Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Disusun oleh :
ANDRE ERLIS
Telah diterima dan disetujui oleh dr.Rina, Sp.PD selaku dokter penguji dan pembimbing
Mengetahui
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Inayah-Nya
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian
Ilmu Penyakit Dalam Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati Bandar
Lampung.
Ilmu Penyakit Dalam, khususnya dr. Rina, Sp.PD atas bimbingannya selama
berlangsungnya pendidikan di bagian Ilmu Penyakit Dalam ini sehingga saya dapat
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu
saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca, khususnya bagi kami yang sedang menempuh
pendidikan.
BAB 1
PENDAHULUAN
maupun dewasa di seluruh dunia. Gastroenteritis adalah suatu keadaan dimana feses
hasil dari buang air besar (defekasi) yang berkonsistensi cair ataupun setengah cair, dan
kandungan air lebih banyak dari feses pada umumnya. Selain dari konsistensinya, bisa
disertai dengan mual muntah dan frekuensi dari buang air besar lebih dari 3 kali dalam
sehari. Gastroentritis akut adalah diare yang berlangsung dalam waktu kurang dari 14
hari yang mana ditandai dengan peningkatan volume, frekuensi, dan kandungan air pada
feses yang paling sering menjadi penyebabnya adalah infeksi yaitu berupa virus, bakteri
dan parasit.(Riddle,M,2016)
hingga saat ini di berbagai negara di dunia dan khususnya di negara berkembang dengan
Menurut data dari World Health Organization (WHO ) tahun 2003, terdapat 1,87 juta
Penanganan dini yang cepat, tepat dan adekuat harus dilakukan dalam mengatasi
gastroenteritis akut agar pasien tidak jatuh ke kondisi yang lebih parah. Mulai dari
diagnosis, pemberian terapi sampai nutrisi bagi penderita harus diberikan dengan tepat.
Dalam penegakan diagnosis gastroenteritis akut bisa dilihat langsung dari anamnesis,
hipovolemik e.c Diare Kronik“ ini adalah untuk mengetahui faktor risiko dan penyebab
dari Hipokalemia+Syok hipovolemik e.c Diare Kronik pada pesien yang menderita
penyakit ini. Dengan begitu kita mampu menegakkan diagnosis dan mampu
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny.R
Usia : 70 tahun
Status : Menikah
Alamat : Desa
Maja,Kalianda,Lampung
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
No RM : 13.37.54
2.2 Anamnesa
Keluhan Utama
Penurunan kesadaran
Keluhan Tambahan
sejak kemarin sebelum datang ke RS. BAB cair disertai warna hitam.
kemih empedu
Tuberkulosi - Hepatitis - Pneumonia - Batu -
s ginjal
Varisela - Penyaktit - Alergi - Demensia -
jantung
Batuk + Hipotensi - Cholesterol - Stroke +
Campak - Hipertensi - Athritis - Malaria -
Gout
Influenza + Dispepsia - Alergi - Cephalgia -
Ayah - - -
Ibu - - -
Saudara - - -
Anak - - -
Riwayat Kebiasaan
panjang
Konsumsi jamu - Merokok -
Konsumsi minuman - Makan jengkol -
bersoda
Minum teh + Makan petai +
Makan tempe tahu + Sayuran hijau +
Makan buah + Minum kopi -
Riwayat Gizi
Frekuensi/hari 3x/hari
Jumlah/hari 1 porsi
Variasi/hari Bervariasi
Nafsu makan Turun
Kulit :
merah
Kepala :
berdarah
Thorax :
Abdomen :
Saluran Kemih
sedikit berkemih
BAK sering - Kencing menetes -
BAK darah - Kencing nanah -
Kencing batu - Air kencing keruh/tidak jernih -
Skala nyeri :5
GDS: 225
Aspek kejiwaan
Kepala
Tidak ada kelainan. Normocephal (+) Muka simetris (+) Hematoma (-) Rambut
(Normal)
Mata
Anemis (+) ikterik (-) pupil (isokor) diameter 3,3 mm dengan refleks cahaya (+/
Telinga
Tidak ada kelainan. Tuli (-) darah (-) seruman (-) sekret (-) edem (-) perforasi
membran (-)
Hidung
Tidak ada kelainan. Trauma (-) nyeri (-) sekret (-) epitaksis (-) fraktur (-)
Mulut pelo,Disfasia, Sianosis (-) Bibir kering (+) Trismus (-) Tonsil (T1/T1)
Leher
Paru – paru
Jantung
Abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) regio epigastric. Hati dan Ginjal (tidak teraba)
Ekstremitas
Sensitbilitas : Normal
Sensitbilitas : Normal
Edem : (-)
0
MCV 71 80-96 fl
MCH 22 27-31 pg
MCHC 31 32-36 g/dl
2.6 Resume
sebelumnya.
