Abstract: Habituation program is a process of formation of attitudes and behaviors that are relatively
residential and automatically through the learning process the repeated-over and implemented in
out of hour lesson. Habituation is part of education manners with characteristics-feature residential
UHODWLYH GRHV QRW UHTXLUH IXQFWLRQV WKLQNLQJ HQRXJK KLJK $V ¿QGLQJV OHDUQLQJ H[SHULHQFH 6KRZQ LQ
repeated in response to the same stimulus. The research goal is to describe the habituation program
that done Integrated Islamic Elementary School (SDIT) Insan Utama hearts educate and form the
character of students. SD habituation program in IT personnel consists differences Bantul Main
(YHQW 6L[ WKDW URXWLQH VSRQWDQHRXV DFWLYLW\ H[HPSODU\ DFWLYLWLHV SURJUDPPDWLF DFWLYLWLHV DFWLYLWLHV
of nationalism and outbound learning and training activities.
19
20 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP
nurani oleh Tuhan YME untuk digunakan dalam PXOLD VHKDW EHULOPX FDNDS NUHDWLI PDQGLUL
menebar kebaikan di muka bumi. Fitrah Ilahi dan menjadi warga negara yang demokratis serta
inilah yang seharusnya membentuk jati diri ketika bertanggung jawab.
dalam prosesnya berinteraksi dengan lingkungan Selanjutnya Suyanto (2011) menyebutkan
membentuk karakter yang akhirnya berwujud bahwa beberapa fungsi pendidikan (diadopsi dari
SHULODNX NHVHKDULDQ 6HPHQWDUD LWX NDUDNWHU \DQJ $FDGHPLF 'XW\ NDU\D 'RQDOG .HQQHG\
unggul dari tiap-tiap pribadi akan membentuk adalah to teach, to mentor,to discover,to publish,to
karakter masyarakat yang pada akhirnya akan UHDFK EH\RQG WKH ZDOO WR FKDQJH WR WHOO WKH WUXWK WR
membentuk karakter bangsa. inform,dan character building 6HPHQWDUD LWX
Pembangunan karakter bangsa berlandaskan konsep pendidikan karakter dapat dijabarkan
Pancasila sehingga didasarkan kepada Ketuhanan sebagai Character education is the deliberate
<0( PHQMXQMXQJ WLQJJL NHPDQXVLDDQ \DQJ DGLO effort to help people understand, care about, and
GDQ EHUDGDE PHQJHGHSDQNDQ SHUVDWXDQ ,QGRQHVLD act upon core ethical values. When we think about
PHQMXQMXQJ WLQJJL GHPRNUDVL GDQ +$0 VHUWD the kind of character we want for our children, it
mengedepankan keadilan dan kesejahteraan is clear that we want them to be able to judge what
rakyat. Padanan dalam Islam dapat dirujuk pada LV ULJKW FDUH GHHSO\ DERXW ZKDW LV ULJKW DQG WKHQ
VLIDW VLGLT DPDQDK WDEOLJK GDQ IDWKRQDK %LOD GR ZKDW WKH\ EHOLHYH WR EH ULJKW HYHQ LQ WKH IDFH RI
dikaitkan dengan sifat sosiologis manusia dapat pressure from without and temptation from within
dipadankan dengan istilah believer thinker doer 'DYLG (ONLQG )UHGG\ 6ZHHW GDODP
dan networker. 5DFKPDQ
Strategi pembangunan karakter bangsa 2UDQJ VHULQJ WHUMHEDN SHQGLGLNDQ NDUDNWHU LWX
dilakukan dengan cara sosialisasi berupa diterjemahkan hanya sebagai sopan santun. Padahal
penyadaran semua pemangku kepentingan akan lebih dari itu. Yang mau dibangun adalah karakter-
pentingnya karakter bangsa (media cetak dan budaya yang menumbuhkan kepenasaranan
elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi); intelektual (LQWHOOHFWXDO FXULRVLW\) sebagai modal
pendidikan GLUDQDK IRUPDO VHNRODK QRQIRUPDO untuk mengembangkan kreativitas dan daya
NXUVXV LQIRUPDO UXPDK WHPSDW NHUMD inovatif yang dijiwai dengan nilai kejujuran dan
dan masyarakat); metoda intervensi regulasi dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan.
