Anda di halaman 1dari 5

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desa sebagai pemerintahan yang langsung bersentuhan dengan


masyarakat menjadi fokus utama dalam pembangunan pemerintah, hal ini
dikarenakan sebagian besar wilayah Indonesia ada di perdesaan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa
menyatakan penatausahaan keuangan pemerintah desa terpisah dari
keuangan pemerintah kabupaten (https://ppid.kominfo.go.id). Pemisahan
dalam penatausahaan keuangan desa tersebut bukan hanya pada keinginan
untuk melimpahkan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah, tetapi yang lebih penting adalah keinginan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada
masyarakat.

Sehubungan dengan telah dilimpahkannya pengelolaan keuangan


desa secara mandiri oleh desa yang selanjutnya disebut dengan Alokasi
Dana Desa (ADD). Dalam pasal 1 angka 11 peraturan pemerintah nomor
72 tahun 2005 tentang desa disebutkan bahwa Alokasi dana desa adalah
dana yang di alokasikan oleh pemerintah kabupaten/kota untuk desa yang
bersumber dari bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah
yang diterima oleh kabupaten/kota. Alokasi dana desa sebagian besar
digunakan untuk pembangunan dan penyelenggaraan pemerintah desa.
dalam perkembangannya, kini desa telah berkembang menjadi berbagai
bentuk pemberdayaan sehingga menjadi desa yang mandiri, maju, dan
kuat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Desa
memiliki wewenang untuk mengatur sendiri kawasanya sesuai
kemampuan dan potensi yang dimiliki masyarakatnya agar tercapai
kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi. Kemajuan
pembangunan juga tidak kalah pentingnya, pembangunan ini juga
memerlukan perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban.
Pembangunan desa harus mencerminkan sikap gotong-royong dan
kebersamaan sebagai wujud pengamalan sila-sila dalam pancasila demi
mewujudkan masyarakat desa yang adil dan sejahtera. Pelaksanaan
pembangunan desa harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan
2

dalam proses perencanaan dan masyarakat berhak untuk mengetahui dan


melakukan pengawasan terhadap kegiatan pembangunan desa.

Di Indonesia terdapat 74.954 desa. Pemerintah mengalokasikan


dana desa untuk seluruh kabupetan dan kota dengan total Rp 67 triliun dan
setiap desa mendapatkan 1 miliar dana akan digunakan untuk melakukan
kegiatan pembangunan desa. Alokasi dana desa untuk kabupaten/kota
yang dihitung yang memperhatikan jumlah penduduk, angka kemiskinan,
luas wilayah, serta kesulitas geografis desa sebesar 10% sebagaimana
diatur dalam Pasal 4 ayat 1 dihitung dengan bobot sebagai berikut:
1. 25% untuk jumlah penduduk.
2. 35% untuk angka kemiskinan desa.
3. 10% untuk luas wilayah desa.
4. 30% untuk tingkat kesulitan geografis desa setiap kabupaten/kota.
Kenyataannya kendala umum yang dirasakan oleh sebagian besar desa
terkait keterbatasan dalam keuangan desa adalah seringkali Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tidak berimbang, antara
penerimaan dengan Pengeluaran. Sehinggan terjadinya penyalahgunakan
anggaran desa tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan kejadian-kejadian yang terjadi dalam pengegolaan
dana desa dan banyaknya penyalahgunaan dana desa dari tahun 2012-217
sehingga terjadi banyak kasus korupsi yang terjadi . pada 2017 terdapat
terdapat 900 kasus penyalahgunaan dana desa yang dilakukan oleh kepala
desa, dari semua kasus tersebut 200 kepala desa ditetapkan sebagai
tersangka dan telah memasuki proses hukum untuk
mempertanggungjawabkan perbuatan mereka (merdeka.com). Bagaimana
kah cara untuk menimalisirnya atau mempengurangi kasus-kasus korupsi
tersebut ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan “ Transparansi Dana Desa” adalah untuk


memberikan laporan tentang pengeloalaan dan penggunaan dana desa
untuk program-program prioritas seperti peningkatan SDM masyarakat di
desa, perberdayaan masyarakat didesa, penanggulangan kemiskinan dan
pengembangan usaha ekonomi didesa, dana peningkatan sumber daya
alam dan lingkungan hidup didesa dan kegitan lainnya untuk
perkembangan desa. Aplikasi ini juga bertujuan supaya masyarakat bisa
secara langsung mengwasi dan menilai kinerja dan hasil dari kegiatan dan
program-program pembangunan desa tersebut.
3

BAB 2
ISI
Nama aplikasi : Transparasi Dana Desa

Metode :

Bahasa pemograman : PHP

Aplikasi database : MYSQ

Rincian aplikasi : Aplikasi Transparansi Dana Desa ini adalah


aplikasi keuangan untuk desa sebagai alat untuk mengusulkan kegiatan,
dana yang dibutuhkan,dan waktu pengerjaannya yang divalidasi/meminta
persetujuan dari kepala desanya. Disini kami menambahkan fitur publik
yaitu yang digunakan masyarakat supaya bisa melihat aktivitas atau keluar
masuknya uang dari dana desa baik itu pada kegiatan dan gaji pegawai
maupun pada pemasukan dari masyaraktnya, dan kami juga menyediakan
kolom komentar yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk menilai dan
mengevaluasi kegiatan dan hasil dari kegiatan yang dilakukan, selain itu
juga kami menyediakan kontak dari para pengawas seperti
Bupati,Gubernur dan KPK supaya masyarakat bisa langsung melaporkan
bila ada kejanggalan.
4

BAB 3

KESIMPULAN

Kesimpulan :
5

BAB 4

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai