TROWULAN
Oleh
ainun.hidayanti007@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini membahas Analisis Levis Strauss dalam Mitos Kabut Abadi
Trowulan Tujuan penulisan ini adalah untuk menganalisis pendekatan struktur
Levis Strauss dalam mitos Kabut Abadi Trowulan, serta bagaimana
mengidentifikasi dan memaknai isi dari mitos tersebut. Untuk mengkaji
pembahasan ini maka metode penelitian yng digunakan adalah metode penelitian
kualitatif deskriptif. Data yang diperoleh pun dari dokumentasi, studi pustaka, dan
instrument penelitian pada literatur maupun kajian lainnya. Hasil dari analisis
menunjukkan analisis menggunakan teori structural Levis Strauss juga dapat
ditemukannya nilai-nilai seperti nilai pendidikan yang dapat dijadikan motivasi
buat para siswa untuk bersikap berani dan teguh pada setiap kehidupan dan
persoalan masalah.
PENDAHULUAN
Karya sastra dapat dibedakan menjadi dua yaitu sastra tulis dan sastra lisan. Sastra
tulis adalah suatu karya sastra yang disampaikan melalui buku atau media yang
digunakan itu buku, sedangkan sastra lisan adalah cerita yang disampaikan melalui
mulut ke mulut yang diturunkan dari generasi ke generasi. Menurut Hutomo, dalam
bukunya yang berjudul Mutiara Yang Terlupakan, Pengantar Studi Sastra Lisan
(1991:1), beliau mengartikan karya sastra lisan sebagai kesusastraan yang
mencangkup ekspresi kesusastraan warga suatu kebudayaan yang disebarluaskan
dan diturunkan secara turun temurun dari mulut ke mulut.
Salah satu jenis sastra lisan adalah Mitos. Mitos adalah cerita prosa dalam rakyat
yang bercerita suatu kisah yang mempunyai latar belakang di masa lampau, serta
dipercaya cerita ini benar ada oleh penganutnya.
Mitos juga sangat berkaitan dengan kultur masyarakat dan hubungannya
dengan alam maupun hal di luar nalar. Mitos merupakan sebuah budaya lisan yang
mengakar pada masyarakat Indonesia. Tidak jarang bahwa setiap tempat atau
daerah memiliki cerita mitos nya masing-masing. Mitos dianggap sebagai cerita
yang aneh dan kadang tidak masuk akal. Mitos di dalamnya banyak mempunyai
nilai-nilai yang harus di terapkan dan bisa menjadi nilai penguat suatu suku atau
kaum daerah itu sendiri. Mitos setiap daerah unik dan pasti memiliki hikmah yang
dapat di ambil dari cerita tersebut. Nilai- nilai luhur dapat di temukan pada setiap
mitos maupun cerita rakyat lainnya. Nilai- nilai luhur ini bisa di anggap sebagai
Sesutu yang sakral sebgai warisan nenek moyang yang perlu di lestarikan dan di
aktualisasaikan dengan kehidupan masa kini. Jadi kajian mitos yang muncul lebih
banyak di latarbelakangi oleh ideologi tertentu serta banyak berkaitan dengan
peningkatan nasionalisme. Oleh karena itu masih sangat dibutuhkan kajian-kajian
teoritis. dengan menggunakan metode analisis structural yang di perkenalkan oleh
Levis Strauss. Saya mencoba menemukan beberapa nilai fungsi yang ada pada
Mitos Kabut Abadi Trowulan. Analisis structural ini dilakukan atas dasar beberapa
asumsi :
Pertama Mitos mengandung nilai-nilai luhur yang ada pada setiap ceritanya.
Oleh karena itu, mitos mempunyai daya Tarik pada setiap nilai di dalamnya. Mitos
berkembang karena tuturan msayarakat yang di lisankan kemudian di dengar.
Ketika para informan bercerita secara tidak langsung mereka juga menjabarkan
nilai luhur yang ada pada setiap mitos yang beliau ceritakan.
KAJIAN TEORI
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, arti mitos adalah cerita suatu bangsa
tentang dewa dan pahlawan zaman dahulu yang mengandung penafsiran tentang
asal-usul semesta alam, manusia, dan bangsa itu sendiri tang mengandung arti
mendalam yang diungkapkan dengan cara gaib (KBBI, 1999:660) Mitos
mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Diantaranya ialah proses penyadaran akan
kekuatan ghaib. Mitos bukanlah informasi tentang kekuatan ghaib, tetapi cara
mengantisipasi, mempelajari, dan berelasi dengannya, kedua memberikan garansi
bagi kekinian. Mitos mempresentasikan pelbagai peristiwa yang pernah ada, dan
mengandung saran serta antisipasi bagi kekinian, ketiga mitos merentangkan
cakrawala epistemologis dan ontologism tentang realitas. Mitos memberikan
penggambaran tentang dunia, tentang asal mulanya, tetapi bukan seperti ilmu
sejarah modern. Ruang dan waktu mitologis hanyalah konteks untuk berbicara
tentang awal dan akhir, atau asal-muasal dan tujuan kehidupan, dan bukan ruang
dan waktu factual (Fransiskus Simon, 2006:45).
