M odul N ahwu S
horof
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
2
M odul N ahwu S
horof
ﻢﹺ ﻴ ﺣ ﻦﹺ ﺍﻟﺮ ﻤ ﺣ ﻢﹺ ﷲِ ﺍﻟﺮ ﺑﹺﺴ
. ﺍﻣﺎ ﺑﻌﺪ.ﺍﳊﻤﺪ ﷲ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﳌﲔ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﳏﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻝ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga
penulis dapat menyelesaikan risalah kecil ini yang berisi ringkasan dari ilmu nahwu dan shorof
yang penulis ambilkan dari beberapa kitab seperti mutammimah al jurumiyah, al imrithi, Alfiyah
ibnu Malik, al amtshilah at tasrifiyah, qowa’idul I’lal, amsilati dan qowa’idus Shorfiyah.
Semoga tulisan ini bermanfaat di dunia dan di akhirat amiin. Kritik dan saran dari para
pembaca kami harapkan demi sempurnanya karya ini.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Kalimah
1. Isim ( )ﺍﺳﻢ
2. Fi’il ( )ﻓﻌﻞ
3. Huruf ( )ﺣﺮﻭﻑ
Kalimah dalam bahasa Arab sama dengan kata dalam bahasa Indonesia.
Isim
A. Pengertian kalimat isim
Muhammad
ﺪ ﻤ ﺤ ﻣ
Ali
1 Manusia ﻲ ﻠ ﻋ
Usman
ﺎﻥﹸ ﺜﹾﻤ ﻋ
Gajah
ﻞﹲ ﻴ ﻓ
Kambing
2 Hewan ﻢ ﻏﹶﻨ
Buaya
ﺎﺡ ﺴ ﻤ ﺗ
Mawar
ﺓﹲ ﺩ ﺭ ﻭ
Terung
3 Tumbuh-tumbuhan ﺎﻥﹾ ﺠ ﻧ ﺎﺫ ﺑ
Anggur
ﺐ ﻨ ﻋ
Kursi
ﻲ ﺳ ﻛﹸﺮ
Sekolah
4 Benda mati ﺔﹲ ﺳ ﺭ ﺪ ﻣ
Meja
ﺐ ﻜﹾﺘ ﻣ
Semarang
ﺞﹺ ﻧ ﺎﺭ ﻤ ﺳ
Mesir
5 Tempat ﺓﹾ ﺮ ﺍﹶﻟﹾﻘﹶﺎﻫ
Jakarta
ﺎ ﺗ ﺎﻛﹶﺮ ﺟ
Siang
ﺎﺭ ﻬ ﻧ
Malam
6 Waktu ﻞﹲ ﻟﹶﻴ
Pagi
ﺎﺡ ﺒ ﺻ
2. Kata-kata sifat
Apabila ada suatu kata dapat menerima semua tanda-tanda di atas, atau salah satu dari
pada tanda-tanda tersebut maka kalimat itu adalah isim.
Fi’il
Fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan terjadinya sesuatu kegiatan/ pekerjaan dalam
waktu tertentu.
Lihatlah !
ﺍ ﹸﻧ sedang membuka ﺢ ﻔﹾﺘ ﻳ
ﻈ ﹸﺮ
Tanda-tanda kalimat fi’il
ﻥﱠ
Hendalah ia membaca
ﺃﹶ ﻘﹾﺮ ﻴ ﻟ
ﻥﱠ
Huruf
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
6
M odul N ahwu S
horof adalah setiap kata yang tidak mempunyai arti atau tidak dapat dipahami maksudnya
Huruf
kecuali bila digabungkan dengan kata lain. Contoh:
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
7
M odul N ahwu S
horof
Jenis-jenis kalimah
ﹸ
b) Isim muanats yaitu isim yang menunjukan arti perempuan atau yang dianggap
perempuan. Isim muanats dibagi menjadi tiga macam
Mu’anats lafdzi hakiki, yaitu isim yang berakhiran ta’ ta’nits dan menunjukan arti
perempuan atau yang dianggap perempuan.
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
8
M odul N ahwu S
horof
Lampu-lampu
ﺎﺑﹺ ﺼ ﻣ pintu-pintu ﺍﺏ ﻮ ﺍﹶﺑ
ﺢ ﻴ
2) Isim mufrod, isim tasniyah dan isim jama’
a) Isim mufrod adalah isim yang menunjukkan arti tunggal (satu) contoh: ﻴ ﺍﹶﻟﹾﺒ ,ﺪ ﻤ ﺍﹶﺣ
ﻗﹶﻠﹶﻢ ,ﺠﹺﺪ ﺴ ﺍﹶﻟﹾﻤ ,ﺖ
b) Isim tasniyah atau mutsana adalah isim yang menunjukkan arti dua. Cara membuatnya
dengan menambah alif dan nun ketika rafa’ dan ya’ dan nun ketika nasob dan jar pada
akhir isim mufrodnya. Contoh:
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
8
M odul N ahwu S
horof
ﺎﺏ ﺘ ﻛ ﻳ....َ /ﺍﻥ َ ﺎﻥ ﺎﺑ ﺘ ﻛ ﻦﹺ ﻴ ﺎﺑ ﺘ ﻛ
ﻦﹺ
c) Isim jama’ adalah isim yang menunjukan arti lebih dari dua. Isim jama’ ada tiga macam
yaitu isim jama’ mudzakar salim, isim jama’ muanats salim dan isim jama’ taksir
Isim jama’ mudzakar salim adalah isim yang menunjukan arti banyak untuk
mudzakar. Caranya dengan menambah wawu dan nun ketika rafa’ , ya’ dan nun
ketika nasob dan jar contoh:
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
9
M odul N ahwu S
horof
3) Isim dhomir
Isim dhomir adalah isim yang menunjukkan kata ganti orang pertama (mutakallim), orang kedua
(mukhatob), atau orang ketiga (ghaib).
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Dia perempuan 2
ﺔﹾ ﺒ ﻏﹶﺎﺋ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﺔﹾ ﻣ ﺜﹾﻨﹺﻴ ﺗ ﺎ ﻤ ﻫ
Dia perempuan banyak
ﺔﹾ ﺒ ﻏﹶﺎﺋ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﻣ ﻊ ﻤ ﺟ ﻦﻫ
Kamu laki-laki 1
ﺎﻃﹶﺐ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﻣ ﺩ ﻔﹾﺮ ﻣ ﺖ ﺍﹶﻧ
Kamu laki-laki 2
ﺎﻃﹶﺐ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﺔﹾ ﻣ ﺜﹾﻨﹺﻴ ﺗ ﺎ ﻤ ﺘ ﺍﹶﻧ
Kamu laki-laki banyak
ﺎﻃﹶﺐ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﻣ ﻊ ﻤ ﺟ ﻢ ﺘ ﺍﹶﻧ
Kamu perempuan 1
ﺔﹾ ﺎﻃﹶﺒ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﻣ ﺩ ﻔﹾﺮ ﻣ ﺖ ﺍﹶﻧ
Kamu perempuan 2
ﺔﹾ ﺎﻃﹶﺒ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﺔﹾ ﻣ ﺜﹾﻨﹺﻴ ﺗ ﺎ ﻤ ﺘ ﺍﹶﻧ
Kamu perempuan banyak
ﺔﹾ ﺎﻃﹶﺒ ﺨ ﻣ ﺬﹶﻛﹶﺮ ﻣ ﻊ ﻤ ﺟ ﻦ ﺘ ﺍﹶﻧ
Saya
ﺓﹾ ﺪ ﺍﺣ ﻭ ﻢ ﻜﹶﻠ ﺘ ﻣ ﺎ ﺍﹶﻧ
Kita
ﻴ ﺍﻟﹾﻐ ﻊ ﺓﹾ ﻣ ﺪ ﺍﺣ ﻭ ﻢ ﻜﹶﻠ ﺘ ﻣ ﻦ ﺤ ﻧ
ﺮﹺ
1. Fi’il madhi
Fi’il madhi adalah fi’il yang menunjuan pekerjaan atau peritiwa yang sudah lampau. Fi’il madhi
mempunyai empat belas bentuk sesuai dengan dhomirnya. Contoh: ﻠﹶﺲ ﺟ,ﺐ ﻛﹶﺘ, ﻛﹶﻠﹶﻢ,ﺱ
ﺭﺩ
2. Fi’il mudhari’
Fi’il mudhari’ adalah fi’il yang menunjukan pekerjaan atau peristiwa yang sedang atau akan
terjadi. Tanda-tanda fi’il mudhari’ yaitu diawali dengan huruf mudharo’ah ( ﻱ,ﻥ,ﺍ, )ﺕ. Fi’il
mudhori’ mempunyai empat belas bentuk sesuai dengan dhomirnya. Contoh:
,ﺐ ﺬﹾﻫ ﻳ ,ﺐ ﺍﹶﺫﹾﻫ
ﺐ ﺬﹾﻫ ﻧ ,ﺐ ﺬﹾﻫ ﺗ
11
M odul N ahwu S
horof
Fi’il amar adalah fi’il yang menunjuan arti perintah untuk melaksanakan pekerjaan. Fi’il amar
ﻓ ﻌ ﻞﹾ ﻣ ﻀ ﻓ ﻌ ﻞﹾ ﻣ ﺎﺿ ﺍ ﺳ ﻢ ﺿ ﻤ ﻓﻌﻞ ﺍﻣﺮ
ﻴ ﺮ ﻰ ﺎﺭﹺﻉ
ﻫﻮ ﻓﹶﻌ ﻞﹶ ﻳ ﻔﹾﻌ ﻞﹸ -
