Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PROGRAM PEMBIASAAN

DI SD ISLAM TERPADU INSAN UTAMA BANTUL YOGYAKARTA

Dhiniaty Gularso1 dan Khusnul Anso Firoini2


PGSD FKIP Universitas PGRI Yogyakarta
SD Islam Terpadu Insan Utama Bantul Yogyakarta
E-mail: dhiniatygularso@yahoo.com

Abstract: Habituation program is a process of formation of attitudes and behaviors that are relatively
residential and automatically through the learning process the repeated-over and implemented in
out of hour lesson. Habituation is part of education manners with characteristics-feature residential
UHODWLYH GRHV QRW UHTXLUH IXQFWLRQV WKLQNLQJ HQRXJK KLJK $V ¿QGLQJV OHDUQLQJ H[SHULHQFH 6KRZQ LQ
repeated in response to the same stimulus. The research goal is to describe the habituation program
that done Integrated Islamic Elementary School (SDIT) Insan Utama hearts educate and form the
character of students. SD habituation program in IT personnel consists differences Bantul Main
(YHQW 6L[ WKDW URXWLQH VSRQWDQHRXV DFWLYLW\ H[HPSODU\ DFWLYLWLHV SURJUDPPDWLF DFWLYLWLHV DFWLYLWLHV
of nationalism and outbound learning and training activities.

Keywords &KDUDFWHU (GXFDWLRQ +DELWXDWLRQ 3URJUDP (OHPHQWDU\ 6FKRRO

3DGD WDQJJDO 6HSWHPEHU SHQHOLWL VHEDJDL 0HQXUXW 6X\DQWR GDODP 0DMDODK


dosen Program Studi PGSD Universitas PGRI Policy Brief yang diterbitkan oleh Direktorat
Yogyakarta memperoleh kesempatan untuk -HQGHUDO 3HQGLGLNDQ 'DVDU HGLVL -XOL
mengikuti serangkaian penilaian Lomba Budaya karakter bangsa merupakan pilar penting dalam
Mutu Sekolah Tingkat Kabupaten Bantul di kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia ibarat
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Insan kemudi dalam wahana berbangsa dan bernegara.
Utama atas undangan Unit Pelaksana Teknis %DJL EDQJVD ,QGRQHVLD MHODV EDKZD NHPXGLQ\D
Pengembangan Pendidikan Dasar (UPT PPD) adalah Pancasila yang merupakan falsafah bangsa.
Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Dari 1DPXQ IHQRPHQD NHVHKDULDQ NLWD PHQXQMXNNDQ
rangkaian kegiatan tersebut ada beberapa hal yang bahwa perilaku masyarakat belum sejalan dengan
menarik untuk diteliti yaitu program pembiasaan karakter bangsa yang dijiwai oleh falsafah
yang dilakukan oleh SD IT Insan Utama dalam Pancasila. Kondisi ini menyebabkan munculnya
PHQGLGLN VLVZD PHQMDGL XQJJXO WDNZD GDQ keinginan pemerintah dan berbagai kalangan
mandiri. Program pembiasaan tersebut menjadi masyarakat untuk merevitalisasi peran Pancasila
minat orang tua menyekolahkan anak-anaknya di dalam membangun karakter bangsa.
6' WHUVHEXW VHKLQJJD PHVNLSXQ EDQ\DN SLOLKDQ Tujuan dari pembangunan karakter adalah
SD dan jarak yang jauh dari rumah sekitar radius untuk mengembangkan karakter bangsa agar
NLORPHWHU RUDQJ WXD PHPLOLK 6' ,7 WHUVHEXW mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila.
sebagai pilihan mendidik anak-anaknya. Dari Pembangunan karakter ini berfungsi untuk
paparan tersebut dapat dirumusan masalah PHQJHPEDQJNDQ SRWHQVL GDVDU DJDU EHUEDLN KDWL
dalam penelitian ini adalah bagaimana program EHUSLNLUDQ EDLN GDQ EHUSHULODNX EDLN PHPSHUEDLNL
pembiasaan yang dilakukan SD IT Insan Utama perilaku yang kurang baik dan menguatkan
dalam mendidik dan membentuk karakter siswa. perilaku yang sudah baik; serta menyaring budaya
0DQIDDW 3HQHOLWLDQ LQL EDJL PDV\DUDNDW \DLWX yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur
memberikan informasi bagi masyarakat mengenai Pancasila. Ruang lingkup pembangunan karakter
program pembiasaan yang dilakukan SD IT Insan LQL PHQFDNXS NHOXDUJD VDWXDQ SHQGLGLNDQ
Utama. Bagi LPTK yaitu mengetahui kebutuhan PDV\DUDNDW VLSLO PDV\DUDNDW SROLWLN SHPHULQWDK
FDORQ JXUX VHKLQJJD SURJUDP SHPELDVDDQ LQL GXQLD XVDKD GDQ PHGLD PDVVD
dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun Fitrah Ilahi manusia adalah baik. Manusia
kurikulum di PT. telah dilengkapi oleh akal pikiran dan hati

