Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI

“ DAMPAK KORUPSI”
Dosen Pengampu :
H. Fahmi Said, S.Si.T., M.Pd
NIP. 195902031983011001

Disusun Oleh :
Kelompok 1

No Nama NIM
1 Aditya Slamet Kurniawan P07125220001J
2 Gusti Artati P07125220008J
3 Helma Septiana P07125220009J
4 Khainur Risa P07125220011J
5 Listia Yuniarti P07125220012J
6 Neni Ruyanti P07125220014J
7 Santi Widayati Dwiningsih P07125220028J
8 Siti Rahmi Luthfi P07125220029J
9 Sri Rahayu P07125220030J

vi
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
SARJANA SAINS TERAPAN ALIH JENJANG
2020

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rohmatullohi wa barokatuh


Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan
limpahan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya tugas mata kuliah Metode Penelitian
ini dapat saya selesaikan selesaikan dengan judul “Hubungan tingkat pengetahuan
orang tua dengan karies gigi molar pertama permanen pada anak usia 6-12 tahun
yang berkunjung ke ruang pemeriksaan gigi dan mulut di Puskesmas Beruntung
Raya”.
Penulisan proposal metode penelitian ini dilakukan sebagai bagian dari
tugas mata kuliah metode penelitian di program D4 Alih Jenjang Keperawatan
Gigi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya saya dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini memberikan manfaat
maupun inspirasi untuk pembaca.

Wassalamu’alaikum wa rohmatullohi wabarokatuh

vi
Banjarbaru, Februari 2021

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i


KATA PENGANTAR .....................................................................................ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................ v
DAFTARGAMBAR.........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................ 2
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Peranan Orang Tua......................................................................... 4
B. Pengetahuan ....................................................................................4
Pengetian pengetahuan ...................................................................4
Perubahan Pengetahuan...................................................................6
C. Tahap Pertumbuhan Gigi................................................................ 7
Gigi Sulung .................................................................................. 9

vi
Gigi Tetap/Permanen ......................................................................9
Ciri-ciri Gigi Molar pertama ...........................................................11
Keries Gigi . ..................................................................................12
Faktor Penyebab Karies Gigi Anak………………………………..13
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA
A. Kerangka Konsep ........................................................................... 15
B. Hipotesa penelitian......................................................................... 15
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis penelitian ............................................................................... 16
B. Tempat dan Waktu penelitian ........................................................ 16
C. Populasi dan Sampel penelitian...................................................... 16
D. Variabel penelitian.......................................................................... 17
E. Definisi Operasional ...................................................................... 17
F. Metode pengumpulan Data............................................................. 17
G. Pengolahan dan Analisi Data.......................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..18

vi
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 2.1 pertumbuhan gigi………………….........................................8


GAMBAR 2.2.Periode erupsi gigi permanen.................................................10
GAMBAR 2.3 Molar pertama permanen rahang atas……………………….11
GAMBAR 2.4 Molar pertama permanen rahang bawah…………………….11

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fenomena korupsi telah menjadi persoalan yang berkepanjangan di
negara Indonesia. Bahkan negara kita memiliki rating yang tinggi di antara
negara-negara lain dalam hal tindakan korupsi. Korupsi sebagai sebuah
masalah yang besar dan berlangsung lama menjadi sebuah objek kajian yang
menarik bagi setiap orang. Setiap orang memiliki sudut pandang masing-
masing sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kajian itu. Misalnya
ada orang yang meneliti pengaruh korupsi terhadap perekonomian,
perpolitikan, sosial, dan kebudayaan.  
Fenomena korupsi telah menghilangkan nilai-nilai kerja keras,
kebersamaan, tenggang rasa, dan rasa senasib sepenanggungan di antara
sesama warga bangsa Indonesia. Korupsi menciptakan manusia Indonesia
yang apatis terhadap nasib dan penderitaan sesama khususnya rakyat kecil.
Tindakan korupsi seolah-olah bukanlah lagi sebuah tindakan yang
diharamkan oleh agama manapun sebab kecenderungan korupsi telah
merasuki hati sebagian orang bangsa ini.

