Anda di halaman 1dari 18

Resistor

RESUME RANGKAIAN LISTRIK I

RESISTOR

CUT ZARMAYRA ZAHRA 5115120353


FIRMANSYAH 5115122616
HENNY HERDIANTI 5115122593
NOVIAN RAHMANA PUTRA 5115122577
RIZKY FAJRIANTO 5115120365
SEPTIAN PRATAMA W. 5115120359

PENDIDIKAN S1 TEKNIK ELEKTRO REGULER 2012

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2013
Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 1|Page
Resistor

PENDAHULUAN

Listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang sudah tidak bisa dipisahkan
dari kehidupan masyarakat. Semua aktivitas yang dilakukan masyarakat
tergantung pada adanya energi ajaib ini. Lalu bagaimana listrik bisa terjadi?
Listrik terjadi karena adanya pergerakan / aliran elektron yang disebut arus
listrik. Tidak akan ada listrik apabila tidak ada arus listrik. Agar arus listrik yang
mengalir ini lancar dan konstan, maka ia membutuhkan suatu zat
penghambatnya, yaitu hambatan listrik. Kita dapat menggunakan analogi air
untuk memahami konsep hambatan listrik.
Arus listrik kita analogikan sebagai aliran air yang mengalir, dan hambatan
listrik dianalogikan sebagai diameter pipa tempat air mengalir. Apabila kita
memperkecil diameter pipa, maka jumlah air yang mengalir akan semakin
deras. Begitupun sebaliknya.
Hambatan ini sangat penting dalam suatu rangkaian listrik. Alat yang
digunakan untuk menghambat listrik dalam dunia kelistrikan disebut Resistor.
Selanjutnya akan dijelaskan lebih dalam lagi mengenai resistor.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 2|Page


Resistor

TUJUAN MATERI

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian resistor


2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik dari resistor.
3. Mahasiswa dapat mengenali tipe / macam resistor.
4. Mahasiswa dapat menghitung kode warna resistor.
5. Mahasiswa dapat memahami konsep hambatan listrik dan hambatan jenis.
6. Mahasiswa dapat mengenali ciri resistor yang sudah tidak layak.
7. Mahasiswa dapat memahami hubungan antara hambatan, arus, tegangan
dan daya listrik.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 3|Page


Resistor

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk
memberikan hambatan pada aliran elektron. Kemampuan resistor dalam
menghambat listrik disebut resistansi atau hambatan listrik yang
diekspresikan dalam satuan Ohm. Alat untuk mengukur besar hambatan listrik
adalah Ohmmeter.
Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian secara umum
antara lain:
 Sebagai pembagi arus
 Sebagai pembagi tegangan
 Sebagai penurun tegangan
 Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain

B. KARAKTERISTIK RESISTOR

Ada dua karakteristik dalam resistor yaitu :

 Nilai resistansinya, yaitu nilai hambatan yang dimiliki oleh resistor


tersebut.
 Nilai dayanya, yaitu kemampuan untuk menahan arus yang mengalir
pada resistor tersebut.
Nilai daya adalah properti fisik yang tergantung pada konstruksi
resistor, ukuran terutama fisik. Beberapa yang perlu diperhatikan :
 Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula daya resistor
tersebut.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 4|Page


Resistor

 Semakin tinggi nilai daya resistor, makin tinggi pula suhu yang
bisa diterima resistor tersebut
 Resistor berbahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan
nilai dayanya dibandingkan resistor dari bahan karbon.

Nilai daya yang lebih tinggi memungkinkan nilai tegangan yang lebih
tinggi. Peringkat ini memberikan tegangan tertinggi yang dapat diterapkan di
resistor tanpa lengkung internal.

