Anda di halaman 1dari 2

Analisa dan Cara Budidaya

Kambing Kacang untuk Pemula

Budidaya kambing kacang merupakan budidaya di bidang peternakan yang sangat menguntungkan
terutama bagi masyarakat Indonesia. Budidaya kambing kacang selain menjadi ladang bisnis, juga bisa
menjadi investasi di masa depan. Mengingat jumlah permintaan daging kambing yang selalu tinggi
setiap tahunnya, bisa dipastikan budidaya ini akan memberikan keuntungan di masa mendatang.

Kambing kacang sendiri adalah salah satu dari sekian jenis kambing yang terdapat di Indonesia. Siapa
sangka rupanya jenis ini adalah asli dari Indonesia, sehingga banyak dijumpai di daerah manapun di
Nusantara. Selain itu karena harga yang dijual lebih murah daripada jenis kambing lainnya membuat
kambing kacang lebih diminati oleh masyarakat Indonesia.

Panduan dan Analisa Budidaya Kambing Kacang


Kambing kacang merupakan kambing pedaging, yang kambing betinanya bisa melahirkan sebanyak 3
kali dalam 2 tahun. Kambing jenis ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dibudidayakan.
Dengan lahan sempit saja sudah bisa melakukan budidaya kambing kacang. Untuk selengkapnya
mengenai budidaya kambing kacang, simak penjelasannya di bawah ini.

(1) Analisa Budidaya Kambing Kacang


Sebelum memutuskan melakukan budidaya kambing kacang, sebaiknya pikirkan terlebih dahulu
berapa modal awal dalam memulai usaha budidaya ini. Budidaya kambing kacang membutuhkan
lahan, kandang, bibit, pakan, serta kebutuhan lainnya seperti pekerja jika perlu. Modal awal
budidaya dapat disesuaikan dengan budget yang dimiliki.

Untuk lahan, bebas bisa gunakan lahan yang dimiliki sendiri meskipun tidak terlalu luas, atau
dengan menyewa lahan yang lebih luas dan cocok sebagai tempat budidaya. Kemudian
kandangnya bisa disesuaikan dengan jumlah bibit yang akan dikembangbiakkan, sekaligus
memperhitungkannya dengan luas lahan yang dimiliki.

Apabila menggunakan lahan sendiri, maka akan lebih menekan jumlah modal yang dikeluarkan.
Semisal modal untuk lahannya Rp0,-. Lalu biaya pembuatan kandangnya, semisal 2 kandang saja
Rp6.000.000,-. Bibit kambing kacang jantan betina 2 pasang dengan masing-masing seharga
Rp2.500.000 dikali 4 ekor kambing, maka harus mengeluarkan biaya Rp10.000.000,-.

Terakhir adalah gaji pekerja yang mencari rumput sekaligus mengurus kambing sebesar
Rp1.000.000,- per bulan. Maka jika di total keseluruhan, biaya awal memulai usaha ini adalah
sebesar Rp17.000.000,- saja. Jumlah ini belum ditambah dengan kebutuhan lainnya. Namun
dengan modal awal 17 juta rupiah saja pembudidaya sudah dapat melakukan usaha ini.

(2) Penyediaan Lahan


Sekarang langsung saja membahas tentang tahapan budidaya kambing kacang. Yang pertama
adalah menyediakan lahan. Lahan yang dibutuhkan tidak harus yang luas, menggunakan lahan
pekarangan rumah yang terlihat lapang saja sudah cukup, apalagi kalau jumlah kambing yang
dibudidayakan bukan dalam skala besar.

(3) Membuat Kandang Kambing Kacang


Berikutnya buat kandang untuk kambing kacang. Bahan pembuatan kandang kambing kacang
tidak perlu dari kayu jati yang mahal. Menggunakan bambu saja sudah cukup. Kandang kambing
dibuat menyerupai bentuk rumah kecil yang mana lantai kandangnya lebih tinggi dari permukaan
tanah. Sediakan tempat untuk menaruh pakan dan minumnya. Jangan lupa untuk membuat atap di
bagian atas kandang untuk melindungi kambing dari panas terik matahari dan hujan. Atap disusun
dengan genteng, jangan seng karena dapat membuat kambing kepanasan saat matahari sedang
terik-teriknya. Pastikan kambing tidak bisa melompat keluar dari kandang melalui celah depan,
sehingga pengukuran kerangka kandangnya harus pas dan tepat.

