AKUNTABILITAS
03 KINERJA
III-2
2) e-Monev Bappenas yang memonitor perubahan anggaran, realisasi keuangan,
realisasi fisik, kendala pelaksanaan kegiatan, dan evidence pelaksanaan kegiatan
setiap paket pekerjaan per bulan;
3) Sistem Kendali Mutu Program Pertanahan (SKMPP) yang dikembangkan
Kementerian ATR/BPN yang memonitor realisasi keuangan setiap paket
pekerjaan per bulan; dan
4) Simekataru yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Tata Ruang yang
memonitor perubahan anggaran dan realisasi keuangan setiap paket pekerjaan
per bulan.
5) e-monitoring Form Kinerja yang dikembangkan di lingkungan Direktorat
Jenderal Tata Ruang yang digunakan sebagai database monitoring untuk
pengisian data.
III-3
pemantauan progres pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan cara membandingkan
antara target yang direncanakan pada awal tahun dengan realisasi pelaksanaan
kegiatan yang dilaksanakan secara berkala setiap bulan, triwulan, dan semester. Salah
satu alat yang digunakan untuk pemantauan progres pelaksanaan pekerjaan yaitu
menggunakan form kinerja bulanan. Setiap awal bulan atau akhir bulan, tim pelaksana
monitoring dan evaluasi kinerja akan melakukan pertemuan dengan subdit teknis
untuk membahas capaian kinerja pelaksanaan paket pekerjaan pada masing-masing
subdit teknis. Jika suatu pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana kerja pada
bulan tertentu dikarenakan adanya kendala teknis dan non-teknis, maka rencana kerja
tersebut perlu ditinjau ulang kegunaannya dalam pencapaian pekerjaan, apakah perlu
direncanakan ulang pada bulan berikutnya atau dengan mengganti metode kegiatan
yang lebih mudah pelaksanannya. Berikut dijelaskan alur kerja monitoring dan evaluasi
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang.
Hasil dari pemantauan progres pelaksanaan kegiatan bulanan yang berupa isian
Form Monitoring dan Evaluasi Kinerja Bulanan dan evidence pelaksanaan kegiatan
(foto, notulensi, Berita Acara, dan dokumentasi) kemudian akan dilaporkan kedalam
aplikasi monitoring dan evaluasi yang dimiliki oleh Ditjen Anggaran (SMART DJA), e-
III-4
Monev Bappenas, aplikasi SKMPP Kementerian ATR/BPN, dan aplikasi monitoring
keuangan internal yaitu Simekataru Direktorat Jenderal Tata Ruang. Aplikasi tersebut
nantinya akan digunakan oleh ketiga instansi sebagai bahan informasi capaian kinerja
yang lengkap dapat menjadi masukan bagi proses pengendalian pelaksanaan
program/kegiatan pembangunan, serta bagi umpan balik terhadap tahap perencanaan
selanjutnya.
III-5
Gambar 3. 4 Tampilan SKMPP Kementerian ATR/BPN
Pada awal tahun anggaran 2020 telah disusun dokumen rencana aksi yang
memberikan informasi target fisik dan keuangan tiap kegiatan yang dilaksanakan oleh
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang. Target fisik mempresentasikan besaran
atau persentase kegiatan yang harus diselesaikan untuk mencapai target output yang
ingin dihasilkan. Pemantauan progres fisik seperti yang telah dijelaskan pada subbab
sebelumnya dilaksanakan pada tiap akhir bulan dimana tiap subdit pelaksana akan
memasukan progres fisik pelaksanaan kegiatan ke dalam Form Monitoring dan Evaluasi
III-6
Kinerja yang kemudian akan dilakukan pertemuan pada awal bulan untuk
mengkonfirmasi tahapan yang telah dilaksanakan dan juga persentase capaian yang
diinput. Pada saat pertemuan untuk konfirmasi, nilai realiasi fisik dapat berubah karena
menyesuaikan dengan target fisik yang telah ditetapkan. Pelaporan pemantauan
progres fisik dilaporkan tiap tiga bulan dalam bentuk dokumen laporan triwulan yang
kemudian diserahkan kepada Setditjen Tata Ruang. Laporan Triwulan nantinya akan
menjadi bagian tidak terpisahkan dari pelaporan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintahan) yang harus disiapkan. Adapun progres capaian fisik kegiatan
triwulan di Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang adalah sebagai berikut:
III-7
Tabel 3. 1 Capaian Kinerja Fisik Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
No Output/Kompenen/Sub Komponen Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%)
Sasaran Kegiatan: Perwujudan pemanfaatan ruang yang 11.12 9.53 32.97 28.90 64.62 59.84 100.00 98.76
sinergis dan berbasis rencana tata ruang
A Rasio program sektor yang sesuai dan selaras 5.38 5.20 24.20 20.95 56.94 54.23 100.00 99.19
dengan RTR Nasional
1 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 10.00 35.95 32.00 69.75 63.75 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Pulau Sumatera
2 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 10.00 35.95 32.00 69.75 63.75 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Pulau Jawa - Bali
3 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 10.00 35.95 30.75 69.75 60.25 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Pulau
Kalimantan
4 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 7.70 35.95 29.55 69.75 64.50 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Pulau Sulawesi
5 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 10.20 35.95 31.00 69.75 68.75 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Kepulauan Nusa
Tenggara
6 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 12.00 35.95 31.50 69.75 67.50 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Kepulauan
Maluku
7 Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program 10.00 7.70 35.95 29.55 69.75 64.50 100.00 100.00
Pemanfaatan Ruang Berbasis RTR di Pulau Papua
8 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR Pulau 0.00 0.00 14.00 7.00 42.00 42.00 100.00 100.00
Sumatera
9 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR Pulau 0.00 0.00 14.00 14.00 42.00 42.00 100.00 100.00
Kalimantan
10 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR Pulau 0.00 0.00 14.00 14.00 42.00 42.00 100.00 100.00
Sulawesi
11 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR 0.00 0.00 3.50 3.50 42.00 42.00 100.00 100.00
Kawasan Perkotaan Kedungsepur
12 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR 0.00 0.00 3.50 3.50 42.00 42.00 100.00 100.00
Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung
III-8
No Output/Kompenen/Sub Komponen Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%)
13 Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR Pulau 0.00 0.00 14.00 14.00 42.00 42.00 100.00 100.00
Papua
B Persentase pemenuhan, realisasi waktu dan 18.67 17.97 44.00 39.50 81.67 74.43 100.00 100.00
kualitas NSPK bidang pemanfaatan ruang
1 Petunjuk Teknis Tata Cara Penyusunan Indikasi 28.00 28.00 45.00 43.50 83.50 80.80 100.00 100.00
Program Pemanfaatan Ruang RTRW Provinsi,
Kabupaten/Kota
2 Penyusunan Materi Teknis Pedoman Rehabilitasi 0.00 0.00 35.00 24.50 78.00 65.50 100.00 100.00
Ruang Pasca Bencana
3 Penyusunan Materi Teknis Pedoman Mekanisme 28.00 25.90 52.00 50.50 83.50 77.00 100.00 100.00
Kerjasama Antar Wilayah Dalam Perwujudan
Program Pemanfaatan Ruang
C Rasio tindak lanjut rekomendasi penyelesaian 25.00 19.00 50.00 40.00 87.50 67.50 100.00 100.00
masalah pemanfaatan ruang
1 Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Penataan 25.00 19.00 50.00 40.00 87.50 67.50 100.00 100.00
Ruang Nasional
D Persentase dukungan kebijakan dan kemitraan 18.71 13.83 45.75 40.98 69.77 64.12 100.00 100.00
bidang pemanfaatan ruang
1 Penyusunan Rencana Kegiatan Pemanfaatan Ruang 24.41 16.25 61.84 51.00 80.45 80.45 100.00 100.00
2 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Pelaksanaan 22.90 22.90 36.40 36.40 49.90 49.90 100.00 100.00
Kegiatan Pemanfaatan Ruang
3 Penyusunan Program Pemanfaatan Ruang Berbasis 20.00 15.00 50.00 48.00 87.00 82.00 100.00 100.00
RTR Pada Kawasan Koridor Ekosistem di Pulau
Sumatera
4 Pengelolaan Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang 0.00 0.00 23.00 23.00 52.75 45.75 100.00 100.00
5 Penerbitan Buletin Tata Ruang 26.25 15.00 57.50 46.50 78.75 62.50 100.00 100.00
E Presentase Pemenuhan Kebutuhan Data dan 100.00 100.00
Informasi serta Delineasi Wilayah RDTR Dalam
Rangka Mendukung Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
1 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kota 100.00 100.00
Padang Pariaman
2 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
III-9
No Output/Kompenen/Sub Komponen Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%) T (%) R (%)
Pesisir Selatan
3 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kepulauan Mentawai
4 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kampar
5 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. Ogan 100.00 100.00
Komering Ilir
6 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. Ogan 100.00 100.00
Komering Ulu Timur
7 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
BelitungTimur
8 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Pesawaran
9 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Lampung Selatan
10 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Lampung Tengah
11 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Sanggau
12 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kayong Utara
13 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. Kubu 100.00 100.00
Raya
14 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Ketapang
15 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kotawaringin Barat
16 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kapuas
17 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Kotawaringin Timur
18 Kompilasi Data dan Delineasi Lokasi RDTR Kab. 100.00 100.00
Bulungan
Sumber: Hasil Analisis 2020
III-10
Progres capaian fisik pelaksanaan kegiatan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang pada tabel di atas masih belum memenuhi target yang direncanakan. Hal ini
terjadi karena beberapa kendala yang dihadapi pada tahun 2020. Jenis pekerjaan
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang merupakan pekerjaan rutin yang
dilaksanakan secara swakelola maupun kontraktual. Waktu pelaksanaan untuk kegiatan
swakelola rata-rata 10-12 bulan sedangkan untuk kegiatan kontraktual rata-rata 7-8
bulan. Khusus untuk kegiatan Kompilasi Data dan Delineasi RDTR sebagai rangkai
kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Online Single Submission (OSS)
tahun anggaran 2020 waktu pelaksanaannya hanya 1 bulan.
