Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENKES PRA-NIKAH DAN KEHAMILAN

DISUSUN OLEH

Octavia Rezki Putri Ritonga : 183302060027

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA
MEDAN
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.
Makalah ini dengan judul “Penkes Pra-nikah dan Kehamilan ” dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Islam Asia Tenggara
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan masi jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan itu hanya milik
Allah dan mengingat keterbatasan ilmu yang ada. Untuk itu dalam kesempatan ini
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kepada Allah swt. Kami mohon ampun, semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
maupun penulis sendiri.

2
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang....................................................................................4
2. Rumusan Masalah...............................................................................4
3. Tujuan ................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pra-nikah...........................................................................................6
1. Pengertian.....................................................................................6
2. Tujuan...........................................................................................6
3. Manfaat Penkes Kesehatan Pranikah............................................8
4. Sasaran Penkes Kesehatan............................................................9
5. Cara Atau Metoda Penkes Kesehatan...........................................9
6. Penkes Kesehatan Saat Hamil....................................................10
B. Kehamilan.......................................................................................11
1. Pengertian...................................................................................11
2. Proses Kehamilan.......................................................................12
3. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh..........13
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.......................................................................................17
2. Saran.................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan dan hak setiap insan agar dapat kemampuan
yang melekat dalam diri setiap insan.hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok berperan serta untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehatnya. Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah
kesehatannya dan menjalankan upaya pemecahannya sendiri adalah kelangsungan
pembangunan.pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran
,kemauan,kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal.
Oleh karena itu perlu diselengarakan upaya kesehatan dengan pendekatan
pemeliharaan ,promosi kesehatan (promotif) ,pencegahan penyakit ( preventif )
,penyembuhan penyakit ( kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang
diselenggarakan secara menyeluruh ,terpadu dan kesinambungan .dalam rangka
memajukan kesehatan masyarakat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maka diperlukan strategi promosi kesehatan baik kepada pemerintah ,tokoh
masyarakat,dan khususnya kepada masyarakat.
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan, persalinan,
nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan
berkesinambungan. (Marmi, 2011:11). Dan tidak bisa di pungkiri bahwa masa
kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga penggunaan kontrasepsi,
wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan. Agar kehamilan, persalinan
serta masa nifas seorang ibu berjalan normal, ibu membutuhkan pelayanan kesehatan
yang baik.
Untuk peraturan pemerintahan Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan
reproduksi menyatakan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan untuk mencapai hidup sehat dan mampu melahirkan generasi yang sehat

4
dan berkualitas serta mengurangi Angka Kematian Ibu (Bandiyah, 2009). Pelayanan
kesehatan tersebut sangat dibutuhkan selama periode ini.
Karena pelayanan asuhan kebidanan yang bersifat berkelanjutan (continuity of
care) saat di memang sangat penting untuk ibu. Dan dengan asuhan kebidanan
tersebut tenaga kesehatan seperti bidan, dapat memantau dan memastikan kondisi ibu
dari masa kehamilan, bersalin, serta sampai masa nifas.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian promosi kesehatan pra nikah ?
2. Apa tujuan promosi kesehatan pranikah ?
3. Apa manfaat promosi pranikah ?
4. Siapa sasaran promosi pranikah ?
5. Bagaimana cara atau mtoda promosi pranikah ?
6. Apa pengertian Kehamilan ?
7. Proses Kehamilan ?
8. Bagaimana Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh ?

1.3 Tujuan
1. Mengerti tentang pengertian promosi kesehatan pra nikah.
2. Mengerti tentang tujuan promosi kesehatan pranikah.
3. Mengerti tentang manfaat promosi kesehatan.
4. Mengetahui tentang sasaran pra nikah.
5. Mengetauhi tentang cara atau metoda kesehatan pranika.
6. Mengerti tentang pengertian Kehamilan
7. Mengerti tentang proses Kehamilan
8. Mengetahui Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PRA-NIKAH
A. Pengertian
Promosi kesehatan adalah suatu proses untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam memelihara kesehatan masyarakat.pelayanan kebidanan kesehatan
pemelihara ini pada calon ibu.
Dimana kepada masyarakat yang akan memasuki jenjang perkawina harus
memelihara kesehatannya.maka kepada masyarakat yang pra nikah di beri nasehat
dan konseling atau informasi agar mereka mau memeriksa dirinya untuk kesehatn
merka dan masa depan pra nikahnya
B. Tujuan
Untuk meningkatkan kesehatan dalam melanjutkan keluarga yang sehat
,perkawinan yang sehat, Sistem reproduksi dan masalahnya.
Dimana seperti keluaraga yang sehat itu kita harus menginformasikan kepada
pasangan pranikah agar mereka wajib untuk memeriksakan dirinya.agar mereka dapat
menjadi keluarga ya diidamkan (sejahtera) yang memiliki keluarga kecil ,bahagia
sejah tera, aman, dan tentram.
Selain hal-hal tersebut masih ada lagi permasalahan dan dikaitkan dengan
kesehatan keluarga. Maka kita sebagai Bidan harus dapat memberikan bimbingan
sewaktu remaja berkonsultasi atau kita seorang bidan memberikan penyuluhan. Bila
masalah remaja sangat besar, maka dapat dirujuk pada yang lebih ahli. Misalnya, bila
remaja merasa ketakutan yang amat sangat dalam mengahadapi kehamilan, remaja
dirujuk ke dokter spesialis jiwa atau ke psikolog.
Bukan hanya meningkatkan kesehatan saja sewaktu persiapan pra nika ,kita
juga perlu persiapkan untuk menjelang pernikahan persiapan ilmu tentang
pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi pernikahan dan persiapan
fisik.