vi
Dalam tulisan ini, Penulis akan mengkaji korupsi sebagai sebuah
budaya.. Mungkin banyak orang yang menyetujui dan memiliki pemahaman
yang sama tentang Budaya Korupsi. Tapi masih banyak orang- orang JUJUR
Disini penulis berusaha mengungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan
korupsi dan kejujuran serta mencoba memberikan penyelesaian agar korupsi
tidak semakin membudaya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dampak korupsi terhadap ekonomi
2. Bagaimana dampak korupsi terhadap sosial dan kemiskinan
3. Bagaimana dampak korupsi terhadap politik dan demokrasi
4. Bagaimana dampak korupsi terhadap hukum
5. Bagaimana dampak korupsi terhadap birokrasi pemerintahan
6. Bagaimana dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan
7. Bagaimana dampak korupsi terhadap kerusakan lingkungan

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Dampak korupsi
2. Untuk mengetahui contoh dari dampak korupsi

vi
BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Korupsi oleh:


1. Khainur Risa
2. Sri Rahayu

Korupsi menyebabkan berbagai macam dampak pada berbagai bidang.


Dampak tersebut diantaranya:
1. Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi
Dalam perspektif ekonomi ada beberapa dampak korupsi, antara lain
terjadinya inefisiensi hingga menyebabkan tingginya harga yang akhirnya
beban keseluruhan harus ditanggung oleh konsumen, terjadinya eksploitasi
dan ketidakadilan distribusi sumberdaya dan dana pembangunan karena
hanya orang yang memiliki kekuasaan dan para pemilik modal saja yang bisa
mengaksesnya, terjadinya tidak efektif dan efisiennya birokrasi pemerintahan.
Mereka tidak punya sensitifitas untuk melayani kepentingan publik dan selalu
mencari keuntungan bagi kepentingan sendiri atas kewajiban yang seharusnya
dilakukan. Pada akhirnya, insentif ini akan berujung pada inefisiensi dan
perubahan watak pelayanan birokrasi, terjadinya penurunan tingkat investasi
modal sehingga pada akhirnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan

vi
mengurangi pemasukan negara. Dampak langsung dari uraian di atas adalah
petumbuhan ekonomi akan terhambat dan kemiskinan menjadi semakin
meluas.

Contoh Dampak Ekonomi :


1) Menurunnya produksivitas
Lesunya pertumbuhan ekonomi investasi, membuat produksivitas
menurun. Hal ini menghambat perkembangan sektor industri dan
produksi untuk bias berkembang lebih baik.
2) Rendahnya kualitas barang dan jasa public
Jalan rusak, jembatan ambruk, kereta api terguling beras tidak
layak makan, ledakan tabung gas, bahan bakar merusak kendaraan
masyarakat, angkutan umum tidak layak, bangunan sekolah
ambruk, adalah kenyatan rrendahnya kulitas barang dan jasa akibat
korupsi.
3) Meningkatnya hutang negara
Dari data yang diambil dari Direktorat Jendral Pengelolaan Hutang.
Kementrian Keuangan RI disebutkan bahwa total hutang
pemerintah per 31 Mei 2011 mencapai Rp. 1.716.56 Triliun
4) Lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi
Dalam sektor privat, korupsi meningkatkan ongkos niaga karena
kerugian dari pembayaran illegal
5) Menurunnya pendapatan dari sektor pajak
2. Dampak Korupsi Terhadap Sosial dan Kemiskinan
Dalam konteks sosial, dampak korupsi dapat menimbulkan masalah
yang sangat besar. Korupsi berdampak pada merosotnya investasi pada
human capital dan bahkan korupsi menghancurkannya. Tidak adanya
pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan pelayanan pendidikan dan
kesehatan menyebabkan masyarakat rentan terhadap berbagai penyakit dan
rendah kompetensinya, sehingga masyarakat menjadi kurang profesional dan
kurang mampu berkompetisi secara dinamis dengan berbagai sumberdaya
manusia dari negara lain. Bagi masyarakat, korupsi dianggap sebagai suatu