Triwulan I
Target : 11.12%
Realisasi : 9.53%
Gap/Surplus : -1.59%
Kendala : • Target rencana aksi belum disesuaikan dengan pagu anggaran dan
tahap pelaksanaan kegiatan TA. 2020
• Penyepakatan metode pengerjaan berlangsung dalam jangka
III-11
waktu yang cukup lama dan kesepakatan yang dihasilkan bersifat
dinamis
Tindak : • Melakukan revisi penyusunan rencana aksi TA. 2020
Lanjut • Melakukan koordinasi intensif dengan subdit teknis, agar metode
pengerjaan kegiatan tetap seragam
Triwulan II
Target : 32.97%
Realisasi : 28.90%
Gap/Surplus : -4.07%
Kendala : • Kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara langsung karena adanya
pandemic covid, sehingga proses FGD dan Survei ke Daerah tidak
dapat dilaksanakan.
• Terjadi beberapa kali revisi anggaran sehingga mempengaruhi
tahapan pelaksanaan kegiatan.
Tindak : • Memaksimalkan pelaksanaan FGD secara daring serta menyusun
Lanjut form survei online.
• Melakukan koordinasi untuk menyesuaikan jadwal pelaksanaan
kegiatan.
Triwulan III
Target : 64.62%
Realisasi : 59.84%
Gap/Surplus : -4.78%
Kendala : • Ketersediaan data dari instansi terkait masih belum lengkap
sehingga mempengaruhi kualitas substansi
• Tidak konsistennya implementasi rencana kerja sehingga
mempengaruhi angka penyerapan
Tindak : • Melakukan koordinasi internal untuk mengevaluasi hasil
Lanjut penyerapan anggaran sebagai masukan untuk penyusunan
rencana kerja ke depan
• Melakukan penjaringan data dan informasi secara langsung
dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan
III-12
Triwulan IV
Target : 100%
Realisasi : 100%
Gap/Surplus : 0%
Kendala : • Sumber dana PNBP tidak dapat digunakan, sehingga beberapa
kegiatan tidak dapat dilaksanakan
• Penambahan 18 kegiatan pada akhir tahun sehingga menambah
beban kerja
Tindak : • Mengoptimalkan penggunaan sumber dana lainnya
Lanjut • Melakukan pembagian beban kerja dan melakukan koordinasi
intensif dalam penentuan jadwal kegiatan.
III-13
No. Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Kinerja
Kegiatan
masalah Tata Ruang maupun dengan
pemanfaatan ruang pihak eksternal (Pemerintah
Daerah)
2. Menghadirkan Persentase 80% 72% Belum memenuhi target
dukungan dukungan kebijakan karena hanya 1 mitra kerja
manajemen dan kemitraan sama yang dapat
yang efektif bidang pemanfaatan direalisasikan
ruang
Presentase 100% 100% Penyelesaian Penetapan
Pemenuhan Delineasi Lokasi RDTR dan
Kebutuhan Data dan dokumen kompilasi data
Informasi serta pada 18 RDTR
Delineasi Wilayah
RDTR Dalam Rangka
Mendukung
Program Pemulihan
Ekonomi Nasional
(PEN)
Sumber: Hasil Analisis, 2020
• Pada kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR, tidak semua RTR
Pulau dialokasikan untuk dilaksanakan kegiatannya pada tahun anggaran
2020;
Tindak Lanjut:
• Melakukan koordinasi dengan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan
Bappenas terkait prioritasi program pada Dokumen Sinkronisasi Program
Pemanfaatan Ruang;
• Melakukan koordinasi dengan sektor terkait penataan ruang baik di pusat
maupun daerah dalam upaya memperoleh informasi dan data sebagai bahan
penyusunan Dokumen Sinkronisasi Program Jangka Menengah dan Tahunan;
• Melakukan koordinasi dengan tim penyusun lainnya untuk sharing data; dan
• Melakukan FGD secara daring dan menyiapkan form survei online.
III-15
• Banyak komponen substansi yang harus disepakati dengan
Kementerian/Lembaga terkait;
• Pelaksanaan kegiatan terhambat karena adanya pandemic covid-19, sehingga
beberapa rangkaian acara yang sudah dijadwalkan tidak dapat dilaksanakan
secara langsung; dan
• Belum adanya referensi khusus terkait bentuk pedoman yang mudah
diimplementasikan.
Tindak Lanjut:
• Melakukan koordinasi secara intensif dengan Kementerian/Lembaga terkait
untuk penyempurnaan muatan pedoman;
• Sebagian besar rangkaian kegiatan dilaksanakan secara daring dengan tetap
melibatkan Kementerian/Lembaga serta stakeholder lainnya; dan
• Sharing knowledge dengan pakar dan stakeholder sebagai upaya mencari
bentuk pedoman yang implementatif.
Tindak Lanjut:
• Inventarisasi penyelesaian isu pemanfaatan ruang nasional dalam rangka
pemberian klarifikasi/arahan/rekomendasi penataan ruang nasional;
III-16
• Perlu kompilasi dalam bentuk database untuk memudahkan akses data dan
informasi;
• Telah ditetapkannya Permen ATR/BPN No. 22 Tahun 2019 tentang
Percepatan Perizinan Pemanfaatan Ruang;
• Melakukan sosialisasi secara intensif Permen ATR/BPN No. 22 Tahun 2019
tentang Percepatan Perizinan Pemanfaatan Ruang kepada Pemerintah
Daerah dan stakeholders terkait.
• Belum adanya regulasi insentif dan disinsentif yang diberikan kepada dunia
usaha;
• Kurangnya informasi atau sosialisasi RTR kepada kelompok dunia usaha;
• Perubahan anggaran kegiatan sangat dinamis, sehingga mempengaruhi
pelaksanaan kegiatan;
• Tidak konsistennya implementasi rencana kerja yang telah disusun sehingga
mempengaruhi penyerapan anggaran;
• Adanya perbedaan pendapat terkait penetapan indikator kinerja kegiatan
dan metode pengukuran antar subdit teknis;
• Proses input database, data yang sangat besar/banyak;
• Kurang Tenaga Ahli Database untuk proses input data;
• Dinamisnya pergerakan penyusunan Renstra di tingkat Kementerian
ATR/BPN, sehingga perumusan rencana di tingkat Direktorat Jenderal Tata
Ruang dan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang harus mengikuti
perubahan-perubahan yang ada.
Tindak Lanjut:
• Pemerintah daerah memiliki kesiapan sebelum melibatka kelompok dunia
usaha dalam penataan ruang dengan cara menyiapkan regulasi atau
dokumen RTR yang dapat dijadikan sebagai acuan pembangunan;
III-17
• Menginformasikan hasil RTR kepada pelaku usaha;
• Melakukan koordinasi internal untuk mengevaluasi hasil penyerapan
anggaran sebagai masukan untuk penyusunan rencana kerja ke depan;
• Melakukan koordinasi dan penyepakatan antar subdit teknis yang
melaksanakan tugas dan fungsi yang sama terkait wewenang dan metode
pengukuran;
• Diperlukan kesiapan dan komitmen dunia usaha dalam kegiatan pemerintah
• Diperlukan penyempurnaan Pemuktahiran basis data pada modul yang
berada di Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang; dan
• Melakukan penyempurnaan dokumen Renstra Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang Tahun 2020-2024.
Tindak Lanjut:
• Koordinasi dan asistensi yang intensif dengan BIG dan LAPAN terkait
penyediaan CSRT dan Peta Dasar; dan
• Memastikan format data yang dikumpulkan sesuai dengan standard dan
format yang terlah disepakati melalui sistem RTR Builder agar output yang
dihasilkan berkualitas.
III-18
Pemenuhan target Indikator Kinerja yang tertuang pada Perjanjian Kinerja
diwujudkan dari output kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang. Pemenuhan target pada Indikator Kinerja 1, 2, dan 3 (rasio
program sektor yang sesuai dan selaras dengan RTR Nasional; persentase pemenuhan,
realisasi waktu dan kualitas NSPK bidang pemanfaatan ruang; dan rasio tindak lanjut
rekomendasi penyelesaian masalah pemanfaatan ruang) dilaksanakan pada output
kegiatan Penyusunan Dokumen Teknis Sinkronisasi Program Pemanfaatan Ruang,
Rekomendasi Pemantauan dan Evaluasi Implementasi RTR; Fasilitasi Koordinasi
Penyelenggaraan Penataan Ruang Nasional. Sedangkan pemenuhan target Indikator
Kinerja 4 (persentase dukungan kebijakan dan kemitraan bidang pemanfaatan ruang)
dilaksakan pada output Kebijakan Bidang Pemanfaatan Ruang; Data, Informasi, dan
Komunikasi Publik Bidang Pemanfaatan Ruang; serta Kemitraan Bidang Pemanfaatan
Ruang. Serta Indikaotr Kinerja 5 (Presentase Pemenuhan Kebutuhan Data Informasi
serta Delineasi Wilayah RDTR dalam Rangka Mendukung Program Pemulihan Ekonomi
Nasional) didukung dengan output Data, Informasi, dan Komunikasi Publik.
