BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
B. EPIDEMIOLOGI
dengan usia gestasi <32 minggu. ROP yang beratditemukan pada 7 bayi
preterm ( 9,6% ). 5 bayi diantaranya dengan berat lahir kurang dari 1500
C. FAKTOR RISIKO
1. Penggunaan O2
yang belum matang tersebut. Pembuluh darah baru akan terbentuk pada
2
darah dari orang dewasa (donor dewasa). Masuknya darah dari orang
peningkatan penumpukan zat besi pada bayi-bayi prematur ini. Hal ini
bayi yang diberikan transfusi untuk mengatasi anemia (24 bayi) dengan
3. Defisiensi Vitamin E
yang poten, sedangkan kadar vitamin ini pada bayi prematur lebih rendah
4. Karbondioksida
dari Baner dan Widmayer melaporkan bahwa retensi CO2 adalah faktor
pada bayi dengan berat badan lahir < 1000 gram, namun Biglan dan
4
Brown tidak melihat pengaruh retensi CO2 terhadap insiden ROP dan
malah menemukan bayi dengan ROP tingkat lanjut memiliki PCO2 serum
untuk timbulnya ROP, namun karena belum banyak peneliti lain yang
D. PATOFISIOLOGI
menuju ora serata. Pembuluh darah akan mencapai daerah nasal pada usia 8
bulan kehamilan dan daerah temporal setelah bayi lahir, jadi pada bayi yang
ini mencapai tepi retina, maka pertumbuhan pembuluh darah (yang normal
akan terhenti sehingga bagian tepi retina yang tidak ditumbuhi pembuluh
darah) tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. Hal ini
tempelanny/ablasio retina.5,14,15
E. KLASIFIKASI
klasifikasi ini membagi lokasi penyakit ini dalam zona-zona pada retina (1, 2,
dan 3), penyebaran penyakit berdasarkan arah jarum jam (1-12), dan tingkat
luasnya lesi dinyatakan berdasarkan luas daerah dalam jam (Clock Hours),
(staging).
1. Lokasi/Zona
I: Terletak pada retina posterior dalam area dekat dengan titik pusat N.
Optikus. Pada zona pertama, sifatnya paling labil. Pusat dari zona 1
ini sangat kecil dan perubahan pada area dapat terjadi dengan sangat
II: Terletak dari cincin posterior (Zona 1) ke arah oraserata nasal. Zona 2
perburukan dalam 1-2 minggu. Tanda bahaya tersebut antara lain: (1)
mulai agresif. (2) Dilatasi vaskular yang meningkat. (3) Tampak tanda
‘hot dog’ pada ridge; merupakan penebalan vaskular pada ridge; hal
III: Berbentuk bulan sabit yaitu daerah yang tidak dicakup Zona 2 pada
2. Luas
3. Berat Lesi
a. Stadium 0
b. Stadium I
c. Stadium II
8
Zona I: Apabila ada sedikit saja tanda kemerahan pada ridge, ini
jam.
d. Stadium III
e. Stadium IV
f. Stadium V
(funnel).
F. DIAGNOSIS
11
pada resiko tinggi, seperti usia kehamilan dan berat badan bayi itu sendiri.8
tidak didapatkan gambaran yang khas, sedangkan pada stadium 4-5 bisa
G. TATALAKSANA
1. Terapi Medis
Saat ini, belum ada standar terapi medis yang baku untuk ROP. Penelitian
obatan ini sudah pernah berhasil digunakan pada pasien dengan penyakit
12
dibandingkan krioterapi, dan juga telah dibuktikan bahwa terapi laser lebih
3. Krioterapi
Teknik pembekuan ini telah cukup lama digunakan, namun saat ini
4. Skleral Buckle
13
Terapi ini merupakan terapi bedah yang digunakan bila terapi lerio
5. Vitrektomi
V, namun pada stadium ini kemampuan untuk dapat melihat lagi juga
H. KOMPLIKASI
dengan fase yang telah lanjut (treshold sampai cicatrical phase). Komplikasi
tertutup.10,16
I. PROGNOSIS
desease, stadium ROP, luasnya retina yang terlibat, serta kecepatan atau
bila ROP ditemukan pada lokasi retina paling posterior (zona I), retina yang
terlibat cukup luas, serta stadium yang paling berat. Sebesar 90% ROP
14
stadium 1 dan 2 serta 50% ROP stadium 3 akan mengalami regrsi spontan.