6
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan.
Hal yang perlu dipersiapkan adalah memperjelas visi pernikahan. Untuk apa
kita menikah. Visi yang jelas dan juga sama antara calon suami dan isteri
diharapkan akan melanggengkan pernikahan. Banyak orang yang menikah hanya
karena cinta, atau mengikuti tradisi masyarakat. Bisa juga karena malu karena
sudah cukup umur tetapi masih belum juga menuju pelaminan. Alasan-alasan
seperti ini tidak memiliki akar yang jelas. Bisa juga menjadi sangat rapuh ketika
memasuki bahtera rumah tangga, dan akhirnya hancur ketika badai rumah tangga
datang menerjang.
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
Pernikahan adalah kehidupan baru yang sangat jauh berbeda dari masa-masa
sebelumnya. Dalam pernikahan berkumpul dua pribadi yang berbeda yang
berasal dari keluarga yang memiliki kebiasaan yang berbeda. Didalamnya
terbuka semua sifat-sifat asli masing-masing. Mempersiapkan diri untuk
berlapang dada menghadapi segala kekurangan pasangan adalah hal yang mutlak
diperlukan. Begitu juga cara-cara mengkomunikasikan pikiran dan perasan kita
dengan baik kepada pasangan juga perlu diperhatikan, agar emosi negatif tidak
mewarnai rumah tangga kita.
3. Persiapan Fisik
Yang terakhir yang tidak kalah penting dalah mempersiapkan tubuh kita untuk
memasuki dunia pernikahan. Mengetahui alat-alat reproduksi wanita dan cara
kerjanya sangat penting bagi kita. Memeriksa kesehatan alat-alat reproduksi juga
penting agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan setelah menikah. Selain
itu juga kita harus mengetahui tentang seks yang sehat. Banyak ornag yang sudah
menikah tapi tidak tahu bagaimana berhubungan seks dengan sehat dan
menyenangkan bagi masing-masing pasangan. Hal ini penting karena merupakan
bagian dari kunci kebahagiaan dalam berumah tangga.

7
C. manfaat Penkes kesehatan pranikah
Untuk dapat mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan
pernikahan, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas)
dan genetika (keturunan), dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang
nantinya bila tak segera ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan
termasuk calon keturunan.
Prosedur Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Prosedur yang harus dilakukan sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
pemeriksaan kesehatan lain biasanya. Anda dan pasangan membuat janji terlebih
dahulu dengan dokter spesialis atau dokter umum kemudian setelah melakukan
wawancara singkat tentang sejarah kesehatan, Anda dan pasangan wajib melakukan
pemeriksaan fisik dan rangkaian tes radiologi dan laboratorium untuk mendeteksi
kelainan-kelainan apa saja yang mungkin diderita. Idealnya, pemeriksaan kesehatan
pra nikah dilakukan enam bulan menjelang pernikahan. Namun ukuran itu sebenarnya
bersifat fleksibel dalam arti kapanpun dapat dilakukan asal pernikahan belum
dilangsungkan, agar penyakit-penyakit yang mungkin terdeteksi dapat ditanggulangi
terlebih dahulu.
Persiapan Menjelang Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah :
Yang pertama tentunya masalah finansial. Pemeriksaan ini memang memakan
biaya lebih. Maka dari itu, setiap pasangan baiknya persiapkan dana lebih dari jauh-
jauh hari dan Anda harus ingat bahwa uang yang Anda keluarkan itu merupakan
investasi jangka panjang untuk kelangsungan hidup rumah tangga yang akan Anda
jalani bersama dengan pasangan. Selain itu, setiap pasangan pun diwajibkan untuk
berpuasa mulai pukul 22.00 sehari sebelumnya dan setelah pengambilan darah, Anda
dan pasangan bisa menikmati sarapan. Selama berpuasa, setiap pasangan tetap boleh
mengonsumsi air putih dan bawalah sedikit contoh feses (tinja) atau urine pagi hari
dalam wadah yang bersih. Walaupun setiap pasangan berada dalam kondisi yang
sehat, tidak ada salahnya untuk tetap melakukan pemerikasaan kesehatan pra nikah
untuk kehidupan pernikahan yang sehat dan jauh dari penyakit.