serta pelatihan dan habituasi (pembiasaan); Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh
SHPEHUGD\DDQ dengan memberdayakan semua QLODL QLODL EHUGDVDUNDQ QRUPD DJDPD NHEXGD\DDQ
SHPDQJNX NHSHQWLQJDQ RUDQJ WXD VHNRODK RUPDV KXNXP NRQVWLWXVL DGDW LVWLDGDW GDQ HVWHWLND
dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana
karakter; SHPEXGD\DDQ berupa pembinaan dan XQWXN PHQMDGLNDQ SHVHUWD GLGLN PHQJHQDO SHGXOL
penguatan perilaku berkarakter dengan penanaman dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta
nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya; didik berperilaku sebagai insan kamil.
kerjasama yang sinergis antara semua pemangku Karakter tersebut dinilai menurut hubungan
kepentingan. Konsep dan strategi pembangunan PDQXVLD GHQJDQ 7XKDQ GLUL VHQGLUL VHVDPD GDQ
karakter tersebut bila diimplementasikan dalam OLQJNXQJDQ VHUWD EDQJVD GDQ QHJDUD +XEXQJDQ
proses pendidikan dapat dilakukan melalui manusia dengan Tuhannya dinilai menurut derajat
RODK KDWL RODK SLNLU RODK UDJD GDQ RODK UDVD WDTZD GDQ VLNDS UHOLJLXV +XEXQJDQ PDQXVLD
karsa. Inilah landasan dari program pendidikan GHQJDQ GLUL VHQGLUL GLQLODL EHUGDVDUNDQ VLNDS MXMXU
karakter bagi generasi muda bangsa yang tengah EHUWDQJJXQJ MDZDE EHUJD\D KLGXS VHKDW GLVLSOLQ
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan NHUMD NHUDV SHUFD\D GLUL EHUMLZD ZLUDXVDKD
Nasional (Kemdiknas). NUHDWLI LQRYDWLI PDQGLUL GDQ PHPSXQ\DL UDVD
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana ingin tahu. Hubungan manusia dengan sesama
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses dan lingkungannya dinilai berdasarkan sikap
pembelajaran agar peserta didik secara aktif VDGDU KDN GDQ NHZDMLEDQ SDWXK SDGD DWXUDQ
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki VRVLDO PHQJKDUJDL NDU\D RUDQJ ODLQ VDQWXQ GDQ
NHNXDWDQ VSLULWXDO NHDJDPDDQ SHQJHQGDOLDQ GLUL GHPRNUDWLV VHUWD SHGXOL OLQJNXQJDQ VRVLDO GDQ
NHSULEDGLDQ NHFHUGDVDQ DNKODN PXOLD VHUWD lingkungan hidup. Hubungan manusia dengan
NHWHUDPSLODQ \DQJ GLSHUOXNDQ GLULQ\D PDV\DUDNDW bangsa dan negaranya dinilai berdasarkan sikap
bangsa dan negara. Pendidikan Nasional berfungsi QDVLRQDOLVPH PHQJKDUJDL NHEHUDJDPDQ VHUWD
mengembangkan kemampuan dan membentuk pemahaman terhadap budaya dan ekonomi.
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat Hasil informasi dari berbagai Sarasehan
GDODP UDQJND PHQFHUGDVNDQ NHKLGXSDQ EDQJVD Nasional Pendidikan Karakter yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta diselenggarakan dibanyak wilayah menyatakan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bahwa sudah cukup banyak sekolah yang berhasil
EHUWDNZD NHSDGD 7XKDQ <DQJ 0DKD (VD EHUDNKODN mengembangkan pendidikan karakter dengan
Ardian Arief, Pembuatan Kuis pada Multimedia 21
berbagai cara. Masing-masing sekolah memang semua aspek kebutuhan para siswa. Kurikulum
SXQ\D FLUL SHQHNDQDQ \DQJ EHUEHGD QDPXQ VHPXD LQL PHPDGXNDQ VHPXD DVSHN GDUL RODK SLNLU
sekolah punya kemiripan cara yaitu pendidikan RODK KDWL RODK UDJD GDQ RODK UDVD NDUVD %LGDQJ
karakter melalui pembiasaan kehidupan keseharian bidang pengembangan yang ada di sekolah yang
di sekolah dengan keteladanan guru dan disertai tercakup dalam konsep pendidikan kecakapan
penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup. Yang pasti KLGXS SHUVRQDO GDQ VRVLDO SHQJHPEDQJDQ EHUSLNLU
Pendidikan Karakter memerlukan keteladanan dari NRJQLWLI SHQJHPEDQJDQ NDUDNWHU GDQ SHUVHSVL
SLPSLQDQ GDQ JXUX VDQGDUDQ QLODL QLODL NHPXOLDDQ motorik juga dapat tersusun dengan baik apabila
KLGXS VHEDJDL DFXDQ NDUDNWHU NRQVLVWHQVL materi ajarnya dirancang melalui pembelajaran
SHODNVDQDDQ GDQ WLGDN PHPHUOXNDQ VDUDQD yang terpadu dan menyeluruh (holistis).
