maksud ini maka Kampung
Pramuka dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu ke dalam :

31
a. Kampung Pramuka Level Purwa
b. Kampung Pramuka Level Madya
c. Kampung Pramuka Level Utama
Masing-masing level akan ditentukan kriteria dan indikator yang jelas, sebagai menjadi
acuan dalam penetapan level Kampung Pramuka.

3. Pelaksanaan Proses dan Tahapan Pembentukan Kampung Pramuka


Proses dan tahapan pembentukan Kampung Pramuka
meliputi :
a. Tahap Inisiasi
Sasaran yang ingin dicapai pada tahap inisiasi adalah
membangun kesadaran, komitmen dan kesanggupan
dari semua komponen yang ada di kampung sasaran
dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka. Pada
tahap ini aktivitas yang dilakukan oleh jajaran Gerakan Pramuka adalah
membangun komunikasi yang intensif dengan pemerintah dan masyarakat
kampung sasaran untuk :
1) Mendiagnosis terlebih dahulu berbagai pemasalahan
yang akan diintervensi.
2) Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk melakukan
perubahan dari pemerintah dan masyarakat.
3) Mengkaji hasil atau manfaat dari perubahan yang
diinginkan melalui pembentukan Kampung Pramuka,
terutama dalam menyelesaikan permasalahan yang
sudah teridentifikasi sebelumnya.
4) Menetapkan tujuan perubahan yang dilaksanakan berdasarkan langkah yang
akan ditempuh melalui pembentukan Kampung Pramuka.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dicapai melalui pelaksanaan survey lapangan, analisis
sosial, diskusi kelompok terfokus, dan metode lainnya, yang hasilnya dituangkan
dalam bentuk dokumen inisiasi Kampung Pramuka.
b. Tahap Polarisasi
Pada tahap ini aktivitas yang dilakukan meliputi upaya untuk
membentuk suatu pola yang terencana dalam pembentukan
Kampung Pramuka, yang meliputi identifikasi dan penetapan
peran dan fungsi para aktor kunci yang ada di masyarakat
dalam proses pembaharuan melalui pembentukan Kampung

32
Pramuka.
c. Tahap Implementasi
Pada tahap ini dilakukan implementasi semua rencana yang sudah
dibuat dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka, dengan
mengutamakan pada pendayagunaan sumberdaya manusia yang ada
di kampung tersebut. Sedangkan untuk sumber daya lainnya
diusahakan dari luar kampung tersebut.
d. Tahap Stabilisasi
Pada tahap ini dilakukan upaya-upaya untuk memantapkan
implementasi nilai-nilai kepramukaan dalam segenap sendi kehidupan
masyarakat di kampung sasaran, sehingga akan menjadi bahagian utama dari tata
perilaku dan tata hubungan dalam keseharian masyarakat.
e. Tahap Pencapaian
Pada tahap ini akan dilakukan penetapan dan pengesahan kampung sasaran
sebagai Kampung Pramuka, dengan mengacu pada indikator-indikator yanag telah
ditentukan, sebagai Kampung Pramuka tingkat purwa, madya, dan utama. Setelah
penetapan dan pengesahan, proses implementasi dan stabilisasi terus berlangsung
secara kontinyu untuk mencapai indikator-indikator pada tingkatan yang lebih tinggi.

4. Pemastian keberlanjutan Kampung Pramuka


Aktivitas yang dilakukan untuk memastikan adanya
keberlanjutan pembentukan Kampung Pramuka meliputi :
a. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring merupakan aktivitas untuk kegiatan
mengamati perkembangan pelaksanaan rencana
pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul
dan/atau akan timbul untuk dapat diambil tindakan sedini mungkin. Monitoring
dilakukan terhadap keseluruhan tahapan dalam pembentukan Kampung Pramuka.
Monitoring dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak,
melalui berbagai cara, yaitu: (1) pemantauan partisipatif
oleh masyarakat, (2) pemantauan oleh Pemerintah, (3)
pemantauan oleh Fasilitator, (4) pemantauan
independen oleh berbagai pihak. Evaluasi terhadap
kemajuan pengembangan dan pembinaan Kampung
Pramuka akan dilakukan secara (1) tahunan, (2) pada
tengah periode, dan (3) pada akhir periode. Untuk itu

33
perlu dibuat berbagai instrumen yang akan digunakan dalam pelaksanaan
monitoring dan evaluasi.
b. Pendampingan
Pendampingan merupakan upaya untuk menyertakan masyarakat dalam
mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki sehingga mampu mencapai kualitas
kehidupan yang lebih baik. Pendampingan sebagai suatu strategi yang umum
digunakan dalam upaya meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia,
sehingga mampu mengindentifikasikan dirinya sebagai
bagian dari permasalahan yang dialami dan berupaya
untuk mencari alternatif pemecahan masalah yang
dihadapi. Kemampuan sumber daya manusia sangat
dipengaruhi oleh keberdayaan dirinya sendiri. Oleh
karena itu sangat dibutuhkan kegiatan pemberdayaan
disetiap kegiatan pendampingan.
Pendampingan sangat menentukan keberhasilan program
pembentukan Kampung Pramuka, karena lebih mengutamakan “making the best of
the client’s resources”. Berkaitan dengan itu pendampingan berarti bantuan dari
pihak luar, baik perorangan maupun kelompok untuk menambahkan kesadaran
dalam rangka pemenuhan kebutuhan dan pemecahan permasalahan.
Pendampingan diupayakan untuk menumbuhkan keberdayaan dan keswadayaan
agar masyarakat di kampung sasaran dapat hidup secara mandiri. Jadi
pendampingan merupakan kegiatan untuk membantu individu maupun kelompok
yang berangkat dari kebutuhan dan kemampuan kelompok yang didampingi dengan
mengembangkan proses interaksi dan komunikasi dari, oleh, dan
untuk anggota, serta mengembangkan kesetiakawanan dan
solidaritas kelompok dalam rangka menumbuhkembangkan
kesadaran sebagai manusia yang utuh, berperan dalam kehidupan
masyarakat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Dalam pelaksanaan proses pendampingan harus memiliki metode
yang disesuaikan dengan keadaan masyarakat di kampung
sasaran. Metode pendampingan ini merupakan proses kegiatan
agar terjadinya pendampingan, Metode pendampingan yang bisa
digunakan dalam pembentukan Kampung Pramuka yaitu :
konsultasi, konseling dan pembelajaran.

