Anda di halaman 1dari 16

HUBUNGAN PERILAKU PATUH TERHADAP ANJURAN MEMAKAI MASKER

DIPASAR BALAMOA

Disusun oleh:

Kelompok 2

1. Laela Ayu Safitri (C1017078)


2. Lola Azizah Nur (C1017079)
3. Mia Choirotun Nisa (C1017080)
4. Moh Manarul Anwar (C1017081)
5. Nailistianati Nur Aulia (C1017082)

Kelas 4B

SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2020
A. GAP/Permasalahan Penelitian
Anjuran memakai masker dilingkungan pasar karna covid 19 (teori). Banyak
pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker (fenomena)
GAP karena fenomena dengan teori berbeda / ada jarak. Tujuan dari penelitian
sendiri yaitu mengisi jarak tersebut.
B. Yang harus dikerjakan dan batasan-batasannya :
1) Tema / Topik : Anjuran memakai masker

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dunia ini kesehatan merupakan hal yang paling utama dan yang paling
penting. Namun, yang saat ini sedang menggemparkan dunia terutama di Indonesia
sendiri adalah virus corona yang sering disebut Covid 19. Virus ini pertama muncul
di Chinapada akhir bulan Desember 2019 tepatnya di Wuhan.
Virus ini menyerang saluran pernapasan yang dapat menimbulkan gejala seperti
demam, batuk, flu sesak nafas dan nyeri tenggorokan. Penyebaran virus sangatlah
pesat yang dapat menyebabkan banyak orang kehilangan nyawa. Tak hanya nyawa
saja yang disebabkan oleh virus tersebut, masih banyak dampak akibat corona
seperti banyak orang yang kehilangan pekerjaanya.
Penyebaran virus corona semakin merajalela ke seluruh pelosok Indonesia
sehingga presiden Joko Widodo menetapkan status kedaruratan kesehatan sejak
bulan Maret 2020 yang kemudian menetapkan kebijakan tentang pembatasan social
berskala besar (PSBB). Presiden juga menetapkan aturan aturan yang dianggap
dapat mengurangi dampak dari penularan viris corona tersebut seperti memakai
masker, mencuci tangan dan berjaga jarak. Hal ini juga diterapkan disalah satu
pasar yang ada di daeran tegal seperti pasar Balamoa oleh ibu bupati Umi Azizah.
Dengan demikian, diharapkan dengan penerapan perilaku yang sesuai prosedur
yang telah ditentukan penyebaran virus dapat berkurang bahkan dapat berhenti.
Namun, di pasar Balamoa masih banyak para pedagang dan pembeli yang masih
enggan untuk mentaati peraturan tersebut seperti memakai masker yang dapat
memicu rantai penularan virus corona. Hal ini yang menjadi alasan ibu bupati Umi
Azizah sering melakukan operasi pemakaian masker bersama petugas
lainnya.Anjuran memakai masker dilingkungan pasar karna covid 19 . Banyak
pedagang dan pembeli yang tidak memakai masker. Tujuan dari penelitian sendiri
yaitu mengisi jarak tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana cara membangkitkan kesadaran pada para pedagang dan pembeli akan
pentingnya menggunakan masker saat pandemik.

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan perilaku patuh terhadap anjuran memakai masker di
lingkungan pasar Balamoa
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengidentifikasi dampak dari perilaku ketidakpatuhan tentang anjuran
memakai masker
1.3.2.2 Mengetahui alasan para pedagang dan pembeli tidak mematuhi anjuran
memakai masker
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan
masukan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya para pedagang dan pembeli
agar dapat mengetahui akan pentingnya memakai masker saat pandemic.
C. Metode/ Acuan yang digunakan :
1. Jurnal

Volume 1, Nomor : 2, September 2020

SOSIALISASI PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DI


MASA PANDEMI DENGAN PEMBAGIAN MASKER
KESEHATAN KEPADA PARA PEDAGANG DAN
PENGUNJUNG PASAR TRADISIONAL PAJAK SORE
PADANG BULAN

Rinawati Sembiring, S.SiT., M. Kes1), Dewi Ervina Suryani, S.H.,

M.H 2) 1Prodi S-1 Kebidanan, Prodi Ilmu Hukum2 Universitas Sari

Mutiara Indonesia

Email : dervina85@gmail.com

ABSRAK

Grafik penyebaran virus corona belum menunjukkan penurunan. Hingga akhir April
2020, jumlah korban virus corona di dunia tercatat di angka 217.094 meninggal dunia.
Pasar menjadi rawan penularan virus selain kondisinya yang kotor dan banyak kuman,
pasar juga merupakan tempat pertemuan banyak orang dengan berbagai tipe.
Penggunaan masker kesehatan menjadi penting untuk dilakukan oleh setiap orang
untuk menekan penyebaran virus corona. Beranjak dari latar belakang tersebut, maka
penulis memilih pasar tradisional Pajak Sore Padang Bulan sebagai salah satu dari
sekian banyak pasar tradisional di Kota Medan yang memiliki angka pengunjung yang
banyak setiap harinya, sebagai tempat mensosialisasikan kebijakan pemerintah melalui
penerapan protokol kesehatan dengan membagikan masker kesehatan kepada para
pengunjung dan pedagang pasar.