8
D. Sasaran Penkes Kesehatan
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok
remaja wanita atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang
kesehatan pada masa pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon
ibu.Nasehat yang di berikan menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena
informasi yang di berikan bersifat pribadi dan sensitive.
Remaja calon ibu yang mengalami masalah kesehatan akibat gangguan sistem
reproduksinya segera di tangani.Gangguan sistem reproduksi tidak berdiri
sendiri.Gangguan tersebut dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologi dan
lingkungan sosial remaja itu sendiri.Bila masalah kesehatan remaja tersebut sangat
komplek, perlu dikonsultasikan keahli yang relevan atau dirujuk ke unit pelayanan
kesehatan yang pasilitas pelayanannya lebih lengkap.
Faktor keluarga juga turut mempengaruhi kondisi kesehatah para remaja yang
akan memasuki pintu gerbang pernikahan. Bidan dapat menggunakan pengaruh
keluarga untuk memperkuat mental remaja dalam memasuki masa perkawianan dan
kehamilan.
E. cara atau metoda Penkes kesehatan
Memberi tau kepada pansangan pranikah tentang :
1. Penyuluhan tentang gizi pada pranikah
Pasangan pranikah banyak mengesampingkan nutrisi nya dengan alasan sibuk
mempersiapkan pernikahannya yang sebenarnya tidak perlu terlalu dipusingkan. Al
ini sering tejadi pada wanita yang sibuk dengan program diet nya yang nanti akan
berdampak pada psikologisnya.u. untuk itu penyuluhan tentang gizi seimbang sanat
diperlukan agar tidak terjadi kekurangan nutrisi.
2. Sex Education
Hal ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah
agar hubungan nya tetap harmonis. KarenA fakta membuktikan banyak pasangan
yang bercerai karena kurangnya pendidikan seks sebelum nikah. Pendidikan seks ini
dapat kita lakukan dengan cara penyuluhan seperti pendidikan tentang kesehatan

9
reproduksi, PMS (Penyakit Menular Seksual), cara dan waktu berhubungan yang
sehat, dan lain-lain.
3. Personal Hygiene
Merupakan salah satu yang menjadi prioritas utama bagi pasangan pranikah.
Dimana biasanya pasangan pranikah terutama wanita lebih sering melakukan
perawatan yang terdiri dari perawatan payudara, kulit, rambut, kuku, genitalia dll.
Tetapi hal ini terkadang tergantung pada budaya masing-masing daerah.
4. Imunisasi CATIN
Imunisasi bertujuan untuk mencegah pasangan terutama pada wanita agar
tidak terserang oleh virus clostridium teteani, apabila nanti wanita tersebut hamil dan
terjadi perlukaan saat persalinan maka si ibu tidak akan mudah mengalami infeksi
dan perdarahan postpartum.
Setelah Pemeriksaan dan konseling kesehatan bagi calon suami istri penting
dilakukan, terutama untuk mengetahui kemungkinan kondisi kesehatan anak yang
akan dilahirkan. Dengan pemeriksaan itu,dapat diketahui riwayat kesehatan kedua
belah pihak, termasuk soal genetik, penyakit kronis, hingga penyakit infeksi yang
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan keturunan. Dengan pemeriksaan kesehatan,
dapat diketahui riwayat genetik dalam keluarga calon mempelai pria dan wanita.
Misalnya ada tidaknya penyakit kelainan darah seperti thalassemia dan hemofilia.
Kedua penyakit itu bisa diturunkan melalui pernikahan dengan pengidapnya atau
mereka yang bersifat pembawa (carrier). (Wilda Nurlianti, 2012).
F. Penkes Kesehatan Saat Hamil
Salah satu unsur yang penting untuk menurunkan angka kematian ibu dan
bayi adalah memelihara kesehatan ibu hamil. Bidan harus memiliki data ibu hamil
yang berada diwilayah kerjanya. Data ini dapat diperoleh dari pencatatan yang
dilakukan sendiri atua dari kantor desa/ kelurahan. Dari data tersebut dapat diatur
strategi pemeliharaan kesehatan ibu hamil.
Semua ibu hamil dianjurkan agar memeriksakan kesehatan dirinya sedini mungkin.
Anjuran tersebut disampaikan kepada masyarakat melalui kelompok ibu-ibu atau

