Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR BAKTERIOLOGI

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1
DHEA AMALIA UTAMI 2014301052
IDA BAGUS PUTU S.P 2014301061
LAFA SALSABILA 2014301066
LANTIKA F 2014301067
MELA RESTA 2014301071
NURIA USPIKA 2014301078
PUTRI OKTARINA 2014301081
TIMIKA ATHAFIYAH O 2014301091
UMI RAHMAWATI 2014301093
VIVI APRILIA WIDYA.N 2014301095
ANDREAN 2014301098
ANNISA HARTATI 2014301099

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN REGULER 2


POLTEKKES TANJUNGKARANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
iman dan islam kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pengantar
Bakteriologi untuk memenuhi tugas tepat waktunya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
keluarga, sahabat dan kami sebagai generasi penerusnya hingga akhir zaman.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung,17 Januari 2021

Penulis

2
Daftar isi
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
A. Jenis Dan Klasifikasi Bakteri......................................................................................................5
1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya........................................................................5
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya.....................................................................................6
3. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya...........................................................................6
4. Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya...........................................................................7
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen.......................................................................8
Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Positif....................................................................8
B. Struktur dan Bentuk Bakteri...................................................................................................10
2. Bakteri Bentuk Kokus..............................................................................................................12
C. Karakteristik Bakteri...............................................................................................................14
BAB III..................................................................................................................................................15
Kesimpulan.........................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bakteri berasal dari kata "bakterion" (bahasa Yunani) yang berarti tongkat atau
batang, bakteri adalah organisme prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop. Bakteri ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Belanda bernama
Anthony van Leewenhoek. Leeuwenhoek kemudian menerbitkan aneka ragam gambar
bentuk bakteri pada tahun 1684. Sejak saat itu, ilmu yang mempelajari bakteri mulai
berkembang. Ilmu yang mempelajari bakteri disebut bakteriologi. Bakteri adalah organisme
yang paling banyak jumlahnya dan tersebar luas dibandingkan makhluk hidup lainnya.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan
(Sri Maryati, 2007).

Bagi manusia, bakteri ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Bakteri
memiliki ciri yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Bakteri adalah
organisme uniseluler, prokariot, dan umumnya tidak memiliki klorofil. Ukuran tubuh bakteri
bervariasi, dari berdiameter 0,12 mikron sampai yang panjangnya ratusan mikron. Bakteri
dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Bakteri yang
paling renik adalah Mycoplasma yang berukuran 0,12 mikron. Sebaliknya bakteri terbesar
adalah Thiomargarita yang berukuran 200 mikron. Bentuk dasar bakteri beraneka ragam,
yaitu kokus (bulat), basil (batang), dan spirilia (spiral). (Sri Maryati, 2007)

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu karangan ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtutan sesuai
dengan ketentuan yang ada.Maka dari itu perlu penyusunan suatu rumusan masalah yang
menjadi batu pijak untuk pembahasan makalah ini. Adapun rumusan masalah ialah sebagai
berikut:
1. Apa definisi Bakteri ?
2. Apa saja jenis dan klarifikasi bakteri ?
3. Bagaimana struktur dan bentuk bakteri ?
4. Bagaimana karaktristik bakteri ?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah agar penulis dapat memahami apa itu
bakteri,struktur dan ciri-ciri bakteri serta jenis - jenis dan karteristik nya.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jenis Dan Klasifikasi Bakteri

1. Berdasarkan Cara Memperoleh Makanannya


Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dikelompokkan menjadi dua,
yaitu bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.

a. Bakteri Autotrof

Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat bahan organik dari
bahan-bahan anorganik. Untuk membuat bahan organik, diperlukan energi.
Beberapa bakteri memperoleh energi dari cahaya sehingga disebut bakteri
fotoautotrof. Bakteri fotoautotrof juga memiliki pigmen untuk fotosintesis. Jika
pada tumbuhan hijau kita kenal pigmen klorofil, pada bakteri pigmen untuk
fotosintesis disebut bakterioklorofil (yang bewarna hijau) dan bakteriopurpurin
(bewarna ungu atau merah).

