Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No.

1, Januari 2018 : 1-56

HUBUNGAN HIPERTENSI, DIABETES MELLITUS DAN DISLIPIDEMIA DENGAN


LUARAN KLINIS PASIEN ISKEMIK STROKE DENGAN HIPERSOMNIA

Fitriah Handayani1*, Andi Kurnia Bintang2, Cahyono Kaelan2

1
Peserta PPDS Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin,Makassar
Dosen PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako.
2
Ketua Program Studi Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pendidikan UNHAS.
3
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar dan RS Pendidikan UNHAS.

*E-mail: fitriahhandayani.pspduntad@gmail.com

ABSTRACT
The research aimed to analyse the correlation between the change of the National Institutes Health Stroke Scale (NIHSS)
with clinical outcome of ischemic stroke patient related hypertention, dyslipidemia, diabetes mellitus (stroke risk factors).
This was the observational analytic research with 72 subjects of the ischemic stroke patients being hospitalized in Wahidin
Sudirohusodo Hospital from Januray to September 2017. The research result indicates the clinical outcome of the
ischemic stroke patients with hypersomnia related hypertension is worse than the group without hypersomnia. (p=0.012;
Mann Whitney Test), as well as accompanied with dyslipidemia (p= 0.003; Mann Whitney Test). In contrast to the
condition of ischemic stroke patients with hypersomnia related diabetes mellitus (p=0.792; Mann Whitney Test) was not
associated with clinical outcome.
Key Words : ischemic stroke, hypersomnia, hypertension, dyslipidemia

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan hipertensi, dislipidemia, diabetes mellitus (faktor risiko stroke) dengan
luaran klinis pasien stroke iskemik dengan hipersomnia berdasarkan perubahan skor The National Institutes Health Stroke
Scale (NIHSS). Desain penelitian ini adalah analitik observasional, 72 sampel pasien stroke iskemik yang dirawat di
rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo sejak Januari sampai September 2017.
Hasil penelitian menunjukkan luaran klinis pasien stroke iskemik dengan hipersomnia disertai hipertensi lebih buruk
dibandingkan tanpa hipertensi (p=0.012; Mann Whitney Test), sama halnya jika disertai dislipidemia (p= 0.003; Mann
Whitney Test). Berbeda dengan kondisi diabetes melltius (p=0.792; Mann Whitney Test) tidak berhubungan dengan luaran
klinis pasien stroke iskemik dengan hipersomnia.
Kata kunci : stroke iskemik, hipersomnia, hipertensi, dislipidemia.

