Anda di halaman 1dari 18

LKM 1

MAKANAN
Mengidentifikasi Masalah

Disusun oleh :
Kelompok 3 MKKF 13
1. Hanif Almadaniy (2003757) Fisika
2. Azzahra Nabilah S (2003851) Pendidikan Kimia
3. Raden Fadhil A. A (2004305) Ilmu Komputer
4. M. Fadgham Hafizh (2004839) Pendidikan Ilmu Komputer
5. Rajestika Faldela Ramanov (2004800) Matematika

Mata Kuliah Matematika, Teknologi, Sains, dan Rekayasa


Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
Analisis dari Video yang diberikan
1. Bagaimana pertimbangan Anda tentang pertumbuhan populasi manusia di dunia terhadap
ketahanan dan keamanan pangan dunia?
Jawab : populasi manusia berkembang secara eksponen, begitu pula hewan dan tumbuhan.
jadi populasi makanan kita bisa di sesuaikan dengan populasi kita, selama masih ada
pertimbangan untuk lahan dan teknologi manusi tidak akan kelaparan.
2. Apa akibatnya jika satu di antara tiga jiwa ada dalam keadaan malnutrisi, 794 juta manusia
menderita kelaparan dan 2 Miliar orang tidak mendapatkan pasokan mineral dan vitamin
yang cukup untuk pertumbuhannya?
Jawab : akan ada sekitar 1.9 miliar orang terlalu banyak makan, dan 600 juta orang obesitas,
dan juga orang orang tersebut akan memiliki penyakit malnutrisi atau busung lapar
3. Apa yang akan terjadi jika 1.9 M jiwa kelebihan makan dan 600 juta jiwa obesitas?
Jawab : yang pada akhirnya banyak orang akan mengalami penyakit seperti diabetes tipe 2
sekitar 90-95% penderita diabetes di dunia menderita penyakit ini dan obesitas
4. Konsumsi makanan kita terlalu banyak mengandung lemak, gula, garam dan daging. Apa
akibatnya bagi kesehatan dan lingkungan ?
Jawab : untuk kesehatan, meningkatkan resiko-resiko untuk dapat menderita penyakit
jantung seperti, Penyakit jantung koroner, Infeksi jantung (endokarditis), Gagal jantung dan
Aritmia. Untuk lingkungan, meningkatnya gas rumah kaca dari produksi-produksi daging
sekitar 14,5 persen dari emisi gas rumah kaca yang diperkirakan setara dengan 100 tahun
CO2, persentase emisi ini adalah kontribusi yang terkait dengan ternak yang digunakan
untuk produksi tenaga listrik, telur, wol dan produk susu.
5. Apa akibatnya jika 75% makanan kita tidak begitu beragam?
Jawab : a. rasa bosan mengkomsumsi makanan yang sama terus; b. mengganggu sistem
pencernaan; c. bisa memicu defiensi nutrisi; d. overdosis nutrisi tertentu.
6. Apa yang akan terjadi jika 1/3 makanan kita, tidak kita makan tapi dibuang percuma dan
menjadi limbah?
Jawab : Jika sampah dibuang maka akan menjadi limbah organik. Sampah organic adalah
salah satu penghasil gas metana paling besar. Gas satu ini juga menjadi ‘pemeran utama’ atas
terjadinya efek rumah kaca. Metana mengandung emisi gas rumah kaca dua puluh tiga kali
lebih berbahaya dari karbondioksida. Akibatnya, terjadi perubahan iklim yang dapat kita
sadari dengan meningkatnya suhu di permukaan bumi dari hari ke hari.
7. Apa akibatnya jika cadangan sumber hayati kita ada dalam bahaya, sumber air minum kita
terbuang percuma, sumber air kita terpolusi limbah pabrik, 33% tanah terdegradasi,
keanekaragaman hayati kita terancam, banyak tumbuhan dan hewan dalam bahaya?
Jawab : Perubahan-perubahan yang terjadi seperti yang telah disebutkan memberikan
ancaman yang bagi kesejahteraan manusia. Sebagian besar manusia bergantung pada
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan pangan dan pendapatannya. Perubahan ini
memberikan dampak negatif kepada kemampuan manusia untuk mendapat penghasilan dan
memenuhi kebutuhan pangan, akhirnya bisa menyebabkan kemiskinan. Perubahan ini juga
menyebabkan supply makanan berkurang, berkurangnya ketahanan pangan, kenaikan harga
pangan karena langkanya sumber hayati, tingkat kesehatan masyarakat menurun, angka
mortalitas naik.
Produksi - Fakta dan Isu 2