Contoh bakteri fotoautrotof adalah Rhodobacter. Bakteri lainnya


memperoleh energi dari reaksi pemecahan senyawa kimia sehingga disebut
bakteri kemoautotrof. Contoh bakteri kemoautotrof adalah Nitrosomonas dan
Nitrobacter.

b. Bakteri Heterotrof

Bakteri heterotrof tidak dapat membuat bahan organik. Bakteri ini


memperoleh makanan dari bahan-bahan organik yang ada di sekitarnya dengan
cara menguraikan sisa-sisa tubuh organisme lain. Di dalam tanah, hasil
penguraian bahan-bahan organik adalah bahan-bahan anorganik yang berupa
mineral-mineral. Mineral-mineral tersebut diperlukan oleh tubuh sebagai unsur
hara.

Untuk menguraikan bahan-bahan organik tersebut, beberapa bakteri


heterotrof menggunakan energi yang diperoleh dari reaksi pemecahan senyawa
kimia. Bakteri tersebut dinamakan bakteri kemoheterotrof.

Bakteri heterotrof dapat pula mengakibatkan pembusukan pada makanan


kita. Upaya mengawetkan makanan adalah dengan cara mencegah pertumbuhan
bakteri heterotrof pada bahan makanan, misalnya pengeringan, pemanasan,
pengasapan, pembekuan, pendinginan, dan pengalengan. Bakteri heterotrof
lainnya ada yang bersifat patogen, yaitu dapat menyebabkan penyakit baik pada
manusia, hewan, maupun tumbuhan. Contohnya adalah Bacillus anthracis
penyebab penyakit antraks hewan ternak dan manusia.

5
2. Berdasarkan Kebutuhan Oksigennya
Bakteri melakukan respirasi untuk menghasilkan energi. Untuk keperluan reaksi
respirasi, biasanya diperlukan senyawa oksigen. Berdasarkan kebutuhan oksigennya,
bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri aerob, bakteri anaerob, dan
bakteri mikroaerofil.

a. Bakteri Aerob

Bakteri aerob adalah bakteri yang hanya tumbuh apabila ada oksigen. Jika
tidak ada oksigen, bakteri ini akan mati. Contoh bakteri aerob adalah
Thiobacillus.

b. Bakteri Anaerob

Bakteri anaerob dibedakan  menjadi anaerob obligat dan anaerob


fakultatif. Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang tumbuh tanpa adanya
oksigen bebas. Jika ada oksigen bebas, bakteri akan mati, contohnya
Clostriduium. Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat tumbuh, baik
ada oksigen maupun tanpa oksigen bebas, contoh Eschericia Coli dan Salmonella.

c. Bakteri Mikroaerofil

Bakteri mikroaerofil adalah bakteri yang tumbuh jika ada oksigen bebas
dalam jumlah sedikit (> 0,2 atmosfer), contohnya Spirillum minus.

3. Berdasarkan Suhu untuk Pertumbuhannya


Pertumbuhan bakteri juga sangat dipengaruhi oleh suhu. Tiap jenis bakteri memiliki
suhu pertumbuhan yang berbeda antara satu dan lainnya. Berdasarkan suhu untuk
pertumbuhannya, bakteri dibedakan menjadi bakteri psikofil, mesofil, termofil, dan
hipertermofil.

a. Bakteri Psikrofil

Bakteri Psikrofil hidup dan tumbuh pada suhu rendah,yaitu antara


0 – 30. Bakteri ini banyak terdapat di dasar lautan, di daerah kutub, dan juga
pada bahan makanan menyebabkan kualitas bahan makanan tersebut menurun
danatau menjadi busuk.

b. Bakteri Mesofil

Bakteri jenis ini hidup dan tumbuh pada suhu 25 – 40 C. Bakteri mesofil
banyak terdapat pada tanah, air, dan tubuh vertebrata. Salah satu contoh bakteri
mesofil adalah Escherichia coli.

