PENGANTAR BAKTERIOLOGI
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1
DHEA AMALIA UTAMI 2014301052
IDA BAGUS PUTU S.P 2014301061
LAFA SALSABILA 2014301066
LANTIKA F 2014301067
MELA RESTA 2014301071
NURIA USPIKA 2014301078
PUTRI OKTARINA 2014301081
TIMIKA ATHAFIYAH O 2014301091
UMI RAHMAWATI 2014301093
VIVI APRILIA WIDYA.N 2014301095
ANDREAN 2014301098
ANNISA HARTATI 2014301099
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
iman dan islam kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Bakteriologi untuk memenuhi tugas tepat waktunya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan kami sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Jenis Dan Klasifikasi Bakteri......................................................................................................5
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya........................................................................5
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya.....................................................................................6
3. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya...........................................................................6
4. Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya...........................................................................7
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen.......................................................................8
Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Positif....................................................................8
B. Struktur dan Bentuk Bakteri...................................................................................................10
2. Bakteri Bentuk Kokus..............................................................................................................12
C. Karakteristik Bakteri...............................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................15
Kesimpulan.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau
batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama
Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar
bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari bakteri mulai
berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi. Bakteri adalah organisme
yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan
(Sri Maryati, 2007).
Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri
bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang
paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri terbesar
adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri beraneka ragam,
yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirilia (spiral). (Sri Maryati, 2007)
B. Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtutan sesuai
dengan ketentuan yang ada.Maka dari itu perlu penyusunan suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah ini. Adapun rumusan masalah ialah sebagai
berikut:
1. Apa definisi Bakteri ?
2. Apa saja jenis dan klarifikasi bakteri ?
3. Bagaimana struktur dan bentuk bakteri ?
4. Bagaimana karaktristik bakteri ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar penulis dapat memahami apa itu
bakteri,struktur dan ciri-ciri bakteri serta jenis - jenis dan karteristik nya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Bakteri Autotrof
Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat bahan organik dari
bahan-bahan anorganik. Untuk membuat bahan organik, diperlukan energi.
Beberapa bakteri memperoleh energi dari cahaya sehingga disebut bakteri
fotoautotrof. Bakteri fotoautotrof juga memiliki pigmen untuk fotosintesis. Jika
pada tumbuhan hijau kita kenal pigmen klorofil, pada bakteri pigmen untuk
fotosintesis disebut bakterioklorofil (yang bewarna hijau) dan bakteriopurpurin
(bewarna ungu atau merah).
b. Bakteri Heterotrof
5
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya
Bakteri melakukan respirasi untuk menghasilkan energi. Untuk keperluan reaksi
respirasi, biasanya diperlukan senyawa oksigen. Berdasarkan kebutuhan oksigennya,
bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri aerob, bakteri anaerob, dan
bakteri mikroaerofil.
a. Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang hanya tumbuh apabila ada oksigen. Jika
tidak ada oksigen, bakteri ini akan mati. Contoh bakteri aerob adalah
Thiobacillus.
b. Bakteri Anaerob
c. Bakteri Mikroaerofil
Bakteri mikroaerofil adalah bakteri yang tumbuh jika ada oksigen bebas
dalam jumlah sedikit (> 0,2 atmosfer), contohnya Spirillum minus.
a. Bakteri Psikrofil
b. Bakteri Mesofil
Bakteri jenis ini hidup dan tumbuh pada suhu 25 – 40 C. Bakteri mesofil
banyak terdapat pada tanah, air, dan tubuh vertebrata. Salah satu contoh bakteri
mesofil adalah Escherichia coli.
6
c. Bakteri Termofil
Bakteri yang mampu hidup dan tumbuh pada suhu 45 -75 C disebut
bakteri termofil. Bakteri ini dapat ditemukan di tempat-tempat yang bersuhu
tinggi, misalnya tempat pembuatan kompos. Selain itu,bakteri termofil juga
ditemukan pada suhu, tanah, dan air laut.
d. Bakteri Hipertermofil
Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tersusun atas lapisan
peptidoglikan yang relatif tebal dan mengandung asam teikoat. Bakteri jenis ini
lebih rentan terhadap antibiotik penisilin, tetapi lebih resisten terhadap
gangguan fisik. Contoh bakteri Gram positif adalah bacillus, Clostridium,
Staphylococcus, dan Strepcoccus.
Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna krisktal violet dan
karenanya akan tampak bewarna ungu tua dibawah mikroskop. Adapun bakteri
gram negates akan kehilangan zat Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan
sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat warna air tochsin
atau safranin akan tampak merah. Perbedaan warna ini disebabkan olh
perbedaan struktur kimiawi dinding selnya.