34
c. Pengembangan
Pengembangan merupakan upaya untuk mengembangkan sebuah kondisi
masyarakat secara berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsip-prinsip keadilan
sosial dan saling menghargai. Selain itu pengembangan juga diartikan sebagai
komitmen dalam memberdayakan masyarakat di
kampung sasaran sehingga memiliki berbagai pilihan
nyata menyangkut masa depan mereka.
Pengembangan masyarakat secara umum
diaktualisasikan dalam beberapa tahapan mulai dari
perencanaan, pengkoordinasian dan pengembangan
berbagai langkah penanganan program pembentukan
Kampung Pramuka. Program pengembangan masyarakat dalam
rangka pembentukan Kampung Pramuka menekankan pada penerapan community-
based management (CBM), yaitu pendekatan pengelolaan program yang
menjadikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat lokal
sebagai dasarnya. CBM diartikan sebagai suatu strategi
untuk mewujudkan praktik pembangunan yang berpusat
pada manusia, pusat pengambilan keputusan mengenai
pemanfaatan sumberdaya secara berkelanjutan di
kampung sasaran berada di tangan organisasi-organisasi
dalam masyarakat di daerah tersebut. Masyarakat
diberikan kesempatan dan tanggung jawab dalam melakukan pengelolaan terhadap
sumber daya yang dimilikinya. Mereka sendiri yang mendefinisikan kebutuhan,
tujuan, aspirasi dan membuat keputusan demi mencapai kesejahteraan yang
diimpikan.
Secara umum ada empat strategi pengembangan
dalam rangka pembentukan Kampung Pramuka yaitu:
1) The growth strategy
Strategi pertumbuhan ini dimaksudkan untuk
mencapai peningkatan yang cepat dalam nilai
ekonomis. Melalui pendapatan perkapita penduduk,
produktivitas pertanian, permodalan dan kesempatan kerja yang dibarengi
dengan kemampuan konsumsi masyarakat di kampung sasaran.
2) Strategi Kesejahteraan (The welfare strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat disertai
dengan pembangunan kultur dan budaya. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi
sikap ketergantungan kepada pemerintah.

35
3) Strategi Responsif (The Responsitive Strategy
Strategi ini dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan yang dirumuskan
masyarakat sendiri dengan bantuan pihak luar (self need and assistance) untuk
memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi serta sumber-sumber
yang sesuai bagi kebutuhan proses pembentukan Kampung Pramuka.
4) Strategi Terintegrasi atau holistic (The Intergrated or Holistic Strategy)
Konsep perpaduan dari unsur-unsur pokok etika strategi di atas menjadi alternatif
terbaik. Strategi ini secara sistematis mengintegrasikan seluruh komponen dan
unsur yang dibutuhkan yaitu mencapai secara simultan tujuan-tujuan yang
menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan dan
partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembentukan Kampung Pramuka.

Program Pokok 3 : PENGEMBANGAN PRAMUKA BERMASYARAKAT


Program pokok ini ditujukan untuk peningkatkan peran pramuka dalam
kehidupan bermasyarakat di mana ia berada
sehingga ikut berkontribusi dalam pencapaian tujuan
pembangunann nasional, yakni mewujudkan
kesejahteraan masyarakat, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut menjaga perdamaian
dunia. Untuk itu proses dan tahapan yang dilakukan
dalam implementasi program pokok ini meliputi :

1. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk Peran


Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perkotaan
Kota merupakan pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan
wilayah administrasi yang diatur dalam peraturan
perundangan, serta permukiman yang telah
memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan.
Kawasan perkotaan merupakan kawasan non pertanian,
pusat permukiman perkotaan, pusat pelayanan perkotaan
dan industri dengan kerapatan/densitas spasial tinggi.
Dalam rangka peningkatan peran Pramuka dalam
kehidupan Bermasyarakat di wilayah perkotaan, aspek-aspek yang perlu mendapat
perhatian dan menjadi pertimbangan adalah aspek fisik, aspek sosial, aspek
demografis, aspek administratif, dan aspek ekonomi. Kelima aspek utama tersebut
akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model konseptual dan operasional serta

36
merumuskan bentuk-bentuk program dan kegiatan yang dilakukan oleh para pramuka
dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah perkotaan pada bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan keamanan.
Desain dan perumusan model tersebut dapat mengadopsi
konsep dan model yang telah ada seperti model
pertumbuhan generik antara lain Transportation Model,
Cellular Automata Model, dan Agent-Based Model.

2. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan


Operasional untuk Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di
Daerah Penyangga (Remote Area)
Daerah penyangga merupakan daerah di antara perkotaan dan perdesaan. Daerah
penyangga atau daerah satelit adalah daerah di tepi sebuah kota yang lebih besar
yang meskipun merupakan komunitas mandiri,
sebagian besar penduduknya tergantung dengan
kehidupan di kota besar. Daerah satelit
merupakan daerah penunjang bagi kota-kota
besar di sekitarnya dan merupakan 'jembatan'
masuk/akses untuk menuju ke kota besar.
Karena daerah satelit juga berfungsi sebagai
penunjang kota besar, maka implikasi daripada daerah satelit sebagai penunjang akan
tampak pada hidup keseharian warganya. Daerah satelit bisa juga sebagai pemasok
barang-barang kebutuhan warga kota besar, karena semakin besar dan
berkembangnya suatu kota maka sikap warganya untuk memproduksi barang-barang
untuk kebutuhan mereka juga akan semakin turun. Karena hal inilah maka fungsi
daerah satelit sebagai penunjang kebutuhan hidup masyarakat kota juga akan semakin
tampak. Terlepas dari fungsi kota satelit yang terbangun di atas, dengan adanya
interaksi yang tetap, maka sikap hidup pada masyarakatnya juga akan secara
bertahap akan mengalami apa yang bernama "resonansi sosiologis", yaitu perubahan
sikap yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi yang relatif tetap.

37
Kondisi tersebut hendknya tetap menjadi perhatian dan pertimbangan dalam
mendesain konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam
kehidupan Bermasyarakat. Dengan demikian konsep dan model yang
dikembangkan akan memadukan antara konsep dan model peningkatan
peran Pramuka dalam kehiduapn Bermasyarakat di perdesaan dan
perkotaan, di bidang ideology, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan
dan keamanan.

3. Penyusunan dan Penetapan Model Konseptual dan Operasional untuk


Peran Pramuka dalam kehidupan Bermasyarakat di Perdesaan
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Desa adalah suatu perwujudan atau kesatuan geografi, sosial,
ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan
pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain, sedangkan masyarakat
pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga
desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat
yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
masyarakat di mana ia hidup dicintai serta mempunyai
perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakat atau anggota masyarakat. Desa memiliki hak
mengatur wilayahnya lebih luas. Namun dalam
perkembangannya, sebuah desa dapat diubah statusnya
menjadi kelurahan.
Kawasan perdesaan merupakan kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian
dan pengelolaan sumberdaya alam beserta kegiatan pengolahan/ industri pertanian
dan non-pertanian skala kecil, distribusi dan pasar pertanian dan non pertanian yang
memiliki kerapatan/kepadatan yang rendah.
Dalam penyusunan konsep dan model peningkatan peran Pramuka dalam kehidupan
Bermasyarakat di kawasan perdesaan, aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian dan
pertimbangan antara lain meliputi potensi desa, interaksi desa dengan kota, interaksi
antara desa dengan desa tetangga, serta lokasi terhadap daerah di sekitarnya yang
lebih maju. Potensi desa dalam hal ini mencakup baik potensi fisik maupun potensi non
fisik. Selain itu, perlu dipertimbangkan pula tentang tipologi desa.