Fakta
https://id.wikipedia.org/
Air nira diperoleh dari penyadap pohon enau atau pohon aren jantan
sehingga dapat cairan yang agak keruh. Air nira tidak bisa tahan lama
disuhu ruang sehingga air nira yang sudah dipanen harus segera
diolah. Ketika nira di sadap, hasil sadapannya akan segera berubah
karena terjadi fermentasi, hal ini akan mengurangi kualitas gula yang
dihasilkannya baik dari warna maupun rasa. Untuk mencegah hal itu,
perajin gula akan menambahkan akar Kawao, daun parengpeng,
cacahan batang nangka, kulit manggis, dll. Bahan- bahan pengawet
ini selain murah mudah didapat juga sudah digunakan nenek moyang
kita selama berabad-abad [5].
Konon ada isu ke dalam pemanis legit ini ditambahkan berbagai zat
Isu aneh seperti formalin, detergen, dan asam sulfit. Tujuannya
mencegah reaksi pencoklatan, menghambat aktivitas enzimatis dan
pertumbuhan
mikroba. Menghambat terjadinya fermentasi oleh mikroba dapat
mencegah gula berubah jadi alkohol. Formalin membantu
meningkatkan rendemen dan menyebabkan gula tampak coklat muda,
cerah dan keras. Di tempat lain dengan aktor berbeda menambahkan
detergen agar gula lebih padat dan tak mudah mencair. Agar daya tahan
gula lebih lama ada pula yang menambahkan sulfit melewati ambang
batas yang diijinkan oleh Dinas Kesehatan.
Pemanen akan menyimpan air nira yang sudah tercampur bahan kimia
tersebut karena air nira yang tercampur dengan bahan kimia akan
ekonomi bertahan lama berbeda dengan air nira alami yang waktu bertahan nya
sebentar sehingga pemanen mempunyai banyak pasokan air nira untuk
dijual yang pada akhirnya pemanen akan untung Karen mempunyaui
pasokan air nira

Analisis Selain itu hanya sedikit menyerap tenaga kerja karena air nira yang
dampak tercampur bahan kimia akan bertahan lama sehingga pemanen hanya perlu
sosial memanen air nira jika pasokan nya mulai sedikit dibandingkan dengan air
isu dari
nira alami yang harus terus di panen dengan banyak orang. Dan juga
aspek
orang-orang yang meminumnya mungkin akan sakit
Jika kita membuat air nira dicampur dengan bahan kimia, besar
kemungkinannya air nira tersebut jika waktu bertahan nya sudah habis
lingkung maka akan menjadi limbah air yang dapat merusak lingkungan karena
an mengandung bahan kimia didalamnya, berbeda dengan air nira alami.

Keuntungan dari aspek ekonomi dan sosial memang ada tapi tidak
signifikan karena kerugian yang sangat besar dan bahaya mengancam
tidak hanya lokal tapi juga global, karena banyak turis yang sering
membeli air nira ini pada beberapa festival, dan juga faktor air nira yang
tercampur bahan kimia belum tentu aman dikonsumsi

Analisis
aspek
perilaku
berkelanjuta
n
Produksi - Fakta dan Isu 3
Nira disadap pada pagi dan sore hari. Cairan nira dimasak sampai
Fakta coklat mengental, setelah mengeras menjadi gula merah aren.
Produksi ini masih dilakukan secara rumahan dan tradisional.

vs
Isu http://antaranews.com http://wartasulut.com/
Petani pengolah gula merah aren di Desa Air Meles memproduksi
gula merah aren sebanyak 79.000 kg/ tahun dan produksi rata-rata
3.950kg/bulan. Produksi harian yang dihasilkan kira-kita sebanyak
150kg/hari. Rata-rata penerimaan dari hasil penjualan sebesar Rp
47.400.000,-/tahun dan rata-rata perbulan sebesar Rp
3.950.000.-/bulan [7]. Coba lihat dengan biaya produksi bagimana
menurutmu? Bagaimana pendapatmu jika produksi gula aren
dilakukan di pabrik – pabrik oleh industri dengan skala besar?