istimewa. Hal tersebut dikemukakan oleh Suyanto Pembelajaran holistis berlandaskan pada
dalam Majalah Policy Brief yang diterbitkan oleh pendekatan LQTXLU\ dimana para siswa dilibatkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar edisi 4 Juli GDODP PHUHQFDQDNDQ EHUHNVSORUDVL GDQ EHUEDJL
2011. Selanjutnya Suyanto menambahkan bahwa gagasan. Para siswa diarahkan untuk berkolaborasi
sebagai upaya untuk meningkatkan keselarasan bersama teman-temannya dan belajar dengan cara
GDQ PXWX SHQGLGLNDQ NDUDNWHU .HPHQWHULDQ mereka sendiri. Para siswa diberdayakan sebagai
Pendidikan Nasional mengembangkan grand pembelajar dan diarahkan agar mampu mengejar
design SHQGLGLNDQ NDUDNWHU XQWXN VHWLDS MDOXU kebutuhan belajar mereka melalui tema-tema yang
MHQMDQJ GDQ MHQLV VDWXDQ SHQGLGLNDQ Grand design telah dirancang. Sebuah model pembelajaran
menjadi rujukan konseptual dan operasional holistis hanya dapat dilaksanakan dengan baik
SHQJHPEDQJDQ SHODNVDQDDQ GDQ SHQLODLDQ SDGD DSDELOD SHPEHODMDUDQ \DQJ GLODNXNDQ DODPL
setiap jalur dan jenjang pendidikan. QDWXUDO GHNDW GHQJDQ GLUL SDUD VLVZD GDQ JXUX
Pendidikan karakter harus masuk dalam setiap yang melaksanakannya memiliki pemahaman
DVSHN NHJLDWDQ EHODMDU PHQJDMDU GL UXDQJ NHODV konsep pembelajaran terpadu dengan baik. Selain
SUDNWHN NHVHKDULDQ GL VHNRODK GDQ WHULQWHJUDVL itu juga diperlukan kreativitas dan sumber bahan
dengan setiap kegiatan ekstrakurikuler seperti yang kaya serta pengalaman guru dalam membuat
SUDPXND SHFLQWD DODP RODK UDJD SDODQJ PHUDK model-model yang tematis juga sangat menentukan
dan karya tulis ilmiah. Setelah itu setiap siswa keberhasilan proses pembelajaran.
diharapkan mampu menerapkannya di rumah dan
lingkungan sekitarnya. Semua aspek pendidikan
METODE
mulai dari ruang kelas hingga lingkungan tempat
tinggal harus tetap berkesinambungan dalam Jenis penelitian ini adalah penelitian
menjaga nilai-nilai pendidikan karakter. kualitatif. Teknik yang digunakan adalah
Keselarasan dan kesatuan (holistis) antara deskriptif interpretivis. Subyek penelitian adalah
RODK SLNLU RODK KDWL RODK UDJD GDQ RODK UDVD program pembiasaan yang dikenakan pada siswa
karsa merupakan aspek penting dari pendidikan yang berstatus sebagai pelajar di SD IT Insan
karakter. Olah pikir dan olah hati yang mencakup Utama. Setting penelitian ini berada di SD IT
proses intrapersonal merupakan landasan Insan Utama yang terletak di Jl.Lingkar Selatan
untuk mewujudkan proses interpersonal berupa Gatak Tamantirto Kasihan Bantul 55183 Nomor
olah raga dan olah rasa/karsa. Guru dapat telp. (0274) 4342259. Data yang dikumpulkan
mentransformasikan logika berpikir dan laku adalah data primer dan data sekunder. Data
spiritual kepada para murid dibarengi dengan primer yaitu data berupa aktivitas pembiasaan
pengawasan terhadap tingkah laku (amanah) dan yang dilakukan siswa yang diperoleh melalui
jaringan sosial (tabligh) yang tengah dilakoni oleh SHQJDPDWDQ ODQJVXQJ 6HODLQ LWX ZDZDQFDUD
mereka. GHQJDQ VLVZD RUDQJ WXD JXUX NHSDOD VHNRODK GDQ
6HFDUD ULQJNDV RODK SLNLU PHQFDNXS XQVXU komite sekolah. Data sekunder berupa dokumen
cerdas dan kreatif; olah hati mencakup jujur dan kurikulum dari SD IT Insan Utama. Analsis data
bertanggung jawab; olah raga dapat berwujud menggunakan deskriptif interpretatif
sikap disiplin dan cinta kebersihan; serta olah rasa/
karsa mencakup sikap peduli dan suka menolong. HASIL DAN PEMBAHASAN
Daftar yang lebih lengkap dari keempat komponen
pendidikan karakter ini dapat diamati pada gambar A. Program Pembiasaan di SD Islam Terpadu
di bawah ini: Insan Utama
Pengembangan pendidikan karakter Pembiasaan merupakan proses pembentukan
dapat menggunakan kurikulum berkarakter sikap dan perilaku yang relatif menetap dan
atau “Kurikulum Holistis Berbasis Karakter” bersifat otomatis melalui proses pembelajaran
(Character-based Integrated Curriculum) yang yang berulang-ulang dan dilaksanakan di luar
merupakan kurikulum terpadu dan menyentuh jam pelajaran. Pembiasaan merupakan bagian
22 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP
Kegiatan berjabat tangan khusus untuk h. Kerja bakti. Siswa dibiasakan kerja bakti
NHODV DWDV GDQ VLVZD SXWUL setiap hari Jumat (Jumat bersih) dan
berjabat tangan dengan siswa putri dan saat-saat incidental bila dibutuhkan kerja
siswa putera berjabat tangan dengan bakti masal.
siswa putera. 3. Kegiatan teladan. Kegiatan teladan adalah
b. Membiasakan mengucapkan kata kegiatan dengan pemberian contoh dari guru
WRORQJ PDDI SHUPLVL GDQ WHULPD dan tenaga pendidik yang lain kepada siswa.
kasih. Siswa dibiasakan mengucapkan Kegiatan teladan meliputi hal-hal berikut.
kata tolong kepada siapapun jika a. Berpakaian rapi
PHPLQWD SHUWRORQJDQ VLVZD GLELDVDNDQ b. Datang lebih awal
mengucapkan permisi jika hendak c. Berkata jujur
PHODNXNDQ VHVXDWX VLVZD GLELDVDNDQ d. Menyambut tamu dengan ramah
mengucapkan maaf jika melakukan e. Hidup sederhana
kesalahan dan siswa dibiasakan f. Suka menolong
mengucapkan terima kasih jika g. Berbicara sopan
mendapatkan bantuan atau menerima h. Peduli lingkungan dan sosial.
sesuatu dari orang lain. 4. Kegiatan terprogram. Kegiatan terprogram
c. Membiasakan meminta ijin. Siswa yaitu kegiatan yang direncanakan dengan
dibiasakan meminta ijin saat pelajaran maksud untuk mendukung kegiatan
EHUODQJVXQJ VLVZD KHQGDN PLQXP GDQ pembiasaan terhadap siswa. Kegiatan ini
keluar kelas. Siswa juga dibiasakan meliputi hal-hal berikut ini.
meminta ijin jika meminjam atau D &HUDPDK WXMXK PHQLW VHWHODK VKDODW
memakai barang-barang yang bukan dhuhur (kultum). Dalam pembelajaran
miliknya. GL NHODV VLVZD NHODV DWDV \DLWX NHODV
d. Membuang sampah pada tempatnya. GDQ WHODK GLSLVDK DQWDUD VLVZD SXWUD
Siswa dibiasakan membuang sampah di (ikhwan) dan siswa putri (akhwat). Begitu
tempat yang telah disediakan. Sekolah pula dalam pelaksanaan shalat dhuhur.