38
Keempat aspek tersebut akan menjadi pertimbangan dalam mendesain model
konseptual dan operasional serta merumuskan bentuk-bentuk program dan kegiatan
yang dilakukan oleh para pramuka dalam kehidupan bermasyarakat di wilayah
perdesaan pada bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan, dan
keamanan.

39
VI. RENCANA AKSI REVITALISASI PENGABDIAN
MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA

Masing-masing Program Pokok Revitalisasi Pengabdian Masyarakat


Gerakan Pramuka akan dijabarkan ke dalam Program Prioritas yang dilengkapi
dengan indikator pencapaian yang jelas dan terukur, serta kegiatan-kegiatan yang
dilakukan untuk implementasinya. Selain itu pula, diidentifikasi pula penanggung
jawab dan pihak-pihak terkait yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan setiap
jenis kegiatan.
Uraian lengkap tentang Rencana Aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka sebagaimana terlampir.

40
VII. PENGEMBANGAN KEMITRAAN DALAM
RANGKA PELAKSANAAN REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN
PRAMUKA
Agar implementasi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat
Gerakan Pramuka dapat terlaksana dengan baik dan
mencapai tujuannya, perlu dikembangkan kemitraan dengan
berbagai pihak, yaitu kemitraan dengan kementerian dan
lembaga pemerintah, kemitraan dengan organisasi
masyarakat sipil, serta kemitraan dengan dunia usaha.
Pengembangan kemitraan tersebut dimaksudkan untuk mengintensifkan
pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka melalui
pendekatan aliansi strategis dan pengerjaan proyek bersama (joint project).

Pendekatan aliansi strategis merupakan hubungan formal antara dua atau


lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun
memenuhi aktivitas tertentu yang dibutuhan masing-masing organisasi secara
independen. Pelaksanaannya diawali dengan adanya
memori saling pengertia (memorandum of
understanding) dan atau perjanjian kerjasama antara
Gerakan Pramuka dengan berbagai lembaga mitra.
Sementara pengerjaan proyek bersama merupakan
hubungan kerjasama operasional antara Gerakan
Pramuka dan lembaga mitra dalam menyelesaikan suatu proyek yang disepakati
bersama.

A. Kemitraan Dengan Kementerian dan Lembaga Pemerintah


Pengembangan kemitraan dengan kementerian dan lembaga pemerintah
dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam upaya untuk
merealisasikan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka. Selain itu, pengembangan kemitraan dengan kementerian dan lembaga
pemerintah juga diarahkan pada adanya dukungan dan fasilitasi pendanaan dan
41
penyiapan sumber daya manusia pramuka sebagai
aktor lapangan dalam pelaksanaannya.
Pengembangan kemitraan dengan kementerian
dan lembaga pemerintah merupakan salah satu
pilar utama yang menukung pencapaian tujuan
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, dan
sekaligus merupakan pembaruan dari kemitraan serupa di masa lalu.
Oleh karena itu, kementerian dan lembaga yang diutamakan dalam
pengembangan kemitraan dimaksud adalah kementerian dan lembaga yang
menangani program dan kegiatan yang bersinergi secara langsung dengan
rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka, baik untuk pelaksanaan Program Pramuka Peduli,
Kampung Pramuka, maupun Pramuka Bermasyarakat. Untuk
itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
inventarisasi kementerian dan lembaga yang memiliki potensi
untuk bersinergi dengan rencana aksi Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penjajakan untuk
pembuatan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama.
Adapun kementerian dan lembaga pemerintah yang berpotensi untuk diajak
bekerjasama dalam implementasi rencana aksi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka antara lain :
1. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Pramuka Peduli
a. Kementerian Sosial
b. Kementerian Kesehatan
c. Kementerian Perikanan dan Kelautan
d. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
e. Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral
f. Kementerian Perhubungan
g. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak
h. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
i. Kementerian Komunikasi dan Informatika
j. Kementerian Pertanian
k. Kementerian Koperasi dan UKM
l. Kementerian Pemuda dan Olahraga
m. Badan Pengawasan Obat dan Makanan

42
n. Badan Ketahanan Pangan
o. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
p. Badan Narkotika Nasional
q. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
r. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
s. Badan Restorasi Gambut
t. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
u. Badan Ekonomi Kreatif
2. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Kampung Pramuka
a. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
b. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator
Perekonomian.
c. Kementerian yang berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator
Kemaritiman dan Investasi.
d. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
e. Badan Ketahanan Pangan
f. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
g. Badan Narkotika Nasional
h. Badan Nasional Penanggulangan Bencana
i. Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
j. Badan Restorasi Gambut
k. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
l. Badan Ekonomi Kreatif
3. Kementerian dan Lembaga yang bersinergi dengan Program Pramuka
Bermasyarakat
a. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
b. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
c. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Perekonomian.
d. Semua kementerian dan lembaga yang berada di bawah koordinasi Kementerian
Koordinator Kemaritiman dan Investasi.

43
B. Kemitraan dengan Organisasi Masyarakat Sipil
Pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil dimaksudkan
untuk membangun komitmen bersama dalam upaya merealisasikan rencana aksi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka. Selain itu,
pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil juga diarahkan
pada adanya dukungan dan fasilitasi pendanaan dan penyiapan sumber daya
manusia pramuka sebagai aktor lapangan dalam pelaksanaannya.
Pengembangan kemitraan dengan organisasi masyarakat sipil merupakan salah
satu pilar utama yang mendukung pencapaian tujuan Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat, dan sekaligus merupakan pembaruan dari kemitraan serupa di masa
lalu. Oleh karena itu organisasi masyarakat sipil yang diutamakan dalam
pengembangan kemitraan dimaksud adalah organisasi masyarakat sipil yang
menangani program dan kegiatan yang bersinergi secara langsung dengan
rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka, baik untuk
pelaksanaan Program Pramuka Peduli, Kampung Pramuka, maupun Pramuka
Bermasyarakat. Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah
inventarisasi organisasi masyarakat sipil yang memiliki potensi untuk bersinergi
dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, yang kemudian
ditindaklanjuti dengan penjajakan untuk pembuatan Nota Kesepahaman dan
Perjanjian Kerjasama.

