Laporan Mesin Bubut
Laporan Mesin Bubut
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.
Adapun tujuan dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam mengoperasikan
mesin bubut.
2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen– komponen
dan fungsi dari mesin bubut.
3. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan langkah-
langkah pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin bubut
4. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui dari jenis-jenis alat dan
bahan yang digunakan dalam parktikum mesin bubut.
5. Agar setiap mahasiswa teknik mesin tebiasa dalam pembuatan setiap laporan.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut ialah :
1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengoperasikan mesin bubut dengan
baik.
2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin bubut.
3. Setiap mahasiswa teknik mesin mampu berkreatifitas sesuai dengan
keahliannya.
4. Setiap mahaiswa teknik mesin mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan
kekompakan dalam tim.
5. Setiap mahasisiwa teknik mesin agar bisa lebih disiplin dan tepat waktu dalam
setiap pembuatan laporan.
BAB II
TEORI DASAR
Gambar 2.3 Kepala Lepas
3. Eretan
untuk sebagai tempat atau kedudukan dari mata pahat dan penggerak
mata pahat dalam saat proses pemakanan benda kerja.
Gambar 2.4 Eretan
4. Landasan (bed)
Kerangka utama mesin, yang diatasnya terdapat eretan serta kepala lepas.
Adapun alur dari landasan ini berbentuk V; datar atau rata.
4. Pemotongan
Gambar 2.9 Pemotong
5. Meluas lubang
8. Mesin bubut center
Fungsinya untuk membuat benda kerja yang sesumbu dan meratakan
permukaan benda kerja yang belum rata serta dapat menghaluskan benda kerja.
3. Pahat champer
Gambar 2.27 Pahat Champer
2.9 Pekerjaan-Pekerjaan Membubut
Jenis-jenis pekerjaan membubut yaitu sebagai berikut:
1. Membubut Lurus
Pada proses memanjang gerak jalan pahat sejajar dengan poros benda
kerja sedang untuk pembubutan yang datar pahat ini pada benda kerja. Dalam
pembubutan yang otomatis pahat dapat digeserkan maju dan mundur kearah
melintang . Cara pembubutan lurus ini adalah cara kerja yang paling sederhana
didalam pekerjaan membubut .
2. Membubut Tirus
Untuk membubut tirus dapat dikerjakan dengan tiga cara taitu:
a. Dengan menggeser posisi kepala lepas kearah melintang
b. Dengan menggeser sekian derajat eretan atas (penjepit pahat)
c. Dengan memasang perkakas pembentuk.
Gambar 2.31 Membubut Tirus
3. Membubut Eksenteris
Bila garis hati dari dua atau lebih silinder dari sebuah benda kerja sejajar
maka benda kerja ini disebut eksentris, jarak antara garis-garis hati itu disebut
eksentrisitas.
4. Membubut Alur
Membuat alur digunakan pahat bubut pengalur.
6. Membuat Lubang
Pengerjaan membuat lubang pada mesin bubut dengan cara benda kerja
yang berputar dan driil senter yang berputar.
7. Membubut dalam
Untuk membesarkan lubang yang sudah ada kita dapat gunakan pahat
dalam, caranya tidak jauh beda dengan membubut lurus. Pahatnya juga
mempunyai bentuk tersendiri
8. Membubut Profil
Pada umumnya membuat dengan menggunakan pahat profil tidak terdapat
kesukaran, untuk membubut pembulatan pahatnya diasah menurut bentuk
profilnya, pahat profil terutama cocok membuat profil pada produk-produk yang
pendek, pada umumnya pahat bubut itu tidak begitu tebal sehingga umur
pemekaiannya pendek.
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan dalam proses pembuatan benda kerja pada
Mesin Bubut adalah adalah:
1. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang , lebar dan tinggi dari
benda kerja.
2. Kunci tool holder
Kunci tool holder digunakan utuk menguatkan dan melonggarkan tool post
Gambar 3.2 Kunci tool holder
3. Kunci kombinasi 8 mm
Kunci ini digunakan untuk mengencangkan pahat dan melonggarkan
pahat.
Gambar 3.3 Kunci kombinasi 8 mm
4. Tool holder
Tool holder berfungsi sebagai tempat kedudukan pahat.
Gambar 3.4 Tool holder
5. Kunci Toll Post
Kunci tool post digunakan untuk mengunci dan melonggarkan tool post
dari kedudukannya.
7. Kunci L
Kunci L digunakan untuk menyeting atau mengatur Tool pada Tool Post
terhadap ujung center.
Gambar 3.7 Kunci L
8. Pahat
Gambar 3.8 Pahat
9. Kuas
.
Gambar 3.9 Kuas
10. Senter
Alat ini digunakan untuk memegang titik sumbu dari kedua ujung benda
kerja dibor runcing sedikit untuk menempatkan ujung senter tersebut.