Kata Kunci : virus corona, covid-19


ABSTRAC
T

The graphic of the spread of the corona virus has not shown a decline. Until the end of
April 2020, the number of victims of the corona virus in the world was recorded at
217,094 died. The market is prone to transmission of the virus. Its dirty conditions and
lots of germs, the market is also a meeting place for many people of various types.
Wearing of health masks is important for everyone to do to reduce the spread of the
corona virus. Based on this background, the authors chose the Padang Bulan
traditional market as one of the many traditional markets in Medan City which has a
large number of visitors every day, to distribute the health masks to visitors and
traders.

Keyword : coronavirus, covid-19


PENDAHULUAN

Analisis Situasi

Pada Desember 2019 dunia digemparkan dengan mewabahnya sebuah penyakit


radang paru (pneumonia), di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, yang merenggut lebih
dari empat ribu korban meninggal dunia. Setelah dilakukan penelitian, penyakit radang
paru (pneumonia) tersebut disebabkan oleh virus corona (coronavirus). Virus corona
merupakan keluarga besar virus yang sudah lama dikenal di dunia. Namun, virus
tersebut biasa ditemukan pada hewan, seperti kucing, anjing, babi, sapi, kalkun, ayam,
tikus, kelinci, dan kelelawar. Dinamakan corona karena virus ini memiliki duri-duri
menyerupai mahkota (crown).
Penyakit yang ditularkan oleh virus corona dinamai covid-19. Nama covid-19
diumumkan oleh World Health Organizatiom (WHO), yang merupakan kependekan
dari beberapa suku kata, yaitu co untuk corona, vi untuk virus, dan d untuk disease
(penyakit).
Hingga akhir April 2020, jumlah korban virus corona di dunia tercatat di angka
217.094 meninggal dunia. Tidak hanya merenggut jutaan jiwa, virus corona juga
memporakporandakan ekonomi dunia. Oleh karena kebijakan social distancing dan
physical distancing yang ditempuh seluruh negara di dunia guna menekan penyebaran
virus corona, banyak bidang usaha baik usaha kecil maupun perusahaan raksasa yang
menghentikan kegiatan produksinya, sehingga menimbulkan kerugian besar, bahkan
tidak sedikit pula yang mengalami kebangkrutan. Kondisi ini akhirnya memaksa para
pelaku usaha memberhentikan para karyawan, sehingga jumlah pengangguran di dunia
pun meningkat.
Demikian kompleksnya dampak yang ditimbulkan virus corona ini, sehingga
sejak 11 Maret 2020 covid-19 dideklarasikan sebagai pandemi oleh WHO. Di Indonesia
virus corona diprediksi masuk pada awal Januari 2020, dengan temuan kasus yang
semakin meningkat setiap harinya. Per bulan April 2020 tercatat sebanyak 9.511 orang
kasus positif virus corona, dengan total angka meninggal dunia sebanyak 773 pasien.
Jokowi secara resmi menetapkan covid-19 sebagai bencana nasional pada 13
April 2020. Berbagai kebijakan pemerintah untuk mengantisipasi dampak penyebaran
virus corona, salah satunya dengan membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 yang ditandatangani
pada 13 Maret 2020.

Melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Pemerintah gencar


menyosialisasikan Gerakan 3 M di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB). Gerakan 3 M
tersebut meliputi memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Gerakan ini
merupakan salah satu upaya pencegahan untuk memutus rantai penularan covid-19 di
Indonesia. Salah satu gerakan yang kini menjadi fokus pemerintah dan gencar
disosialisasikan kepada masyarakat yakni gerakan memakai masker kain saat berada di
tempat umum. Juru bicara pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad
Yurianto mengatakan ada tiga tempat yang rawan terjadi penularan Covid-19, karena
banyaknya orang yang berkumpul dalam waktu lama. Ketiga tempat tersebut adalah
kantor, pasar, dan juga rumah makan atau warung.
Pasar menjadi rawan penularan virus selain kondisinya yang kotor dan banyak
kuman, pasar juga merupakan tempat pertemuan banyak orang dengan berbagai tipe.
Pada masa-masa awal penyebaran virus corona, disebutkan juga awalnya berasal dari
pasar basah di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Kolasi pasar cenderung padat sehingga
kurang bisa menjaga jarak. Biasanya para pengunjung dan pedagang pasar cenderung
tidak peduli dengan masa pandemi saat ini, sehingga banyak di antara mereka yang
tidak memakai masker kesehatan saat berinteraksi satu dengan yang lain.
Beranjak dari latar belakang tersebut, maka penulis memilih pasar tradisional
Pajak Sore Padang Bulan sebagai tempat mensosialisasikan kebijakan pemerintah
melalui penerapan protokol kesehatan dengan membagikan masker kesehatan kepada
para pengunjung dan pedagang pasar tradisional Pajak Sore Padang Bulan.