10
pemimpin desa. Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu pada
Trimester pertama 1 kali, Trimester dua 1 kali dan pada Trimester tiga 2 kali.
Pada ibu hamil dengan resiko tinggi pemeriksaan dilakukan lebih sering dan intensif.
Untuk itu bidan harus mengadakan pendekatan langsung kepada ibu hamil atau
pendekatan dapat dilakukan melalui dukun terlatih, kader posyandu, atau peminat
KIA..

B. HAMIL
1. Pengertian Kehamilan
Beberapa pengertian dari kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan
kehidupan nanti setelah anak tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013).
b. Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama
mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu,
dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
Peneliti merangkum dari kedua pengertian diatas bahwa, kehamilan adalah suatu
proses yang natural bagi perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin
dengan rentang waktu 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari).
2. Proses Kehamilan
1) Fertilisasi
Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung
ovum dibuahi oleh sperma atau terjadi penyatuan ovum dan sperma. Penetrasi
zona pelusida memungkinkan terjadinya kontak antara spermatozoa dan
membran oosit. Membran sel germinal segera berfusi dan sel sperma berhenti
bergerak. Tiga peristiwa penting terjadi dalam oosit akibat peningkatan kadar
kalsium intraseluler yang terjadi pada oosit

11
saat terjadi fusi antara membran sperma dan sel telur. Ketiga peristiwa
tersebut adalah blok primer terhadap polispermia, reaksi kortikal dan blok
sekunder terhadap polispermia. Setelah masuk kedalam sel telur, sitoplasma
sperma bercampur dengan sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus)
sperma pecah. Pronukleus laki-laki dan perempuan terbentuk (zigot). Sekitar
24 jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan pembelahan sel
pertama terjadi (Heffner, 2008).
2) Nidasi
Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau belakang uterus, dekat pada
fundus uteri. Jika nidasi ini terjdi, barulah dapat disebut adanya kehamilan.
Bila nidasi telah terjadi, mulailah terjadi diferensiasi zigot menjadi morula
kemudian blastula (Sukarni dan Wahyu, 2013). Blastula akan membelah
menjadi glastula dan akhirnya menjadi embrio sampai menjadi janin yang
sempurna di trimester ketiga (Saiffullah, 2015).
3. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah dan Sutejo (2012), dan Yuli
(2017), menuliskan bahwa perubahan-perubahan fisiologi yang terjadi adalah sebagai
berikut:
1) Sistem reproduksi
a) Uterus
Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat pertumbuhan isi konsepsi
intrauterin. Estrogen menyebabkan hyperplasia jaringan, progesteron berperan
untuk elastisitas/ kelenturan uterus.
b) Vulva/ vagina
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan progesteron
c) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta, terutama fungsi
produksi progesteron dan esterogen. Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat.

12
d) Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem duktus dan jaringan
interstisial payudara. Mammae membesar dan tengang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah
areola dan papilla akibat pengaruh melanotor. Puting susu membesar dan
menonjol.
2) Peningkatan berat badan.
Normal berat badan meningkat sekitar 6 sampai 16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ/ cairan intrauerin.
3) Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
a. Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%, selain itu
diafragma juga terdorok naik ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal akibat
kompensasi dada menurun. Volume tidal meningkat, volume residu paru dan
kapasitas vital menurun.
b. Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping
mual dan muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala
sering kembung, konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus.
c. Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama pertengahan pertama
masa hamil, tekanan sistolik dan diatolik menurun 5-10 mmHg. Selama
trimester ketiga tekanan darah ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada
trimester pertama.
e) Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan Chloasma.
f) Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan karies gigi.
g) Sistem perkemihan; sering berkemih.
h) Sistem hematologi
Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi pada sistem hematologi terkadi
pada volume darah, dimana volume darah pada atau mendekati akhir kehamilan
rata-rata adalah sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak hamil. Derajat
peningkatan volume sangat bervariasi. Peningkatan terjadi pada trimester