19
20 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP

nurani oleh Tuhan YME untuk digunakan dalam PXOLD VHKDW EHULOPX FDNDS NUHDWLI PDQGLUL
menebar kebaikan di muka bumi. Fitrah Ilahi dan menjadi warga negara yang demokratis serta
inilah yang seharusnya membentuk jati diri ketika bertanggung jawab.
dalam prosesnya berinteraksi dengan lingkungan Selanjutnya Suyanto (2011) menyebutkan
membentuk karakter yang akhirnya berwujud bahwa beberapa fungsi pendidikan (diadopsi dari
SHULODNX NHVHKDULDQ 6HPHQWDUD LWX NDUDNWHU \DQJ $FDGHPLF 'XW\ NDU\D 'RQDOG .HQQHG\
unggul dari tiap-tiap pribadi akan membentuk adalah to teach, to mentor,to discover,to publish,to
karakter masyarakat yang pada akhirnya akan UHDFK EH\RQG WKH ZDOO WR FKDQJH WR WHOO WKH WUXWK WR
membentuk karakter bangsa. inform,dan character building 6HPHQWDUD LWX
Pembangunan karakter bangsa berlandaskan konsep pendidikan karakter dapat dijabarkan
Pancasila sehingga didasarkan kepada Ketuhanan sebagai Character education is the deliberate
<0( PHQMXQMXQJ WLQJJL NHPDQXVLDDQ \DQJ DGLO effort to help people understand, care about, and
GDQ EHUDGDE PHQJHGHSDQNDQ SHUVDWXDQ ,QGRQHVLD act upon core ethical values. When we think about
PHQMXQMXQJ WLQJJL GHPRNUDVL GDQ +$0 VHUWD the kind of character we want for our children, it
mengedepankan keadilan dan kesejahteraan is clear that we want them to be able to judge what
rakyat. Padanan dalam Islam dapat dirujuk pada LV ULJKW FDUH GHHSO\ DERXW ZKDW LV ULJKW DQG WKHQ
VLIDW VLGLT DPDQDK WDEOLJK GDQ IDWKRQDK %LOD GR ZKDW WKH\ EHOLHYH WR EH ULJKW HYHQ LQ WKH IDFH RI
dikaitkan dengan sifat sosiologis manusia dapat pressure from without and temptation from within
dipadankan dengan istilah believer thinker doer 'DYLG (ONLQG )UHGG\ 6ZHHW GDODP
dan networker. 5DFKPDQ
Strategi pembangunan karakter bangsa 2UDQJ VHULQJ WHUMHEDN SHQGLGLNDQ NDUDNWHU LWX
dilakukan dengan cara sosialisasi berupa diterjemahkan hanya sebagai sopan santun. Padahal
penyadaran semua pemangku kepentingan akan lebih dari itu. Yang mau dibangun adalah karakter-
pentingnya karakter bangsa (media cetak dan budaya yang menumbuhkan kepenasaranan
elektronik perlu berperan serta dalam sosialisasi); intelektual (LQWHOOHFWXDO FXULRVLW\) sebagai modal
pendidikan GLUDQDK IRUPDO VHNRODK QRQIRUPDO untuk mengembangkan kreativitas dan daya
NXUVXV LQIRUPDO UXPDK WHPSDW NHUMD inovatif yang dijiwai dengan nilai kejujuran dan
dan masyarakat); metoda intervensi regulasi dibingkai dengan kesopanan dan kesantunan.
serta pelatihan dan habituasi (pembiasaan); Karakter adalah perilaku yang dilandasi oleh
SHPEHUGD\DDQ dengan memberdayakan semua QLODL QLODL EHUGDVDUNDQ QRUPD DJDPD NHEXGD\DDQ