Jadi dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa mitos merupakan
cerita yang dikatakan seseorang secara turun-menurun tentang kepahlawanan,
peristiwa, dan dewa masa dulu. Dimana mitos yang diceritakan memiliki arti yang
mendalam serta mempunyai fungsi-fungsi sesuai perkembangan zaman.
Dalam analisis struktural itu, Lévi-Strauss membedakan struktur menjadi
dua macam; struktur luar (surface structure) dan struktur dalam (deep structure)
(Alfian Rokhmansyah, 2014:81). Struktur luar adalah relasi-relasi antar unsur yang
dapat kita buat atau bangun berdasarkan atas ciri-ciri luar atau ciri-ciri empiris dari
relasi-relasi tersebut, sedangkan struktur dalam adalah susunan tertentu yang kita
bangun berdasarkan atas struktur lahir yang telah berhasil kita buat, namun tidak
selalu tampak pada sisi empiris dari fonomena yang kita pelajari. Struktur dalam
inilah yang lebih tepat dipakai sebagai model memahami fenomena yang diteliti,
karena melalui struktur inilah peneliti kemudian dapat memahami berbagai
fenomena budaya yang dipelajarinya. Struktur bahasa mencerminkan pada aspek
struktur sosial masyarakat. Disamping itu kebudayaan juga dipercayai memiliki
unsure sebagaimana yang terdapat dalam bahasa yang digunakan pada masyarakat.
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan dari focus penelitian dan aspek metodologis, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskritif kualitatif. Menurut Burhan Bungin, jenis
penelitian kualitatif bertitik tolak pada paradigma subjektif fenomenologis,yang
menekankan alur deskripsi dari induktif ke deduktif atau dari data menuju teori
(Lexy J. Moleong, 2001:3).
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena sosial dari sudut atau
perspektif partisipan, serta diarahkan untuk mengembangkan teori. Penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan peneliti adalah instrument kunci.
Penelitian kualitatif dipilih sebab dianggap relevan sebagai metode penelitian untuk
menganalisis teori struktur Levis Strauss dalam mitos Kabut Abadi Trowulan.
Penelitian ini dilaksanakan selama berkisar kurang lebih 1 bulan, mulai bulan
oktober, terhitung sejak tahap observasi awal penelitian hingga tahap penyelesaian.
Subjek penelitian ini adalah menganalisis teori structural Levis Strauss dalam mitos
kabut abadi Trowulan Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah kajian analisis
mitos Kabut Abadi Trowulan.
B. Pendekatan Penelitian
Pengamatan
Pengamatan atau observasi, menagarah kepada tujuan menangkap
makna-makna dibalik peristiwa atau gejala yang dimaksud (Thohir,
2007:57). Peneliti melakukan pengamatan langsung yang berkaitan
dengan topic yang diteliti, yaitu mitos kabut abadi Trowulan. Data yang
diperoleh dengan menggunakan metode pengamatan dan observasi,
meliputi:
Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan cara melalui data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh ketika penulis memperoleh informasi
dari narsum-narsum. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, majalah,
Koran, artikel, dan jurnal ilmiah.
Teks lisan
Teks lisan dalam penelitian diambil berdasarkan hasil wawancara
kepada informan. Apabila ada beberapa sumber teks lisan, maka akan
digolongkan dan dipilih teks yang terlengkap untuk dijadikan kajian
utama.
Transkrip
Hasil wawancara dari informan seorang guru ditranskripkan dalam
bentuk tulis. Apabila teks yang didapatkan berupa cerita dalam bahasa
daerah, maka perlu dilakukan alih bahasa ke dalam bahasa Indonesia
Terjemahan
Terjemahan merupakan salah satu tahap/langkah penting dalam
penyuntingan teks yang ditulis dari omongan informan berbentuk
bahasa daerah dijadikan ke bahasa Indonesia. Dalam hal ini informan
menggunakan bahasa Jawa Mojokertoam, maka penulis perlu
mengubah dari bahasa Jawa Mojokertoan menjadi bahasa Indonesia.
Episode I (alenia 1 dan 2) mengisahkan Trowulan dan Mitos kabut abadi yang
berkembang.
Trowulan merupakan sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur dan terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto dan
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang. Trowulan merupakan sebuah
tempat yang terkenal dengan peninggalan Kerajaan Mapahit yang sampai sekarang
masih santer terdengar di Jawa Timur. Trowulan dahulu adalah ibu kota Majapahit,
karena hal tersebutlah banyak peninggalan candi dan segala mitos yang
berkembang di Towulan. Dan menjadi Kerajaan yang sangat disegani oleh kerajaan
lain. Salah satu mitos yang berkembang di Kecamatan Trowulan itu mengenai
Mitos Kabut Abadi . Kabut abadi yang berada di Trowulan ini terlihat pada pagi
hari sampai malam hari. padahal kebanyakan biasanya kabut akan hilang ketika
matahari terbit. Pada malam hari kabut ini malah bertembah tebal. Konon cerita
kabut ini merupakan salah satu strategi yang di digunakan patih Gadjah Mada untuk
menyembunyikan Kerajaan Majapahit dari serangan musuh.
