Anda di halaman 1dari 2

Kasus 5

Pria, 30 tahun, Pekerjaan : Wiraswata, Diagnosa medis: TB Paru, Diare Kronik,


Anemia dan HIV dengan IO.. saat pengkajian Klien mengatakan sesak nafas, batuk
berdahak, diare dengan frekuensi 10x/hari. Klien mengeluh satu bulan terakhir batuk
dan sesak napas, RR 18x/menit), adanya ronchi pada lobus kiri dan kanan paru
(semua lapang paru). Sputum: berwarna kuning. Demam, keringat malam (+), mual
(+), nafsu makan menurun, Bising usus atau peristaltik usus yang meningkat
(40x/menit), penurunan berat badan (dalam sebulan turun 10 kg), Semula BB pasien
59 kg, saat ini 49 kg dengan TB 162 cm. Pasien juga nampak kurus; menurunnya
lemak subkutan dan massa otot. Turgor kulit baik, lesi pada rongga mulut (adanya
candidiasis oral), membran mukosa kering.
Diare semenjak sebulan yang lalu dengan frekuensi 10 kali sehari, Konsistensi feses
encer tanpa mukus dan darah. Pasien BAK dengan menggunakan urinal, urin normal,
output urin per 24 jam - 800 cc, IVFD terpasang RL 8 Jam/Kolf. berat badan
menurun 10 kg dalam satu bulan terakhir. Klien memiliki riwayat narkoba dan sex
bebas.Tidak ada anggota keluarga yang batuk dan sesak seperti ini dan mengalami
HIV/AIDS ini. Istri klien adalah ibu rumah tangga.
Saat pengkajian klien tampak lemah. Nadi 80x/menit, TD: 117/75 mmHg, S: 37,90C,
pucat pada wajah, konjungtiva anemis. Anemia dengan kadar Hb 5,1 gr/dl.
Kulit pada area punggung nampak kemerahan, turgor kulit baik. Istri pasien yang
merawat pasien selama pasien dirawat di Rumah sakit. Nampak adanya dukungan
keluarga terhadap pasien.

laboratorium:
 Hasil test imunoserologi: anti HIV (reaktif 14,30), dimana nilai reaktif lebih
dari 0,25.
 Darah Rutin: Hb (5,1 g/dl), leukosit (6.950/mm3), esofil (0%), Basofil (1%),
N.Batang (3%), N.Segmen (73 %), Limposit (20%), Monosit (3%), Trombosit
(673.500/mm3) , Hematokrit (15%), Kalium 3,8 mmol/L, Natrium 136
mmol/L, Klorida 107 mmol/L
 Hasil pemeriksaan thorax: TB paru aktif dengan lesi luas.
 Pemeriksaan viral load dan western blot tidak dilakukan karena keluarga
pasien menolak dengan alasan keterbatasan biaya.
Terapi dan Obat-obatan :
- Obat anti Tuberkulosis (Rifampicin 350 mg, Izoniasid 400 mg, Pirazinamid
1000 mg, Etambutol 1000 mg)
- IVFD RL/8 jam per kolof
- Tranfusi WB 2 kantong
- Ceftriaxon 2 x 1 gram/IV
- Parasetamol 3 x 500 mg
- Kandistatin 4 x 1 tetes
- Ondancentron 2 x 4 mg
- Ranitidin 2 x 1 ampul (40 mg)

Berdasarkan kasus diatas,


1. Lakukan pengkajian, Analisa Data, Diagnosa Keperawatan (NANDA),
Kriteria Hasil (NOC) dan Intervensi (NIC) nya ataupun menggunakan SDKI,
SIKI, SLKI. Masing-masing menggunakan Referensi sesuai masalah
keperawatan yang digunakan
2. Jelaskan dalam bentuk WOC sehingga masalaha keperawatan ditemukan
3. Dalam penanganan kasus diatas, jelaskan universal precaution yang
digunakan petugas Kesehatan sehingga tidak terjadi penularan ataupun tertular
terhadap pasien maupun petugas Kesehatan dengan tujuan pencegahan
4. Identifikasi kondisi fisik secara Head to toe
5. Tuliskan referensi (nama penulis, tahun, halaman) pada materi yang
digunakan dan Daftar Pustaka (nama penulis, tahun terbit, judul, nama
buku/nama jurnal, kota terbit, penerbit/Link jurnal) yang digunakan. Dalam
menyelesaikan kasus diatas hanya menggunakan Buku text/teori dan Jurnal,
lampirkan dan tuliskan link penggunaan referensi tersebut, tidak diijinkan
menggunakan Blog

Anda mungkin juga menyukai