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 1


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 1, Januari 2018 : 1-56

PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) merupakan


American Heart Association / faktor risiko independen terjadinya stroke.
American Stroke Association (AHA/ASA) Pasien dengan DM terjadi perubahan fungsi sel
mendefinisikan stroke sebagai kumpulan endotel dan kegagalan relaksasi vaskular.
gejala defisit neurologis, akibat gangguan Pasien DM juga mengalami kegagalan
fungsi otak akut baik fokal maupun global peningkatan cerebral blood flow sebagai
yang mendadak, disebabkan oleh respon terhadap rangsangan vasodilator yang
berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada disebabkan neuropati otonom diabetik dan
parenkim otak, retina, atau medulla spinalis, atau kelainan endotel dan menyebabkan
yang dapat disebabkan oleh penyumbatan atau penebalan membran basal. Toksisitas glukosa
pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena, juga dianggap memperlambat replikasi dan
yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging mempercepat kematian sel endotel. Hal
dan / atau patologi. (Copuland et al.2017) tersebut dapat mempengaruhi luaran klinis
Kondisi defisit neurologis berupa pasien. ( Johnson, Griffin & McArthur, 2006)
gangguan motorik dan atau sensoris selalu Kelainan metabolik lain seperti
menjadi perhatian penanganan terhadapan hipertrigliserida, peningkatan reaksi oksidasi
pasien stroke, tetapi gangguan tidur yang dan glikosilasi akan memperburuk kerusakan
timbul setelah stroke tersebut sering sel endotel yang dapat mempengaruhi cerebral
terabaikan. Oldenbeuving et al. (2011) blood flow pasca iskemik. Hal tersebut
mengemukakan kondisi hipersomnia yang tentunya juga dapat memperburuk luaran
sering terjadi setelah pasien menderita stroke. klinis pasien. Dislipidemia memungkinkan
Insidensi hipersomnia setelah stroke iskemik terjadinya penumpukan lemak pada dinding
terjadi sekitar 3 hari awal onset stroke sebesar pembuluh darah, menyebabkan kerusakan
14%, sedangkan pada fase kronik (21±18 fungsi dan struktur pembuluh darah. ( Johnson,
bulan) hipersomnia ditemukan pada 27% Griffin & McArthur, 2006)
pasien stroke iskemik. (Bassetti & Herman, Hipertensi juga menjadi faktor risiko
2011) stroke yang mempengaruhi luaran klinis.
Gangguan tidur pasca stroke iskemik, Kondisi ini mempengaruhi mekanisme
khususnya hipersomnia dikatakan pengontrolan konstriksi dan relaksasi
mempengaruhi luaran klinis pasien dengan pembuluh darah yang terletak di pusat
menggunakan Functional Independence vasomotor pada medulla di otak. Individu
Measure (FIM). Hal tersebut terkait dengan dengan hipertensi sangat sensitif dengan
memanjangnya masa rawat inap pasien. (Ween norepinefrin sehingga cenderung
et al, 1996). Hal tersebut yang mendasari menyebabkan mudah terjadi konstriksi
ketertarikan peneliti untuk mengetahui pembuluh darah. Kondisi pembuluh darah
hubungan luaran klinis pasien stroke iskemik yang konstriksi tentunya mempengaruhi
dengan hipersomnia, apakah terkait dengan keparahan luaran klinis pasien dengan stroke
faktor risiko yang dimiliki pasien berupa iskemik. ( Johnson, Griffin & McArthur, 2006)
hipertensi, dislipidemi, dan diabetes mellitus
berdasarkan perubahan skor The National BAHAN DAN CARA
Institutes Health Stroke Scale (NIHSS). Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
(NINDS, 2017) dengan menganalisis data primer serta
memperhatikan kaidah dan etika dalam

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 2


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 1, Januari 2018 : 1-56

melakukan penelitian. Penelitian ini sejak perawatan hari pertama sampai


merupakan penelitian analitik observasional perawatan hari ketujuh.
pendekatan cohort longitudinal dengan teknik
consecutive sampling sebagai cara mengambil HASIL
pasien. Analisis data berupa analisis univariat Penelitian ini dilakukan bulan Januari
dan bivariat dengan menggunakan software sampai September 2017. Total sampel 72
SPSS versi 22. sampel pasien yang didiagnosa dengan stroke
Luaran klinis pasien stroke iskemik iskemik yang dirawat di Rumah Sakit Umum
diukur dengan menggunakan The National Pusat (RSUP) Dr. Wahidin Sudirohusodo
Institutes Health Stroke Scale (NIHSS) Makassar. Sebanyak 28 sampe mengalami
sebanyak dua kali, pertama dilakukan saat hari hipersomnia. Didapatkan 44 sampel tidak
pertama perawatan dan kemudian hari ketujuh hipersomnia, dengan tidak membedakan
perawatan. Adanya hipersomnia dinilai antara sampel dengan jumlah tidur normal atau
berdasarkan Sleep Diary Test yang dilakukan insomnia.
pengisian selama tujuh hari berturut – turut
Tabel 1 Karakteristik Sampel Penelitian
N %
rentang
Kelompok Umur 40 – 50 tahun 31 43.06
51 – 60 tahun 25 34.72
61 – 70 tahun 16 22.22
Jenis Kelamin Laki – laki 30 41.7
Perempuan 42 58.3
Diabetes melitus Ya 22 30.6
Tidak 50 69.4
Hipertensi Ya 41 56.9
Tidak 31 43.1
Dislipidemia Ya 23 31.9
Tidak 49 68.1
Sumber : data primer

Tabel 2. Hubungan faktor risiko diabetes melitus, hipertensi,dan dislipidemia dengan


perubahan skor NIHSS (ΔNIHSS) pasien iskemik stroke dengan hipersomnia dan tanpa
hipersomnia.
Faktor Risiko N Mean rank
Perubahan NIHSS
Hipertensi
Hipersomnia 20 25.80
p = 0.012
Tanpa Hipersomnia 6 16.43
Tidak Hipertensi
Hipersomnia 8 19.38
p = 0.222
Tanpa Hipersomnia 23 14.83
Diabetes melitus
Hipersomnia 11 11.86
p =0.792
Tanpa Hipersomnia 11 11.14
Tidak Diabetes mellitus