Adapun organisasi masyarakat sipil yang berpotensi untuk diajak


bekerjasama dalam implementasi rencana aksi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka antara lain :
1. Lembaga PBB yang dikoordinasikan oleh UN OCHA Indonesia
a. Unicef Indonesia
b. UN Environment Indonesia
c. United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia
d. Unesco Indonesia
e. UN-Habitat Indonesia
f. United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia
g. World Food Programme Indonesia
h. International Labour Organization (ILO) Indonesia
i. UN Women

44
2. Lembaga Internasional yang beraktivitas di Indonesia
a. Alliance for Peacebuilding
b. American Friends Service Committee (AFSC)
c. CARE
d. Catholic Relief Services
e. CDA Collaborative Learning Projects
f. Conciliation Resources
g. Cord
h. Human Appeal
i. Initiatives of Change International
j. International Alert
k. Interpeace
l. MercyCorps
m. Peace Direct
n. Saferworld
o. Women for Women International
3. Lembaga Nasional Indonesia
a. Palang Merah Indonesia
b. Wahana Visi Indonesia
c. Yayasan Sayangi Tunas Cilik
d. Konsorsium Pendidikan Bencana Indonesia
e. Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia
f. WWF Indonesia
g. Humanitarian Forum Indonesia

C. Kemitraan dengan Dunia Usaha


Pengembangan kemitraan dengan dunia usaha
dimaksudkan untuk membangun komitmen bersama dalam
upaya merealisasikan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka. Selain itu, pengembangan
kemitraan dengan dunia usaha juga diarahkan pada adanya
dukungan dan fasilitasi pendanaan dan penyiapan sumber
daya manusia pramuka sebagai aktor lapangan dalam pelaksanaannya.
Pengembangan kemitraan dengan dunia usaha merupakan salah satu pilar utama
yang mendukung pencapaian tujuan Revitalisasi Pengabdian Masyarakat, dan
sekaligus merupakan pembaruan dari kemitraan serupa di masa lalu.
45
Oleh karena itu dunia usaha yang diutamakan dalam pengembangan
kemitraan dimaksud adalah dunia usaha yang tergabung dalam Forum CSR
Kesejahteraan Sosial dan Forum Filantropi Indonesia yang menangani program
dan kegiatan yang bersinergi secara langsung dengan rencana aksi Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka,
baik untuk pelaksanaan Program Pramuka
Peduli, Kampung Pramuka, maupun Pramuka
Bermasyarakat.

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu mekanisme dalam


perusahaan secara sadar untuk mengintegrasikan perhatian terhadap lingkungan
sosial kedalam operasi dan interaksinya dengan stakeholder, yang melampaui
tanggung jawab sosial di bidang hukum. Sedangkan Filantropi Indonesia adalah
suatu lembaga atau perkumpulan yang beranggotakan suatu lembaga-lembaga
filantropi. Di dalamnya ada yayasan keluarga, yayasan berbasis keagamaan,
yayasan berbasis media massa, dan yayasan filantropi yang lain.

Untuk itu, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membangun


sinergitas dengan Forum CSR Indonesia dan Filantropi Indonesia, yang memiliki
potensi untuk bersinergi dengan rencana aksi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan penjajakan untuk pembuatan
Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama.

D. Kemitraan dengan Organisasi Kepramukaan Internasional


Pengembangan kemitraan dengan organisasi kepramukaan internasional
dimaksudkan untuk memperkuat komitmen bersama dalam upaya merealisasikan
kode kehormatan pramuka secara nyata, melalui kerjasama dalam penyelesaian
masalah global yang menjadi bagian dari fokus pengabdian masyarakat dari
berbagai organisasi kepramukaan di dunia. Pengembangan kemitraan dengan
organisasi kepramukaan internasional dilakukan baik secara langsung dengan
satu atau beberapa National Scout Organization (NSO), maupun melalui World
Organization Movement (WOSM) dan/atau World Scout Foundation (WSF) dan
mitra globalnya.

46
VIII. HARAPAN DAN TINDAK LANJUT
Keberhasilan pelaksanaan Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka sangat ditentukan oleh kerjasama,
dukungan, dan kemitraan dengan berbagai pihak, baik internal
maupun eksternal kepramukaan. Karena itu sejumlah harapan
dan tindak lanjut yang perlu menjadi perhatian bersama adalah
sebagai berikut.

A. Harapan
Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini
merupakan pokok-pokok pikiran yang melandasi perlunya dilakukan revitalisasi,
sebagai upaya untuk memperkuat kedudukan dan implementasi fungsi
pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka sebagai salah satu dari tiga pilar
utama dalam sistem pendidikan kepramukaan selain pembinaan dan
pembentukan karakter serta pembinaan keterampiilan dan kecakapan hidup.
Untuk itu, sejumlah harapan untuk pengembangan
konsep Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka antara lain sebagai berikut.
1. Perlu ada dukungan komitmen yang kuat dari seluruh
jajaran Gerakan Pramuka dalam implementasi
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka. Dengan komitmen bersama yang kuat maka
semua jajaran Gerakan Pramuka akan mengimplementasikan Revitalisasi
Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka secara konsisten dan berkesinambungan.
2. Perumusan Rencana Aksi sebagai langkah operasional dalam pelaksanaan
Revitalisasi Pengabdian Masyarakat hendaknya merupakan acuan utama dalam
penyusunan Program Kerja Tahunan di semua jajaran Gerakan
Pramuka, disertai kepastian dukungan anggaran dalam upaya
implementasi Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan
Pramuka.
3. Penguatan kelembagaan sebagai salah satu prasyarat dalam
Revitalisasi Pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka
hendaknya menjadi prioritas utama pertimbangan dalam
perumusan kebijakan dan penyempurnaann regulasi Gerakan Pramuka, mulai dari

47
penyempurnaan Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka, perubahan Anggaran
Dasar dan Anggara Rumah Tangga Gerakan Pramuka, maupun penyempurnaan
Perubahan Arah Kebijakan Pengembangan Gerakan Pramuka dan penyempurnaan
Rencana Strategik Gerakan Pramuka.

B. Tindak Lanjut
Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka sebagai
dokumen yang memuat pokok-pokok pemikiran tentang
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dan dilakukan dalam
upaya untuk mencapai sasaran. Sebagai tindak lanjutnya,
masih dibutuhkan beberapa kegiatan untuk pengayaan dan
penguatan implementasi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka, antara lain :
1. Identifikasi kebutuhan dan perumusan Syarat Kecakapan Khusus
tentang Pengabdian Masyarakat dengan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja
nasional Indonesia yang ditentukan oleh pemerintah.
2. Identifikasi kebutuhan dan perumusan kurikulum pendidikan dan pelatihan bagi
peserta didik dan anggota dewasa Gerakan Pramuka tentang pengabdian
masyarakat.
3. Identifikasi kebutuhan dan perumusan modul dan panduan sebagai pegangan
tentang Pengabdian Masyarakat, baik bagi peserta didik maupun anggota dewasa
Gerakan Pramuka.