Nilai daya sangat penting sebab ia menunjukkan daya maksimum yang


bisa disipasikan tanpa menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang
dapat mengakibatkan kerusakan pada resistor tersebut. Panas yang
berlebihan dapat menyebabkan terbakarnya resistor. Selain itu, nilai daya
juga berperan sebagai pengaman.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 5|Page


Resistor

C. TIPE / MACAM RESISTOR


Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu :
1. Fixed Resistor / Resistor Tetap
2. Variable Resistor / Resistor Variabel
3. Nonlinear Resistor / Resitor Nonlinear

1. Fixed Resistor / Resistor Tetap


Resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansi / hambatannya tetap.
Resistor jenis ini terbuat dari bahan nikelin atau karbon. Fungsinya adalah
pembagi tegangan,mengatur / membatasi arus, memperbesar dan
memperkecil tegangan. Daya resistor dapat dilihat dari besar/kecilnya fisik,
makin besar daya makin tinggi suhu yang bisa diterima, resistor bahan
gulungan kawat pasti lebih besar bentuk dan nilai daya-nya dibandingkan
resistor dari bahan karbon.

Simbol Resistor Tetap

Ada beberapa jenis resistor tetap yaitu: Metal Film Resistor, Metal Oxide
Resistor, Carbon Film Resistor, Ceramic Encased Wirewound.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 6|Page


Resistor

2. Variable Resistor / Resistor Variabel


Resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansi atau hambatannya
dapat diubah-ubah. Nilai hambatannya dapat diubah-ubah dengan diulir,
memutar dial, knob. Memiliki dua atau tiga terminal digunakan untuk
mengendalikan besar tegangan (Potensiometer). Fungsinya adalah pengatur
volume (mengatur arus), tone control pada sound system, pengatur tinggi
rendahnya nada (bass/treble), pembagi arus dan tegangan.

Simbol Resistor Variabel

Ada beberapa jenis resistor variabel yaitu: Potensiometer (Linier,


Logaritmis), Trimer-Potensiometer (Trimpot ), Rheostat.
a. Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan sambungan geser
untuk membagi tegangan.
 Linier : Mempunyai unsur resistif dengan penampang konstan. Contoh :
pengendali untuk menyetel titik pusat layar osiloskop.
 Logaritmik : Mempunyai unsur resistif dengan bahan yang memiliki
resistivitas bervariasi. Contoh : pengendali volume.
b. Trimpot adalah resistor yang nilai hambatannya diubah menggunakan
obeng
c. Rheostat adalah resistor variabel dua terminal untuk menangani arus dan
tegangan tinggi diubah dengan cara menggeser dipasang seri dengan
sumber tegangan dan beban.. Fungsinya mengubah-ubah resistansi dalam
sebuah sirkuit.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 7|Page


Resistor

3. NonLinear Resistor / Resistor Non Linear


Resistor non linear adalah yang nilai resistansi / hambatannya tidak linear
karena faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya. Fungsinya antara lain
sensor suhu, penjebak pencuri, alat penghitung otomatis, dll.
Ada beberapa jenis resistor non linear yaitu : LDR, VDR, Termistor (NTC,
PTC, CTR)
a. LDR (Light Dependent Resistor) adalah resistor yang nilai resistansinya
bergantung cahaya. Macam-macam komponen nya bagian peka cahaya
( Si, Ge, CdS, CdSe ), alas subtrat, plastik. Tipe sangat tergantung dari
sensitivitas cahaya, ukuran, nilai hambatan. Contoh Aplikasi LDR sebagai
sensor cahaya diantaranya: Rangkaian alarm, indikator, counter
(penghitung), fungsi potensiometer, kontrol lampu parkir.
b. VDR ( Voltage Dependent Resistor ) ialah jenis resistor apabila tegangan
yang melaluinya dinaikkan nilai tahanannya akan berkurang menjadi kecil.
Fungsinya untuk menahan tegangan yang naik secara cepat dan tiba-tiba
guna melindungi komponen-komponen yang lain di dalam suatu rangkaian.
c. Termistor adalah resistor yang nilai resistansinya berubah karena suhu.
Fungsinya pengukur temperatur, alarm tanda kebakaran, kontrol arus
pemanas ruang. Jenisnya ada 3, yaitu :
 NTC ( Negative Temperature Coefficient Thermistor )
Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya menurun. Contohnya
thermometer elektronik (pada rangkaian jembatan).

 PTC ( Positive Temperature Coefficient Thermistor)


Pada saat suhu disekitarnya naik nilai hambatannya naik. Contohnya
Proteksi motor listrik terhadap kenaikan V mendadak.
Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 8|Page
Resistor

 CTR ( Critical Temperature Resistor )


Nilai hambatannya akan menurun dengan cepat ketika suhu disekitarnya
naik diatas suhu yang specific point. Fungsinya pendeteksi harga ambang.