Cerita tersebut memperlihatkan adanya oposisi berpasangan. Menurut Levi
Straus(Ahimsa_Putra,2012:124) membagi oposisi menjadi 6 sekama yaitu, skema
geografis, skema kosmologis, skema integrasi, skema sosiologis, skema tekno-
ekonomi, dan skema integrasi global.
1. Fungsi Pendidikan
. Dalam Mitos Kabut Abadi Trowulan mengandung nilai pendidikan kepada
masyarakat pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya agar memiliki
keberanian dan keteguhan hati pada saat menghadapi suatu persoalan masalah.
Pada Mitos Kabut Abadi Trowulan Patih Gadjah Mada meskipun di serang oleh
pemberontak dari banyak kerajaan pada waktu malam hari, Patih Gadjah Mada
tidak gentar sedikitpun. Patih Gadjah Mada melakukan usaha untuk memperketat
pertahanan dari luar. Patih Gadjah Mada memiliki keberanian dan Keteguhan hati
dalam menghadapi penyerangan tersebut, meskipun raja Majapahit pada saat itu
merasa khawatir akan keadaan tersebut. Akhirnya, Patih Gadjah Mada
mengeluarkan Seribu Sabdonya.
KESIMPULAN
Berdasarkan penyajian hasil analisis data pada bab terdahulu dapat
diuraikan kesimpulan yaitu, gadjah mada membuat seribu Sabdo dalam setiap
langkahnya “Wahai para kacung-kacung kerajaan pemberontak, kalian tidak bisa
menyerang majapahit di malam hari walaupun dengan ribuan prajurit yang kau
persiapkan dalam perang ini, yang terjadi kabut awan tebal akan menyelimuti
Majapahit dari segala bentuk peperangan dan manutupi pandanganmu sehingga
tersesat” sabdo yang dilontarkan patih Gajah Mada pun terbukti membuat para
prajurit kerajaan pemberontak tersesat dan tidak dapat kembali ke kerajaan
mereka. Berdasarkan kutipan tersebut Patih Gajah Mada mengeluarkan Sabdonya
untuk menyembunyikan kerajaan Majapahit dari serangan para pemberontak pada
malam hari. Dari hasil analisis menggunakan teori structural Levis Strauss juga
dapat ditemukannya nilai-nilai seperti nilai pendidikan serta fungsi yang dapat
dijadikan motivasi untuk masyarakat untuk bersikap berani dan teguh pada setiap
kehidupan dan persoalan masalah.
DAFTAR PUSTKA
Supratno, Haris dan Darni. 2004. Folklor Lisan Sebagai Media Pendidikan
Karakter Mahasiswa. Surabaya: Unesa University Press.
Supratno, Haris. 2004. Sosiologi Seni Folklor Setengah Lisan Sebagai
MediaPendidikan Karakter Mahasiswa. Surabaya: Unesa University
Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1999).
Roibin, Agama dan Mitos: Dari Imajinasi Kreatif Menuju Realitas Yang Dinamis,
dalam, (Harakah Jurnal Budaya Islam, Vol. 9, No. 3, September-
December 2007).
Muhammad Arif Tiro, Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Makassar: Andira
Publisher, Cet. 1, 2009).
Lampiran
Mitos, Trowulan,, Jawa Timur Dewi Novita Sari, Perempuan, 40
Tahun, Guru Bahasa Indonesia,
Sarjana, Bahasa Jawa dan Indonesia.
Dsn. Berat Wetan, Ds. Ngepung, Kec.
Kemlagi, Kab. Mojokerto.
Ainun Hidayanti
Terjemahan
MITOS KABUT ABADI TROWULAN
Trowulan merupakan sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten
Mojokerto, Jawa Timur dan terletak di bagian barat Kabupaten Mojokerto dan
berbatasan dengan wilayah Kabupaten Jombang. Trowulan terkenal dengan
peninggalan Kerajaan Majapahit. Trowulan dulunya adalah Ibu Kota Majapahit
karena itulah banyak peninggalan Kerajaan Majapahit dari Candi dan segala
mitosnya.. Salah satu mitos yang berkembang di tengah masyarakat Trowulan
adalah Mitos mengenai kabut abadi Trowulan. Disebut kabut abadi karena kabut
tebal ini biasanya terlihat pada pagi, sore dan malam hari. Pada umumya kabut akan
menghilang ketika matahari terbit. Namun berbeda dengan kabut yang berada di
Trowulan ini terkadang bertambah tebal ketika malam hari. Konon ceritanya Kabut
ini merupakan salah satu strategi yang digunakan oleh Patih Gajdah Mada untuk
menyembunyikan Kerajaan Majapahit dari serangan musuh.