Produksi gula aren dengan skala besar memerlukan investasi yang


cukup besar untuk pengadaan lahan pabrik, mesin pabrik, teknologi
ekonomi pengolahan, dan sarana pendukung lainnya. Disamping itu akan
meningkatakan kemampuan produksi, efisiensi biaya produksi,
pemasaran, dan perbaikan harga jual produk
Analisis Produksi secara skala besar dapat lebih memberdayakan para petani
dampak aren, membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, meningkatkan
isu dari sosial taraf hidup masyarakat sekitar pabrik
aspek

Peningkatan skala produksi memerlukan lahan perkebunan yang lebih


luas, pengadaan lahan untuk pabrik, dan pengolahan limbah. Dampak
lingkungan negatif yang muingin timbul adalah timbulnya pencemaran lingkungan,
polusi udara yang dihasilkan dari cerobong-cerobong pabrik

Agar dalam jangka panjang tidak menimbulkan dampak negatif


terutama pada aspek lingkungan, maka diperlukan pengawasan dalam
penggunaan lahan kebun agar tidak menimbulkan erosi, standur
Analisis aspek pengawasan mutu proses produksi agar menjamin proses produksi yang
perilaku aman serta tidak mewariskan kerusakan lingkungan dalam jangka
berkelanjutan panjang

Proses - Fakta dan Isu 1


Tidak hanya memproduksi gula batok tradisional untuk dijual, namun
juga berinovasi dalam jenis produk gula dan pengemasannya dalam
empat jenis, yaitu, gula batok tradisional, gula dengan kemasan ala
coklat batangan, gula semut, hingga gula cair.

Fakta

Produksi gula aren sudah dilakukan sejak nenek moyang dulu secara
tradisional, inovasi baru dilakukan saat ini. Inovasi yang dilakukan
Isu untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Gagasan itu yang penting tapi
sayang datangnya bukan dari pengrajin.

Dari segi ekonomi memang menjanjikan dengan adanya inovasi


produksi gula aren bisa, meningkatkan devisa dan pendapatan seluruh
ekonomi pelaku bisnis gula aren, karena dengan adanya berbagai variasi gula
aren maka produk yang dijual akan beragam dan terjadi perubahan
harga yang akan naik.
Analisis Selain itu lebih banyak menyerap tenaga kerja sehingga pendapatan
dampa akan lebih meningkat dan kesejahteraan akan meningkat, dengan
k isu sosial adanya bermacam variasi maka munculah banyak pekerjaan pekerjaan
dari baru seperti pembuat gula aren batangan, pembuat gula aren semut, dan
aspek gula aren cair
Jika kita membuat banyak inovasi produksi maka akan naik pula panen
gula aren nya yang akan mengakibatkan cepat habisnya atau akan lama
lingkungan tumbuhnya gula aren tersebut, karena gula yang dipanen akan diproses
menjadi berbagai macam bentuk, dan juga ada sampah sampah atau
bungkusan gula aren yang akan merusak lingkungan, namun
pertumbuhan pohon gula aren di Indonesia sangat cepat
Keuntungan dari aspek ekonomi dan soaial memang ada dan sangat
signifikan karena kan meningkatkan taraf ekonomi dalam perolahan
gula aren bahkan memungkinkan untuk adanya ekspor ke luar negeri,
Analisis namun disisi lain seperti aspek lingkungan, lebih baik produksi gula
aspek aren tidak berlebihan sehingga tidak merusak lingkungan
perilaku
berkelanjuta
n
Proses - Fakta dan Isu 2
Pengemasan gula batu masih secara tradisional, dengan menggunakan
daun aren yang sudah dikeringkan, sedangkan jenis gula semut sudah
dikemas lebih modern lagi. Diproduksi juga gula aren bentuk batangan
layaknya coklat batang sepanjang 5 cm serta gula cair. "Biasanya gula
semut kita kirim ke Amerika, Eropa dan Jepang, karena kita sudah
mempunyai sertifikasi dari Internasional Control Union untuk
mengontrol kualitas dari gula semut tersebut. Selain itu Koperasi ini
juga sudah punya 3 sertifikat untuk pemasaran ke Amerika, Jepang dan
Eropa. Semua sertifikat itu sesuai dengan standart negara masing-
masing," kata Zaenal Abidin, Koordinator Internal Control System
(ICS) Koperasi Nira Satria [8].

Dalam sebulan setidaknya Koperasi Nira Satria dapat memenuhi pasar


Fakta gula semut sebanyak 70 ton. Dengan asumsi 60 ton digunakan untuk
pasar ekspor dan 10 ton digunakan untuk pasar local [8].

dok.pribadi

Kemasan gula semut ini terdapat no sertifikasi international dan


sertifikasi halal dari pemerintah.