SHPDQJNX NHSHQWLQJDQ RUDQJ WXD VHNRODK RUPDV KXNXP NRQVWLWXVL DGDW LVWLDGDW GDQ HVWHWLND
dsb.) agar dapat berperan aktif dalam pendidikan Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana
karakter; SHPEXGD\DDQ berupa pembinaan dan XQWXN PHQMDGLNDQ SHVHUWD GLGLN PHQJHQDO SHGXOL
penguatan perilaku berkarakter dengan penanaman dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta
nilai-nilai kehidupan agar menjadi budaya; didik berperilaku sebagai insan kamil.
kerjasama yang sinergis antara semua pemangku Karakter tersebut dinilai menurut hubungan
kepentingan. Konsep dan strategi pembangunan PDQXVLD GHQJDQ 7XKDQ GLUL VHQGLUL VHVDPD GDQ
karakter tersebut bila diimplementasikan dalam OLQJNXQJDQ VHUWD EDQJVD GDQ QHJDUD +XEXQJDQ
proses pendidikan dapat dilakukan melalui manusia dengan Tuhannya dinilai menurut derajat
RODK KDWL RODK SLNLU RODK UDJD GDQ RODK UDVD WDTZD GDQ VLNDS UHOLJLXV +XEXQJDQ PDQXVLD
karsa. Inilah landasan dari program pendidikan GHQJDQ GLUL VHQGLUL GLQLODL EHUGDVDUNDQ VLNDS MXMXU
karakter bagi generasi muda bangsa yang tengah EHUWDQJJXQJ MDZDE EHUJD\D KLGXS VHKDW GLVLSOLQ
dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan NHUMD NHUDV SHUFD\D GLUL EHUMLZD ZLUDXVDKD
Nasional (Kemdiknas). NUHDWLI LQRYDWLI PDQGLUL GDQ PHPSXQ\DL UDVD
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana ingin tahu. Hubungan manusia dengan sesama
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses dan lingkungannya dinilai berdasarkan sikap
pembelajaran agar peserta didik secara aktif VDGDU KDN GDQ NHZDMLEDQ SDWXK SDGD DWXUDQ
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki VRVLDO PHQJKDUJDL NDU\D RUDQJ ODLQ VDQWXQ GDQ
NHNXDWDQ VSLULWXDO NHDJDPDDQ SHQJHQGDOLDQ GLUL GHPRNUDWLV VHUWD SHGXOL OLQJNXQJDQ VRVLDO GDQ
NHSULEDGLDQ NHFHUGDVDQ DNKODN PXOLD VHUWD lingkungan hidup. Hubungan manusia dengan
NHWHUDPSLODQ \DQJ GLSHUOXNDQ GLULQ\D PDV\DUDNDW bangsa dan negaranya dinilai berdasarkan sikap
bangsa dan negara. Pendidikan Nasional berfungsi QDVLRQDOLVPH PHQJKDUJDL NHEHUDJDPDQ VHUWD
mengembangkan kemampuan dan membentuk pemahaman terhadap budaya dan ekonomi.
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat Hasil informasi dari berbagai Sarasehan
GDODP UDQJND PHQFHUGDVNDQ NHKLGXSDQ EDQJVD Nasional Pendidikan Karakter yang
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta diselenggarakan dibanyak wilayah menyatakan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bahwa sudah cukup banyak sekolah yang berhasil
EHUWDNZD NHSDGD 7XKDQ <DQJ 0DKD (VD EHUDNKODN mengembangkan pendidikan karakter dengan
Ardian Arief, Pembuatan Kuis pada Multimedia 21