6
c. Bakteri Termofil

Bakteri yang mampu hidup dan tumbuh pada suhu 45 -75 C disebut
bakteri termofil. Bakteri ini dapat ditemukan di tempat-tempat yang bersuhu
tinggi, misalnya tempat pembuatan kompos. Selain itu,bakteri termofil juga
ditemukan pada suhu, tanah, dan air laut.

d. Bakteri Hipertermofil

Bakteri hipertermofil hidup dan tumbuh pada suhu di atas 75 C, misalnya


di mata air panas. Beberapa bakteri bahkan dapat hidup pada suhu di atas 100 C.

Bakteri-bakteri termofil dan hipertermofil sekarang banyak dicari oleh


para ahlui bioteknologi karena dapat menghasilkan enzim-enzim penting yang
digunakan dalam industri makanan dan obat-obatan.

4. Berdasarkan Struktur Kimia Dinding Selnya


Biasanya untuk keperluan identifikasi, bakteri harus di beri warna
menggunakan suatu teknik pewarnaan Gram. Teknik ini pertama kali di gunakan
pada 1884 oleh Hans Christian Gram untuk membedakan dua jenis bakteri,
yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Pengelompokan tersebut
berdasarkan perbedaan struktur kimia dinding selnya.

a. Bakteri Gram Positif

Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang tersusun atas lapisan
peptidoglikan yang relatif tebal dan mengandung asam teikoat. Bakteri jenis ini
lebih rentan terhadap antibiotik penisilin, tetapi lebih resisten terhadap
gangguan fisik. Contoh bakteri Gram positif adalah bacillus, Clostridium,
Staphylococcus, dan Strepcoccus.

Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna krisktal violet dan
karenanya akan tampak bewarna ungu tua dibawah mikroskop. Adapun bakteri
gram negates akan kehilangan zat Kristal violet setelah dicuci dengan alkohol dan
sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat warna air tochsin
atau safranin akan tampak merah. Perbedaan warna ini disebabkan olh
perbedaan struktur kimiawi dinding selnya.

Adakala suatu perlu diwarnai dua kali setelah zat warna yang pertama
(ungu) terserap, maka sediaan dicuci dengan alkohol, kemudian ditumpangi
dngan zat warna yang berlainan, yaitu dngan zat warna merah. Jika sediaan itu
kemudian kita cuci dengan air lau dengan alkohol maka dua kemungkinan dapat
terjadi. Pertama, zat tambahan terhapus, sehingga yang tampak ialah zat warna
asli (ungu). Dalam hal ini sediaan (bakteri) kita sebut gram positif. Kedua zat
warna tambahan (merah) bertahan hingga zat warna asli tidak tampak. Dalam
hal ini sediaan (bakteri) jika kita katakana gram negatif (Dwioseputro, 1984).

7
a. Ciri-Ciri Bakteri Gram Positif

1. Struktur dindingnya tebal


2. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
3. Bersifat lebih rentan terhadap senyawa penisilin
4. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu
Kristal
5. Komposisi yang dibutuhkan lebih rumit
6. Lebih resisten terhadap gangguan fisik.

Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen

1. Zat warna utama (violet kristal)


2. Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan untuk mengintensifkan
warna utama.
3. Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang
digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.

Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai kembali sel-
sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alkohol.
( Suriawieia, 2002)

Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Positif

 Staphylococus : penyebab impetigo, keracunan makanan, bronkitis


 Streptococus : penyebab pneumonia, meningitis, karies gigi
 Enterococus : penyebab enteritis
 Listeria : penyebab listeriosis
 Basillus :penyebab anthrax ( Basillus antharx)
 Clostridium : penyebab tetanus ( Clostridium tetani), botulisme
 Mycobacterium :penyebab tuberkulosa, difteri
 Mycoplasma : penyebab jerawat, peumonia

Bakteri Gram Negatif

Dinding sel bakteri Gram negatif terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan
luar dan lapisan dalam. Lapisan luar tersusun atas lipopolisakarida dan
protein, sedangkan lapisan dalam tersusun atas peptidoglikan. Dinding selnya
tidak mengandung asam teikoat. Bakteri Gram negatif resistan terhadap
antibiotik penisilin, tetapi kurang resisten terhadap gangguan fisik.
Salmonella, Escherichia, Azotobacter, dan Acetobacter adalah contoh dari
bakteri Gram negatif.