Produksi gula aren jenis semut kini sudah dipasarkan di sejumlah hotel
berbintang. Untuk bisa naik kelas ternyata gula merah harus berinovasi,
baik dalam bentuk maupun dalam pengemasannya. Sertifikasi suatu
keniscayaan karena ada nya rasa percaya dari konsumen menjamin
Isu mereka untuk menggunakannya. Selain itu sertifikat internasional
meningkatkan omzet penjualan ke luar negeri. Hanya saja pengrajin
gula harus memenuhi syarat yang ditetapkan untuk bisa memenuhi
standard sertifikasi international serta pemerintah. Sayangnya belum
semua kelompok pengrajin gula melakukannya.

ekonomiDengan adanya inovasi dalam kemasan produk sertifikasi mutu gula


Analisis dari lembaga sertifikasi internasiona serta jamina kehalalan produk
dampak disamping dapat memperluas jaringan pemasaran di dalam negeri, juga
isu dari dapat memperluas jaringan distribusi ke luar negeri, sehingga dapat
aspek meningkatkan nilai ekspor kita
sosial Dengan adanya sertifikasi mutu dan jaminan kehalalan maka produk
diharapkan bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat internasional.
Perlu adanya kesadaran dan peningkatan keterampilan dari para
pengrajin gula agar menjaga mutu produk sesuai standar yang telah
ditentukan boleh badan sertifikasi
lingkungan Sertifikasi mutu diharapkan dapat meminimalisir dampak lingkungan
yang ditimbulkan dalam proses pengemasan produk, seperti limbah
plastik yang berasal dari kemasan produk
Analisis aspek Inovasi dalam produk dan kemasan perlu dilakukan secara
perilaku berkesinambungan agar produk gula aren jenis semut dapat
berkelanjutan memberikan jaminan keamanan (kesehatan) bagi konsumen tidak hanya
konsumen dalam negeri tetapi juga konsumen luar negeri terutama yang
berkaitan dengan isu kesehatan dan lingkungan hidup, misalnya yang
berkaitan dengan limbah plastik yang berasal dari kemasan produk
Distribusi - Fakta dan Isu 1
Untuk distribusi gula aren ke seluruh pelosok baik nasional
maupun international maka dibentuklah Kelompok tani yang
mewadahi para perajin/produsen gula atau Koperasi yang
menampung dan memasarkan gula hasil petani gula aren.
Fakta Kelompok tani ‘Bima Dewa’ di Bali menampung produksi dari desa
Pendawa, serta Koperasi gula di Cisayong, Tasikmalaya menampung
produksi dari desa Salawu. Mereka bergerak sebagai pengepul dan
mendistribusikan serta menjual hasil gula aren yang diproduksi
perajin gula.

Harga normalnya berkisar antara Rp 30.000 – Rp 40.000 per


kilogram, tapi kadang di saat-saat tertentu anjlok, mencapai Rp
20.000 per kilogram. Tapi keuntungan tetap ada di pengusaha
distribusi/ penjual sedangkan perajin gula nya tetap saja tidak
meningkat secara ekonomi [9].
Isu
Untuk menembus pasar international perlu pengetahuan dan
keterampilan bisnis yang memadai. Harusnya ada bimbingan yang
intens dari Departemen Perdagangan agar yang menikmati tidak
hanya segelintir orang saja tapi meliputi dan mengangkat pengrajin
gula serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi pedesaan.

Hanya pengusaha distribusi / penjual saja yang mendapatkan untung


ekonomi karena pengusaha distribusi / penjual memiliki pengetahuan tentang
berbisnis sementara produsen hanya dapat menjual saja ke pengusaha,
dan jika pengusaha dapat menaikkan harga sesuai yang dinginkan pasar
Analisis Pengusaha distribusi / penjual lebih sedikit dengan produsen, dan hanya
dampa produsen saja yang akan meningkat drastis karena menjadi produsen
k isu sosial
lebih mudah daripada menjadi pengusaha distribusi / penjual, sehingga
dari akan lebih menguntungkan para pengusaha
aspek Meningkatnya tempat memproduksi gula aren,
lingkungan

Dari sisi ekonomi saja yang paling signifikan namun masih ada
beberapa masalah di dalamnya karena yang mendapatkan keuntungan
hanya pengusaha distribusi / penjual sehingga produsen mendapat hasil
Analisis yang lebih kecil, alangkah baiknya jika produsen mengetahui cara
aspek untuk menjual produk nya dengan efektif atau membuat kelompok yang
perilaku berisikan produsen saja sehingga produsen dapat belajar kepada sesama
berkelanjuta produsen untuk menghasilkan penjualan yang efektif
n
Konsumsi - Fakta dan Isu 1

