Anda di halaman 1dari 42

Kegiatan Belajar 1

Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

0
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

A. PENDAHULUAN

1. Deskripsi Singkat
Persoalan pengangguran di Indonesia pada dasarnya tidak terlepas dari
seberapa besar peran pendidikan dalam mencetak lulusan yang umumnya lebih
cenderung diarahkan untuk menjadi pencari kerja daripada menciptakan lapangan
kerja. Padahal ketimpangan antara ketersedian lapangan kerja dengan pencari
kerja sangat tidak seimbang.
Oleh karenanya untuk mengatasi persoalan pengangguran perlu ada suatu
kurikulum tambahan mengenai kewirausahaan dalam dunia pendidikan,
khususnya pada pendidikan setingkat sekolah menengah atas, kejuruan maupun
Aliyah karena pada pendidikan tingkat inilah orientasi anak didik sudah pada
dunia kerja. Melalui konsep kurikulum kewirausahaan ini diharapkan anak didik
dapat memiliki bekal keterampilan soft skill dan hard skill berwirausaha dengan
cara memasukkan muatan kewirausahaan baik secara substansi nilai-nilai
kewirausahaan maupun aplikasinya pada setiap proses pembelajaran.

Secara garis besar Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan ini


membahas tentang empat esensi yang akan menjadi acuan para peserta, yaitu
peluang usaha produk barang/jasa; prosedur pengujian kesesuaian; fungsi produk
barang/jasa; serta kesesuaian hasil produk dengan rancangan.

Modul ini dikemas dalam empat kegiatan belajar (4 KB) dan seluruhnya
diberi alokasi waktu 32 jam pelajaran (JP), di mana masing masing kegiatan
belajar terdiri atas 8 JP. Empat kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan
sebagai berikut:

1) Kegiatan Belajar 1 : Peluang Usaha Produk Barang/Jasa


2) Kegiatan Belajar 2 : Prosedur Pengujian Kesesuaian
3) Kegiatan Belajar 3 : Fungsi Produk Barang/Jasa

1
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

4) Kegiatan Belajar 4 : Kesesuaian Hasil Produk dengan Rancangan

Kegiatan belajar dalam modul ini akan dimulai dengan pemahaman


terhadap peserta mengenai peluang usaha. Peluang usaha harus diperkenalkan
kepada peserta, sehingga dapat memberikan pengetahuan dan pembentukan sikap
wirausaha kepada siswa-siswinya. Selain tentang peluang usaha, peserta juga
akan dibekali mengenai perilaku wirausaha dan konsep tentang kegagalan dan
keberhasilan seorang wirausaha.

Kegiatan belajar selanjutnya adalah prosedur pengujian kesesuaian. Pada


kegiatan ini diharapkan peserta akan memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan
keterampilan dalam mengenal kelayakan produk barang/jasa dan prosedur
pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa.

Kegiatan belajar berikutnya akan memberikan wawasan kepada peserta


tentang fungsi produk barang/jasa. Diharapkan peserta dapat mengenali dan
menerapkan prinsip-prinsip kemasan produk yang tepat, sehingga dapat
menerapkanya kepada siswa-siswinya.

Sementara itu, bagian akhir modul ini akan mengarahkan peserta untuk
memahami cara menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan. Melalui
koompetensi ini diharapkan peserta dapat menyusun dan mengevaluasi produk
barang/jasa yang telah dirancangnya.

2. Relevansi

Kewirausahaan memiliki potensi yang besar untuk menjadi system yang


dapat menanggulangi pengangguran dan persoalan keterhambatan dalam
pembangunan lainnya. Dengan demikian, menjadi sangat relevan bagi pemerintah
untuk memasukkan Kewirausahaan dalam kurikulum pembelajarannya.

Relevansi antara tuntutan dunia kerja dan urgensi dunia pendidikan untuk
menyiapkan pebelajar yang memiliki komepetsn iekwirausahaan dapat terlihat
dalam modul ini yangmembahas tentang: 1) pengetahuan mengenai peluang

2
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

usaha; 2) dasar-dasar pengelolaan bisnis baik berupa produk maupun jasa; 3)


kemampuan mengetahui strategi bersaing; 4) mengelola modal, baik modal
berbentuk materi maupun nonmateri; 5) menganalisis fungsi produk barang/jasa;
dan 6) menentukan kesesuaian hasil produk dengan rancangan.

Kompetensi-kompetensi tersebut di atas sangat diperlukan, khususnya bagi


siapa saja yang bekerja dalam bisnis maupun yang bergelut di bidang lain yang
membutuhkan sikap wirausaha. Dengan demikian, kehadiran modul ini
memberikan pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola produk kreatif dan
kewirausahaan.

3. Petunjuk Belajar

Sebelum mempelajari modul ini peserta PPG Dalam Jabatan harus


memilikikemampuan awal atau penguasaan tentang berbagai pengetahuan dasar
kewirausahaan secara umum dan telah dapat memahami esensi pembelajaran
kewirausahaan, yang bukan sekedar menciptakan pebisnis-pebisnis baru,
melainkan sebagai upaya menanamkan karakter wirausaha yang
tangguh.Beberapa hal yang harus dikuasai dengan tuntas sebelum mempelajari
modul ini seperti materi prinsip-prinsip kewirausahaan, manajemen sumber daya
manusia, konsep pemasaran, prinsip akuntansi sederhana dan pembukuan.
Adapunlangkah-langkah atau petunjuk belajar dari modul ini sebagai berikut:

Peserta:

1. Bacalah setiap materi dalam modul ini dengan cermat dan pahami dengan
baikdaftar pertanyaan pada “cek kemampuan” sebagai pengukur yang harus
dikuasai dalam modul ini.
2. Diskusikan dengan sesama peserta apa yang telah Anda cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuanbelajar dan kompetensi
yang ingin dicapai dalam modul. Bilamasih ragu, maka tanyakan kepada
instruktur sampai betul-betul Anda sudah paham .
3. Bila proses memahami materi Anda menemui kesulitan,diskusikan dengan
teman-teman Anda atau konsultasikan denganinstruktur.

3
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

4. Kerjakan tugas-tugas, baik secara individu ataupun kelompokdengan jujur


dan teliti serta bertanggungjawab.
5. Peserta tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajarberikutnya, bila
belum menguasai secara tuntas materi padakegiatan belajar sebelumnya.
6. Untuk kegiatan praktek diharapkan peserta selalu membacadan memahami
teori yang mendukung materi praktek.
7. Perhatikan tentang alat-alat untuk kegiatan praktek, termasuktentang
keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat praktek.
8. Setelah semua bahan ajar untuk mencapai satu kompetensi telahtuntas
dipelajari, maka ajukan uji kompetensi.

Instruktur:

1. Informasikan tentang bagaimana cara menggunakan modul,cara


pembelajaran, cara penilaian, alat yang digunakan dan waktuyang
dibutuhkan.
2. Berilah bimbingan kepada peserta bila mereka mendapatkankesulitan
3. Monitor dan catat kemajuan peserta dan berikan feedbackatas pencapaian
pembelajaran peserta didik.
4. Selama proses pembelajaran tetaplah berada di dalamkelas/tempat belajar.
5. Untuk kegiatan praktek, gunakan sarana dan alat-alat yangdisesuaikan dengan
modul, dapat dilakukan di kelas, tetapijauh lebih baik jika
menggunakanlaboratorium kantor untukkegiatan tersebut.

4
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

B. INTI

1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan


Menganalisis dan mengembangkan produk kreatif dan kewirausahaan

2. Pokok-Pokok Materi
Dalam mempelajari produk kreatif dan kewirausahaan, diharapkan peserta
dapat memahami tentang:
a) Sikap dan Perilaku Seorang Wirausaha
b) Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Seorang Wirausaha

3. Uraian Materi

Sebelum membahas lebih jauh tentang peluang usaha produk


barang/jasa, maka alangkah baiknya kita memahami dulu sikap dan perilaku
seorang wirausaha, serta faktor keberhasilan dan kegagalan seorang
wirausaha sebagai pengantar dasar dalam mengidentifikasi dan meraih
peluang usaha produk barang/jasa.

a. Sikap dan Perilaku Seorang Wirausaha


1) Konsep Wirausaha

Istilah kewirausahaan (entrepreneur)


pertama kali diperkenalkan pada awal
abad ke-18 oleh ekonom perancis,
Richard Cantillon.Menurutnya,
entrepreneur adalah “agent who buys
means of production at certain prices
in order to combine them”. Adapun
makna secara etimologis
wirausaha/wiraswasta berasal dari

Gambar 1.1. Joseph Schumpeter bahasa Sansekerta terdiri dari


Sumber: tiga suku kata: “wira”, “swa”
https://policonomy.wordpress.com
dan “sta”.

5
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

“Wira” berarti manusia unggul, teladan, tangguh, berbudi luhur, berjiwa


besar, berani, pahlawan, pionir, pendekar/pejuang, kemajuan, memiliki
keagungan watak.“Swa” berarti sendiri, “Sta” berarti berdiri. Istilah
kewirausahaan, pada dasarnya berasal dari terjemahan entrepreneur, yang
dalam bahasa inggris dikenal dengan between taker atau go between. Pada
abad pertengahan istilah entrepreneurdigunakan untuk menggambarkan
seseorang actor yang memimpin proyek produksi.

Konsep wirausaha secara lengkap dikemukakan oleh Joseph


Schumpeter, yaitu sebagai orang yang mendobrak system ekonomi yang ada
dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan
bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Orang tersebut
melakukan kegiatannya melalui organisai bisnis yang baru ataupun yang telah
ada.Dalam defenisi tersebut ditekankan bahwa wirausaha adalah orang yang
melihat peluang kemudian menciptkan sebuah organisasi untuk
memanfaatkan peluag tersebut. Sedangkan proses kewirausahaan adalah
meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan
memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi. Istilah
wirausaha dan wirswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun
memiliki substansi yang agak berbeda.

Selain itu defenisi kewirausahaan yang telah dipaparkan,


kewirausahaan menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia (INPRES) No.
4 Tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Me-masyarakat-kan dan
membudayakan yang berbunyi: Kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan/atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari menciptakan, menerapkan cara
kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan/atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar

Berikut ini digambarkan perkembangan teori dan defenisi wirausaha


yang asal katanya adalah terjemahan dari entrepreneur (Bahasa Perancis)

6
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau
go-between.

Perkembangan teori dan istilah enttrepreneur adalah sebagai berikut:


a) Asal kata entrepreneur dari bahasa perancis berarti between taker atau
go—between.
b) Abad Pertengahan: Berarti actor atau orang yang bertanggung jawab
dalam proyek produksi berskala besar.
c) Abad 17 diartikan sebagai orang yang
menanggung resiko untung rugi dalam
mengadakan kontrak pekerjaan dengan
pemerintah dengan menggunakan fixed
price.
d) Tahun 1725, Richard Cantillon
menyatakan entrepreneur sebagai
orang yang menanggung resiko yang
berbeda dengan orang yang memberi
modal. Gambar 1.2 Richard Cantillon
Sumber: https://en.wikipedia.org
e) Tahun 1797, Bedeau menyatakan
wirausaha sebagai orang yang menanggung resiko, yang merencanakan,
supervise, mengorganisasi, dan memiliki.
f) Tahun 1803, Jean Baptist Say menyatakan adanya pemisahan antara
keuntungan untuk entrepreneur dan keuntungan untuk pemilik modul.
g) Tahun 1876, Francis Walker, membedakan antara orang yang
menyediakan modal dan menerima bunga, dengan orang yang menerima
keuntungan karena keberhasilannya memimpin usaha.
h) Tahun1934, Joseph Schumpeter, seorang entrepreneur adalah seorang
innovator dan mengembangkan teknologi.
i) Tahun1961, David McLelland, Entrepreneuri adalah seoarang yang
energik dan membatasi resiko.
j) Tahun 1985, Robert Hisrich Enttrepreneur adalah the process of creating
something different with value by devoting the neccesarry time and effort,

7
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

assuming the accompanying financial, psychological, and social risks


and receiving theresulting rewards of monetary and personal satisfaction
(Entrepreneur adalah proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan
mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung
resiko keuangan, kejiwaan, social, dan menrima balas jasa dalam bentuk
uang dan kepuasan diri.

Pengertian dan definisi kewirausahaan menurut beberapa ahli:

a) Peter F Drucker kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan


berbeda (ability to create the new and different) .
b) Arif F. Hadipranata wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang
diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima
keuntungan financial ataupun non uang.
c) Thomas W Zimmerer kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan
keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan
peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.
d) Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur,
menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukannya dalam dunia usaha.
e) Andrew J Dubrin wirausaha yaitu seseorang yang mendirikan dan
menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person
who founds and operates an innovative business).
f) Robbin & Coulter “Entrepreneurship is the process whereby an individual
or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue
opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need
through innovation and uniqueness, no matter what resources are
currently controlled”. (Kewirausahaan adalah proses dimana seorang
individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan
sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan
memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak
peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan.

8
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kesimpulannya dari konsep wirausaha/entrepreneur merupakan usaha


seseorang melihat peluang dan siap menanggung resiko dalam menjalankan
usaha.

Wirausaha/enterprenur merupakan system kinerja yang dilakukan


untuk menjalankan usahanya dengan mengedepanakan pengelolaan
atau manajemen usaha sendiri. Dengan demikian usaha itu bisa
berjalan dengan efektif. Usaha yang baik adalah memeliki tata kelola
dengan sytem komputerasi dalam penegelompokkan jenis jenis usaha
yang dikelolahnya.

2) Karakteristik wirausaha
Sifat dan kepribadian wirausaha dipelajari guna mengetahui
karakteristik perorangan yang membedakan seorang wirausaha dan bukan
wirausaha.David McCleland mengindikasikan ada korelasi positif antara
tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi tinggi dengan tingkah laku
wirausaha.
Karakteristik orang-orang yang mempunyai motif prestasi tinggi
adalah:
1) Memilih resiko “moderate” dalam tindakannya dia memilih
melakukan sesuatu yang ada tantangannya, namun dengan cukup
kemungkinan untuk berhasil
2) Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan. Artinya
kecil sekali kecenderungan untuk mencari “kambing hitam” atas
kegagalan atau kesalahan yang dilakukannya.
3) Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatan-perbuatannya.
4) Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru.

Upaya untuk mengungkapkan karakteristik utama wirausaha juga


dilakukan oleh para ahli dengan menggunakan teorii letak kendali (locus of
control) yang dikemukakan oleh J. B Rotter.Teori letak kendali
menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari suatu kejadian dalam

9
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

hidupnya.Apakah sebab kejadian tersebut oleh factor dalam dirinya dan dalam
lingkup kendalinya atau factor diluar kendalinya.

Dua kategori menurut Rotter yaitu:

1) Internal
Orang yang beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa
yang akan dicapainya. Karakteristik ini sejalan dengan karakteristik
wirausaha seperti lebih cepat menerima pembaruan (inovasi)
2) Eksternal
Orang yang beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada
usaha seseorang, melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau
ketergantungan pada pihak lain, karena adanya kekuatan besar
disekeliling seseorang.
Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan.
Melihat kedepan dengan berfikir penuh perhitungan mencari pilihan dari
berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya. Menurut Suryana (2008), untuk
menjadi wirausahawan seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a) Percaya Diri
Orang yang percaya diri adalah orang yang sudah matang jasmani dan
rohaninya. Pribadi semacam ini adalah pribadi yang independen dan
sudah mencapai tingkat maturity (kedewasaan). Percaya diri
merupakan suatu paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan. Dalam praktik, sikap kepercayaan
ini merupakan keyakinan untuk memulai, melakukan dan
menyelesaikan tugas atau pekerjaan yang dihadapi. Oleh sebab itu
kepercayaan diri memiliki nilai keyakianan, optimisme, individualitas
dan ketidaktergantungan.
Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan
(Zimerer). Kepercayaan di atas baik lagsung maupun tidak langsung,

10
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

mempengaruhi sikap mental seseorang seperti kreativitas, keberanian,


ketekunan, semangat kerja keras, semangat berkarya dan sebaginya
banyak dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan diri
b) Inisiatif
Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk
memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang
besar. Sekali sukses, maka sukses berikutnya akan menyusul,
sehingga usahanya semakin maju dan semakin berkembang. Dalam
kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif. Perilaku
isiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman yang
bertahun-tahun dan pengembanganya diperoleh dengan cara disiplin
diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat.
c) Motivasi Prestasi
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang
wirausaha, karena dapat membentuk mental pada diri mereka untuk
selalu lebih unggul dan mengerjakan segala sesuatu melebihi standar
yang ada. Motivasi berprestasi, pertama diartikan sebagai perilaku
yang timbul karena melihat standar keunggulan dan dengan demikian
dapat dinilai dari segi keberhasilan dan kegagalan. Kondisi kedua
adalah individu sedikit banyak harus bertangggung jawab atas
hasilnya. Ketiga, terdapat suatu tingkat tantangan dan timbul perasaan
tidak pasti. Konsep-konsep motivasi berprestasi juga sangat menitik
beratkan pada kerja dinamika batiniah. Seseorang yang memiliki
motivasi prestasi maka dalam menjalankan usahanya ia akan
berorioentasi pada hasil dan wawasan ke depan.
d) Kepemimpinan
Seorang wirausahawan yang berhasil selalu memiliki sifat
kepemimpinan, kepeloran dan teladan. Ia selalu ingin tampil beda dan
lebih menonjol. Kepemimpinan ialah kualitas tingkah laku seseorang
yang mempengaruhi tingkah orang lain atau kelompok orang,
sehingga mereka bergerak ke arah tercapianya tujuan bersama.

11
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

Seorang wirausahawan yang menghendaki kerjasama dengan orag lain


hendaknya memiliki keterampilan kepemimpinan. Seorang wirausaha
yang berhasil selalu memilki sifat kepemimpinan kepeloporan,
keteladan. Ia ingin selalu tampil berbeda, lebih dulu, lebih menonjol.
Kepemimpinan termasuk faktor kunci bagi seorang wirausahawan.
Dengan keunggulan dibidang ini, maka seorang wirausahawan akan
sangat memperhatikan orientasi pada sasaran, hubungan kerja atau
personal dan efektifitas. Pemimpin yang berorientasi pada ketiga
faktor di atas, senantiasa tampil hangat, medorong pengembangan
karir stafnya, disenangi bawahan, dan selalu ingat pada sasaran yang
hendak dicapai.
e) Berani mengambilan Risiko
Setiap usaha, baik usaha baru maupun usaha yang telah lama akan
selalu berhadapan dengan risiko. Risiko selalu ada tanpa dapat
diketahui secara pasti. Seorang wirausahawan harus belajar dari hal-
hal yang pernah terjadi sebelumnya. Berbagai kejadian yang
merugikan sebagai dampak dari timbulnya risiko telah memberikan
pelajaran yang sangat berharga kepadanya.
Seorang wirausaha yang berani menaggung risiko adalah orang yang
selalu ingin menjadi pemenang dan memenagkan dengan cara yang
baik. Keberanian menanggung risiko bergantung pada daya tarik
setiap alternatif, siap untuk mengalami kerugian dan kemungkinan
relatif untuk sukses atau gagal. Pemilihan untuk pengambilan risiko
ditentukan oleh keyakinan diri, kesediaan untuk menggunakan
kemampuan, kemampuan untuk menilai risiko.

3) Sikap dan perilaku wirausaha


Tingkah laku kewirausahaan tergambar dalam kepribadian, menjalin
hubungan, memiliki kemampuan dalam bidang pemasaran, memiliki
keahlian mengatur, sikap terhadap uang.Kepribadian kewirausahaan
tercermin dalam kreativitas, disiplin diri, kepercayaan diri, keberanian

12
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

menghadapi resiko, dorongan, dan kemauan yang kuat. Soedjono (1993),


menyatakan bahwa perilaku kreatif dan inovatif dinamakan “entrepreneur
action” dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Selalu mengamankan investasi terhadap resiko
2) Mandiri
3) Berkreasi menciptakan nilai tambah
4) Selalu mencari peluang
5) Berorientasi ke masa depan

Perilaku tersebut dipengaruhi oleh nilai-nilai kewirausahaan, yaitu


berani mengambil resiko, sikap positif dan optimis, keberanian mandiri,
dan memimpin, serta kemampuan belajar dari pengalaman.Keberhasilan
dan kegagalan wirausaha sangat dipengaruhi oleh berbagai factor baik
eksternal maupun internal.

Selanjutnya, Harsodjo (dalam Syam), menyatakan bahwa


modernisasi sebagai sikap kewirausahaan yang menggambarkan:

1) Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan.


2) Kemampuan membentuk pendapat secara demokrasi.
3) Berorientasi masa kini dan masa depan.
4) Meyakini kemampuan sendiri.
5) Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
6) Menganggap bahwa ganjaran itu hasil dari prestasi.
Gabungan pandangan Timmons, McCelland dan Zimmerer (dalam
Surya, 2003) memperluas
karakteristik sikap dan perilaku
kewirausahaan yang tergolong
berhasil adalah sebagai berikut:
1) Commitment and Determination,
yaitu memiliki komitmen dan Gambar 1.3 Karakter Malas
tekad yang bulat untuk Sumber: http://www.tahupedia.com

13
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

mencurahkan semua perhatiannya pada usaha. Sikap yang setengah


hati mengakibatkan besarnya kemungkinan untuk gagal dalam
berwirausaha.
2) Desire for Responsibilty, yaitu memeiliki rasa tanggung jawab baik
dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun tanggung
jawab terhadap keberhasilan berwirausaha, sehingga selalu mawas diri
scara internal.
3) Oppurtunity Obsession, yaitu selalu berambisi untuk mencari peluang.
Keberhasilan wirausaha selalu diukur dengan keberhasilan untuk
mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada peluang.
4) Tolerance for Risk, Ambiquity, and Uncertanty, yaitu tahan terhadap
resiko dan ketidakpastian,
wirausaha harus belajar
mengelola resiko dengan
menstransfer resiko ke
pihak lain seperti bank,
investor, konsumen,
pemasok, dan lain-lain.
Wirausaha yang berhasil
biasanya memiliki toleransi
terhadap pandangan yang

berbeda dan ketidakpastian. Gambar 1.4 Karakter yang percaya Diri


5) Self confidence yaitu Sumber:https://klubwanita.com

percaya diri. Ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat


terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil
6) Creativity and Flexibility, yaitu berdaya cipata dan luwes. Salah satu
kunci penting dalam hal ini adalah kemampuan untuk menghadapi
perubahan permintaan. Kekakuan dalam menghadapi perubahan
ekonomi dunia yang serba cepat seringkali membawa kegagalan.
Kemampuan untuk menanggapi perubahan yang cepat dan fleksibel
tentu saja memerlukan kreativitas yang tinggi.

14
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

7) Desire for Intermediate yaitu, Selalu memerlukan umpan ballik yang


segera. Ia selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya.
8) High Level of Energy yaitu, memiliki tingkat energy yang tinggi.
Wirausaha yang berhasil biasanya memeiliki daya juang yang lebih
tinggi disbanding rata-rata orang lainnya, ia lebih suka bekerja keras
walaupun dalam waktu yang relatif lama.
9) Motivation to Exel yaitu, memiliki dorongan untuk selalu unggul,
lebih berhasil untuk mengerjakan apa yang dilakukannya dengan
melebihi standar yang ada. Motivasi ini muncul dari dalam diri
(internal) dan jarang dari eksternal.
10) Orientation to the Future yaitu, Berorientasi pada masa yang akan
datang. Untuk tumuh berkembang ia selalu berpandangan jauh
kedepan yang lebih baik.
11) Willingness to Learn from Failure yaitu, selalu belajar dari kegagalan.
Wirausaha yang berhasiltidak pernah takut gagal ia selalu
memfokuskan kemampuannya untuk meraih keberhasilan dalam
berusaha.
12) Leadership ability yaitu kemampuan dalam kepemimpinan.
Wirausaha yang berhasil memiliki kemampuan untuk menggunakan
pengaruh tanpa kekuatan (power), ia harus lebih memiliki taktik
mediator dan negiator daripada diktator.

Sikap dan perilaku wirausaha melekat pada kepribadian seseorang yang


disebut karakter.Jika seseorang memiliki kepribadian berani dalam mengambil
resiko berarti sikap dan perilaku yang dimiliki seorang wirausaha tersebut adalah
tahan terhadap resiko yang ada.Selain itu banyak sikap dan perilaku yang sangat
berkaitan erat dengan kepribadian ataupun karakter wirausaha yakni percaya diri,
tanggung jawab, kreativitas dan lain sebagainya.

15
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

b. Faktor keberhasilan dan kegagalan seorang wirausaha


1) Konsep peluang usaha
Peluang usaha di sekitar lingkungan kita sebenarnya sangat
banyak, baik dari apa yang kita lihat, apa yang kita baca sehari-hari, apa
yang kita dengar, maupun dari pembicaraan dengan teman. Semuanya
dapat mendatangkan ide bisnis.Tapi dibalik ide-ide tersebut, yang
terpenting adalah adanya keberanian, kreativitas, dan kesungguhan untuk
menangkap peluang. Bentuk bisnis yang belum ada disekitar kita bisa
juga menyontek bisnis orang lain yang sudah jalan, yang kebutuhan
masyarakatnya lebih tinggi dibanding persediaan.
Peluang usaha ialah kesempatan yang harus diambil oleh seorang
wirausahawan untuk
memwujudkan atau
melaksanakan
suatu usaha dengan
keberanian
mengambil resiko.
Peluang usaha
bukanlah datang
sendiri tetapi
seorang wirausaha
harus sanggup dan
mampu menemukan

Gambar 1.5. Bisnis Online tindakan yang tepat


Sumber: jennifercarrollevents.com dan layak untuk
mewujudkan peluang tersebut sebagai suatu kenyataan dengan kreativitas
dan inovasi.
Peluang bisnis juga akan mudah didapatkan apabila kita punya
keterampilan, misalnya:
a) Keterampilan elektronik, kita bisa buka service televise, kulkas,
AC, dan Sebagainya.

16
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

b) Bagi mahasiswa jurusan matematika bisa membuka kursus


matematika untuk siswa-siswi SD, SMP, dan SMA atau
Mahasiswa.
c) Hobi menanyi bisa buka les vocal, hobi organ tunggal bisa member
kursus organ, dan sebagainya.
d) Orang yang mengadakan perjalanan ke daerah atau luar negeri,
biasanya ketika kembali membuka usaha dari apa yang dilihatnya
diluar daerah atau luar negeri.
Dapat disimpulkan konsep peluang usaha adalah kesempatan dari
setiap individu untuk memperbaiki hidup dengan mengandalkan
keterampilan yang dimiliki menggunakan mata yang jeli untuk melihat
setiap peluang yang ada disekitarnya.

2) Identifikasi peluang usaha


Menciptakan bisnis adalah pilihan yang seringkali diasosiasikan
dengan istilah serikat kewirausahaan.Tidak ada pertanyaan yang
menanmpilkan permulaan perusahaan hingga kesempatan yang signifikan
bagi banyak wirausaha, tetapi wirausaha juga dapat mewujudkan mimpi
mereka dengan membeli perusahaan yang sudah ada.
a) Sumber ide awal pendirian usaha
Ide awal kadang membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk
penyaringan dan evaluasi langkah ini sangat tepat untuk melahirkan
temuan yang berarti dan sangat dibutuhkan dalam pengembangan
kerja untuk membuat mereka beroperasi.Hampir seluruh ide
membutuhkan studi yang hati-hati dan modifikasi sebagai
pendekatan untuk membuka bisnis.Kebutuhan menyaring ide adalah
dasar bagi entreprise Forum di Massachusett Institute of
Technologis.Para wirausaha yang terinspirasi menampilkan rencana
bisnisnya kepada panel individual yang sudah terbiasa dengan
menggunakan ide awal.

17
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

Panel tersebut secara umum terdiri dari usaha yang berlatar belakang
kahlian yang beragam, seorang investor privat, seorang banker,
seorang akuntan, dan seorang lagi adalah pengacara. Kumpulan
individu-individu ini membaca rencana bisnis dan hadir dalam forum
public dimana para wirausaha membuat presentasi lisan rencananya
pada sekelompok individu peserta yang tertarik. Para anggota panel
kemudian satu persatu menawarkan saran mereka untuk menguatkan
usaha yang diajukan.Akhirnya , peserta mempunyai kesempatan
bertanya dan mengajukan saran. Enterprise Forum sekarang telah
tersebar di Negara-negara besar di Amerika Serikat dan telah
menjadi alat bagi ribuan wirausaha yang mencari seseorang dengan
keahlian untuk mengulas rencananya. Baik memulai enterprise
forum atau group yang sama seorang wirausaha harus dapat
menangkap kesempatan-kesempatan agar yang lain dapat
mengevaluasi ide-ide yang dikemukakan lebih baik bila sendiri
mungkin evaluasi ini dilaksanakan didalam proses.
Proses menyiapkan rencana bisnis akan sangat membantu wirausaha
untuk berpikir secara menyeluruh tentang ide mereka dan
mempertimbangkan segala aspek dari bisnis yang diajukan. Ahli
yang ada di luar konteks ini dapat ditanyai untuk mengulas rencana
bisnisnya dan pertanyaan-pertanyaan serta saran-saran dari mereka
dapat digunakan untuk memperbaiki rencana bisnis tersebut.
Karena pendirian perusahaan diawali dengan ide-ide, maka
sebaiknya kita mempertimbangkan beberapa sumber inspirasi ide-ide
baru. Beberapa penelitian telah berusaha mencoba untuk menemukan
tempat bermulanya ide dalam pendirian bisnis berskala kecil yang
menunjukkan hasil dari salah satu penelitian yang dilakukan oleh
National Federation of Independent Bussiness Foundation
menemukan bahwa 45 % ide baru muncul dari pengalaman kerja
sebelumnya dari seseorang, minat pribadi mempengaruhi munculnya
ide baru hanya 16%, sedangkan kesempatan hanya berpengaruh

18
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

11%. Meskipun sebuah ide baru sebenarnya dapat berasal darimana


saja, namu kita dapat memusatkan perhatian pada 4 sumber
inti,yaitu: (a) bos lama konsumen baru, (b) Pengalaman pribadi, (c)
penemuan tidak sengaja, dan (d) pencarian ide dengan penuh
pertimbangan.
b) Identifikasi dan evaluasi kesempatan investasi
Pengalaman menunjukkan bahwa sebuah ide bagus tidaklah harus
menjadi sebuah kesempatan
investasi yang bagus
pula.Kenyataan menunjukkan
bahwa, bila seorang menjadi
terpengaruh oleh sebuah ide,
mereka cenderung
meremehkan kesulitan untuk
mengembangkan penerimaan
pasar pada ide tersebut. Untuk
memenuhi syarat sehingga Gambar 1.6 Filosofi Peluang Usaha
sebuah kesempatan investasi Sumber: http://aricha1.blogspot.co.id

dinilai bagus, apabila sebuah produk barang atau jasa harus


memenuhi kebutuhan riil yang berkaitan langsung dengan fungsi,
kualitas, daya tahan, dan harga.
Keberhasilan sangat tergantung pada acara atau strategi meyakinkan
para konsumen tentang manfaat barang atau jasa tersebut.Menurut
Bhide, seorang professor di Harvard Bussines School, menguraikan
bahwa permulaan usaha dengan produk yang tidak memenuhi
kebutuhan yang jelas dan penting tidak dapat diharapkan untuk
ditemukan dengan jumlah konsumen yang cukup untuk membuat
sebuah perbedaan. Oleh karena itu, pasar sangat menentukan apakah
sebuah ide memiliki kemungkinan untuk menjadi sebuah kesempatan
investasi yang bagus atau malah sebaliknya.

19
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

Pengalaman lain untuk menentukan apakah sebuah ide


bisnis baru adalah kesempatan investasi yang baik, beberapa
persyaratan mendasar akan muncul, diantaranya adalah sebagai
sebagai berikut:
1) Harus terdapat kebutuhan pasar yang ditentukan dengan jelas
bagi barang/jasa dan harus memiliki waktu yang tepat. Konsep
yang dimiliki bagus, namun waktu yang tidak tepat dapat
mencegah sebuah barang/jasa dari penentuan kesempatan
investasi yang ada. Jadi untuk meraih keberhasilan syaratnya
jendela kesempatan harus terbuka dan tetap terbuka cukup lama
bagi seorang wirausaha untuk mengeksploitasi kesempatan
tersebut.
2) Bisnis yang diinginkan harus dapat mencapai keuntungan
betahan yang kompetitif. Ketidakmampuan untuk mengerti sifat
alami dan kepentingan dari keuntungan kompetitif telah terbukti
membuahkan kegagalan dari berbagai macam ide-ide awal yang
kecil.
3) Ekonomi dari suatu usaha perlu untuk dihargai dan bahkan
dimaafkan, memperbolehkan bagi keuntungan yang berarti dan
menumbuhkan potensi. Batas keuntungan (keuntungan sebagai
presentasi dari ukuran investasi) harus cukup tinggi untuk
memberikan kesempatan pada kesalahan dan masih mampu
menghasilkan keuntungan ekonomi yang cukup berarti.
4) Harus ada kecocokan yang cukup baik antara wirausaha dan
kesempatan. Dalam perkataan lain, kesempatan harus dapat
ditangkap dan dikembangkan oleh seseorang yang mempunyai
keahlian dan pengalaman serta yang mempunyai akses untuk
sumber kritikal yang perlu untuk pertumbuhan usaha.

Yakinkan tidak ada kesalahan total dalam usaha tersebut, yaitu tidak
adanya situasi atau perkembangan yang dapat membuat hidup dan mati
sendiri yang dapat membuat bisnis tersebut sebagai suatu kegagalan.

20
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

c . Peluang usaha dengan analisis SWOT


SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), dimana
swot ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu
organisasi yang berorientasi profit dan non profit dengan tujuan utama
untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara lebih komprehensif.

Sumberdaya/ Peluang- Peluang-


kemampuan- peluang peluang
kemampuan organisasi
organisasi
dilingkungan
tersebut

Gambar 1.7. Mengidentifikasi peluang-peluang organisasi


Sumber: Irham Fahmi, Kewirausahaan (2013)

Ada hal yang harus diingat bahwa analisis SWOT tidak hanya
menarik untuk dikaji oleh para manajer atau para top management
perusahaan, namun menjeadi menarik juga jika dikaji secara pribadi.
Terutama untuk melihat potensi diri seseorang serta prospek yang akan
diraih dalam pekerjaannya di masa depan. Ini sebagaiman dikatakan oleh
Stephen P. Robbins dan Mary Coulter bahwa, “Sebuah analisis SWOT
dapat merupakan alat yang bermanfaat untuk memeriksa keterampilan,
kemampuan pilihan karir, dan peluang-peluang karir anda sendiri.”
Melakukan analisis SWOT artinya anda diajarkan untuk masuk
dalam analisis diri secara komprehensif, dengan begitu anda akan
menjadi lebih mengenal diri serta pribadi yang dimiliki untuk lebih jauh
menempatkan kajian secara strategis. Ini sebagaimana ditegaskan oleh
Stephan P. Robbins dan Mary Coultter bahwa, “Dengan meluangkan
waktu untuk mengidentifikasi apa yang penting secara pribadi, anda dapat
menyusun sebuah rencana strategis dan menjamin bahwa rencana itu
dilaksanakan secara efektif hingga anda puas.”Persoalan dibanyak orang
adalah keinginan yang kurang dalam meluangkan waktu untuk keperluan

21
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

tersebut, kondisi seperti ini menyebabkan orang tersebut bekerja dan


membangun karir tidak dapat dalam tatanan konseptual yang sitematis,
namun lebih bersifat alamiah (natural).Oleh karena itu, salah satu solusi
konstruktif yang harus dilakukan dalam personal SWOT analysis adalah
dengan membuat daftar penilaian pribadi dari empat posisi tersebut, serta
mendampinginya dengan pertanyaan dan jawaban yang realistis.
Melakukan analisis dengan pendekatan SWOT memang memiliki
kelebihan dan kelemahannya. Namun setidaknya telah diperoleh
gambaran yang membuat seseorang bisa menilai serta memutuskan
langkah-langkah apa yang bisa ia kerjakan dikemudian hari. Jadi dengan
kata lain seseorang sudah meiliki kerangka (framework) antisipasi jika
suatu saat mengalami masalah atau kendala.

e. Bentuk-bentuk Peluang Usaha


Seseorang yang akan
terjun ke dunia bisnis atau
usaha terlebih dahulu
harus dapat memilih usaha
yangs sesuai dengan
dirinya, karena apabila
salah memilih jenis usaha

Gambar 1.8. Bidang Industri dan Kerajinan


yang akan dijalankan
Sumber: http://ikreatifonline.com maka kegagalan usaha
yang akan terjadi. Untuk memilih bidang usaha, terlebih dahulu harus dilihat
pemetaan usaha. Jenis-jenis usaha dapat dibedakan sebagai berikut:

22
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Tabel. 1.1. Bidang dan Jenis Usaha


No Bidang Usaha Jenis Usaha
1 Industri dan Kerajinan Industri besar
Industri Menengah
Industri kecil dan pengrajin
2 Pertambangan dan energy: Minyak, batu bara, marmer, pasir, emas,
eksplorasi dan eksploitasi timah, perak,dll
3 Bidang pemberi jasa a) Bank (Umum, Syariah, BPR)
b) Asuransi (Jiwa, Kerugian, kesehatan,
kebakaran, dll)
c) Hotel (berbintang, melati, wisma,dll)
d) Restoran (rumah makan, warung,
kafe,dll)
e) Pariwisata (agen tiket, agen
perjalanan wisata, pemandu wisata,
dll)
f) Perantara (broker/makelar, jual beli
saham, tanah, mobil, telepon
genggam, rumah, dll)
4 Bidang Perdagangan Perdagangan besar, perdagangan
menengah, perdagangan kecil
(kelontong, bahan bangunan, elektronik)
5 Bidang Agraria a) Pertanian (tanaman pokok, sayuran,
buah-buahan, dll)
b) Perkebunan (tanaman keras, tanaman
obat, dll)
c) Tanaman hias (tanaman bunga, dll)
d) Peternakan (sapi, kerbau, unggas,
kambing, lebah, wallet, burung
puyuh, dll

23
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

e) Perikanan (laut, air tawar, air payau)

f). Menangkap Peluang Usaha


Orang-oranng yang terdidik biasanya agak sulit menangkap peluang
usaha, karena terlalu berpikir ilmiah, tidak berdasar pada data yang
terlihat.Padahal bisnis merupakan paduan ilmiah dan data yang langsung di
amsyarakat. Rhenald Kasali menyatakan bahwa “Masalah terbesar dari
kalangan terdidik dalam wirausaha adalah terlalu berpikir formal logic (logika
ilmiah) dalam mengambil keputusan. Artinya, cenderung mengandalkan
pikiran, melihat dunia dengan pikiran, padahal lihatlah data yang ada
dimasyarakat yang merupakan aktivitas bisnis nyata.
Seorang wirausahawan pemula walaupun lulusan pendidikan tinggi
harus mau mulai dari noll di lapangan, atau mau belajar dari data di lapangan.
Karenanya kuasai dan kenali orang yang berhubungan dengan bisnis anda,
pelajari masalah yang muncul dan diskusikan dengan orang yang telah lama
dalam bisnis yang sejenis dengan anda.Dalam tahap belajar bisnis bisa
berjalan apabila anda mau melepaskan ego, merasa lebh pintar, lebih
tahu.Prinsipnya, semua yang ada anda banggakan harus ditanggalkan dulu.
Rhenald Kasali menyatakan:
“Bukalah mata, telinga, dan pikiran.Tangkaplah segala hal yang tidak
dapat ditangkap oleh pikiran anda.Orang yang terlalu pintar sulit
menangkap sinyal dan gerakan yang dikirim orang, alam, atau benda-
benda yang bergerak karena sudah ada tafsiran otomatisnya.”
Untuk mendapat peluang usaha perlu mengurangi rasa malu.Rasa malu
adalah persoalan yang berat sehingga tidak mudah menguranginya.Apabila
seorang pebisnis tidak mampu mengurangi rasa malu, maka bisnisnya tidak
akn berkembang, bahkan cenderung berhenti.Bisnis adalah rangkaian
perjanjian/transaksi dengan banyak orang yang belum kenal, sehingga rasa
malu selalu menghinggapi.Masalah malu adalah masalah mental yang
solusinya adalah pada mental pebisnis. Peter Drucker, pakar manajemen asal

24
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Amerika, menyatakan bahwa orang yang efektif bukan orang yang pikirannya
fokus pada masalah, tetapi orang yang pikirannya fokus pada peluang.

Cara Menemukan Peluang


Peluang hanya ditemukan oleh orang yang matanya jeli.Kemudian
memikirkan secara terus menerus, ketertarikan yang tinggi pada sesuatu hal
dan memiliki pengetahuan pada bidang tertentu.Peluang bisa datang karena
masalah, misalnya, karena kejahatan muncullah ide untuk membuat private
security (bisnis SATPAM). Dalam suatu perjalanan ke luar negeri, seorang
melihat took buku yang luas, nyaman, dapat membaca di tempat manapun
sekalipun tidak beli, kemudian buka di Jakarta, yaitu took buku Aksara.
Seorang yang merantau untuk kuliah di kota besar, ketika makan ia melihat
ibu pemilik warung membungkus nasi dengan daun dan Koran, maka dia
mencoba menawarkan kertas Koran untuk menjadi pemasok Koran di warung
tersebut dan dapat menghasilkan uang.

Mencuri Waktu
Mencuri waktu adalah peluang usaha
yang dilakukan oleh Bong Chandra, ia
melihat cuci mobil hanya buka pada
siang hari, kemudian dia buka sampai
malam hari, dan ternyata banyak yang
mencuci mobilnya. Bong melihat
peluang dengan mencuri waktu dan
kesempatan karena ternyata banyak
orang baru sempat mencuci mobilnya

sore sampai malam karena pulang


Gambar 1.9. Pisang Ijo ala Riezka Rahmatia
kantor. Saya melihat mencuri Sumber: google.com
waktu ini banyak peluang, misalnya, bengkel kantor, bahan bangunan, tambal
ban, pasar swalayan 24 jam, dan masih segudang usaha
Sumber: yang dapat diciptakan
www.adasatu.com
dengan “mencuri waktu”, artinya membuka usaha ketika orang lain tutup.

25
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

Sebagai contoh nyata dalam dunia wirausaha adalah warga bandung yang
menjadi pengusaha sukses makanan khas Makassar yakni pisang ijo.

Ada Satu kisah inspirasi dari pengusaha muda riezka rahmatiana. Berbagai
usaha pernah ia jalani. Jatuh Bangun dalam usaha sering dialami akhirnya
camilan khas Makassar pisang ijo yang berhasil mengantarkan sukses. Rasa
manis es pisang ijo ini mampu bikin ketagihan siapapun untuk menyantapnya.
Pisang ijo, makanan khas Makassar ini menjadi jalan bagi Riezka Rahmatiana
untuk sukses.

Sebelumnya Riezka Rahmatiana adalah orang yang selalu gagal dalam merintis
bisnis. Mulai dari bisnis cafe, bisnis snack dan bisnis minuman juga gagal.
Yang akhirnya ketemu dengan konsep es campur pisang ijo yang berawal dari
tidak sengaja. Konsep pisang ijo berawal ketika ia sedang makan di rumah
makan Makassar. Waktu itu ada menu dessert yang bukan menu utama. Setelah
dia rasakan Kok enak, akhirnya dia mengambil ide dari menu dessert itu dan
mengembangkan dengan berbagai macam rasa.

Selama 6 tahun menggeluti usaha ini, berbagai macam penghargaan telah


diraih oleh wanita berusia 28 tahun ini. Salah satunya yang paling bergengsi
adalah terpilih sebagai pemenang Ernest & young Woman pada tahun 2012
dari lembaga audit terkemuka Ernest and young Inggris.
Pisang ijo adalah bisnis yang ke 9 dari serangkaian bisnis riezka rahmatiana
sebelumnya yang tidak berhasil. Rizka merintis usaha ini ketika ia menjadi
mahasiswa di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung saat
ia berusia 21 tahun. Modal awal waktu itu hanya Rp150.000. Kini ia mampu
meraup untung hingga ratusan juta rupiah setiap bulannya.

Agar virus usaha ini menyebar, Riska pun mewaralabakan usahanya. Kini tak
hanya di Bandung Jawa Barat, namun ada lebih dari 300 gerai yang tersebar di
seluruh Indonesia. Awalnya pisang ijo ini punya 23 cabang milik sendiri dan
kemudian diwaralabakan supaya pemasaran lebih luas . Saat ini, dengan
konsep frachise ini Rieska sukses membangun gerai di kota-kota seluruh
Indonesia tanpa ia harus ada disana.

26
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Konsistensi dan kesuksesannya dalam dunia usaha, membuat orang orang


tertarik untuk menjadi Mitra. Bahkan salah satu Mitranya adalah seorang
pegawai negeri yang ingin belajar berwirausaha. Untuk mecari Mitra Riska tak
sembarangan bekerjasama, ada prosedur dan seleksi dalam memilih
pewaralaba. Seorang Mitra harus punya jiwa entrepreneur. Setelah dia punya
jiwa enterpreneur dia harus mampu mengontrol dan mampu melaporkan hasil
usahanya kepada manajemen. kalau tidak sanggup maka tidak akan di terima
sebagai Mitra.

Tidak hanya pisang ijo, Rizka juga menambah inovasi bisnis kuliner nya. Salah
satunya adalah camilan yang
diadaptasi dari negeri Sakura
Jepang. Saat ini Rieska sudah
memiliki rumah produksi
sekaligus kantor di daerah
Margahayu Soekarno Hatta
Bandung. Dengan dibantu 23
pegawainya, Riska tak ragu

untuk terjun langsung ditiap


Gambar 1.10. Sosok Wirausaha Muda
Sumber: google.com seluk-beluk bisnisnya. Setiap
pagi rapat digelar untuk memperkokoh bidang usaha dan mempersolid tim
kerjanya.

Riska juga tak lupa mengontrol kualitas produksi karena baginya kepuasan
pelanggan adalah kepuasan baginya. Semua produksinya dibuat tanpa bahan
pengawet. Rieska tak hanya berwirausaha untuk dirinya sendiri, dia juga
membagi ilmunya untuk orang lain terutama mahasiswa baginya level
mahasiswa adalah usia ideal untuk memulai bisnis.

Rizka menciptakan sistem kerjasama dan berbagi omset penjualan untuk


pelaku usaha kecil menengah dan mahasiswa. Tak hanya berbagi ilmu, ia juga

27
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

memberikan fasilitas operasional yang dapat menunjang usaha dan semua


diberikan secara gratis.

Bergelut dengan dunia usaha dan meraih sukses, tak membuat Rieska Lupa
Daratan dia juga peduli akan pendidikan bagi anak yatim. Menjadi pengusaha
tak membuatnya lupa kodrat sebagai wanita. Kini ia dikaruniai dua orang anak.
Dia tetap menjalankan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga yang baik.
Berinteraksi dengan keluarga terutama suami dan anak bisa menjadi obat
Mustajab penghilang penat. Kunci keberhasilannya Adalah fokus dan
konsisten. Jika kita fokus dan konsisten maka pasti akan ada jalan.

f. Keberhasilan dan kegagalan wirausaha

Kerja keras seorang wirausaha bukan menjadi satu-satunya faktor penentu


keberhasilan usahanya, melainkan bergantung pada seberapa cerdas seorang
wirausaha merencanakan dan mewujudkan strategi usahanya.

Adapun faktor-faktor pendukung keberhasilan wirausaha adalah:

1). Faktor manusia


Faktor sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam mencapai
keberhasilan dalam berwirausaha. Manusia sebagai sumber daya sangat
dibutuhkan dalam menjalankan wirausaha. Bisa dibayangkan jika manusia
yang diharapkan sebagai sumber daya tersebut ternyata malas, bodoh dan
tidak memiliki keterampilan apapun, maka peralatan yang canggih
sekalipun tidak akan berguna atau menjadi disfungsi. Dibutuhkan manusia
yang terampil dan produktif.

2). Faktor keuangan


Keuangan perusahaan merupakan salah satu fungsi manajemen selain
fungsi lainnya yaitu produksi, pemasaran dan personalia.. Faktor
keuangan merupakan faktor penunjang dan pendukung keberhasilan
seseorang dalam berwirausaha. Faktor keuangan ini menjadi penting
sebab tanpa adanya keuangan yang memadai, maka sebuah usaha tidak

28
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

akan mampu berjalan dengan baik. Dalam masalah keuangan, hal yang
penting dan harus diperhatikan bukan hanya jumlah atau nominal dana
yang dimiliki, tetapi terletak pada kemampuan mengelola keuangan. Agar
tidak terjadi pemboroan dana atau modal usaha yang besar harus dikelola
dengan tepat. Penentu dalam mengelola keuangan adalah administrasi
yang tertib, rapi, teliti dan tepat.

3). Faktor organisasi


Munculnya organisasi dapat mengatur sistematika pekerjaan sehingga
orang orang yang terlibat dapat bekerja secara teratur dan efesien.
Organisasi merupakan alat untuk menyatukan persepsi dan bekerja secara
bersama-sama sesuai aturan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan demikian fungsi orgnisasi mengatur system kinerja atau bagian-
bagian dari tugas para anggotanya untuk menjalankan usaha dengan
profesional.

4). Faktor perencanaan


Dalam sebuah usaha, perencanaan merupakan salah satu aspek penentu,
karena dapat menetukan langkah dari usaha yang didirikan. Segala
kegiatan usaha yang terlaksana dimulai dari perencanaan yang matang
agar segala aktivitsa dapat terlaksana dengan baik, benar, terukur, dan
sistematis. Sehingga peluang utuk meraih kesuksesan sangat terbuka lebar.
Perencanaan menjadi acuan dalam bekerja, demi pencapaian tujuan.

5). Faktor pengelolaan usaha


Dalam menjalankan usaha tentu yang sangat diharapkan adalah tata kelola
usaha itu sendiri karena pengelolaan yang baik tentu sangat memudahkan
dalam mengoprerasikan semua sumber daya yang ada guna memajukan
usaha itu sendiri. Pengelolaan yang baik berkaitan dengan penerapan
fungsi-fungsi manajemen dengan tepat. Fungsi-fungsi manajemen yang
dimaksud, meliputi perencanaan, pelaksanaanm pengorganisasian,
pengendalian, pengawasan, dan evaluasi.

29
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

6). Faktor pemasaran


Seni dalam usaha merupakan sebuah strategi pemasaran guna untuk
menarik perhatian para konsumen. Jadi usaha dapat maju dan berdaya
saing ketika system pemasaran dapat menarik atau merangsang para
pelanggang untuk memiliki produk atau jasa yang dipasarkan. Maka
pelaku usaha harus pandai dalam menempatkan SDM khsusnya bagian
dari pemasaran. Salah satu yang harus dikuasai oleh bagian pemasaran
adalah komunikasi yang meaudahkan para pelanggan mengenal produk
atau jasa yang dipasarkan.

7). Faktor administrasi


Kunci utama dalam usaha adalah administrasi karena mampu menyimpan
segala catatan aktivitas dalam usaha. Aktivitas administrasi dalam sebuah
usaha telah dimulai sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pelaporan,
hingga evaluasi. Olehnya itu, usaha bisa maju ketika penataan dan
pengelolaan admiistrasinya baik. Salah satu pengelolaan yang harus
dikelola dengan baik adalah dalam hal memisahkan antara pencatatan
pemasukan dan penegeluaran di dalam sebuah pembukuan sehingga
memudahkan menghitung laba usaha itu sendiri.

8). Faktor fasilitas pemerintah


Usaha dapat berhasil tentu tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam
hal ini adalah fasiltas yang telah tersedia sehingga pelaku usaha dapat
mengoperasikan usahanya dengan baik. Salah satu fasilitas pemerintah
adalah akses jalan, jembatan, transfortasi dan jaringan serta kebijakan yang
mendukung pelaku usaha itu sendiri. Perijinan dan permodalan juga
merupakan fasilitas penunjang yang dapat diakomodir oleh pemerintah.

Jika Anda ingin menjadi wirausaha, mundurlah dan evaluasi apakah Anda
memiliki karakteristik berikut atau tidak. Jika saat ini, Anda belum memiliki

30
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

sifat-sifat ini sekarang, Anda dapat mengembangkannya untuk meningkatkan


peluang keberhasilan Anda:

1. Motivasi Diri
Salah satu ciri terpenting dari wirausahawan adalah motivasi diri. Ketika
seseorang ingin sukses, dia harus bisa mendorong diri sendiri. Setiap orang
tidak bertanggung jawab kepada siapa pun sebagai wirausahawan, dan itu
kadang-kadang berarti bahwa sulit untuk bergerak tanpa ada orang yang
mendorong atau memotivasi.

2. Memahami Apa yang Anda Tawarkan


Sebagai seorang wirausahawan, seseorang perlu mengetahui apa yang
ditawarkan dalam usahanya, dan bagaimana usaha itu sesuai dengan
kebutuhan pasar. Baik itu produk atau layanan jasa. Hal ini berarti bahwa
seseorang perlu mengetahui kapan saatnya untuk sedikit mengubah keadaan
atau bertahan pada strategi awal. Seorang wirausaha harus mampu
memposisikan diri dan kemudian menyesuaikan sesuai kebutuhan pasar atau
pelnggan.

3. Ambil Risiko
Pengusaha sukses mampu mengetahui bahwa kadang-kadang penting untuk
mengambil risiko. Bermain aman hampir tidak pernah membawa
kesuksesan sebagai pemilik bisnis. Namun, ini bukan tentang mengambil
risiko apa pun. Memahami risiko yang sudah diperhitungkan dan lebih
mungkin untuk dilunasi adalah bagian penting dari menjadi seorang
pengusaha.

4. Ketahui Cara Jaringan


Mengetahui cara berjejaring adalah bagian penting dari kewirausahaan.
Terkadang siapa yang Anda kenal adalah bagian penting dari kesuksesan.
Mampu terhubung dengan orang lain dan mengenali peluang kemitraan
dapat membawa seseorang sukses melangkah sebagai pemilik bisnis. Cari

31
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

tahu ke mana harus mencari peluang jaringan dan jadikan titik untuk belajar
menjadi efektif.

5. Keterampilan dan Pengetahuan Manajemen Keuangan Dasar


Kita sering menganggap pengusaha sukses sebagai "gambaran besar" orang-
orang yang tidak begitu khawatir tentang pengelolaan sehari-hari. Memang
benar bahwa seseorang mungkin memiliki akuntan atau anggota tim lain
untuk membantu mengelola bisnis. Namun, jika ingin sukses, seseorang
harus tetap memiliki keterampilan dan pengetahuan manajemen keuangan
dasar. Pahamilah tentang cara uang bekerja sehingga Anda tahu di mana
Anda berdiri, dan agar Anda menjalankan bisnis Anda dengan prinsip-
prinsip yang sehat.

6. Fleksibilitas
Untuk tingkat tertentu, seseorang harus bersikap fleksibel sebagai
pengusaha. Bersedia untuk berubah sesuai kebutuhan. Seorang pengusaha
harus tetap mempertahankan ide dan strategi awalnya, namun juga harus
bersedia untuk mengadopsi perubahan dalam proses dan produk sesuai
kebutuhan pasar. Terkadang, seorang pengusaha juga membutuhkan
fleksibilitas dalam pemikiran dan tindakannya. Ini adalah bagian penting
dari pemecahan masalah. Seseorang ingin dapat menemukan solusi unik
dan efektif untuk berbagai permasalahannya.

7. Minat/Gairah
Akhirnya, pengusaha sukses harus sangat bersemangat. Mereka sangat
merasakan produk atau layanan atau misi mereka. Minat/gairah adalah apa
yang akan membantu seorang pengusaha menemukan motivasi ketika
sedang berkecil hati dan itu akan mendorong mereka untuk maju. Gairah
adalah bahan bakar untuk kewirausahaan yang sukses. Jika Anda mendapati
diri Anda kehilangan gairah, itu mungkin merupakan petunjuk bahwa sudah
saatnya untuk beralih ke hal lain (yang menyulut gairah Anda). Ada banyak
pengusaha yang menciptakan bisnis yang sukses, menjualnya, dan
kemudian menciptakan yang lain.

32
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

Kenali dan mempertimbangkan karakteristik diri Anda, pikirkan


bagaimana mengembangkannya lebih baik untuk membantu Anda menjadi
pengusaha yang lebih baik.

Berwirausaha bukan saja menjadi kebutuhan hidup, namun telah berubah


menjadi gaya hidup belakangan ini. Saat ini, aktivitas wirausaha, bukan saja
dilakukan oleh orang dewasa, namun telah banyak pula kegiatan
kewirausahaan yang digeluti oleh remaja. Tumbuhnya minat besar terhadap
aktivitas kewirausahaan juga disebabkan oleh tingginya potensi keberhasilan
yang dijanjikan dan peluang kesejahteraan dan kemapanan dari hasil
kewirausahaan ini. Namun sama seperti kegiatan lainnya, wirausaha juga
memiliki resiko, yaitu resiko kegagalan. Banyak faktor yang dapat
mengakibatkan kegagalan dalam berwirausaha dan beberapa diantaranya
kadang tidak disadari oleh wirausaha itu sendiri.

Seorang wirausaha hendaknya telah memperhitungkan berbagai resiko


sejak awal setiap kali melakukan tahapan atau proses memulai usahanya.
Terutama resiko kegagalan. Mengidentifikasi resiko kegagalan sebagai bagian
dari perencanaan, penting dilakukan agar dapat dipikirkan tentang langkah
antisipasi atau alternative-alternatifnya. Berikut ini beberapa faktor kegagalan
wirausaha yang paling sering dialami oleh para wirausahawan:

a) Rencana
Dalam memulai sebuah usaha, kita dituntut dan dituntutun untuk memiliki
sebuah perencanaan. Perencanaan menjadi sebuah panduan bagi
penyusun, pengelola, atau pelaksana, agar mereka mengetahui tujuan dari
rencana usaha atau kegiatannya. Namun terkadang, banyak orang yang
terlalu sibuk menyusun sebuah perencanaan, menghabiskan banyak waktu
untuk menyelesaikan perencanaannya, namun lupa untuk segera memulai
usahanya. Perencanaan ibarat sebuah rambu yang menuntun kita untuk
mengetahui arah, tujuan, dan pilihan atau tawaran langkah yang harus
ditempuh.

33
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

b) Tidak memiliki Kemampuan Manajerial


Kewirausahaan menuntut adanya kemampuan manajerial yang baik.
Dengan memiliki kemampuan ini, maka dapat diyakini bahwa jika fungsi
manajerial dilaksanakan sesuai standar yang ada, maka tujuan wirausaha
dapat tercapai dengan maksimal. Kemampuan manajerial ini merupakan
sebuah system keterampilan yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin
memulai berwirausaha. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan
merencanakan, mengorganisasi orang lain yang terlibat, menggerakkan
mereka, memberikan penugasan-penugasan, menerapkan kedisiplinan,
memberikan kesempatan, penghargaan, dan sanksi, menyusun laporan
keuangan, mengevaluasi setiap kegiatan, dan menindaklanjuti hasil
evaluasi. Tentu saja kemampuan manajerial ini bukan sesuatu yang
mudah.

c) Minimnya Pengetahuan dan Pengalaman


Dalam menjalankan usaha idealnya kita memiliki pengetahuan dan
pengalaman. Selain memahami ilmu tentang kewirausahaan, pengalaman
juga memiliki peranan yang besar. Dengan memiliki banyak pengalaman,
seorang wirausaha akan senantiasa berpikir kreatif dan inovatif serta
mampu memikirkan solusi akan setiap permasalahan bisnis yang dihadapi
kedepannya berdasarkan pengalaman yang telah dilaluinya.
Kurangnya pengalaman dalam dunia usaha seringkali menjadi sebab
seorang wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu
sangat penting bagi wirausaha untuk mencari pengalaman baik secara
langsung (praktek) maupun menggali informasi berdasarkan pengalaman
orang lain yang lebih dulu mengenal dunia usaha.

d) Pemilihan lokasi yang tidak tepat


Lokasi yang strategis menjadikan pengembangan usaha semakin mudah.
Oleh karena itu, sangat penting memikirkan lokasinya terlebih dahulu
sebelum memutuskan untuk mendirikan usaha. Sehebat apapun
perencanaan yang telah disusun jika tidak didukung dengan lokasi yang

34
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

sesuai maka hasilnya tidak akan maksimal. Sebelum menentukan lokasi


usaha banyak hal yang perlu dipertimbangkan, salah satunya yaitu
menyesuaikan lokasi usaha dengan target pasar. Upayakan agar lokasi
tersebut mudah dijangkau oleh target pasar. Lokasi tersebut diharapkan
bisa menarik simpati orang banyak untuk melihat. Kesalahan memilih
lokasi atau tempat mendirikan usaha dapat berakibat fatal dan sangat
berpengaruh untuk keberlanjutan usaha kedepannya, lokasi yang susah
dijangkau dan tidak menarik tentunya akan sepi dari pengunjung.

e) Kurangnya pengawasan peralatan


Seperti halnya lokasi, peralatan usaha merupakan bagian penting dari suatu
usaha atau bisnis. Perlatan ini memberikan segala kemudahan yang dapat
mendukung kelancara usaha. Penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui
jenis dan kualitas peralatan yang digunakan sebelum membelinya. Cukup
banyak pengusaha yang melakukan kesalahan saat membeli bahan baku,
misalnya ketidak seimbangan antara peralatan yang dibeli dengan yang
dibutuhkan. Selain itu pengawasan peralatan juga menjadi hal yang
penting agar dapat digunakan dalam jangka waktu lama sehingga
meminimalisir pengeluaran. Kurangnya pengawasan terhadap peralatan
bisa menjadi sebab tersendatnya produksi dikarenakan ada peralatan yang
hilang, rusak dan sebagainya. Agar usaha dapat berjalan efektif dan efesien
sangat penting untuk memantau peralatan usaha secara berkala mulai dari
tahap pengadaan, pemeliharaan sampai penyusutan peralatan yang sudah
tak terpakai.

f) Mudah Menyerah dan Tidak Konsisten


Penting untuk dipahami bahwa tidak ada kesuksesan yang mudah
diperoleh tanpa kerja keras. Kunci keberhasilan dari suatu usaha adalah
keuletan pengusahanya. Seringkali usaha gagal karena ketidakmampuan
wirausaha untuk konsisten pada perencanaan awal.
Seringkali jika didapati ketidaksesuaian antara rencana dan senyatanya
menjadikan kita mudah untuk menyerah dan tidak lagi fokus pada tujuan

35
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

yang akan dicapai. Oleh karena itu dibutuhkan tekad yang kuat serta
konsistensi yang lebih sebelum memutuskan untuk memulai suatu usaha
agar usaha tersebut bisa bertahan.

g) Tidak Mampu Menghadapi Peralihan atau Transisi Kewirausahaan


Segala sesuatu dalaam kehidupan dapat berubah dengan cepat. Misalnya
saja perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dalam kehidupan
wirausaha, perubahan terjadi dengan cepat seiring perubahan zaman dan
waktu. Terdapat terobosan-terobosan baru di dunia usaha yang tidak
mungkin untuk dihindarkan. Pengusaha yang tidak mampu menghadapi
peralihan dan transisi tentu akan tergusur oleh mereka yang mampu
mengikuti zaman dan perkembangan teknologi. Dapat kita amati peralihan
dunia usaha misalnya ruko konvensional dengan online shop. Perlahan
pengusaha yang tidak mampu mengikuti teknologi akan tersingkirkan oleh
pengusaha-pengusaha online yang lebih diminati oleh masyarakat di
zaman sekarang.

h) Tidak Terampil Mengelola Administrasi dan Keuangan


Kegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan menjadi sangat krusial
untuk kehidupan sebuah usaha. Kegiatan administrasi berkaitan dengan
kemampuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebelum
menentukan kebijakan dalam menjalankan usaha. Begitupun dengan
kegiatan pengelolaan keuangan, ada banyak sekali pengusaha yang gagal
menjalankan usaha mereka karena tidak memiliki tata keuangan yang baik.
Hal tersebut membuat pengusaha tidak dapat dapat menyeimbangkan
antara modal, omzet, pengeluaran dan penjualan.
Banyak usaha yang gagal diakarenakan pengusaha tidak mampu
membedakan antara keuangan pribadi dan keuangan perusahaan, sehingga
seringkali keauangan pribadi digunakan untuk keperluan usaha. Begitupun
sebaliknya, keuangan usaha yang seharusnya digunakan untuk kepentingan
usaha seringkali digunakan untuk kepentingan pribadi. Kondisi tersebut
jelas akan berdampak buruk pada keberlanjutan usaha yang dapat berujung

36
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

pada gagalnya suatu usaha. Pengelolaan dan perhitungan keuangan akan


menjadi sangat rumit sehingga sulit untuk mengukur pencapaian dan target
usaha sudah sejauh mana.

i) Tidak Memiliki Perencanaan dan Target yang Matang


Segala sesuatu yang direncanakan akan lebih baik hasilnya dari sesuatu
yang dilakukan secara tiba-tiba. Begitu juga halnya dengan wirausaha
yang ingin memulai suatu usaha atau bisnis. Segala seasuatunya mesti
diperhitungkan termasuk target yang akan dicapai.Target inilah yang
menjadi acuan agar terus memacu kemampuan untuk mencapainya.
Rencana dan target juga dapat digunaakan sebagai pengendali kegiatan
operasional. Bagaimana memilih dan menentukan apa saja kegaitan yang
diperlukan serta melakukan seluruh kegiatan secara teratur sesuai dengan
tahap-tahap yang telah ditentukan.
Buruknya perencanaan dan target yang hendak dicapai akan membuat
usaha menjadi monoton dan kehilangan arah. Jika perencanaan dan target
usaha tidak dipikirkan dengan matang, hal ini akan berdampak langsung
pada kegiatan operasional bisnis yang mengakibatkan kegagalan bisnis.

j) Terlalu Banyak Teori Tidak ada Tindakan


Pengetahuan akan dunia usaha memang perlu. Termasuk pemahaman
tentang toeri-toeri bisnis akan sangat mendukung seorang wirausaha dalam
menjalankan usaha. Akan tetapi terlalu banyak teori pun tidak akan
berguna jika tidak diaplikasikan melalui praktek langsung. Memahami
ilmunya saja tidak cukup menjadikan kita sebagai seorang wirausaha yang
profesional.
Idealnya teori yang kita pelajari, menjadi acuan untuk dapat diaplikasikan
melalui praktek. Meskipun senyatanya dilapangan sering kita jumpai
kenyataan tidak selamanya sesuai dengan toeri yang kita pahami selama
ini. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui bahwa usaha yang
baik adalah usaha yang berjalan bukan usaha yang hanya fokus pada teori
saja. Terlalu memusingkan teori sehingga kita bingung sendiri teori mana

37
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

yang sebenarnya ingin digunakan membuat usaha tidak akan berjalan


dengan maksimal dan berakhir pada kegagalan

k) Tidak Melakukan Riset dan Anlisa Pasar


Menjalankan usaha bukanlah perkara yang mudah, dibutuhkan analisis dan
perencanaan matang sebelum memulai agar tantangan dan hambatan masa
mendatang dapat diminimalisir. Analisis tersebut dapat dilakukan melalui
riset dan analisa pasar. Riset ini dilakukan agar kita mampu menentukan
target pasar, lokasi, strategi dan lain sebagainya. Analisa pasar menjadi
penting karena akan sangat menentukan arah usaha kedepannya.
Kesalahan yang seringkali membuat usaha menjadi gagal adalah karena
kita tidak mengenal kondisi yang akan kita hadapi kedepannya. Melalui
riset dan analisa pasar, kita dapat merencanakan seberapa besar penjualan
dan sasaran pasar. Jangan sampai salam masuk pasar dalam berwirausaha
sehingga mengakibatkan usaha tidak mendapat lirikan dari calon pembeli
dan akan mengalami kegagalan

l) Hambatan dalam Mendapatkan Legalitas dan Perizinan


Seringkali legalitas dan perizinan usaha dianggap sepele bagi masyarakat
yang akan menjalankan suatu usaha. Padalal sebelum memulai penting
untuk memikirkan usaha apa yang tidak susah untuk memperoleh legalitas
dan perizinan. Legalitas dan perizinan membuat produk yang kita
tawarkan menjadi diakui tidak diragukan lagi oleh masyarakat. Hal
tersebut tentu akan memudahkan dalam pemasarannya.
Banyak usaha yang berhenti ditengah jalan atau gulung tikar karena
ditutup paksa oleh pihak yang berwenang lantaran tidak memperoleh izin
dan legalitas dari pemerintah setempat. Ataupun usaha tersebut menjadi
sepi pengunjung karena keasliannya masih diragukan oleh konsumen
lantaran tidak mampu menunjukkan legalitas dan pengakuan dari pihak-
pihak yang berwenang.

38
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

m) Tidak Kreatif dan Inovatif


Inovasi dan kreativitas sangat diperlukan dalam dunia usaha. Seiring
munculnnya saingan pasar dan permintaan konsumen, seorang wirausaha
dituntut untuk senantiasa berpikir dan melahirkan kreativitas. Dari
kreativitas terebut diharapkan dapat lahir produk yang dapat menarik
perhatian konsumen.
Tanpa adanya inovasi, membuat daya tarik konsumen menjadi hilang.
Produk-produk yang tidak kreatif tentunya akan digeser oleh produk
pendatang yang lebih menarik dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Penting bagi seorang wirausaha untuk tidak diam ditempat dan terus
berinovasi demi keberlanjutan usaha.

n) Cepat Puas Diri


Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam menjalankan usaha
dibutuhkan target agar menjadi semangat dan dorongan untun mencapai
target tersebut. Ketika target itu tercapai maka menjadi kebahagiaan
sendiri bagi wirausaha. Pada fase ini wirausaha cenderung merasa bangga
dan berpikiran bahwa tujuannya telah tercapai. Merasa telah berhasil
menjalankan tugasnya. Hingga lengah dan tidak lagi berpikir untuk
menciptakan sesuatu yang lebih. Hal tersebut membunuh kreativitas
seseorang. Hingga pada suatu titik konsumen menjadi bosan dan lebih
tertarik pada produk lain dan membuat usaha kita tidak lagi diminati dan
sepi pengunjung. Usaha pun terpaksa berhenti dan gagal sebab tak ada lagi
solusi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

o) Laba Terlalu Besar


Bagi sebagaian besar pengusaha, laba yang besar merupakan suatu target
yang mesti dicapai. Banyak hal yang dilakukan oleh seorang pengusaha
demi memperoleh keuntungan yang besar termasuk menekan biaya
produksi dan menaikkan harga barang. Akan tetapi tindakan tersebut
bukan hal yang baik untuk keberlanjutan usaha. Resiko konsumen beralih

39
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Kegiatan Belajar 1
Peluang Usaha Produk Barang/Jasa

ke produk lain pun semakin besar seiring munculnya produk-produk baru


yang sejenis dengan harga yang lebih murah.
Sebelum menentukan harga suatu produk, penting melakukan analisis
biaya produksi. Sehingga menjadi dasar untuk menentukan kebijakan
terkait laba yang tentunya masih dibatas kewajaran dan tidak memberatkan
konsumen.

p) Pelayanan yang Buruk


Banyak usaha yang memiliki banyak pelanggan setia selain karena kualitas
produk yang ditawarakan, juga karena konsumen tertarik pada pelayanan
yang diberikan oleh si penjual. Wirausaha yang melayani dengan baik
tentu akan membuat pelanggannya merasa nyaman dan dihargai sehingga
kemungkinan untuk tertarik membeli dua kali bisa lebih besar.
Beda halnya dengan penjual yang memberi pelayanan yang buruk.
Sekalipun konsumen teratrik pada produk yang ditawarkan, sikap penjual
akan sangat berpangaruh. Bisa saja konsumen batal membeli hanya karena
tidak suka pada tingkah laku si penjual.

q) Terlalu Cepat Mengembangkan Usaha


Kunci dari keberhasilan suatu usaha adalah fokus dan keuletan dalam
mengelolanya. Usaha yang berkembang memang menunjukkan bahwa
seorang wirausaha telah berhasil mengelola usahanya. Sehingga banyak
pengusaha yang secara terburu-buru mengembangkan usahanya dan tidak
hanya fokus pada satu usaha saja.
Namun permasalahan yang muncul kemudian adalah jika dilakukan tanpa
perencanaan yang matang, akan membawa dampak buruk pada kondisi
usaha kedepannya. Seringkali pengusaha bermaksud mengembangkan
usahanya tanpa memikirkan kondisi keuangan yang dimiliki. Dibutuhkan
modal dan dana yang besar untuk itu, kebanyakan wirausaha hanya
terobsesi untuk mengembangkan usahanya dengan maksud agar omset dan
pemasukan lebih besar, akan tetapi fokus usaha menjadi terbagi secara

40
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Modul 6
Produk Kreatif dan Kewirausahaan

otomatis pengelolaan keuangan menjadi rumit dan sudah pasti akan


mendapatkan kesulitan untuk memenuhi keduanya.

r) Tidak Ada Promosi


Promosi erat kaitannya dengan kemampuan marketing atau pemasaran.
Pemasaran yang baik adalah salah satu kunci keberhasilan semua jenis
usaha. Tujuan dari promosi adalah agar produk yang kita tawarkan dapat
dikenali dan diminati oleh target pasar. Tidak efektifnya upaya dalam hal
promosi dan pemasaran, bisa menjadi kegagalan suatu usaha. Kekurangan
promosi dapat menjadikan usaha sepi dan tidak terekspos.

s) Tidak Memiliki Rencana B


Segala hal yang dikerjakan tentu berpeluang untuk dua kemungkinan yaitu
gagal dan berhasil. Penting menyiapkan beberapa rencana sebagai
antisipasi apabila perencanaan usaha yang telah dilakukan sebelumnya
tidak berhasil. Banyak kasus pengusaha yang bangkrut diakibatkan ketidak
mampuannya mengelola dan menata kembali rencananya yang gagal.

4. Forum Diskusi
Setelah membaca dan memahami tentang sikap dan perilaku wirausaha,
saatnya mendiskusikan tentang sebuah kasus berikut ini:
Ruslan seorang sarjana Antropologi yang sulit untuk mendapatkan pekerjaan
sementara dia harus menghasilkan uang demi kebutuhan ekonomi keluarganya.
Ruslan tinggal di pemukiman pemulung sampah kertas dan plastic. Para
pemulung di sekitar tempat tinggalnya hanya memilah sampah, mengepul, dan
menjualnya. Menurut kalian, apakah sampah ini bisa menjadi peluang usaha
bagi Ruslan? Jika iya, apa yang harus dilakukannya?

41
PPG Dalam Jabatan
Bidang Studi Manajemen Perkantoran

Anda mungkin juga menyukai