48
IX. PENUTUP
Pengabdian masyarakat sebagai salah satu pilar utama dalam
pendidikan kepramukaan sejak lama telah dilaksanakan oleh semua
jajaran Gerakan Pramuka, sebagai wujud dari pemenuhan janji
pramuka. Berbagai bentuk kegiatan pengabdian masyarakat telah
dilakukan. Seiring dengan berjalannya waktu aktivitas pengabdian
masyarakat tersebut makin menurun kualitasnya. Karena itu perlu
dilakukan upaya konkrit dan sistematis untuk merevitalisasi program,
kegiatan dan aksi pengabdian masyarakat Gerakan Pramuka, dengan dukungan
organisasi dan kelembagaan yang kuat.

Naskah Revitalisasi Pengabdian Masyarakat Gerakan Pramuka ini


merupakan pedoman bagi semua jajaran Gerakan Pramuka dalam melakukan
berbagai upaya nyata dalam implementasi Rencana Aksi Revitalisasi Pengabdian
Masyarakat Gerakan Pramuka di berbagai jajaran.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi segala daya dan upaya
dalam pembinaan dan pengembangan kaum muda Indonesia agar menjadi lebih
baik dari generasi terdahulu dan sekarang.

Jakarta, 30 April 2020


Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Ketua,

Komjen Pol. (Purn) Drs. Budi Waseso

49
LAMPIRAN 1
MODEL PELAKSANAAN REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN
PRAMUKA

50
MODEL PELAKSANAAN
REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA

51
MODEL PELAKSANAAN
PEMUTAKHIRAN PROGRAM PRAMUKA PEDULI

52
MODEL KONSEPTUAL PENGELOLAAN KAMPUNG PRAMUKA

53
MODEL PENGEMBANGAN PERANSERTA PRAMUKA DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT

54
LAMPIRAN 2
MATRIKS RENCANA AKSI REVITALISASI
PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA

55
MATRIK RENCANA AKSI REVITALISASI PENGABDIAN MASYARAKAT GERAKAN PRAMUKA
TAHUN 2019-2024
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
Pemutakhiran Menata, Penguatan Terbentuknya Ada Naskah Naskah Penyusunan Ketua Komisi 2020 Komisi
Pramuka memutakhir- organisasi dan Pusat Pengabdian Akademik Akademik Pusat Naskah Abdimas Orgakum
Peduli kan, kelembagaan Masyarakat Pengabdian Akademik &
memperkuat sebagai pelaksana Masyarakat Pusdimas Renbang
dan operasional Ada Pedoman Pusat Penyusunan Ketua Komisi 2020 Komisi
memperluas program, kegiatan, Pedoman Pengabdian Pedoman Abdimas Orgakum
cakupan dan aksi pramuka Umum Pusat Masyarakat Umum Pusat &
pelaksanaan peduli di tingkat Pengabdian Pengabdian Renbang
Program Kwartir Cabang, Masyarakat Masyarakat
Pramuka Daerah, dan Gerakan
Peduli Nasional. Pramuka
sebagai ikon Termutakhirnya Ada petunjuk  Pedoman Penyusunan Ketua Komisi 2020 Komisi
Pengabdian berbagai petunjuk Pramuka Umum Pedoman Abdimas Orgakum
Masyarakat Pramuka Peduli. Peduli yang Pramuka Pramuka &
Gerakan sudah Peduli Peduli Renbang
Pramuka. dimutakhir-  Pedoman
kan Khusus PP
Kemanusiaan
 Pedoman
Khusus PP PB
 Pedoman
Khusus PP
PLH
Panduan PP Penyusunan Ketua Komisi 2021 Komisi
Kemanusiaan Panduan Abdimas Orgakum
untuk 8 Pramuka &
Kelompok Peduli Renbang
Kegiatan Kemanusiaan
Penyusunan Ada Standar Standar Pusat Penyusunan Kepala Pusat 2021 Komisi
Standar dan Pusat Pengabdian Standar Pusat Abdimas Orgakum
Prosedur Pengabdian Masyarakat Pengabdian &

56
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
organisasi dan Masyarakat Masyarakat Renbang
kelembagaan di semua
Pramuka Peduli. jenjang
Ada Prosedur Penyusunan Kepala Pusat 2021 Komisi
Prosedur Operasional SOP Pusat Abdimas Orgakum
Operasional Pusat Pengabdian &
Pusat Pengabdian Masyarakat Renbang
Pengabdian Masyarakat
Masyarakat
di semua
jenjang
Peningkatan Penyelenggaraan Terselenggara Jumah anggota Orientasi Ketua Komisi 2020,  Komisi
kualitas dan berbagai bentuk nya berbagai Gerakan Pramuka Abdimas 2021 Kwarnas
kapasitas kegiatan pelatihan Pramuka yang Peduli  Kwarda,
sumberdaya pendidikan dan Pramuka memahami  Kwarcab
manusia para pelatihan tentang Peduli tentang
pelaku Program Pramuka Pramuka Peduli
Peduli secara Jumlah lulusan Pelatihan Ketua Komisi 2021-  Pusdik-
berkala, bertahap, pelatihan tematik Abdimas 2023 latnas
dan berkelanjutan. tematik Pramuka  Pusdik-
Pramuka Peduli Peduli latda
 Pusdik-
latcab
Pemetaan dan Ada Pangkalan data Pendataan  Ketua Komisi 2020- Pusinfo-
klasterisasi relawan pangkalan relawan pada relawan Abdimas 2022 nas
Pramuka Peduli. data relawan tiap klaster Pramuka  Kapusdimas
pada tiap berbasis Peduli
klaster kompetensi berbasis
berbasis kompetensi
kompetensi Pembuatan
pangkalan
data relawan
Pengaturan Ada Panduan Penyusunan  Ketua Komisi 2021 Komisi
mekanisme Panduan Pengerahan Panduan Abdimas Orgakum
penugasan dan Pengerahan Relawan Pengerahan  Kapusdimas &