ﻫ ﻤ ﺎ ﻓﹶﻌ ﻼﹶ ﻳ ﻔﹾﻌ ﻼﹶﻥ -
ﻫﻢ ﻓﹶﻌ ﻠﹸﻮ ﺍ ﻳ ﻔﹾﻌ ﻠﹸﻮ ﻥﹶ -
ﻫﻲ ﻓﹶﻌ ﻠﹶﺖ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻞﹸ -
ﻫ ﻤ ﺎ ﻓﹶﻌ ﻠﹶﺘ ﺎ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻼﹶﻥ -
ﻫﻦ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﻦ ﻳ ﻔﹾﻌ ﻠﹾﻦ -
ﺍﹶﻧ ﺖ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺖ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻞﹸ ﺍﹸﻓﹾﻐ ﻞﹾ
ﺍﹶﻧ ﺘ ﻤ ﺎ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺘ ﻤ ﺎ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻼﹶﻥ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻼﹶ
ﺍﹶﻧ ﺘ ﻢ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺘ ﻢ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻠﹸﻮ ﻥﹶ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻠﹸﻮ ﺍ
ﺍﹶﻧ ﺖ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺖ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻠ ﻴ ﻦ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻠ ﻰ
ﺍﹶﻧ ﺘ ﻤ ﺎ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺘ ﻤ ﺎ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻼﹶﻥ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻼﹶ
ﺍﹶﻧ ﺘ ﻦ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺘ ﻦ ﺗ ﻔﹾﻌ ﻠﹾﻦ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻠﹾﻦ
ﺍﹶﻧ ﺎ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﺖ ﺍﹶﻓﹾﻌ ﻞﹸ -
ﻧ ﺤ ﻦ ﻓﹶﻌ ﻠﹾﻨ ﺎ ﻧ ﻔﹾﻌ ﻞﹸ -
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Macam-macam kalimah
Huruf-huruf nasab, yaitu huruf yang menasabkan fi’il mudhori’ : , ﻛﹶﻰ,ﺫﹶﻥﹾ ﺍ , ﻟﹶﻦ,ﺍﹶﻥﹾ
Huruf-huruf jazm, yaitu huruf yang menjazmkan fi’il mudhori’: ﻦ,ﺎ ﻣ,ﻥﹾ ﺍ. ﺍﹶﻟﹶﻢ,ﺎ ﻟﹶﻤ ,ﻟﹶﻢ
Huruf jar
Demi
ﻢ ﺗﺎﹶﺀُ ﺍﻟﹾﻘﹶﺴ ﺮﹺ ﻄﹾﻠﹶﻊﹺ ﺍﻟﹾﻔﹶﺠ ﻣ ﱴ ﺣ ﻲ ﻫ ﻼﹶﻡ ﺳ
Sejak
ﺬﹾ ﻣ ﺔ ﻌ ﻤ ﻡﹺ ﺍﻟﹾﺠ ﻮ ﺬﹾ ﻳ ﻣ ﻪ ﺘ ﺍﹶﻳ ﺎﺭ ﻣ
Sejak
ﺬﹸ ﻨ ﻣ ﺔ ﻌ ﻤ ﻡﹺ ﺍﻟﹾﺠ ﻮ ﺬﹸ ﻳ ﻨ ﻣ ﻪ ﺘ ﺍﹶﻳ ﺎﺭ ﻣ
3. Huruf yang bisa masuk pada kalimah isim dan kalimah fi’il
Huruf athof yaitu huruf yang menjadi penyambung (kata sambung) antara dua isim atau dua
lain anatara fi’il ﻞﹾ ﺑ,ﺎ ﺍﻣ , ﺍﹶﻭ, ﺍْﹶﻡ , ﺛﹸﻢ, ﹶﻓﺎ ْﺀ ,ﻭ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Jumlah ismiyah
Jumlah ismiyah adalah susunan kalimat yang diawali dengan kalimat isim yang terdiri dari
mubtada’ dan khobar.
Jumlah fi’liyah adalah susunan kalimat yang diawali dengan kalimat fi’il yang terdiri dari fi’il dan
fa’il.
Maful bih
Maful bih adalah isim yang dii’robi nashob yang jatuh setelah fi’il dan fa’il
pasar ke pergi akan tidak itu Pedagang ﻕﹺ ﻮ ﻟﹶﻰ ﺍﻟﺴ ﺍ ﺐ ﺬﹾﻫ ﻳ ﻟﹶﻦ ﺎﺟﹺﺮ ﺍﹶﻟﺘ
ﻣﻌﺮﺏ ﺑﺎﳊﺮﻑ
Fi’il Mudhori’
Masdar Mim
Masdar
shighot
Isim Maf’ul
Fi’il Amar
Isim Alat
Isim Dzorof
Isim Dzorof Makan
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
bagan pembagian bina’
Shohih
Mitsal
Naqis
Bina’
Mu’tal
Fa’ Mudhoa’f
Ain
Mahmuz
Lam
Maqrun Lafif
Mafruq
Definisi shorof
Menurut istilah :ilmu yang membahas tentang perubahan keadaan kalimat, dari suatu bentuk
Definisi tasrif
Tasrif menurut istilah ulama’ shorof adalah perubahan atau perpindahan kalimat dari
bentuk satu atau asal satu (masdar/ fi’il madli) kebentuk lain yang berbeda-beda karena
satu beda
ﻞﹶ ﻓﹶﻌ ﻞﹸ ﻔﹾﻌ ﻳ ﻼَﹰ ﻓﹶﻌ ﻼﹰ ﻔﹾﻌ ﻣ ﻭ ﻮ ﻓﹶﻬ ﻞﹲ ﻓﹶﺎﻋ
ﺻﺤﻴﺢ
Fi’il Masdar ghoiru Masdar Isim
Fi’il madli Isim fai’
mudhori’ mim mim dhomir
Orang
Sudah Sedang Dia laki-
Perbuatan Perbuatan yang
berbuat berbuat laki
Bina’ berbuat
ﺫﹶﻙ ﻭ ﻝ ﻮ ﻔﹾﻌ ﻣ ﻞﹾ ﺍﹸﻓﹾﻌ ﻞﹾ ﻔﹾﻌ ﻞﹲ ﻻﹶﺗ ﻔﹾﻌ ﻞﹲ ﻣ ﻔﹾﻌ ﻣ
ﹲ ٢
Dhorof
Isim Isim
Fi’il amar Fi’il nahi makan/ Isim alat
isyaroh maf’ul
zaman
Macam-macam shighot
Fi’il madly adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan dalam waktu lampau contoh
Fi’il mudlori’ adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan dalam waktu sekarang
Sedang/ akan
membuka
ﺮﹺﺏ ﻀ ﻳ
Sedang/ akan
ﺢﻔﹾﺘﻳ memukul
3. Shighot masdar
Masdar adalah kalimat yang menunjukkan arti pekerjaan atau peristiwa tanpa zaman atau
waktu.
Masdar ghoiru mim adalah masdar yang tidak dimulai dengan mim zaidah contoh
Kedudukan
ﻠﹶﺴﺎﹰﺠﻣ
Pertolongan
ﺍﺮ ﺼ
ﻧ
Pembukaan Pukulan
ﺤﺎﹰﻔﹾﺘﻣ ﺎﺑﺮﺿ
Masdar mim adalah masdar yang dimulai dengan mim zaidah (selain dalam wazan )
4. Isim dlomir
5. Isim fa’il
Isim fa’il adalah kalimat yang menunjukkan arti orang yang melakukan pekerjaan
Pembuka Pemukul
ﺢﻓﹶﺎﺗ ﺎﺭﹺﺏﺿ
6. Isim isyaroh
7. Isim maf’ul
Isim maf’ul adalah isim yang menunjukkan arti yang dikenai pekerjaan (objek)
Yang diduduki Yang ditolong
ﺱﻠﹸﻮﺠﻣ ﺭ ﻮ
ﺼﻨﻣ
8. Fi’il amar
Fi’il amar adalah kalimat yang menunjukkan arti perintah melakukan pekerjaan contoh
Duduklah Tolonglah
ﺲﻠﺟﺍ ﺮﺼﺍﹸﻧ
Bukalah ﺢﻓﹾﺘﺍ Pukulah
ﺮﹺﺏﺿﺍ
9. Fi’il nahi
Fi’il nahi adalah kalimat yang menunjukkan arti mencegah atau melarang melakukan
pekerjaan. Contoh
Isim zaman adalah kalimat yang menunjukkan arti waktu terjadinya pekerjaan contoh
Isim zaman adalah kalimat yang menunjukkan arti tempat terjadinya pekerjaan contoh
Isim alat adalah kalimat yang menunjukkan arti alatnya melakukan pekerjaan. Contoh
Wazan
Wazan adalah kalimat yang dijadikan dari huruf fa’, ain dan lam ﻞﹶﻓﹶﻌ dalam fi’il
tsulatsi dan ﻠﹶﻞﹶﻓﹶﻌ dalam fi’il ruba’i yang berfungsi untuk menimbang kalimat lain
(mauzun) agar bisa diketahui huruf asalnya dan ziyadah serta harokat dan sukunnya.
