MAKALAH
AKAD MUDHARABAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Akuntansi syariah
Dosen Pembimbing :
Solikhul Hidayat, S.E. ,M.Si
Di susun Oleh :
2019
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh
dari sebagai sumber.Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan dapat
diterima dan dipahami oleh dosen serta mahasiswa atau mahasiswi.
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak. Aan Zainul Anwar,S.H.I.,M.E,Sy. Selaku Kaprodi. Ekonomi
Islam.
2. Bapak Solikhul Hidayat, S.E. ,M.Si Selaku Dosen Pengampu Akuntansi
Syariah Universitas Islam Nahdhlatul Ulama.
3. Ayah dan ibu selaku orang tua yang mendukung kami.
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun kami
telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada kami.
Semoga Makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak penyusun pada
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Karina zulaikha
Zulyanthi R.Z
Pratiwi Puspaningsih
Muhammad Choirul Fattah
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3. Tujuan Makalah.........................................................................................4
1.4. Manfaat......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1. Pengertian akad mudharabah.....................................................................6
2.2. Jenis Akad Mudharabah............................................................................8
2.3. Dasar Syariah............................................................................................8
2.4. Prinsip Pembagian Hasil Usaha (Psak 105 Par 11).................................11
2.5. Manfaat Mudharabah..............................................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
3.1. Simpulan..................................................................................................15
5.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3
4
BAB 1
PENDAHULUAN
4
5
1.4. Manfaat
1. Bagi penulis makalah, makalah ini dapat dijadikan kajian awal untuk
melakukan penulisan selanjutnya
2. Bagi pihak fakultas, penulisan makalah ini dapat dijadikan dasar untuk
membantu meningkatkan pengetahuan mahasiswa dalam penulisan surat.
3. Bagi seluruh pembaca, dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan
dapat mengetahui mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penulisan surat.
6
BAB II
PEMBAHASAN
6
7
Nasabah
(Mudharib)
4b. Menerima
porsi laba
1. Al-Quran
“Apabila telah ditunaikan shalat naka bertebaranlah kamu di muka bumi
dan carilah karunia Allah SWT.”(QS 62:10)
2. As-Sunah
Dari shahih bin Suaib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, “tiga hal yang
didalamnya terdapat keberkatan: jual beli secara tangguh, muqaradhah
(mudharabah), dan mencampuradukkan gandum dengan jewawut untuk
keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.”(HR Ibnu Majah)
4. Nisbah keuntungan
1. Pelaku
a. Modal
1. Modal yang diserahkan dapat berbentuk uang atau asset lainnya
(dinilai sebesar nilai wajar), harus jelas jumlah dan jenisnya
2. Modal harus tunai dan tidak utang
3. Modal harus diketahui dengan jelas jumlahnya sehingga dapat
dibedakan dari keuntungan.
4. Pengelola dana tidak diperkenankan untuk memudharabahkan
kembali modal mudharabah, dan apabila terjadi maka dianggap
terjadi pelanggaran kecuali atas seizin pemilik dana.
5. Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal
kepada orang lain dan apabila terjadi maka dianggap terjadi
pelanggaran kecuali atas seizing pemilik dana.
6. Pengelola dana memiliki kebebasa umtuk mengaturmodal menurut
kebijaksanaan dan pemikirannya sendiri, selama tidak dilarang
secara syariah.
b. Kerja
1. Kontribusi pengelola dana dapat berbentuk keahlian, keterampilan,
selling skill, management skill, dan lain-lain
2. Kerja adalah hak pengelola dana dan tidak boleh diintervensi oleh
pemilik dana
3. Pengelola dana harus menjalankan usaha sesuai dengan syariah
4. Pengelola dana harus mematuhi semua ketetapan yang ada dalam
kontrak
5. Dalam hal pemilikdana tidak melakukan kewajiban atau
melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan, pengelola dana
sudah menerima modal dan sudah bekerja maka pengelola dana
berhak mendapatkan imbalan/ganti rugi/upah.
3. Ijab Kabul
Adalah pernyataan dan ekspresi saling rida/rela di antara pihak-
pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui
korespodensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
11
4. Nisbah Keuntungan
a. Nisbah adalah besaran yang digunakan untuk pembagian
keuntungan, mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh
kedua pihak yang bermudharabah atas keuntungan yang diperoleh.
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah
oihak
c. Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian keuntungan dengan
menyatakan nilai nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba
C. Berakhirnya Akad Mudharabah
1. Dalam hal mudharabah tersebut dibatasi waktunya, maka
mudharabha berkhir pada waktu yang telah ditentukan
2. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri
3. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal
4. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola
usaha mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad
5. Modal sudah tidak ada
Data:
Penjualan Rp 1.000.000
1. Berdasarkan prinsip bagi laba (profit sharing), maka nisah pemilik dana :
pengelola dana = 30:70
Pemilik dana : 30% x Rp 100.000 = Rp 30.000
Pengelola dana : 70% x Rp 100.000 = Rp 70.000
Dasar pembagian hasil usaha adalah laba neto/laba bersih yaitu laba kotor
dikurangibeban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah.
2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah
laba bruto/ laba kotor bukan pendapatan usaha dengan nisbah pemilik dana
: pengelola dana = 10:90
Bank syariah : 10% x Rp 350.000 = Rp 35.000
Pengelola : 90% x Rp 350.000 = Rp 315.000
Jika akad mudharabah melebihi satu periode pelaporan, penghasilan usaha
diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang
disepakati (PSAK 105 par 20).
1. Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai
nisbah yang disepakati, selanjutnya bagian hasil investasi setelah
dikurangi untuk pengelola dana tersebut dibagi antara pengelola dana
13
1. Bagi mudharib
3.1. Simpulan
15
16
5.2 Saran
17