Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN VIDEO

DAN SOP BHD

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :

*EMIA SASTRI 2014301055

*ERY MAYA SARY 2014301065

*LAFA SALSABILA 2014301066

*LANTIKA FEBRIYANI 2014301067

*LINDA RIA ANANTA 2014301068

*NABILA TASYANIA 2014301074

*OCA YULIANDA 2014301079

*RANU DWI SAM ADITYA 2014301084

*TEGAR ABILAH 2014301090

*TIMIKA ATHAAFI O 2014301091

*VIVI APRILIA 2014301095

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TP 2020/2021
Pengertian BHD (Bantuan Hidup Dasar)
Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Support (BLS) merupakan serangkaian pertolongan pertama
yang dilakukan untuk membantu siapa pun yang mengalami kondisi henti napas dan henti jantung.
Bantuan ini tidak hanya dilakukan para petugas medis, namun setiap warga pada umumnya dapat
melakukan BHD ini dengan mempelajari langkah-langkahnya .

Tujuan pemberian bantuan hidup dasar


Penyebab seseorang mengalami henti napas dan henti jantung beragam, bisa karena kecelakaan,
tersedak, serangan jantung, stroke, sumbatan jalan napas, hingga tenggelam. Jika seseorang yang
mengalami henti napas dan henti jantung tidak segera ditangani, otak dan jantung akan mengalami
kerusakan serta kehilangan fungsinya dalam 6 menit.

Secara garis besar, tindakan pertolongan pertama ini bermanfaat untuk:

Mencegah pernapasan dan sirkulasi darah berhenti

Memberikan bantuan dari luar terhadap sirkulasi darah dan pernapasan korban henti jantung atau henti
napas melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP).

Jadi perbedaan dari ketiga video yang telah kami tonton yaitu sebagai berikut:

Video 1

Didalam video ini si penolong tidak menggunakan pengaman diri seperti handscoun dan lain sebagainya ,
tetapi menggunakan prinsip 3A yaitu amankan diri, amankan korban, dan amankan lingkungan.

Video nya memberikan penjelasan dengan baik hanya saja mungkin kurang memperhatikan tentang
aman penolong seperti yang tertera di video

( https://youtu.be/u9gIo7g4bXA )

Video 2

Didalam video ini si penolong menggunakan pengaman diri seperti handscoun dan rangsangan nyerinya
tidak dijelaskan dan memakai prinsip 3A juga.

Videonya memberikan penjelasan dengan baik dan mudah dipahami hanya saja kurang penjelasan dari
cek responnya yaitu pain/ nyeri.

( https://youtu.be/TIBCLc4JZyc )

Video 3
Didalam video ini si penolong tidak menggunakan alat pengaman diri seperti handscoun dan rangsangan
nyerinya tidak dijelaskan dan tidak memakai prinsip 3A.

Videonya memberikan penjelasan dengan baik dan mudah dipahami hanya saja kurang penjelasan dari
cek responnya yaitu pain/ nyeri.

( https://youtu.be/10tIqLPaHkM )

Kesimpulan:

Jadi kesimpulan dari ketiga video tersebut adalah masing-masing video itu terdapat standar operasional
yang berbeda-beda, ada yang menggunakan alat pengaman diri atau APD dan ada yang tidak
menggunakan APD, dan dari ketiga video tersebut ada yang menggunakan prinsip 3A dan ada yang tidak
menggunakannya.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


BANTUAN HIDUP DASAR

PENGERTIAN:

Merupakan usaha yang pertama kali dilakukan untuk mempertahankan kondisi jiwa seseorang pada saat
mengalami kegawatdaruratan.

Tujuan:

1.mengenali tanda-tanda sirkulasi serta memberikan kebutuhan hidup dasar sesuai dengan prinsip yang
telah ditentukan

2.memberikaan tindakan bhd kepada semua kalangan yang mengalami henti jantung

Tindakan/Langkah-langkah:

1. Danger
 Aman penolong
 Aman korban
 Aman lingkungan
2. Response
 Memanggil dan menepuk pundak korban
 Memberikan stimulus nyeri
3. Call for help
 Meminta bantuan
Jangan lupa untuk melampirkan
- alamat kejadian
- kondisi korban
 Hubungi layanan bantuan
4. Circulation
 Cek nadi carotis (2-3 cm kearah samping trakea)
 Cek pernafasan dengan menggunakan prinsip:look,listen,feel selama 5-10 detik
 Jika nadi tidak ada dan nafas tidak ada maka berikan kompresi dan ventilasi
 Kompresi dengan
- Dewasa (30:2)
- Anak-anak (15:2)
- Bayi (15:2)
5. Teknik melakukan RJP
 Atur posisi korban terlentang,datar dan padat
 Atur posisi penolong senyaman mungkin disamping korban
 Letakan tumit tangan non dominan pada mid sternum diikuti oleh tumit tangan
dominan
 Posisi penolong pinggang harus tegak lurus
 Kedalaman pada saat konfrensi
- Dewasa (5-6 cm)
- Anak – anak (2-3 cm )
- Bayi (2-3 cm)
 Airway (jalan nafas ) dengan 3 metode:
- Headtilt
- Chinlift
- jawtrust
 Breathing (pernafasan )
 Evaluasi

(https://www.scribd.com/document_downloads/direct/316348294?
extension=pdf&ft=1611125019&lt=1611128629&show_pdf=true&user_id=519321303&uahk=e7xiedeZ-
J_WcpQowrA1u2qBRs8 )

Anda mungkin juga menyukai