https://www.health.harvard.edu/

Gula aren ini memiliki Indeks Glikemik yang jauh lebih rendah
Fakta dibanding gula pasir biasa, sehingga tergolong sebagai gula sehat.
Indeks glikemik adalah skala untuk mengukur seberapa cepat
karbohidrat yang dikonsumsi meningkatkan glukosa dalam darah
Anda. Makanan yang indeks glikemiknya tinggi akan berdampak
lebih besar pada meningkatnya gula darah Anda. Rentang skala yang
digunakan untuk mengukur indeks glikemik adalah 1-100. Makanan
yang indeksnya sama dengan atau di bawah 55 dianggap tidak begitu
memengaruhi gula darah dan produksi insulin dalam tubuh. Indeks 56
atau lebih menandakan pengaruh yang sedang. Sementara itu, indeks
di atas 70 harus diperhatikan karena bisa membuat glukosa dalam
darah Anda meningkat secara signifikan. Gula aren menawarkan
indeks glikemik sebesar 35. Angka ini hampir dua kali lipat lebih
rendah dibandingkan dengan gula putih yang indeks glikemiknya kira-
kira 60-65 [10]. Berbagai penganan trandisional sudah sejak dulu
secara turun temurun menggunakan gula aren ini.

Namun serbuan industri gula putih terutama import dipromosikan


secara besar besaran dengan dukungan modal yang besar. Masyarakat
Isu lebih memilih gula putih untuk segala bentuk penganan, minuman
dan makanan, padahal hal ini yang harus dihindari.

Import gula dikhawatirkan berakibat pada jenuhnya pasar. Biaya


produksi gula di Indonesia semakin naik seiring dengan terjadinya
ekonomi inflasi. Ketika kenaikan harga produksi dibarengi dengan kejenuhan
Analisis pasar maka harga gula di pasaran termasuk gula aren akan tertekan dan
dampak berdampak pada kesejahteraan petani gula aren.
isu dari Masyarakat hanya akan mengandalkan gula putih karena terbiasa
aspek dengan hasil produksi pangan menggunakan gula putih. Padahal gula
sosial aren pun bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam produk.
Pembangunan industry gula putih bertambah banyak dan menghalangi
pengembangan industry gula aren.
lingkungan

Konsumen gula pasir akan semakin banyak dan konsumen gula aren
Analisis aspek menjadi semakin berkurang. Hal ini akan berpengaruh pada
perilaku kesejahteraan petani gula aren di Indonesia. Pemerintah perlu mengkaji
berkelanjutan kembali besaran kuota impor gula untuk menghindari penumpukan gula
local akibat kejenuhan pasar.

Konsumsi - Fakta dan Isu 2

http://www.tokopedia.com http://www.bukalapak.com
Fakta
Perbedaan bentuk dan kemasan juga memiliki tujuan tersendiri,
sehingga memiliki segmen pasar yang berbeda pula. Gula semut,
misalnya, cocok sebagai pemanis pengganti gula pasir dalam
minuman hangat karena Indeks Glikemiknya yang rendah. Karena
tidak melalui proses pemurnian, gula dari pohon aren kaya akan
vitamin. Selain itu, pohon aren juga menawarkan lebih banyak
mineral alami daripada tebu. Kalau gula putih dari tebu tidak
mengandung vitamin dan mineral apa pun, gula aren menawarkan
vitamin B, kalsium, zat besi, magnesium, kalium, dan sodium [10].
Biasanya, gula semut itu dicampur dengan makanan roti, kopi dan
makanan lainnya. Kemudian, gula cair, bisa dikonsumsi sebagai
bahan olesan pada roti, mirip-mirip selai. Terakhir, si gula batang,
dengan desainnya yang mungil praktis dibawa ke mana- mana.

Berbagai jenis inovasi gula aren ini masih kurang popular


penggunaannya di masyarakat, serta masih jarang dijumpai di pasar -
Isu
pasar tradisional.

Analisis Produsen gula aren mendapat keuntungan yang sedikit, karena tingkat
dampak ekonomi penjualan yang rendah. Sementara biaya produksi yang tidak sedikit
isu dari karena diperlukan kemasan yang sesuai.
aspek Masyarakat tidak mengetahui inovasi-inovasi gula aren. Masyarakat
sosial jadi lebih memilih gula putih walaupun kemasannya tidak bisa
dipastikan terjamin atau tidak daripada kemasan inovasi gula aren

Di lingkungan pasar lebih banyak ditemui berbagai jenis gula putih


lingkungan dengan kemasan-kemasan yang berbeda daripada inovasi-inovasi gula
aren

Produsen atau distributor perlu memperluas pemasaran produk inovasi


gula aren di berbagai pasar agar bisa dikenal masyarakat. Buat juga
Analisis aspek kemasan yang menarik agar masyarakat mulai melirik. Cantumkan
perilaku kandungan apa yang ada di dalam inovasi gula aren tersebut, dengan
berkelanjutan begitu masyarakat akan mulai mencoba menggunakan gula aren

Konsumsi - Fakta dan Isu 3


Limbah gula aren jarang jadi permasalahan baik pada saat produksi ,
Fakta prosesing, distribusi, maupun saat konsumsi.