Bakteri gram negative adalah bakteri yang tidak dapat


mempertahankan zat warna metal ungu pada metode pewarnaan gram.
Bakteri gram positif akan mempertahankan zat warna metal ungu gelap.
Setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram negatifnya tidak. Pada
uji pewarnaan gram, suatu pewarna menimbal di tambahkan setelah metal

8
ungu yang membuat semua bakteri gram negative, menjadi berwrna merah,
atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipe
bakteri ini berdasarkan perbedaan  struktur dinding sel mereka.

Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri, tapi


mewarnai latarbelakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini
mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna
untuk menentukan morfologi dan ukuran sel.

b. Ciri-ciri gram negatif

1. Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10-45mm, berlapis tiga atau multi
layer
2. Dinding slnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%), peptidoglikan
terdapt dalam  lapisan kaku,, sebelh dalam dengan jumlah sedikit 10%
dari berat kering, tidak mengandung asam laktat.
3. Kurag rentan terhadap senyawa penisilin.
4. Tidak resisten terhadap gangguan fisik. (Waluyo,2004)

Penyakit yang Disebabkan oleh Bakteri Gram Negatif

1. Salmonella: penyebab thypus (Salmonella thyposa), salmonelosis


2. Escherichia: penyebab gastroenteritis / radang saluran cerna ( Escherichia
coli)
3. Shigell: penyebab disentri
4. Pseudomonas: penyebab infeksi luka bakar
5. Hellicobacter: penyebab tukak lambung
6. Haemophilus: penyebab bronkhitis , pneumonia (Heumophilus
influenzae)
7. Bordetella: penyebab batuk rejan (Bordetella pertusis)
8. Chlamydia: penyebab pneumonia, uretritis, trakoma

9
B. Struktur dan Bentuk Bakteri

Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-
ciri umumnya adalah memiliki satu sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti
sel (prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Struktur pada bakteri
dibagi menjadi dua, yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari
dinding sel, kapsul, membran sel, flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam
terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom, dan plasmid.

1. Struktur luar bakteri


a. Kapsul
Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut
tersusun dari air dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir
yang terkumpul kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas
glikoprotein. Kapsul dan lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga
sel dari kekeringan, membantu melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan
virulensi suatu bakteri. Kapsul pada bakteri patogen juga berfungsi untuk
perlindungan diri dari sistem imun sel inang.
Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus
pneumonia.

b. Dinding Sel
Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis
polisakarida yang berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga
berfungsi sebagai lapisan pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel
bakteri.
Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans
Christian Gram mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif
dan bakteri Gram negatif. Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal
yang akan berwarna ungu jika diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram

10
negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis dan akan berwarna merah atau
merah muda jika diberi pewarna Gram.

c. Membran Sel/Membran Plasma


Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein.
Sifatnya semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya zat ke
dalam dan ke luar sel bakteri.
d. Pili
Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip
dengan flagela, tapi ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah
untuk membantu perlekatan pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat
konjugasi.
e. Flagela
Flagela yang juga disebut bulu cambuk terdapat pada dinding sel dan
berfungsi sebagai alat gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk
batang, koma (vibrio), dan spiral.

2. Struktur dalam bakteri

a. Sitoplasma
Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air,
bahan organik (protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan
asam nukleat. Sitoplasma merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada
bakteri.
b. Ribosom
Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya
sintesis protein.
c. Nukleoid
Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal
bakteri.
d. Plasmid
Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa
gen asing yang ingin disisipkan pada bakteri.

Secara umum, ada tiga jenis bentuk bakteri yang paling dikenal antara lain
bakteri berbentuk batang atau basil (tunggal: basilus), bakteri berbentuk bulat
atau cocci (tunggal: coccus) dan bakteri berbentuk spiral atau spirila (tunggal:
spirilum).
1. Bakteri Bentuk Basil
Sel bakteri basil berbentuk silindris seperti batang. Ujung sel bervariasi seperti
persegi, bundar, meruncing dan sebagainya. Bakteri berbentuk batang dapat
ditemukan dalam keadaan tunggal (monobasilus), berpasangan (diplobasilus)
maupun koloni yang membentuk rantai (steptobasilus). Gambar dan penjelasan
ketiga bentuk bakteri basil tersebut adalah sebagai berikut.