vi
kelaziman dan bahkan menjadi pelumas bagi proses-proses ekonomi dan
politik. Sikap dan perilaku kolusif dan koruptif itu pada akhirnya akan
mengurangi etos kompetisi secara sehat, semakin memperkuat hubungan
patron-client, orang yang berkuasa dan mempunyai uang bisa mengatur
segalanya, kesenjangan antarkelompok sosial semakin melebar dan
melembaga sehingga menciptakan kerawanan sosial. Rusaknya mutu
infrastruktur transportasi dan komunikasi tidak hanya menyebabkan mobilitas
penduduk menjadi merosot, tetapi juga potensial menyebabkan kerawanan
sosial lainnya. Begitu juga dengan angka kemiskinan yang kian meningkat
karena terhambatnya pertumbuhan ekonomi yang berpengaruh besar pada
stabilitas sosial.
Contoh dampak korupsi terhadap social dan kemiskinan
1) Terbatasnya akses bagi masyarakat miskin
Rakyat miskin lebih mendahulukan mendapatkan bahan pokok
untuk hidup dari pada untuk sekolah yang semakin menyudutkan
karena mengalami kebodohan. Jasa pendidikan, kesehatan, rumah
layak huni, informasi hokum dan sebagainya sulit diakses oleh
rakyat miskin
2) Mahalnya harga jasa dan pelayanan publikPengentasan kemiskinan
berjalan lambat.
3) Meningkatnya kriminalitas
4) Solidaritas sosial semakin langka
5) Demoralisasi
Masyarakat semakin individualis mementingkan dirinya sendiri
3. Dampak Korupsi Terhadap Politik dan Demokrasi
Terjadinya penyimpangan kepentingan pada lembaga politik
tempat proses legislasi berlangsung. Karena para wakil rakyat yang dipilih
melalui proses pemilu yang tidak sepenuhnya jujur, adil dan sikap koruptif
menjadi bagian tak terpisahkan di dalamnya. Karena itu, elit dan lembaga
politik punya kecenderungan mengabaikan aspirasi rakyat dan konstituennya.
Fakta tersebut membuat lembaga legislatif menjadi tidak dapat dipercaya dan
menyebabkan hilangnya kepercayaan rakyat. Karena itu, dewasa ini semakin

vi
banyak kasus terjadinya politik uang pada berbagai pemilihan kepala daerah.
Secara keseluruhan, di dalam perspektif politik, korupsi membelokkan
proses-proses politik, menggantikan kebijakan yang berfokus pada persaingan
politik. Dampak utama lain dari proses di atas, berbagai kebijakan yang
dihasilkan lembaga politik akan kehilangan moralitasnya, tidak berpihak pada
daulat rakyat dan rakyat semakin tidak percaya pada proses politik.
Contoh dampak korupsi terhadap polotik dan demokrasi
1) Munculnya kepemimpinan korup
Konstituen didapatkan dan berjalan karena adanya suap yang
diberikan oleh calon- calon pemimpin partai, bukan karena simpati
atau percaya terhadap kemampuan dan kepemimpinan.
2) Menguatnya plutoraksi
Sistim politik yang dkuasai pemilik modal/ kapitalis
3) Hancurnya kedaulatan rakyat
4) Hilangnya kepercayaan rakyat terhadap demokrasi