III-19
Tabel 3. 3 Capaian Substansi Output Pekerjaan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2020
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Sasaran Kegiatan:
Perwujudan pemanfaatan ruang yang sinergis dan berbasis rencana tata ruang
A Rasio program sektor yang sesuai dan selaras dengan RTR Nasional
1 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • Belum adanya kesatuan cara • Melakukan koordinasi
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang pandang dalam menentukan dengan Direktorat Tata
Program Pemanfaatan Sektoral di Pulau merujuk pada RTRWN dan kriteria prioritasi program Ruang dan Pertanahan
Ruang Berbasis RTR di Sumatera (seluruh RTR Pulau/Kepulauan serta pada penyusunan Dokumen Bappenas terkait prioritasi
Pulau Sumatera provinsi) yang memberikan input untuk Sinkronisasi Program program pada Dokumen
mencakup matriks meningkatkan kualitas Pemanfaatan Ruang; Sinkronisasi Program
program dan peta penyelenggaraan penataan • Belum tersedianya dokumen Pemanfaatan Ruang;
pemanfaatan ruang ruang di tingkat nasional dan rencana pembangunan dan • Melakukan koordinasi
pulau/kepulauan rencana sektor (Renstra) dengan sektor terkait
sebagai bahan penyusunan penataan ruang baik di
sinkronisasi program jangka pusat maupun daerah dalam
menengah; upaya memperoleh
• Belum adanya pedoman informasi dan data sebagai
penyusunan sinkronisasi bahan penyusunan
program jangka menengah Dokumen Sinkronisasi
dan tahunan (matriks dan Program Jangka Menengah
perta) mengakibatkan proses dan Tahunan;
diskusi teknis terhadap
penyepakatan metode
pengerjaan berlangsung
dalam jangka waktu yang
cukup lama dan kesepakatan
yang dihasilkan bersifat
dinamis
2 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • Belum adanya kesatuan cara • Melakukan koordinasi
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang pandang dalam menentukan dengan Direktorat Tata
Program Pemanfaatan Sektoral di Pulau Jawa- merujuk pada RTRWN dan kriteria prioritasi program Ruang dan Pertanahan
Ruang Berbasis RTR di Bali (seluruh provinsi) RTR Pulau/Kepulauan serta pada penyusunan Dokumen Bappenas terkait prioritasi
Pulau Jawa - Bali matriks program dan memberikan input untuk Sinkronisasi Program program pada Dokumen
III-20
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
peta pemanfaatan meningkatkan kualitas Pemanfaatan Ruang; Sinkronisasi Program
ruang penyelenggaraan penataan • Belum tersedianya dokumen Pemanfaatan Ruang;
ruang di tingkat nasional dan rencana pembangunan dan • Melakukan koordinasi
pulau/kepulauan rencana sektor (Renstra) dengan sektor terkait
sebagai bahan penyusunan penataan ruang baik di
sinkronisasi program jangka pusat maupun daerah dalam
menengah; upaya memperoleh
• Belum adanya pedoman informasi dan data sebagai
penyusunan sinkronisasi bahan penyusunan
program jangka menengah Dokumen Sinkronisasi
dan tahunan (matriks dan Program Jangka Menengah
perta) mengakibatkan proses dan Tahunan
diskusi teknis terhadap
penyepakatan metode
pengerjaan berlangsung
dalam jangka waktu yang
cukup lama dan kesepakatan
yang dihasilkan bersifat
dinamis
3 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • RTR Pulau yang sedang • Melakukan penyempurnaan
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang ditinjau kembali sehingga matriks 2 PRIMA BARATA
Program Pemanfaatan Sektoral di Pulau merujuk pada RTRWN dan banyak perubahan di hasil dari FGD penjaringan
Ruang Berbasis RTR di Kalimantan (seluruh RTR Pulau/Kepulauan serta lapangan yang belum data dan informasi K/L
Pulau Kalimantan provinsi) matriks memberikan input untuk diupdate • Melakukan pembahasan
program dan peta meningkatkan kualitas • Program RKP tahun berjalan intens dengan seluruh tim
pemanfaatan ruang penyelenggaraan penataan sulit didapatkan sehingga penyusun untuk
ruang di tingkat nasional dan penentuan backlog program penyempurnaan metode
pulau/kepulauan mengalami hambatan di awal prioritasi program matriks
penyusunan 4-6 PRIMA BARATA
• Data dan informasi dari K/L • Melakukan pemetaan lokasi
masih belum lengkap seperti program dan konfirmasi
Renstra program melalui dokumen
• Metode prioritasi program K/L (sudah terbangun atau
matriks 4-6 PRIMA BARATA masih direncanakan)
III-21
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
masih dalam pembahasan
lanjutan dengan seluruh tim
penyusun
• Program yang dipetakan
masih bersifat indikatif
4 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • RTR Pulau yang belum • Melakukan penyusunan
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang ditinjau kembali sehingga Dokumen Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Sektoral di Pulau merujuk pada RTRWN dan banyak perubahan di Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di Sulawesi (seluruh RTR Pulau/Kepulauan serta lapangan yang belum Ruang untuk tahun
Pulau Sulawesi provinsi) matriks memberikan input untuk diupdate berikutnya
program dan peta meningkatkan kualitas • Program RKP tahun berjalan • Mengoptimalkan kerjasama
pemanfaatan ruang penyelenggaraan penataan sulit didapatkan sehingga dengan Bappenas
ruang di tingkat nasional dan penentuan backlog program
pulau/kepulauan mengalami hambatan di awal
penyusunan
5 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • Aspek prioritasi pada matriks • Fiksasi aspek prioritasi
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang 2 Dokumen Teknis program pemanfaatan dan
Program Pemanfaatan Sektoral di Kepulauan merujuk pada RTRWN dan Sinkronisasi yang masih melakukan pembahasan
Ruang Berbasis RTR di Nusa Tenggara (seluruh RTR Pulau/Kepulauan serta dalam tahap pengkajian ulang terkait hasil Dokumen
Kepulauan Nusa Tenggara provinsi) matriks memberikan input untuk terkait penilaian skor dan Teknis Sinkronisasi Program
program dan peta meningkatkan kualitas bobot Pemanfaatan Ruang yang
pemanfaatan ruang penyelenggaraan penataan • Dokumen rencana diharapkan oleh mitra
ruang di tingkat nasional dan pembangunan (Renstra Kementerian/Lembaga di
pulau/kepulauan Kementerian/Lembaga tahun Bappenas
2020) yang belum tersedia
• Ketidaktersediaan data RKP
(Rencana Kerja Pemerintah)
tahun 2021 sehingga
menghambat dalam
identifikasi dan filterisasi
longlist program yang akan
masuk dalam tahap 2
(penilaian prioritasi
program)
III-22
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
6 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • Sulitnya mendapatkan data • Melakukan penyempurnaan
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang pendukung yang diharapkan, terhadap perumusan
Program Pemanfaatan Sektoral di Kepulauan merujuk pada RTRWN dan baik dari sektoral maupun metode dalam sinkronisasi
Ruang Berbasis RTR di Maluku yang mencakup RTR Pulau/Kepulauan serta daerah program jangka menengah
Kepulauan Maluku matriks program dan memberikan input untuk • Dinamisnya perubahan pada dan tahunan
peta pemanfaatan meningkatkan kualitas metode yang sudah
ruang penyelenggaraan penataan disepakati sebelumnya tanpa
ruang di tingkat nasional dan koordinasi lebih lanjut
pulau/kepulauan
7 Penyusunan Dokumen Dokumen Teknis Sebagai acuan prioritasi • RTR Pulau yang belum • Melakukan penyusunan
Teknis Sinkronisasi Sinkronisasi Program program tahunan yang ditinjau kembali sehingga Dokumen Sinkronisasi
Program Pemanfaatan Sektoral di Pulau Papua merujuk pada RTRWN dan banyak perubahan di Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di (seluruh provinsi) RTR Pulau/Kepulauan serta lapangan yang belum Ruang untuk tahun
Pulau Papua Dokumen Teknis memberikan input untuk diupdate berikutnya
Sinkronisasi Program meningkatkan kualitas • Program RKP tahun berjalan • Mengoptimalkan kerjasama
Sektoral di Pulau Papua penyelenggaraan penataan sulit didapatkan sehingga dengan Bappenas
(seluruh provinsi) ruang di tingkat nasional dan penentuan backlog program
pulau/kepulauan mengalami hambatan
8 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Tertundanya FGD dan Survei • Koordinasi dengan tim
Implementasi RTR Pulau dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja daerah dalam rangka penyusun lainnya untuk
Sumatera Implementasi RTR pemanfaatan ruang; menjaring informasi dan sharing data;
Pulau Sumatera pembinaan penataan ruang masukan dalam penyusunan • Melakukan penjaringan data
dan peninjauan kembali RTR rekomendasi implementasi dan informasi secara daring.
Pulau Sumatera; dan/atau RTR;
penegakan hukum dalam hal • Tidak semua data dapat
terdapat indikasi diperoleh dari
pelanggaran pemanfaatan Kementerian/Lembaga
ruang terkait.
9 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Tertundanya FGD dan Survei • Koordinasi dengan tim
Implementasi RTR Pulau dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja daerah dalam rangka penyusun lainnya untuk
Kalimantan Implementasi RTR pemanfaatan ruang; menjaring informasi dan sharing data;
Pulau Kalimantan pembinaan penataan ruang masukan dalam penyusunan • Menyiapkan instrumen
dan peninjauan kembali RTR rekomendasi implementasi survei untuk Pemerintah
Pulau Kalimantan; dan/atau RTR;
III-23
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
penegakan hukum dalam hal • Tidak semua data dapat Daerah.
terdapat indikasi diperoleh dari
pelanggaran pemanfaatan Kementerian/Lembaga
ruang. terkait;
• Kurangnya ketersediaan peta.
10 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Sulitnya berkoordinasi • Menyiapkan instrument
Implementasi RTR Pulau dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja dengan Pemerintah Daerah survei yang dilakukan
Sulawesi Implementasi RTR pemanfaatan ruang; untuk mendapatkan data. secara daring.
Pulau Sulawesi pembinaan penataan ruang
dan peninjauan kembali RTR
Pulau Sulawesi; dan/atau
penegakan hukum dalam hal
terdapat indikasi
pelanggaran pemanfaatan
ruang.
11 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Tertundanya FGD dan Survei • Koordinasi dengan tim
Implementasi RTR KSN dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja daerah dalam rangka penyusun lainnya untuk
Kedungsepur Implementasi RTR KSN pemanfaatan ruang; menjaring informasi dan sharing data;
Kedungsepur pembinaan penataan ruang masukan dalam penyusunan • Melakukan penjaringan data
dan peninjauan kembali RTR rekomendasi implementasi dan informasi secara daring.