PTC NTC LDR

D. PERHITUNGAN KODE WARNA RESISTOR


Cara membaca :

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 9|Page


Resistor

Contoh :

Berapa nilai hambatan sebuah resistor jika gelang warna resistor tersebut
adalah :merah,coklat,merah,emas ?
Jawab : 
2100 Ohm 5 %  atau  2,1 Kohm 5%

E. HAMBATAN JENIS DAN HAMBATAN LISTRIK


Hambatan listrik adalah hasil pembagian atara arus listrik dan tegangan.
Kuat arus berbanding terbalik dengan hambatan. Pada suatu penghantar atau
konduktor, besarnya arus listrik dipengaruhi oleh hambatan jenis penghantar,
panjang penghantar, dan luas penampang penghantar. Kita bisa
menganalogikan kuat arus sebagai kendaraan yang sedang melaju di jalan,
panjang konduktor sebagai panjang jalan, luas penampang konduktor sebagai
lebar jalan dan hambatan jenis konduktor sebagai jenis permukaan jalan.
Faktor jalan sangat mempengaruhi laju kendaraan. Dalam kelistrikan, semakin
besar hambatan jenis penghantar, semakin panjang penghantar dan semakin
kecil luas penampangnya maka arus listrik yang mengalir akan semakin kecil.
Begitupun sebaliknya.
Oleh karena arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan listrik, maka
dapat disimpulkan, semakin besar hambatan jenis konduktor, semakin panjang
konduktor dan semakin kecil luas penampang konduktor maka hambatan
listriknya akan semakin besar. Begitupun sebaliknya.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 10 | P a g e


Resistor

Besarnya hambatan listrik yang dipengaruhi faktor-faktor tersebut dapat


ditulis secara matematis sebagai berikut:

l
R= ρ
A

R = hambatan listrik konduktor (  )


ρ = hambatan jenis konduktor (.m)

l = panjang konduktor ( m )

A= luas penampang konduktor ( m2 )

F. CIRI RESISTOR YANG SUDAH TIDAK LAYAK


Resistor dalam suatu rangkaian merupakan komponen yang amat penting
dan harus diperhatikan kelayakannya. Resistor bisa saja mengalami kerusakan
karena berbagai hal antara lain terlalu besarnya arus yang tidak sesuai dengan
nilai dayanya, dan masih banyak lagi. Resistor ini harus segera diganti dengan
yang baru sebab jika dibiarkan tentu saja akan membahayakan.
Berikut ciri resistor yang sudah rusak / tidak layak lagi :
 Saat diukur menggunakan multimeter, nilainya tidak sama dengan
yang tertera pada resistor.
 Badan resistor sudah pecah.
 Warnanya menghitam / hangus karena terbakar.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 11 | P a g e


Resistor

G. HUBUNGAN ANTARA HAMBATAN, ARUS, TEGANGAN DAN DAYA

Apabila kita ingin mengetahui hubungan antara hambatan, arus, tegangan,


dan daya, maka akan selalu dikaitkan dengan Hukum Ohm.
Dalam hukum Ohm dijelaskan bahwa
1. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial
/ tegangan. Supaya kesebandingan ini hilang, maka perlu ditambahkan
konstanta yaitu hambatan ( R ), sehingga persamaannya menjadi
V=I.R
2. Perbandingan antara V dan I menghasilkan suatu bilangan konstan yang
disebut hambatan listrik ( R )

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 12 | P a g e


Resistor

Hubungan antara kuat arus dan tegangan juga berkaitan dengan hukum
Joule yaitu hasil kali antara tegangan dan arus listrik disebut daya. Secara
matematis ditulis:

P=V.I

Dengan menghubungkan antar hukum Ohm dengan hukum Joule, dapat


terlihat hubungan antara hambatan, arus, tegangan, dan daya yang
dirmuskan dengan

V2
P = I2 . R =
R

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 13 | P a g e


Resistor

SOAL DAN JAWABAN

1. Dari gambar disamping ini, carilah


Nilai Va, Vb, Vc dan VR3 ?