Kearifan lokal penting untuk dilestarikan jika itu suatu hal yang
Isu menguntungkan.

Pengenalan kearifan lokal kepada masyarakat lain akan menjadi sumber


ekonomi pendapatan. Produk gula aren bisa menjadi sumber penghasilan dan
mensejahterakan petani gula aren yang ada.

Analisis Masyarakat daerah tertentu yang mempunyai kearifan lokal akan


dampak semakin dikenal luas. Bisa menjalin kerja sama antara home industry
sosial
isu dari dengan industry-industri besar
aspek
Lingkungan yang ada akan kental dengan kearifan lokal
lingkungan

Analisis aspek Mengembangan banyak inovasi baru untuk melestarikan kearifan lokal.
perilaku Setelah ada inovasi baru, maka sebarluaskan dan kenalkan ke
berkelanjutan masyarakat lain. Dengan begitu kearifan lokal akan memberi
keuntungan
Jika dilihat dari fakta tersebut di atas maka ada permasalahan yang krusial pada gula aren:
1. Kesejahteraan/pendapatan pengrajin gula masih rendah, bagaimana produksi gula aren
ini supaya bisa mengangkat ekonomi pengrajin serta ekonomi desa?
Jawab : Peningkatan industri gula aren yang ada. Industri gula aren dikembangkan lagi
melalui peningkatan kuantitas dan kualitas serta pengolahannya yang lebih efisien dan
modern. Dengan dikembangkannya industri gula aren maka semakin meningkat
kesejahteraan di suatu desa. Diperlukan juga perluasan pemasaran gula aren.
2. Gula aren lebih sehat dari gula putih namun masih kurang popular. Bagaimana cara
mempopulerkan penggunaannya terutama dikalangan anak muda dan makanan
modern?
Jawab : Membuat inovasi-inovasi baru yang kreatif dari gula aren. Contohnya gula
semut, gula aren yang dibentuk batangan seperti coklat, kemasan yang menarik. Hal
ini membuat masyarakat tertarik untuk membeli dan menggunakan gula aren. Jika
perlu cantumkan juga kandungan bermanfaat yang terdapat dalam gula aren.
3. Sertifikasi produksi gula aren sebagai gula organic mengangkat nilai jual. Bagaimana
agar pengrajin gula bisa memenuhi standard sertifikasi yang diminta?
Jawab : Isi formulir permohonan SPPTSNI, verifikasi permohonan, audit sistem
manajemen mutu produsen, pengujian sampel produk, penilaian sampel produk,
keputusan verifikasi, pemberian SPPTSNI

Setelah mempelajari fakta fakta di atas menurutmu di bagian manakah dalam food system gula aren
yang layak mendapatkan prioritas utama untuk dibenahi? Sertakan alasannya!
Jawab : Food system bagian proses perlu diprioritaskan untuk dibenahi. Proses merupakan hal
paling penting, karena melalui proseslah gula aren bisa terolah. Ada isu penting yang ada dalam
sistem proses, yaitu inovasi yang datang bukan berasal dari pengrajin, tetapi dari nenek
moyang. Untuk mengembangkan gula aren ini diperlukan berbagai macam inovasi baru yang
kreatif. Maka dari itu sistem proses menjadi prioritas utama untuk melahirkan inovasi baru dan
menghasilkan keuntungan.
Identifikasi Masalah Beras

Produksi - Fakta dan Isu 1


Fakta

Fakta bahwa sampai dengan saat ini beras masih merupakan makanan
pokok sebagian besar masyarakat Indonesia disamping komoditi
pangan lainya seperti jagung,umbi-umbian,dll. Dengan populasi jumlah
menduduk sebesar 260 juta lebih, diperlukan pasokan beras dalam
jumlah yang sangat besar untuk menjamin pemenuhan kebutuhan beras
masyarakatnya yakni sekitar 20 juta ton sampai Desember 2020.
Dengan laju pertambahan penduduk setiap tahunnya,sudah dapat
dipastikan kebutuhan akan konsumsi beraspun akan semakin
meningkat. Fakta lainnya bahwa sebagian besar penduduk Indonesia
yang bekerja di sector pertanian masih cukup besar yakni sekira 60%
dari jumlah tenaga kerja yang ada.
Proses indrustialisasi yang masih terus berjalan hingga saat ini, telah
mempengaruhi pasokan beras sebagai akibat adanya pengalihan fungsi
lahan secara masif dari pesawahan menjadi lahan industry sehingga
produksi beraspun menjadi terganggu. Faktor perubahan iklim pun
masih menjadi masalah tersendiri terhadap kestabilan produksi beras.
Sekalipun Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, namun
kenyataannya untuk memenuhi kebutuhan konsumsi beras secara
nasional belum mencukupi, maka pemerintah masih menjalankan
kebijakan impor beras.