4. Dampak Korupsi Terhadap Hukum


Dalam konteks hukum, dampak yang paling nyata adalah makin
meluasnya ketidakpercayaan rakyat pada lembaga penegak hukum. Karena
itu banyak terjadinya penyelesaian sepihak dengan menggunakan kekerasan
menjadi salah satu modus yang sering digunakan oleh masyarakat untuk
mewujudkan keadilan versi mereka.
Lembaga peradilan terus menerus mendapat tekanan dan cemoohan
dari publik, karena justru membebaskan para koruptor, memberi peluang
untuk tidak diperiksa hanya dengan alasan kesehatan, diperiksa di pengadilan
tanpa hadirnya terdakwa. Pendeknya hukum dituding menjadi diskriminatif
dan keadilan potensial "diperjual-belikan". Ketidakmampuan serta proses
penegakan hukum menegakkan eksistensinya juga berdampak langsung pada
peningkatan kecemasan masyarakat dan peningkatan angka kriminalitas.
Akibat yang paling mengkhawatirkan, setiap masalah atau pertikaian
pendapat yang muncul diselesaikan dengan kekerasan sehingga kerusuhan

vi
terjadi di mana-mana. Hukum tidak lagi bersifat responsif, tetapi instrumen
untuk memperluas kewenangan kekuasaan "memeras" rakyat atas nama
peraturan daerah dan melegalisasi kesewenangan. Hukum dimaknai bekerja
secara prosedural tetapi kehilangan makna substantif dan spiritualitasnya.
Akibat lebih lanjut lainnya, judicial corruption juga bisa berkaitan dengan
proses investasi.
Para investor banyak yang tidak mau mengambil resiko di bidang
bisnis tanpa jaminan kepastian hukum. Kepastian itu tidak hanya di dalam
relasinya dengan kepentingan kekuasaan saja dan berkaitan dengan
perlindungan usaha atas proyek yang melibatkan pemerintahan, tetapi juga
jaminan kepastian hukum bila terjadi sengketa dengan rekan bisnisnva
maupun dengan para customer-nya. Begitu luas dampak korupsi karena
terjadi pembiaran terhadap kejahatan korupsi, belum maksimalnya usaha
serius dari pemerintah untuk memberantas korupsi secara sistematik, baik itu
pada pemerintahan Orde Baru maupun saat setelah terjadinya reformasi. Baru
kemudian presiden terpilih secara langsung menyatakan secara terbuka
komitmennya untuk melakukan pemberantasan korupsi.
Korupsi adalah tindakan memperkaya diri sendiri, penyalahgunaan
wewenang kekuasaan, memberi dan menjanjikan sesuatu kepada pejabat atau
hakim, berbuat curang, melakukan penggelapan, dan menerima hadiah terkait
janggung jawab yang dijalani.. Korupsi di Indonesia telah ada dari dulu
sebelum dan sesudah kemerdekaan, di era orde lama, orde baru, berlanjut
hingga era reformasi. Korupsi telah berakar jauh ke masa silam, tidak saja di
masyarakat Indonesia, akan tetapi hampir di semua bangsa.
Contoh dampak korupsi terhadap hukum
1) Korupsi menghambat peran negara dalam pengaturan alokasi
2) Korupsi menghambat negara melakukan pemerataan akses dan
asset
3) Korupsi memperlemah peran pemerintah dalam menjaga stabilitas
ekonomi dan politik

5. Dampak Korupsi Terhadap Birokrasi Pemerintahan

vi
Aparat hukum yang semestinya yang semestinya menyelesaikan masalah
dengan adil dan tanpa adanya unsur memihak, seringkali harus mengalahkan
integritasnya dengan menerima suap, iming- iming, gratifikasi atau apapun
untuk memberikan kemenangan.

Contoh dampak korupsi terhadap birokrasi pemerintah

1) Birokrasi tidak efisien layanan publik


2) Matinya etika sosial politik
3) Runtuhnya otoritas pemetintahan

6. Dampak Korupsi Terhadap Pertahanan dan Keamanan

Melemahnya Alusista dan SDM karena anggaran hankam menguap sia-


sia. Seringkali kita mandapatkan berita dari berbagai media tentang
bagaimana negara lain begitu mudahnya menerobos batas wilayah negara lain

Contoh dampak korupsi terhadap pertahanan dan keamanan

1) Lemahnya Alusista dan SDM


2) Lemahnya garis batas negara

7. Dampak Korupsi Terhadap Kerusakan Lingkungan

Akibat yang dihasilkan oelh perusakan alam ini sangat merugikan


khususnya bagi kualitas lingkungan itu sendiri. Dari kassus illegal loging
disinyalir merugikan negara yang terjadi sampai 30-42 triliun rupiah per
tahun.