Pemeriksaan fisik :
1. Skala nyeri 5
3. TD 90/60 mmHg
Pemeriksaan penunjang :
1. Hb 11
2. Leukosit 18.000
3. Creatinin 3,2
4. GDS 225
5. Urea 163
6. Kalium 2,6
2. Hipokalemia + GEA
2.10 Penatalaksanaan
Non-Farmakologi :
Farmakologi :
IVFD RL xx/gtt
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
GDS
Darah Lengkap
Creatinin, urea, natrium, kalium, HbA1c,chloride
2.11 Prognosis
A : Hipokalemia+GEA
P:
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
Oksigen
A : Hipokalemia+GEA
P:
IVFD RL xxxx/gtt loading 2kolf
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
RR 20 x/m. T 36 oC SPO2 93
A : Hipokalemia+GEA
P:
kurang jelas
A : Hipokalemia+GEA
P:
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
jelas
A : Hipokalemia+GEA
P:
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
menelan
RR 24 x/m. T 36 oC
A : Hipokalemia +GEA
P:
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
jelas,susah menelan.
A : Hipokalemia+GEA
P:
Ondansetron amp/12jam
KCL /12jam
RR 20 x/m. T 36,4 oC
A : Hipoklaemia+GEA
P:
Cefixim 2x1
Ulsafat 3x1
KSR 3x1
Codein 2x1
RR 20 x/m. T 36,1 oC
A : Hipokalemia+GEA
P:
Lanjutkan terapi
3/10/2019 06.00 S : lemas,susah makan
35,6 oC
A : Hipokalemia+GEA
P:
Cefixim 2x1
Ulsafat 3x1
KSR 3x1
Codein 2x1
35,8 oC
A : Hipokalemia+GEA
P:
Cefixim 2x1
Ulsafat 3x1
KSR 3x1
Codein 2x1
BLPL-Hari ini
BAB 3
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Gastroenteritis
3.1.1 Definisi
bagian mukosa dari saluran gastrointestinal ditandai dengan diare dan muntah.
(How.C,2010) Diare adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat
dari biasanya atau lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses yang lebih
lembek atau cair (kandungan air pada feses lebih banyak dari biasanya yaitu lebih
dari 200 gram atau 200ml/24jam).Gastroenteritis akut adalah diare dengan onset
mendadak dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari disertai dengan muntah
3.1.2 Etiologi
Bakteri:
Infeksi bakteri juga menjadi penyebab dari kasus gastroenteritis akut bakteri yang
gastroenteritis akut.
Virus:
Merupakan salah satu terbanyak penyebab dari kasus rawat inap di rumah sakit
akibat rotavirus derat keparahannya diatas rerata diare pada umumnya dan
menyebabkan dehidrasi. Pada anak-anak sering tidak terdapat gejala dan umur 3 –
3.1.3 Epidemiologi
berkembang dibanding dengan negara maju yang tingkat higenitas dan sanitasi
dan UNICEF, terdapat 1,87 juta orang meninggal akibat kasus gastroenteritis
179.000.000 insiden gastroenteritis akut pada orang dewasa tiap tahunnya dengan
angka pasien yang dirawat inap sebanyak 500.000 dan lebih dari 5000 pasien
dari pasien gastroenteritis akut yang berobat ke dokter dan lebih dari 250.000
pasien dirawat di rumah sakit menurut data dari The American Journal of
Gastroenterology.
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah
(81%) atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) umumnya merupakan gejala
yang paling sering dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Selain itu terdapat tanda-
tanda dehidrasi sedang sampai berat, seperti membran mukosa yang kering,
penurunan turgor kulit, atau perubahan status mental, terdapat pada <10 % pada
dengan gejala-gejala mual, muntah, dengan atau tanpa demam yang umumnya
ringan, disertai atau tanpa nyeri/kejang perut, dengan feses lembek atau cair.
Umumnya gejala diare sekretorik timbul dalam beberapa jam setelah makan atau
aktor utama dalam mengatur tekanan darah. Dengan mengeluarkan nitric oxide
dan prostacyclin yang dapat memodulasi tekanan vaskuler. Disamping itu peran
emergensi.
Saat tekanan darah meningkat dan menetap dalam waktu yang lama,
3.1.6 Diagnosis
3.1.7 Terapi
Penatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas: rehidrasi
Terapi Rehidrasi
Langkah pertama dalam menterapi diare adalah dengan rehidrasi, dimana lebih
penghitungan secara kasar dengan perhitungan berat badan normal pasien dan berat
badan saat pasien diare) harus ditangani pertama. Selanjutnya, tangani kehilangan
cairan dan cairan untuk pemeliharaan. Hal yang penting diperhatikan agar dapat
Diagosis pada kasus ini sudah tepat yaitu “Hipokalemia+Syok hipovolemik e.c
pemeriksaan fisik didapakan hasil skala nyeri 5, tekanan darah 90/60 mmHg dan dan
Dari hasil yang didapatkan pada kasus ini ,Diagnosis ditegakan berdasarkan
keluhan, gejala dan keterlibatan organ target. Pada pemeriksaan fisik otot
Faktor risiko pada kasus ini adalah pasien memiliki riwayat Stroke,susah makan
BAB terus menerus. Hal ini sesuai dengan teori faktor risiko terjadinya
2. Bresee, J., Bulens, S., Beard, R., Dauphin, L., Slutsker, L., Bopp, C., Eberhard,
M., Hall, A., Vinje, J., Monroe, S. and Glass, R. (2012). The Etiology of Severe
4. How, C. (2010). Acute gastroenteritis: from guidelines to real life. Clinical and
/guidelines/global-guidelines/acute-diarrhea/acute-diarrhea-english [Accessed 5
Mar. 2017].