Pulau KSN Kedungsepur; RTR;
dan/atau penegakan hukum • Tidak semua data dapat
dalam hal terdapat indikasi diperoleh dari
pelanggaran pemanfaatan Kementerian/Lembaga
ruang. terkait.
12 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Tertundanya FGD dan Survei • Koordinasi dengan tim
Implementasi RTR KSN dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja daerah dalam rangka penyusun lainnya untuk
Cekungan Bandung Implementasi RTR KSN pemanfaatan ruang; menjaring informasi dan sharing data;
Cekungan Bandung pembinaan penataan ruang masukan dalam penyusunan • Melakukan penjaringan data
dan peninjauan kembali RTR rekomendasi implementasi dan informasi secara daring.
Pulau KSN Cekungan RTR;
Bandung; dan/atau • Tidak semua data dapat
penegakan hukum dalam hal diperoleh dari
terdapat indikasi Kementerian/Lembaga
III-24
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
pelanggaran pemanfaatan terkait.
ruang.
13 Pemantauan dan Evaluasi Dokumen Pemantauan Sebagai masukan terhadap • Sulitnya berkoordinasi • Menyiapkan instrument
Implementasi RTR Pulau dan Evaluasi peningkatan kualitas kinerja dengan Pemerintah Daerah survei yang dilakukan
Papua Implementasi RTR pemanfaatan ruang; untuk mendapatkan data. secara daring.
Pulau Papua pembinaan penataan ruang
dan peninjauan kembali RTR
Pulau Papua; dan/atau
penegakan hukum dalam hal
terdapat indikasi
pelanggaran pemanfaatan
ruang.
B Persentase pemenuhan, realisasi waktu dan kualitas NSPK bidang pemanfaatan ruang
1 Petunjuk Teknis Tata Cara • Pembahasan materi dengan • Menjaring masukan dari
Penyusunan Indikasi Pemerintah Daerah tidak Pemerintah Daerah, agar
Program Pemanfaatan dapat dilaksanakan secara pedoman yang disusun
Ruang RTRW Provinsi, langsung; dapat diimplementasikan.
Kabupaten/Kota • Masing-masing daerah
mempunyai template
berbeda dalam perumusan
indikasi program.
2 Penyusunan Materi Teknis • Pandemi Covid-19 • Diupayakan untuk tetap
Pedoman Rehabilitasi menyulitkan pembahasan melakukan pembahasan
Ruang Pasca Bencana dilakukan secara langsung melalui daring dan
(tatap muka) dengan teleconference dengan K/L
pemerintah daerah terkait terkait dan Pemda.
pembahasan di daerah
maupun narasumber, saat ini
metode penjaringan masukan
dilakukan melalui video
meeting.
3 Penyusunan Materi Teknis • Pandemi Covid-19 • Diupayakan untuk tetap
Pedoman Mekanisme menyulitkan pembahasan melakukan pembahasan
III-25
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Kerjasama Antar Wilayah dilakukan secara langsung melalui daring dan
Dalam Perwujudan (tatap muka) dengan teleconference dengan K/L
Program Pemanfaatan pemerintah daerah terkait terkait dan Pemda.
Ruang pembahasan di daerah
maupun narasumber, saat ini
metode penjaringan masukan
dilakukan melalui video
meeting.
C Rasio tindak lanjut rekomendasi penyelesaian masalah pemanfaatan ruang
1 Fasilitasi Koordinasi Berita Acara Rekomendasi kesesuaian • Kurang tersedianya data dan • Inventarisasi penyelesaian
Penyelenggaraan Penyelesaian Isu tata ruang dikeluarkan untuk informasi yang dibutuhkan isu pemanfaatan ruang
Penataan Ruang Nasional Strategis Nasional dan menjawab persoalan dalam penanganan kasus nasional dalam rangka
Dokumen pemanfaatan ruang yang pemanfaatan ruang nasional pemberian
Klarifikasi/Arahan atau bernilai strategis nasional • Kurang sinkronnya dokumen klarifikasi/arahan/rek
Rekomendas penataan dan/atau berdampak besar rencana tata ruang dalam omendasi penataan ruang
ruang nasional yang tidak termuat dalam penyelesaian isu strategis
Peraturan Daerah RTRW pemanfaatan ruang nasional
(Provinsi/Kabupaten/Kota) yang menjadi penanganan
prioritas penataan ruang
(PSN dan KSN)
D Persentase dukungan kebijakan dan kemitraan bidang pemanfaatan ruang
1 Penyusunan Rencana • Tersusunnya Sebagai dasar untuk • Kurang adanya inovasi • Perlu meningkatkan
Kegiatan Pemanfaatan rencana kegiatan merencanakan kegiatan kegiatan yang dapat efisiensi, efektifitas dan
Ruang Pemanfaatan tahun mendatang yang menjawab permasalahan dan akuntabilitas dalam
Ruang tahun 2021 sinergi dengan RPJMN dan isu strategis di lapangan penganggaran di Direktorat
yang dilengkapi Renstra berdasarkan Pemanfaatan Sinkronisasi Pemanfaatan
dengan KAK Ruang Ruang
(kerangka acuan • Belum adanya kegiatan
kerja) dan RAB Kemitraan di Direktorat
(rincian anggaran Sinkronisasi Pemanfaatan
biaya) kegiatan Ruang
yang efektif dan
efisien, jelas dan
III-26
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
terukur, sesuai
kebutuhan dan
mengacu pada
renstra Direktorat
Sinkronisasi
Pemanfaatan
Ruang dan KRISNA
Bappenas. Serta
telah terinputnya
Rencana Kerja
Anggaran
Kementerian/
Lembaga pada
aplikasi RKAKL
tahun 2021
2 Monitoring dan Evaluasi • Tersusunnya Mengevaluasi ketercapaian • Lambatnya penyampaian • Koordinasi intensif dengan
Kinerja Pelaksanaan monitoring dan keuangan dan substansi evidence kegiatan dari Unit Unit Eselon III di lingkungan
Kegiatan Pemanfaatan evaluasi serta kendala sebagai Eselon III di lingkungan Direktorat Sinkronisasi
Ruang pelaksanaan masukan perencanaan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang terkait
program Direktorat kegiatan mendatang Pemanfaatan Ruang sehingga pengumpulan evidence
Sinkronisasi mempengaruhi penyelesaian sebagai bahan input ke
Pemanfaatan input ke dalam aplikasi dalam aplikasi dan
Ruang Tahun 2020; monev kinerja penyusunan Laporan
• Tersusunnya Kinerja (LKj).
Laporan Kinerja
Direktorat
Sinkronisasi
Pemanfaatan
Ruang Tahun 2020
3 Penyusunan Program Rencana Aksi Sebagai penghubung antar • Kurangnya data dan • Melakukan penyempurnaan
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang pihak yang fokus terhadap informasi dari daerah terkait rencana aksi yang telah
Berbasis RTR Pada Koridor Ekosistem pembangunan kawasan realisasi dan usulan indikasi disusun pada tahap
Kawasan Koridor RIMBA Koridor Ekosistem RIMBA program dalam lingkup Inception Phase pada
Ekosistem di Pulau untuk bersama-sama wilayah Korisor Ekosistem Project GEF RIMBA yang
III-27
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Sumatera berkomitmen mewujudkan RIMBA. akan dilaksanakan.
pembangunan yang selaras
dengan lansekap Koridor
Ekosistem RIMBA sekaligus
menunjukan kontribusi
Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/BPN di dalam
mewujudkan pelestarian
kawasan Koridor Ekosistem
RIMBA
4 Pengelolaan Sistem Sistem Informasi • Sebagai masukan yang • Proses input database, data • Diperlukan penyempurnaan
Informasi Pemanfaatan Pemanfaatan Ruang tepat dan efektif dan indikasi program yang sangat Pemuktahiran basis data
Ruang pelaksanaan program besar/banyak ; pada modul yang berada di
pengembangan • Kurang Tenaga Ahli Database Sistem Informasi
pelaksanaan untuk proses input data; Pemanfaatan Ruang;
pemanfaatan ruang di • Sering mengalami bug error; • Melakukan updating pada
Wilayah Nasional, • Format matriks yang diinput sistem;
Pulau/Kepulauan dan antara daerah berbeda. • Membuat instrumen format
Kawasan Strategis matriks yang seragam.
Nasional;
• Tersedianya Sistem
Informasi berbasis data
dokumen sinkronisasi
program pemanfaatan
ruang jangka menengah
(RTPIPRJM) dan basis
data dokumen
sinkronisasi program
pemanfaatan ruang
tahunan (Doktek)
• Tersedianya Sistem
Informasi berbasis data
dan peta bagi
pelaksanaan,
III-28
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
pemantauan serta
evaluasi pemanfaatan
ruang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional,
Pulau/Kepulauan dan
Kawasan Strategis
Nasional.
• Tersedia informasi
potret pelaksanaan
pemanfaatan ruang di
KSN
5 Penerbitan Buletin Tata Terbitnya Buletin Sebagai sarana •Lamanya waktu yang • Distribusi BUTARU kepada
Ruang Penataan Ruang penyebarluasan informasi, dibutuhkan dalam proses para penulis dan para
pemikiran, serta wawasan pengumpulan artikel dari pemangku kepentingan
tentang penataan ruang narasumber/penuli s di (stakeholder) yang terlibat
kepada seluruh pemangku lingkungan Ditjen Tata Ruang di dalam penyelenggaraan
kepentingan, serta sebagai dan Kementerian/Instansi penataan ruang.
media untuk membahas lain;
suatu isu terkait • Dibutuhkan waktu dalam
penyelenggaraan penataan berkoordinasi dengan tim
ruang dari berbagai sudut swakelola dalam pengecekan
pandang berdasarkan latar artikel, mengingat adanya
belakang dan keahlian kegiatan lain yang harus di
masing-masing penulis jalankan juga;
• Dibutuhkan waktu dalam
berkoordinasi dengan Tenaga
Ahli Desain Grafis dan
menyamakan persepsi terkait
lay out BUTARU dan konsep.
