Trauma termal okuli pada umumnya menyebabkan kerusakan pada
palpebral, konjungtiva, kornea dan segmen anterior mata. Pada lokasi ini lah kerusakan yang ditimbulkannya mempunyai potensi untuk menyebabkan gangguan penglihatan, tergantung dari suhu, durasi terpapar dan derajat paparan tersebut. Umumnya, trauma termal dibagi menjadi dua kategori utama yaitu trauma panas dan dan kontak. Trauma panas adalah akibat sekunder dari api sedangkan kontak dari paparan langsung terhadap cairan panas dan benda-benda yang panas. Pasien dengan trauma termal okuli lebih banyak mengalami cedera pada area palpebral dibandingkan kornea, hal ini mungkin disebabkan reflex berkedip yang cepat, gerakan kepala tiba-tiba dan adanya Bell’s phenomenon. Sebagian besar kasus trauma termal okuli ini terjadi di rumah pada insiden kebakaran rumah. Penyebab terbanyak lain yaitu terkena air panas atau cedera akibat penggunaan setrika terutama pada wanita muda.
Penelitian oleh Shahan menunjukkan bahwa penggunaan kauter pada
kornea kelinci menyebabkan terjadinya hilangnya epitel dan edema stroma. Jika hal ini dilakukan pada area sekitar limbus, pannus sektoral akan berkembang. Dalam sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Goldbatt et al yang melakukan pemberian panas pada kornea kelinci menemukan bahwa kornea hanya dapat menoleransi suhu tidak lebih dari 45◦C sampai 15 menit tanpa mengalami kerusakan secara makroskopis maupun histologis. Edema stroma pertama kali ditemukan sehari setelah diberikan paparan panas 45◦C selama 45 menit. Selama 1 minggu percobaan, tidak ditemukan kerusakan jaringan. Pada suhu 52◦C selama 5 menit, ditemukan edema stroma selama 1 minggu follow up, sedangkan pada saat dilakukan paparan selama 45 menit pada suhu ini, degenerasi nuclear dari keratosit dan destruksi parsial membrane bowman terjadi setelah 1 minggu. Semakin tinggi suhu, akan menyebabkan kerusakan keratosit dan sel endotel. Namun, Shahan juga menunjukkan bahwa kerusakan kornea yang lebih dalan dapat terjadi pada suhu yang tinggi walaupun dalam durasi paparan yang singkat. Koagulasi dan nekrosis stroma dalam dapat terjadi dengan neovaskularisasi kornea pada suhu 130◦F dalam waktu 10 menit.