57
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
pendampingan Relawan Pramuka Peduli Relawan Renbang
relawan Pramuka Pramuka Pramuka
Peduli lintas Peduli Peduli
Kwartir cabang dan Laporan Monitoring dan  Kapusdimas 2020-  SPI
daerah Monitoring dan Evaluasi 2023 Kwarnas
Evaluasi pengerahan  Kwarda,
pengerahan Relawan  Kwarcab
Relawan Pramuka
Pramuka Peduli Peduli Lintas
Kwartir
Penyelenggaraan Ada relawan Jumlah relawan Pendampingan  Ketua Komisi 2020- LSP
sertifikasi Pramuka Pramuka Peduli relawan Abdimas 2023 terkait
kompetensi bagi Peduli yang yang Pramuka Peduli  Kapusdimas
para relawan tersertifikasi tersertifikasi untuk mengikuti
Pramuka Peduli. kompetensi- kompetensinya sertifikasi
nya kompetensi
Penyelenggaraan Relawan Jumlah relawan Perlindungan  Ketua Komisi 2021 BPJS
perlindungan bagi Pramuka Pramuka Peduli asuransi bagi Abdimas Kesehatan
para relawan Peduli yang yang relawan  Kapusdimas
Pramuka Peduli. diasuransikan diasuransikan Pramuka
Peduli
Penyelengaraan Ada Jumlah relawan Pengawasan  Ketua Komisi 2020- Dewan
penghargaan dan penghargaan Pramuka Peduli dan evaluasi Abdimas 2023 Kehorma
hukuman bagi bagi relawan yang mendapat aktivitas  Kapusdimas tan
prara relawan yang berjasa penghargaan relawan Kwartir
Pramuka Peduli. Pramuka
Peduli
Ada sanksi Jumlah relawan Pengawasan  Ketua Komisi 2020- Dewan
bagi relawan Pramuka Peduli dan evaluasi Abdimas 2023 Kehorma
yang yang diberi aktivitas  Kapusdimas tan
melakukan sanksi relawan Kwartir
pelanggaran Pramuka
Peduli
Peningkatan Pengadaan, Ada Panduan Penyusunan  Ketua Komisi 2020-  Unit
ketersediaan pengelolaan, mekanisme Pengadaan Panduan Abdimas 2021 Penga

58
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
sumberdaya pelaporan sarana pengadaan, Sarana dan Pengadaan  Kapusdimas daan
pendukung dan prasarana pengelolaan, Prasarana Sarana dan Barang
pendukung pelaporan pendukung Prasarana dan
Program Pramuka sarana dan program pendukung Jasa
Peduli. prasarana Pramuka Peduli program  SPI
pendukung Pramuka
Peduli
Jenis sarana Peningkatan Kapusdimas 2020-
dan prasarana sarana 2023
yang diadakan prasarana
pendukung
program
pramuka
peduli
Kepatuhan pada Pengawasan Kapusdimas 2020-
prosedur dan dan evaluasi 2023
mekanisme pengadaan
sarana dan
prasarana
pendukung
program
Pramuka
Peduli
Penyelenggaraan Terlaksananya Pedoman Penyusunan  Ketua Komisi 2020  Komisi
Bumbung aksi Bumbung Umum Pedoman Abdimas Orgakum
Kemanusiaan Kemanusiaan Bumbung Umum  Kapusdimas  Kwarda
secara terpusat Pramuka Peduli Kemanusiaan Bumbung
untuk mendukung secara Pramuka Peduli Kemanusiaan
pelaksanaan terprogram dan Pramuka
program, kegiatan, berjenjang  Frekuensi Pelaksanaan Kapusdimas 2020-  Kwarnas
dan aksi Pramuka pelaksanaan aksi Bumbung 2023  Kwarda
Peduli, dengan aksi bumbung Kemanusiaan  Kwarcab
memperhatikan kemanusiaan Pramuka
prinsip  Jumlah dana Peduli secara
transparansi, yang terprogram

59
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
ketertiban, dan terkumpul dan berjenjang
akuntabilitas,  Jumlah kwartir
dan anggota
yang terlibat
Pengembangan Pengembangan Terdapat Jumlah MoU MoU dan PKS Ketua Komisi 2020-  Komisi
kemitraan untuk kemitraan MoU dan dan PKS yang Abdimas 2023 KDN
mendukung berbentuk aliansi PKS dengan dengan mitra ditandatangani  Komisi
sinergitas dan strategis mitra kerja kerja strategis dengan mitra Orgakum
kolaborasi strategis kerja strategis
Terlaksananya Jumlah dan Adanya  Ketua Komisi 2020- Komisi di
program, jenis program, program, Abdimas 2023 Kwarnas,
kegiatan dan kegiatan dan kegiatan dan  Kapusdimas Pusat
aksi bersama aksi bersama aksi bersama Abdimas
Kwarda,
dan
Kwarcab
Pengembangan Terdapat Jumlah MoU MoU dan PKS Ketua Komisi 2020-  Komisi
kemitraan dalam MoU dan dan PKS yang Abdimas 2023 KDN
bentuk PKS dengan dengan mitra ditandatangani  Komisi
pelaksanaan mitra kerja kerja dengan mitra Orgakum
program, kegiatan kerja
atau proyek Terlaksana Jumlah dan Adanya  Ketua Komisi 2020- Komisi di
bersama program, jenis program, program, Abdimas 2023 Kwarnas,
kegiatan dan kegiatan dan kegiatan dan  Kapusdimas Pusat
aksi bersama aksi bersama aksi bersama Abdimas
Kwarda,
dan
Kwarcab
Pemanfaatan Pengadopsian dan Terbangun- Adanya sistem Pembuatan  Ketua Komisi 2020 Komisi di
teknologi implementasi nya sistem E-Abdimas sistem E- Abdimas Kwarnas,
informasi dan pemanfaatan ICT perencanaan, Abdimas  Kapusdimas Pusat
komunikasi dalam pelaksanaan, Abdimas
perencanaan, pemantauan, Adanya Pelatihan  Kapusdimas 2021 Kwarda,
pelaksanaan, dan evaluasi pelatihan operator E- dan
pemantauan, berbasis ICT operator Abdimas Kwarcab

60
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
evaluasi dan yang Pemanfaatan E- Pemanfaatan  Ketua Komisi 2021-
pelaporan program, tertintegrasi Abdimas di E-Abdimas di Abdimas 2023
kegiatan, dan aksi seluruh jajaran seluruh jajaran  Kapusdimas
Pramuka Peduli dalam seluruh
tahapan
aktivitas
Pramuka
Peduli
Pengembangan Ada upaya Pengembangan Pengembangan  Ketua Komisi 2021- Komisi di
pemanfaatan ICT konkrit dalam E-Abdimas sistem E- Abdimas 2023 Kwarnas,
dalam pelaksanaan pemanfaatan untuk semua Abdimas  Kapusdimas Pusat
program, kegiatan, ICT dalam aktivitas Peningkatan Abdimas
dan aksi Pramuka pelaksanaan Abdimas pemanfaatan Kwarda,
Peduli program, E-Abdimas di dan
kegiatan, dan seluruh jajaran Kwarcab
aksi dalam seluruh
Pramuka tahapan
Peduli aktivitas
Pramuka
Peduli
Pengemban Mengembang Penentuan Menentukan Ada kriteria Adanya kriteria Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
gan kan model basis dan kriteria Kampung Kampung standar Pedoman Abdimas 2021 Kwarnas,
Kampung konseptual, Kriteria Pramuka berbasis Pramuka Kampung Umum  Kapusdimas Pusat
Pramuka dan Kampung Alam (Ekologi) berbasis Pramuka Kampung Abdimas
operasional Pramuka Alam berbasis alam, Pramuka yang dan
Kampung (Ekologi) sosial-budaya, berbasis alam, Puslitbang
Pramuka. Menentukan Ada kriteria ekonomi, dan sosial-budaya, Kwarda,
kriteria Kampung Kampung multi-aspek ekonomi, dan dan
Pramuka berbasis Pramuka multi-aspek Kwarcab
Sosial-Budaya berbasis
Sosial-
Budaya
Menentukan Ada kriteria
kriteria Kampung Kampung
Pramuka berbasis Pramuka