Mauzun
Mauzun adalah kalimat yang ditimbang untuk diketahui huruf asal dan ziadahnya serta
harokat dan sukunnya.
Muthobaqoh
Muthobaqoh adalah kalimat yang terdapat pada kitab tasrif (selain wazannya) yang
berfungsi sebagai tempat untuk mencocokkan kalimat lain yang tidak terdapa dalam kitab
tasrif yang sama dalam shighot, bina’ dan wazan serta waqi’nya agar bisa diketahui tasrifnya.
Bina’
Bina’ adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari segi huruf dan tata letaknya.
1. Bina’ shohih
Bina’ shohih adalah kalimat yang fa’, ain dan lam fi’ilnya (huruf asli) tidak berupa huruf
ilat, tadl’if (dobel huruf / tasydid) dan hamzah. Yang termasuk huruf ilat adalah alif, wawu dan
2. Bina’ mu’tal
Bina’ mu’tal adalah kalimat yang salah satu dari fa’, ain’ dan lam fi’ilnya berupa huruf ilat,
Bina’ mitsal adalah kalimat yang fa’ fi’ilnya berupa huruf ilat. Bina’ mitsal dibagi menjadi
dua yaitu bina’ mitsal wawi dan mitsal yai. Contoh ﺮﺴ ﻳ, ﺪَﻭﻋ
dua yaitu ajwaf wawi dan ajwaf yai’. Contoh ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻊﻴ= ﺑﺑﺎﹶﻉ
ﻝﹶ = ﻗﹶﻮ
Bina’ naqis adalah kalimat yang lam fi’ilnya berupa huruf ilat. Bina’ naqis dibagi menjadi
dua yaitu naqis wawi dan naqis yai. Contoh: ﻱﺮﺳ =ﻯﺮﺳ َﻭﻏﹶﺰ =ﺍﻏﹶﺰ
d) Bina’ mudloaf
Bina’ mudloaf tsulatsi mujarod dan mazid adalah kalimat yang ain fi’il dan lam fi’ilnya
Bina’ mudlo’af fi’il ruba’I yaitu kalimat yang fa’ fi’il dan lam fi’il yang pertama sejenis
serta ain dan lam fi’ilnya yang kedua juga sejenis contoh ﻠﹶ ﻔﹶﻌ ﺗ ﻝﹶ ﻟﹾﺰ ﻠﹶﻞﹶ= ﺯ ﻓﹶﻌ
=ﻞﹶ
ﻝﹶ ﻟﹾﺰ ﺰ ﺗ
e) Bina’ mahmuz
Bina’ mahmuz adalah kalimat yang salah satu dari fa’ fi’il, ain fi’il dan lam fi’ilnya berupa
hamzah. Bina’ mahmuz dibagi menjadi tiga yaitu sesuai dengan tempat hamzahnya kalau
bertempat di fa’ fi’il maka dinamakan mahmuz fa, jika bertempat di ain fi’il maka dinamakan
mahmuf ain dan jika bertempat di lam fi’il maka dinamakan mahmuz lam. Contoh
ﺄﹶ ﺸ ﻧ ,ﺄﹶﻝﹶ ﺳ,ﺬﹶ ﺃﹶﺧ
f) Bina’ lafif
Bina’ lafif adalah kalimat yang dua huruf asalnya berupa huruf ilat, apabila huruf ilat
tersebut kumpul dan tidak dipisah( huruf lat sebagai ain fi’il dan lam fi’il atau fa’ fi’il dan ain
fi’il) maka maka dinamakan bina’ lafif maqrun. Contoh ﻱﻮﺷ =ﻯﻮﺷ
Apabila dua huruf ilatnya terpisah (huruf ilat sebagai fa’ fi’il dan lam fi’il ) maka
FASAL BINA’
Secara singkat bina’ itu ada 7, perinciannya secara urut di bawah ini dengan menyanyikan lagu “
ﺰﺟ ”ﺭyaitu :
ﻮ ﻥﺍﹶﺟ ﺯ ﻮ ﻤ ﻬ ﻣ ﺺ ﺎﻗ ﻧ ﻣ ﺜﹶﺎ ﻝﹲ ﺍَﹶﻭ ﻣ ﺍﹶﻭ ﺢ ﻴ ﺤ ﺻ
ﻒ ﻴ ﻟﹶﻔ ﻑ ﻒ ﺎ ﻋ ﻀ
Bina’ Shokheh
Bina’ shokheh tsulatsi : Kalimah yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya bukan hamzah dan bukan
huruf ‘ilat ( )ﻭﺍﻯserta huruf ‘ain fi’ilnya tidak sejenis dengan huruf lam fi’il. Seperti lafadz :
Bina’ Mitsal
Bina’ mitsal itu ada 2 yaitu mitsal wawi dan mitsal ya’i.
Ketika fa’ fi’ilnya wawu maka disebut mitsal wawi seperti lafadz ﺪﻋﻭ, tetapi jika fa’ fi’ilnya
Bina’ Mudho’af
Mudho’af tsulatsi : Kalimah yang huruf ‘ain fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya seperti lafadz
Mudho’af ruba’I : Kalimah yang huruf fa’ fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya yang awal
seperti tho’ dengan tho’, begitu juga jika ‘ain fi’ilnya sejenis dengan huruf lam fi’ilnya yang
َﺀ ﺀ
kedua seperti hamzah dengan hamzah. Contohnya seperti lafadz ﻃﹶﺎﹾ ﻃﹶﺎ.
ﻒ ﻴ ﺍﻟﹾﱠ ﻠﻔ
Bina’ Lafif
Bina’ lafif juga ada 2 yaitu lafif mafruq dan lafif maqrun.
Lafif mafruq : Kalimah yang fa’ fi’il dan lam fi’ilnya huruf ‘ilat seperti lafadz ﻗﹶﻰﻭ.
Lafif maqrun : Kalimah yang ‘ain fi’il dan lam fi’ilnya juga huruf ‘ilat, seperti lafadz ﻯﻮﺷ
Bina’ Naqis
Ketika lam fi’ilnya wawu maka disebut naqis wawi seperti lafadz ﺍ ﻏﹶﺰasalnya ﻏﺰﻭ, ketika
lam fi’ilnya ya’ maka disebut naqis ya’i seperti lafadz ﻯﺮ ﺳasalnya ﻯﺮﺳ.
Bina’ Mahmuz
Bina’ mahmuz yaitu kalimah yang fa’ fi’il atau ‘ain fi’ilnya atau lam fi’ilnya berupa hamzah.
ﺀ
Jika hamzah tadi bertempat pada ‘ain fi’il maka disebut mahmuz ‘ain seperti lafadz ﺎ َ ﻝﹶ
ﺀ
ﺳJika hamzah tadi bertempat pada lam fi’il maka disebut mahmuz lam seperti lafadz ﺍﹶ
ﻗﹶﺮ
Bina’ Ajwaf
Kalimah yang ‘ain fi’ilnya wawu maka disebut ajwaf wawi, seperti lafadz ﺎﻥﹶ ﺻasalnya ﻥﹶ
ﻮ ﺻKalimah yang ‘ain fi’ilnya ya’i maka disebut ajwaf ya’i, seperti lafadz ﺎﺭﺳ asalnya
ﺮﻴﺳ
7 jenis bina’ tadi jika dihitung secara terperinci menjadi 15 macam, perhitungannya seperti di
bawah ini :
1 Tsulatsi ﺪﻣ
3. Mudho’af
ﺀ
2 Ruba’i
ﻃﹶﺎﹾﺀﻃﹶﺎﹶ
1 Mafruq ﻗﹶﻰ ﻭ
4. Lafif
2 Maqrun ﻯ ﻮ ﺷ
Setiap kalimah belum tentu hanya mempunyai satu bina’. Kadang-kadang ada yang mempunyai
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
ﻯ ﺍﹶ ﺭberbina’ mahmuz ‘ain dan bina’ naqis ya’i
ﻓﹶﺎﺀ
َ berbina’ ajwaf ya’I dan mahmuz lam
Bina’nya kalimah fi’il ruba’i mujarrod dan kalimah fi’il ruba’i mulkhaq itu hanya shokheh atau
mudho’af.
Catatan tambahan :
Jika pada kitab-kitab shorof terdapat istilah mu’tal, maka yang dimaksud mu’tal yaitu kalimah
yang fa’ fi’il, ‘ain fi’il atau lam fi’ilnya huruf ‘ilat. Jadi kalimah bina mitsal, lafif, naqis, ajwaf
semuanya bisa disebut kalimah mu’talah. Hitungan mitsal disebut mu’tal fa’, ajwaf disebut
mu’tal ‘ain, naqis disebut mu’tal lam, lafif disebut mu’tal fa’,dan lam atau disebut mu’tal fai wal
lam.
