Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR:
Risiko, Permasalahan dan Solusi
PROGRAM
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4330448/jokowi-gambarkan-runtuhnya-ekonomi-negara-besar-akibat-pandemi-covid-19
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4330448/jokowi-gambarkan-runtuhnya-ekonomi-negara-besar-akibat-pandemi-covid-19
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4316814/covid-19-bikin-ekonomi-dunia-rontok-hingga-minus-76-persen-di-2020
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4316814/covid-19-bikin-ekonomi-dunia-rontok-hingga-minus-76-persen-di-2020
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4312935/jokowi-ekonomi-kuartal-iii-harus-naik-kalau-tidak-kita-akan-lebih-sulit
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4312935/jokowi-ekonomi-kuartal-iii-harus-naik-kalau-tidak-kita-akan-lebih-sulit
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/4312935/jokowi-ekonomi-kuartal-iii-harus-naik-kalau-tidak-kita-akan-lebih-sulit
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4330448/jokowi-gambarkan-runtuhnya-ekonomi-negara-besar-akibat-pandemi-covid-19
Sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/4110991/5-program-prioritas-apbn-2020
Sumber Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI, WEBINAR 26 September 2020
Sumber Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI, WEBINAR 26 September 2020
Sumber Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI, WEBINAR 26 September 2020
Sumber Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR RI, WEBINAR 26 September 2020
INFRASTRUKTUR
Infrastruktur menurut American Public Works
Association (Stone, 1974 Dalam
Kodoatie,R.J.,2005), adalah fasilitas-fasilitas fisik
yang dikembangkan atau dibutuhkan oleh agen-
agen publik untuk fungsi-fungsi pemerintahan
dalam penyediaan air, tenaga listrik, pembuangan
limbah, transportasi dan pelayanan-pelayanan
similar untuk memfasilitasi tujuan-tujuan sosial dan
ekonomi. Jadi infrastruktur merupakan sistem fisik
yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
SISTEM
INFRASTRUKTUR
Sistem infrastruktur didefinisikan sebagai
fasilitas atau struktur dasar, peralatan, instalasi yang
dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya
sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg,
2000 dalam Kodoatie,R.J.,2005). Sistem infrastruktur
merupakan pendukung utama sistem sosial dan
sistem ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
Sistem Pendukung
Infrastruktur
1. Sistem Sosial
2. Sistem Ekonomi
3. Infrastrultur Fisik
4. Lingkungan Alami
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
1. Grup keairan
2. Grup distribusi dan produksi energi
3. Grup komunikasi
4. Grup transportasi (jalan, rel)
5. Grup bangunan
6. Grup pelayanan transportasi (stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, dll)
7. Grup pengelolaan limbah
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
Komponen Infrastruktur :
APWA (American Public Works Association)
Komponen Infrastruktur :
APWA (American Public Works Association)
Komponen Infrastruktur :
P3KT
1. Perencanaan kota
2. Peremajaan kota
3. Pembangunan kota baru
4. Jalan kota
5. Air minum
6. Drainase
7. Air limbah
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
Komponen Infrastruktur :
P3KT
8. Persampahan
9. Pengendalian banjir
10. Perumahan
11. Perbaikan kampung
12. Perbaikan prasarana kawasan pasar
13. Rumah sewa
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
Permasalahan Utama
Pembangunan Infrastruktur:
Infrastructure Oulook Indonesia 2016
Permasalahan Utama
Pembangunan Infrastruktur:
Infrastructure Oulook Indonesia 2016
Permasalahan Utama
Pembangunan Infrastruktur:
Infrastructure Oulook Indonesia 2016
Permasalahan Utama
Pembangunan Infrastruktur:
Infrastructure Oulook Indonesia 2016
Permasalahan Utama
Pembangunan Infrastruktur:
Infrastructure Oulook Indonesia 2016
RPJMN 2020-2024
RPJM Nasional merupakan penjabaran dari
visi, misi, dan program Presiden hasil
Pemilihan Umum tahun 2019, memuat:
1. Strategi pembangunan nasional,
2. Kebijakan umum,
3. Proyek Prioritas Strategis,
4. Program Kementerian/ Lembaga
dan lintas Kementerian/ Lembaga,
5. Arah pembangunan kewilayahan
dan lintas kewilayahan,
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
RPJMN 2020-2024
RPJM Nasional merupakan penjabaran
dari visi, misi, dan program Presiden hasil
Pemilihan Umum tahun 2019, memuat:
6. Prioritas Pembangunan,
7. Kerangka ekonomi makro yang mencakup
gambaran perekonomian secara menyeluruh
termasuk arah kebijakan fiskal dalam
rencana kerja yang berupa kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang
bersifat indikatif.