61
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
Ekonomi berbasis
Ekonomi
Menentukan Ada kriteria
kriteria Kampung Kampung
Pramuka berbasis Pramuka
Multi-Aspek berbasis
Multi-Aspek
Penentuan Ditentukannya Ada kriteria Adanya kriteria Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi dan
Kategori (Level) kriteria untuk untuk standar tentang Pedoman Abdimas 2021 Pusat
Kampung kategori Kampung kategori kategori (level) Umum  Kapusdimas Abdimas
Pramuka Pramuka Level Kampung Kampung Kampung dan
Purwa Pramuka Pramuka Pramuka Puslitbang
Level Purwa di
Ditentukannya Ada kriteria Kwarnas,
kriteria untuk untuk Kwarda,
kategori Kampung kategori dan
Pramuka Level Kampung Kwarcab
Madya Pramuka
Level Madya
Ditentukannya Ada kriteria
kriteria untuk untuk
kategori Kampung kategori
Pramuka Level Kampung
Utama Pramuka
Level Utama
Pelaksanaan Terlaksananya Ada Proses Terlaksananya Pertemuan Kapusdimas 2020- Komisi dan
Proses dan Proses dan dan Tahapan pertemuan insiasi 2023 Pusat
Tahapan Tahapan Inisiasi Inisiasi insiasi Kampung Kampung Abdimas
Pembentukan Kampung Pramuka Kampung Pramuka Pramuka dan
Kampung Pramuka Terbangunnya Membangun Kapusdimas 2020- Puslitbang
Pramuka kesepakatan kesepakatan 2023 di
bersama bersama Kwarnas,
dengan dengan Kwarda,
pemerintah dan pemerintah dan
masyarakat dan Kwarcab

62
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
kampung masyarakat
sasaran kampung
sasaran
Terlaksananya Ada Proses Terlaksananya Pembuatan Kapusdimas 2021- Komisi dan
Proses dan dan Tahapan polarisasi pola Kampung 2023 Pusat
Tahapan Polarisasi Polarisasi Kampung Pramuka Abdimas
Kampung Pramuka Kampung Pramuka dan
Pramuka Puslitbang
di
Kwarnas,
Kwarda,
dan
Kwarcab
Terlaksananya Ada Proses Terlaksananya Pelaksanaan Kapusdimas 2020- Komisi dan
Proses dan dan Tahapan implementasi pola dan 2023 Pusat
Tahapan Implementasi program rencana Abdimas
Implementasi Kampung Kampung Kampung dan
Kampung Pramuka Pramuka Pramuka Pramuka Puslitbang
di
Kwarnas,
Kwarda,
dan
Kwarcab
Terlaksananya Ada Proses Terlaksananya Pemantapan Kapusdimas 2021- Komisi dan
Proses dan dan Tahapan proses implementasi 2022 Pusat
Tahapan Stabilisasi Stabilisasi stabilisasi nilai Abdimas
Kampung Pramuka Kampung pembentukan kepramukaan dan
Pramuka Kampung di Kampung Puslitbang
Pramuka Pramuka di
Kwarnas,
Kwarda,
dan
Kwarcab
Terlaksananya Ada Proses Terlaksananya Penetapan Kapusdimas 2021- Komisi dan
Proses dan dan Tahapan pencapaian level Kampung 2022 Pusat

63
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
Tahapan Pencapaian level Kampung Pramuka Abdimas
Pencapaian Kampung Pramuka dan
Kampung Pramuka Pramuka Puslitbang
di
Kwarnas,
Kwarda,
dan
Kwarcab
Pemastian Terlaksananya Ada Adanya laporan Pemantauan Kapusdimas 2021- Komisi,
Keberlanjutan Pemantauan dan Pemantauan pemantauan dan evaluasi 2022 Pusat
Kampung Evaluasi atas dan Evaluasi dan evaluasi pembentukan Abdimas
Pramuka Pembetukan atas pembentukan Kamapung dan
Kampung Pramuka Pembentukan Kamapung Pramuka Pusdiklat
Kampung Pramuka di
Pramuka Kwarnas,
Kwarda,
dan
Kwarcab
Terlaksananya Ada Tersedianya Rekrutmen Kapusdimas 2021- Komisi,
Pendampingan Pendampingan tenaga Tenaga 2023 Pusat
bagi Kampung bagi Kampung pendamping Pendamping Abdimas
Pramuka Pramuka Kampung Kampung dan
Pramuka Pramuka Pusdiklat
Pelatihan di
Tenaga Kwarnas,
Pendamping Kwarda,
Kampung dan
Pramuka Kwarcab
Tersedianya Penyusunan  Kapusdimas 2021-
Rencana Rencana  Pendamping 2023
Kegiatan Pendampingan Kampung
Pendampingan Kampung Pramuka
Kampung Pramuka
Pramuka
Terlaksananya Ada upaya Adanya rencana Penyusunan  Kapusdimas 2021-  Komisi di

64
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
upaya Pengembang pengembangan Rencana  Pendamping 2023 Kwarnas,
Pengembangan an Kampung Kampung Pengembangan Kampung Pusat
Kampung Pramuka Pramuka Pramuka Kampung Pramuka Abdimas
Pramuka dan
Terlaksananya Pelaksanaan  Kapusdimas 2022- Puslit-
rencana Rencana  Pendamping 2023 bang
pengembangan Pengembangan Kampung Kwarda,
Kampung Kampung Pramuka Kwarcab
Pramuka Pramuka  Mitra
kerja
terkait
Pengemban Mengembangk Penyusunan Tersedianya Model Ada Model Model Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
gan an program, dan Penetapan Konseptual dan Konseptual dan Konseptual Model Abdimas 2022 Kwarnas,
Pramuka kegiatan dan Model Operasional Peran Operasional Peran Pramuka Konseptual  Kapusdimas Pusat
Bermasyara aksi Konseptual dan Pramuka dalam Peran Pramuka dalam Peran Pramuka Abdimas
kat pengabdian Operasional Kehidupan dalam Kehidupan dalam dan
masyarakat untuk Peran Bermasyarakat di kehidupan Bermasyarakat Kehidupan Puslitbang
Gerakan Pramuka dalam Perkotaan Bermasyarakat Bermasyarakat Kwarda,
Pramuka, kehidupan di Perkotaan di Perkotaan dan
melalui Bermasyarakat Model Penyusunan Kwarcab
konseptualisasi di Perkotaan Operasional Model
dan Peran Pramuka Operasional
operasionalisas dalam Peran
i kebijakan Kehidupan Pramuka
tentang Peran Bermasyarakat dalam
Pramuka Kehidupan
Dalam Bermasyarakat
Kehidupan di Perkotaan
Bermasyarakat. Ada Panduan Panduan Peran Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
Peran Pramuka Pramuka dalam Panduan Peran Abdimas 2022 Kwarnas
dalam kehidupan Pramuka dalam  Kapusdimas dan Pusat
kehidupan Bermasyarakat kehidupan Abdimas
Bermasyarakat di Perkotaan Bermasyarakat dan
di Perkotaan dalam Bidang di Perkotaan Puslitbang
Ideologi dan dalam Bidang Kwarda,