berbagai cara. Masing-masing sekolah memang semua aspek kebutuhan para siswa. Kurikulum
SXQ\D FLUL SHQHNDQDQ \DQJ EHUEHGD QDPXQ VHPXD LQL PHPDGXNDQ VHPXD DVSHN GDUL RODK SLNLU
sekolah punya kemiripan cara yaitu pendidikan RODK KDWL RODK UDJD GDQ RODK UDVD NDUVD %LGDQJ
karakter melalui pembiasaan kehidupan keseharian bidang pengembangan yang ada di sekolah yang
di sekolah dengan keteladanan guru dan disertai tercakup dalam konsep pendidikan kecakapan
penanaman nilai-nilai kemuliaan hidup. Yang pasti KLGXS SHUVRQDO GDQ VRVLDO SHQJHPEDQJDQ EHUSLNLU
Pendidikan Karakter memerlukan keteladanan dari NRJQLWLI SHQJHPEDQJDQ NDUDNWHU GDQ SHUVHSVL
SLPSLQDQ GDQ JXUX VDQGDUDQ QLODL QLODL NHPXOLDDQ motorik juga dapat tersusun dengan baik apabila
KLGXS VHEDJDL DFXDQ NDUDNWHU NRQVLVWHQVL materi ajarnya dirancang melalui pembelajaran
SHODNVDQDDQ GDQ WLGDN PHPHUOXNDQ VDUDQD yang terpadu dan menyeluruh (holistis).
istimewa. Hal tersebut dikemukakan oleh Suyanto Pembelajaran holistis berlandaskan pada
dalam Majalah Policy Brief yang diterbitkan oleh pendekatan LQTXLU\ dimana para siswa dilibatkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar edisi 4 Juli GDODP PHUHQFDQDNDQ EHUHNVSORUDVL GDQ EHUEDJL
2011. Selanjutnya Suyanto menambahkan bahwa gagasan. Para siswa diarahkan untuk berkolaborasi
sebagai upaya untuk meningkatkan keselarasan bersama teman-temannya dan belajar dengan cara
GDQ PXWX SHQGLGLNDQ NDUDNWHU .HPHQWHULDQ mereka sendiri. Para siswa diberdayakan sebagai
Pendidikan Nasional mengembangkan grand pembelajar dan diarahkan agar mampu mengejar
design SHQGLGLNDQ NDUDNWHU XQWXN VHWLDS MDOXU kebutuhan belajar mereka melalui tema-tema yang
MHQMDQJ GDQ MHQLV VDWXDQ SHQGLGLNDQ Grand design telah dirancang. Sebuah model pembelajaran
menjadi rujukan konseptual dan operasional holistis hanya dapat dilaksanakan dengan baik
SHQJHPEDQJDQ SHODNVDQDDQ GDQ SHQLODLDQ SDGD DSDELOD SHPEHODMDUDQ \DQJ GLODNXNDQ DODPL
setiap jalur dan jenjang pendidikan. QDWXUDO GHNDW GHQJDQ GLUL SDUD VLVZD GDQ JXUX
Pendidikan karakter harus masuk dalam setiap yang melaksanakannya memiliki pemahaman
DVSHN NHJLDWDQ EHODMDU PHQJDMDU GL UXDQJ NHODV konsep pembelajaran terpadu dengan baik. Selain
SUDNWHN NHVHKDULDQ GL VHNRODK GDQ WHULQWHJUDVL itu juga diperlukan kreativitas dan sumber bahan
dengan setiap kegiatan ekstrakurikuler seperti yang kaya serta pengalaman guru dalam membuat
SUDPXND SHFLQWD DODP RODK UDJD SDODQJ PHUDK model-model yang tematis juga sangat menentukan
dan karya tulis ilmiah. Setelah itu setiap siswa keberhasilan proses pembelajaran.
diharapkan mampu menerapkannya di rumah dan
lingkungan sekitarnya. Semua aspek pendidikan
METODE
mulai dari ruang kelas hingga lingkungan tempat
tinggal harus tetap berkesinambungan dalam Jenis penelitian ini adalah penelitian
menjaga nilai-nilai pendidikan karakter. kualitatif. Teknik yang digunakan adalah
Keselarasan dan kesatuan (holistis) antara deskriptif interpretivis. Subyek penelitian adalah
RODK SLNLU RODK KDWL RODK UDJD GDQ RODK UDVD program pembiasaan yang dikenakan pada siswa
karsa merupakan aspek penting dari pendidikan yang berstatus sebagai pelajar di SD IT Insan
karakter. Olah pikir dan olah hati yang mencakup Utama. Setting penelitian ini berada di SD IT
proses intrapersonal merupakan landasan Insan Utama yang terletak di Jl.Lingkar Selatan
untuk mewujudkan proses interpersonal berupa Gatak Tamantirto Kasihan Bantul 55183 Nomor
olah raga dan olah rasa/karsa. Guru dapat telp. (0274) 4342259. Data yang dikumpulkan
mentransformasikan logika berpikir dan laku adalah data primer dan data sekunder. Data
spiritual kepada para murid dibarengi dengan primer yaitu data berupa aktivitas pembiasaan
pengawasan terhadap tingkah laku (amanah) dan yang dilakukan siswa yang diperoleh melalui
jaringan sosial (tabligh) yang tengah dilakoni oleh SHQJDPDWDQ ODQJVXQJ 6HODLQ LWX ZDZDQFDUD
mereka. GHQJDQ VLVZD RUDQJ WXD JXUX NHSDOD VHNRODK GDQ
6HFDUD ULQJNDV RODK SLNLU PHQFDNXS XQVXU komite sekolah. Data sekunder berupa dokumen
cerdas dan kreatif; olah hati mencakup jujur dan kurikulum dari SD IT Insan Utama. Analsis data
bertanggung jawab; olah raga dapat berwujud menggunakan deskriptif interpretatif
sikap disiplin dan cinta kebersihan; serta olah rasa/
karsa mencakup sikap peduli dan suka menolong. HASIL DAN PEMBAHASAN
Daftar yang lebih lengkap dari keempat komponen
pendidikan karakter ini dapat diamati pada gambar A. Program Pembiasaan di SD Islam Terpadu
di bawah ini: Insan Utama
Pengembangan pendidikan karakter Pembiasaan merupakan proses pembentukan
dapat menggunakan kurikulum berkarakter sikap dan perilaku yang relatif menetap dan
atau “Kurikulum Holistis Berbasis Karakter” bersifat otomatis melalui proses pembelajaran
(Character-based Integrated Curriculum) yang yang berulang-ulang dan dilaksanakan di luar
merupakan kurikulum terpadu dan menyentuh jam pelajaran. Pembiasaan merupakan bagian
22 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP

dari pendidikan budi pekerti dengan ciri-ciri 1) Sholat 5 waktu


DQWDUD ODLQ UHODWLI PHQHWDS WLGDN PHPHUOXNDQ 2) Shalat tahajud
IXQJVL EHUSLNLU \DQJ FXNXS WLQJL VHEDJDL KDVLO 3) Shalat dhuha
SHQJDODPDQ EHODMDU GDQ WDPSLO VHFDUD EHUXODQJ 4) Shalat rowatib
ulang sebagai respons terhadap stimulus yang %DFD 800, $O 4XU¶DQ
sama. Program pembiasaan di SDIT Insan Utama 0XURMD¶DK KDIDODQ 'LVLPDN
adalah sebagai berikut. hafalannya oleh orang tua)
1. Kegiatan Rutin. Kegiatan rutin adalah 7) Puasa
kegiatan yang dilakukan secara regular 8) Belajar/Mengerjakan PR atau tugas
dengan tujuan untuk membentuk kebiasaan 9) Membantu orangtua/saudara
siswa mengerjakan sesuatu dengan baik. 10) Bermain dengan kakak/adik
Kegiatan rutin meliputi hal-hal berikut. 11) Berbicara sopan
a. Berjabat tangan. Berjabat tangan dengan 12) Menyayangi teman
JXUX GLODNXNDQ VHWLDS SDJL SDGD VDDW 13) Salin/pamit kepada orang tua ketika
siswa tiba di sekolah. Kepala Sekolah pergi
dan guru-guru sudah siap di depan pintu 14) Menonton TV tidak lebih dari 1 jam
menyambut siswa. Siswa putra berjabat 15) Silaturahmi ke saudara/teman
WDQJDQ GHQJDQ EDSDN JXUX VHGDQJNDQ 16) Tidak main game
siswa putri berjabat tangan dengan ibu 17) Membaca buku
guru. Siswa berjabat tangan tidak hanya 18) Menghafal perkalian 1-10
dengan guru kelas saja tetapi seluruh guru I 0HPEDFD $O 4XU¶DQ GDQ 800, MLOLG
dan tenaga kependidikan di sekolah. VDPSDL MLOLG *KRULK GDQ 7DMZLG
b. Shalat berjamaah. Untuk ketertiban shalat Pelajaran Al-Quran dan UMMI
EHUMDPDDK JXUX GLEDQWX SHWXJDV SHQHJDN dilaksanakan secara terjadwal setiap hari
cinta sholat dari siswa sendiri. Guru dan dari hari Senin sampai Kamis.
siswa melakukan shalat berjamaah tidak g. Membersihkan kelas sesuai dengan jadwal
hanya pada waktu shalat wajib yaitu piket. Petugas piket selain membersihkan
VKDODW GKXKXU GDQ VKDODW DVKDU VDMD WHWDSL NHODV MXJD EHUWXJDV PHQJDPELO GDQ
MXJD VKDODW GKXKD 6HODLQ LWX SHPELDVDDQ mengembalikan peralatan makan serta
shalat berjamaah juga dilakukan saat mempersiapkan peralatan untuk sholat
VKDODW VXQDW ODLQ \DLWX VKDODW JHUKDQD dan kultum sholat dhuhur.
VKDODW JKRLE VKDODW WDKDMXG VDDW 0DELW h. Senam di hari Sabtu. Senam dilaksanakan
0DODP %LQD ,PDQ GDQ 7DTZD GDQ secara bergantian sesuai jadwal.
VKDODW LVWLTR PHPLQWD KXMDQ i. Pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan
F %HUGRD VHWLDS KDUL EDLN GL DZDO GDQ DNKLU kesehatan dilaksanakan secara rutin
pelajaran maupun setelah shalat. Doa di tiga bulan sekali dengan mendatangkan
DZDO SHODMDUDQ DGDODK LNUDU V\DKDGDW dokter sekolah.
LNUDU NHUHODDQ $O )DWLKDK $\DW NXUVL j. Mengunjungi perpustakaan. Kunjungan
GRD SHPEXND KDWL GRD EHUWDPEDK LOPX perpustakaan dilaksanakan secara
GRD PHPLQWD NHPXGDKDQ GDQ GRD GL bergantian sesuai jadwal kunjungan.
pagi hari. Doa di akhir pelajaran yaitu k. Jumat bersih. Kegiatan ini dilaksanakan
VXUDW $O $VU GRD VHOHVDL EHODMDU GRD GL VHFDUD VHUHQWDN VLVZD PHODNXNDQ NHUMD
VRUH KDUL GDQ GRD SHQXWXS PDMHOLV bakti membersihkan kelas dan lingkungan
G 6HWLDS SDJL VHWHODK EHUGRD JXUX sekolah.
memberikan tausiyah dan motivasi l. Lomba kebersihan kelas. Kegiatan
kepada siswa agar dapat melaksanakan kebersihan kelas dilombakan dan dinilai
kegiatan sesuai target di kelasnya selama satu semester.
sekaligus untuk mengontrol siswa secara P ,QIDT MXPDW 6LVZD GLELDVDNDQ EHULQIDN
umum mengenai pelaksanaan kegiatan seikhlasnya untuk kelas maupun sekolah.
sehari-hari di rumah. Infak ini digunakan untuk keperluan
e. Kontrol kegiatan sehari-hari di rumah kelas masing-masing.
(PXWDED¶DK \DXPLDK). Setiap siswa 2. Kegiatan spontan. Kegiatan spontan adalah
wajib mengisi kartu kegiatan sehari hari kegiatan yang tidak ditentukan tempat dan
di rumah. Terget kegiatan disesuaikan waktunya. Kegiatan ini bertujuan untuk
dengan target setiap jenjang kelas PHQDQDPNDQ NHELDVDDQ SDGD VDDW LWX
masing-masing. Kegiatan sehari-hari di terutama disiplin dan sopan santun meliputi
rumah yang wajib diisi dengan jujur oleh sebagai berikut.
setiap siswa adalah sebagai berikut. a. Mengucap salam dan berjabat tangan.
Ardian Arief, Pembuatan Kuis pada Multimedia 23