11
a. Monobasil (monobacillus) yaitu hanya terdiri atas satu bakteri bentuk basil
yang hidup soliter (sendiri-sendiri). Contoh bakteri bentuk monobasil
adalah Escherichia coli (membentu pembusukan di dalam colon atau usus
besar) dan Salmonella thyposa (bakteri penyebab penyakit tipus).
b. Diplobasil (diplobacillus) yaitu bakteri basil yang hidup berpasangan dua-dua.
Contoh bakteri berbentuk diplobasil adalah Renibacterium salmoninarum.
c. Streptobasil (streptobacillus) yaitu bakteri basil yang hidup berkoloni
memanjang membentuk rantai. Contoh bakteri streptobasil
adalah Acetobacter xylinum yang digunakan dalam pembuatan nata de
coco dan Bacillus anthracis (bakteri penyebab penyakit antraks)
dan Streptobacillus moniliformis.

2. Bakteri Bentuk Kokus


Sel bakteri kokus (coccus) berbentuk bulat seperti bola. Bakteri kokus ada
yang tersusun sendiri (monokokus) atau berkelompok. Bentuk bakteri kokus yang
berkelompok ada lima macam, yaitu bergandengan (diplokokus), untaian anggur
(stafilokokus), rantai (streptokokus), tersusun empat-empat (tetrakokus) dan
tersusun delapan-delapan (sarkina). Gambar dan penjelasan keenam bentuk
bakteri kokus tersebut adalah sebagai berikut.

12
a. Monokokus (monococcus) yaitu hanya terdiri atas satu bakteri bentuk bulat
seperti bola yang hidup sendiri. Contoh bakteri bentuk monokokus
adalahNeiserria gonorrhoea (bakteri penyebab penyakit gonorhoe).
b. Diplokokus (diplococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berpasangan dua-
dua. Bentuk diplokokud terjadi apabila bakteri kokus membelah diri
pada satu arah dan tetap melekat berpasangan dua-dua. Contoh bakteri
diplokokus adalah Diplococcus pneumoniae (penyebab penyakit radang paru-
paru) dan Diplococcus bacillus.
c. Streptokokus (streptococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni saling
berikatan memanjang seperti rantai. Bentuk streptokokus terjadi jika bakteri
kokus membelah diri pada satu garis ke satu atau dua arah dan tetap melekat
berbaris. Contoh bakteri streptokokus adalah Streptococcus
lactis, Streptococcus salivarius, Streptococcus pneumoniae, Streptococcus
thermophillus, dan Streptococcus pyrogenes (penyebab penyakit kuning).
d. Tetrakokus (tetracoccus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok dan
pada setiap kelompok terdiri dari 4 sel berbentuk bujur sangkar yang saling
melekat. Bentuk tetrakokus terjadi apabila bakteri kokus membelah diri
pada dua arah. Contoh bakteri tetrakokus adalah Pediococcus cerevisiae.
e. Sarkina (sarcina) yaitu bakteri kokus yang hidup berkoloni terdiri atas 8 sel.
Bentuk sarkina terjadi jika bakteri kokus membelah diri pada tiga arah dalam
suatu pola teratur membentuk penataan seperti kubus. Contoh bakteri
bentuk sarkina adalah Sarcina ventriculi.
f. Stafilokokus (staphylococcus) yaitu bakteri kokus yang hidup berkelompok
dengan pola penataan tidak teratur atau menyerupai gerombolan buah
anggur. Bentuk stapilokokus terjadi apabila bakteri koku membelah diri
ke segala arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus (penyebab
penyakit pneumonia dan keracunan dalam makanan).