E Presentase Pemenuhan Kebutuhan Data dan Informasi serta Delineasi Wilayah RDTR Dalam Rangka Mendukung Program Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
1 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kota • Data yang diperoleh belum • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Padang Pariaman memiliki diupload pada sistem RTR dan SK Penetapan Delineasi
Kota Padang Pariaman Lokasi RDTR OSS Kota Dokumen Kompilasi Data Builder;
III-29
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Padang Pariaman dan Deliniasi RDTR OSS yang • Tidak tersedia peta RBI.
akan diproses lebih lanjut
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
2 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Tidak tersedia peta RBI; • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Pesisir Selatan memiliki • CSRT yang tersedia hanya yang ditandatangani oleh
Kab. Pesisir Selatan Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data 60%. Kepala Daerah.
Pesisir Selatan dan Deliniasi RDTR OSS yang
akan diproses lebih lanjut
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
3 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Upload data belum diinput • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kepulauan Mentawai pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kepulauan Mentawai Lokasi RDTR OSS Kab. memiliki Dokumen • Sebagian besar wilayah utara Kepala Daerah; (2)
Kepulauan Mentawai Kompilasi Data dan Deliniasi delineasi belum tercover Menjaring data CSRT ke
RDTR OSS yang akan CSRT; LAPAN dan BIG.
diproses lebih lanjut menjadi • Belum disusun SK Tim Teknis
Materi Teknis, Raperda, dan SK Penetapan Delineasi.
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
4 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Upload data belum diinput • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kampar memiliki Dokumen pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kampar Lokasi RDTR OSS Kab. Kompilasi Data dan Deliniasi • Sebagian besar wilayah utara Kepala Daerah;
III-30
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Kampar RDTR OSS yang akan delineasi belum tercover • Melengkapi upload data
diproses lebih lanjut menjadi CSRT; pada RTR Builder.
Materi Teknis, Raperda, • Belum disusun SK Tim Teknis
album peta RDTR, dan dan SK Penetapan Delineasi.
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
5 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum menyusun SK Tim • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Ogan Komering Ilir memiliki Teknis; yang ditandatangani oleh
Kab. Ogan Komering Ilir Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data • Adanya perbedaan data Kepala Daerah;
Ogan Komering Ilir dan Deliniasi RDTR OSS yang terkait ketersediaan CSRT • Konfirmasi dengan
akan diproses lebih lanjut dengan BIG. Pemerintah Daerah dan BIG
menjadi Materi Teknis, terkait ketersediaan CSRT di
Raperda, album peta RDTR, wilayah delineasi.
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
6 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum menyusun SK Tim • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Ogan Komering Ulu Timur Teknis; yang ditandatangani oleh
Kab. Ogan Komering Ulu Lokasi RDTR OSS Kab. memiliki Dokumen • Adanya perbedaan data Kepala Daerah;
Timur Ogan Komering Ulu Kompilasi Data dan Deliniasi terkait ketersediaan CSRT • Konfirmasi dengan
Timur RDTR OSS yang akan dengan BIG. Pemerintah Daerah dan BIG
diproses lebih lanjut menjadi terkait ketersediaan CSRT di
Materi Teknis, Raperda, wilayah delineasi.
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
7 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum menyusun SK Tim • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Belitung Timur memiliki Teknis yang ditandatangani oleh
Kab. BelitungTimur Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data Kepala Daerah.
III-31
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
Belitung Timur dan Deliniasi RDTR OSS yang
akan diproses lebih lanjut
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
8 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • CSRT Ortho baru tersedia • Melakukan pengecekan
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Pesawaran memiliki sebagian; ketersediaan CSRT di
Kab. Pesawaran Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data • Foto udara dan Peta RBI tidak LAPAN;
Pesawaran dan Deliniasi RDTR OSS yang tersedia; • Melakukan upload data.
akan diproses lebih lanjut • Belum melakukan upload
menjadi Materi Teknis, data pada RTR Builder.
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
9 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • CSRT Ortho baru tersedia • Melakukan pengecekan
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Lampung Selatan memiliki sebagian; ketersediaan CSRT di
Kab. Lampung Selatan Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data • Foto udara dan Peta RBI tidak LAPAN;
Lampung Selatan dan Deliniasi RDTR OSS yang tersedia; • Melakukan upload data.
akan diproses lebih lanjut • Belum melakukan upload
menjadi Materi Teknis, data pada RTR Builder.
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
10 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Lampung Tengah memiliki data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Lampung Tengah Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Lampung Tengah dan Deliniasi RDTR OSS yang • Melengkapi upload data
III-32
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
akan diproses lebih lanjut Teknis. pada RTR Builder.
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
11 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Sanggau memiliki Dokumen data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Sanggau Lokasi RDTR OSS Kab. Kompilasi Data dan Deliniasi • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Sanggau RDTR OSS yang akan Teknis; • Melengkapi upload data
diproses lebih lanjut menjadi • CSRT ortho yang tersedia pada RTR Builder;
Materi Teknis, Raperda, hanya 50%. • Melakukan pengecekan
album peta RDTR, dan ketersediaan CSRT di
Peraturan Daerah sebagai LAPAN.
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
12 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kayong Utara memiliki data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kayong Utara Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Kayong Utara dan Deliniasi RDTR OSS yang Teknis. • Melengkapi upload data
akan diproses lebih lanjut pada RTR Builder.
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
13 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum menyusun SK Tim • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kubu Raya memiliki Teknis. yang ditandatangani oleh
Kab. Kubu Raya Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data Kepala Daerah.
Kubu Raya dan Deliniasi RDTR OSS yang
akan diproses lebih lanjut
III-33
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
menjadi Materi Teknis,
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
14 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Ketapang memiliki Dokumen data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Ketapang Lokasi RDTR OSS Kab. Kompilasi Data dan Deliniasi • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Ketapang RDTR OSS yang akan Teknis; • Melengkapi upload data
diproses lebih lanjut menjadi • Belum tersedia CSRT ortho. pada RTR Builder;
Materi Teknis, Raperda, • Melakukan pengadaan CSRT.
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
15 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kotawaringin Barat memiliki data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kotawaringin Barat Lokasi RDTR OSS Kab. Dokumen Kompilasi Data Kepala Daerah;
Kotawaringin Barat dan Deliniasi RDTR OSS yang • Belum menyusun SK Tim
• Melengkapi upload data
akan diproses lebih lanjut Teknis;
pada RTR Builder;
menjadi Materi Teknis, • Belum tersedia CSRT ortho.
• Melakukan pengadaan CSRT.
Raperda, album peta RDTR,
dan Peraturan Daerah
sebagai dasar pemberian izin
dan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
16 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kapuas memiliki Dokumen data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kapuas Lokasi RDTR OSS Kab. Kompilasi Data dan Deliniasi • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Kapuas RDTR OSS yang akan Teknis. • Melengkapi upload data
diproses lebih lanjut menjadi pada RTR Builder.
Materi Teknis, Raperda,
III-34
No Output/Kompenen/Sub Output Pekerjaan Kegunaan Output Kendala Tindak Lanjut
Komponen
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
17 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Kotawaringin Timur data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Kotawaringin Timur Lokasi RDTR OSS Kab. memiliki Dokumen • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Kotawaringin Timur Kompilasi Data dan Deliniasi Teknis; • Melengkapi upload data
RDTR OSS yang akan • Belum tersedia CSRT ortho. pada RTR Builder;
diproses lebih lanjut menjadi • Melakukan pengadaan CSRT.
Materi Teknis, Raperda,
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
18 Kompilasi Data dan Dokumen Kompilasi Pemerintah daerah Kab. • Belum melakukan upload • Penyusunan SK Tim Teknis
Delineasi Lokasi RDTR Data dan Delinasi Bulungan memiliki Dokumen data pada RTR Builder; yang ditandatangani oleh
Kab. Bulungan Lokasi RDTR OSS Kab. Kompilasi Data dan Deliniasi • Belum menyusun SK Tim Kepala Daerah;
Bulungan RDTR OSS yang akan Teknis; • Melengkapi upload data
diproses lebih lanjut menjadi • Belum tersedia CSRT ortho. pada RTR Builder;
Materi Teknis, Raperda, • Melakukan pengadaan CSRT.
album peta RDTR, dan
Peraturan Daerah sebagai
dasar pemberian izin dan
instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang
Sumber: Hasil Analisis, 2020
III-35
3.1.3 Perbandingan Antara Realisasi Perjanjian Kinerja Tahun 2020 dengan
Tahun Sebelumnya
Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun 2020 terhadap tahun
sebelumnya untuk membandingkan progres capaian tiap tahun, apakah meningkat atau
malah menurun. Indikator Kinerja yang tercantum pada Perjanjian Kinerja digunakan
sebagai ukuran pembanding capaian pelaksanaan kegiatan. Indikator Kinerja yang
tercantum pada Perjanjian Kinerja digunakan sebagai ukuran pembanding capaian
pelaksanaan kegiatan. Indikator Kinerja Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
tidak berubah pada tahun 2020 dimana Indikator Kinerja tahun 2019 merupakan
baseline penggunaan Indikator Kinerja berbasis outcome. Perubahan dari indeks ke
persentase tidak mengubah cara penghitungan indikator kinerja pada realisasi waktu
dan ketepatan waktu hanya perubahan nomenklatur. Ditemukan kendala dalam
melakukan perbandingan capaian pelaksanaan kegiatan ini ketika menyandingkan
antara Indikator Kinerja tiap tahunnya dari tahun 2015 hingga tahun 2019, hal tersebut
terjadi karena :
1) Indikator Kinerja paada tahun 2015 disusun berdasarkan Indikator Kinerja
2014, di mana saat itu merupakan masa transisi Direktorat Jenderal Penataan
Ruang dari Kementerian Pekerjaan Umum ke Badan Pertanahan Nasional. Proses
strukturisasi SOTK Tata Ruang agar berintegrasi dengan pertanahan mengalami
beberapa kali perubahan dan penyesuaian program dan kegiatan, sehingga
perumusan indikator masih bersifat output.
