Anda di halaman 1dari 6

LAMPIRAN B

TUGAS ESSAI ACARA I

1. Jelaskan perbedaan uji sifat fisik dan uji mekanik


Jawab :

Sifat fisik batuan didapatkan dari pengujian non-destructive (tidak


merusak). Sifat fisik batuan yaitu massa jenis, berat jenis, kadar air, derajat
kejenuhan, porositas dan angka pori. Sedangkan sifat mekanik batuan
didapatkan dengan pengujian yang merusak (destructive). Sifat mekanik
didapatkan dari pengujian yang dilakukan di laboratorium. (Made Astawa Rai
dkk, 2013). Parameter yang digunakan dalam pengujian sifat mekanik antara
lain kuat tekan, kuat tarik, modulus elastis, dan nilai poison.
Dalam penerapannya pada sifat fisik terdapat bobot isi batuan yang
digunakan untuk perancangan jenis dan alat-alat mekanis dalam penggalian
dan penanganan batuan. Sedang kandungan air, porositas dan derajat
kejenuhan digunakan untuk memodelkan dan mengidentifikasi permasalahan
geohidrologi tambang.

Berbeda dengan sifat fisik, pada sifat mekanik terdapat kuat tekan uniaxial /
UCS (Uniaxial Compresive Stregth) yang digunakan untuk memilih metode
pemberaian batuan pada kegiatan penambangan baik tambang terbuka maupun
tambang bawah tanah sehingga dapat ditentukan pemilihan metode peledakan
atau menggunakan alat mekanis.

2. Alasan pada percobaan uji sifat fisik dilakukan penimbangan berat


tergantung dalam air suatu sampel

Sapri Samsudin/7100190194
/
1
Jawab :
Pengujian sifat fisik yang dilakukan dengan penimbangan berat tergantung
dalam air alah untuk menentukan berat jenuh yang mana nantiya digunakan
dalam perhitungan parameter lain pada uji sifat fisik.

Proses perendaman selama 24 jam membuat batuan dapat menyerap air


kedalam pori-porinya sehingga menyebabkan naiknya berat atau massa dari
batuan.

Pengujian dengan menggantungkan batuan yang telah direndam adalah


untuk membuat benda dalam keadaan melayang. Dalam keadaan benda
melayang artinya sesuai dengan Hukum Archimedes yang berbunyi “Suatu
benda yang dicelupkan sebagaian atau seluruhnya ke dalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut.”

Sapri Samsudin/7100190194
/
1
Gambar B.1. Hukum Archimedes

Suatu benda dapat dikatakan melayang adalah saat FA = W,


∑ 𝐹𝑦 = 0
𝐹𝑎 = 𝑚𝑏 × 𝑔
𝜌𝑓 × 𝑔 × 𝑉𝑡 = 𝜌𝑏 × 𝑉𝑏 × , dimana 𝜌𝑓 = 𝜌𝑏 sehingga Vt = Vb

Perhitungan bobot asli, bobot kering dan bobot jenuh adalah ratio dengan
volume batuan asli yang menjadi penyebut dalam perhitungan tersebut atau
dapat dikatakan sebagai pengurangan antara berat jenuh (Ww) dengan berat
tergantung (Ws) atau Ww-Ws.

Sehingga , dimana

Sapri Samsudin/7100190194
/
1
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengujian dengan menimbang
sampel dalam keadaan tergantung adalah untuk menemukan volume dari
sampel setalah direndam, yang mana ketika perendaman memperoleh
penambahan volume dari meresapnya air malalui pori-pori batuan.

3. Resume buku Made Astawa hal 68-70!


Jawab :

A. Sifat Fisik Batuan Utuh

Sifat fisik batuan yang ditentukan untuk kepentingan penelitian


geoteknik adalah:
Bobot isi asli (natural density), bobot isi kering (dry density), bobot isi
jenuh (saturated density), berat jenis semu (apparent density), berat jenis
sejati (true specific gravity), kadar air asli (natural water content), kadar
air jenuh (absorption), derajat kejenuhan, porositas (n) dan void ratio (e).
Penentuan sifat fisik batuan memerlukan beberapa peralatan
diantaranya :

o
a) Oven yang dapat mempertahankan suhu pada 105 C untuk selama
24 jam
b) Wadah yang terbuat dari material yang tidak korosif dan mempunyai
tutup yang kedap udara
c) Desikator dengan ukuran secukupnya
d) Pompa vakum sehingga contoh batuan utuh dapat direndam air di
dalam wadah yang bisa diberikan tekanan vakum sebesar 800 Pa

Sapri Samsudin/7100190194
/
1
e) untuk selama- lamanya 1 jam
f) Wadah berukuran secukupnya untuk merendam contoh batuan utuh
yang dimasukkan ke dalam wadah berongga dan dapat digantung
bebas sehingga berat contoh batuan utuhnya dapat ditimbang untuk
menentukan berat jenuh terendam air
g) Timbangan dengan ketepatan 0,001%

a. Penimbangan Berat Contoh


1. Berat contoh asli : Wn+
2. Berat contoh kering (sesudah dimasukkan ke dalam oven selama
24jam dengan temperature kurang lebih 90o C) : Wo+
3. Berat contoh jenuh (sesudah dijenuhkan dengan air selama 24jam) :
Ww+
4. Berat contoh jenuh tergantung didalam air : Ws
5. Volume contoh tanpa pori – pori : Wo – Ws+
6. Volume contoh total : Ww – Ws+

b. Perhitungan Penentu Sifat Fisik Batuan

1. Bobot Isi Asli (natural density) =

2. Bobot Isi Kering (dry density)

3. Bobot Isi Jenuh (saturated density) =

4. Berat Jenis Semu (apparent specific gravity)

5. Berat Jenis Sejati (true specific gravity)

6. Kadar air asli (natural water content)

7. Saturated water content (absorption) =

Sapri Samsudin / 7100190194


8. Derajat kejenuhan =

9. Porositas,

10. Void Ratio,

B. Kekerasan Material Kristal Padat dan Kekerasan Mineral

Dalam skala Mohs salah satu sifat kekerasan yaitu kemampuan mineral untuk
menggores/ mengabrasi benda lainnya. Cara lain adalah dengan melalui
ketahanan terhadap indentasi dibawah kondisi tergangan tetap. Masingmasing
kekerasan tersebut merupakan sebuah ukuran ketahanan suatu struktur
terhadap kerusakan mekanik. Skala kekerasan Mohs merepresentasikan
kekerasan relatif mineral daripada kekerasan absolut. Dalam prakteknya skala
Mohs sering dibagi kedalam interval skala 0,5 sampai dengan 0,2.

Sapri Samsudin / 7100190194

Anda mungkin juga menyukai