Disusun Oleh:
SA’ADATUL RISMAYANTI
Laporan ini telah disetujui untuk dipertanggungjawabkan dihadapan pembimbing materi dan
pembimbing lapangan
IDENTITAS DATA
Nama : An. A
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat/Tgl Lahir : Tangerang, 14-03-2019
Usia : 1 tahun 10 bulan
Nama Ayah/Ibu : Tn T.
Alamat : Kp. Uwung Girang, Kel. Uwung Jaya RT 002 RW 12, Kec. Cadas
Agama : islam
Suku Bangsa : Indonesia
Nomor RM : 00270157
KELUHAN UTAMA
Ibu An. S mengatakan anaknya masih ada benjolan di kepala.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu klien mengatakan An.A terdapat benjolan di kepala dan mata bengkak, demam naik
turun, sariawan dan kadang sampai berdarah, sehingga ibu pasien membawa pasien ke RS
dan di rujuk ke RSU Kab.Tangerang.
RIWAYAT KEHAMILAN
Prenatal : P1A0
Intranatal : Usia Gestasi 36-37 Minggu, bayi lahir normal di bidan
Postnatal : BBL : 3000gr PB : Tidak terkaji
RIWAYAT MASA LAMPAU
Penyakit : Ibu klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit
dirawat di RS : Ibu klien mengatakan pasien An.A pernah dirawat di RS pada bulan
Desember 2020 karena Types dan Hb rendah
Penggunaan obat : tidak ada.
Tindakan (operasi) : tidak ada
Alergi : tidak ada
Kecelakaan : tidak ada
Imunisasi : ibu An. A mengatakan imunisasi tidak lengkap
- Hepatitis B1 pada saat lahir usia 0-7 hari
- BCG dan Polio pada saat usia 2 bulan
- DPT Hb Combo pada saat usia 3 bulan
- Campak pada saat usia 9 bulan.
RIWAYAT KELUARGA
Ibu An. A mengatakan tidak ada riwayat SUSP.Neoblastoma di keluarganya.
RIWAYAT SOSIAL
Yang mengasuh : ibu An. A mengatakan ia dan suaminya yang mengurus anaknya.
Hub dgn keluarga : Ibu An. A mengatakan hubungan An. A dan keluarganya dekat.
Pembawaan umum : ibu An. A mengataka An. A senang bermain dengan sodara dan
temannya, tetapi ketika melihat perawat An. A akan menangis.
Lingkungan rumah : Ibu An. A mengatakan keluarga An. A tinggal berdekatan dengan
keluarga yang lainnya.
RIWAYAT PSIKOLOGIS
Ibu An. A mengatakan kaget dan takut dengan kondisi anaknya.
KEBUTUHAN DASAR
1. Oksigenasi
Ibu An. A mengatakan tidak ada keluhan .
RR: 24 x/mnt
Inspeksi : - bentuk thorak simetris
- tidak ada kesulitan bernapas
- tidak ada retraksi dada
Palpasi : - tidak ada nyeri tekan
Perkusi : suara perkusi sonor
Auskultasi : suara napas ronchi
2. Cairan
Ibu An. A mengatakan minumnya 1 liter air
10 pertama x 100
BB : 10 kg
10x100 = 1000
1000 ml/24 jam
BB 10 kg = 1000 cc/24 jam
3. Nutrisi
Ibu An. A mengatakan anaknya kurang nafsu makan, mau makan hanya 3 sendok.
IMT = BB
PB2
10 = 10 = 10 = 15,6 = 16
802 (0,80 x 0,80) 0,64
a. Status Gizi
Status gizi berdasarkan pemeriksaan lingkar kepala untuk anak usia 0-72 bulan
didapatkan berada pada kurva diatas 2 sd dengan klasifikasi status gizi normal.
4. Eliminasi
BAK :
a. Frekuensi BAK : 5 kali ganti pempers
BAB :
a. Frekuensi BAB : 1 kali
b. Konsistensi BAB : keras,
c. Warna :Hitam
8. Tumbuh Kembang
a. Kemampuan bersosialisasi dan kemandirian
An. A meminta minum kepada ibunya sambil menangis
b. Motorik halus
An. A sudah bisa berjalan sendiri
c. Kemampuan bicara dan bahasa
An. A dapat memanggil ibunya dengan sebutan “mama”
d. Motorik kasar
Tidak terkaji
PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum : compos mentis
b. Tanda-tanda Vital : TD : tidak terkaji Suhu = 37,5 , HR = 91, RR = 24, N= 104x/mnt
c. Antropometri
BB saat sehat : 12kg
BB saat ini : 10 kg
Tinggi Badan : 80 cm
d. Pemeriksaan persistem
1. Kepala
Palpasi : Terdapat benjolan di kepala
2. Mata : Bengkak disebelah kanan
3. Bibir : Terdapat sariawan dibibir dan berdarah ketika An. A suka mengigitnya
4. Ekstremitas
a. Atas
Bagian sinistra dan dekstra normal, dapat melakukan semua pergerakkan
seperti fleksi, ekstensi, abduksi dan adduksi dengan kekuatan otot dekstra 5
dan sinistra 5
b. Bawah
Bagian dekstra normal, dapat melakukan semua pergerakkan dengan kekuatan
otot 5 dan bagian sinistra dapat melakukan semua pergerakkan dengan
kekuatan otot 5.