ﻝ/
No. No. Fi’il Bina’ Huruf Contoh
ﻉ/ ﻑ
bukan huruf (
ﻑﻉ
ﻝ
)ﻭﺍﻯdan
1 1 Shokheh ﺮ ﺼ ﻧ
bukan hamzah
sejenis
7 Wawi
ﻝ
ﻭ ﺍ ﻏﹶﺰ
5 Naqis
8 Ya’i ﻱ ﻯ ﺮ ﺳ
ﺑﹺﺴ ﻢﹺ ﺍﷲِ ﺍﻟﺮ ﺣ ﻤﻦﹺ ﺍﻟﺮ ﺣ ﻴ ﻢﹺ
ﺍﳊﻤﺪﷲ ﳓﻤﺪﻩ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﺍﻧﻌﻢ .ﻭﻧﺼﻠﻰ ﻭﻧﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﳏﻤﺪﺳﻴﺪﺍﻟﻔﺮﻳﻘﲔ ﻣﻦ ﻋﺮﺏ ﻭﻋﺠﻢ .ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ
ﺍﻣﺎ ﺑﻌﺪ ﻓﻴﻘﻮﻝ ﺻﺎﺣﺐ ﺍﳋﻂ :ﳌﺎ ﻋﻠﻤﺖ ﻫﻨﺎﻙ ﺍﳌﻄﺒﻌﺔ ﻋﺪﻡ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﺍﻟﱴ ﻓﻴﻬﺎ ﻗﻮﺍﻋﺪ ﻣﻦ
:
ﺍﻟﻘﻮﺍﻋﺪ ﺍﻻﻋﻼﻟﻴﺔ ﻣﻊ ﻛﺜﺮﺓ ﺍﶈﺘﺎﺝ ﺍﻟﻴﻬﺎ ,ﻓﺎﺭﺩﺕ ﺍﻥ ﺍﻛﺘﺒﻬﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻧﻠﺖ ﻣﻦ ﺍﻻﺳﺎﺗﻴﺬﺍﻻﻓﺎﺿﻞ ﻣﻌﻠﻤﻰ
ﻟﻴﺴﻬﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﳌﺒﺘﺪﺉ ﺣﻔﻈﻬﺎﻭﻓﻬﻤﻬﺎ .ﻭﺍ ﺍﺳﺎﻝ ﻳﻌﻢ ﻧﻔﻌﻬﺎ ﻭ ﺻﻼﺣﻬﺎ .ﻓﺎﻗﻮﻝ ﻭﺑﺎﷲ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻖ ﻭﻫﻮ
ﺍﻥ ﷲ
ﻓﹶﺘ ﺤ ﺔ ﻣ ﺘ ﺼ ﻠﹶﺔ ﻓ ﻰ ﻛ ﻠﹾﻤ ﺘ ﻴ ﻬﹺﻤ ﺎ ﺍﹸﺑ ﺪ ﻟﹶﺘ ﺎ ﺍﹶﻟﻔﹰﺎ ﻣ ﺜﹾﻞﹸ "ﺻ ﺎﻥﹶ"ﻭ" ﺑ ﺎﻉ ":ﺍﹶﺻ ﻠﹸﻬ ﻤ ﺎ "ﺻ
ﻮ ﻥﹶ" ﺍ ﺫﹶﺍﺗ ﺤ ﺮ ﻛﹶﺖ ﺍﻟﹾﻮ ﺍﻭ ﻭ ﺍﻟﹾﻴ ﺎُﺀﺑ ﻌ ﺪ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
3
M odul N ahwu S
horof
."ﻊﻴ"ﺑﻭ
Terjemah :
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Ketika ada huruf wawau atau ya’ yang hidup (berharokat) jatuh setelah fathah dan berkukumpul
dalam satu kalimat, maka wawu atau ya’ harus diganti dengan alif seperti lafadz ﺎﻥﹶ ﺻdan ﺎﻉﺑ
ﻠﹶﺖ ﻘ ﺎ ﻧ ﺤ ﻴ ﺤ ﺎ ﺻ ﻨ ﺎﻛ ﺎ ﺳ ﻤ ﻠﹶﻬ ﺎ ﻗﹶﺒ ﻛﹶﺎﻥﹶ ﻣ ﻭ ﺍﻑ ﻮ ﺍﹶﺟ ﻦ ﻛﹶﺔﹰ ﻣ ﺮ ﺤ ﺘ ﺎ ﻣ ﻨ ﻴ ﺎُﺀ ﻋ ﺍﻟﹾﻴ ﻭ
ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ ﺔ ﻗﹶﻌ ﺫﹶﺍ ﻭ ﺎ ﺍ ﻟﹶﻰ ﻣ ﺎﺍ ﻤ ﻬ ﻛﹶﺘ ﺮ ﺣ
".ﻊ ﺒﹺﻴ ﻭﻳ ,ﻡ ﻘﹸﻮ ﺎ "ﻳ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ "ﻊ ﺒﹺﻴ ﻭﻳ ﻡ ﻘﹸﻮ "ﻳ ﻮ ﺤ ﻧ.ﺎ ﻤ ﻠﹶﻬ ﻗﹶﺒ
Terjemah :
Ketika wawu atau ya’ berharokat jatuh pada tempatnya lam fi’ilnya bina ajwaf dan huruf
sebelumnya berupa huruf shokheh yang sukun, maka harokat wawu atau ya’ dipindah ke huruf
yang sebelumnya. Seperti lafazd ﻡﻳﻘﹸﻮ dan ﻴﻊ ﺒﹺﻭﻳ aslinya ﻡﻳﻘﹸﻮ dan ﻊﺒﹺﻴﻭﻳ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺜﺎﻟﺜﺔ :
ﻃﹶﺮ ﻓ ﻭ ﻓﹶﺎﻋ ﺍﺳ ﻧﺎﹶ ﻓ ﻜﹸﻮ ﺍﹶ ﺗ ﺮ ﺑﹺﺸ ﺰ ﻤ ﻫ ﺪ ﺍﹸﺑ ﺍﺋ ﺯ ﺍﹶﻟ ﻌ ﺑ ﺍﻟﹾﻴ ﺍﻟ ﻭ ﺔ ﻗﹶﻌ ﺫﹶﺍ ﻭ ﺍ
ﻓﹰﺎ ﻰ ﻨﺎﹰ ﻰ ﻢﹴ ﻞﹴ ﻴ ﻥﹾ ﻋ ﻁ, ﻟﹶﺘﺎﹶ ﺓﹰ ﺓ ﺪ ﻒ ﺎﺀُ ﺪ ﺍﻭ ﹾﻮ
ﻭ ,ﺎﻳﹺﺮ ﺳ ﻭ,ﺎﻭﹺﻥﹲ ﺎ ﺻ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ.ﺎٌﺀ ﺑﹺﻨ ﺎﺀٌ ﻭ ﺴ ﻛ ﻭ ﺮ ﺎﺋ ﺳ ﻭ ﻦ ﺎﺋ ﺜﹾﻞﹸ ﺻ ﻣ
.ﺭﹴ ﺪ ﺼ ﻣ .ﺎﻯ ﺑﹺﻨ ﻭ ,ﺎﻭ ﺴ ﻛ
Terjemah :
Apabila ada wawu atau ya’ jatuh setelah alif tambahan, maka itu harus diganti hamzah. Dengan
syarat : Apabila wawu atau ya’ tadi bertempat pada isim fa’il, maka wawu atau ya’ tadi ada pada
‘ain fi’ilnya. Dan jika pada isim masdar maka wawu atau ya’ tadi berada pada akhir kata, seperti
lafadz :
ٌﺎﺀ ﺑﹺﻨ ﺎﺀٌ ﻭ ﺴ ﻛ ﻭ ﺮ ﺎﺋ ﺳ ﻭ ﺋﻦ ﺎ ﺻ aslinyaﺎﻯ ﺑﹺﻨ ﻭ ,ﺎﻭ ﺴ ﻛ ﻭ ,ﺎﻳﹺﺮ ﺳ ﻭ,ﺎﻭﹺﻥﹲ ﺻ
ﻏ ﺍﹸﺩ ﺎ ﻭ ﻳ ﻟ ﺍﻟﹾﻮ ﺪ ﺍﹸﺑ ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺮﺍﺑﻌﺔ : ﻛﹶﻠ ﻓ ﺍﻟﹾﻴ ﻭ ﺍﹾﻟﻮ ﻌ ﻤ ﺘ ﺫﹶﺍﺍﺟ ﺍ
ﺖ ﻤ ً ﺀ ﺍﻭ ﹶ ﺖ ﺔ ﺎُﺀ ﻰ ﻤ ﺍﻭ ﺖ
ﻜﹸ ﺍ ﺑﹺﺎﺍﻟﺴ ﺪ ﺣ ﺒﹺﻘ ﺍ ﺳ ﻭ ﺍﺣ ﻭ
ﻥ ﻮ ﺎ ﻤ ﻫ ﹶﺖ ﺓ ﺪ
ﻮﹺﺕ ﻴ ﻣ: ﺎ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ .ﻰ ﻣ ﺮ ﻭ ﻣ ﺖ ﻴ ﻣ ﻮ ﺤ ﻧ .ﺔ ﻰ ﺍﻟﺜﱠﺎﻧﹺﻴ ﻓ
ﻟﹶﻰ ﺎﺀُ ﺍﹾﻻﹸﻭ ﺍﻟﹾﻴ .ﻯ ﻮ ﻣ ﺮ ﻭ ﻣ