Kegiatan berjabat tangan khusus untuk h. Kerja bakti. Siswa dibiasakan kerja bakti
NHODV DWDV GDQ VLVZD SXWUL setiap hari Jumat (Jumat bersih) dan
berjabat tangan dengan siswa putri dan saat-saat incidental bila dibutuhkan kerja
siswa putera berjabat tangan dengan bakti masal.
siswa putera. 3. Kegiatan teladan. Kegiatan teladan adalah
b. Membiasakan mengucapkan kata kegiatan dengan pemberian contoh dari guru
WRORQJ PDDI SHUPLVL GDQ WHULPD dan tenaga pendidik yang lain kepada siswa.
kasih. Siswa dibiasakan mengucapkan Kegiatan teladan meliputi hal-hal berikut.
kata tolong kepada siapapun jika a. Berpakaian rapi
PHPLQWD SHUWRORQJDQ VLVZD GLELDVDNDQ b. Datang lebih awal
mengucapkan permisi jika hendak c. Berkata jujur
PHODNXNDQ VHVXDWX VLVZD GLELDVDNDQ d. Menyambut tamu dengan ramah
mengucapkan maaf jika melakukan e. Hidup sederhana
kesalahan dan siswa dibiasakan f. Suka menolong
mengucapkan terima kasih jika g. Berbicara sopan
mendapatkan bantuan atau menerima h. Peduli lingkungan dan sosial.
sesuatu dari orang lain. 4. Kegiatan terprogram. Kegiatan terprogram
c. Membiasakan meminta ijin. Siswa yaitu kegiatan yang direncanakan dengan
dibiasakan meminta ijin saat pelajaran maksud untuk mendukung kegiatan
EHUODQJVXQJ VLVZD KHQGDN PLQXP GDQ pembiasaan terhadap siswa. Kegiatan ini
keluar kelas. Siswa juga dibiasakan meliputi hal-hal berikut ini.
meminta ijin jika meminjam atau D &HUDPDK WXMXK PHQLW VHWHODK VKDODW
memakai barang-barang yang bukan dhuhur (kultum). Dalam pembelajaran
miliknya. GL NHODV VLVZD NHODV DWDV \DLWX NHODV
d. Membuang sampah pada tempatnya. GDQ WHODK GLSLVDK DQWDUD VLVZD SXWUD
Siswa dibiasakan membuang sampah di (ikhwan) dan siswa putri (akhwat). Begitu
tempat yang telah disediakan. Sekolah pula dalam pelaksanaan shalat dhuhur.
sudah menyediakan tempat sampah yang 6HWLDS VHOHVDL VKDODW GKXKXU VLVZD NHODV
GLSLODK DQWDUD VDPSDK EDVDK VDPSDK atas secara bergantian melakukan kultum
kering/plasik dan sampah logam di dengan tema yang telah ditetapkan oleh
beberapa sudut strategis. sekolah.
e. Membiasakan budaya antri. Siswa b. Pesantren Ramadhan. Pesantren
dibiasakan untuk antri saat mengambil Ramadhan dilakukan selama satu hari
VQDFN SDGD VDDW MDP LVWLUDKDW PHQJDPELO satu malam di sekolah. Siswa putra dan
QDVL VD\XU GDQ ODXN VDDW MDP PDNDQ siswa putri melaksanakan pesantren
VLDQJ PHQJDPELO DLU XQWXN EHUZXGKX Ramadhan di hari yang berbeda dengan
meletakkan dan mengambil sepatu di rak kegiatan yang sama. Pada Pesantren
VHSDWX PHQJDPELO PLQXP GL SRMRN NHODV Ramadhan siswa dibiasakan untuk
dan berjabat tangan dengan guru. Setiap mengingat Allah setiap saat dengan
kelas disediakan minuman air putih satu PHPSHUEDQ\DN EHU]LNLU PHPEDFD $O
galon di pojok kelas. 4XU¶DQ VKDODW VXQDW GDQ PHQMDJD OLVDQ
f. Menjenguk teman yang sakit. Siswa serta hati.
GLELDVDNDQ PHQMHQJXN WHPDQ \DQJ VDNLW c. Perayaan Idul Adha. Pada perayaan
dana atau menanyakan kabar pada teman ,GXO $GKD VLVZD WHODK GLJLDWNDQ XQWXN
yang sakit. latihan berkurban. Pada setiap awal
J 6XPEDQJDQ PXVLEDK EHQFDQD GDQ WDKXQ DGD LXUDQ VLVZD XQWXN ODWLKDQ
kematian. Siswa dibiasakan memberikan kurban. Pada lima hari menjelang hari
sumbangan sukarela kepada saudara ,GXO $GKD VHNRODK PHPEHULNDQ HGDUDQ
\DQJ WHUNHQD PXVLEDK EHQFDQD GDQ kepada siswa dan orang tua jika ada yang
NHPDWLDQ 'L 6' ,7 ,QVDQ 8WDPD VLVZD berminat menyalurkan hewan kurban
tidak diperbolehkan membawa uang saku PHODOXL VHNRODK PDND VHNRODK EHUVHGLD
kecuali dimaksudkan untuk bersedekah memfasilitasi. Siswa kelas atas dilibatkan
dan untuk keperluan yang bersifat dalam pemotongan dan pembagian
incidental EXNDQ XQWXN MDMDQ NDUHQD daging hewan kurban.
memang tidak ada kantin dan pedagang d. Bakti sosial. Kegiatan bakti sosial
\DQJ EHUMXDODQ GL NRPSOHNV 6' VHODLQ dilakukan saat Idul Adha dan Idul Fitri.
telah disediakan snack dan makan siang .HJLDWDQ EDNWL VRVLDO VDDW ,GXO $GKD
dari sekolah. siswa ikut membagikan daging kurban
24 Trihayu: Jurnal Pendidikan Ke-SD-an 9RO 1RPRU 0HL KOP