2. Rencana Operasi
Tidak ada
EVALUASI DIAGNOSTIK
Hasil laboratorium Hematologi dan Elektrolit tanggal 04 Januari 2021
HEMATOLOGI
Hematokrit 29 35-47 %
DO:
BB sebelum sakit : 12 kg Proses hemopoitik
terganggu
BB saat sakit : 10 kg
Pasien terlihat tidak
menghabiskan makananya
Anemi
Kelemahan dan
malaise
Anorexia
Leukosit menurun
Infeksi
Hipertermi
3. DS: Ibu An. A mengatakan Metastase kanker ke Resiko Gangguan
berat badan anaknya menurun sumsum tulang Pertumbuhan
Menghambat proses
tumbuh kembang
4 DS: - Masa dioccipital lobe Resiko infeksi
Gangguan proses
hemopoitik
Leukosit menurun
Infeksi
Resiko infeksi
5. DS: Ibu An. A mengatakan Neuroblastoma
kaget dan takut dengan
kondisi anaknya
Perubahan status kesehatan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Kolaborasi
7. Perlu bantuan
dalam perencanaan
diet yang
memenuhi
kebutuhan nutrisi.
Hipertermi Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1 Supaya dapat memahami
berhubungan dengan tindakan Kesiapan dan informasi yang diberikan
Proses penyakit keperawatan 3x24 kemampuan
DS : jam diharapkan suhu menerima 2 Untuk dilakukannya
Ibu pasien pada klien dapat informasi pendidikan kesehatan
mengatakan suhu diatasi dengan
tubuh An.A naik kriteria hasil : 2. Sediakan materi 3 Agar keluarga
turun, terkadang 1. Demam turun dan media memahami materi yang
demam dan 2. Suhu Normal 36,0 pendidikan diberikan
terkadang tidak -37,0 kesehatan
demam 4 Untuk mengetahui nila
DO : suhu pasien
3. Jadwalkan
S : 37,5 C
pendidikan
5 Untuk mengetahui
kesehatan sesuai
pengukuran suhu yang
kesepakatan
benar dan akurat.
4. Dokumentasikan
6 Agar keluarga pasien
hasil pengukuran
mengerti
suhu
Kolaborasi
7 Untuk pemberian obat
5. Jelaskan
penurun panas.
prosedur
pengukuran suhu
tubuh
6. Ajarkan cara
membaca hasil
thermometer
raksa dan/atau
elektronik
Kolaborasi
7. Kolaborasi
dengan
farmakologi
5. Informasikan 5. Komplikasikan
perlunya metabolik dukungan
modifikasi diet nutrisi sering akibat
(mis. Penurunan kurang perhatian pada
atau perubahan yang terjadi,
penambahan akibat dari pemberian
berat badan, makan ulang ( mis.,
pembatasan hiperglikemik, koma
natrium atau nonketotik, hiperosmotik,
cairan, ketidakseimbangan
pengurangan elektrolit)
kolestrol). 6. mengubah
energy/menurunkan
kebutuhan kalori.
6. Jelaskan 7. perlu bantuan dalm
program gizi perencanaan diet yang
dan persepsi memenuhi kebutuhan
pasien terhadap nutrisi
diet yang
diprogramkan.
Kolaborasi
7. Kolaborasi
dengan ahli gizi.
4. tindakan dukungan
4. Dorong dapat membantu pasien
pasien/orang merasa stress
terdekat untuk berkurang,
menyatakan memungkinkan energy
perhatian, prilaku untuk ditunjuk pada
perhatian. penyembuhan/perbaika
n.
5. Bantu pasien
untuk 5. perilaku yang berhasil
mengidentifikasi/ dapat dikuatkan pada
memerlukan penerimaan masalah/
perilaku koping stress saat ini,
yang digunakan meningkatkan rasa
masa lalu. kontrol penyakit.
CATATAN PERKEMBANGAN
E:
16.05
S : ibu An.A mengatakan suhu tubuh anak
16.10
nya masih sering naik turun
O : Suhu : 38,0
16.40
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
16.50 R:-
KOMPRES HANGAT
3. Materi
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
E. Kegiatan Penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYLUHAN KEGIATAN PESERTA
1 3 mnt Pembukaan : · Menjawab salam
· Membuka kegiatan dengan mengucap· Mendengarkan
salam · Memperhatikan
· Memperkenalkan diri · memperhatikan
· Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
· Menyebutkan materi yang akan
diberikan
2 15 menit Pelaksanaan : · memperhatikan
· menjelaskan tentang materi kompres · bertanya
hangat · memperhatikan
· pengertian kompres hangat
· menjelaskan tentang manfaat kompres
hangat
· Menjelaskan alat dan bahan kompres
hangat
· menjelaskan tentang tehnik melakukan
kompre hangat
3 10 menit Evaluasi: · Menjawab
· Menanyakan kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah diberikan dan
reinforcement kepada peserta yang dapat
menjawa pertanyaan.