Terjemah :
Ketika ada wawu dan ya’ berkumpul dalam satu kalimat, dan salah satu dari wawu dan ya’ tadi
yang pertama mati, maka wawunya harus diganti ya’, lalu ya’ yang pertama diidhomkan pada ya’
ﻭ ﺰ ﻐ ﺎ ﻳ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ ﻰ ﻣ ﺮ ﻳ ﻭ ﻭ ﺰ ﻐ ﻳ ﻮ ﺤ ﺎ ﻧ ﺘ ﻨ ﻜ ﺔﹰ ﺍﹸﺳ ﻣ ﻮ ﻤ ﻀ ﺎﻣ ﺘ ﻛﹶﺎﻧ ﻭ
ﺎُﺀ ﺍﻟﹾﻴ ﻭ ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ ﻓﹶﺖ ﻄﹶﺮ ﺫﹶﺍ ﺗ ﺍ ﻰ ﻣ ﺮ ﻳ ﻭ
Terjemah :
Ketika ada wawu atau ya’ yang berharokat dhommah berada pada akhir kalimat, maka wawu atau
ya’ tadi wajib disukun. Seperti lafadz ﻭﺰﻐ ﻳdan ﻰﻣﺮ ﻳaslinya ﻭﺰﻐﻳ dan ﻰﻣﺮﻳ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ
ﻘﹾﻮ ﺿ ﻭ ﻳ ﺮ ﳓﻮ ﻳ ﻣ ﻮ ﻤ ﻀ ﺎﻣ ﻠﹶﻬ ﺎﻗﹶﺒ ﻜﹸ ﻣ ﻟ ﻳ ﻭ ﺍﻟﻄﱠﺮ ﻓ ﺎﻋ ﺍﺑﹺ ﻓﹶﺼ ﺍ ﺭ ﺍﻟﹾﻮ ﻗﹶﻌ ﺫﹶﺍﻭ ﺍ
ﻯ ﻰ ﻳﺎ ًﹶﺀ ﻟﹶﺖ ﺪ ﺎﺍﹸﺑ ﻦ ﹶﻢ ﻑ ﺍ ﻰ ﺪ ﺔﹰ ﻌ ﻭ ﺖ
ﻭ ﻘﹾﻮ ﻭ ﻳ ﻮ ﺿ ﺮ ﺎ ﻳ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ
Apabila ada wawu jatuh pada urutan yang ke-4, dan seterusnya diakhir (lam fi’il) maka wawu harus
ﻋ ﻮ ﻳ ﻠﹸﻪ ﺍﹶﺻ ﺬﹶﻑ ﺤ ﺗ ﺍﻟﹾﻤ ﻑ ﺮ ﺎﺣ ﻠﹶﻬ ﻗﹶﺒ ﻭ ﺓ ﺮ ﺍﻟﹾﻜﹶﺴ ﻭ ﺔ ﺤ ﺍﻟﹾﻔﹶﺘ ﻦ ﻴ ﺑ ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ
ﺪ ﻳﻌ ﺪ ﻋﺔ ﳓﻮ ﺤﱠﻘﻘﹶﺔ ﺎﺭ ﻀ ﺖ ﻗﹶﻌ ﺫﹶﺍﻭ ﺍ ﺍﻟﹾﻤ
Terjemah :
Ketika ada wawu jatuh diantara harokat fathah dan kasroh almukhaqqoqoh, dan sebelumnya
berupa huruf mudhoro’ah , maka wawu tadi wajib dibuang. Seperti lafadz ﺪﻌ ﻳaslinya ﺪﻋﻮﻳ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ
ﺍﻟﹾﻮ ﺍﻭ ﺑ ﻌ ﺪ ﻛﹶﺴ ﺮ ﺓ ﻓ ﻰ ﺍﺳ ﻢﹴ ﺍﹶﻭ ﻓ ﻌ ﻞﹴ ﺍﹸﺑ ﺪ ﻟﹶﺖ ﻳ ﺎﺀً ﳓﻮ ﺭ ﺿ ﻰ ﻭ ﻏﹶﺎﺯﹴ ﺍﹶﺻ ﻠﹸﻬ ﻤ
ﺎ ﺭ ﺿ ﻮ ﻭ ﻏﹶﺎﺯﹺﻭ ﺍ ﺫﹶﺍﻭ ﻗﹶﻌ ﺖ
Terjemah :
Apabila ada wawu yang jatuh sesudah kasroh, baik yang berada di kalimah isim ataupun kalimah
fi’il, maka wawunya harus diganti dengan ya’. Seperti lafadz ﻰﺿﺭdan ﻏﹶﺎﺯﹴyang berasal
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ
ﻥﹾ ﻮ ﺎ ﺍﹸﺻ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ ﺮ ﺳ ﻭ ﻦ ﻓﹶﺘﺎﹶ ﳓﻮ ﺻ ﺬ ﺣ ﺮ ﻦﹴ ﺍﹶﺧ ﺎﻛ ﺳ ﻑ ﺮ ﺑﹺﺤ ﺎﻥ ﺘ ﻨ ﺎﻛ ﺍﻟﺴ
ﺎُﺀ ﺍﻟﹾﻴ ﻭ ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ ﺖ ﻴ ﺫﹶﺍﻟﹶﻘ ﺍ ﻴﹺﺮ ﺳ ﺍ ﻭ
Terjemah :
Kapan ada wawu yang berharokat sukun yang bertemu dengan huruf yang berharokat sukun, maka
wawu tersebut harus dibuang. Seperti lafadz ﻦﺻdan ﺮ ﺳaslinya ﻥﹾﻮ ﺍﹸﺻdan ﻴﹺﺮﺳﺍ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﻌﺎﺷﺮﺓ
ﺟ ﺪ ﻌ ﰱﹺ ﺑ ﻏ ﺍﹾﻻﹶﻭ ﺪ ﻳ ﺨ ﺍﻟﹾﻤ ﻘﹶﺎ ﻓ ﺘ ﻣ ﺍﹶﻭ ﺍﺣ ﻭ ﺟﹺﻨ ﻦ ﺣ ﺔ ﻤ ﻛﹶﻠ ﻓ ﻤ ﺘ ﺫﹶﺍﺍﺟ ﺍ
ﻞﹺ ﻝﹸ ﺍﻟﺜﱠﺎﻧﹺﻰ ﻌ ﺝﹺ ﹶﻢ ﻰ ﺮ ﺭﹺﺑﺎﹶﻥ ﺲﹴ ﺪ ﻣ ﻓﺎﹶﻥ ﺮ ﻰﻊ
ﻣ ﺜﹾﻞﹶ ﺍﻟﺜﱠﺎﻧﹺﻰ ﻟ ﺜ ﻘﹶﻞﹺ ﺍﻟﹾﻤ ﻜﹶﺮ ﺭﹺ ﻧ ﺤ ﻮ ﻣ ﺪ ﻭ ﻣ ﺪ ُِ ﻭ ﺍ ﺗ ﺼ ﻞﹶ ﺍﹶﺻ ﻠﹸﻬ ﺎ ﻣ ﺪ ﺩ ﻭ
ﺍﹸﻣ ﺪ ﺩ ﻭ ﺍ ﻭ ﺗ ﺼ ﻞﹶ ﺍﻟﹾﻤ ﺘ ﻘﹶﺎﺭﹺﺑ ﻴ ﻦﹺ
Terjemah :
Ketika ada dua huruf yang sejenis atau berdekatan dalam makhrojnya yang berkumpul dalam
satu kalimat, baik kedua huruf itu yang awal mati atau hidup, maka huruf yang awal tadi harus
diidhomkan kepada huruf yang kedua, jika dua huruf tadi mutaqoribaen, maka huruf yang awal
harus dijadikan seperti huruf yang kedua karena kalau tidak demikian diperkirakan berat. Seperti
lafadz
ﻟﹶ ﺍ ﺎﺳ ﻧ ﺮ ﺍﻟﺜﱠﺎﻧﹺ ﺑﹺﺤ ﺪ ﺑ ﺍ ﺟ ﻭ ﺎﻛ ﺳ ﺘ ﺛﹶﺎﻧﹺﻴ ﺍﺣ ﻭ ﻛﹶﻠ ﻓ ﺫﹶﺍﺍﹾﻟﺘ ﺗﺎ ﺍ ﺰ ﻤ ﺍﹶﻟﹾﻬ
ﻰﺐ ﻑ ﺔ ﻴ ﺍﻝﹸ ﺐ ﺔﹲ ﻨ ﺎ ﻤ ﻬ ﺓ ﺪ ﺔ ﺎ ﻰ ﻤ ﻘﹶﺘ ﹶﻥ
