NIM : 4172121014
KELAS : Fisika Dik B 2017
MATKUL : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
A.Pengertian Vulkanisme
Vulkanisme adalah semua gejala yang berhubungan dengan gunung api
sebagai akibat dari adanya aktivitas magma di dalam bumi. Gerakan magma itu
terjadi karena magma mengandung gas yang merupakan sumber tenaga magma
untuk menekan batuan yang ada di sekitarnya.
Magma adalah batuan cair pijar bertemperatur tinggi yang terdapat di dalam
kulit bumi, terjadi dari berbagai mineral dan gas yang terlarut di dalamnya. Magma
terjadi akibat adanya tekanan di dalam bumi yang amat besar, walaupun suhunya
cukup tinggi, tetapi batuan tetap padat. Jika terjadi pengurangan tekanan, misalnya
adanya retakan, tekanannya pun akan menurun sehingga batuan tadi menjadi cair
pijar atau disebut magma.
Magma bisa bergerak ke segala arah, bahkan bisa sampai ke permukaan
bumi. Jika gerakan magma tetap di bawah permukaan bumi disebut intrusi magma.
Sedangkan magma yang bergerak dan mencapai ke permukaan bumi disebut ekstrusi
magma. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan gunung api atau disebut juga
vulkan.
Material Hasil Vulkanisme
Sesuai wujudnya, ada tiga jenis bahan atau material yang dikeluarkan
oleh adanya tenaga vulkanisme. Material tersebut adalah material
padat,cair,dan gas.
a. Benda padat (efflata) adalah debu, pasir,lapili (batu kerikil) batu-batu besar
(bom),dan batu apung
b. Benda cair (effusive) adalah bahan cair yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme, yaitu lava,lahar panas,dan lahar dingin.Lava adalah magma
yang keluar ke permukaan bumi. Lahar panas adalah lahar yang berasal dari
letusan gunung berapi yang memiliki danau kawah (kaldera), contoh kaldera
yang terkenal di Indonesia adalah kawah Bromo. Lahar dingin adalah lahar
yang berasal dari bahan letusan yang sudah mengendap, kemudian mengalir
deras menuruni lereng gunung.
c. Benda gas (ekshalasi), adalah bahan gas yang dikeluarkan oleh tenaga
vulkanisme antara lain solfatar, fumarol, dan mofet. Solfatar adalah gas
hidrogen sulfida (H2S) yang keluar dari suatu lubang yang terdapat di
gunung berapi. Fumarol adalah uap air panas. Mofet adalah gas asam
arang (CO2), seperti yang terdapat di Gunung Tangkuban Perahu dan
Dataran rendah Dieng.
Gejala Pravulkanik
Gejala pravulkanik atau ciri-ciri gunung api akan meletus antara lain sebagai
berikut:
a) Temperatur di area sekitar kawah mengalami peningkatan.
b) Banyak sumber-sumber air atau mata air yang mulai mengering.
c) Sering terjadi (terasa) adanya gempa.
d) Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke daerah kaki
gunung
e) Adanya suara gemuruhdari dalam gunung
Gejala Pascavulkanik
Setelah gunung api beristirahat atau bahkan mati, kadang-kadang masih
terdapat gejala yang menunjukkan sisa aktivitas vulkanisme. Gejala iti
dinamakan gejala pascavulkanik, gejala tersebut antara lain:
a) munculnya sumber air panas, seperti yang terdapat di Cipanas dan Ciater di
Jawa Barat, dan Baturaden di Jawa Tengah,
b) munculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang mengandung larutan
mineral. Air dari tempat ini seringkali dijadikan obat karena mengandung
belerang. Contohnya Maribaya dan Sangkanurip di Jawa Barat,
c) munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang memancar berkala, seperti
yang ditemukan di Cisolok dan Kamojang Jawa Barat dan The Old Faithful
geiser yang terkenal di Yellowstone National Park Amerika Serikat, dan
d) munculnya sumber gas (ekhalasi), antara lain sumber gas belerang yang
disebut solfatara yang terdapat di Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah.
Sumber gas uap air atau zat lemas (N2) disebut fumarol antara lain terdapat
di Kamojang Jawa Barat, dan Dataran Tinggi Dieng Jawa Tengah. Sumber
gas asam arang (CO2 atau CO) yang disebut mofet.