Tujuan Pengadian Masyarakat


Tujuan pengabdian masyarakat yang berjudul Sosialisasi Penerapan Protokol
Kesehatan Di Masa Pandemi Dengan Pembagian Masker Kesehatan Kepada Para
Pedagang Dan Pengunjung Pasar Tradisional Pajak Sore Padang Bulan adalah supaya
para pengunjung dan pedagang pasar semakin menyadari bahwa pentingnya
menggunakan masker kesehatan di masa pandemi ini, terutama saat berada di luar
rumah dan berinteraksi dengan banyak orang untuk menekan angka penyebaran virus
corona dan penularan covid-19.

SOLUSI PERMASALAHAN MITRA


Sebagai salah satu dari sekian banyak pasar tradisional di Kota Medan, Pajak Sore
Padang Bulan memiliki angka pengunjung yang banyak setiap harinya. Selain
dikunjungi oleh warga sekitar padang bulan, posisinya yang berada dekat Universitas
Sumatera Utara, sehingga sebagian besar mahasiswa yang tinggal nge-kost di sekitaran
kampus memilih berbelanja di tempat ini.

METODE PELAKSANAAN
Mengadakan rapat tim pengabdian masyarakat dengan pihak Kelurahan
Padang Bulan untuk meminta ijin melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di
pasar tradisional Pajak Sore Padang Bulan.

Pada hari pelaksanaan Senin, 4 Mei 2020 tim dosen pengabdian masyarakat
dan mahasiswa berkumpul di satu titik yang sudah dijanjikan sebelumnya. Setelah
seluruh tim berkumpul, masker kesehatan dibagikan mulai dari pintu masuk pasar
dengan menyasar setiap orang yang tidak menggunakan masker kesehatan tanpa
terkecuali, hingga masker habis terbagikan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengabdian Masyarakat
Secara keseluruhan kegiatan berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Semua
pihak dapat bekerjasama dengan baik. Masker kesehatan yang disediakan sebanyak
lebih kurang 500 pcs, habis tanpa ada sisa. Seluruh pengunjung, baik pembeli,
pedangan, tukang becak, tukang parkir, tukang sapu, bahkan pengamen semuanya
memperoleh masker. Para pengunjung merasa senang, karena mereka tidak perlu
merogoh kantong untuk membeli masker.

Pembahasan Pengabdian Masyarakat


Ada dua cara utama transmisi virus covid-19 adalah percikan (droplet) saluran
pernapasan dan kontak. Percikan saluran pernapasan dihasilkan saat seseorang batuk
atau bersin. Setiap orang yang berada dalam kontak erat (dalam radius 1 meter) dengan
orang yang menunjukkan gejala-gejala gangguan pernapasan (batuk, bersin) berisiko
terpapar percikan saluran pernapasan yang kemungkinan dapat menyebabkan infeksi
(infeksius). Percikan juga dapat jatuh ke permukaan benda di mana virus tetap aktif;
oleh karena itu, lingkungan sekitar terdekat dari orang yang terinfeksi dapat menjadi
sumber penularan (penularan kontak). Virus corona yang menyebabkan covid-19 tidak
dapat dilihat dan tidak bisa diketahui siapa yang membawa virus tersebut. Memakai
masker menjadi salah satu cara efektif mencegah penularan.
Masker kain yang direkomendasikan adalah masker yang memiliki 3 lapisan
kain. Lapisan pertam adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, kemudian dilapisi oleh
kain yang bisa mendukung viltrasi lebih optimal. Masker kain dapat dipakai maksimal
hanya 4 jam dan harus ganti dengan masker baru dan bersih. Apabila masker yang
dipakai basah atau lembab harus segera diganti. Masyarakat disarankan membawa
beberapa masker untuk beraktivitas, penggunaan maskerpun harus tepat seperti
menutup hidung dan mulut. Cara melepas masker cukup dengan menarik bagian tali dan
langsung disimpak ke kentong kertas atau plastic tertutup guna mencegah penyebaran
virus ke barang di sekitarnya.
Adapun hal-hal yang harus dihindari saat menggunakan masker kain adalah
sebagai berikut:
1. Jangan gunakan masker yang sudah rusak atau kendur.
2. Hindari menggunakan masker di bawah hidung.
3. Jangan melepas masker di dekat orang lain, yang berada dalam jarak satu meter.
4. Jangan gunakan masker yang membuat susah bernapas.
5. Jangan pakai masker yang basah dan kotor.
6. Jangan pernah meminjam masker dengan orang lain.