65
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
Politik, Ekonomi,
Ideologi dan dan
Sosial Budaya, Politik, Kwarcab
Pertahanan dan Ekonomi, Sosial
Keamanan Budaya,
Pertahanan dan
Keamanan
Ada Ujicoba Masukan dari Ujicoba terbatas  Ketua Komisi 2021- Komisi di
secara terbatas pelaksanaan penerapan Abdimas 2022 Kwarnas
implementasi ujicoba dalam Model, Konsep  Kapusdimas dan Pusat
Model, Konsep penyempurnaan dan Panduan Abdimas
dan Panduan Model, Konsep Peran Pramuka dan
Peran Pramuka dan Panduan dalam kehidupan Puslitbang
dalam Bermasyarakat di Kwarda,
kehidupan Perkotaan dan
Bermasyarakat Kwarcab
di Perkotaan
Penyusunan Tersedianya Model Ada Model Model Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
dan Penetapan Konseptual dan Konseptual dan Konseptual Model Abdimas 2022 Kwarnas,
Model Operasional Peran Operasional Peran Pramuka Konseptual  Kapusdimas Pusat
Konseptual dan Pramuka dalam Peran Pramuka dalam Peran Pramuka Abdimas
Operasional Kehidupan dalam Kehidupan dalam Kehidupan dan
untuk Peran Bermasyarakat di kehidupan Bermasyarakat Bermasyarakat di Puslitbang
Pramuka dalam Daerah Penyangga Bermasyarakat di Daerah Perkotaan Kwarda,
kehidupan (Remote Area) di Daerah Penyangga dan
Bermasyarakat Penyangga (Remote Area) Kwarcab
di Daerah (Remote Area) Model Penyusunan
Penyangga Operasional Model
(Remote Area) Peran Pramuka Operasional
dalam Peran Pramuka
Kehidupan dalam Kehidupan
Bermasyarakat Bermasyarakat di
di Daerah Daerah
Penyangga Penyangga
(Remote Area) (Remote Area)
Ada Panduan Panduan Peran Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di

66
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
Peran Pramuka Pramuka dalam Panduan Peran Abdimas 2022 Kwarnas
dalam kehidupan Pramuka dalam  Kapusdimas dan Pusat
kehidupan Bermasyarakat kehidupan Abdimas
Bermasyarakat di Daerah Bermasyarakat dan
di Daerah Penyangga di Daerah Puslitbang
Penyangga (Remote Area) Penyangga Kwarda,
(Remote Area) dalam Bidang (Remote Area) dan
Ideologi dan dalam Bidang Kwarcab
Politik, Ekonomi, Ideologi dan
Sosial Budaya, Politik,
Pertahanan dan Ekonomi, Sosial
Keamanan Budaya,
Pertahanan dan
Keamanan
Ada Ujicoba Masukan dari Ujicoba terbatas  Ketua Komisi 2021- Komisi di
secara terbatas pelaksanaan penerapan Abdimas 2022 Kwarnas
implementasi ujicoba dalam Model, Konsep  Kapusdimas dan Pusat
Model, Konsep penyempurnaan dan Panduan Abdimas
dan Panduan Model, Konsep Peran Pramuka dan
Peran Pramuka dan Panduan dalam Puslitbang
dalam kehidupan Kwarda,
kehidupan Bermasyarakat dan
Bermasyarakat di Daerah Kwarcab
di Daerah Penyangga
Penyangga (Remote Area)
(Remote Area)
Penyusunan Tersedianya Model Ada Model Model Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
dan Penetapan Konseptual dan Konseptual dan Konseptual Model Abdimas 2022 Kwarnas
Model Operasional Peran Operasional Peran Pramuka Konseptual  Kapusdimas dan Pusat
Konseptual dan Pramuka dalam Peran Pramuka dalam Peran Pramuka Abdimas
Operasional Kehidupan dalam Kehidupan dalam dan
untuk Peran Bermasyarakat di kehidupan Bermasyarakat Kehidupan Puslitbang
Pramuka dalam Perdesaan Bermasyarakat di Perdesaan Bermasyarakat Kwarda,
kehidupan di Perdesaan di Perdesaan dan
Bermasyarakat Model Penyusunan Kwarcab

67
Program Program Penanggung Target Koordi-
Tujuan Sasaran Indikator Output Kegiatan
Pokok Prioritas Jawab Waktu nasi
di Perdesaan Operasional Model
Peran Pramuka Operasional
dalam Peran Pramuka
Kehidupan dalam
Bermasyarakat Kehidupan
di Perdesaan Bermasyarakat
di Perdesaan
Ada Panduan Panduan Peran Penyusunan  Ketua Komisi 2020- Komisi di
Peran Pramuka Pramuka dalam Panduan Peran Abdimas 2022 Kwarnas
dalam kehidupan Pramuka dalam  Kapusdimas dan Pusat
kehidupan Bermasyarakat kehidupan Abdimas
Bermasyarakat di Perdesaan Bermasyarakat dan
di Perdesaan dalam Bidang di Perdesaan Puslitbang
Ideologi dan dalam Bidang Kwarda,
Politik, Ekonomi, Ideologi dan dan
Sosial Budaya, Politik, Kwarcab
Pertahanan dan Ekonomi, Sosial
Keamanan Budaya,
Pertahanan dan
Keamanan
Ada Ujicoba Masukan dari Ujicoba terbatas  Ketua Komisi 2021- Komisi di
secara terbatas pelaksanaan penerapan Abdimas 2022 Kwarnas
implementasi ujicoba dalam Model, Konsep  Kapusdimas dan Pusat
Model, Konsep penyempurnaan dan Panduan Abdimas
dan Panduan Model, Konsep Peran Pramuka dan
Peran Pramuka dan Panduan dalam Puslitbang
dalam kehidupan Kwarda,
kehidupan Bermasyarakat dan
Bermasyarakat di Perdesaan Kwarcab
di Perdesaan

68
KOMISI PENGABDIAN MASYARAKAT
KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
2020

Anda mungkin juga menyukai