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
RPJMN 2020-2024
FUNGSI
a. Pedoman bagi Kementerian/ Lembaga
dalam menyusun Rencana Strategis
Kementerian/ Lembaga;
b. Bahan penyusunan dan penyesuaian
RPJM Daerah dengan memperhatikan
tugas dan fungsi pemerintah daerah
dalam mencapai sasaran Nasional
yang termuat dalam RPJM Nasional;
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
RPJMN 2020-2024
FUNGSI
RPJMN 2020-2024
FUNGSI
RPJMN 2020-2024
terdiri atas:
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
b. Total Infrastructure
Management
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
c. Holistic Infrastructure
Management
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
d. Sustainable Development
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
e. Comprehensive Framework
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
TATA KELOLA
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
g. Management
Planning, Process, and TQM
STUDI KASUS
STUDI KASUS
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
Permasalahan dalam Peraturan Terkait Penyelenggaraan Penataan Ruang
• UU No. 26 Tahun 2007 tidak menjelaskan mengenai komponen dasar penataan ruang yaitu perencanaan ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Ketiga proses ini secara fundamental sangat penting
dijelaskan, agar semua pihak tahu seperti apa tahapan atau proses penataan ruang di Indonesia diatur.
• UU No. 26 Tahun 2007 justru berbicara mengenai Pengaturan & Pembinaan Tata Ruang, Pelaksanaan Perencanaan &
Pemanfaatan Tata Ruang, dan Pengawasan Tata Ruang yang seharusnya menjadi definisi dari Penyelenggaraan
Penataan Ruang (diatur oleh PP No. 15 Tahun 2010).
• Sepertinya ada penjabaran yang terbalik antara UU dengan PP tersebut.
• PP No. 15 Tahun 2010 masih kurang lengkap sebagai payung hukum penyelenggaraan tata ruang. Selain definisi yang
terbalik sebagaimana dijelaskan di atas (seharusnya PP menjelaskan pengaturan, pembinaan, pelaksanaan,
pengawasan)
• PP No. 15 Tahun 2010 juga membahas istilah pengendalian tata ruang yang tidak ada dalam definisi penyelenggaraan
penataan ruang.
• Memisahkan antara pelaksanaan dan pengendalian tata ruang menjadi dua kegiatan yang berbeda menyebabkan
terjadinya dualism antara pihak yang hanya memanfaatkan dan pihak yang hanya mengendalikan.
• Pengendalian seharusnya merupakan bagian dari pelaksanaan tata ruang, yang melaksanakan tata ruang juga wajib
mengendalian agar sesuai dengan rencana, yakni pemerintah.
• PP No. 15 Tahun 2010 tidak membahas penyelesaian sengketa tata ruang, peran serta masyarakat, dan pembahasan
mengenai perubahan tata ruang dalam penyelenggaraan penataan ruang.
• Baik UU maupun PP tidak membahas integrasi tata ruang antar daerah.
• Turunan dari kedua peraturan ini belum banyak yang mengatur mengenai konstruksi dan pembangunan fisik sebagai bagian
dari pelaksanaan tata ruang.
Permasalahan Implementasi Penyelenggaraan Penataan Ruang
• Siapakah lembaga yang berwenang mengawasi dan menjatuhkan sanksi terhadap pelanggaran tata ruang? Kalau ada proyek
konstruksi dari pemerintah pusat yang tidak sesuai Perda TR, apakah daerah berhak menolak dan menggugat pemerintah pusat?
• Masih lemahnya penyelenggaraan tata ruang terkait proyek lintas daerah (kota/kabupaten, provinsi, nasional) → apakah ada PP yang
sudah mengatur tentang integrasi penyelenggaraan penataan ruang?
• PSN tidak diakomodir di dalam tata ruang baik tingkat nasional maupun daerah. Tidak sinkron kebijakan pusat dan daerah terkait tata
ruang (apakah termasuk kegagalan dalam perencanaan tata ruang?)
• Trase proyek KCIC secara tata ruang melanggar kawasan lindung sesuai Perda Prov. Jawa Barat No 22 Tahun 2010 tentang RTRW
Provinsi Jawa Barat (trase direvisi atau RTRW Jabar direvisi?)