63.8 mm
25.6 mm
50.8 mm
Gambar 3.15 Bahan Benda Kerja II
3. Benda kerja III
Bahan yang digunakan adalah besi ST 37 dengan ukuran :
Panjang :100.4 mm
Diameter : 25,5 mm
100.4 mm 25.5 mm
Gambar 3.16 Bahan Benda Kerja III
4. Benda kerja IV
Bahan yang digunakan adalah besi ST 37 dengan ukuran
Panjang :120 mm
Diameter : 16 mm
120 mm 16 mm
BAB IV
PROSEDUR KERJA
Prosedur Umum
1. Alat dan bahan yang digunakan disiapkan
2. Gambar benda kerja dipelajari dan dipahami
3. Benda kerja diukur dengan menggunakan jangka sorong
4. Mata pahat diasah dengan menggunakan gerinda
5. Benda kerja dijepit pada chuck
6. Mesin diatur kecepatannya dengan melihat tabel
7. Mesin diaktifkan
8. Benda kerja di drill
9. Benda kerja difinishing
10. Mesin dinonaktifkan
11. Mesin dibersihkan
12. Alat dibersihkan dan disimpan
13. Ruangan dibersihkan
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Perhitungan
Jawab
1. Kedalaman potong
mm
2. Putaran spindle (n)
Sebelumnya dicari terlebih dahulu diameter rata-rata
mm
, maka
=
= 219,07 Rpm
3. Kecepatan makan
Vf = f . n
Vf = 1 . 219,07
= 219,07mm/min
4. Waktu pemotongan
Lt = langkah pengawalan + benda kerja + langkah pengakhiran
= 2 + 63,8 + 2
= 67,8 mm
Jawab
6. Kedalaman potong
mm
7. Putaran spindle (n)
Sebelumnya dicari terlebih dahulu diameter rata-rata
mm
, maka
=
= 219,07 Rpm
8. Kecepatan makan
Vf = f . n
Vf = 0,069 . 219,07
= 15,11 mm/min
9. Waktu pemotongan
Lt = langkah pengawalan + benda kerja + langkah pengakhiran
= 2 + 63,8 + 2
= 67,8 mm
5.2 Analisa
Pada saat penulis melaksanakan praktikum mesin bubut banyak terdapat
kesulitan dan kesalahan yang penulis alami diantaranya :
1. Benda kerja yang dibubut sering tidak rata.
2. Pada saat benda kerja berputar pada pencekam benda kerja mengalami putaran
yang tidak senter
3. Pada saat pembuatan tirus hasil permukaan benda kerja yang dihasilkan kasar
dan tidak rata
4. Ujung benda kerja dengan ujung benda kerja yang lain sering mengalami
perbedaan diameter pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan
eretan atas
Untuk mengatasi permasalahan di atas dapat diatasi dengan cara :
1. Pada ujung pahat ternyata masih runcing, dan penulis membuat radius pada
ujung pahat tersebut
2. Ketiga pengunci cekam harus dikunci kuat dengan menggunakan kunci chuck.
3. Untuk pembuatan tirus mata pahat yang digunakan harus berbentuk radius
sesuai dengan ukuran radius mata pahat.dan sudut eretan atas adalah 6 derajat.
4. Untuk menjalankan eretan atas, sudutnya haruslah dalam keadaan nol derajat.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum Teknik mesin bubut ini mahasiswa dapat
menyimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Ketajaman dan sudut mata pahat yang benar sangat berpengaruh pada hasil
permukaan benda kerja karena akan mengahasilkan permukaan yang kasar.
2. P:ada saat melakukan pengasahan mata pahat sebaiknya dilakukan secara
perlahan–lahan, agar sudut pahat yang dihasilkan sesuai dengan yang telah
ditentukan dan agar benda kerja yang dihasilkan permukaannya rata.
3. Dalam melakukan proses di mesi bubut hendaklah dalam setiap
pembubutan collant diaktifkan agar permukaan benda kerja yang dihasilkan licin
dan mengkilap dan berpengaruh juga terhadap mata pahat bubut
4. Saat pembuatan lubang dan pembesaran lubang yang dilakukan oleh mesin
bubut terlebih dahulu benda kerja dijepit dngan kuat dan sebelum proses
dilakukan benda kerja disenter dahulu dengan senter yang terletak di kepala
lepas agar lubang yang dihasilkan lebih bagus dan lubang yang dihasilkan pada
permukaan benda kerja senter atau ditengah .
6.2 Saran
Adapun yang dapat penulis berikan dalam Praktikum Mesin Bubut ini
adalah :
1. Sebelum mahasiswa menggunakan mesin bubut diharapkan mahasiswa
memahami terlebih dahulu tentang teori dasar dan tata cara menggunakan mesin
bubut yang benar.
2. Setelah chuck dikunci, diharapkan hat-hati jangan pernah meninggalkan
kunci chuck pada pencekam.
3. Jangan mengukur benda kerja yang sedang berputar