sudah menyediakan tempat sampah yang 6HWLDS VHOHVDL VKDODW GKXKXU VLVZD NHODV
GLSLODK DQWDUD VDPSDK EDVDK VDPSDK atas secara bergantian melakukan kultum
kering/plasik dan sampah logam di dengan tema yang telah ditetapkan oleh
beberapa sudut strategis. sekolah.
e. Membiasakan budaya antri. Siswa b. Pesantren Ramadhan. Pesantren
dibiasakan untuk antri saat mengambil Ramadhan dilakukan selama satu hari
VQDFN SDGD VDDW MDP LVWLUDKDW PHQJDPELO satu malam di sekolah. Siswa putra dan
QDVL VD\XU GDQ ODXN VDDW MDP PDNDQ siswa putri melaksanakan pesantren
VLDQJ PHQJDPELO DLU XQWXN EHUZXGKX Ramadhan di hari yang berbeda dengan
meletakkan dan mengambil sepatu di rak kegiatan yang sama. Pada Pesantren
VHSDWX PHQJDPELO PLQXP GL SRMRN NHODV Ramadhan siswa dibiasakan untuk
dan berjabat tangan dengan guru. Setiap mengingat Allah setiap saat dengan
kelas disediakan minuman air putih satu PHPSHUEDQ\DN EHU]LNLU PHPEDFD $O
galon di pojok kelas. 4XU¶DQ VKDODW VXQDW GDQ PHQMDJD OLVDQ
f. Menjenguk teman yang sakit. Siswa serta hati.
GLELDVDNDQ PHQMHQJXN WHPDQ \DQJ VDNLW c. Perayaan Idul Adha. Pada perayaan
dana atau menanyakan kabar pada teman ,GXO $GKD VLVZD WHODK GLJLDWNDQ XQWXN
yang sakit. latihan berkurban. Pada setiap awal
J 6XPEDQJDQ PXVLEDK EHQFDQD GDQ WDKXQ DGD LXUDQ VLVZD XQWXN ODWLKDQ
kematian. Siswa dibiasakan memberikan kurban. Pada lima hari menjelang hari
sumbangan sukarela kepada saudara ,GXO $GKD VHNRODK PHPEHULNDQ HGDUDQ
\DQJ WHUNHQD PXVLEDK EHQFDQD GDQ kepada siswa dan orang tua jika ada yang
NHPDWLDQ 'L 6' ,7 ,QVDQ 8WDPD VLVZD berminat menyalurkan hewan kurban
tidak diperbolehkan membawa uang saku PHODOXL VHNRODK PDND VHNRODK EHUVHGLD
kecuali dimaksudkan untuk bersedekah memfasilitasi. Siswa kelas atas dilibatkan
dan untuk keperluan yang bersifat dalam pemotongan dan pembagian
incidental EXNDQ XQWXN MDMDQ NDUHQD daging hewan kurban.
memang tidak ada kantin dan pedagang d. Bakti sosial. Kegiatan bakti sosial
\DQJ EHUMXDODQ GL NRPSOHNV 6' VHODLQ dilakukan saat Idul Adha dan Idul Fitri.
