PROGRESSION AMONG CHILDREN IN YOGYAKARTA Banu Aji Dibyasakti, Suhardjo, Tri Wahyu Widayanti, Zaenal Muttaqien
Dipresentasikan Oleh:
Deon Pradana Putra, S.Ked
Wahyu Hidayat, S.Ked
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU 2021 RESUME JURNAL
Nama Jurnal dan edisi : Ophthalmol Ina 2019, volume 45 issue 1 hal :32- 38
Judul Artikel : The Effect of Badminton in Myopia Progression
Among Children in Yogyakarta Tanggal/Bulan/Tahun : 2019 Latar Belakang : Miopia telah muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat global yang utama, terutama di Asia Timur dan Tenggara. Sekitar 80% atau lebih orang dewasa muda menderita miopia di negara- negara Asia Timur termasuk Cina, Taiwan, Singapura, dan Indonesia. Survei epidemiologi baru-baru ini menunjukkan bahwa peningkatan jumlah olahraga melindungi terhadap perkembangan miopia. Bulu tangkis merupakan salah satu olahraga luar ruangan yang paling populer di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Namun, penelitian yang sangat terbatas mengamati hubungan antara bulu tangkis dan perkembangan miopia. Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh bulu tangkis terhadap perkembangan miopia pada anak-anak di Yogyakarta. Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian kohort yang melibatkan 139 mata dari 77 anak miopia sekolah bulu tangkis di Yogyakarta pada bulan September 2016 - Juli 2017. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 73 anak pada bulu tangkis dan 66 pada kelompok kontrol. Perkembangan miopia antara baseline dan follow up 6 bulan di setiap kelompok dibandingkan dengan menggunakan Analisis Paired T-Test. Perbedaan perkembangan miopia pada kedua kelompok dibandingkan dengan menggunakan Analisis Uji-T Sampel Independen. Risiko relatif perkembangan miopia dengan bermain bulu tangkis dianalisis dengan menggunakan analisis tabel 2x2
Hasil : Penelitian ini mendapatkan hasil rata-rata
kelainan refraksi subjek penelitian -1.03 ± 0.62 D pada kelompok bulu tangkis dan -1.11 ± 0.66 D pada kelompok kontrol. Progresivitas myopia diukur dengan menghitung perbedaan kelainan refraksi pada awal dan bulan ke-6 pemeriksaan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam progresivitas myopia pada kedua kelompok kasus. Terdapat hasil yang bermakna secara statistik bahwa bulu tangkis menjadi faktor pelindung terhadap progresivitas myopia. Penelitian ini juga mendapatkan hasil bahwa aktivitas melihat dekat satu-satunya yang bermakna secara statistik dapat meningkatkan progresivitas myopia. Kesimpulan : Anak-anak yang secara rutin bermain bulu tangkis menunjukkan perkembangan miopia yang lebih sedikit. Ada perbedaan yang signifikan secara statistik tetapi tidak signifikan secara klinis dalam progresi miopia antara dua kelompok. Bermain bulutangkis merupakan faktor pelindung terhadap perkembangan miopia