Adakala suatu perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang pertama
(ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alkohol, kemudian ditumpangi
dngan zat warna yang berlainan, yaitu dngan zat warna merah. Jika sediaan itu
kemudian kita cuci dengan air lau dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat
terjadi. Pertama, zat tambahan terhapus, sehingga yang tampak ialah zat warna
asli (ungu). Dalam hal ini sediaan (bakteri) kita sebut gram positif. Kedua zat
warna tambahan (merah) bertahan hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam
hal ini sediaan (bakteri) jika kita katakana gram negatif (Dwioseputro, 1984).
7
a. Ciri-Ciri Bakteri Gram Positif
Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-
sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alkohol.
( Suriawieia, 2002)
Dinding sel bakteri Gram negatif terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun atas lipopolisakarida dan
protein, sedangkan lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan. Dinding selnya
tidak mengandung asam teikoat. Bakteri Gram negatif resistan terhadap
antibiotik penisilin, tetapi kurang resisten terhadap gangguan fisik.
Salmonella, Escherichia, Azotobacter, dan Acetobacter adalah contoh dari
bakteri Gram negatif.
8
ungu yang membuat semua bakteri gram negative, menjadi berwrna merah,
atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe
bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi
layer
2. Dinding slnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan
terdapt dalam lapisan kaku,, sebelh dalam dengan jumlah sedikit 10%
dari berat kering, tidak mengandung asam laktat.
3. Kurag rentan terhadap senyawa penisilin.
4. Tidak resisten terhadap gangguan fisik. (Waluyo,2004)
9
B. Struktur dan Bentuk Bakteri
Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-
ciri umumnya adalah memiliki satu sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti
sel (prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Struktur pada bakteri
dibagi menjadi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari
dinding sel, kapsul, membran sel, flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam
terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan plasmid.
b. Dinding Sel
Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis
polisakarida yang berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga
berfungsi sebagai lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel
bakteri.
Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans
Christian Gram mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal
yang akan berwarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram
10
negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan berwarna merah atau
merah muda jika diberi pewarna Gram.
a. Sitoplasma
Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air,
bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan
asam nukleat. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada
bakteri.
b. Ribosom
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
sintesis protein.
c. Nukleoid
Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal
bakteri.
d. Plasmid
Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa
gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.
Secara umum, ada tiga jenis bentuk bakteri yang paling dikenal antara lain
bakteri berbentuk batang atau basil (tunggal: basilus), bakteri berbentuk bulat
atau cocci (tunggal: coccus) dan bakteri berbentuk spiral atau spirila (tunggal:
spirilum).
1. Bakteri Bentuk Basil
Sel bakteri basil berbentuk silindris seperti batang. Ujung sel bervariasi seperti
persegi, bundar, meruncing dan sebagainya. Bakteri berbentuk batang dapat
ditemukan dalam keadaan tunggal (monobasilus), berpasangan (diplobasilus)
maupun koloni yang membentuk rantai (steptobasilus). Gambar dan penjelasan
ketiga bentuk bakteri basil tersebut adalah sebagai berikut.
11
a. Monobasil (monobacillus) yaitu hanya terdiri atas satu bakteri bentuk basil
yang hidup soliter (sendiri-sendiri). Contoh bakteri bentuk monobasil
adalah Escherichia coli (membentu pembusukan di dalam colon atau usus
besar) dan Salmonella thyposa (bakteri penyebab penyakit tipus).
b. Diplobasil (diplobacillus) yaitu bakteri basil yang hidup berpasangan dua-dua.
Contoh bakteri berbentuk diplobasil adalah Renibacterium salmoninarum.
c. Streptobasil (streptobacillus) yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni
memanjang membentuk rantai. Contoh bakteri streptobasil
adalah Acetobacter xylinum yang digunakan dalam pembuatan nata de
coco dan Bacillus anthracis (bakteri penyebab penyakit antraks)
dan Streptobacillus moniliformis.