telah disediakan snack dan makan siang .HJLDWDQ EDNWL VRVLDO VDDW ,GXO $GKD
dari sekolah. siswa ikut membagikan daging kurban
24 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP
kepada warga sekitar sekolah yang berhak .HEDNDUDQ .HSROLVLDQ 6HQWUD ,QGXVWUL
PHQHULPD 3DGD VDDW ,GXO )LWUL VLVZD *HUDEDK .DVRQJDQ 6HQWUD ,QGXVWUL %DWLN
EHU]DNDW ¿WUDK VHUWD LNXW PHPEDJLNDQ .DLQ 3LMHQDQ %DQWXO 6HQWUD ,QGXVWUL
]DNDW ¿WUDK GDQ ELQJNLVDQ NHSDGD ZDUJD %DWLN .D\X GL .UHEHW %DQWXO .HEXQ
sekitar sekolah yang berhak menerima. %LQDWDQJ *HPELUD /RND 3DQWDL 'HSRN
5. Kegiatan Nasionalisme. Kegiatan 3DQWDL %DUX GDQ 3DQWDL *RD &HPDUD
nasionalisme adalah kegiatan yang bertujuan b. Kegiatan outbond. Kegiatan ini dilakukan
memupuk jiwa nasionalisme siswa. Kegiatan untuk membentuk kemandirian dan
tersebut adalah sebagai berikut. NHEHUDQLDQ VLVZD PHQJKDGDSL WDQWDQJDQ
a. Upacara bendera setiap hari Senin. PHODWLK EHNHUMD VDPD DQWDUVLVZD EHUSLNLU
Petugas upacara diberikan kepada siswa NROHNWLI EHUQDODU EHUVLNDS NULWLV GDODP
kelas atas secara bergilir berdasarkan menghadapi suatu masalah. Kegiatan
kelas. outbond dilakukan di alam terbuka agar
b. Peringatan hari kemerdekaan Republik siswa mensyukuri nikmat yang sudah
Indonesia (17 Agustus) diberikan Allah SWT. Kegiatan ini bekerja
c. Peringatan hari pendidikan nasional (2 sama dengan instansi professional demi
Mei) keselamatan dan kenyamanan siswa.
6. Kegiatan outdoor learning and training. c. Kegiatan Kemah. Kegiatan ini
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk kelas atas. Kegiatan
dan pelatihan di luar sekolah yang bertujuan kemah yang pernah dilakukan adalah
XQWXN PHQLQJNDWNDQ ZDZDVDQ SHQJHWDKXDQ Persami SDIT se-Indonesia di Kota
VLNDS DIHNWLI GDQ NHWHUDPSLODQ VLVZD Malang tahun 2015. Kegiatan kemah
Kegiatan tersebut adalah sebagai berkut. yang dilakukan kelas 5 pada tahun
a. Kunjungan belajar dan kearifan lokal. 2015 dilaksanakan di Gunung Gamping
Kunjungan belajar yang pernah dilakukan Sleman Yogyakarta.
adalah kunjungan ke instansi pemerintah
dan sentra industri lokal yang ada di
B. Pemetaan Pendidikan Karakter melalui
DIY atau mendatangkan narasumber/
Program Pembiasaan di SD Islam Terpadu
pelatih dari sentra-sentra industri itu.
Insan Utama
Lokasi yang pernah dikunjungi adalah
JHGXQJ '35' 0XVHXP *XQXQJ Pendidikan karakter melalui program
0HUDSL 0XVHXP 'LUJDQWDUD 0XVHXP pembiasaan di SD IT Insan Utama dilakukan untuk
*HRVSDVLDO 0XVHXP %DWLN 0XVHXP mengembangkan nilai-nilai karakter berdasarkan
%LRORJL 0RQXPHQ -RJMD .HPEDOL Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Berikut
Perpustakaan Daerah baik Kabupaten pemetaan pendidikan karakter melalui program
PDXSXQ 3URYLQVL 'LQDV 3HPDGDP pembiasaan di SD IT Insan Utama.
No. Kegiatan Pendidikan Uraian Jenis Kegiatan Nilai yang dikembangkan Waktu Pelaksanaan
Budaya dan Karak-
ter Bangsa
2. Kegiatan Spontan 1. Mengucap salam dan ber- 1. Disiplin Setiap hari
jabat tangan 2. Tanggungjawab
3. Toleransi
2. Menjenguk/besuk teman Pada saat ada siswa yang
4. Peduli Sosial
sakit sakit
5. Kerjasama
3. 6XPEDQJDQ PXVLEDK EHQ- 6. Mandiri 3DGD VDDW DGD PXVLEDK
FDQD GDQ NHPDWLDQ EHQFDQD GDQ NHPDWLDQ
4. Kerja bakti Pada saat diperlukan
3. Kegiatan Keteladanan 1. Berpakaian rapi 1. Disiplin Setiap hari
2. Datang Lebih awal 2. Tanggung jawab
3. Berbicara sopan 3. Jujur
4. Antri 4. Toleransi
5. Menyambut tamu dengan 5. Berani
ramah 6. Peduli Sosial
6. Berkata Jujur 7. Bersahabat/
Komunikatif
6XPEHU 6DVRQJNR .XULNXOXP 6' ,7 ,QVDQ 8WDPD 7DKXQ 3HODMDUDQ