kepada warga sekitar sekolah yang berhak .HEDNDUDQ .HSROLVLDQ 6HQWUD ,QGXVWUL
PHQHULPD 3DGD VDDW ,GXO )LWUL VLVZD *HUDEDK .DVRQJDQ 6HQWUD ,QGXVWUL %DWLN
EHU]DNDW ¿WUDK VHUWD LNXW PHPEDJLNDQ .DLQ 3LMHQDQ %DQWXO 6HQWUD ,QGXVWUL
]DNDW ¿WUDK GDQ ELQJNLVDQ NHSDGD ZDUJD %DWLN .D\X GL .UHEHW %DQWXO .HEXQ
sekitar sekolah yang berhak menerima. %LQDWDQJ *HPELUD /RND 3DQWDL 'HSRN
5. Kegiatan Nasionalisme. Kegiatan 3DQWDL %DUX GDQ 3DQWDL *RD &HPDUD
nasionalisme adalah kegiatan yang bertujuan b. Kegiatan outbond. Kegiatan ini dilakukan
memupuk jiwa nasionalisme siswa. Kegiatan untuk membentuk kemandirian dan
tersebut adalah sebagai berikut. NHEHUDQLDQ VLVZD PHQJKDGDSL WDQWDQJDQ
a. Upacara bendera setiap hari Senin. PHODWLK EHNHUMD VDPD DQWDUVLVZD EHUSLNLU
Petugas upacara diberikan kepada siswa NROHNWLI EHUQDODU EHUVLNDS NULWLV GDODP
kelas atas secara bergilir berdasarkan menghadapi suatu masalah. Kegiatan
kelas. outbond dilakukan di alam terbuka agar
b. Peringatan hari kemerdekaan Republik siswa mensyukuri nikmat yang sudah
Indonesia (17 Agustus) diberikan Allah SWT. Kegiatan ini bekerja
c. Peringatan hari pendidikan nasional (2 sama dengan instansi professional demi
Mei) keselamatan dan kenyamanan siswa.
6. Kegiatan outdoor learning and training. c. Kegiatan Kemah. Kegiatan ini
Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran dilaksanakan untuk kelas atas. Kegiatan
dan pelatihan di luar sekolah yang bertujuan kemah yang pernah dilakukan adalah
XQWXN PHQLQJNDWNDQ ZDZDVDQ SHQJHWDKXDQ Persami SDIT se-Indonesia di Kota
VLNDS DIHNWLI GDQ NHWHUDPSLODQ VLVZD Malang tahun 2015. Kegiatan kemah
Kegiatan tersebut adalah sebagai berkut. yang dilakukan kelas 5 pada tahun
a. Kunjungan belajar dan kearifan lokal. 2015 dilaksanakan di Gunung Gamping
Kunjungan belajar yang pernah dilakukan Sleman Yogyakarta.
adalah kunjungan ke instansi pemerintah
dan sentra industri lokal yang ada di
B. Pemetaan Pendidikan Karakter melalui
DIY atau mendatangkan narasumber/
Program Pembiasaan di SD Islam Terpadu
pelatih dari sentra-sentra industri itu.
Insan Utama
Lokasi yang pernah dikunjungi adalah
JHGXQJ '35' 0XVHXP *XQXQJ Pendidikan karakter melalui program
0HUDSL 0XVHXP 'LUJDQWDUD 0XVHXP pembiasaan di SD IT Insan Utama dilakukan untuk
*HRVSDVLDO 0XVHXP %DWLN 0XVHXP mengembangkan nilai-nilai karakter berdasarkan
%LRORJL 0RQXPHQ -RJMD .HPEDOL Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Berikut
Perpustakaan Daerah baik Kabupaten pemetaan pendidikan karakter melalui program
PDXSXQ 3URYLQVL 'LQDV 3HPDGDP pembiasaan di SD IT Insan Utama.