12
a. Monokokus (monococcus) yaitu hanya terdiri atas satu bakteri bentuk bulat
seperti bola yang hidup sendiri. Contoh bakteri bentuk monokokus
adalahNeiserria gonorrhoea (bakteri penyebab penyakit gonorhoe).
b. Diplokokus (diplococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berpasangan dua-
dua. Bentuk diplokokud terjadi apabila bakteri kokus membelah diri
pada satu arah dan tetap melekat berpasangan dua-dua. Contoh bakteri
diplokokus adalah Diplococcus pneumoniae (penyebab penyakit radang paru-
paru) dan Diplococcus bacillus.
c. Streptokokus (streptococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni saling
berikatan memanjang seperti rantai. Bentuk streptokokus terjadi jika bakteri
kokus membelah diri pada satu garis ke satu atau dua arah dan tetap melekat
berbaris. Contoh bakteri streptokokus adalah Streptococcus
lactis, Streptococcus salivarius, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus
thermophillus, dan Streptococcus pyrogenes (penyebab penyakit kuning).
d. Tetrakokus (tetracoccus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan
pada setiap kelompok terdiri dari 4 sel berbentuk bujur sangkar yang saling
melekat. Bentuk tetrakokus terjadi apabila bakteri kokus membelah diri
pada dua arah. Contoh bakteri tetrakokus adalah Pediococcus cerevisiae.
e. Sarkina (sarcina) yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni terdiri atas 8 sel.
Bentuk sarkina terjadi jika bakteri kokus membelah diri pada tiga arah dalam
suatu pola teratur membentuk penataan seperti kubus. Contoh bakteri
bentuk sarkina adalah Sarcina ventriculi.
f. Stafilokokus (staphylococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok
dengan pola penataan tidak teratur atau menyerupai gerombolan buah
anggur. Bentuk stapilokokus terjadi apabila bakteri koku membelah diri
ke segala arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus (penyebab
penyakit pneumonia dan keracunan dalam makanan).
13
a. Koma (vibrio) merupakan bakteri yang bentuknya melengkung kurang dari
setengah lingkaran, pendek dan tidak lengkap. Contoh bakteri yang
berbentuk koma adalah Vibrio cholerae (bakteri penyebab penyakit kolera).
b. Spiral (spirilla) merupakan bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari
setengah lingkaran. Bentuk spiral ini sering juga disebut heliks. Contoh
bakteri yang berbentuk spiral adalah Helicobacter pylori dan Spirillum
minor (penyebab demam pada manusia melalui perantara gigitan tikus dan
jenis hewan rodentia atau hewan pengerat lainnya).
c. Spiroseta (sphirochaeta) merupakan kelompok bakteri berbentuk spiral
dengan tekstur halus dan lentur sehingga ketika bergerak, tubuhnya dapat
memanjang atau memendek. Contoh bakteri bentuk spiroseta
adalah Treponema pallidum (bakteri penyebab penyakit sifilis).
C. Karakteristik Bakteri
1. Ciri umum bakteri yang pertama, mereka adalah Organisme prokariota (inti sel
tidak diselimuti membran khusus) juga uniseluler (atau bersel tunggal)
2. Bakteri memiliki dinding sel seperti tumbuhan yang tersusun atau peptidoglikan
dan mukopolisakarida.
3. Bakteri mamiliki endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang tidak
menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.
4. Dari segi ukuran, bakteri pada umumnya bakteri terlalu kecil seperti Mycoplasma
untuk dilihat mata telanjang yakni sekitar 0,5 mikrometer tapi dan ada juga yang
sedikit lebih besar yakni Epulopiscium fishelsoni mencapai ukuran yaitu sekitar
10-100 mikrometer.
5. Ciri umum lainnya dari bakteri hidup adalah mereka makhluk yang parasit
(membutuhkan inang seperti manusia atau hewan) tapi ada juga yang hidup
bebas.
6. Secara umum bakteri tidak berklorofil.
7. Habitat bakteri dapat tinggal dilingkungan yang keras seperti air panas, kawah,
gambut.
8. Dilihat dari bentuk penampakan, sel bakteri bisa terlihat seperti basil (atau
batang), kokus (berbentuk bola), spirilum (spiral seperti pembuka tutup botol),
kokobasil (bulat dan batang), dan Vibrio (seperti koma).
9. Sebagai bagian dari perlindungan, bakteri dapat mensekresikan lendir ke
permukaan dinding sel. 8-10 % fosfolipid dan protein adalah penyusun membran
sitoplasma dan bakteri.
14
BAB III
Kesimpulan
Teknik pewarnaan gram adalah teknik yang pertama kali di gunakan pada 1884 oleh Hans
Christian Gram untuk membedakan dua jenis bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif.
Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram
mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Secara umum, ada tiga jenis bentuk bakteri yang paling dikenal antara lain bakteri
berbentuk batang atau basil , bakteri berbentuk bulat atau cocci dan bakteri berbentuk
spiral atau spirila .
15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.biologijk.com/2017/07/bentuk-bakteri.html?m=0
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-struktur-bakteri-dari-kapsul-sampai-
plasmid-1668/
https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri/
16