Anda di halaman 1dari 1

BAB II

EPIDEMIOLOGI

2.1 Epidemiologi
Gagal jantung merupakan masalah yang terus berkembang di seluruh dunia, dengan
mengenain lebih dari 20 juta orang. Secara keseluruhan prevalensi dari gagal jantung pada
negara berkembang adalah 2%. Prevalensi gagal jantung mengikuti pola exponensial, meningkat
dengan usia, dan mengenai 6-10% orang dengan usia lebih dari 65 tahun. Walaupun insiden
relative dari gagal jantung lebih rendah pada wanita disbanding pria, wanita menempati
sedikitnya separuh dari kasus gagal jantung karena harapan hidup yang lebih panjang. Pada
Amerika utara dan Eropa, resiko terjadinya gagal jantung sekitar satu hingga lima untuk orang
usia 40 tahun. Secara keseluruhan prevalensi gagal jantung akan meningkat, sebagai bagian dari
terapi terkini kelainan jantung, seperti infark miokard, penyakit katup jantung, dan aritmia,
memberikan pasien kesempatan untuk hidup lebih panjang. Sangat sedikit diketahui mengenai
prevalensi gagal jantung pada negara yang sedang krisis karena kurangnya penelitian
berdasarkan populasi pada negara ini. Walaupun gagal jantung pertama kali dipikirkan
meningkat pertama kali pada keadaan tertekannya fraksi ejeksi(ejection fraction; EF) pada
ventrikel kiri, penelitian epidemiologi menunjukan bahwa perkiraan setengah dari pasien yang
mengalami gagal jantung memiliki fraksi ejeksi normal atau terpelihara baik (EF ≥ 40-50%).
Karena itu, pasien dengan gagal jantung sekarang dikelompokkan menjadi dua grup: (1) Gagal
jantung dengan EF yang menurun (secara umum disebut sebagai gagal jantung sistolik) atau (2)
gagal jantung dengan EF yang terpelihara dengan baik (secara umum disebut sebagai gagal
jantung diastolik).3

Anda mungkin juga menyukai