3. Bakteri Bentuk Spirilum


Bakteri spirillum berbentuk panjang dan lengkung menyerupai spiral,
berkelok atau melengkung. Biasanya bakteri bentuk ini hidup soliter, tidak
membentuk koloni. Meskipun bentuk dasarnya sama, tiap jenis bakteri spirilum
mempunyai perbedaan dalam hal panjang, jumlah lekukan, panjang lekukan dan
kerapatan lekukan. Berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut, bakteri spirilum
dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu vibrio (koma), spiral dan spiroseta. Gambar
dan penjelasan ketiga bentuk bakteri spirilum tersebut adalah sebagai berikut.

13
a. Koma (vibrio) merupakan bakteri yang bentuknya melengkung kurang dari
setengah lingkaran, pendek dan tidak lengkap. Contoh bakteri yang
berbentuk koma adalah Vibrio cholerae (bakteri penyebab penyakit kolera).
b. Spiral (spirilla) merupakan bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari
setengah lingkaran. Bentuk spiral ini sering juga disebut heliks. Contoh
bakteri yang berbentuk spiral adalah Helicobacter pylori dan Spirillum
minor (penyebab demam pada manusia melalui perantara gigitan tikus dan
jenis hewan rodentia atau hewan pengerat lainnya).
c. Spiroseta (sphirochaeta) merupakan kelompok bakteri berbentuk spiral
dengan tekstur halus dan lentur sehingga ketika bergerak, tubuhnya dapat
memanjang atau memendek. Contoh bakteri bentuk spiroseta
adalah Treponema pallidum (bakteri penyebab penyakit sifilis).

C. Karakteristik Bakteri

Secara umum ciri-cici bakteri adalah sebagai berikut:

1. Ciri umum bakteri yang pertama, mereka adalah Organisme prokariota (inti sel
tidak diselimuti membran khusus) juga uniseluler (atau bersel tunggal)
2. Bakteri memiliki dinding sel seperti tumbuhan yang tersusun atau peptidoglikan
dan mukopolisakarida.
3. Bakteri mamiliki endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang tidak
menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.
4. Dari segi ukuran, bakteri pada umumnya bakteri terlalu kecil seperti Mycoplasma
untuk dilihat mata telanjang yakni sekitar 0,5 mikrometer tapi dan ada juga yang
sedikit lebih besar yakni Epulopiscium fishelsoni mencapai ukuran yaitu sekitar
10-100 mikrometer.
5. Ciri umum lainnya dari bakteri hidup adalah mereka makhluk yang parasit
(membutuhkan inang seperti manusia atau hewan) tapi ada juga yang hidup
bebas.
6. Secara umum bakteri tidak berklorofil.
7. Habitat bakteri dapat tinggal dilingkungan yang keras seperti air panas, kawah,
gambut.
8. Dilihat dari bentuk penampakan, sel bakteri bisa terlihat seperti basil (atau
batang), kokus (berbentuk bola), spirilum (spiral seperti pembuka tutup botol),
kokobasil (bulat dan batang), dan Vibrio (seperti koma).
9. Sebagai bagian dari perlindungan, bakteri dapat mensekresikan lendir ke
permukaan dinding sel. 8-10 % fosfolipid dan protein adalah penyusun membran 
sitoplasma dan bakteri.

14
BAB III
Kesimpulan

Berdasarkan cara memperoleh makanannya, bakteri dikelompokkan menjadi dua, yaitu


bakteri autotrof dan bakteri heterotrof.

Berdasarkan kebutuhan oksigennya, bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri


aerob, bakteri anaerob, dan bakteri mikroaerofil.

Teknik pewarnaan gram adalah teknik yang pertama kali di gunakan pada 1884 oleh Hans
Christian Gram untuk membedakan dua jenis bakteri, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif.

Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram
mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.

Secara umum, ada tiga jenis bentuk bakteri yang paling dikenal antara lain bakteri
berbentuk batang atau basil , bakteri berbentuk bulat atau cocci dan bakteri berbentuk
spiral atau spirila .

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.biologijk.com/2017/07/bentuk-bakteri.html?m=0
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-struktur-bakteri-dari-kapsul-sampai-
plasmid-1668/
https://www.dosenpendidikan.co.id/bakteri/

16

Anda mungkin juga menyukai