ﻣ ﺃﹸﺅ ﻭ ﻦ ﺎ ﺃﹶﺃﹾﻣ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ ﻡ ﺪ ﻳ ﺍ ﻞﹾ ﻭ ﻣ ﺍﹸﻭ ﻭ ﻦ ﺀﺍﹶﻣ ﻮ ﺤ ﻧ
ﻟﹶﻰ ﺍﹾﻻﹸﻭ ﻛﹶﺔ ﺮ ﺣ ﻡ ﺋﹾﺪ ﺃ ﻞﹾ ﻭ
Terjemah :
Apabila ada dua hamzah yang berkumpul dalam satu kalimat dan hamzah yang kedua mati, maka
hamzah yang kedua tadi harus diganti dengan huruf yang pantas terhadap harokat hamzah yang
ﻧ ﺤ ﻮ ﺍﹶﺟ ﺎﺏ ﻭ ﺍﹶﺑ ﺎﻥﹶ ﺍﹶﺻ ﻠﹸﻬ ﻤ ﺎ ﺍﹶﺟ ﻮ ﺏ
ﻭ ﺍﹶﺑ ﻴ ﻦ ﻣ ﺎﻗﹶﺒ ﻠﹶﻬ ﻤ ﺎ
Terjemah :
Sesungguhnya wawu dan ya’ sukun itu tidak perlu diganti dengan alif kecuali jika sukun keduanya
ﺒ ﺗ ﺪ ﻌ ﺑ ﻛﹶﺴ ﻤ ﺍﻟﻀ ﺒ ﺎ ﻓﹶﻘﹸﻠ ﻟ ﻳ ﺪ ﺍﹸﺑ ﺍﹾَﻷﺻ ﱢ ﻓ ﺘ ﻣ ﺍﺳ ﻓ ﻓﹰﺎﺑ ﻃﹶﺮ ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ ﻗﹶﻌ ﺫﹶﺍﻭ ﺍ
ﻞﹺ ﻳ ﺓﹰ ﺪ ﺔﹸ ﺮ ﺀً ﺖ ﻜ ﻰ ﻞﹺ ﹶﺖ ﻰ ﻢﹴ ﻤ ﻢ ﺿ ﺪ ﻌ ﺖ
ﻦﹴ
ﻌ ﺍ ﻭ ﺗ ﺎﻃﹸﻮ ﻌ ﻳﺎﹰ ﺍﺻﻠﻬﻤﺎ ﺗ ﺪ ﻌ ﺎ ﻭ ﺗ ﻴ ﺎﻃ ﻌ ﺗ ﻮ ﺤ ﻧ
ﺎًﺀ ﺍﻭﹺﻳ ﺍ ﺍﻟﹾﻮ ﻭ ﺪ
Terjemah :
Ketika ada wawu yang berada pada akhir kalimat serta jatuh estela huruf yang berharokat
dhummah yang bertempat pada isim (yang aslinya menerima tanwin) maka harus diganti dengan
ya’ kemudian harokat dhummah tersebut diganti dengan kasroh. Seperti lafadz ﻳﺎﹰﺪﻌ ﺗ ﻴ ﺎﻃ ﻌ ﺗ
ﻭ ﺎ
Terjemah :
Apabila ada ya’ mati yang jatuh sesudah dhummah, maka ya’ yang mati tersebut harus diganti
ﺼ ﻣ ﻭ ﺤ ﻧ ﺒ ﻴ ﺷ ﻨ ﻋ ﻨ ﻤﻔﹾ ﻣ ﺍﻭ ﺬﹾ ﻭ ﺣ ﺟ ﻭ ﻴ ﺘ ﺍﻟﹾﻌ ﻌ ﻣﺫﹶﺍﻛﹶ ﻦ ﺍ ﻔﹾﻌ ﺍﻟﹾﻤ ﺳ ﻥﱠ ﺍ ﺍ
ﻥﹲ ﻮ ﻮ ﻪ ﻳ ﻮ ﺪ ﻪ ﻮ ﹺﺍﻟﹾ ﻌ ﻑ ﻞﱢ ﻦﹺ ﺐ ﻝﹺ ﺎﻥﹶ ﻣ ﻮ ﻢ
ﻝﹺ
ﺭ ﻮ ﻴ ﺴ ﻣ ﻥﹲ ﻭ ﻭ ﻮ ﺼ ﺎ ﻣ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ ﺮ ﺴﻴ
ِ ﻣ
Terjemah :
Apabila ada isim maf’ul bina mu’tal ‘ain/ bina ajwaf, baik ajwaf wawi atau ajwaf ya’i menurut
madzhab Syibawaeh wawu maf’ulnya harus dibuang sebab bertemu dua sukun. Seperti lafadz
ﺮ ﺴﻴ
ِ ﻥﹲ ﻭ ﻣ ﻮ ﺼ ﻣ aslinya yang ﺭ ﻮ ﻴ ﺴ ﻥﹲ ﻭ ﻣ ﻭ ﻮ ﺼ ﻣ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ
ﺬﹶﺍﺍ ﻛﹶﺎﻧ ﻫ ﻭ ﺑ ﺎ ﻔﹰ ﺻ ﺎﺍﹶﻟ ﻟﹶﺘ ﺪ ﺍﹸﺑ ﺎﻣ ﻤ ﻠﹶﻬ ﺎﻗﹶﺒ ﻣ ﻛﹶﺎﻧ ﺍ ﻭ ﻭ ﺍﻭ ﺍﻟﹾﻮ ﺮ ﺤ ِﺍﺫﹶﺍﺗ
ﻥﹾ ﺖ ﺎﻉ ﻥﹶ ﺎ ﳓﻮ ﺔﹰ ﺣ ﻮ ﻔﹾﺘ ﺖ ُﺎﺀ ﻟﹾﻴ ﻛﹶﺖ
ﻞﹺ ﻳ ﻌ ﻻﹶﻡﹺ ﺍﻟﹾﻔ ﺮ ﺘﺎﹶﻏﹶﻴ ﻥﹾ ﻛﹶﺎﻧ ﺍ ﻭ ﻡ ﺍﺍﻟﹾﻘﹶﻮ ﻮ ﻋ ﺩ ﻮ ﺤ ﺪﺑﻬﺎ ﻧ ﹺ ﺘ ﻌ ﺔﹰﱂﹶ ﻳ ﻋﺎﺭﹺﺿ ﺎﻧﺖ ﻥﹾ ﻛﹶ ﹶﻓﺎ
ﻴﺔﹰ ﻠ ﺎﺍﹶﺻ ﺘﻬﻤ ﻛﹶ ﺣﺮ ﻥﹶ ﻜﹸﻮ ﻁﹸ ﺍﹶﻥﹾ ﻳ ﺮ ﺘ ﺸ
ﺎﻟﹶ ﻣ ﺍﹾﻻ ﺐ ﺟ ﹶﻻ ﻭ ﻧ ﺭ ﻮ ﺧ ﺘﺎﹶ ﻭ ﻛﹶﺎﻧ ﻃﹶﻮﹺﻳ ﻴﺎﹶ ﻭ "ﺑ ﺍ ﻭ ﻮ ﺤ ﻧ ﺳ ﺮ ﻏﹶﻴ ﻫ ﺪ ﻌ ﺎﺑ ﻣ
ﻼﹶﻝﹸ ﻢ ﻋ ﺎ ﻥﹾ ﻣ "ﻓﹶﺎ.ﻖﹴ ,ﻞﹴ ,ﺎ ﻥ ﺘ ﺤ ﺤ ﻻﱠﺻ ﻥ ﻜﹸﻮ ﺎ ﻤ
,
ﻥﹶ ﻮ ﺸ ﺨ ﻳ ﻮ ﺤ ﻧ ﻚ ﺫﹶﻟ ﻭ .ﻠﹶﻮﹺﻯ ﻋ ﻴﺎﹶ ﻭ ﻣ ﻛﹶﺮ.ﺓﹰ ﺩ ﺪ ﺸ ﻳﺎﹶﺀً ﻣ ﻔﹰﺎﻭ ﺎﺍﹶﻟ ﻤ ﻫ ﺪ ﻌ ﺑ
ﻦ ﺎﻛ ﺍﻟﺴ ﻜﹸﻦ ﻳ.ﻥﹶ ﻮ ﻴ ﺸ ﺨ ﻳ ﻠﹸﻪ ﺍﹶﺻ
Terjemah :
Apabila ada wawu atau ya’ berharokat jatuh sesudah harokat fathah maka wawu atau ya’ harus
diganti alif seperti lafadz ﻭ ﺑ ﺎﻥﹶﺻ, hal itu jika harokat wawu atau ya’ asli. Namun
ﺎﻉ jika
harokat keduanya bukan harokat asli, maka tidak harus diganti alif seperti lafadz ﻡﺍﺍﻟﹾﻘﹶﻮﻮﻋﺩ
Namun jika wawu atau ya’ tidak berada pada lam fi’il, maka huuruf yang jatuh sesudah wawu
atau ya’ harus berharokat selain sukun. Jika sebaliknya yaitu huruf yang jatuh sesudah wawu
atau ya’ tersebut berharokat sukun maka wawu atau ya’ dianggap shokheh (bebas dari i’lal),
sesudahnya bukan berupa alif atau ya’ musyaddadah (bertasydid), seperti lafadz ﻠﹶﻮﹺﻯ ﻋ ﻭ ﻴ ﻣ ﻛﹶﺮ
maka wawu atau ya’ tersebut wajib dii’lal sesuai dengan qoidah yang dibutuhkan.