Jawab :

Va = V - V1 Vb = Va - V2 Vc = Vb – V3

= 10 – 2 = 8–5 = 3-3

= 8V = 3V = 0V

VR3 = I x R3
V
= R 1+ R 2+ R 3 x R 3

R3
= R 1+ R 2+ R 3 x V

3
= 10 . 10

=3V

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 14 | P a g e


Resistor

2. Jelaskan tipe/macam-macam resistor dan sebutkan jenis dari masing –


masing resistor tersebut !
Jawab:
1. Fixed resistor / resistor tetap adalah resistor yang nilai resistansi /
hambatannya tetap.
Jenis-jenis resistor tetap yaitu Metal Film Resistor, Metal Oxide Resistor,
Carbon Film Resistor, Ceramic Encased Wirewound.
2. Variabel resistor / resistor variabel adalah resistor yang nilai resistansi
atau hambatannya dapat diubah-ubah.
Beberapa jenis resistor variabel yaitu: Potensiometer (Linear,
Logaritmis), Trimer-Potensiometer (Trimpot), Rheostat.
3. NonLinear Resistor / Resistor Non Linear adalah resistor yang nilai
resistansi / hambatannya tadak linear karena faktor lingkungan misalnya
cahaya dan suhu.
Beberapa jenis resistor non linear yaitu: LDR (Light Dependent Resistor),
VDR (Voltage Dependent Resistor ), Termistor (NTC, PTC dan CTR)

3. Sepanjang kawat seng sepanjang 2100 meter dengan tebal kawat 2 mm.
Bila penahan jenisnya dari kawat ini adalah sebesar 0,063, berapa ohm-kah
besarnya penahan tersebut?
Jawab:
l= 2100 meter
πd 2 3,14.22
d= 4 mm; jadi luas irisannya (A) = =
4 4
= 3,14 mm2
ρ = 0,063.
l 0,063 x 2100
R=ρA = 3,14
= 24,5 ohm.

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 15 | P a g e


Resistor

4.

Tentukan:

a. Hambatan pengganti
b. Kuat arus rangkaian
c. Kuat arus yang melalui R4
Jawab:
I I I I
a. R = R + R + R
123 1 2 3

I 1 1 1 (6+ 4+ 3) 13
= + + = = 120
R 123 20 30 40 120

120
R123= = 9,23 Ω
13

Rtot = R4 + R 123= 10 + 9,23 = 19,23 Ω

vtot 48
b. I = R = 19,23 = 2,496 A
tot

c. Kuat arus yang melalui R4 sama dengan kuat arus rangkaian


I 4= I = 2.496 A

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 16 | P a g e


Resistor

5.

Berapa nilai resistansi resitor di atas?


Jawab:
Resistor ini memliki 5 pita warna dengan satu pita terakhir memiliki jarak yang
sama dengan pita lainnya
 Pita pertama ungu: (hi-co-me-ji-ku-hi-bi-u) => 7
 Pita kedua hijau: (hi-co-me-ji-ku-hi) => 5
 Pita ketiga hitam: (hi) => x 1
 Pita keempat jingga (oranye): (hi-co-me-ji) => toleransi + 3%
 Pita kelima jingga (oranye): (hi-co-me-ji) => reliabilitas + 0,01%
Jadi, nilai resistansinya sebesar 75 ohm atau 75 R dengan toleransi + 3% dan
reliabilitas + 0,01%

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 17 | P a g e


Resistor

DAFTAR PUSTAKA

Hardy, Syam. 1983. Teknik Dasar-Dasar Elektronika. Bandung: Rineka Cipta.


Wal, Ing. G. Van der Knol, Ing. E. H. 1983. Ringkasan Elektro Teknik. Jakarta :
Erlangga.
Grob, Bernard. 1984. Basic Electronics. New York : Mc Graw-Hill Book Company.
http://soerya.surabaya.go.id/AuP/e-DU.KONTEN/edukasi.net/SMP/Fisika/Sifat
%20Kelistrikan%20Bahan/

Mata Kuliah Rangkaian Listrik I 18 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai