Anda di halaman 1dari 13

B.

KONSEP DASAR PENYAKIT

1. Definisi
Akne vulgaris adalah bentuk akne yang sering terjadi pada remaja dan dewasa
muda hingga dewasa menengan. Penyebab sebenarnya dari akne vulgaris tidak di ketahui
kemungkinan penyebabnya adalah pengaruh adrogenetik pada kelenjar sebasea.
Peningkatan produksi sebum. Dan proliferasi organisme propionibacterium acnes.
Banyak faktor yang pernah dianggap menyebabkan akne vulgaris termaksud diet tinggi
lemak,coklat,infeksi,dan kosmetik kini di bantah.

Kasus yang ringan dapat mencangkup hanya beberapa komedo yang


menyebar,tetapi kasus berat ditandai dengan lesi multipel pada semua jenis. Sebagian
besar lesi si akne vulgaris terbentuk pada wajah dan leher, tetapi juga dapat terjadi
punggung,dada,dan dagu. Wanita yang berusia 30an dan 40an tahun. Sering kali tanpa
akne sebelumnya, dapat mengalami lesi papular pada dagu dan sekitar mulut. Lesi
tersebut biasanya agak nyeri dan gatal. Komplikasi akne vulgaris terutama pada kasus
yang berat,adalah pembentukan kista,perubahan pigmen pada individu yang berkulit
gelap. Jaringan parut yang parah,dan konsep diri rendah akibat erupsi kulit.

2. Anatomi dan fisiologi


a. Pengertian kulit
Kulit adalah lapisan jaringan yang terdapat pada bagian luar menutupi dan
melindungi permukaan tubuh,berhubungan dengan selaput lendir yang melapisi rongga-
rongga lubung-lubang masuk.
b. Lapisan kulit
1.epidermis
a.) stratum korneum
lapisan ini terdiri dari banyak lapisan
tanduk(keratinasi),gepeng,kering,tidak,berinti,inti selnya sudah mati,dan
mengandung zat keratin
b.) stratum lusidum
selnya pipih,bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel sudah
banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah menjadi jernih seklai
dan tembus sinar
c.) startum granulosum
lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan dengan inti di
tengah dan sitoplasma berisi butiran (granula) keratohiali atau gabungan
keratin dengan hialin. Lapisan ini menghalangi benda asing, kuman dan
bahan kimia masuk kedalam tubuh
d.) lapisan spinosum/stratum akantosum
lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2
mm terdiri dari 5-8 lapisan
e.) stratum basal/germinativum
stratum germinativum menggantikan sel-sel yang diatasnya dan
merupakan sel-sel induk. Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus
disebut malnin warna.
2. Dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit,dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Bagian atas,pars papilars (startum papilar)
b. Bagian bawah,retikularis (stratum retikularis)

3. Hypodermis/subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan sel lemak dan diantara gerombolan ini berjalan
serabut-serabut jaringan ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan
intinya terdersak ke pinggir,sehingga membentuk seperti cicin. Lapisan lemak ini
disebut perikulus adiposus,yang tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat dan
juga pembagian antara laki-laki dan perempuan tidak sama(berlainan).

4. Kelenjar sebasea

Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang bermuara dalam sebuah
folikel rambut.Kelenjar yang tidak berhubungan dengan folikel rambut bermuara
langsung ke permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium
minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata.Kelenjar ini terletak dalam dermis
dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki dan tangan. Perkembangan dan
pertumbuhan kelenjar sebasea terutama terjadi selama pubertas di bawah control
hormone, sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat  untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.

c. Fungsi Kulit
1.       Fungsi Proteksi
Kulit menjaga tubuh dari gangguan fisik, kimia, suhu, sinar ultraviolet dan
mikro organisme. Proteksi terhadap gangguan fisik danmekanis dilaksanakan
oleh stratum korneum pada telapak tangan dankaki dan proses keratinisasi
berperan sebagai barier mekanis.
2.      Fungsi Ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat dan sisa metabolisme seperti NaCl, urea,
asam urat, amonia.Kelenjar sebasea menghasilkan sebumyang berguna untuk
menekan evaporasi air yang berlebihan.
3.       Fungsi Absorbsi
Fungsi absorbsi dimungkinkan dengan adanya permeabilitaskulit. Absorbsi
berlangsung melalui celah antar sel, menembusepidermis atau melalui muara
saluran kelenjar.

3. Aspek epidemiologi
Karena hampir setiap orang pernah mengalami penyakit ini ,maka sering
dianggap sebagai penyakit kulit yang timbul secara fisiologi, umumnya insiden terjadi
pada umur 14-17 tahun pada wanita dan 16-19 tahun pada pria dan pada masa itu lesi
yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi beradang.
Pada seorang gadis akne dapat terjadi premenarkhi.setelah  masa remaja kelainan ini
berangsur berkurang. Namun kadang pada wanita akne ini tetap menetap sampai  dekade
umur tiga puluhan atau lebih. Meskipun pada pria kane vulgaris lebih cepat berkembang,
namun dalam penelitian diketahui bahwa justru gejala akne vulgrais yang berat terjadi
pada pria.

4. Penyebab
Penyebab yang pasti dari akne vulgaris ini belum diketahui dengan  jelas tetapi
banyak faktor yang berpengaruh yaitu ;
a. Sebum, merupakan faktor utama penyebab timbulnya akne . Akne yang keras
selalu disertai pengeluaran sebore yang banyak .
b. Bakteri, Mikroba yang terlibat pada terbentuknya akne adalah Corynebacterium
acnes,staphylococcus epidermis,
c. Herediter, Berpengaruh pada besar dan aktivitas kelenjar palit ( kelenjar sebasea)
Bila orang tua mempunyai parut bekas akne kemungkinan besar anaknya akan
menderita acne.
d. Hormon, Hormon androgen memegang peranan yang penting karena kelenjar
palit sangat sensitive terhadap hormon ini . Hormon androgen berasal dari
kelenjar adrenalin yang menyebabkan kelenjar palit bertambah besar dan produksi
sebum meningkat.
e. Iklim, Akne bertambah hebat pada musim dingin sebaliknya kebanyakan
membaik pada musim panas.
f. Psikis, Pada beberapa penderita ,stress dan gangguan emosi dapat menyebabkan
eksaserbasi akne.
g. Kosmetik, Pemakaian bahan kosmetik tertentu,secara terus menerus dapat
menyebabkan akne ringan.

5. Patofisiologi
Selama usia kanak –kanak, kelenjar sebasea berukuran kecil dan pada hakekatnya
tidak berfungsi, kelenjar ini berada dibawah kendali endokrin, khususnya hormon -
hormon androgen. Dalam usia pubertas, hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea
dan menyebabkan kelenjar tersebut membesar serta mensekresikan suatu minyak
alami,yaitu sebum yang merembas naik hingga puncak folikel rambut dan mengalir
keluar pada permukaan kulit.
Pada remaja yang berjerawat, stimulasi androgen akan meningkatkan daya
responsive kelenjar sebasea sehingga akne terjadi ketika duktus pilosebaseus tersumbat
oleh tumpukan sebum. Bahan bertumpuk ini akan membentuk komedo.
6. Pathway

sebum bakteri Herediter Hormon iklim psikis kosmetik

ACNE VULGARIS

Inflamasi di dalam Sebum bergabung Penipisan dinding


jaringan kulit dengan keratin folikuler

Terbentuk papul Terbentuk whitehead Terbentuk pustul


comedo

Pustul pecah
Whitehead comedo
teroksidasi Isi folikuler pecah dan
mengiritasi dermis

Terbentuk blackhead
comedo Terbentuk nodul

Membentuk lesi baru

KERUSAKAN GANGGUAN RESIKO INFEKSI


INTEGRITAS CITRA TUBUH
KULIT
7. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik dari akne fulgaris ditandai dengan empat tipe dasar lesi :
Komedo terbuka dan tertutup, papula, pustule dan lesi nodulo kistik. Tempat predileksi
akne vulgaris yaitu pada muka, bahu, dada bagian atas, punggung bagian atas, leher, dan
lengan atas, kadang terkena erupsi kulit polimorfi. akne vulgaris dapat disertai gatal dan
nyeri.
Komedo merupakan gejala patognomonik bagi akne berupa papul miliar yang
ditengahnya mengandung sumbatan sebum, bila berwarna hitam mengandung unsur
melanin sehingga disebut komedo hitam, sedang bila berwarna putih karena letaknya
lebih dalam sehingga tidak mengadung unsur melanin disebut sebagai komedo putih atau
komedo tertutup.

8. Klasifikasi

a. Jerawat klasik (jerawat biasa): tampilannya mudah dikenali yaitu tonjolan kecil
berwarna pink atau kemerahan , kulit memproduksi minyak yang menjadi tempat
berkembang biaknya bakteri akibatnya pori-pori tersumbat karena terinfeksi oleh
bakteri.
b. Cystic acne (jerawat batu) Bentuknya besar dengan tonjolan yang meradang hebat,
berkumpul hampir diseluruh area wajah , ini terjadi karena kelenjar minyak yang
over aktif yang membanjiri pori-pori dengan minyak dan terjadi penyumbatan pada
duktus pilosebaseus yang menyalurkan sebum.
c. Komedo
Terdiri atas 2 jenis:
Komedo yang terbuka (blookhead) terlihat seperti pori-pori yang membesar
dan menghitam (yang berwarna hitam tersebut adalah penyumbatan pori-pori
yang berubah warna karena akumulasi lipid, bakteri serta debris epitel)
Komedo yang tertutup (whitehead) : adanya penumpukan sebum dibawah kulit
sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil.
Akne dibagi menjadi beberapa derajat :
1. Derajat I: memiliki komedo , papula atau pustula yang kurang
dari 10 buah pada salah satu sisi wajah.
2. Derajat II: 10 hingga 20 buah komedo, papula atau pustula.
3. Derajat III:25 hingga 50 buah komedo, papula atau pustula.
4. Derajat IV:lebih dari 50 buah komedo, papula atau pustula.

9. Pencegahan
Akne dapat dikendalikan dengan terapi bijaksana  yang diteruskan sampai proses
penyakit menghilang spontan, Ditujukan untuk mencegah pembentukan mikrokomedo,
melalui pengurangan hyperkeratosis folikel dan produksi sebum. Pengendalian awal
memerlukan waktu paling sedikit 4-8 minggu juga penting untuk memperhatikan
pengaruh emosional berat pada akne. Adapun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu :
Pencegahan primer,sekunder,tersier 
a. Primer
1.) Cuci selalu wajah pagi dan malam dengan pembersih mengandung salicylic-
acid untuk mengelupas sel kulit mati. Atau scrub kulit wajah minimal
seminggu sekali. Bawalah selalu kertas penyerap minyak untuk menyerap
kelebihan minyak di wajah. Gunakan juga masker untuk kulit berminyak
seminggu sekali.
2.) Untuk membunuh bakteri penyebab jerawat, gunakan sabun muka yg
mengandung benzoyl-peroxida, atau sabun sulfur. Dan gunakan masker anti
bakteri/jerawat seminggu sekali. Kalau obat-obat jerawat yg dijual bebas tidak
mempan, mintalah ke dokter kulit obat jerawat yg mengandung vitamin A
derivatif seperti Retin-A.
3.) Diet rendah lemak.
4.) Cukup istirahat.
5.) Penggunaan kosmetik secukupnya.
6.) Hindari polusi debu.
7.) Hindari pemencetan.
b. Sekunder
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada pasien acne jika dicurigai adanya
hiperandrogenisme.  Pada pasien dengan tanda virilisasi perlu pemeriksaan
lengkap dari level testosterone seperti testosteron bebas, DHEA-S, hormon
luteinizing, dan follicle-stimulating hormone.

c. Tersier

1).Menghindari terjadinya peningkatan jumlah lipis sebum dengan cara diet


rendah lemak dan karbohidrat serta melakukan perawatan kulit untuk
membersihkan permukaan kulit dari kotoran.

2.)Menghindari terjadinya faktor pemicu, misalnya : hidup teratur dan sehat,


cukup berolahraga sesuai kondisi tubuh, hindari stres; penggunaan kosmetika
secukupnya; menjauhi terpacunya kelenjar minyak, misalnya minuman keras,
pedas, rokok, dan sebagainya.

3).Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai penyebab


penyakit, pencegahan dan cara maupun lama pengobatannya serta
prognosisnya. Hal ini penting terhadap usaha penatalaksanaan yang dilakukan
yang membuatnya putus asa atau kecewa

10. penatalaksanaan
Terapi akne disesuaikan dengan individu dan berdasarkan keparahan lesi. untuk
akne dengan komedo,tretinoia (asam retinoat,Retin-A) atau sediaan benzoil peroksida
diresepkan. asam azelat(azelex) juga dapat digunaka. pemebrian analog vitamin A ini
dibahas dalam fitur pemberian obat yang ditunjukam di atas. sediaan benzoil peroksida
ditemukan pada obat yang dijual bebas(CTC) seperti Fostex,Acne-dome,Desquam-
X,Benzagel,clear by design,dan xerac BP, produk ini adalah keratolitik dan
mengempiskan komedo. epiduo( gel yang diresepka) mengobati akne vulgaris.
Bentuk ringan dari akne inflamasi papular diobati dengan klindamisn topikal
(Cleocin T), agens bakteri ostatik yang mengurangi jumlah asam lemak pada permukaan
kulit. obat ini dapa dikombinasikan dengan terapi tretinoin.
Bentuk sedang dari akne inflamasi papular diobati dengan antibiotik oral atau
topikal. seperti tetrasiklin,eritromisin,dan minosiklin. antibiotil ini diberikan selama 3-4
bulan; jika kulit pasien bersih,dosis,diturunkan secara bertahan menjadi dosis rumatan
yang akan mempertahankan kulit yang bersih.