Isu

Masih tingginya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap


konsumsi beras akan menimbulkan masalah kerawanan pangan di
kemudian hari manakala produksi beras tidak mampu lagi memenuhi
kecukupan
kebutuhan beras masyarakat.Masalah pandemic covid-19 yang sedang
melanda penduduk dunia dan juga Indonesia,dikhawatirkan akan
menimbulkan masalah ketersediaan beras yang berujung kepada krisis
pangan nasional bahkan global.
Bekurangnya produksi beras sebagai akibat bekurangnya lahan sawah
ekonomi karena alih fungsi lahan dan terganggunga lalu lintas impor saat
Analisis pandemi, berakibat berkurangnya kemampuan supply beras yang akan
dampak berakibat terhadap kestabilan harga beras. Ketidakstabilan harga beras
isu dari ini dapat mendorong terjadinya inflasi berupa kenaikan harga komoditi
aspek beras. Namun sayang kenaikan harga ini tidak disertai dengan kenaikan
pendapatan para petani karena lebih dinikmati oleh para tengkulak dan
distributor beras.
Beras sebagai komoditas pokok masyarakat Indonesia dan mata
sosial pencaharian petani selain berpengaruh terhadap tingkat pemenuhan gizi
masyarakat juga terhadap kesejahteraan para petani. Pemenuhan gizi
akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan dan kecerdasan
masyarakatnya. Peningkatan pengetahuan dan teknologi pertanian
mulai bagi petani, dari tahap penyediaan lahan, proses bercocok tanam,
penggilingan sampai distribusi beras diharapkan dapat meningkatkan
nilai tambah komoditi beras yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kesejahteraan para petani.
Penambahan luas lahan tani untuk meningkatkan kapasitas produksi
lingkungan dan alih fungsi lahan secara masif membawa persoalan tersendiri
terhadap lingkungan.Pembukaan lahan baru akan berakibat penebangan
hutan dan pengunaan pestisida lebih banyak,sedangkan industrialisasi
akan berdampak terhadap pencemaran lingkungan.
Agar kebutuhan akan beras tercukupi perlu dilakukan diversifikasi
Analisis aspek pangan untuk mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi beras.
perilaku Peranan teknologi diperlukan disamping untuk meningkatkan hasil
berkelanjutan panen per luas sawah juga mengurangi dampak pemakaian pestisida
terhadap keamanan konsumsi beras dan pencemaran lingkungan.
Proses - Fakta dan Isu 1

Fakta

Sebagian besar proses pengolahan lahan sawah basah yang dilakukan


para petani Indonesia masih dilakukan secara tradisional, tanpa bantuan
penggunaan mesin-mesin apalagi teknologi pertanian modern.Hasil
panen pun masih tergantung kepada lahan sawah tadah hujan. Kondisi
ini sangat berpengaruh tehadap produktivitas lahan dan kualitas hasil
panen serta tingkat keterbuangan (waste) padi (gabah). Disamping
proses penggilingan padi yang belum baik juga dalam proses
pengepakan dan penyimpanannya masih perlu dilakukan secara lebih
baik agar tidak terjadi penurunan kualitas beras.

Isu

Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan petani dalam proses


pengolahan lahan tani mulai dari pemilihan bibit, pengunaan pupuk dan
pestisida sampai pengolahan lahan sawah, mengakibatkan masih
rendahnya produktivitas hasil panen. Pengepakan dan penyimpanan
cadangan beras di gudangpun masih kurang baik sehingga
mengakibatkan penurunan kualitas dan keterbuangan (waste).

Masih rendahnya produktivitas lahan menyebabkan belum


ekonomi maksimalnya kemampuan menghasilkan beras baik secara kuantitas
Analisis maupun kualitas. Pengelolaan lahan yg belum produktif ini juga belum
dampak mampu meningkatkan nilai tambah bagi harga beras bahkan masih
isu dari meninggalkan pemborosan karena masih tingginya angka keterbuangan
aspek dan penurunan kualitas beras karena pengelolaan gudang atau logistic
yang belum baik.
Penggunaan teknologi dalam proses pengolahan lahan akan sangat
sosial berpengaruh terhadap keberadaan petani itu sendiri. Mekanisasi dalam
proses pengolahan lahan akan mengurangi kebutuhan akan jumlah
petani,walau dari sisi produktivitas lahan akan mengalami peningkatan.
Paling tidak untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dapat
dilakukan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bertani para
petani agar harkat,martabat dan kehidupan ekonomi petani terangkat.
Pengelolaan lahan pertanian yang masih kurang baik dapat
lingkungan mengakibatkan penurunan kualitas tanah dan penggunaan pestisida
yang berlebihan disamping berpengaruh terhadap kesehatan konsumen
juga terhadap kualitas lingkungan hidup. Mekanisasi juga tidak selalu
berbuah baik,terutama pengaruhnya terhadap aspek lingkungan.
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan para petani diharapkan
Analisis aspek akan merubah cara pandang dan perilaku para petani dalam proses
perilaku pengelolaan lahan sehingga disamping produktivitas akan
berkelanjutan meningkat,juga akan menghasilan beras yang baik dari sisi kualitas dan
jaminan kesehatan. Pengelolaan lahan yang baik juga akan mengurangi
dampak tehadap kualitas lingkungan hidup. Kondisi ini sedah tentu
diharapkan pemenuhan kebutuhan beras dapat berkesinambungan baik
dari sisi kesehatan maupun kualitas lingkungan dalam jangka panjang.

Distribusi - Fakta dan Isu 1


Fakta

Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan, sebanyak tujuh


provinsi di Indonesia mengalami defisit ketersediaan beras pada masa
pandemi Covid-19 ini. Meski begitu, surplus produksi dan cadangan
beras nasional dinilai bisa digunakan menutupi defisit di daerah-daerah
tersebut. Menurut Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan,
Suwandi, tujuh provinsi yang mengalami defisit yakni Kepulauan Riau,
Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara, sebagian
Papua Barat, serta sebagian Papua. Situasi defisit tersebut
mencerminkan ketersediaan beras berada di bawah rata-rata kebutuhan
beras setempat. Penanganan defisit beras di provinsi tersebut dilakukan
dengan mengonsolidasikan pasokan beras di tiga provinsi yang
mengalami surplus, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan
Kalimantan Timur. Adapun stok yang digunakan merupakan sisa stok
beras nasional sebanyak 3,45 juta ton yang tersebar di pedagang,
penggilingan padi, dan Perum Bulog.
Pakar kebijakan pangan mengkhawatirkan ketersediaan pangan hingga
Isu
akhir tahun karena pandemi Covid-19 mengganggu proses produksi dan
distribusi. Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
(PSP3) Institut Pertanian Bogor, Sofyan Sjaf, memprediksi ketersediaan
pangan, khususnya beras, akan mulai bermasalah pada Agustus atau
September.
Distribusi menjadi krusial karena terbatasnya perjalanan akibat
ekonomi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga berpengaruh pada
Analisis ketersediaan pangan di pasaran. Kelangkaan ketersediaan pangan meski
dampak permintaan normal dapat memicu peningkatan harga (inflasi).
isu dari Keterbatasan pangan menyebabkan kebutuhan pokok masyarakat
aspek sosial menjadi tidak terpenuhi. Harga bahan pangan pokok yang tinggi
menyebabkan beberapa kalangan kesulitan untuk membeli, sehingga
berdampak kepada tidak terpenuhinya kebutuhan sehari-hari
masyarakat juga.
Di lingkungan pasar jadi jarang ditemui bahan pangan tersebut dan
lingkungan bahan pangan tersebut masih menumpuk di tempat produksi

Aktivitas produksi dan distribusi pangan harus tetap berjalan normal di


Analisis aspek tengah kebijakan tanggap darurat dan PSBB. Hal ini berkaitan dengan
perilaku pentingnya manajemen pengelolaan bahan pokok untuk memastikan
berkelanjutan ketersediaan bahan pangan. Daerah-daerah yang memiliki surplus
terhadap komoditas tertentu dapat mendistribusikan komoditas tersebut
ke daerah yang membutuhkan. Menurut Kementerian Perhubungan,
harus memastikan distribusi dan Badan Urusan Logistik (Bulog)
melakukan penyerapan produk pangan. Distribusi menjadi krusial
karena terbatasnya perjalanan akibat Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB)

Anda mungkin juga menyukai