· Kesimpulan
4 2 menit Terminasi: · mendengarkan
· mengucapkan terima kasih atas pran · menjawab salam
serta peserta
· mengucapkan salam penutup
F. Evaluasi
Keluarga mampu menjawab dan mengulang kembali
1. Menjelaskan pengertian kompres hangat
2. Menjelaskan tentang manfaat kompres hangat
3. Menjelaskan tentang alat dan bahan yang digunakan untuk kompres hangat
4. Menjelaskan tentang tehnik kompres hangat
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian
Mengompres dilakukan dengan handuk atau waslap yang dibasahi dengan air hangat
(30ºC). Usahakan perbedaan antara air kompres dengan shu tubuh tidak terlalu berbeda. Seka
seluruh tubuh dengan air hangat, penurunan suhu tubuh terjadi saat pertukaran udara melalui
permukaan kulit. Gunakan pakaian atau selimut tipis, pada bayi tidak boleh dibedong. Jangan
mengompres dengan alkohol karena toxic dan uapnya dapat terserap ke kulit ataupun paru-
paru anak.
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di celupkan
pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu.
Tepid sponging adalah mandi sebagai terapi pada anak yang demam tinggi.
Cara mengompres dengan air hangat yang paling efektif, adalah memandikannya dengan air
hangat. "Minimal, itulah yang disebutkan di literatur asing," katanya. Anak yang sakit,
katanya, harus dimandikan, dicelup, atau dibilas dengan air hangat. "Bukan sekadar melap
tubuh atau kepala anak dengan handuk hangat. Kalau perlu, anak yang sakit dimasukkan ke
dalam bak mandi beri air hangat. Cara ini terbukti sangat membantu untuk menurunkan panas
badan anak."
B. Tujuan
meningkatkan kontrol kehilangan panas tubuh melalui penguapan.
C. Manfaat
1. dapat memberikan rasa nyaman
2. menurunkan suhu tubuh yang demam
3. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat
otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar pasokan aliran darah.
D. Alat dan bahan
1. Baskom mandi
2. Waslap
3. Air hangat suhu 37 C
4. Thermometer
5. Handuk pengering
E. Teknik
a. Beri tau klien, dan siapkan alat,klien dan lingkungan
b. Cuci tangan
c. Ukur suhu tubuh
d. Pertahankan selimut mandi di atas tubuh yang tidak dikompres
e. Periksa suhu air
f. Celup washlap ke dalam air hangat, letakkan di bawah ketiak dan lipatan paha
g. Secara perlahan tangan dan kaki dikompres selama 5 menit
h. Bila suhu belum turun lanjutkan usap kompres ke punggung dan bokong selama
3-5 menit
i. Ganti air bila sudah tidak panas- bila suhu diatas 37 stop tindakan
j. Keringkan bagian tubuh dan selimuti dengan selimut tipis dan menyerap
keringat
F. Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya menurunkan suhu
tubuh.
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipothalamus
melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas dihipotalamus
dirangsang, sistem effektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi
perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla
oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi
vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan energi/panas
melalui kulit meningkat ( berkeringat ), diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh
sehingga mencapai keadaan normal kembali.
Lampiran 1
1. Indikasi digunakan pada pasien bayi dan anak < 5 tahun yang tidak dapat dinilai
menggunakan Numeric Rating Scale Wong Baker
2. Instruksi terdapat 5 kategori dengan masing-masing kategori memiliki skor 0-2, dengan
total skor 0-10
3. Skor nyeri ditentukan dengan jumlah masing-masing kategori :1-3 nyeri ringan,4-6 nyeri
sedang, 7-10 nyeri berat
Skor
No Kategori Total
0 1 2
1 Face (Wajah) Tidak ada, Meneyeringai, Dagu gemetar, 1
ekspresi khusus, mengerutkan dahi, gigi gemertak
senyum tampak tidak (sering)
tertarik (kadang-
kadang)
2 Leg (Kaki) Normal, rileks Gelisah, tegang Menendang, 0
kaki tertekuk
3 Activity Berbaring Menggeliat, tidak Kaku atau 0
(Aktivitas) tenang, posisi bisa diam, tegang kejang
normal, gerakan
mudah
4 Cry (Menangis) Tidak menangis Merintih, Terus menangis, 0
merengek, berteriak, sering
kadang-kadang mengeluh
mengeluh
5 Consability Rileks Dapat Sulit dibujuk 2
(Konsabilitas) ditenangkan
dengan sentuhan,
pelukan, bujukan,
dapat dialihkan
Scor Total 3