PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
Oleh:
dr. Muhammad Aulia Akmal
Pembimbing:
dr. Eva Lestari, M. Kes
PENDAHULUAN
mata yang ditandai dengan adanya akumulasi darah pada ruang subkonjungtiva
akibat ruptur atau pecahnya pembuluh darah yang terletak pada ruang antara dan
subkonjungtiva dapat terjadi pada semua usia dan jenis kelamin namun angka
kejadiannya meningkat pada usia tua yakni 50 tahun keatas, hal ini berkaitan
dengan tingginya prevalensi penyakit sistemik pada usia ini, seperti hipertensi dan
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tipis yang melapisi kelopak mata bagian dalam, dimulai dari taut mukoutaneus
palpebra, kemudian melapisi permukan luar bola mata hingga mencapai limbus
c. Konjungtiva bulbi, yang menutupi sklera dan mudah digerakkan dari sklera di
bawahnya. Konjungtiva bulbi melapisi dan melekat erat pada permukaan anterior
pergerakan mata dan kelopaknya dan akan menambah luas daerah permukaan
sehingga mengurangi luas area kontak dan mengurangi friksi antara konjungtiva
anterior dan arteri palpebralis. Konjungtiva tarsal mendapat suplai perdarahan dari
2
cabang-cabang arteri oftalmika: arteri frontalis, arteri supraorbitalis, dan arteri
lakrimalis; serta dari cabang-cabang terminal arteri fascialis, yakni ramus fasialis,
perdarahan dari cabang arteri siliaris anterior: arteri konjungtiva anterior dan
limfatik padat yang alirannya bersama dengan aliran limfe dari kelopak mata,
propia. Epitel konjungtiva adalah epitel berlapis nonkeratin dengan ketebalan yang
bervariasi, yakni 2 lapis pada daerah tarsal dan 5-7 lapis pada daerah corneosklera
konjungtiva tarsal tersusun lebih kuboid.Diantara sel-sel epitel terdapat sel goblet
dengan populasi sel goblet terbanyak yakni pada bagian inferonasal serta forniks.
3
parasimpatis. Fungsi musin adalah proteksi, hidrasi, dan lubrikasi permukaan bola
mata. Lapisan selanjutnya adalah lamina propia yang merupakan jaringan ikat
yang kaya akan pembuluh darah, saraf, sel polimorfonuklear, makrofag, dan sel
mast. Selain itu juga terdapat kelenjar lakrimal asesorius krause dan Wolfring
2.2.1 Definisi
dengan adanya akumulasi darah pada ruang subkonjungtiva tanpa disertai adanya
discharge, nyeri, maupun tanda inflamasi pada daerah sekitarnya. Pada perdarahan
subkonjungtival juga tidak disertai penurunan visus atau tajam penglihatan. Secara
4
antara konjungtiva dan episklera, dan akumulasi darah akan terkumpul pada
2.2.2 Epidemiologi
skala nasional di Taiwan adalah 60 per 10.000 individu. Pada sebuah studi yang
adalah 2,9% dari 8726 pasien yang diteliti. Perdarahan subkonjungtiva dapat
terjadi pada semua usia namun angka kejadiannya meningkat pada usia tua yakni
50 tahun keatas, hal ini berkaitan dengan tingginya prevalensi penyakit sistemik
pada usia ini seperti hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan penggunaan terapi
antikoagulan, tidak ada perbedaan angka kejadiannya antara perempuan dan laki-
2.2.3 Klasifikasi
2.2.4 Etiopatogenesis
trauma minor pada mataseperti pada penggunaan lensa kontak yang tidak hati-hati
dan trauma minor lainnya, trauma minor aibat benda asing, atau mengucek mata
5
dapat diakibatkan penyakit sistemik seperti riwayat hipertensi tidak terkontrol, dan
diabetes. Pada pasien usia tua dengan gangguan vaskular seperti hipertensi,
arteriosklerosis, dan diabetes akan memiliki dinding pembuluh darah yang lebih
lemah, termasuk pembuluh darah di konjungtiva sehingga akan rapuh dan mudah
ruptur. Selain itu, peningkatan tekanan vena (valvasa manuver seperti batuk dan
terbentuk 12-24 jam setelah fraktur tulang orbita atau fraktur basis kranii akibat
merupakan infeksi pada konjungtiva yang disebabkan oleh enterovirus type 70,
Coxsackie virus, dan Adenovirus, namun pada kasus ini diawali dengan
palpebrae, serta kemosis konjungtiva. Penyebab lain yaitu tumor konjuntiva yang
darah yang terlokalisir dan berbatas tegas pada ruang antara konjungtiva dan sklera
yang umumnya unilateral dan tanpa disertai tanda inflamasi pada konjungtiva
sekitarnya.8
2.2.5 Diagnosis
6
Penegakan diagnosis perdarahan subkonjungtiva dapat dari anamnesis dan
- Anamnesis
Pasien akan datang karena keluhan kosmetik yakni tampak bagian putih
mata berwarna merah, namun tidak ada gejala subjektif seperti nyeri,
berair, silau, sensasi benda asing, serta tidak ada pandangan kabur. Riwayat
- Pemeriksaan fisik
terganggu.
- Konjungtivitis hemoragik
2.2.8 Penatalaksanaan
karena darah akan diresorbsi secara perlahan dalam 2-3 minggu, bergantung pada
7
digunakan air mata buatan. Apabila perdarahan subkonjungtiva terjadi akibat
2.2.9 Komplikasi
perdarahan yang terjadi berhubungan dengan trauma yang signifikan, atau terjadi
perdarahan akan cenderung berulang dan dapat terjadi pada berbagai organ tubuh.7
2.2.10 Prognosis
8
BAB III
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Keluhan Utama :
Mata kiri merah dan tidak kabur sejak 3 hari yang lalu
Riwayat pengobatan :
Pasien tidak ada berobat untuk keluhannya ini
9
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Vital sign : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80x/menit
Nafas : 18x/menit
Suhu : 36,70C
STATUS OPTHALMOLOGI
OD OS
10
Bulat, sentral, Ø 2 mm, Iris/pupil Bulat, sentral, Ø 2 mm,
refleks cahaya +/+ refleks cahaya +/+
tampak depan
RESUME :
Nn. Z, 56 tahun, bagian putih mata kiri merah sejak 3 hari yang lalu. Riwayat
mengucek mata dengan kuat (+). Mata kabur (-), nyeri (-), silau (-), berair (-),
Pemeriksaan opthalmologi pada mata kiri didapatkan visus 20/20, tampak
ekstravasasi darah pada subconjungtiva bulbi bagian nasal.
Pemeriksaan anjuran :
- Pemeriksaan gula darah
- Pemeriksaan EKG
Diagnosis Kerja:
- Perdarahan subkonjungtiva OS
- Presbiopia
11
Diagnosis Banding:
-
Penatalaksanaan
Non Farmakologi
- Observasi selama 2-3 minggu
Farmakologi :
Artificial tears / air mata buatan 2 tetes, 3 kali sehari
Tindakan : -
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad kosmetikum : dubia ad bonam
12
DAFTAR PUSTAKA
4. Ilyas S YS. Ilmu Penyakit Mata. Edisi ke-5. Jakarta: FKUI; 2015:3
8. Nora RLD. Perdarahan Subkonjungtiva. In: Buku Ajar Oftalmologi. 1st ed.
Jakarta: FKUI; 2017:107.
9. Nora RLD. Pemeriksaan Sederhana pada Kasus Mata Merah. In: Buku Ajar
Oftalmologi. 1st ed. Jakarta; 2017:90.
13