Anda di halaman 1dari 2

Fitrah Manusia

Alat-alat potensial dan berbagai potensial dasar atau fitrah manusia harus
ditumbuhkembangkan secara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan sepanjang
hayatnya. Manusia diberikan kebebasan untuk berikhtiar mengembangkan alat-alat potensial
dan potensi-potensi dasar atau fitrah manusia tersebut. Namun demikian, dalam pertumbuhan
dan perkembangannya tidak dapat lepas dari adanya batas-batas tertentu, yaitu adanya hukum-
hukum yang pasti dan tetap menguasai alam, hukum yang menguasai benda-benda maupun
masyarakat manusia sendiri, yang tidak tunduk dan tidak pula bergantung pada kemauan
manusia. Hukum-hukum inilah yang disebut dengan taqdir (Keharusan universal)
Di samping itu, pertumbuhan dan perkembangan alat-alat potensial dan fitrah manusia
itu juga dipengaruh oleh faktor-faktor hereditas, lingkngan alam, lingkungan sosial, sejarah.
Dalam ilmu-ilmu pendidikan ada 5 macam faktor-faktor yang menentukan keberhasilan
pelaksanaan pendidikan, yaitu tujuan, pendidik, peserta didik, alat pendidikan, dan lingkungan.
Karena itulah maka minat, bakat, kemampuan (skill), sikap manusia yang diwujudkan dalam
kegiatan ikhtiarnya dan hasil yang dicapai dari kegiatan ikhtiarnya tersebut bermacam-macam.
[6]

BAB II

PEMBAHASAN

Takhrij, Metode  dan Pendekatan yang Digunakan dalam Memahami Hadis Nabi


tentang Fitrah dan Implikasinya Terhadap Teori Perkembangan Manusia.
a.      Takhrij
Untuk melecak keberadaan hadis yaitu menggunakan metode takhrij,
sedangkan tahrij menurut bahasa adalah kumpulan dua perkara yang saling
berlawanan dalam satu masalah.[7] Sedangkan menurut istilah takhrij adalah
menunjukkan tempat hadis pada sumber sumber aslinya, di mana hadis tersebut
telah diriwayatkan lengkap dengan sanadnya, kemudian menjelaskan derajatnya
ketika perlukan.[8]
b.     Metode pemahaman hadis
Kata metode berasal dari bahasa Yunani metodos kata ini terdiri dari dua suku
kata yaitu meta yang berarti melalui atau melewati dan hodos yang berarti jalan atau
cara.[9] Sedangkan pemahaman (syarh) dari bahasa Arab, syarraha-yasyarrahu-
syarhan yang artinya menerangkan, membukakan melapangkan.[10]
Motode yang digunakan penulis dalam memahami hadis Nabi tentang fitrah
dan implikasinya terhadap perkembangan manusia adalah
metode muqarin (komparatif) yaitu membandingkan hadis yang memiliki redaksi
yang sama atau mirip dalam kasus yang sama atau memiliki redaksi yang berbeda
dengan kasus yang sama, membandingkan berbagai pendapat ulama syarah dalam
mensyarah hadis[11] dalam hal ini penulis mengutip tiga hadis dari tiga perawi
yang berbeda tentang fitrah dan implikasinya terhadap teori perkembangan
manusia, masing-masing dari al-Bukhari, at-Tarmizi dan Muslim.

Anda mungkin juga menyukai

  • DD
    DD
    Dokumen2 halaman
    DD
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • BB
    BB
    Dokumen2 halaman
    BB
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • D
    D
    Dokumen4 halaman
    D
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • AA
    AA
    Dokumen3 halaman
    AA
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • CC
    CC
    Dokumen3 halaman
    CC
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • EE
    EE
    Dokumen4 halaman
    EE
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • H. Isu-Isu Terbaru Dalam Komunikasi
    H. Isu-Isu Terbaru Dalam Komunikasi
    Dokumen4 halaman
    H. Isu-Isu Terbaru Dalam Komunikasi
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • D. Arah Komunikasi: E. Jenis-Jenis Komunikasi
    D. Arah Komunikasi: E. Jenis-Jenis Komunikasi
    Dokumen2 halaman
    D. Arah Komunikasi: E. Jenis-Jenis Komunikasi
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • C. Fungsi Komunikasi
    C. Fungsi Komunikasi
    Dokumen6 halaman
    C. Fungsi Komunikasi
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • 2.4 Hambatan Komunikasi
    2.4 Hambatan Komunikasi
    Dokumen3 halaman
    2.4 Hambatan Komunikasi
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Makalah Komunikasi: Bab I Pendahuluan Latar Belakang
    Makalah Komunikasi: Bab I Pendahuluan Latar Belakang
    Dokumen3 halaman
    Makalah Komunikasi: Bab I Pendahuluan Latar Belakang
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • A. Latar Belakang: B. Rumusan Masalah
    A. Latar Belakang: B. Rumusan Masalah
    Dokumen2 halaman
    A. Latar Belakang: B. Rumusan Masalah
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen4 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 18
    Agama 18
    Dokumen5 halaman
    Agama 18
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Nuru Malas (1) ....
    Nuru Malas (1) ....
    Dokumen16 halaman
    Nuru Malas (1) ....
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • 2.2proses Komunikasi
    2.2proses Komunikasi
    Dokumen2 halaman
    2.2proses Komunikasi
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 16
    Agama 16
    Dokumen3 halaman
    Agama 16
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 15
    Agama 15
    Dokumen3 halaman
    Agama 15
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 1
    Agama 1
    Dokumen3 halaman
    Agama 1
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 17
    Agama 17
    Dokumen4 halaman
    Agama 17
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 14
    Agama 14
    Dokumen3 halaman
    Agama 14
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 3
    Agama 3
    Dokumen5 halaman
    Agama 3
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 13
    Agama 13
    Dokumen3 halaman
    Agama 13
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 11
    Agama 11
    Dokumen2 halaman
    Agama 11
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 3
    Agama 3
    Dokumen5 halaman
    Agama 3
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 2
    Agama 2
    Dokumen3 halaman
    Agama 2
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 4
    Agama 4
    Dokumen7 halaman
    Agama 4
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 5
    Agama 5
    Dokumen7 halaman
    Agama 5
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat
  • Agama 1
    Agama 1
    Dokumen3 halaman
    Agama 1
    Anita Haruna
    Belum ada peringkat