ﺎ
46
M odul N ahwu S
horof
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓﺍﻟﺴﺎﺩﺳﺔ ﻋﺸﺮﺓ
ﻫ ﺪ ﻌ ﺮﹺﺍﻟ ﺑ ﺴ ﻌ ﺘ ﺎﺅ ﻃﺎﹶ ﻟ ﺗ ﺒ ﻇﹶﺎ ﻗﹸﻠ ﻃﺎﹶ ﺍﹶﻭ ﺎ ﺍﹶﻭ ﺿ ﺎ ﺍﹶﻭ ﺿ ﺍﹶﻭ ﺎﺩ ﺻ ﻓﹾﺘ ﺫﹶﺍﻛﹶﺎ ﻓﺎﹶ ﺍ ﺍ
ﻩ ﺬ ﻄﹾﻖﹺ ﻨ ًﺀ ﻩ ﺖ,ًﺀ ,ًﺀ ,ﺍ ﺩ ,ﺍ ﺩ ,ﺍ ﻞﹶ ﻥﹶ ُﺀ ﻌ
ﻃﱠ ﺍ ﻭ ﻄﹶﺮ ﺿ ﺍ ﻄﹶﻠﹶ ﻭ ﺻ ﺍ: ﻮ ﺮ ﺨ ﺎ ﻣ ﺍﻟﺘ ﻘﹸﺮ ﺎ ﺑﹺﺎﻟﻄﱠﺎ ﻟ ﻘﹾﻠﹶ ﺍﻟﺘ ﺗ ﻧ ﺍ ﻑ ﻭ ﻭ ﺮ ﺍﻟﹾﺤ
,ﺩ ﺮ ,ﺏ ,ﺤ ﺢ ﻧ.ﺎ ﻦ ﺀِ ﺟ ﺎ ِﺀ ﺑﹺﻬ ُ ﺀ ﺎ ﺐ ﻤ .
ﻣ
ﺩ ﺮ ﻃﹾﺘ ﺍ ﻭ ﺏ ﺮ ﺘ ﺿ ﺍ ﻭ ﻠﹶﺢ ﺘ ﺻ ﺍ:ﺎ ﻤ ﻠﹸﻬ ﺍﹶﺻ
.ﺮ ﻇًﱠﻬ ﺍ ﻭ .ﺮ ﻬ ﻇﹶﺘ ﺍ ﻭ
Terjemah :
Jika ada kalimat yang ikut wazan yang mana fa’ fi’ilnya berupa huruf shod, dhod, tho’, dzo, maka
ta’nya harus diganti dengan tho’. Karena mengucapkan ta’ yang jatuh setelah huruf ithbaq itu
dianggap sulit dan ta’ dengan tho’ itu berdekatan dalam makhrojnya. Contoh ﺮﻄﹶﻠﹶﺢ ﻇﱠﻬ ﺻ ﺍ
ﻭﺍ ,
ﺩ ﻃﱠﺮ ﻭﺍ ,ﺏ ﻄﹶﺮ ﺿ ﻭﺍ asalnya yangﺮ ﻬ ﻇﹾﺘ ﻭﺍ ﺩ ﺮ ﻃﹾﺘ ﻭﺍ ﺏ ﺮ ﺘ ﺿ ﻭﺍ ﻠﹶﺢ ﺘ ﺻ ﺍ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
46
M odul N ahwu S
horof ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓﺍﻟﺴﺎﺑﻌﺔ
ﺍﺍ ﺫﹶﺍﻛﹶﺎ ﻓﹶﺎ ﺍ ﻓﹾﺘ ﺩﺍﹶﻻﹰ ﺍﹶﻭ ﺫﹶﺍ ﺍﹶﻭ ﺯ ﺍ ﻗﹸﻠ ﺒ ﺗ ﺎﺀُ ﺩ ﺍ ﻟ ﻌ ﺴ ﺮﹺﺍﻟﻨ ﺑﹺﺎﻟﺘ ﺑ ﻫ ﺬ ﺍﻟﹾﺤ ﺮ ﻭ ﻭ ﺍ ﻧ
ﻄﹾﻖﹺ ﺎﺀِ ﻌ ﻩ ﻑ ,ﻤ ﺎ ﻥﹶ ُﺀ ﻌ ﻞﹶ ,ﻻﹰ ,ﻳﺎﹰ ,ﺖ ﻩ ﻻﹰ
ﺪ
ﻭﺍ ﺯ ﺩ ﺍﺻﻠﻬﻤﺎ ﺍ ﺩ ﺗ ﺗﻘﹾﻠﹶ ﺍﻟﺘ ﺎ ﺑﹺﺎﻟﺪ ﺍ ﻟ ﻘﹸﺮ ﻦ ﺍﻟﺘ ﺎ ﻣ ﺨ ﺮ ﻧ ﺤ ﺍ ﺩ ﺭ ﻭﺍ ﺫﱠﻛﹶ
ﺮ ﺃﹶ, ﺟ ﺮ , ﺮ , ﺃﹶ, ﻮ ﺟ ﺎ. ِﺀ ﺑﹺﻬ ﺎ ﻣ ﻝﹺ ﺀُ ﺐ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
4
M odul N ahwu S
horof
Terjemah :
Apabila ada wazan yang fa’ fi’ilnya berupa huruf dal, dzal atau za’, maka ta’nya harus diganti
dengan huruf dal, karena sulit untuk mengucapkan ta’ setelah mengucapkan huruf-huruf ini
(dal, dhal, za’). Hal ini disebabkan karena dekatnya makhroj antara huruf ta’ dengan dal. Contoh
ﺮ ﺟ ﺩ ﺯ ﻭﺍ ,ﺫﱠﻛﹶﺮ ﻭﺍ,ﺃﹶ ﺭ ﺩ ﺍ adalah aslinya ﺮ ﺠ ﺯﺗ ﻭﺍ,ﺮ ﺗﻜﹶﺫﹾ ﺃﹶ ﻭﺍ ﺩﺗﺮ ﺍ
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓﺍﻟﺜﺎﻣﻨﺔ ﻋﺸﺮﺓ
ﻤ ﻬ ﻨ ﻴ ﺑ ﻟ ﺎﻛ ﻴ ﺍﻟﺴ ﺍﱠﻟﻠ ﺮ ﺑﹺﺤ ﺮﹺﺍﻟﻨ ﺴ ﻌ ﺗﺎﹶ ﻟ ﻓﹶﺎﺅ ﺒ ﺛ ﻗﹸﻠ ﺍﹶﻭ ﺍﺍﹶﻭ ﺍﻭ ﻭ ﻓﹾﺘ ﺫﹶﺍﻛﺎﹶ ﻓﺎﹶ ﺍ ﺍ
ﻦ ﺎﻣ ﻦﹺ ﻤ ﻦﹺ ﻄﹾﻖﹺ ﻑ ًﺀ ﻩ ﻳﺎﹶﺀً ﺎﹶﺀً ﺖ ﻞﹶ ﻥﹶ ُﺀ ﻌ
ﺎ
ﺴ ﺗ ﻭﺍ ﺼ ﺗ ﺍ ﺤ ﻧ ﻬ ﻣ ﺍﻟﺘ ﻭ ﻬ ﺠ ﻴ ﻣ ﺍﻟﱠﻠ ﺮ ﺣ ﺻ ﺍﻟﹾﻮ ﺎﻓﹶﺎﺓ ﻨ ﻣ ﻭ ﺍﻟﹾﻤ ﺔ ﺑ ﻣﻘﹶﺎﺭ
, ﺮ, ﻞﹶ ﺳ ﻮ ﻮ ﺓﹲ ﺎﺀُ ﻤ ﺭ ﻦﹺ ﻮ ِﻻﹶﻥﱠ ﻑ ﻒ ﺝﹺ ﺮ ﺨ
ﺔﹲ
.