Masker yang dibagikan kepada para pengunjung dan pedagang pasar tradisional Pajak
Sore Padang Bulan terbuat dari kain tebal tiga lapis, berbahan lembut dengan berbagai
warna cerah kepada para pengunjung dan pedagang pasar. Masker sebelumnya sudah
disterilkan dengan prosen pencucian dan disetrika, kemudian dikemas dalam plastik
wrapping, sehingga terjamin kebersihannya.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah sebagian
besar dari pengunjung pasar tidak mematuhi protokol kesehatan dengan memakai
masker saat bekerja mencari nafkah di pasar. Dengan berbagai alasan, salah satunya
ketinggalan di rumah. Dengan kegiatan pembagian masker kesehatan melalui
kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi bagian pengabdian masyarakat, pengunjung
yang pada hari pelaksanaan kegiatan tidak memakai masker, bisa langsung
mengenakan masker yang dibagikan tim.

Saran
Adapun saran yang dapat direkomendasikan adalah kepada para pengunjung dan
pedagang pasar tradisional Pajak Sore Padang Bulan diharapkan untuk lebih mentaati
protokol kesehatan selama masa pandemi ini dengan tetap memakai masker kain selama
mencari nafkah di pasar ataupun saat berbelanja. Disarankan untuk membawa beberapa
masker bersih dari rumah untuk diganti setiap empat jam sekali. Pemakaian masker
akan optimal apabila dibarengi dengan protokol kesehatan lainnya seperti rajin mencuci
tangan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/anjuran

mengenai-penggunaan-masker-dalam-konteks-covid 19.pdf?sfvrsn
=8a209b04_2 https://covid19.go.id/p/protokol

https://covid19.go.id/p/berita/lindungi-sesama-dari-penularan-covid-19-dengan
disiplin-pakai-masker
https://covid19.go.id/p/berita/empat-strategi-pemerintah-atasi-covid-19
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5050612/aturan-who-tentang-pakai
masker-kain-di-masa-new-normal-pandemi-corona
2. Artikel

Pedagang dan Pengunjung Pasar Kebayoran Lama


Banyak yang Tak Pakai Masker
JAKARTA,KOMPAS.com - Pedagang dan pengunjung 
Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masih banyak yang tidak
pakai masker selama beraktivitas di pasar itu.
Sejumlah pedagang mengatakan, masker menyulitkan mereka saat
berjualan dan menyebabkan sulit bernafas.
“Pengap sih kalau pakai masker di pasar. Ini buka masker karena abis
makan saja,” kata seorang pedagang Kebayoran Lama, Mega, Senin
(6/7/2020).
Mega mengatakan, ia menggunakan masker saat melayani pembeli. Namun,
dari pantauan Kompas.com, ia melayani pembeli tanpa menggunakan
masker.
“Kalau ada satpam ya dipakai maskernya,” kata Mega lagi.
Penjual jus keliling di Pasar Kebayoran Lama juga tak menggunakan
masker. Masker hanya dipasang di lehernya.
“Ya kan kalau nawarin jus-jus ke pembeli, kan susah ngomong. Ya, kalau
ada Satpol PP tinggal naikin maskernya,” ujar dia.
Di Pasar Kebayoran Lama, sejumlah pengunjung juga terlihat tak memakai
masker.
Bebeberapa kali, satpam pasar itu menegur pengunjung. Reaksi pengunjung
ada yang langsung memakai, ada yang malah tertawa.
Di area lain, pedagang-pedagang bahan makanan juga tak menggunakan
masker.
Pemerintah telah mewajibkan para pedagang di pasar rakyat memakai
masker, face shield, dan sarung tangan selama beraktivitas.
Ketentuan itu diatur dalam Surat Edaran (SE) Menteri Perdagangan Nomor
12 Tahun 2020 tentang Pemulihan Aktivitas Perdagangan yang dilakukan
pada Masa Pandemi Covid-19 dan New Normal yang terbit 28 Mei 2020.
Sebanyak 142 pedagang pasar di Jakarta tercatat terpapar Covid-19 hingga
30 Juni 2020. Angka tersebut berdasarkan tes swab dengan
metode polymerase chain reaction (PCR) di 68 pasar yang berada di bawah
pengelolaan Perumda Pasar Jaya.
"Jadi yang sudah swab test 68 pasar, melibatkan 6.624 pedagang. Hasilnya,
yang positif 142 (pedagang) atau 2 persen," ujar Direktur Utama (Dirut) PD
Pasar Jaya Arief Nasrudin di Balai Kota pada 30 Juni 2020.

Anda mungkin juga menyukai