2) Indikator Kinerja tahun 2016 antara perencanaan (ADIK) dan penganggaran
(RKAKL) sudah selaras dan diakomodasi pada revisi Renstra Ditjen Tata Ruang
yang disahkan pada akhir tahun 2016. Di tahun yang sama, Direktorat
Pemanfaatan Ruang menyusun perbaikan indikator kinerja yang lebih mengarah
pada pencapaian outcome dan menggunakan pendekatan money follow
programe dalam perencanaan anggaran tetapi masih berupa draf indikator
kinerja, dan kemudian dilanjutkan kegiatannya di tahun 2017.
3) Tahun 2017, indikator kinerja yang digunakan sudah sesuai dengan ADIK dan
RKAKL. Namun indikator kinerja berdasarkan ADIK dan RKAKL ini dinilai tidak
dapat digunakan untuk mencapai sasaran kegiatan, tidak mencerminkan kinerja
kegiatan tetapi hanya mencerminkan kinerja anggaran Direktorat Pemanfaatan
III-36
Ruang, dan tidak sesuai ketentuan penyusunan indikator kinerja, yaitu SMART
(Spesific, Measurable, Acoountable, Result-oriented, Time-bound). Sehingga
penyempurnaan indikator kinerja masih terus dilakukan untuk menjawab sejauh
mana Rencana Tata Ruang telah dimanfaatkan;
4) Pada tahun 2018 Direktorat Jenderal Tata Ruang sudah memulai pendekatan
pengukuran kinerja berbasis outcome (manfaat), berbeda pada tahun
sebelumnya yang berbasis output (produk yang dihasilkan).
5) Tahun 2019, penyusunan indikator kinerja tetap mengarah pada pencapaian
outcome dan melakukan penyempurnaan kalimat indikator dengan
menggunakan kata “rasio” dan persentase.
6) Tahun 2020, penyusunan indikator kinerja mengacu pada indikator kinerja
tahun 2019, dikarenakan belum dilegalkannya Renstra Kementerian ATR/BPN,
sehingga terdapat perbedaan indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja dengan
yang tercantum pada Rancangan Renstra Kementerian ATR/BPN.
Pendekatan berbasis outcome tetap digunakan pada tahun 2020 dengan cara
penghitungan outcome yang masih sama. Secara garis besar, pada tahun 2018, 2019 dan
2020 Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang telah memakai Indikator Kinerja
dengan pendekatan outcome, sedangkan pada tahun 2015 hingga tahun 2017 masih
menggunakan pendekatan output. Sandingan indikator kinerja Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang Tahun 2015-2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
III-37
2015-2016 2017 2018 2019 2019 2020 2020
Berbasis NSPK bidang RTR Nasional Persetujuan RTR Nasional bidang
Rencana Tata pemanfaatan Substansi) pemanfaatan
Ruang KSN ruang ruang
III-38
untuk mendukung kegiatan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Online
Single Submission (OSS).
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa target Indikator Kinerja Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang mengalami peningkatan berdasarkan hasil
perhitungan Manual IKU. Metode perhitungan yang digunakan tidak berubah, namun
angka yang diinput disesuaikan dengan capaian kinerja tahun 2020. Pada tahun 2020,
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang hanya mengerjakan kegiatan Pemantauan
III-39
dan Evaluasi Implementasi RTR di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi,
RTR KSN Kedungsepur, RTR KSN Cekungan Bandung, serta RTR di Pulau Papua untuk
mendukung Indikator Kinerja “rasio program sektor yang sesuai dan selaras dengan
RTR Nasional”. Tentunya kedepan perlu dilakukan evaluasi terhadap cara
penilaian/penghitungan Indikator Kinerja apakah masih relevan digunakan atau perlu
adanya perbaikan maupun pengembangan lebih lanjut.
1) Perbedaan sasaran kegiatan yang terdapat pada Perjanjian Kinerja dan Roadmap
Renstra Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Tahun 2020-2024 disebabkan
karena Perjanjian Kinerja dirumuskan berdasarkan sasaran kegiatan Perjanjian
Kinerja pada tahun sebelumnya. Penyusunan Renstra Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang Tahun 2020-2024 harus mengacu pada dokumen di atasnya,
namun Renstra Kementerian ATR/BPN sampai saat ini belum disahkan, sehingga
sasaran kegiatan Perjanjian Kinerja dan Roadmap Renstra tidak sinkron.
III-40
2) Indikator kinerja untuk level Eselon II semestinya mengarah pada outcome atau
output yang memiliki manfaat. Indikator kinerja yang digunakan dalam Roadmap
Renstra Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2020-2024 yang
disusun Tahun 2019 masih menggambarkan bahwa capaian kinerja adalah
terselesaikannya penyusunan dokumen dan laporan, padahal semestinya sudah
menggambarkan capaian kinerja berupa kualitas dan manfaat dari dokumen dan
laporan tersebut.
III-41
Indikator Kinerja Perjanjian Kinerja
Rancangan Renstra Direktorat
Sasaran Direktorat Sinkronisasi Sasaran Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang
Tahun 2020-2024 Tahun 2020
Pemanfaatan Ruang yang efektif kemitraan bidang
Jumlah Dokumen pemanfaatan ruang
Kesepakatan Kemitraan
Bidang Pemanfaatan
Ruang
Jumlah Basis Data Bidang
Sinkronisasi Presentase
Pemanfaatan Ruang Pemenuhan
Kebutuhan Data dan
Informasi serta
Delineasi Wilayah
RDTR Dalam Rangka
Mendukung Program
Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
Sumber: Hasil Analisis, 2020
III-42
Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Backlog
Kegiatan (Berdasarkan
(Berdasarkan Rancangan Renstra
Rancangan
Renstra)
Jumlah Rancangan 2 Permen 0 Permen 2 Permen
Norma/Standar/
Prosedur/Kriteria
(NSPK) Bidang
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Materi Teknis 3 Materi Teknis 3 Materi Teknis 0 Materi Teknis
Norma/Standar/
Prosedur/Kriteria
(NSPK) Bidang
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Dokumen 3 Kebijakan 3 Kebijakan 0 Kebijakan
Kebijakan Bidang
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Dokumen 0 0 0
Kesepakatan
Kemitraan Bidang
Pemanfaatan Ruang
Jumlah Basis Data 2 Basis 2 Basis 0 Basis
Bidang Sinkronisasi Data/Komunikasi Data/Komunikasi Data/Komunikasi
Pemanfaatan Ruang Publik Publik Publik
Sumber: Hasil Analisis, 2020
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar pelaksanan kegiatan di
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Tahun Anggaran 2020 telah mengacu pada
Renstra Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2020-2024. Terdapat
surplus pada output Rekomendasi Kesesuaian Pemanfaatan Ruang, hal ini dikarenakan
terdapat banyak surat permohonan rekomendasi yang masuk, dan yang sudah diberi
tanggapan memenuhi target yang ditentukan. Banyaknya surat permohonan
rekomendasi yang mengindikasikan bahwa banyak kegiatan yang tidak sesuai dengan
RTR. Implementasi RTR dikatakan baik, apabila surat permohonan kesesuaian
pemanfaatan ruang berkurang. Kemudian backlog pada penyusunan NSPK terjadi
karena pada tahun 2020 satuan output kegiatan masih berupa Rapermen belum
dialokasi untuk melakukan fasilitasi legalisasi NSPK. Selain itu, masih terdapat
perbedaan pendapat mengenai kewenangan untuk melakukan legalisasi terdapat di
subdit teknis atau dilakukan oleh Bagian Hukum. Tidak tercapainya pemenuhan target
Roadmap Renstra Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang tentu bisa menjadi bahan
evaluasi dalam perencanaan program dan anggaran untuk pemenuhan target renstra
III-43
lima tahun mendatang dan perlu direncanakan lebih lanjut agar pada dokumen Renstra
yang disusun terintegrasi degan dengan Rencana Kerja Pemerintah.
III-44
kegiatan yang tercantum merupakan kegiatan yang bersifat Prioritas Nasional,
sedangkan pada Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang tahun 2020 seluruh
kegiatan yang dilaksanakan bersifat Prioritas Bidang dan Prioritas
Kementerian/Lembaga. Sehingga kegiatan tersebut tidak tercantum dalam RPJMN
Tahun 2020-2024.
Meskipun demikian, Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang tetap
mendukung pembangunan nasional secara tidak langsung. Penurunan kesenjangan
antarwilayah dan kondisi perkotaan dapat diatasi melalui pemanfaatan ruang yang
sesuai dengan rencana tata ruang. Namun, kondisi saat ini belum tercapai, karena: (1)
baru sekitar 3 persen dari target 1.838 Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah
ditetapkan sebagai acuan perizinan dan pengendalian pemanfaatan ruang; (2) belum
tersedianya peta dasar skala 1 : 5.000 sebagai dasar penyusunan RDTR; (3) belum
berjalannya pengendalian pemanfaatan ruang secara konsisten; dan (4) masih adanya
tumpang tindih perizinan pemanfaatan ruang yang akan diselesaikan melalui
pelaksanaan kebijakan Satu Peta yang diintegrasikan dalam pelaksanaan Satu Data
Indonesia.
