0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
62 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur untuk pemeriksaan fisik sistem pernafasan dan kardiovaskular yang terdiri dari 19 tahapan mulai dari persiapan, orientasi pasien, pemeriksaan fisik, evaluasi hasil hingga dokumentasi. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dada serta jantung untuk mendeteksi kelainan. Hasil pemeriksaan dievaluasi dan didokument
Deskripsi Asli:
Judul Asli
SOP PEMERIKSAAN FISIK PERNFASAN DAN KARDIOVASCULAR (1)
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur untuk pemeriksaan fisik sistem pernafasan dan kardiovaskular yang terdiri dari 19 tahapan mulai dari persiapan, orientasi pasien, pemeriksaan fisik, evaluasi hasil hingga dokumentasi. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dada serta jantung untuk mendeteksi kelainan. Hasil pemeriksaan dievaluasi dan didokument
Dokumen tersebut merupakan standar operasional prosedur untuk pemeriksaan fisik sistem pernafasan dan kardiovaskular yang terdiri dari 19 tahapan mulai dari persiapan, orientasi pasien, pemeriksaan fisik, evaluasi hasil hingga dokumentasi. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi dada serta jantung untuk mendeteksi kelainan. Hasil pemeriksaan dievaluasi dan didokument
0 1 2 Tahap Pra Interaksi 1 Siapkan alat dan bahan a. Stetoskop b. Masker c. Hanscoon Tahap Orientasi 2 Beri salam dan panggil nama pasien dengan namanya serta memperkenalkan diri 3 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada pasien atau keluarga Tahap Kerja 4 Jaga privacy pasien 5 Mencuci tangan Memakai handscoon dan masker 6 Membuka baju pasien 7 INSPEKSI a) Inspeksi bentuk dan kesimetrisan dada dari sudut pandang kanan , kiri, depan , belakang. ( Kelainan Barrel Chest, Peagon Chest, Funnel Chest) b) Posisikan pasien supine Amati pola pernafasan (frekuensi dan irama pernafasan, kedalaman, upaya bernafas) 8 PALPASI a) Pemeriksaan thorak anterior (posisi pasien tidur terlentang) Palpasi thorak anterior : kaji temperatur dan integritas seluruh kulit dada (jika tidak ada keluhan pernafasan). Palpasi semua area dada untuk mengetahui adanya massa atau pergerakan abnormal, hindari palpasi yang dalam jika ada keluhan nyeri (jika ada keluhan pernafasan) b) Palpasi dada untuk mengetahui fremitus vocal/taktil (getaran halus yang dirasakan pada dinding dada klien saat klien berbicara) Letakkan permukaan ujung jari/bagian ulnar tangan pada dada klien, dimulai didekat apex paru Minta klien mengulangi beberapa kata, missal : “ tujuh puluh tujuh “ Ulangi 2 langkah diatas, geser kedua tangan berurutan sampai bagian dasar paru Bandingkan fremitus pada kedua paru dan fremitus antara area apex dan basis paru (normalnya sama antara kanan dan kiri) c) Ictus Cordis pada ICS 4 dan 5 9 PERKUSI a) Lakukan perkusi secara sistematis dimulai dari klavikula pada ruang supraklavikular dilanjutkan kebawah hingga mencapai diafragma. Posisi tangan saat perkusi : Letakkan tangan non dominan di atas permukaan tubuh yang akan dilakukan perkusi. ujung jari tengah dari tangan dominan (pleksor) memukul dasar persendian pleksimeter (tgn non dominan) b) Perkusi jantung Batas kiri jantung : lakukan perkusi dari arah lateral ke medial. Perubahan antara bunyi sonor dari paru-paru ke redup relatif kita tetapkan sebagai batas jantung kiri. Normalnya : Atas : ICS II kiri di linea parastrenalis kiri (pinggang jantung) Bawah: ICS V kiri agak ke medial linea midklavikularis kiri
Batas kanan jantung : dilakukan dari arah
lateral ke medial. agak sulit menentukan batas jantung kanan karena letaknya agak jauh dari dinding depan thorak. Normalnya : – Atas : ICS II kanan linea parasternalis kanan – Bawah : ICS III-IV kanan,di linea parasternalis kanan. c). Perkusi Paru Mintalah pasien untuk mengangkat kedua lengan untuk melakukan perkusi aksila dari atas kebawah di kanan dan kiri Bandingkan getaran suara yang dihasilkan oleh perkusi normal suara dada/ paru adalah sonor. Bila redup kemungkinan adanya tumor, cairan, secret udara. 10 AUSKULTASI a) Auskultasi jantung dengan menggunakan stetoskop ICS 4 dan 5. b) Normalnya pada auskultasi jantung terdengar bunyi S1 & S2. Bunyi abnormal adalah S3 dan S4. c) Auskultsi Paru – Paru kanan dan kiri pasien diminta menarik nafas. 11 Merapikan Pasien 12 Merapikan Alat 13 Cuci tangan Tahap Terminasi 16 Evaluasi hasil kegiatan (subjektif dan objektif) 17 Beri dukungan positif pada pasien 18 Kontrak pertemuan selanjutnya (kegiatan, waktu dan tempat) 19 Cuci tangan Tahap Dokumentasi 20 Catat hasil kegiatan di dalam catatan keperawatan Kediri,…………………......... Penguji
.......................................................... Nama Terang