• Adanya Perpres No 56 Tahun 2018 seperti “memaksakan” PSN untuk diakomodir oleh tata ruang daerah.
• Peran serta masyarakat dalam tata ruang, sesuai dengan PP No 15 Tahun 2010, maka masyarakat bisa melapor ke pemerintah
apabila proyek konstruksi yang diselenggarakan melanggar tata ruang. Kalau yang melanggar pemerintah, lalu lapor ke siapa?
• Apakah dengan alasan investasi maka tata ruang dapat saja dirubah? (dalam UU No. 26 Tahun 2007 dan PP No. 15 Tahun 2010 tidak
ada pembahasan terkait hal tersebut)
• UU No 26 Tahun 2007 dan PP No 15 Tahun 2010 lebih banyak membahas pemanfaatan pola ruang, tetapi kurang detail membahas
struktur ruang. Sementara PSN sebagian besar merupakan proyek infrastruktur yang terkait struktur ruang.
• PSN memicu munculnya pusat-pusat permukiman atau perkotaan baru. Sudahkah diakomodir di dalam tata ruang daerah, UU No 26
Tahun 2007 dan PP 15 tahun 2010?
• Tata ruang berlapis, bawah tanah dan elevated belum diatur dalam penyelenggaraan tata ruang (masih prinsip berpikir 2D).
STUDI KASUS
a. Proyek Tol Becakayu (Bekasi – Cawang – Kampung Melayu)
• Merupakan salah satu PSN (Proyek Strategis Nasional) yang melintas antar daerah/ atas wilayah administrasi.
• Pelaksanaan proyek Tol Becakayu belum mempertimbangkan dampaknya pada tata ruang masing – masing daerah
yang akan dilewati trase jalan tol.
• Tidak siapnya instrumen penataan ruang daerah dalam mengakomodir proyek tersebut, proses konstruksi juga
menimbulkan dampak kerusakan lingkungan pada kawasan sekitar trase tol.
• Adanya unsur pelanggaran tata ruang seperti penggunaan sempadan sungai untuk area kerja proyek, perubahan
status lahan yang terkena trase dan perubahan fungsi lahan permukiman eksisting menjadi jalan tol.
• Tata ruang tidak terintegrasi antar daerah dan belum mengadopsi prinsip pengaturan untuk infrastruktur multilayers
(infrastruktur berlapis) pada Elevated Tol Becakayu.
• Perubahan pada trase tol yang dinamis tidak didasari pada kajian yang matang serta dampak yang ditimbulkan
terutama terkait tata ruang daerah.
• Kebijakan ruang di kawasan perbatasan (tambahan prof)
• Harmonisasi tata ruang (tambahan prof)
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
STUDI KASUS
Trase Tol Becakayu
• Merupakan salah satu PSN (Proyek Strategis Nasional) yang melintas antar daerah/ atas wilayah administrasi.
• Pelaksanaan proyek kereta cepat belum mempertimbangkan dampaknya pada tata ruang masing – masing daerah
yang dilewati trase kereta cepat, proses konstruksi cenderung menimbulkan masalah lingkungan di sepanjang lokasi
konstruksi (banjir, longsor, degradasi lingkungan).
• Trase kereta cepat dinilai melanggar tata ruang karena melewati kawasan lindung dan resapan air (berdasarkan
Perda Prov. Jawa Barat No 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat), hal ini berpotensi menimbulkan
bencana dan masalah lingkungan.
• Mendorong munculnya pusat – pusat permukiman baru (kota – kota baru) yang tidak ada di RTRW Provinsi Jawa
Barat (di stasiun Walini dan Tegaluar).
• Tata ruang tidak terintegrasi antar daerah dan belum adanya instrumen maupun lembaga pemerintah yang spesifik
mengatur masalah tata ruang pada proyek lintas daerah. Proyek ini juga tidak tercantum di RTRW Nasional,
sehingga rawan terjadi sengketa tata ruang.
• Menjadi perdebatan panjang, apakah memungkinkan tata ruang dirubah dengan alasan mengakomodir investasi?
• Kebijakan ruang di kawasan perbatasan (tambahan prof)
• Harmonisasi tata ruang (tambahan prof)
Prof. Dr. Manlian Ronald. A. S, ST., MT., D.Min
Guru Besar & Kaprodi S2 T. Sipil
Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan
HP/WA : 081219197499/081383454548
STUDI KASUS