13
pertama, meningkat paling cepat selama trimester kedua, kemudian peningkatan
dengan kecepatan lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu terjadi
peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons terhdap diet tinggi
natrium. Perubahan hematokrit dan hemoglobin sedikit menurun selama
kehamilan normal. Akibatnya viskositas darah berkurang.
4) Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan saat terjadinya krisis bila
keseimbangan hidup ternggangu.
a) Teori krisis.
Tahap syok dan menyangkal, bingung dan preoccupation, tindakan dan belajar
dari pengalaman, intervensi memudahkan kembali keadaan keseimbangan.
b) Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak mengalami
syok.
(1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
(2) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan dan perhatian.
(3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari untuk mengatasi
stress.
c) Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
(1) Trimester pertama (bulan 1-3)
Ditandai dengan adanya penyesuaian terhadap ide-ide menjadi orang tua,
tingkat hormon yang tinggi, mual dan muntah serta lebih.
(2) Trimester kedua (bulan 4-6)
Waktu yang menyenangkan, respons seksual meningkat, quickening
memberikan dorongan psikologis.
(3) Trimester ketiga (bulan 7-9)
Letih, tubuh menjadi besar dan terlihat aneh, kegembiraan yang menyusut
dengan kelahiran bayi.
d. Ibu Hamil Golongan Resiko Tinggi

14
Sukarni dan Wahyu (2013), menulis ada beberapa golongan ibu hamil yang
dikatakan memiliki risiko tinggi walaupun dalam kesehariannya hidup dengan
sehat dan tidak menderita suatu penyakit. Golongan yang dimaksud berisiko
tinggi meliputi:
1) Ibu hamil terlalu muda dan terlalu tua (< 16 tahun dan > 35 tahun).
2) Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun.
3) Jarak dengan anak terkecil dengan anak > 10 tahun.
4) Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu < 2 tahun.
5) Terlalu banyak anak yaitu > 4.
6) Tinggi badan terlalu pendek < 145 cm.
7) Terlalu gemuk atau terlalu kurus, ini akan berpengaruh pada gizi
keduanya.
8) Riwayat persalinan jelek.
9) Riwayat adanya cacat bawaan atau kehamilan masa lalu.
10) Ibu seorang perokok berat, kecanduan obat dan memiliki hobi minum-
minuman keras.
e. Asuhan Antenatal Care (ANC)
Asuhan antenatal care (ANC) adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Yulaikhah, 2008). Pelayanan ANC dilakukan oleh tenaga yang profesional
dibidangnya sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari/ digeluti (Yeyeh,
2010).
f. Tujuan Asuhan Antenatal Care (ANC)
Menurut Maulana (2008), Status kesehatan dapat diketahui dengan
memeriksakan diri dan kehamilannya kepelayanan kesehatan terdekat,
puskesmas, atau poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari pemeriksaan
kehamilan yang disebut dengan Antenatal Care (ANC) adalah sebagai berikut:
1) Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian, kesehatan ibu dan janin
pun dapat dipastikan keadaannya.

15
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama kehamilan.
4) Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
5) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi.
6) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa persiapan yang perlu dihadapi menjelang pernikahan, yaitu
persiapan ilmu tentang pernikahan, persiapan mental/psikologis dalam menghadapi
pernikahan, persiapan ruhiyyah menjelang pernikahan serta persiapan fisik sebelum
menikah:
1. Persiapan Ilmu tentang pernikahan
2. Persiapan mental/psikologis menghadapi pernikahan.
3. Persiapan Ruhiyyah/ spiritual.
4. Persiapan Fisik
Manfaat Periksa Kesehatan Pra Nikah :
Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah kita dapat
mengetahui kondisi pasangan serta proyeksi masa depan pernikahan, terutama yang
berkaitan dengan masalah kesehatan reproduksi (fertilitas) dan genetika (keturunan),
dan Anda juga dapat mengetahui penyakit-penyakit yang nantinya bila tak segera
ditanggulangi dapat membahayakan Anda dan pasangan termasuk calon keturunan.
Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya
janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14
minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan
trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
3.2 Saran
Menjelang hari pernikahan semua calon mempelai pasti sibuk mempersiapkan
diri memastikan bahwa semua rencana telah tersusun dengan baik. Sayangnya masih
banyak dari masyarakat kita yang saking terlalu sibuk mempersiapkan hari H, sampai
lupa dengan hal kecil yang mungkin terlihat sepele padahal penting dan besar sekali
manfaatnya. Misalnya dengan melakukan promosi kesehatan, maka disarankan
kepada calon pengantin untuk melakukan konseling pranikah.

17
DAFTAR PUSTAKA

18
Novita, Nesi. Franciska,Y. (2011). Promosi Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan.
Jakarta : Salemba Medika
Marmi K, R,. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar; 2015.
Sukarni, I dan Margareth, Z.H. (2013). Kehamilan, Persalinan dan Nifas,
Yogyakarta: Nuha Medika
Aspiani, Reni Yuli. (2017). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta:
Trans Info Media

19

Anda mungkin juga menyukai