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 3


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 1, Januari 2018 : 1-56

Hipersomnia 17 34.18
p =0.002
Tanpa Hipersomnia 33 21.03

Dislipidemia
Hipersomnia 12 16.04
p =0.003
Tanpa Hipersomnia 11 7.59
Tidak Dislipidemia
Hipersomnia 16 29.66
p =0.112
Tanpa Hipersomnia 33 22.74
Nilai p dengan Mann-Whitney Test

PEMBAHASAN klinis pasien, yang dalam penelitiannya terkait


Penelitian ini bertujuan untuk dengan lama rawat inap, dan skor Rankin
mengetahui hubungan faktor risiko stroke Scale. Penelitian Nayak juga menilai kadar
berupa hipertensi, diabetes mellitus, dan serum NSE, S-100ββ dan ITIH4 (peptide 2 dan
dislipidemia dengan luaran klinis pasien stroke 7) yang berfungsi sebagai biomarker
iskemik dengan hipersomnia. Peneliti kerusakan otak yang digunakan untuk
menemukan faktor risiko diabetes mellitus memprediksi tingkat keparahan stroke dan
tidak bermakna terhadap luaran klinis pasien luaran klinis pasien stroke. Pasien hipertensi
stroke iskemik dengan hipersomnia (p=0.792); terlihat memiliki kadar serum NSE, S-100ββ
Mann Whitney Test). sedangkan pasien stroke dan ITIH4 (peptide 2 dan 7) yang
iskemik dengan hipersomnia tetapi tidak menunjukkan kondisi lebih buruk dibanding
diabetes mellitus menunjukkan kondisi luaran kelompok tanpa hipertensi. (Nayak et al.2016)
klinis yang lebih buruk terkait perubahan skor Hal tersebut serupa dengan penelitian
NIHSS yang lebih buruk (p=0.002; Mann- Zhang et al. (2008) yang melaporkan
Whitney Test). Kemungkinan hal tersebut hubungan positif yang signifikan terhadap
disebabkan oleh karena diabetes mellitus peningkatan tekanan diastolik maupun sistolik
justru berhubungan dengan terjadinya durasi dengan kematian dan disabilitas pasien stroke
tidur yang rendah, (Iyer, 2012) Hal tersebut iskemik. Brush, Monagle, Mackay, dan
sesuai dengan penelitian Gislason & Almqvist Gordon (2013) juga melaporkan adanya faktor
yang melaporkan bahwa diabetes mellitus risiko hipertensi pasien stroke meningkatkan
dikaitkan dengan kesulitan memulai tidur, angka mortalitas 4.5 kali dalam kurun waktu
mempertahankan tidur dikarenakan kondisi 12 bulan setelah onset stroke.
nokturia pasien.(Gislason & Almqvist, 1997) Dalam penelitian ini, peneliti juga
Hasil temuan menunjukkan faktor risiko mendapatkan faktor risiko dislipidemia secara
hipertensi mempengaruhi luaran klinis pasien statistik berbeda bermakna terhadap perubahan
berdasarkan Sperubahan skor NIHSS pasien skor NIHSS pasien iskemik stroke dengan
stroke iskemik pada kelompok hipersomnia hipersomnia (p=0.003). Berdasarkan temuan
(mean rank 25.80) vs kelompok tanpa penelitia, faktor risiko dislipidemia ini
hipersomnia (mean rank 16.43) dan secara berhubungan dengan luaran klinis yang buruk
statistik signifikan berbeda bermakna terkait dengan perubahan skor NIHSS pasien.
(p=0.012). Hal tersebut sejalan dengan penelitian Tian X
Hal tersebut sejalan dengan penelitian et al. yang menemukan bahwa level serum
Nayak AR et al. (2016) bahwa hipertensi triglyseride cholesterol (TC), low density
signifikan bermakna mempengaruhi luaran level-cholesterol (LDL-C), dan high density