(4) Memilih Indukan Kambing Kacang yang Berkualitas


Setelah kandang sudah jadi dan siap dipakai, sediakan bibit kambing kacang untuk
dikembangbiakkan. Indukan yang dipilih adalah sepasang, jantan dan betina. Pastikan kedua
indukan memang sudah waktunya kawin sehingga akan lebih cepat dalam menghasilkan
keturunan. Indukan betina yang siap kawin biasanya berusia 8 bulan. Kedua indukan harus
memenuhi ciri-ciri diantaranya sehat, tidak cacat, memiliki kaki yang lurus dengan badan panjang,
warna bulunya bersih dan segar alias tidak pucat, pertumbuhannya tidak abnormal, memiliki nafsu
makan tinggi, tampilannya gagah dengan tumit yang tinggi, aktif dan lincah bergerak, serta
memiliki nafsu tinggi untuk kawin.

(5) Pemberian Pakan


Pada analisa, sengaja tidak dimasukkan biaya untuk pakannya karena memang aslinya pakan
untuk kambing tidak memerlukan biaya khusus. Kambing tidak diberi pakan pabrikan berupa voer,
melainkan diberi pakan berupa dedaunan. Dedaunan yang kerap dijadikan pakan untuk kambing
kacang adalah daun pisang. Tentunya sangat mudah sekali menemukan daun pisang terutama di
pedesaan, kalau toh beli biasanya harganya tidak terlalu mahal.

Akan lebih untung lagi jika pembudidaya juga memiliki kebun pisang sendiri sehingga tidak
membutuhkan biaya tambahan untuk penyediaan pakannya. Selain daun pisang, kambing kacang
juga bisa diberi pakan berupa daun lamtoro. Tumbuhan segar lain juga sebaiknya diberikan pada
kambing agar kambing kacang dapat berkembang biak dengan lebih cepat.

(6) Memberikan Probiotik dan Temulawak


Supaya kambing kacang dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cepat, jangan lupa
untuk berikan probiotik serta temulawak. Probiotik ini diberikan dengan tujuan untuk
menyeimbangkan nutrisi bagi kambing kacang. Frekuensi pemberian probiotik dilakukan minimal
seminggu sekali guna menunjang kesehatan kambing kacang.

Sedangkan temulawak, berguna untuk meningkatkan nafsu makan kambing. Di saat kambing
kacang memiliki nafsu makan tinggi yang terus terjaga, maka dia akan bertumbuh dengan cepat.
Pemberian temulawak ini disarankan rutin minimal setiap seminggu sekali.

(7) Memberikan Vaksin


Vaksinasi pada kambing kerap dipandang sebelah mata. Padahal vaksinasi pada kambing juga
perlu supaya kambing terhindar dari serangan penyakit yang dapat menyebabkan kerugian dalam
usaha budidaya ini. Vaksin untuk kambing berupa suntikan, yang sebaiknya dilakukan oleh
ahlinya.

(8) Melakukan Perjodohan


Agar bibit kambing kacang dapat menghasilkan keturunan yang mewarisi gen mereka, maka harus
dilakukan perjodohan. Tahap ini memang agak sulit dilakukan. Cara melakukan perjodohan adalah
dengan berusaha mendekatkan kambing jantan dan betina hingga mereka bisa saling suka dan
mau kawin. Apabila kesulitan melakukannya sendiri, bisa dengan meminta bantuan orang lain atau
pembudidaya kambing kacang yang sudah berpengalaman.

(9) Kelebihan Budidaya Kambing Kacang


Jangan ragu untuk memulai budidaya kambing kacang karena ternyata budidaya kambing jenis ini
memiliki banyak kelebihan daripada kambing jenis lainnya, diantaranya:
 Kambing kacang lebih disukai pembeli karena harganya yang relatif lebih murah, dagingnya
tidak terlalu padat dan tulangnya tidak terlalu besar
 Tidak mudah terserang penyakit
 Perawatannya sangat mudah, karena kambing jenis ini bisa dilepasliarkan di padang gembala,
meskipun kambing jantan harus diikat dengan tali supaya tidak beradu dengan kambing jantan
lainnya
 Adaptif dengan cuaca dan pakan di Indonesia, mengingat kambing kacang adalah jenis
kambing yang asli Indonesia
 Sangat produktif. Dimana indukan betina sudah bisa dikawinkan di usia 8 bulan. Dengan
persentase lahir kembar 52%, bahkan ada juga yang bisa melahirkan kembar tiga.

Demikian informasi budidaya kambing kacang ini sekaligus kelebihan yang ditawarkan. Diharapkan
budidaya kambing kacang ini bisa menjadi inspirasi usaha ternak yang menguntungkan. Selamat
mencoba!

Anda mungkin juga menyukai