Contoh dampak korupsi terhadap kerusakan lingkungan

1) Menurunnya kwalitas lingkungan


2) Menurunnya kualitas hidup
Kerusakan hutan hujan tropis akan mengurangi persediaan oksigen
bukan hanya untuk wilayah tersebut namun juga oksigen untuk bumi
secara keseluruhan.

vi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpula
Semua bentuk korupsi dicirikan tiga aspek. Pertama penghianatan
terhadap kepercayaan dan amanah yang diberikan, kedua penyalahgunaan
wewenang, ketiga pengambilan keuntungan material, ciri- ciri tersebut terdapat
dalam bentuk- bentuk korupsi yang mencakup penyuapan, pemerasan,
penggelapan dan nepotisme
Kesemua jenis ini apapun alasannya dan motivasinya merupakan bentuk
pelanggaran terhadap norma- norma tanggung jawab dan menyebabkan
kerugian bagi badan- badan negara dan public.

B. Saran

Dengan menulis makalah ini, kami berharap kepada pembaca agar mamilih
manfaat yang tersirat di dalamnya dan dapat dijadikan sebagai kegiatan
motivasi agar kita tidak terjerumus oleh hal- hal korupsi dan dapat menambah
wawasan dan pemikiran yang intelektual khususnya dalam mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi.

vi
DAFTAR PUSTAKA

Brilliant Jason Soselisa, 2017. Budaya Korupsi Di Indonesia, Makalah. Politeknik


Negeri Ambon Program Studi D-IV. Adm. Bisnis Terapan Jurusan Adm.
Niaga
https://guruppkn.com/penyebab-korupsi-dan-cara mengatasinya# :~:text= 8%20
Penyebab% 20Korupsi%20d. diakses 22 September 2020.
https://dalamislam.com/akhlaq/amalan-shaleh/kejujuran-dalam-islam. Diakses 22
September
https://www.idpengertian.com/pengertian-jujur-contoh-dan-jenis-perilaku-jujur/.
Diakses 22 September 2020
https://guruppkn.com/upaya-pemberantasan-korupsi. Diakses 22 September 2020.
https://www.studinews.co.id/pengertian-kejujuran. Diakses 22 September 2020.
Gie. 2002. Pemberantasan Korupsi Untuk Meraih Kemandirian, Kemakmuran,
Kesejahteraan, dan Keadilan. Bandung: Fokus
Rahardjo, Dawam. 1999. Orde Baru dan Orde Transisi. Yogyakarta: UII Press
http://www.kpk.go.id/images/pdf/Undang-undang/uu311999.pdf. diakses 20
September 2020
https://www.dosenpendidikan.co.id/korupsi-adalah/. Diakses 20 September 2020
https://dunia.pendidikan.co.id/dampak-korupsi/. Diakses 20 September 2020
https://www.kompasiana.com/zurul_98/581e17a4d99373bb3293679e/dampak-
korupsi-terhadap-berbagai-aspek-kehidupan. Diakses 20 September 2020

vi
http://www.nu- antikorupsi.or.id/Iskandar/ Sonhadji/ “Perilaku Korupsi Dan
Dampaknya” diakses pada tanggal 21 September 2020
http://www.bbc.co.uk/indonesia/beritaindonesia/2013/09/130903timelineirjendjok
o.shtm1. diakses 21 September 2020
https://guruppkn.com/dampak-korupsi-bagi-negara. Diakses 20 September 2020.
http://korupsidampakdalambeebagaiaspek.blokspot.com/2016/04/makalah-
dampak-tindakan-korupsi.html?m=1. Diakses 2 Oktober 2020.
http://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis. Diakses 2
Oktober 2020.

vi
vi

Anda mungkin juga menyukai