Anda di halaman 1dari 16

Parameter Operasi

Separator Tiga Fasa


Horizontal Separators
Deskripsi
 Fluida memasuki separator dan menumbuk inlet diverter sehingga terjadi perubahan
momentum secara tiba-tiba dan menjadi proses pemisahan mula-mula antara gas dan
liquid.
 Pada umumnya pada inlet diverter juga terpasang downcomer sehingga liquid mengalir
dibawah oil-water interface. Campuran oil-water dipaksa melaui fasa kontinyu air supaya
terjadi penggabungan droplet air yang berada didalam minyak menjadi droplet ayng lebih
besar yang disevut sebagai “water-washing”
 Liquid collecting section dari separator harus memberikan waktu yang cukup bagi oil dan
emulsi untuk membentuk lapisan “oil-pad” di atas lapisan air.
 Terdapat weir untuk menjaga level minyak dan level controller untuk menjaga level air.
Akumulasi minyak akan dipotong oleh weir dan mengalir ke bagian downstream. Level
pada bagian downstream ini akan diatur oleh level contrioller dengan mengatur bukaan
pada oil outlet/dump valve.
 Pada liquid collecting section terdapat intercace level controller yang mengatur
ketinggian level interface air-minyak dengan cara mengatur bukaan pada water dump
valve/outlet. Dengan demikian air akan keluar dengan laju alir tertentu untuk
mempertahankan level air.
 Gas mengalir secara hosrisontal pada bagian atas dan keluar melalui mist extractor
menuju gas outlet. Pada gas outlet terdapat pressure controller yang akan mengatur
bukaan pressure control valve untuk menjaga tekanan separator.
 Ketinggian level likuid bisa antara 50% – 75 % dari dimater separtor.
 Terdapat model yang lain dengan desain bucket and weir. Desain tidak memerlukan
interface level controler. Minyak dan air mempunyai weir yang akan mengontrol level
masing-masing lapisan. Ketinggian weir akan menentukan ketebalan lapisan berdasarkan
perbedaan densitas
Penentuan Weir
+ =


= = ′


= +

= = 1
Downcomer

Separator Vertikal
 Pada separator dua fasa, liquid capacity hanya di ditentukan dari retention time. Pada
separator tiga fasa, selain retention time juga dipengaruhi oleh settling oil droplet dari
water dan water droplet dari oil. Retention time minyak dan air juga berbeda dan harus
dipertimbangkan.
 Pada pemisahan oil droplet dari water atau water droplet dari oil terjadi pergerakan
relatif antara droplet dengan fasa kontinyu di sekitarnya.
 Karena densitas oil droplet lebih kecil dari fasa kontinyu air akan cenderung bergerak ke
atas yang dipenggaruhi oleh gaya gravitasi dan bouyancy, Fg. Dan pada arah berlawanan
aliran air akan memberikan drag force Fd terhadap oil droplet.
= drag coefficient
= = diameter droplet, ft
4 2
, = densitas minyak , gas, lb/ft3
= kecepatan alir gas, ft/s
=
4 = percepatan gravitasi, ft/s2
Settling Velocity

=
24 24
= =
=
18
3.281 × 10
24 =
= 18 2.088 × 10
4 2
10
= 2.864 ×
=3 ′
10
′=viscositas fasa kontinyu = 1.787 ×
Horisontal Separator
 Retention time harus cukup bagi water droplet pada diameter minimum untuk settling
turun dari lapisan minyak.
 Bisa diasumsikan water droplet turun dari bagian atas lapisan minyak kemudian bergerak
menempuh sepanjang ketebalan lapisan minyak sampai pada oil-water interface
 Waktu yang dibutuhkan untuk bergerak pada ketebalan lapisan minyak
1 ⁄12
= 6 2

60 1.787 × 10 /
 Untuk retention time minyak maka dapat dihitung tinggi/tebal maksimum lapisan
minyak. Besar droplet bisa ditentukan dari laboratorium atau diasumsikan misal 500 μm
2
3
= 1.28 × 10
 Laju alir minyak dan air, retention time serta diameter separator akan mempengaruhi
ketinggian lapisan minyak.
 Pada separator yang beroperasi setengah penuh maka perbandingan penamapang
separator dan area lapisan air dapat dihitung sebagai
=2 0 +

= 0.5
+
 Perbandingan area juga sama dengan perbandingan volume sehingga bisa didapat

= 0.5
+
Grafik ⁄ vs ⁄
 Diameter maksimum dihitung

=

Gas Capacity Constraint  Jika dalam menit maka
 Gas capacity constrain untuk separator
tiga fasa juga sama dengan dua fasa. =
Ukuran droplet umumnya pada 100 μm 24 × 60
1
2
= 422 =
24 × 60
Retention Time Constraint  Karena = +
 Dengan asumsi bahwa liquid akan mengisi 4 2 +
setengah volume yang akan diisi air dan 4.859 × 10 =
24 × 60
minyak
2  Sehingga dapat ditulis
= 0.5 3
4 12 2
= 1.429 + 2
 Dalam satuan barrel
= 4.859 × 10 4 2

Prosedur perhitungan ukuran separator
 Tentukan nilai berdasarkan persamaan = 0.5
+

 Gunakan grafik Grafik ⁄ ⁄ untuk menentukan / dari nilai /


 Menghitung tebal/tinggi lapisan minyak maksimum , bisa asumsi 500 μm
2
3
= 1.28 × 10

 Menentukan nilai
=

 Pada diameter kurang dari maka D ditentukan dari kombinasi D dan L yang
memenuhi gas capacity constraint. Nilai dapat diasumsikan 100 m

1
2
= 422
Prosedur perhitungan ukuran separator
 Kombinasi D dan L juga harus memenuhi retention time constraint sesuai persamaan
2
= 1.429 + 2
 Bandingkan hasil pada langkah 5 dan 6 dan tentukan constraint yang paling mempengaruhi
desain
 Hitung seam-to-sam length, jika gas capacity constraint yang menentukan desain maka
seam-to-seam length dihitung
= +
12
jika liquid retention time constraint yang menentukan desain maka seam-to-seam
length dihitung
4
=
3
 Slemderness ratio yang direkomendasikan pada kisaran 3 – 5. Pada kasus tertentu SR bisa
lebih dari 5. Maka sebaiknya dipasang peralatan internal separator seperti baffle yang
berfumgsi sebagai wave breaker untuk mejaga stabilitas gas-liquid interface

Anda mungkin juga menyukai