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 4


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 1, Januari 2018 : 1-56

level-cholesterol (HDL-C) signifikan DAFTAR PUSTAKA


bermakna terhadap luaran klinis pasien stoke Bassetti CL, Herman DM. 2011.Sleep and
iskemik. (Tian X et al.2014) Stroke. Handb Clin Neurol.
Brush LN, Monagle PT, Mackay MT, Gordon
KESIMPULAN DAN SARAN AL. 2013. Hypertention at time of
Berdasarkan temuan yang telah diagnosis and long-term outcome after
dijelaskan sebelumnya, peneliti menemukan ischemic stroke. Neurology
luaran klinis pasien stroke iskemik journal.80(13):1225-230.
berdasarkan perubahan skor The National Consens FB. 2016 Sleep in Medical and
Institutes Health Stroke Scale (NIHSS) Neurologic Disorders, an Issue of Sleep
disertai faktor risiko hipertensi lebih buruk Medicine Clinics. Volume 11. ISBN-
dibandingkan tanpa risiko hipertensi. Selain itu 13:978-0-323-41665-B
peneliti juga menemukan luaran klinis pasien Coupland AP et al. 2017.The definition stroke.
stroke iskemik dengan hipersomnia disertai Journal of the Royal Society of
dislipidemia juga lebih buruk dibandingkan Medicine.110(1):9-12
tanpa dislipidemia. Giaslason T, Almqvist M.1997 Somatic
Selama ini belum ada guideline disesease and sleep complaints. Acta
penanganan gangguan tidur hipersomnia pada Med Scand Journal.221:475-81.
pasien stroke yang disertai faktor risiki Harris AL et al. 2014. Post-stroke apathy and
hipertensi, dan atau dislipidemia, hypersomnia lead to worse outcomes
kemungkinan disebabkan adanya teori yang from acute rehabilitation. Stroke Res.
mengatakan kondisi hipersomnia pada pasien 5(2);292-300
stroke merupakan pengaruh proinflamasi Iyer SR. 2012. Sleep and Type 2 Diabetes
sitokin yang menginduksi tidur sebagai respon Mellitus-Clinical Implications. Journal
evolusi terhadap promosi istrirahat dan of The Association of Physicians. 60.
penyembuhan dari penyakit. (Consens. 2016) Johnson RT, Griffin JW, McArthur JC. 2006.
sehingga terjadi pembiaran terhadap kondisi Current Therapy in Neurologic Disease
tersebut. 7th Edition. Mosby Elsevier.
Tetapi berdasarkan hasil temuan peneliti, Nasional Sleep Foundation. 2017. Sleep Diary
didadapatkan bahwa kondisi luaran klinis Test. Nasional Sleep Foundation
pasien stroke iskemik dengan hipersomnia Journal.
lebih buruk dibandingkan pasien tanpa Nayak AR et al. 2016. Incidence and Clinical
hipersomnia. Oleh karena itu, peneliti Outcomes of Patients with Hypertensive
mengusulkan perlunya perhatian khusus Acute Ischemic Stroke : An update from
terhadap kondisi hipersomnia yang mungkin Tertiary Care Center of Central India.
muncul pada pasien stroke iskemik, utamanya Basic and Clinical Neuroscience
pasien – pasien dengan faktor risiko hipertensi Journal. 7(4):351-360.
dan dislipidemia. .National Institute of Neurological Diisorders
(NIDS). 2017.NIH Stroke Scale. Stroke
UCAPAN TERIMA KASIH organization.
Penulis mengucapkan terimakasih Oldenbeuving et al. 2011. Delirium in acute
kepada berbagai pihak yang telah membantu phase after stroke : incidence, risk
dalam proses penelitian ini. factors, and outcome. Neurology
Journal.39(4);471-80

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 5


Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 4 No. 1, Januari 2018 : 1-56

Tian X et al. 2014.Dyslipidemia and Outcomes


in Patients with Acute Ischemic Stroke.
Biomed Environ Sci.27(2):106-110.
Ween JE et al. 1996. Factors predictive of
stroke outcome in a rehabilitation
setting. Neurology Journal.47(2):388-92
Zhang Y, Reilly KH, Tong W, Xu T, Chen J.
2008. Blood pressure and clinical
outcome among patients with acute
stroke in Inner Mongolia., China.
Journal of Hypertention.26(7);1446-452.

Healthy Tadulako Journal (Fitriah H, Andi Kurnia B, Cahyono K : 1-6) 6

Anda mungkin juga menyukai