3.1.6 Perbandingan Target RKP Tahun 2020 dengan Capaian Kinerja Tahun
2020
Tema RKP 2020 yaitu “Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan
Berkualitas”. Beberapa isu tata ruang yang terkait tema tersebut antara lain: (1) masih
terbatasnya ketersediaan Perda rencana detail tata ruang dikarenakan keterbatasan
kapasitas sumber daya manusia dan sistem informasi penataan ruang; (2) belum
optimalnya pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang yang diakibatkan belum
lengkapnya pedoman pengendalian pemanfaatan ruang dan keterbatasan Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) bidang penataan ruang; dan (3) belum memadainya
kualitas rencana tata ruang sehingga kurang operasional untuk dijadikan acuan
pembangunan sektoral. Pada tahun 2020 Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
melaksanakan kegiatan yang mendukung penyelesaian isu strategis nomor 3 dengan
sasaran kegiatan pemanfaatan ruang nasional yang berbasis Rencana Tata Ruang di
tingkat nasional.
Bagian ini menampilkan perbandingan target lokasi sasaran dari kegiatan
prioritas dalam RKP 2020 yang sesuai dengan capaian kinerja Direktorat Sinkronisasi
III-45
Pemanfaatan Ruang tahun 2020. Kegiatan Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
termasuk dalam prioritas bidang dengan 2 (dua) indikator, yaitu jumlah rekomendasi
sinkronisasi program sektoral berbasis rencana tata ruang tingkat nasional (5 tahunan
dan 1 tahunan) serta jumlah pelaksanaan monitoring dan evaluasi program K/L yang
sesuai dengan RTR tingkat Nasional. Lebih lengkapnya perbandingan target yang
tertuang dan RKP 2020 dengan capaian Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang
tahun 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
III-46
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020 Perjanjian Kinerja Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang Tahun 2020
Indikator Target Capaian Pekerjaan Output
dengan RTR tingkat • Pemantauan dan Evaluasi dan Evaluasi
Nasional Implementasi RTR Pulau
Kalimantan
• Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi RTR Pulau
Sulawesi
• Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi RTR KSN
Kedungsepur
• Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi RTR KSN
Cekungan Bandung
• Pemantauan dan Evaluasi
Implementasi RTR Pulau
Papua
Sumber: Hasil Analisis, 2020
1) Kerjasama yang baik dengan Bappenas dalam proses penetapan pagu dan paket
pekerjaan maupun saat pelaksanaan kegiatan berjalan;
2) Koordinasi yang intensif dengan mitra Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang seperti Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, akademisi, pakar, dan
swasta pada setiap proses pelaksanaan pekerjaan untuk memberikan masukan
terhadap perbaikan output pekerjaan;
3) Ditetapkannya Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 22 Tahun 2019
tentang Percepatan Perizinan Pemanfaatan Ruang dalam mendukung penerbitan
III-47
rekomendasi pemanfaatan ruang bagi PSN, KSN, dan lokal yang belum tertuang
dalam RTRW;
4) Adanya paket pekerjaan yang sama dan dikerjakan oleh beberapa unit kerja lain
dalam lingkup Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang menciptakan
hubungan kerjasama yang erat, sehingga memudahkan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
5) Komitmen pimpinan terhadap pencapaian target output pekerjaan, dengan
penandatanganan Perjanjian Kinerja, keikutsertaan pimpinan dalam setiap
kegiatan, pemantauan pimpinan terhadap progres pelaksanaan kegiatan, dan
perhatian pimpinan terhadap pengembangan organisasi dengan menyusun
kajian-kajian perencanaan lainnya;
6) Pelaksanaan evaluasi secara berkala terhadap capaian keuangan dan substansi
serta kendala yang dihadapi;
7) Adanya pelaksanaan quality control terhadap tiap-tiap komponen yang
mendukung pelaksanaan kegiatan.
III-48
4) Kurang tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan dalam penanganan
kasus pemanfaatan ruang nasional;
5) Kurang sinkronnya dokumen rencana tata ruang dalam penyelesaian isu
strategis pemanfaatan ruang nasional yang menjadi penanganan prioritas
penataan ruang (PSN dan KSN);
6) Kurang adanya inovasi kegiatan yang dapat menjawab permasalahan dan isu
strategis di lapangan berdasarkan Pemanfaatan Ruang;
7) Lambatnya penyampaian evidence kegiatan dari Unit Eselon III di lingkungan
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang sehingga mempengaruhi
penyelesaian input ke dalam aplikasi monev kinerja;
8) Kurangnya data dan informasi dari daerah terkait realisasi dan usulan indikasi
program dalam lingkup wilayah Korisor Ekosistem RIMBA;
9) Proses input database pada Sistem Informasi Pemanfaatan Ruang (SIFATARU)
memerlukan waktu yang cukup lama, karena adanya perbedaan format data,
sehingga perlu diseragamkan terlebih dahulu;
10)Lamanya waktu yang dibutuhkan dalam proses pengumpulan artikel dari
narasumber/penulis di lingkungan Ditjen Tata Ruang dan Kementerian/Instansi
lain sebagai bahan input pada Bulettin Tata Ruang;
11)Penambahan kegiatan RDTR Online Single Submission yang cukup banyak (18
kegiatan) pada akhir tahun mengakibatkan perubahan pada rencana kerja,
menambah beban kerja dan target kinerja.
12)Kurangnya Sumber Daya Manusia (PNS, PPNPN, atau Konsultan Individual)
dalam penyelesaian kegiatan yang memiliki beban besar.
III-49
2) Meningkatkan pembinaan terhadap SDM pelaksana pekerjaan teknis Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, melalui pengiriman personil untuk ikut serta
dalam pelatihan, diklat maupun training yang diselenggarakan oleh internal dan
eksternal Kementerian ATR/BPN;
3) Menetapkan indikator dan target kinerja Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang yang mengarah pada pemrograman dan penganggaran berbasis kinerja,
dan manfaat, dengan mempertimbangkan waktu, dan sumberdaya manusia yang
ada, sebagai bentuk upaya perbaikan dan peningkatan kinerja Direktorat
Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang;
4) Meningkatkan koordinasi dan membina hubungan kerja yang baik dengan pihak
internal Direktorat Jenderal Tata Ruang dan pihak eksternal, seperti Biro
Perencanaan dan Kerjasama, Biro Hukum, Ditjen Pengendalian Pemanfaatan
Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian ATR/BPN, Bappenas, Kementerian
Dalam Negeri, dan Kementerian/Lembaga lain terkait tata ruang serta
akademisi;
5) Melakukan inovasi terhadap metode sebagai masukan untuk pelaksanaan
pekerjaan serupa ke depan serta upaya menghasilkan output yang lebih
berkualitas;
6) Meningkatkan pengawalan terhadap proses penyusunan program tahunan
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang, termasuk penyusunan KAK dan
RAB, pelaksanaan pekerjaan serta proses monitoring dan evaluasi kinerja secara
berkala;
7) Perlunya integrasi untuk aplikasi monitoring dan evaluasi yang dapat memenuhi
kebutuhan monitoring evaluasi untuk berbagai keperluan dari berbagai
kepentingan agar tidak terlalu banyak aplikasi yang harus diisi dengan tujuan
yang sama;
8) Perlu ditinjau kembali SOTK antar unit kerja di jajaran Kementerian ATR/BPN
agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan;
9) Perlunya penambahan sumber daya manusia mengingat adanya keterbatasan
ketersediaan sumber daya manusia yang ada namun di sisi lain target yang
dibebankan cukup besar;
III-50
10)Peningkatan koordinasi serta peran aktif dari masing-masing bagian dalam
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang dan juga unit kerja Eselon II lainnya
yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan swakelola maupun kontraktual.
III-51
Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang. Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan
Ruang mengalami perubahan DIPA sebanyak 10 kali pada tahun 2020. Perubahan
tersebut secara umum hanya terkait efisiensi anggaran untuk penanganan Pandemic
Covid-19, penyesuaian akun untuk mengakomodasi pelaksanaan kegiatan yang
berlangsung, pemindahan anggaran sisa lelang ke Sekertariat Jenderal tata Ruang, dan
penambahan anggaran kegiatan RDTR Online Single Submission.
III-52
5) Data, Informasi, dan Komunikasi Publik Bidang Pemanfaatan Ruang terdiri dari
20 paket kegiatan dengan pagu anggaran Rp. 8,751,013,000. Realisasi keuangan
Rp. 8,403,758,600 dengan persentase 96.03%;
6) Kemitraan Bidang Pemanfaatan Ruang terdiri dari 1 paket kegiatan dengan pagu
anggaran Rp. 1,092,347,000. Realisasi keuangan Rp. 759,687,100 dengan
persentase 69.55%; dan
7) Layanan Perkantoran terdiri dari 1 paket kegiatan dengan pagu anggaran Rp.