Tabel 1. Pemetaan Pendidikan Karakter melalui Program Pembiasaan Di SD IT Insan Utama


No. Kegiatan Pendidikan Uraian Jenis Kegiatan Nilai yang dikembangkan Waktu Pelaksanaan
Budaya dan Karak-
ter Bangsa
1. Kegiatan Rutin a. Jumat Bersih 1. Religius Setiap Jumat
2. Disiplin
b. Infak Jumat Setiap Jumat
3. Kerjasama
c. Lomba Kebersihan Kelas 4. Peduli Lingkungan Akhir semester I
5. &LQWD 'DPDL
6. Kerja keras
d. Upacara Peringatan Hari Be- 6HWLDS 6HQLQ $JXVWXV
7. Peduli Sosial
sar Nasional/Islam 5DELXO $ZDO 5DPD-
8. .UHDWL¿WDV
dhan
9. Semangat Kebangsaan
10. Tanggung jawab

e. Kemah/Outbond Akhir Semester II


f. Pesantren Kilat Bulan Ramadhan
g. Latihan Qurban Bulan Dzulhijah
h. 6KDODW GKXKD -DPDDK 'KXKXU Setiap hari
dan Ashar
i. Lomba Masak Akhir Semester II
j. Class Meetting Akhir Semester I dan II
Ardian Arief, Pembuatan Kuis pada Multimedia 25

No. Kegiatan Pendidikan Uraian Jenis Kegiatan Nilai yang dikembangkan Waktu Pelaksanaan
Budaya dan Karak-
ter Bangsa
2. Kegiatan Spontan 1. Mengucap salam dan ber- 1. Disiplin Setiap hari
jabat tangan 2. Tanggungjawab
3. Toleransi
2. Menjenguk/besuk teman Pada saat ada siswa yang
4. Peduli Sosial
sakit sakit
5. Kerjasama
3. 6XPEDQJDQ PXVLEDK EHQ- 6. Mandiri 3DGD VDDW DGD PXVLEDK
FDQD GDQ NHPDWLDQ EHQFDQD GDQ NHPDWLDQ
4. Kerja bakti Pada saat diperlukan
3. Kegiatan Keteladanan 1. Berpakaian rapi 1. Disiplin Setiap hari
2. Datang Lebih awal 2. Tanggung jawab
3. Berbicara sopan 3. Jujur
4. Antri 4. Toleransi
5. Menyambut tamu dengan 5. Berani
ramah 6. Peduli Sosial
6. Berkata Jujur 7. Bersahabat/
Komunikatif
6XPEHU 6DVRQJNR .XULNXOXP 6' ,7 ,QVDQ 8WDPD 7DKXQ 3HODMDUDQ

SIMPULAN .HPHQWHULDQ 3HQGLGLNDQ 1DVLRQDO Grand


Program pembiasaan merupakan proses Design Pendidikan Karakter. Jakarta.
pembentukan sikap dan perilaku yang relatif 6DVRQJNR 3UDQRZR .XULNXOXP 6HNRODK
menetap dan bersifat otomatis melalui proses Dasar Islam Terpadu Insan Utama Tahun
pembelajaran yang berulang-ulang dan %DQWXO <RJ\DNDUWD
dilaksanakan di luar jam pelajaran. Pembiasaan 6X\DQWR Pendidikan Karakter untuk
merupakan bagian dari pendidikan budi pekerti Membangun Karakter Bangsa 0DMDODK
GHQJDQ FLUL FLUL UHODWLI PHQHWDS WLGDN PHPHUOXNDQ 3ROLF\ %ULHI HGLVL -XOL KDODPDQ
IXQJVL EHUSLNLU \DQJ FXNXS WLQJL VHEDJDL KDVLO 'LUHNWRUDW -HQGHUDO 3HQGLGLNDQ 'DVDU
SHQJDODPDQ EHODMDU WDPSLO VHFDUD EHUXODQJ XODQJ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sebagai respons terhadap stimulus yang sama. Jakarta.
Program pembiasaan di SD IT Insan Utama 6X\DQWR Menerapkan Pendidikan Karakter
Kabupaten Bantul terdiri atas 6 kegiatan yaitu di Sekolah-Sekolah 0DMDODK 3ROLF\ %ULHI
NHJLDWDQ UXWLQ NHJLDWDQ VSRQWDQ NHJLDWDQ WHODGDQ HGLVL -XOL KDODPDQ 'LUHNWRUDW
NHJLDWDQ WHUSURJUDP NHJLDWDQ QDVLRQDOLVPH GDQ -HQGHUDO 3HQGLGLNDQ 'DVDU .HPHQWHULDQ
kegiatan outbond learning and training. Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta.
6X\DQWR Pendidikan Karakter:
Tanggungjawab Bersama Sekolah dan
DAFTAR PUSTAKA 0DV\DUDNDW 0DMDODK 3ROLF\ %ULHI HGLVL
Kementerian Pendidikan Nasional. 2013. -XOL KDODPDQ 'LUHNWRUDW -HQGHUDO
Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. 3HQGLGLNDQ 'DVDU .HPHQWHULDQ 3HQGLGLNDQ
Bandung: Remaja Rosdakarya. Hal 8-9. dan Kebudayaan Jakarta

Anda mungkin juga menyukai