ﺛﹾﺘ ﻭﺍ ,ﺮ ﺴ ﺘ ﻳ ﻭﺍ,ﻞﹶ ﺼ ﺗ ﻭ ﺍﺻﻠﻬﻤﺎ ﺍ
.ﺮ ﺛﱠﻐ ﻭﺍ .ﺮ ﻐ
Terjemah :
Kapan ada kalimat yang berwazan dan pada fa’ fiilnya berupa huruf wawu, ya’ atau tsa, maka
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
4
M odul N ahwu S
horof fa’ fi’il tersebut harus diganti dengan huruf ta’. Karena sulitnya mengucapkan huruf
huruf
layyinah (wawu atau ya’ yang mati) yang bertemu ta’. Hal itu dikarenakan huruf-huruf tersebut
berdekatan dalam makhrojnya. Dan berbeda dalam sifatnya yaitu huruf (wawu atau ya) adalah
huruf majhuroh (mempunyai sifat jahr) dan tsa adalah huruf mahmusah (mempunyai sifat hams)
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
ﺍﻟﻘﺎﻋﺪﺓ ﺍﻟﺘﺎﺳﻌﺔ
,ﺍﹶﻭ ﺍﹶﻭ ﺯ ﺍ ﺍﹶﻭ ﺳ ﻴ ﺍﹶﻭ ﺷ , ﺍﹶﻭ ﺻ ﺍ ﺫﹶﺍ ﻛﹶﺎﻥ ﻓﹶﺎ " ﺗ ﻔﹶﻌ " " ﺗ ﻔﹶﺎﻋ ﺗ ﺎ ,ﺍﹶﻭ , ﺍﹶﻭ ﺩ
ﺎﺩ ﺍ, ﺍﻻﹰً ﺫﹶﺍﻻﹰً ,ﻳ ﺎ ,ﻨ ﺎ ,ﻴ ﻨ ﺎ ﻞﹶ ﺀً ﺛﹶﺎﺀً ﻞﹶ" ﻭ ﹶ ُﺀ
ﺍﹶﻭ ﺿﺎﹶﺩ ﺍ ﺍﹶﻭ ﻃﺎﹶ ﺍﹶﻭ ﻇ :ﻳ ﺠ ﻗﹶﻠﹾ ﺗ ﺎﺀِﻫ ﺑﹺﻤ ﻳ ﻘﹶﺎﺭ ﺍﻟﹾﻤ ﺨ ﺮ ﺑ ﻌ ﺍﹶﻭ ﺍﻟﹾﻤ ﺘ ﻘﹶﺎﺭ ﻣ ﺜﹾ
ﺀً ,ﹶﺎﺀً ﻮ ﺯ ﺐ ﻤ ﺎ ﺎ ﹺﺑ ﻪ ﺝﹺ ﰱﹺ ﺪ ﺟﻌ ﻝﹺ ﹺﺑ ﻴ ﻦﹺ ﻞﹶ ,
ﻞﹺ
ﻫ ﻤ ﺰ ﺍﻟﹾﻮ ﺻ ﻟ ﻴ ﻤ ﺍﻟﹾﺎ ﺑ ﺘ ﺑﹺﺎﻟﺴ ﺎﻛ ﻦ ﻧ ﺤ ﺍﺗﺮﺱ ,ﻭ ﺍ ﺛﱠﺎﻗ ﺍﻟﺜﱠﺎﻧﹺﻰ ﻟ ﻠﹾﻤ ﺠ ﺎﻧ ﺍﺟ ﺘ
:ﹶﻞﹶ, ﹺ .ﻮ ﻞﹺ ﻜ ﻦ ﺪ ﺍﺀُ ﺏ
ﺓ ﹺ ﺴ ﺔ ﻊ ﻼﹶ
ﻣ
ﻭ ﺍ ﺩ ﺛﱠ ﻭ ﺍ ﺫﱠ ﻭ ﺍ ﺯ ﻭ ﺍ ﺳ ﻤ ﻭ ﺍ ﺷ ﻘ ﻭ ﺍ ﺻ ﺪ ﻭ ﺍ ﺿ ﺮ ﻭ ﺍ ﻇﱠ ﻭ ﺍ ﻃﱠﺎ ﺍﹶﺻ ﻠ ﺗﺘﺮﺱ,
: ﻕ ,ﻉ ,ﻬ ﺮ ,ﻫ ﺮ .ﹸﻬ ﺎ ﺮ ,ﻛﱠﺮ ,ﺟ ﺮ ,ﻊ ,ﱠﻖ ,
ﻭ ﺗ ﺬﹶﻛﱠﺮ ,ﻭ ﺗ ﺰ ﺟ ﺮ ,ﻭ ﺗ ﺴ ﻤ ﻊ ,ﻭ ﺗ ﺸ ﱠﻘﻖ ,ﻭ ﺗ ﺼ ﺪ ﻕ ,ﻭ ﺗ ﻀ ﺮ ﻉ ,ﻭ
ﺗ ﻈﹶﻬ ﺮ ,ﻭ ﺗ ﻄﹶﺎﻫ ﺮ .ﻭ ﺗ ﺜﹶﺎﻗﹶﻞﹶ ,ﻭ ﺗ ﺪ ﺛﱠﺮ ,
Terjemah :
Ketika ada kalimat yang mengikuti wazan , yang mana fa’ fi’ilnya berupaﺗﻔﺎﻋﻞ huruf ﺩ ,ﺙ ,ﺕ,
ﻁ, ﻅ ,, ﺹ ,ﺯ, ﺱ, ﺫ, maka ta fi’il tersebut boleh diganti dengan huruf yang
ﺽ, ﺵ
mendekati dalam makhrojnya, yaitu setelah menjadikan huruf pertama yang berdekatan tadi
seperti huruf yang kedua agar sejenis dengan mengidghomkannya kepada huruf yang kedua,
serta mendatangkan hamzah wasol untuk mengawali huruf mati. Seperti contoh :
ﺿ ﺍ ﻭ ,ﻕ ﺪ ﺻ ﺍ ﻭ ,ﺷﱠ ﻘﻖ ﺍ ﻭ,ﻤﻊ ﺳ ﺍ ﻭ,ﺮ ﺯﺟ ﺍ ﻭ ,ﺍﺫﱠ ﱠﻛﺮ ﻭ ,ﱠﺛﺮ ﺩ ﻭﺍ ,ﱠﺛﺎﻗﹶﻞﹶ ﻭﺍ
,ﺮﺱ ﺍﺗ ﺮ ﻃﱠﺎﻫ ﺍ ﻭ ,ﺮ ﻇﱠﻬ ﺍ ﻭ ,ﻉ ﺮ
aslinya
,ﺮ ﻈﹶﻬ ﺗ ﻭ ,ﻉ ﺮ ﻀ ﺗ ﻭ ,ﻕ ﺪ ﺼ ﺗ ﻭ ﻭ ,ﺮ ﺟ ﺰ ﺗ ﻭ ,ﺬﹶﻛﱠﺮ ﺗ ﻭ ,ﺛﱠﺮ ﺪ ﺗ ﻭ,ﺜﹶﺎﻗﹶﻞﹶ ﺗ ﻭ
,ﺸﱠﻘﻖ ﺮ ﻄﹶﺎﻫ ﺗ ﻭ ,ﺱ ﺮ ﺘ ﺗ ﺗ ﻭ ,ﻊ ﻤ ﺴ ﺗ
KAIDAH I’LAL
No Pengertian Contoh
ﻭ/ ﻱhidup sebelumnya fathah: ﻊ ﻴ ﺑ ﺑﺎﹶﻉ , ﻝﹶ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﻗﹶﻮ
1
diganti alif
ﻭ/ ﻱhidup sebelumnya huruf shohih ﻝﹸ ﻘﹾﻮ ﻳ ﻝﹸ ﻘﹸﻮ ﻳ , ﻴﹺﻊ ﺒ ﻳ ﻊ ﺒﹺﻴ ﻳ
2
yang sukun: dipindah harokatnya
ﻭ/ ﻱsukun (karena harokatnya ﻳ ﻑ ﻮ ﺨ ﻳ ﻑ ﻮ ﺨ ﻳ ﺎ ﺨ ﻳ
3
dipindah) terletak setelah fathah: ﺎﻑ ﺨ ﻑ
diganti alif
ﻭ/ ﻱsetelah alif tambahan: diganti ﻗﹶﺎﻭﹺﻝﹲ ﻞﹲ ﻗﹶﺎﺋ , ﺎﻱ ﺑﹺﻨ ٌﺎﺀ ﺑﹺﻨ
4
hamzah
6 ﻭsetelah kasroh: diganti ya’ ﺎﺩ ﻋ ﻮ ﻣ ﺎ ﻌ ﻴ ﻣ
ﺩ
7 ﻱsetelah dlomah: diganti wawu ﺴِﺮ ﻴ ﻳ ﺳ ﻮ ﻳ
ﺮ
ﻭ/ ﻱberharokat dhumah atau ﻳ ﻲ ﻣ ﺮ ﻳ, ﻭ ﺰ ﻐ ﻳ ﻭ ﺰ ﻐ ﻳ
8
kasroh (pada akhir kata): disukun ﻲ ﻣ ﺮ
5
M odul N ahwu S
horof
sebelumnya digani kasroh ﻦ ﺰﹺﻳ ﻐ ﺗ ﻦ ﺰﹺﻳ ﻐ ﺗ
www.ahmadmaslakhudin.blogspot.com
Sumber: PROGRAM PEMULA MEMBACA KITAB KUNING ﺻﺮﻓﻴﺔMetode Praktis Memahami
Shorof dan I’lal. KH. Taufiqul Hakim.
: Asalnya
: : Maka
ﺍﻋﻠﻢ ﺑﺎﻟﺼﻮﺍﺏ
Nama Alamat
: Ahmad Maslakhudin
: Semarang
Email : udin87asror@yahoo.co.id
Fb : www.facebook.com/maslakhudin
Twitter : www.twitter.com/maslakhudin
Pendidikan formal:
a) RA Al Iman 1994
b) MI Al Iman 2000
c) MTs Al Asror 2003
d) MA Al Asror 2006
e) Universitas Negeri Semarang (UNNES) : 2006-Sekarang