500.000.000. Realisasi keuangan Rp. 498,865,668 dengan persentase 99.77%.
III-53
Tabel 3. 9 Realisasi Triwulan Anggaran Direktorat Sinkronisasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2020
Output/Kompenen/ PAGU TW I PAGU TW II PAGU TW III PAGU TW IV I II III IV Realisasi Akhir
Sub Komponen T R T R T R T R Tahun
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Kegiatan: 29,310,000,000 23,678,208,000 23,223,954,000 29,156,678,000 7.26 3.08 24.73 11.92 42.54 33.72 94.50 87.69 25,567,993,268
Pemanfaatan Ruang
Rasio program sektor 18,580,000,000 15,320,773,000 14,990,936,000 14,382,735,000 5.28 2.09 20.96 9.58 40.13 33.70 94.93 85.52 12,320,311,800
yang sesuai dan
selaras dengan RTR
Nasional
Penyusunan Dokumen 1,700,000,000 1,387,308,000 1,289,175,000 1,169,253,000 9.30 7.24 37.78 20.78 40.08 35.01 90.42 66.38 776,127,900
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Pulau Sumatera
Penyusunan Dokumen 1,545,000,000 1,232,309,000 1,232,309,000 1,232,309,000 9.40 8.23 35.64 21.71 40.86 39.02 91.20 72.01 887,327,500
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Pulau Jawa - Bali
Penyusunan Dokumen 1,600,000,000 1,224,771,000 1,224,771,000 1,182,771,000 10.00 4.08 33.72 14.50 42.92 33.08 93.26 75.92 897,901,700
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Pulau Kalimantan
Penyusunan Dokumen 1,700,000,000 1,230,964,000 1,187,608,000 965,000,000 10.20 2.19 30.29 9.20 38.40 20.89 88.74 91.09 878,996,900
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Pulau Sulawesi
Penyusunan Dokumen 1,475,000,000 1,099,771,000 1,051,538,000 1,057,616,000 9.80 1.76 30.76 5.91 38.82 23.80 89.16 63.82 675,021,100
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Kepulauan Nusa
Tenggara
Penyusunan Dokumen 1,420,000,000 1,044,771,000 943,887,000 843,887,000 9.80 1.83 33.91 7.94 42.54 40.43 92.88 71.87 606,469,900
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Kepulauan Maluku
Penyusunan Dokumen 1,540,000,000 1,070,963,000 1,031,732,000 1,076,983,000 10.10 1.88 30.35 9.44 38.06 25.13 88.40 84.75 912,706,600
Teknis Sinkronisasi
Program Pemanfaatan
Ruang Berbasis RTR di
Pulau Papua
Pemantauan dan 1,250,000,000 1,195,519,000 1,195,519,000 1,130,519,000 0.00 0.00 10.00 8.63 40.00 34.50 100.00 99.16 1,121,029,000
Evaluasi Implementasi
RTR Pulau Sumatera
Pemantauan dan 1,350,000,000 1,267,475,000 1,267,475,000 1,157,475,000 0.00 0.00 10.00 8.83 40.00 35.32 100.00 99.24 1,148,727,800
III-54
Output/Kompenen/ PAGU TW I PAGU TW II PAGU TW III PAGU TW IV I II III IV Realisasi Akhir
Sub Komponen T R T R T R T R Tahun
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Evaluasi Implementasi
RTR Pulau Kalimantan
Pemantauan dan 1,450,000,000 1,427,836,000 1,427,836,000 1,427,836,000 0.00 0.00 10.00 8.88 40.00 36.12 100.00 95.54 1,364,136,500
Evaluasi Implementasi
RTR Pulau Sulawesi
Pemantauan dan 1,200,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 0.00 0.00 0.00 0.00 40.00 38.71 100.00 98.21 982,072,500
Evaluasi Implementasi
RTR Kepulauan Maluku
Pemantauan dan 1,150,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 1,000,000,000 0.00 0.00 0.00 0.00 40.00 39.50 100.00 98.76 987,604,000
Evaluasi Implementasi
RTR Kepulauan Nusa
Tenggara
Pemantauan dan 1,200,000,000 1,139,086,000 1,139,086,000 1,139,086,000 0.00 0.00 10.00 8.78 40.00 36.58 100.00 95.01 1,082,190,400
Evaluasi Implementasi
RTR Pulau Papua
Persentase 3,680,000,000 3,097,450,000 3,097,450,000 2,919,450,000 5.53 4.26 24.03 10.85 38.74 27.07 93.36 80.08 2,383,555,500
pemenuhan, realisasi
waktu dan kualitas
NSPK bidang
pemanfaatan ruang
Petunjuk Teknis Tata 1,200,000,000 941,441,000 941,441,000 1,015,538,000 10.50 1.78 31.99 12.31 38.15 21.39 90.05 87.93 892,980,800
Cara Penyusunan
Indikasi Program
Pemanfaatan Ruang
RTRW Provinsi,
Kabupaten/Kota
Penyusunan Materi 1,200,000,000 1,153,212,000 1,153,212,000 1,037,410,000 0.00 7.00 10.00 9.00 40.00 35.98 100.00 100.00 1,037,410,000
Teknis Pedoman
Rehabilitasi Ruang
Pasca Bencana
Penyusunan Materi 1,280,000,000 1,002,797,000 1,002,797,000 866,502,000 6.10 4.01 30.09 11.26 38.06 23.85 90.02 52.30 453,164,700
Teknis Pedoman
Mekanisme Kerjasama
Antar Wilayah Dalam
Perwujudan Program
Pemanfaatan Ruang
Rasio tindak lanjut 1,500,000,000 1,183,359,000 1,139,305,000 1,092,347,000 21.00 7.00 30.14 18.65 38.36 29.13 90.66 69.55 759,687,100
rekomendasi
penyelesaian masalah
pemanfaatan ruang
Fasilitasi Koordinasi 1,500,000,000 1,183,359,000 1,139,305,000 1,092,347,000 21.00 7.00 30.14 18.65 38.36 29.13 90.66 69.55 759,687,100
Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Nasional
Persentase dukungan 5,050,000,000 3,576,626,000 3,496,263,000 3,467,263,000 10.13 4.77 32.37 17.79 50.37 36.40 94.80 89.06 3,084,666,000
kebijakan dan
kemitraan bidang
pemanfaatan ruang
III-55
Output/Kompenen/ PAGU TW I PAGU TW II PAGU TW III PAGU TW IV I II III IV Realisasi Akhir
Sub Komponen T R T R T R T R Tahun
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Penyusunan Rencana 700,000,000 332,014,000 332,014,000 332,014,000 10.20 6.11 35.45 21.56 53.67 42.11 95.00 92.74 307,919,100
Kegiatan Pemanfaatan
Ruang
Monitoring dan Evaluasi 1,150,000,000 680,154,000 610,370,000 610,370,000 8.80 5.90 29.13 13.63 40.72 32.61 91.14 85.58 522,380,500
Kinerja Pelaksanaan
Kegiatan Pemanfaatan
Ruang
Penyusunan Program 900,000,000 568,749,000 568,749,000 568,749,000 8.80 7.79 34.08 15.75 47.58 21.38 91.80 65.32 371,515,000
Pemanfaatan Ruang
Berbasis RTR Pada
Kawasan Koridor
Ekosistem di Pulau
Sumatera
Pengelolaan Sistem 1,300,000,000 1,232,072,000 1,232,072,000 1,203,072,000 0.00 0.00 10.00 9.06 40.00 36.23 100.00 98.89 1,189,722,000
Informasi Pemanfaatan
Ruang
Penerbitan Buletin Tata 1,000,000,000 763,637,000 753,058,000 753,058,000 8.00 6.01 35.57 15.97 45.29 39.52 90.86 92.04 693,129,400
Ruang
Presentase 0 0 0 6,794,883,000 0 0 0 0 0 0 0 95.95 6,520,907,200
Pemenuhan
Kebutuhan Data dan
Informasi serta
Delineasi Wilayah
RDTR Dalam Rangka
Mendukung Program
Pemulihan Ekonomi
Nasional (PEN)
Kompilasi Data dan - - - 385,946,000 - - - - - - - 96.69 373,190,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kota Padang Pariaman
Kompilasi Data dan - - - 385,946,000 - - - - - - - 96.89 373,934,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Pesisir Selatan
Kompilasi Data dan - - - 385,946,000 - - - - - - - 96.97 374,235,400
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kepulauan
Mentawai
Kompilasi Data dan - - - 385,946,000 - - - - - - - 96.79 373,565,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kampar
Kompilasi Data dan - - - 396,015,000 - - - - - - - 96.72 383,031,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Ogan Komering Ilir
Kompilasi Data dan - - - 396,015,000 - - - - - - - 96.77 383,240,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Ogan Komering Ulu
Timur
Kompilasi Data dan - - - 388,200,000 - - - - - - - 96.19 373,424,000
III-56
Output/Kompenen/ PAGU TW I PAGU TW II PAGU TW III PAGU TW IV I II III IV Realisasi Akhir
Sub Komponen T R T R T R T R Tahun
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. BelitungTimur
Kompilasi Data dan - - - 368,302,000 - - - - - - - 95.37 351,252,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Pesawaran
Kompilasi Data dan - - - 368,302,000 - - - - - - - 96.48 355,330,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Lampung Selatan
Kompilasi Data dan - - - 368,302,000 - - - - - - - 90.82 334,510,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Lampung Tengah
Kompilasi Data dan - - - 363,104,000 - - - - - - - 93.71 340,249,800
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Sanggau
Kompilasi Data dan - - - 364,904,000 - - - - - - - 95.73 349,332,500
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kayong Utara
Kompilasi Data dan - - - 363,104,000 - - - - - - - 95.42 346,456,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kubu Raya
Kompilasi Data dan - - - 364,904,000 - - - - - - - 97.45 355,591,500
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Ketapang
Kompilasi Data dan - - - 375,747,000 - - - - - - - 97.67 366,998,500
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kotawaringin
Barat
Kompilasi Data dan - - - 375,447,000 - - - - - - - 96.84 363,588,500
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kapuas
Kompilasi Data dan - - - 375,447,000 - - - - - - - 95.24 357,564,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Kotawaringin
Timur
Kompilasi Data dan - - - 383,306,000 - - - - - - - 95.33 365,415,000
Delineasi Lokasi RDTR
Kab. Bulungan
Layanan Perkantoran 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 25.00 50.00 74.97 100.00 99.77 498,865,668
Operasional dan 500,000,000 500,000,000 500,000,000 500,000,000 25.00 12.80 50.00 40.41 74.97 70.64 100.00 99.77 498,865,668
Pemeliharaan Kantor
Sumber: Hasil Analisis, 2020
III-57
Dalam melaksanakan realisasi keuangan tahun 2020, Direktorat Sinkronisasi
Pemanfaatan Ruang mengalami beberapa kendala sebagai berikut:
1) Pelaksanaan kegiatan tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, sehingga
anggaran tidak dapat digunakan untuk kegiatan FGD atau Konsinyasi, serta
kegiatan survei ke daerah tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Sebagian
besar kegiatan dilakukan secara daring;
2) Terbatasnya anggaran kegiatan yang bersumber dari dana PNBP, sehingga
pelaksanaan kegiatan pada akhir tahun tidak dapat diselenggarakan; dan
3) Cukup tingginya dinamika perubahan kebijakan terkait pemprograman dan
penganggaran yang berdampak pada pelaksanaan kegiatan.
III-58
Gambar 3. 6 Grafik Perbandingan Realisasi Anggaran
III-59