11. Komplikasi
a. Jaringan parut dapat terbentuk pada kasus yang parah
b. Rasa percaya diri dapat terganggu,mesti kondisi tidak terlalu buruk
c. Pada acne rosasea,rinofima dapat muncul

B. Proses Keperawatan
1. pengkajian
a.         Aktivitas istirahat
1. Tanda: perasaan klien gelisah akan keadaan kulitnya
b.          Integritas ego
1. Gejala: ansietas, emosi, kesal
2. Tanda: menolak perhatian terhadap sekitarnya, Depresi karena
memikirkan akan proses penyembuhan
c. Neurosensori
1. Gejala: dapat meningkatkan emosional seperti rasa tidak nyaman ,dan
gatal
2. Tanda: perubahan diri, orientasi dan prilaku.
d.         Nyeri
1. Gejala : klien mengeluh nyeri pada akne
2. Tanda: adanya lesi pada kulit, kemerahan dan edema
e.         Interaksi social
1. Gejala: hubungan dengan orang lain kurang terbina
2. Diagnosa keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan permukaan kulit
b. Gangguan perubahan citra tubuh berhubungan dengan keadaan luka
c. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tubuh tidak adekuat

3. Intervensi dan Rasional

No Diagnosa tujuan Intervensi rasional


1 Kerusakan 1. Obeservasi atau 1. Mengetahui
Setelah dilakukan
integritas catat ukuran, warna perkembangan
kulit b/d tindakan keperawatan dan keadaan kulit di luka pasien dan
kerusakan selama 1 x 24 jam ara sekitar luka kulit di sekitarnya
permukaan diharapkan kondisi 2. Ubah posisi dengan 2. Memperbaiki
kulit sering. sirkulasi darah.
pasien stabil saat
3. Beri perawatan kulit 3. Terjadi kering /
aktivitas dengan kriteria
agar tidak terjadi lembab dapat
hasil : kering atau lembab merusak kulit dan
Suhu kulit normal mempercepat
Warna dan ukuran kerusakan

keadaan kulit di area

sekitar luka normal

Sering mengubah posisi

klien

2 Gangguan 1. Observasi makna 1. Mengetahui perasaan


Setelah dilakukan
perubahan citra perubahan yang pasien tentang
tubuh b/d keadaan tindakan keperawatan dialami oleh pasien keadaannya dan
luka selama 1 x 24 jam 2. Libatkan keluarga control emosinya
. diharapkan : atau orang terdekat 2. Dukung keluarga
dalam perawatan. dan orang terdekat
Perubahan yang dialami
3. Catat perilaku dapat mempercepat
oleh pasien
menarik diri : proses penyembuhan
Keluarga dapat
peningkatan 3. Dugaan masalah
membantu dalam ketergantungan, pada penilaian yang
perawatan manipulasi atau tidak dapat memerlukan
Peningkatan terlibat pada evaluasi lanjut dan
perawatan terapi lebih ketat.
ketergantungan,manipul

asi atau tidak terlibat

pada perawatan

3 Resiko infeksi
berhubungan Setelah dilakukan 1. Membersihkan 1. mengurangi faktor
dengan pertahanan
primer tubuh tidak tindakan keperawatan lingkungan setelah pencentus infeksi
adekuat selama 1 x 24 jam digunakan klien 2. mengontrol dan

diharapkan hasil : Ajarkan cara cuci tangan mengurangi faktor

Mengetahui faktor untuk perawatan pencentus infeksi.

resiko kesehatan pribadi. 3. agar cuci tangan yang

Monitor faktor resiko 2.Instruksikan klien dilakukan efektif untuk

dari lingkungan pentingnya teknik membersihkan tangan

Monitor faktor resiko mencuci tangan yang 4.antiseptic untuk

dari kebiasaan klien bersih membunuh bakteri


Integritas kulit
membaik dan luka pada 3.Gunakan sabun 5. untuk meningkatkan
kulit klien berkurang
antibakteri untuk mencuci daya tahan tubuh untuk

tangan,jika diperlukan tetap sehat


6. menjaga daya tahan
Edukasi pemasukan tubuh untuk tetap sehat
nutrisi yang di anjurkan
Motivasi untuk istirahat
DAFTAR PUSTAKA

LeMone,Priscilla. Kuren M. Burke, dan Gerene Bauldoff. 2015. BUKU AJAR KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH, Jakarta:EGC

Umah & Herdanti. 2017. MASKER MADU BERPENGARUH PADA PENYEMBUHAN


ACNE VULGARIS. Journal of community, Volume Volume 08, Nomor 02, November
2017 Hal. 179-187

https://www.dokter.id/berita/mengenal-penyebab-dan-pengobatan-jerawat-batu-acne-vulgaris

Bulechek Gloria M dan Butcher Howard K, 2013. Nursing intervention Classification(NIC). Elsevier

Anda mungkin juga menyukai